Dit. P
AGENDA
1. Introduksi
2. Konsep Dasar Tanggap Darurat
3. Prosedur dan Rencana Tanggap Darurat
4. Organisasi: Tim Tanggap Darurat dan Manajemen
Krisis
5. Fasilitas dan Sistim Tanggap Darurat Pabrik
ISMT 5 JP
1. Pendahuluan
PERUSAHAAN HARUS MEMILIKI RENCANA TINDAKAN DARURAT:
• Prosedur pelaporan
Rencana tindakan • Prosedur untuk evakuasi.
darurat tertulis • Prosedur mengatur
maupun lisan. pekerjaan-pekerjaan
pabrik yang kritis sebelum
mereka dievakuasi.
Unsur-unsur
• Prosedur-prosedur yang
minimum rencana
harus dipertanggung
tindakan darurat.
jawabkan semua pekerja
setelah evakuasi.
Sistem tanda • Prosedur penyelamatan
bahaya untuk atau tugas-tugas medis
pekerja sesuai • Nama atau titel pekerjaan
OSHA 1910.165 dari setiap pekerja yang
dapat dihubungkan oleh
Pelatihan setiap pekerja yang
membutuhkan informasi
Review
ISMT
AGENDA
1. Introduksi
2. Konsep Dasar Tanggap Darurat
3. Prosedur dan Rencana Tanggap Darurat
4. Organisasi: Tim Tanggap Darurat dan Manajemen
Krisis
5. Fasilitas dan Sistim Tanggap Darurat Pabrik
ISMT 5 JP
2. Konsep Dasar Tanggap Darurat
ISMT
KRISIS
Krisis dapat didefinisikan sebagai “saat yang menentukan”, waktu
yang sangat kritis dalam kesulitan besar.
Periode waktu yang relatif singkat, beberapa jam pertama atau
kejadian yang berhari-hari, saat-saat dimana ada titik balik untuk
menentukan dicapai atau tidaknya tentang persepsi positif publik
atas kehandalan dalam mengambil tindakan atau kemampuan
perusahaan dalam mengatasi keadaan krisis keselamatan dan
lingkungan hidup.
ISMT
Tiga bagian utama untuk keberhasilan
Rencana Keadaan Darurat :
1. Perencanaan Respons Keadaan Darurat dan Prosedur
• Rencana tertulis
• Prosedur-prosedur tindakan pada saat Keadaan
Darurat
2. Emergency Team (Organisasi) → Kelompok pekerja
terkait dan Grup Manajemen Keadaan Darurat
3. Fasilitas Keadaan Darurat yang siap pakai
ISMT
Prioritas Tanggap Darurat
Urutan Prioritas:
1.Keselamatan Jiwa → Menghitung dan memastikan
keselamatan
2.Stabilisasi Kejadian → Pengawasan dan
pengendalian
3.Pengamanan Lingkungan Hidup dan Aset
Perusahaan → Mengontrol dan meminimalkan
dampak trhadap aset dan lingkungan
ISMT
SASARAN EMERGENCY PLANNING
ISMT
Jenis-Jenis Keadaan Darurat
FLASH FIRE:
Kebakaran biasa
KEBOCORAN GAS
KEBAKARAN
ISMT
3. Ledakan
• Karena terjadi peningkatan volume dan pelepasan energi
secara sangat cepat → gelombang tekanan kejut (Barg) → suhu
tinggi.
• Penanggulangan dengan cara memastikan sumber-sumber
pasokan bahan bakar menghindari timbulnya ledakan
berikutnya.
• Pendinginan dengan penyemprotan air dari sistim
penyemprotan air otomatis (Deluge System) dapat mengurangi
efek gelombang tekanan atau efek suhu yang dihasilkan.
ISMT
AGENDA
1. Introduksi
2. Konsep Dasar Tanggap Darurat
3. Prosedur dan Rencana Tanggap Darurat
4. Organisasi: Tim Tanggap Darurat dan Manajemen
Krisis
5. Fasilitas dan Sistim Tanggap Darurat Pabrik
ISMT 5 JP
Pertanyaan-pertanyaan inti
• Apa yang mungkin terjadi?
• Seberapa mungkin kejadian itu akan terjadi?
• Seberapa parah kejadian itu?
• Seberapa sering kejadian itu dapat terjadi?
• Apa yang akan kita lakukan terhadap kejadian itu?
ISMT
4. Analisis penurunan tingkat resiko Gambar
ISMT
3.2. Lingkup Rencana Keadaan Darurat
Setelah mengetahui resiko kejadian yang telah diprediksikan,
Rencana keadaan darurat harus dalam keadaan tertulis dan
meliputi a.l:
• Tindakan Darurat Awal (Initial Emergency Actions):
• Mengaktifkan alarm,
• Pertolongan medis
• Respon awal lainnya a.l.: pemadaman kebakaran, menekan
tombol shutdown keadaan darurat pabrik, dll.)
• Prosedur untuk memberitahu kepada Manajemen dan Tim
Darurat untuk memastikan pengaruh potensial yang merusak dari
setiap kejadian, keadaan darurat atau krisis-krisis sudah
diminimalisir.
• Prosedur untuk pelaporan: ke Pemerintah setempat, Kepolisian,
Kantor Pusat Perusahaan, dll.
ISMT
•Penunjukan tempat kendali sentral.
•Evakuasi personil ke area yang aman.
•Pengawasan terhadap pengunjung (tamu) dan kontraktor.
•Pencarian dan rencana pertolongan secara terperinci.
•Instruksi penutupan (pematian) pabrik yang diikuti oleh sistim
darurat otomatis di pabrik.
•Informasi / kontrol terhadap bahan atau zat yang berbahaya.
•Perlindungan dan pengamanan terhadap peralatan penting,
bahan dan catatan-catatan.
•Prosedur kembali ke tempat kerja setelah semua dipastikan
kembali normal dan aman.
Rencana harus terperinci, teks
harus relatif sederhana dan
langsung ke pokok “utama”,
sehingga dapat dibaca dan mudah
dipahami..
ISMT
3.3. Prosedur Tanggap Darurat Berlapis Memerlukan personil
global dan
Berdasarkan pada konsep yang berlapis atau bertingkat (Tier).
sumbersumberdaya
dari berbagai macam
lokasi
Masukan serta
dukungan untuk
Tier 1 akan langkah-
langkah strategis a.l.:
Data tentang
Rekayasa Pabrik,
bantuan luar
(pemerintah), bantuan
sumber daya reduce B3
, Menghadapi Media
lokal, dll.
Pemadaman kebakaran,
P3K, Pertolongan Medis
dan Evacuasi korban,
Escape Evacuation)
Sistim TIER ini sangat fleksibel, effisien, dan tepat guna dengan
memanfaatkan semua sumber-sumber daya tanggap darurat dan
kapabilitas-kapabilitas di semua departemen disegala tingkat perusahan
dan MOU dengan perusahaan dan Pemda
ISMT
Kebakaran / Peledakan
ISMT
Pre-Fire Planning ...(Dibahas juga pada aspek Kebakaran)
Fire Plan harus dapat:
• Mengidentifikasi potensi dan skenario kebakaran
• Mengevaluasi tujuan dan strategi dari pemadaman
• Mengidentifikasikan kebutuhan peralatan dan SDM yang diperlukan
• Digunakan sebagai dasar untuk pelatihan. Pelaksanaan pelatihan harus
dimonitor secara seksama, didokumentasikan dan dievaluasi sehingga hasilnya
dapat digunakan
Cakupan Pre-Fire Planning
1) Mempersiapkan atau membuat strategi praktis
pemadaman api untuk berbagai skenario
a) Identifikasi Skenario
b) Perhitungan dan Taktis Pemadaman Api
untuk menentukan jumlah dan jenis media
pemadam api, serta peralatan yang
diperlukan. Regu pemadam, TBKD, ahli,
cara teknik pemadaman, dll.
2) Integrasikan dengan Tanggap Operasional
(Emergency Shutdown, Blowdown, dan lain
sebagainya)
ISMT
AGENDA
1. Introduksi
2. Konsep Dasar Tanggap Darurat
3. Prosedur dan Rencana Tanggap Darurat
4. Organisasi: Tim Tanggap Darurat dan Manajemen
Krisis
5. Fasilitas dan Sistim Tanggap Darurat Pabrik
ISMT 5 JP
4.Organisasi : Tim Tanggap Darurat dan Manajemen krisis
ISMT
4.2. Tim Tanggap Darurat Kantor Pusat
• Kantor pusat harus menetapkan, melatih Tim Tanggap Darurat
Pusat. Memberikan dukungan tim-tim respons keadaan darurat Tier
1 → Para Manajer Senior dan personil pendukung.
• Tim ini juga dipimpin oleh seorang Komandan Insiden
• Anggota Tim: Departemen Operasi, Logistik, Tim pendukung teknis:
Engineering, HSE, Personalia, Humas, dan lain sebagainya sesuai
kebutuhan. Tim ini merupakan Tim Tier 2.
ISMT
343. Penetapan Perintah
• Setelah alarm diaktifkan, perintah kuasa perintah dipindahkan ke
Pimpinan Tanggap Darurat Setempat.
• Untuk tingkat lapisan yang lebih tinggi (Tier 2), Pimpinan Tanggap
Darurat setempat harus menghubungi nomor Darurat Tingkat
Perusahaan yang beroperasi 24 jam.
• Komandan Tanggap Darurat Pusat ini bertanggungjawab untuk
pengendalian kejadian dan semua detail yang terkait dengan
manajemen insiden sampai pada saat dimana tanggungjawab ini
didelegasikan ke pejabat ditingkat Tier 3.
ISMT
DIRECTORATE REFINING
DIRECTORATE REFINING
CONTOH
General Manager
Refing Unit
TBKD
OSC
AMBULANCE TIM BANTUAN LUAR:
TIM EVAKUASI, P3K DAMKAR, Perusahaan,
dll
SEKURITI JAGA EMERGENCY
POST
AST PWS PP
DEKAT TKP
TRANSPORT POOL
BUS AST PWS TEKNIK
IC
ALAT ANGKUT LAIN
Pusat Komando
Penanggulangan
(PUSKOPEN)
Security on duty
COMMAND CENTER
Ambulance &
Paramedic
Menuju Tindakan
Melapor ke Tindakan kedua
ke pertama
STRUKTUR ORGANISASI EMERGENCY
PREPAREDNESS – LEVEL UNIT OPERASI (FIRE)
KOORD. PUSAT
SVP REF.
OPRATION
DEP ERC
SMOM
OSC
FIRE SECTION HEAD
KOORD. PUSAT
SVP REF. OPRATION
DEP ERC
SMOM
IC
PROCURE- MPS
MENT MNG MNG Man HSE
OSC
ENV. SECTION HEAD
Oil Spill Resp Coord Data Analyst Monitoring Coord Rescue & Evac Leader
Wasteman SR SPV Res & EMS Env. Mont & Eval SR SPV OH Section Head
SR SPV
• Mengambil
peran Dimana?
ISMT
LRFT-02
Video:Tata Letak Ruang Crisis
Emergency
Tim Emergency Pack
Tivi dan
Emergency
Video Filing
Cabinet
Telecon- Catatan
Internet ference FAX Kejadian
Jam
Board
Informasi
Peralatan Whiteboard
Sumberdaya
Whiteboard dinding
Daftar
Orang
Kapal
Catatan Telepon hilang/
Helikopter/ Peta Chart Cuaca
Ambulan Kejadian Penting Cidera
ISMT
EMERGENCY CONTROL DUTY ASSIGNMENT CHART
S & L SUPERVISOR /
FIREMAN AND
SECURITY ON SHIFT 1 SCENE 1 LOADING MASTER /
OPERATION
AMBULANCE PLANT 1
SITE 1 FIRE SECTION HEAD
2 1 1 1 1
1 1 PERSPECT ALL SEPT S
PKK. MGR.S.H. RESPONSE FIRE WARDEN
SHIP CREWS HARBOR PUBLIC REL SERV & ADM IVE DEPT ALL SECT HEADS
AND TEAM ALL 1 1 ALL
OFF DUTY AREA SECT. HEAD SECT HEADS AREA SUPVS
SUPERVISORS MEMBERS BUILDINGS
ALL ENGINEERS
1. Introduksi
2. Konsep Dasar Tanggap Darurat
3. Prosedur dan Rencana Tanggap Darurat
4. Organisasi: Tim Tanggap Darurat dan Manajemen
Krisis
5. Fasilitas dan Sistim Tanggap Darurat Pabrik
ISMT 5 JP
5.1. Sistem Pertolongan dan
Perlindungan Fasilitas
• Sistem peralatan pemadaman kebakaran
• Sistem Fire Protection, Sistem Deluge, Sprinkler
• Sistem alarm dan deteksi bahaya
• Perlengkapan pengendali tumpahan dan
perlatan, alat penanggulangan tumpahan
• Generator Emergency
• Peralatan pertolongan pertama
• Peralatan Pertolongan : SCBA, EEBA
• Jalan Keluar dan Evakuasi
• Peralatan Komunikasi Darurat
• Fasilitas Penyelamatan dan Evakuasi untuk
Fasilitas Offshore: Lifeboat, Life Raft, Rescue
Craft, GuardBoat/Supply Boat, dan lain
sebagainya.
• Peralatan Keselamatan seperti: Kantong
Darurat di setiap tempat berisi APD, senter dll.
ISMT
5.2. Sistem Darurat Proses di Pabrik
ISMT
PEDOMAN KEADAAN DARURAT REFINING UNIT
ISMT
PEDOMAN KEADAAN DARURAT PERTAMINA KORPORAT
DAFTAR ISI BAB V PASCA PENANGGULANGAN BENCANA KORPORAT
BAB I UMUM A. PENYELIDIKAN KEJADIAN BENCANA
A. TUJUAN B. REHABILITASI DAN PEMULIHAN
B. RUANG LINGKUP C. KLAIM ASURANSI
C. PENGERTIAN
D. REFERENSI LAMPIRAN :
BAB II SISTEM PELAPORAN DAN PENANGANAN KEJADIAN 1. STRUKTUR ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA DIT
A. PELAPORAN KEJADIAN M&T SECARA KORPORAT
B. PENANGANAN KEJADIAN DENGAN KATEGORI BENCANA . 2. STRUKTUR ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA DIT
C. PENANGANAN KEJADIAN DENGAN KATEGORI MAJOR REFINING SECARA KORPORAT
INCIDENT PERTAMINA 3. STRUKTUR ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA DIT
D. PENANGANAN KEJADIAN DENGAN KATEGORI PERHATIAN UPSTREAM SECARA KORPORAT
MEDIA 4. STRUKTUR ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA
E. PENANGANAN KEJADIAN DILUAR 3 (TIGA) KATEGORI DI ATAS KAPAL DI TERSUS REFINING SECARA KORPORAT
F. PENANGANAN KEJADIAN DI LOKASI KERJA ANAK PERUSAHAAN 5. STRUKTUR ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA
KAPAL DI TERSUS M&T SECARA KORPORAT
G. KOORDINASI DENGAN PERUSAHAAN / INSTANSI TERKAIT YANG
BERADA DI SEKITAR LOKASI KERJA PERTAMINA 6. STRUKTUR ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA
KAPAL MILIK DI PERAIRAN LEPAS
BAB III ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA KORPORAT.
7. STRUKTUR ORGANISASI TIM OPERASI PENANGGULANGAN
A. STRUKTUR ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA .. KEBAKARAN KAPAL DAN TUMPAHAN MINYAK DI PERAIRAN
B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB (PKKTMP) TERSUS/TUKS MIGAS PERTAMINA MARINE UNIT
C. ATURAN DAN TATA TERTIB TIM PBK OPERASI TIER -1 (REF PEDOMAN A-012/F20000/2011-S0)
D. REGIONISASI PERALATAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN 8. SKEMA PENYEDIAAN EXTERNAL RESOURCES
BAB IV PUSAT PENANGGULANGAN BENCANA KORPORAT (PPBK) / 9. SISTEM KOMUNIKASI ANTAR PUSAT PENGENDALIAN
CRISIS CENTER / PUSAT KOMANDO PENGENDALIAN (PUSKODAL 10. MAPPING AREA & LIST POTENTIAL MAJOR HAZARD
A. LOKASI 11. REGIONISASI PERALATAN PENGANGGULANGAN
B. SARANA KEBAKARAN
C. PENGELOLAAN 12. DAFTAR UNIT OPERASI PT PERTAMINA (PERSERO)
D. PENGGUNAAN PPBK BERDASARKANREGIONISASI PERALATAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
13. GUIDANCE PENENTUAN PEMEGANG JABATAN OSC, IC
DAN ERC
ISMT