Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PENGAMANAN

AREA BATAM

PT Perusahaan Gas Negara Tbk


Tahun 2022
RENCANA PENGAMANAN AREA BATAM
NOMOR : 020101.PEM/TI.02.02/RD3BTM/2022

I. SITUASI
1. Umum

a. Area Batam merupakan salah satu Objek Vital Nasional yang dimiliki oleh PT.
Perusahaan Gas Negara Tbk yang berfungsi sebagai Kantor Area Batam dan
stasiun penerima dan pembagi penyaluran gas bumi ke pulau Batam. Gas bumi
dialirkan dari pipa transmisi yang dioperasikan oleh PT. Transportasi gas
Indonesia (TGI) sebagai supply gas menuju Area Batam di Batam untuk
kemudian di salurkan ke Jaringan Distribusi Gas Batam.

a. Didalam Area Batam juga terdapat Stasiun Gas milik PT. Perusahaan Gas
Negara Tbk dengan fasilitas regulator gas yang berfungsi menyalurkan gas
bumi yang di-supply dari PT TGI yang kemudian di distribusikan ke Batam.
b. Stasiun Gas Panaran merupakan Pipa Distribusi Gas Bumi yang telah
ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM No. 202.K/90/MEM/2021 tentang
Obyek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.

2. Khusus
a. Spesifikasi Objek
Area Batam memiliki profil sebagai berikut:
1) Nama Stasiun Gas Panaran
2) Alamat Jalan Trans Barelang Kelurahan
Tembesi,Kecamatan Sagulung Kota Batam
Kepri
3) Kegiatan Usaha Transmisi Gas Bumi
4) Jumlah Karyawan 29 orang
5) Luas Area 24,4 Ha
6) Intensitas Operasi 24 Jam
7) Fungsi Stasiun Penerima dan Pembagi Distribusi
Gas

1) Nama Kantor Area Batam

2) Alamat Jl. Raja Isa, Tlk. Tering, Kec. Batam Kota,


Kota Batam, Kepulauan Riau 29461
3) Kegiatan Usaha Penjualan Gas Bumi
4) Jumlah Karyawan 13 orang
5) Luas Area Ha

2
6) Intensitas Operasi 07.00 – 16.00 Jam
7) Fungsi Kantor Penjualan Gas Bumi

b. Proses Operasi Area Batam


Dalam menjalankan fungsinya, Area Batam mempunyai proses operasi
sebagai berikut :

Gambar Proses Operasi Area Batam

Pada Area Batam terdapat Regulating Stasion Batam Distribution Center


(R/S BDN) dengan spesifikasi 16/16-(60/20)-(24/10)-80 MMSCFD. Untuk
penyalurannnya pada Inlet R/S BDN tersebut terdapat penyaluran ke 2 titik
serah PLN yaitu Metering Station (M/S) PLN dan M/S Dalle Energi Batam
(DEB). Sedangkan oulet R/S BDN dibagi menjadi 2 jalur distribusi yaitu Jalur
Distribusi Tanjung Uncang dan Jalur Distribusi Jaringan Batam.

c. Batas Demografis
Batas Demografis Kantor Area Batam adalah sebagai berikut :
No Arah Mata Angin Batas Demografis
1 Utara Fasilitas Kantor Indosat Batam
2 Selatan Asrama Haji Batam
3 Timur Perumahan Palazzo Garden
4 Barat Polsek Batam Kota

3
Batas Demografis Stasiun Gas Panaran adalah sebagai berikut :
No Arah Mata Angin Batas Demografis
1 Fasilitas PLN PLTG Panaran, Batam dan
Utara
Perumahan Penduduk
2 Selatan Hutan Bakau dan Batalyon Raiders 136/TS
3 Timur Hutan Bakau dan Perumahan Penduduk
4 Rawa dan Hutan Bakau Pesisir Trans Barelang, PT
Barat
TGI Panaran Station

Gambar/Denah Lokasi

d. Potensi Kerawanan
Dalam kegiatan operasional sehari-hari, PT. Perusahaan Gas Negara Tbk
Area Batam memiliki beberapa kerawanan ancaman, yang telah diidentifikasi
berdasarkan data-data dari:
1) Social maping dan data demografi di sekitar Area Batam
2) Crime index dari Polres Balerang
3) Data histori kejadian di Area Batam
4) Data histori kejadian di perusahaan sejenis
5) Kondisi Geografis Kantor Area Batam dan Stasiun Gas Panaran
6) Hasil Komunikasi dan Konsultasi dengan stakeholder
7) Komplain dan masukan dari karyawan/ pelanggan/ tamu/ pengunjung
8) Informasi Intelijen

Dari data-data diatas dilakukan proses indetifikasi dan analisa risiko


pengamanan dan diperoleh top risk antara lain sebagai berikut:
1) Potensi terjadi kebakaran (paling mungkin terjadi)
2) Potensi ancaman terorisme
3) Potensi ancaman sabotase
4
Peta Kerawanan di sekitar Area Batam

3. Dasar
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 63 Th 2004, tentang
Pengamanan Obyek Vital Nasional;
b. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor:
202.K/90/MEM/2021 tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber
Daya Mineral;

5
c. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019
Tentang Perubahan Kedua Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Pemberian Bantuan Pengamanan
Pada Obyek Vital Nasional dan Obyek Tertentu;
d. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pengamanan Swakarsa.
e. Rencana Pengamanan Korporat PGN Tahun 2021 nomor:
007400.PEM/TI.02.02/HSE/2021
f. Panduan Identifikasi Resiko Pengamanan No. PDN-HSSE-SC-028

II. TUGAS POKOK


Tugas pokok satuan pengamanan dalam pelaksanaan tugas di lokasi Area Batam
adalah sebagai berikut:
1. Tugas dan Tanggung Jawab Area Head, Batam:
a. Melakukan market research (survey pasar) dalam rangka identifikasi peluang
pengembangan bisnis niaga Gas dan LNG, baik di Wilayah Eksisting dan
perluasan Wilayah Eksisting (extension) Area.
b. Melakukan kegiatan penjualan Gas dan LNG di Areanya.
c. Melakukan kegiatan customer relationship management dan layana teknis
terkait utilisasi gas kepada pelanggan di Area.
d. Mengelola koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jaringan
pipa gas serta fasilitas penunjangnya dengan fungsi terkait untuk pelanggan
Korporat dan retail di Area.
e. Melakukan administrasi gangguan penyerapan Gas dan LNG dan gangguan
pengaliran Gas dan LNG untuk pelanggan Korporat dan retail di Area.
f. Mengelola kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan pipa distribusi dan
LNG di Area (termasuk pengelolaan kejadian krisis/insiden operasional, Juru
Bicara kejadian Krisis/insiden dengan tetap melaksanakan fungsi koordinasi
dengan bagian terkait).
g. Melakukan aktivitas billing pelanggan Korporat dan retail di Area.
h. Melakukan pemeriksaan dan witness atas pelaksanaan operasional
pekerjaan di lapangan, dan/ atau memeriksa (inspeksi) pemenuhan kinerja
kontrak atau SLA kontrak di lokasi pelaksanaan pekerjaan sebagai dokumen
pendukung pembayaran tagihan untuk :
• Kontrak jasa infrastruktur Gas dan/atau LNG yang oleh PGN
dimanfaatkan baik untuk kepentingan multi regional maupun regional.
• Kontrak jasa infrastruktur Gas dan/atau LNG yang imbal jasanya
dibayar secara nasional (melalui anggaran GLSM dan/atau OMM)
maupun SOR.
• Kontrak jasa infrastruktur Gas dan/atau LNG yang besaran imbal
jasanya ditentukan baik berdasarkan komoditas yang dikelola atau
diproduksi maupun berdasarkan pemenuhan SLA kinerja infrastruktur
dan/atau waktu pemanfaatan infrastruktur.

6
i. Menyiapkan dokumen penagihan / billing dalam rangka perolehan hak
pembayaran kepada PGN atas kontrak infrastruktur Gas dan/atau LNG dari
pelanggan yang berlokasi di regional setempat, yang besaran inbal jasanya
ditentukan baik berdasarkan komoditas yang dikelola atau diproduksi maupun
berdasarkan pemenuhan SLA kinerja infrastruktur dan/atau waktu
pemanfaatan infrastruktur.
j. Melakukan pengelolaan kegiatan – kegiatan pendukung penjualan dan
Operation and Maintenance di Area, termasuk koordinasi pelaksanaannya
dengan fungsi terkait dan administrasinya.
k. Menjalankan peran sebagai Point of contact (POC) atau Juru Bicara
Perusahaan di Area dan berkoordinasi dengan satuan kerja terkait, dengan
tugas sebagai berikut :
• Menjaga citra positif PGN melalui pengelolaan hubungan dan
komunikasi dengan Stakeholder antara lain namun tidak terbatas pada:
Pemerintah Daerah, DPRD Tingkay I dan II, Aparat Kepolisian dan
TNI, Yudikatif, Media dan Lembaga – Lembaga Pemerintah ataupun
Swasta.
• Mengelola pelaksanaan mitigasi risiko penanganan krisis dan/atau
Insiden, baik dari aspek operasional infrastruktur, kemrsial, maupun
citra PGN, termasuk melakukan pengelolaan komunikasi terkait
informasi kondisi darurat untuk menghindari dampat negative terhadap
citra positif PGN.
• Berperan sebagai Stakeholder Relations untuk kegiatan komunukasi
dengan Stakeholder, Media, kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR) dan Corporate Events.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Operation And Maintenance Management, Area


Batam:
a. Menyusun rencana kegiatan pengelolaan operasi dan pemeliharaan yang
selaras dengan Asset Management Plan (AMP). Roadmap Integritas dan
Operas, dan system informasi PGN di lingkungan infrastruktur jaringan dan
fasilitas penunjangnya di lingkup distribusi.
b. Mengelola data dan input dalam pengelolaan kegiatan operasi dan
pemeliharaan untuk mendukung kegiatan analisis risiko di lingkungan
infrastruktur distribusi jaringan dan fasilitas penunjangnya yang selaras
dengan AMP dan target PGN
c. Mengelola kegiatan manajemen operasi, pemeliharaan, inspeksi, dan
perbaikan atas asset infrastruktur jaringan dan fasilitas penunjangnya di
lingkungan distribusi.
d. Melakukan kegiatan serah terima operasi serta validasi dan eksekusi
pemeriksaan dokumen teknis (termasuk di dalamnya as-built) dan lapangan
dengan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP), sebagai
pendukung serah terima aset baru setelah pelaksanaan pembangunan yang
akan diserahterinakan kepada pengelola asset infrastruktur Gas dan LNG

7
berikut fasilitas penunjangnya di lingkungan distribusi dengan
mengoptimalkan system informasi yang digunakan berikut dengan kegiatan
pengarsipan dan pemeliharaannya.
e. Mengelola identifikasi dan validasi asset infrastruktur jaringan dan fasilitas
penunjangnya di lingkungan distribusi dengan mengoptimalkan system
informasi yang digunakan.
f. Berperan sebagai representative PGN dalam melakukan witness untuk
pencatatan supply dari pemasok dan penjualan gas/LNG kepada pelanggan,
sesuai wilayah operasional Area.
g. Mengelola kegiatan survei lapangan, negosiasi, pembayaran, dan rekosiliasi
dalam menunjang kegiatan sewa lahan dan perizinan atas asset infrastruktur
jaringan dan fasilitas penunjangnya di lingkungan distribusi.
h. Mengelola koordinasi lapangan dengan Stakeholder terkait gangguan dan
aktivitas oleh pihak ketiga di asset infrastruktur jaringan dan fasilitas
penunjangnya di lingkungan distribusi.
i. Mengelola kegiatan penanganan terhadap kondisi kritis dan emergency pada
asset infrastruktur jaringan dan fasilitas penunjangnya di lingkungan distribusi
beserta Tindakan mitigasinya.
j. Mengelola penanganan kejadian krisis/insiden operasional yang berdampak
terhadap citra positif PGN dengan tetap melaksanakan fungsi koordinasi
dengan bagian terkait.
k. Mengelola review dan evaluasi pelaksanaan Service Level Agreement (SLA)
Pekerjaan dan kegiatan operaso dan pemeliharaan beserta acuan pendukung
pelaksanaan kegiatan asset infrastruktur jaringan dan fasilitas pendukungnya
di lingkungan distribusi.
l. Melakukan optimasi terkait pemanfaatan dan penggunaan material yang
terkait kegiatan pengelolaan asset infrastruktur operasi, termasuk identifikasi
usulan penghapusannya, serta melakukan kegiatan stock opname rutin dan
berkala di lingkungan distribusi.
m. Melakukan kegiatan rekayasa teknis terhadap asset infrastruktur operasi jika
diperlukan, akibat adanya kegiatan komersialisasi dengan Pelanggan dengan
tetap berkoordinasi dengan fungsi customer management dan technical
services dan/atau fungsi terkait.
n. Melakukan pemeriksaan dan witness atas pelaksanaan operasional
pekerjaan di lapangan, dan/atau memeriksan (inspeksi) pemenuhan kinerja
kontrak atau SLA kontrak di lokasi pelaksanaan pekerjaan sebagai dokumen
pendukung pembayaran tagihan untuk :
• Kontrak jasa infrastruktur Gas dan/atau LNG yang oleh PGN
dimanfaatkan baik untuk kepentingan multi regional maupun regional.
• Kontrak jasa infrastruktur Gas dan/atau LNG yang imbal jasanya
dibayar secara nasional (melalui anggaran GLSM dan/atau OMM)
maupun SOR.
• Kontrak jasa infrastruktur Gas dan/atau LNG yang besaran imbal
jasanya ditentukan baik berdasarkan komoditas yang dikelola atau

8
diproduksi maupun berdasarkan pemenuhan SLA kinerja infrastruktur
dan/atau waktu pemanfaatan infrastruktur.
o. Melakukan rekosiliasi penyaluran gas, pemenuhan SLA infrastruktur, atau
customer (shipper) handling terkait teknis pelaksanaan kontrak atau
gangguan layanan dalam rangka perolehan hak pembayaran kepada PGN
atas kontrak infrastruktur Gas dan/atau LNG dari pelanggan yang berlokasi di
regional setempat, yang besaran imbal jasanya ditentukan baik berdasarkan
komoditas yang dikelola atau diproduksi maupun berdasarkan pemenuhan
SLA kinerja infrastruktur dan/atau waktu pemanfaatan infrastruktur.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Area Support :


a. Menyiapkan rekapitulasi kinerja area dan membantu Area Head untuk
mengendalikan kinerja area;
b. Melakukan penyusunan rencana kerja dan anggaran di area serta melakukan
pengelolaan pengendalian anggarannya;
c. Mengelola aktifitas billing / penagihan pelanggan Gas pipa dan LNG;
d. Menyiapkan dokumen billing / penagihan dalam rangka perolehan hak
pembayaran kepada PGN atas kontrak infrastruktur Gas dan / LNG dari
pelanggan yang berlokasi di regional setempat, yang besaran imbal jasanya
ditentukan baik berdasarkan komoditas yang dikelola atau diproduksi maupun
berdasarkan pemenuhan SLA kinerja infrastruktur dan / atau waktu
pemanfaatan infrastruktur;
e. Mengelola kegiatan-kegiatan penunjang aktifitas sales dan operasi di area
meliputi namun tidak terbatas pada beberapa hal sebagai berikut:
pengelolaan citra positif PGN (stakeholder relations, kegiatan komunikasi
PGN & media, CSR, event, dan kerprotokolan sesuai ketetapan yang
ditentukan oleh Coorporate Secretary), administrasi

4. Tugas dan Tanggung Jawab Customer Management dan Technical Services:


a. Melakukan kegiatan Penjualan Gas dan LNG di area untuk pelanggan
eksisting, meliputi :
• Penyusunan rencana kerja penjualan Gas;
• Identifikasi peluang amandemen / perpanjangan kontrak berlangganan
Gas dan LNG pelanggan;
• Penawaran amandemen / perpanjangan berlangganan, negosiasi,
sampai dengan closing / dealing, termasuk produk pengembangan;
• Penyusunan kontrak amandemen / perpanjangan penjualan;
• Pengelolaan pelanggan termasuk komunikasi interupsi penyaluran Gas
dan LNG kepada pelanggan;
• Penanganan keluhan pelanggan dan pengukuran tingkat kepuasan
pelanggan;
b. Melakukan pengelolaan utilisasi gas pelanggan di area;
c. Membina relasi dengan pelanggan

9
5. Tugas dan Tanggung Jawab Sales:
a. Melakukan research (survey pasar) dalam rangka identifikasi peluang
pengembangan bisnis niaga Gas Bumi dan LNG, baik wilayah eksisting dan
perluasan wilayah eksisiting (extention) area ;
b. Melakukan kegiatan penjualan Gas dan LNG di area untuk potensi pelanggan
dan calon pelanggan baik komersial industry maupun rumah tangga dan
pelanggan kecil, meliputi:
• Penyusunan target potensi pelanggan, pemgelolaan database potensi
pasar maupun potensi pelanggan;
• Identifikasi peluang kontrak berlangganan Gas dan LNG calon
pelanggan;
• Penawaran berlangganan, negosiasi, sampai dengan closing / dealing
termasuk produk pengembangan;
• Meningkatkan perikatan dengan calon pelanggan atau Mitra Strategis
delam bentuk Head of Agreement yang mengikat (Bindling HoA);
• Penyusunan kontrak calon pelanggan;

6. Koordinator Pengamanan Nasional (Korpamnas):


a. Mengatur operasional dan sistem pengamanan agar keamanan, ketertiban
dan keselamatan terwujud sesuai tugas pokok, fungsi, peranan dan
mempertanggung jawabkan kepada pihak management
gedung/kantor/lingkungan kerja:
b. Membuat perencanaan operasional dan sistem pengamanan.
c. Menyusun rencana kerja tahunan, bulanan dan mingguan.
d. Membuat jadwal operasional keseluruh pengamanan dan penertiban.
e. Membuat rencana pengembangan / modifikasi / upgrading dan
penyempurnaan sistem pengamanan dan penempatan anggota.
f. Merencanakan SDM dalam mendukung operasional keamanan dan ketertiban
lingkungan.
g. Merencanakan pengelolaan dana yang diperlukan untuk mendukung
tugasnya.
h. Melakukan pengorganisasian operasional.
i. Melakukan koordinasi dengan aparat setempat (Pemda, TNI,POLRI dan tokoh
masyarakat).
j. Menerapkan prosedur tetap/sistem prosedur dengan efektif.
k. Mengkomunikasikan kebijakan yang ditetapkan oleh management.
l. Mengevaluasi laporan hasil pengusutan kejadian dan interogasi sampai
penyerahan tersangka ke POLRI setempat.
m. Mengendalikan operasional dan sistem pengamanan.
n. Mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan operasional dan sistem
pengamanan.
o. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan K3.

10
p. Membaca situasi secara tepat dan cermat dan memberikan respon terhadap
kemungkinan gangguan yang timbul.
q. Melakukan pembinaan terhadap seluruh bawahannya.
r. Menjadi panutan, memotivasi bawahan serta melakukan pembinaan maupun
pengembangan terhadap bawahan.
s. Bertanggung jawab terhadap keadilan dan kesesuaian anggota terhadap
kontrak / plotingan yang telah ditetapkan.
t. Menegakkan disiplin kerja bawahan dengan memberikan instruksi kerja
dengan jelas.

7. Tugas dan Tanggung Jawab Komandan Wilayah (Danwil):


Bertanggung jawab kepada Koordinator Pengamanan terhadap keamanan,
ketertiban dan keselamatan serta mengendalikan operasional dan sistem
pengamanan di wilayahnya.
a. Melakukan Pengamanan terbuka dan tertutup
b. Melaksanakan pengamanan langsung dan tidak langsung
c. Melaksanakan SOP.
d. Membuat perencanaan operasional keamanan dan ketertiban.
e. Melakukan pengorganisasian operasional.
f. Mengendalikan operasional dan sistem pengamanan.
g. Melakukan pembinaan terhadap anggotanya.
h. Menjadi panutan, memotivasi bawahan serta melakukan pembinaan maupun
pengembangan terhadap anggota.
i. Membuat catatan tentang pelanggaran anggota.
j. Memberikan masukan/usulan kepada Koordinator Pengamanan berkaitan
dengan mutasi, penambahan personil dan pengembangan pengamanan pada
lokasi yang menjadi tanggungjawabnya.
k. Mengambil langkah-langkah awal dalam mengatasi masalah di lapangan
yang muncul serta melaporkan kepada Koordinator Pengamanan jika ada hal-
hal yang tidak dapat diatasi secara langsung untuk mendapatkan petunjuk
langkah-langkah yang harus dilakukan.
l. Mengevaluasi anggota Satuan Pengamanan yang menjadi tanggung
jawabnya, baik penampilan, seragam, kehadiran serta sikap anggota secara
berkala.
m. Mengatur, membagi, mengawasi dan mengendalikan anggota dalam
melaksanakan tugasnya.
n. Memberikan penilaian terhadap anggota baik disiplin moral maupun kinerja.
o. Bertanggung jawab terhadap kehadiran anggota.
p. Menjadi teladan terhadap anggotanya.

8. Tugas dan Tanggung Jawab Komandan Regu (Danru)


Tugas dan tanggung jawab Danru, bertanggung jawab terhadap Komandan
Wilayah, terhadap keamanan, ketertiban dan keselamatan serta mengendalikan
operasional dan sistem pengamanan di areanya.

11
a. Melakukan Pengamanan terbuka dan tertutup
b. Melaksanakan pengamanan langsung dan tidak langsung
c. Menjadi panutan, memotifasi bawahan serta melakukan pembinaan
maupun pengembangan terhadap anggota.
d. Mengatur pembagian tugas anggota dalam regunya dan melakukan
pengawasan serta pengendalian.
e. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tujuan pelaksanaan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
f. Memimpin apel masuk tugas maupun apel selesai tugas sesuai jadwal
pelaksanaan tugasnya.
g. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan seragam anggotanya.
h. Memberikan pengarahan/instruksi kepada anggotanya tentang tugas–tugas
yang harus dilaksanakan.
i. Menyusun plotingan anggota dan mengawasi pelaksanaannya.
j. Memberi tindakan/hukuman kepada anggota yang melanggar aturan yang
telah ditetapkan.
k. Bertanggungjawab terhadap absensi anggota.
l. Mengecek buku mutasi anggota setiap hari dan melakukan serah terima
laporan kepada shift lain.
m. Melakukan pelaporan sebelum dan setelah melaksanakan tugas.
n. Mengadakan patroli keseluruh area yang merupakan tanggung jawabnya,
serta pemeriksaan mendadak untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

9. Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Satuan Pengamanan


Bertanggung jawab kepada Danru Satuan Pengamanan terhadap keamanan,
ketertiban dan keselamatan dari sasaran pengamanan yang ada di Area Batam
melalui kegiatan sebagai berikut:
a. Melaksanakan Pengaturan
Dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerja
khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban, seperti :
1) Pengaturan tanda pengenal pegawai/karyawan
2) Pengaturan penerimaan tamu
3) Pengaturan parkir kendaraan
b. Melaksanakan Penjagaan
Dengan maksud mengawasi keluar dan masuknya orang atau barang dan
mengawasi keadaan atau hal-hal yang mencurigakan disekitar tempat
tugasnya.
c. Melaksanakan Pengawalan
Dengan maksud menjaga dan melindungi keselamatan jiwa atau asset barang
dari kemungkinan terjadinya ancaman dan gangguan keamanan
d. Melaksanakan Patroli

12
Dengan maksud mengadakan inspeksi dan pemeriksaan terhadap segala
sesuatu yang dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan gangguan
di lingkungan kerjanya menurut rute dan waktu tertentu.
e. Memberikan tanda bahaya atau keadaan darurat, melalui alat alarm dan
kode/isyarat tertenti bila terjadi kebakaran, bencana alam, atau kejadian lain
yang membahayakan jiwa, badan atau harta benda orang banyak disekitar
Kawasan kerjanya serta memberikan pertolongan dan bantuan penyelamatan
f. Pengambilan Langkah Sementara
Sebagai Langkah penanganan kondisi darurat / emergency dan bersifat
sementara bila terjadi sesuatu yang mengarah ke tindakan pidana antara lain
seperti :
1) Mengamankan tempat terjadinya kejadian perkara,
2) Menangkap dan memborgol pelakunya,
3) Menolong korban,
4) Melapor/meminta bantuan POLRI setempat,
5) Menyerahkan penyelesaian kepada POLRI terdekat

III. PELAKSANAAN

1. Target Pengamanan
Target pengamanan adalah “zero gangguan keamanan mayor”, untuk
mencapainya dilakukan hal sebagai berikut:
a. Memantau berbagai bentuk kerawanan di sekitar area operasional
perusahaan.
b. Mencegah berbagai bentuk gangguan keamanan antara lain:
▪ Sabotase
▪ Pencurian data
▪ Terorisme
▪ Pembunuhan
▪ Penganiayaan
▪ Penculikan
▪ Demonstrasi
▪ Blokade
▪ Pencurian Aset
▪ Kegagalan akses kontrol

2. Rencana dan Program Pengamanan

N Waktu Pelaksanaan (bulan)


Aktifitas PIC
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengaturan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Anggota Satpam

13
2 Penjagaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Anggota Satpam
3 Patroli √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Anggota Satpam
4 Pembinaan Fisik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Anggota Satpam
& Mental
5 Penggalangan √ √ √ √ √ Komandan Regu
6 Internal Audit √ OMM Area Batam
SMP
7 Eksternal Audit √ OMM Area Batam
SMP
8 Simulasi/Drill √ All
Emergency

3. Bentuk Pengamanan
a. Pengamanan Langsung
Pengamanan langsung adalah pengerahan dan penggelaran kekuatan beserta
sarana prasarana sesuai kebutuhan dan perkiraan ancaman yang mungkin
terjadi. Pengerahan kekuatan pengamanan secara langsung, berupa penjagaan
oleh satuan pengamanan, kegiatannya meliputi :
1) Penjagaan Area Area Batam dan di lokasi titik rawan terhadap Ancaman,
Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT)
2) Mengadakan pemeriksaan terhadap tamu dan kendaraan yang keluar
masuk Area Batam
3) Pemberlakuan Mekanisme Masuk Instalasi dengan Surat Izin Masuk
Instalasi (SIMI) dan kartu visitor terhadap seluruh tamu dengan
menukarkan KTP/Kartu Identitas
4) Melaksanakan patroli di wilayah tugas masing-masing terutama pada
tempat rawan terhadap ancaman tindak kriminal maupun sabotase.
5) Melakukan langkah penindakan sementara terhadap segala bentuk
pelanggaran hukum yang mengacau atau menggangu terhadap kelancaran
pelaksanaan tugas.

b. Pengamanan Tidak Langsung


Pengamanan tidak langsung adalah kegiatan pemantauan, pengawasan, dan
penerimaan laporan dari pengelola obvitnas. Untuk lokasi Kantor Area Batam
dan Stasiun Gas Panaran, pengamanan tidak langsung akan dilakukan dalam
kegiatan Kunjungan ke Tokoh Masyarakat Sekitar dan Aparat Pemerintahan
setempat (RT/RW/Lurah) guna melakukan koordinasi dan silahturahmi
sehingga terjalin hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar dan
mencegah timbulnya ancaman gangguan keamanan.

4. Konsep Pengamanan
a. Pre Emtif
Kegiatan pengamanan dengan melakukan pembinaan kegiatan-kegiatan
positif bagi masyarakat dan stakeholder untuk mencegah timbulnya potensi
gangguan keamanan seperti :
1) Identifikasi risiko pengamanan
2) pelaksanaan security awareness
3) pelaksanaan CSR

14
4) kegiatan penggalangan dengan instansi keamanan setempat
5) pelaksanaan simulasi keadaan darurat

b. Preventif
Kegiatan pengamanan yang dilakukan dengan tujuan untuk melindungi dan
menghalangi adanya gangguan keamanan serta memberikan efek gentar
kepada calon pelaku seperti:
1) penjagaan dengan satuan pengamanan
2) pemasangan dan penggunaan security device (cctv, metal detector dll)
3) pemasangan rambu-rambu / warning sign
4) pembagian zona pengamanan
5) pengendalian keluar orang, barang, dokumen / informasi

c. Persuasif
1) Melakukan pendekatan terhadap stakeholder seperti Tomas, Toga, Tokoh
Adat serta kepada masyarakat sekitar lingkungan terdampak, demi tujuan
tercapai dengan cara Lambung Rujak (Menyelami, Menghubungi,
Mempengaruhi dan Mengajak)
2) Membantu memecahkan persoalan dilingkungan masyarakat terdampak
yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan.

d. Represif
Upaya untuk menghentikan atau menindaklanjuti atas gangguan keamanan
yang sudah terjadi seperti :
1) tindakan tanggap gawat darurat (emergency response)
2) mediasi
3) penindakan hukum
4) investigasi & evaluasi

5. Sasaran Pengamanan
Sasaran utama pengamanan di kantor Area Batam dan di Stasiun Gas Panaran
adalah menjaga kegiatan operasional penyaluran gas bumi berjalan lancar, aman
serta kondusif termasuk didalamnya personil, barang, dukumen dan kegiatan
lainnya.
a. Manusia, meliputi: pekerja, mitra kerja, kontraktor, tamu internal, tamu
ekternal, pejabat/direksi perusahaan, tenaga ahli, pengemudi dan masyarakat
sekitar.
b. Barang, meliputi: peralatan operasi, peralatan teknis, peralatan perkantoran,
material bekas, dan kendaraan dinas dll.
c. Tempat, meliputi: control room, MR/S, gudang limbah B3, gedung BMCS,
gudang, workshop, ruangan rapat, ruang panel, ruang genset, fire station,
area parkir motor dan mobil.
d. Dokumen, meliputi: seluruh dokumen arsip baik soft copy ataupun hardcopy
milik PT. Perusahaan Gas Negara Tbk.
e. Kegiatan, meliputi: pekerjaan kontraktor proyek, kegiatan administratif kantor,
kunjungan tamu internal, kunjungan tamu eksternal, kunjungan tamu
VIP/VVIP, kegiatan CSR, dll.

15
6. Ruang Lingkup Pengamanan
Pengamanan di PT. Perusahaan Gas Negara Tbk Kantor Area Batam dan
Stasiun Gas Panaran meliputi:
a. Area dalam Kantor Area Batam, yaitu:
1) Area parkir kendaraan
2) Lobby kantor
3) Ruang arsip
4) Gudang material kantor area Batam
5) Perimeter kantor area Batam
b. Area dalam Stasiun Gas Batam, yaitu:
1) R/S BDN
2) Office & Control Room
3) Gudang limbah B3
4) Gedung BMCS
5) Tempat parkir
6) Power House
7) Ruang Hydrant
8) Gudang
9) Workshop

b. Area di luar sekitar Area Batam, yaitu:


Lingkungan sekitar lokasi Kantor Area Batam, sebagian besar merupakan
Hutan Bakau. Perbatasan sisi sebelah utara, terdapat Fasilitas PLN PLTG
Panaran, Batam dan pemukiman penduduk, sisi sebelah selatan, terdapat
Hutan Bakau dan Batalyon Raiders 136/TS, sisi sebelah barat, terdapat PT
TGI Panaran Station, Rawa dan Hutan Bakau Pesisir Trans Barelang, sisi
sebelah timur terdapat Lahan Kosong, Rawa dan Perumahan Penduduk.
Lingkungan sekitar lokasi Stasiun Gas Panaran, sebagian besar merupakan
Hutan Bakau. Perbatasan sisi sebelah utara, terdapat Fasilitas PLN PLTG
Panaran, Batam dan pemukiman penduduk, sisi sebelah selatan, terdapat
Hutan Bakau dan Batalyon Raiders 136/TS, sisi sebelah barat, terdapat PT
TGI Panaran Station, Rawa dan Hutan Bakau Pesisir Trans Barelang, sisi
sebelah timur terdapat Lahan Kosong, Rawa dan Perumahan Penduduk.
(Area sekitar Kantor Area Batam)

16
Area sekitar Stasiun Gas Panaran

7. Penetapan Area/Zona Pengamanan


a. Area Terbatas, meliputi: Halaman, lapangan upacara, Pos 1 Security, Area
Parkir, Muster Point
b. Area Terlarang, meliputi: Gudang Terbuka, Gudang Pipa, Office,
c. Area Tertutup, meliputi: R/S BDN, Gedung SCADA, Gedung BMCS, Control
Room, Data Room, IT Room, Power House, Ruang Hydrant, Gedung Limbah
B3

17
Layout Zonasi Pengamanan Stasiun Gas Panaran

8. Administrasi Kegiatan Pengamanan


Dalam melaksanakan kegiatan pengamanan, tim pengamanan membuat
dokumen administrasi rekaman kegiatan sebagai berikut:
a. Buku Jurnal Harian
b. Form Inventaris Sarana/Prasarana Pengamanan
c. Buku Tamu
d. Form Keluar Masuk Barang
e. Form Keluar Masuk Kendaraan
f. Buku Patroli

IV. SUMBER DAYA DUKUNGAN


1. Personil
a. Penanggung Jawab:
1) Penanggung jawab pengamanan
Kepala Teknik : General Manager SOR I
Wakil Kepala Teknik : Area Head, Batam

2) Penanggung jawab operasional dan lapangan


▪ Operation & Maintenance Service Provider (PT PGAS Solution)
▪ Badan Usaha Jasa Pengamanan (PT PRABU)

b. Sebaran Personil Satuan Pengamanan Area Batam


Nomor Lokasi tugas
No Nama Jabatan Sertifikasi
Registrasi
1 E. Bayu O ST Danwil 04.21.217560 Area Batam Gada Madya

18
2 Krisman Dakhi Danru 31.17.441800 St Gas Panaran Gada Madya
3 Berry Risky Anggota 31.19.442118 St Gas Panaran Gada Pratama
4 Weldi Rahmansyah Anggota 31.19.441570 St Gas Panaran Gada Pratama
5 Putro Margo Pilianto Anggota 31.19.440827 St Gas Panaran Gada Pratama
6 Rinto Sianturi Anggota 31.17.000827 St Gas Panaran Gada Pratama
7 Agusman Lase Anggota 31.18.439953 St Gas Panaran Gada Pratama
8 Hengki Candra Abadi Anggota 31.18.439924 St Gas Panaran Gada Pratama
9 Ilhamuddin Rambe Anggota 31.19.439859 St Gas Panaran Gada Pratama
10 Ali Muslim Anggota 31.21.440507 St Gas Panaran Gada Pratama
11 Suhadiyana Anggota 31.20.440322 St Gas Panaran Gada Pratama
12 Junaidi Angga Putra Anggota 31.19.440772 St Gas Panaran Gada Pratama
13 Dedi P. Sitompul Anggota 31.18.441062 St Gas Panaran Gada Pratama
14 Virdo Oktora Purba Anggota 31.18.440480 St Gas Panaran Gada Pratama
15 Helman Siregar Anggota 31.18.440479 St Gas Panaran Gada Pratama
16 Kaman Silalahi Anggota 31.18.439340 St Gas Panaran Gada Pratama
17 Sarmadan Anggota 31.18.439921 St Gas Panaran Gada Pratama
18 HermanM Tampubolon Anggota 31.18.441114 St Gas Panaran Gada Pratama
19 Indra Suhada Danru 09.18.002296 Kantor Batam Gada Madya
20 Pola Manurung Anggota 31.19.441737 Kantor Batam Gada Pratama
21 Nelson R Limbong Anggota 31.18.441065 Kantor Batam Gada Pratama
22 Revaldy Andiaz Anggota 31.17.440876 Kantor Batam Gada Pratama
23 Theodorus Lase Anggota 31.19.441871 Kantor Batam Gada Pratama
24 Khairul Fadhli Anggota 31.19.439955 Kantor Batam Gada Pratama
25 Hisar Bahagia H Anggota 31.17.440789 Kantor Batam Gada Pratama
26 Arinto Panjaitan Anggota 31.18.441128 Kantor Batam Gada Pratama
27 Azrizal Anggota 31.19.440646 Kantor Batam Gada Pratama

19
c. Struktur Organisasi

d. Pengaturan Jadwal
Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan tugas, serta tetap
terpeliharannya kesiapan personil dalam melaksanakan tugas maka diatur
shift sebagai berikut:
1) Shift I (Pagi) pukul: 08.00 s/d 16.00 WIB
2) Shift II (Sore) pukul: 16.00 s/d 00.00 WIB
3) Shift III (Malam) pukul: 00.00 s/d 08.00 WIB

2. Sarana dan Prasarana Pengamanan Area Batam

20
Jumlah
Kondisi
No Nama
Batam Panaran

1 Metal Detector 3 Baik


2 Search Mirror 3 Baik
3 Senter 2 Baik
4 Payung 5 Baik
5 Jas hujan 10 Baik
6 Sepatu boot 5 Baik
7 Lampu Lalu lintas 2 Baik
8 Kotak P3K (Pos Security) 1 Baik
9 Handy Talky 4 Baik
10 Wearpack 6 Baik
11 Helm PKD 17 Baik
12 Alat Patroli / E- Patrol 1 1 Baik
13 Lampu Emergency 1 Baik
14 Rambu Stop Lalin 1 Baik
15 Rompi Lalin PKD 1 Baik
16 APAR (Pos Security) 1 Baik
17 CCTV 14 16 Baik
18 Kartu Visitor 14 Baik
19 TOA 2 Baik
20 Komputer 1 1 Baik
21 Teropong 0 1 Baik

3. Dokumen Acuan Kerja Pengamanan

Nama
No Tahun
Dokumen Acuan Kerja
1 Panduan Implementasi Sistem Manajemen Pengamanan 2021
2 Panduan Operasional Sistem Pengamanan Perusahaan 2020

21
Nama
No Tahun
Dokumen Acuan Kerja
3 Panduan Koordinasi dan Kerjasama Pengamanan Dengan 2020
Pihak Eksternal
4 Panduan Penanganan Potensi, Ancaman dan Gangguan 2020
Pengamanan
5 Panduan Identifikasi Risiko Pengamanan 2021
6 Panduan Pelaksanaan Tugas Satuan Pengamanan 2021
7 PO Penanganan Keadaan Darurat Pada Jaringan Pipa dan 2019
Fasilitasnya
8 IK Mekanisme Masuk Instalasi 2021

4. Daftar Peraturan Perundangan

No Nama Regulasi / Peraturan Perihal


1 UU RI No 2 tahun 2001 Kepolisian Negara Republik Indonesia
2 Kepres 63 tahun 2004 Pengamanan Objek Vital Nasional
3 Perpol 7 tahun 2019 Pemberian Bantuan Pengamanan
Pada Objek Vital Nasional Dan Objek
Tertentu (Sistem Manajemen
Pengamanan)
4 Perpol 4 Tahun 2020 Pengamanan Swakarsa
5 Kepmen ESDM Obyek Vital Nasional Bidang Energi
No. 159.K/90/MEM/2020 dan Sumber Daya Mineral
6 Perkaba 1 tahun 2019 Prosedur Pemberian Jasa
Pengamanan dan Sistem Manajemen
Pengamanan Pada Objek Vital
Nasional dan Objek Tertentu

5. Stakeholder dan Sumber daya Eksternal

No Stakeholder Instansi Nomor Kontak


1. Pemadam Kebakaran Damkar Barelang ▪ 0778 427 466
▪ 0811 7747 000
2. Aparat Keamanan Polrestabes Barelang 0778 458 111
Polsek Sagulung 0778 393 435
Dirpamobvit Polda Kepri 0815 2422 0367
(Kombes Haris
Sutonjaya)
3. Rumah Sakit RSUD Embung Fatimah ▪ 0778 391 704
▪ 0778 364 446
RS Graha Hermine 0778 363 127
4. Meteorologi Stasiun Meteorologi Hang Nadim 0778 761 507

22
▪ Ext 4103
▪ Ext 4108
5. Badan Nasional BNPB Batam 0778 325 622
Pengelolaan
Bencana
6. Pemerintahan Kelurahan Tembesi 0812 7087 5011
(Lurah Tembesi
Bpk arfie Eranof)
7. Internal Perusahaan Pertamina Call Center 135
Gas Management Center – SOR 1 0811 6042 766
PGN WhatsApp Center 0815 1150 645

V. KOMANDO DAN PENGENDALIAN

1. Komando
a. Tanggung Jawab Komando pelaksanaan pengamanan di PGN Area Batam
berada di Area Head Batam
b. Kedudukan Area Head Batam berada di Kantor Area Head Batam, Jl. Raja
Isa, Tlk. Tering, Kec. Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau 29461.
c. Struktur Kodal dan jaring komunikasinya dapat digambarkan sebagai berikut:

2. Pengawasan dan Pengendalian


a. Pengawasan dan pengendalian langsung (Direct Control): Berdasarkan
tugas pokok dan kewenangan, permintaan lisan / tertulis , petunjuk /arahan
langsung di lapangan, surat perintah / surat keputusan.
b. Pengawasan dan pengendalian tidak langsung (Indirect Control):
Pembuatan laporan rutin / harian / mingguan / bulanan dan laporan khusus

23
kejadian yang berisi tentang update situasi gangguan keamanan dan
ketertiban yang terjadi di lingkungan operasional perusahaan.

VI. LEVEL SITUASI DAN CARA BERTINDAK

1. Level Situasi

Untuk setiap tindakan pengamanan yang memerlukan perhatian khusus harus


dilakukan dengan terlebih dahulu dilaporkan perkembangan situasi keamanan
kepada Komandan Wilayah Pengamanan, pelaporan dapat dilakukan oleh Pekerja
yang ada di Area Batam, masyarakat sekitar ataupun Petugas Security melalui
komandan regu pengamanan Area Batam.

Selanjutnya, Komandan Wilayah Pengamanan akan melakukan penilaian dan


penetapan kondisi situasi apabila mencakup ancaman yang dapat menimbulkan
kerawanan maka akan dilaporkan dan dimintakan pertimbangan kepada OM Area
Batam untuk dapat ditentukan level situasi dan kondisi yang ada tersebut untuk
kemudian dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan pihak - pihak internal dan
eksternal yang berwenang seperti Kepolisian, TNI, Pemda maupun elemen
masyarakat lainya. Adapun Level dan situasi kondisi meliputi :

a. Aman
Keadaan dimana situasi di wilayah operasional perusahaan dalam keadaan
normal, tertib dan aman atau keadaan dimana Potensi Gangguan ada namun
dengan skala sangat kecil.

Contoh situasi aman:


1) Keadaan normal
2) Bencana alam yang terjadi di luar wilayah operasional perusahaan yang
tidak berdampak terhadap kegiatan operasional
3) Adanya informasi aksi demonstrasi ke perusahaan
4) Aksi demonstrasi ke instansi lain namun melewati gedung/kantor milik
perusahaan
5) Ancaman verbal terhadap pekerja

b. Rawan
Keadaan dimana situasi kondisi di wilayah operasional perusahaan dan
sekitarnya berada pada Ambang Gangguan baik dari dalam atau dari luar,
namun belum berpengaruh atau berdampak langsung/signifikan terhadap
operasional perusahaan.

Contoh situasi rawan:

24
1) Bencana alam di luar wilayah operasional perusahaan dan berdampak
terhadap kegiatan operasional namun tidak signifikan
2) Aksi demonstrasi ke perusahaan (aksi damai)
3) Peningkatan eskalasi demonstrasi baik dari jumlah maupun bentuk
ancaman
4) Ancaman terhadap kegiatan perusahaan dari sekelompok
orang/organisasi
5) Meningkatnya angka kriminalitas di sekitar wilayah operasional
perusahaan
6) Konflik antar masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan
7) Ketidakstabilan kondisi sosial dan politik yang bersifat lokal
8) Adanya aksi terorisme di sekitar wilayah operasional perusahaan
9) Ancaman peledakan bom via telepon / peletakan barang misterius yang
belum terkonfirmasi oleh tim penjinak bom Polri

c. Sangat Rawan / Darurat

1) Tier 1
Terjadi Gangguan Keamanan/Keadaan Darurat yang penangannya masih
dapat dilakukan oleh petugas setempat atau unit pendukung yang berada
di lokasi.

Contoh situasi tier 1:


a) Bencana alam yang terjadi di wilayah operasional perusahaan dan
berdampak ringan
b) Demonstrasi Anarkis ke perusahaan yang menimbulkan kerugian
ringan untuk perusahaan
c) Ancaman peledakan bom yang sudah terkonfirmasi oleh tim penjinak
bom Polri namun belum menimbulkan korban
d) Adanya sabotase terhadap aset perusahaan yang dilakukan oleh
pihak internal atau eksternal dan menimbulkan kerugian ringan

2) Tier 2
Terjadi Gangguan/Insiden Keamanan yang penanganannya
membutuhkan bantuan pihak-pihak luar selain petugas setempat atau unit
kerja pendukung yang berada di lokasi.

Contoh Situasi Tier 2:


a) Bencana alam yang terjadi di wilayah operasional perusahaan dan
berdampak sedang
b) Demonstrasi Anarkis ke perusahaan yang menimbulkan kerugian
sedang
c) Peledakan bom yang menimbulkan kerugian sedang

25
d) Adanya sabotase terhadap aset perusahaan yang dilakukan oleh
pihak internal atau eksternal dan menimbulkan kerugian sedang

3) Tier 3
Terjadi Gangguan/Insiden Keamanan yang penanganannya
membutuhkan keputusan strategis dari Direksi dan apabila tidak ditangani
dengan segera dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan
secara menyeluruh dengan cepat.

Contoh Situasi Tier 3:


a) Bencana alam yang terjadi di wilayah operasional perusahaan dan
berdampak berat
b) Demonstrasi Anarkis ke perusahaan yang menimbulkan kerugian
berat
c) Peledakan bom yang menimbulkan kerugian berat
d) Adanya sabotase terhadap aset perusahaan yang dilakukan oleh
pihak internal atau eksternal dan menimbulkan kerugian berat
e) Terhentinya atau terjadi gangguan pada layanan dan fasilitas public
f) Terjadinya konflik berkepanjangan yang mengakibatkan kondisi
keamanan dan ketertiban masyarakat sudah tidak dapat dikendalikan
oleh pemerintah setempat
g) Terjadi kekacauan kondisi sosial dan politik dimana sumber dan akses
informasi sudah tidak berfungsi secara normal
h) Penyanderaan terhadap karyawan

2. Cara Bertindak
a. Kondisi Normal
Dalam situasi aman (normal), pelaksanaan pengamanan di wilayah
operasional PGN sepenuhnya di bawah satuan pengamanan internal Area
Batam.
1) Pelaksanaan kegiatan pengamanan harus mengutamakan penggunaan
metode Preemtif dan Preventif serta mengikuti ketentuan yang diatur
dalam perusahaan
2) Satuan Pengamanan menjalankan tugas Pengaturan, Penjagaan,
Pengawalan dan patroli sesuai ketentuan
3) Komandan Regu memantau dan melaporkan setiap kejadian yang terjadi
diluar prosedur kepada Komandan Wilayah dan diteruskan kepada OMM
Area Batam
4) Kegiatan pemeriksaan dan pengawasan karyawan, tamu dan keluar
masuk kendaraan bermotor, barang / material lain tetap dalam keadaan
terkendali.

b. Kondisi Rawan

26
Dalam situasi rawan, yang masih dapat ditangani oleh satuan pengamanan di
wilayah operasional PGN Panaran di bawah kendali OMM Area Batam
sebagai On Scene Commander.
1) Tindakan pengamanan mengutamakan penggunaan metode Pre-empetif
dan Preventif serta Persuasif, bila terjadi insiden yang berkaitan dengan
tindak pidana atau pelanggaran hukum penanganan disesuaikan dengan
prosedur hukum yang berlaku.
2) Komandan Regu melakukan hal-hal khusus misalkan pemantauan kondisi
rawan secara intensif dan melaporkan secara kontinyu kepada On Scene
Commander.
3) Komandan Regu melakukan koordinasi secara intensif kepada
Babinsa/Babinkamtibmas/Perangkat Desa untuk memperoleh informasi
tambahan.
4) Komandan Regu melaporkan setiap kejadian kepada On Scene
Commander sesuai hirarki pada kesempatan pertama.
5) Peningkatan kewaspadaan dan jika perlu kekuatan satuan pengamanan
dapat diperkuat dengan penebalan personil yang sedang libur atau Shift
berikutnya.
6) Manakala eskalasi ancaman dan gangguan meningkat atau diperkirakan
ancaman dan gangguan melibatkan pihak ekternal maka On Scene
Commander melalui komandan regu satuan pengamanan dapat
koordinasi dan meminta bantuan pengamanan kepada Kepolisian
setempat sesuai dengan prosedur.

c. Kondisi Darurat
Dalam situasi darurat, pelaksanaan pengamanan di wilayah operasional PGN
di bawah kendali On Scene Commander dimana On Scene Commander
berkoordinasi secara intensif dengan Incident Commander/Emergency
Commander / Crisis Commander, tergantung dari level kondisi daruratnya.
1) Penanganan keadaan darurat mengikuti Prosedur Operasi Penanganan
Keadaan Darurat Pada Jaringan Pipa dan Fasilitasnya serta Rencana
Kontijensi.
2) Dilakukan permintaan bantuan pengamanan dari incident commander
melalui komandan wilayah pengamanan kepada pihak Kepolisian.
3) Tim Pengamanan melakukan pengamanan terhadap unsur Pimpinan di
Lokasi.
4) Melaporkan ke On Scene Commander kondisi lingkungan terkini.
5) On Scene Commander melakukan Analisa situasi & kondisi lingkungan.
6) On Scene Commander memerintahkan Komandan Wilayah untuk
mempersiapkan personil bantuan (back up personil) sebanyak 4 personil
guna membantu proses evakuasi unsur pimpinan di lokasi.
7) Penempatan personil bantuan adalah sebagai berikut :
• 1 Personil melekat dengan unsur pimpinan di lokasi
• 1 Personil membantu menyekat akses jalur evakuasi

27
• 1 personil memonitor situasi jalur evakuasi
• 1 Personil memastikan unsur pimpinan di lokasi selamat sampai di
safehouse
8) Semua unsur yang terlibat dalam pengamanan segera menempati posisi
masing – masing satu jam setelah mendapat instruksi dari Komandan
Wilayah dan mempersiapkan alat pengamanan.
9) On Scene Commander memilih rute penyelematan unsur pimpinan di
lokasi. Rute penyelematan harus dipilih yang paling aman. Jika rute yang
benar – benar aman tidak tersedia, maka penyelamatan bisa
menggunakan rute evakuasi dengan Tindakan pengkondisian tertentu
untuk mengalihkan perhatian ancaman dari rute penyelamatan unsur
pimpinan di lokasi.
10) On Scene Commander membawa unsur pimpinan di lokasi ke safehouse
yaitu Polsek Sagulung yang berada ± 7,8 km Area Batam Bersama Tim
Pengamanan Area Batam,
11) Pada kondisi situasi keamanan tidak terkendali dan terjadi kekacauan,
pihak Kepolisian mengendalikan pelaksanaan pengamanan dan
penanggulangan terjadinya ancaman dan gangguan. Untuk kegiatan
pengamanan di dalam Area Batam harus tetap dilaksanakan koordinasi
dan persetujuan dari otoritas PT. PGN Tbk yaitu Incident
Commander/emergency commander / crisis commander, tergantung dari
level kondisi daruratnya.

1 Danru +
2 Anggota

1 Anggota

1 Anggota

Ploting Personil Pengamanan Pada Saat Kondisi Normal

1 Anggota
Monitor di
Safehouse

1 Anggota
Monitor Akses

28
1 Anggota
Menyekat Akses

1 Anggota
Melekat VVIP

1 Danru & 2 Anggota


Membantu Evakuasi

1 Anggota
Menyisir Area

Ploting Personil Pengamanan Pada Saat Kondisi Darurat

VII. RENCANA KONTIJENSI


Rencana Kontijensi untuk kondisi darurat tertentu dibuat sebagai dokumen tersendiri
berdasar jenis keadaan kontinjensi dari setiap resiko di masing-masing lokasi.

VIII. PENILAIAN KINERJA PENGAMANAN


Pengukuran dan penilaian kinerja pengamanan di Area Batam dapat disusun
berdasarkan bukti objektif yang didapatkan dari fakta kegiatan dan kejadian yang ada
di lapangan. Penilaian kinerja pengamanan selain dilihat dari kedisiplinan dan
konsistensi personil keamanan, performa, pelaporan dan dokumentasi, juga dapat
dinilai oleh pekerja lainnya di satu lokasi melalui pengisian kuesioner, dimana hasil
inputnya akan lebih terukur sehingga saran perbaikan dan rekomendasi dapat dilihat
dengan lebih seksama.

IX. PENUTUP
Demikian Rencana Pengamanan ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan tugas dilapangan dan berlaku untuk semua pihak yang berkepentingan
didalamnya.
Batam, 17 Juni 2022
Dibuat Oleh, Disetujui Oleh,
OMM Area Batam Area Head, Batam

(Didiet Pradityo) (Wendi Purwanto)

LAMPIRAN

29
30

Anda mungkin juga menyukai