AREA BATAM
I. SITUASI
1. Umum
a. Area Batam merupakan salah satu Objek Vital Nasional yang dimiliki oleh PT.
Perusahaan Gas Negara Tbk yang berfungsi sebagai Kantor Area Batam dan
stasiun penerima dan pembagi penyaluran gas bumi ke pulau Batam. Gas bumi
dialirkan dari pipa transmisi yang dioperasikan oleh PT. Transportasi gas
Indonesia (TGI) sebagai supply gas menuju Area Batam di Batam untuk
kemudian di salurkan ke Jaringan Distribusi Gas Batam.
a. Didalam Area Batam juga terdapat Stasiun Gas milik PT. Perusahaan Gas
Negara Tbk dengan fasilitas regulator gas yang berfungsi menyalurkan gas
bumi yang di-supply dari PT TGI yang kemudian di distribusikan ke Batam.
b. Stasiun Gas Panaran merupakan Pipa Distribusi Gas Bumi yang telah
ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM No. 202.K/90/MEM/2021 tentang
Obyek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.
2. Khusus
a. Spesifikasi Objek
Area Batam memiliki profil sebagai berikut:
1) Nama Stasiun Gas Panaran
2) Alamat Jalan Trans Barelang Kelurahan
Tembesi,Kecamatan Sagulung Kota Batam
Kepri
3) Kegiatan Usaha Transmisi Gas Bumi
4) Jumlah Karyawan 29 orang
5) Luas Area 24,4 Ha
6) Intensitas Operasi 24 Jam
7) Fungsi Stasiun Penerima dan Pembagi Distribusi
Gas
2
6) Intensitas Operasi 07.00 – 16.00 Jam
7) Fungsi Kantor Penjualan Gas Bumi
c. Batas Demografis
Batas Demografis Kantor Area Batam adalah sebagai berikut :
No Arah Mata Angin Batas Demografis
1 Utara Fasilitas Kantor Indosat Batam
2 Selatan Asrama Haji Batam
3 Timur Perumahan Palazzo Garden
4 Barat Polsek Batam Kota
3
Batas Demografis Stasiun Gas Panaran adalah sebagai berikut :
No Arah Mata Angin Batas Demografis
1 Fasilitas PLN PLTG Panaran, Batam dan
Utara
Perumahan Penduduk
2 Selatan Hutan Bakau dan Batalyon Raiders 136/TS
3 Timur Hutan Bakau dan Perumahan Penduduk
4 Rawa dan Hutan Bakau Pesisir Trans Barelang, PT
Barat
TGI Panaran Station
Gambar/Denah Lokasi
d. Potensi Kerawanan
Dalam kegiatan operasional sehari-hari, PT. Perusahaan Gas Negara Tbk
Area Batam memiliki beberapa kerawanan ancaman, yang telah diidentifikasi
berdasarkan data-data dari:
1) Social maping dan data demografi di sekitar Area Batam
2) Crime index dari Polres Balerang
3) Data histori kejadian di Area Batam
4) Data histori kejadian di perusahaan sejenis
5) Kondisi Geografis Kantor Area Batam dan Stasiun Gas Panaran
6) Hasil Komunikasi dan Konsultasi dengan stakeholder
7) Komplain dan masukan dari karyawan/ pelanggan/ tamu/ pengunjung
8) Informasi Intelijen
3. Dasar
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 63 Th 2004, tentang
Pengamanan Obyek Vital Nasional;
b. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor:
202.K/90/MEM/2021 tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber
Daya Mineral;
5
c. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019
Tentang Perubahan Kedua Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Pemberian Bantuan Pengamanan
Pada Obyek Vital Nasional dan Obyek Tertentu;
d. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pengamanan Swakarsa.
e. Rencana Pengamanan Korporat PGN Tahun 2021 nomor:
007400.PEM/TI.02.02/HSE/2021
f. Panduan Identifikasi Resiko Pengamanan No. PDN-HSSE-SC-028
6
i. Menyiapkan dokumen penagihan / billing dalam rangka perolehan hak
pembayaran kepada PGN atas kontrak infrastruktur Gas dan/atau LNG dari
pelanggan yang berlokasi di regional setempat, yang besaran inbal jasanya
ditentukan baik berdasarkan komoditas yang dikelola atau diproduksi maupun
berdasarkan pemenuhan SLA kinerja infrastruktur dan/atau waktu
pemanfaatan infrastruktur.
j. Melakukan pengelolaan kegiatan – kegiatan pendukung penjualan dan
Operation and Maintenance di Area, termasuk koordinasi pelaksanaannya
dengan fungsi terkait dan administrasinya.
k. Menjalankan peran sebagai Point of contact (POC) atau Juru Bicara
Perusahaan di Area dan berkoordinasi dengan satuan kerja terkait, dengan
tugas sebagai berikut :
• Menjaga citra positif PGN melalui pengelolaan hubungan dan
komunikasi dengan Stakeholder antara lain namun tidak terbatas pada:
Pemerintah Daerah, DPRD Tingkay I dan II, Aparat Kepolisian dan
TNI, Yudikatif, Media dan Lembaga – Lembaga Pemerintah ataupun
Swasta.
• Mengelola pelaksanaan mitigasi risiko penanganan krisis dan/atau
Insiden, baik dari aspek operasional infrastruktur, kemrsial, maupun
citra PGN, termasuk melakukan pengelolaan komunikasi terkait
informasi kondisi darurat untuk menghindari dampat negative terhadap
citra positif PGN.
• Berperan sebagai Stakeholder Relations untuk kegiatan komunukasi
dengan Stakeholder, Media, kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR) dan Corporate Events.
7
berikut fasilitas penunjangnya di lingkungan distribusi dengan
mengoptimalkan system informasi yang digunakan berikut dengan kegiatan
pengarsipan dan pemeliharaannya.
e. Mengelola identifikasi dan validasi asset infrastruktur jaringan dan fasilitas
penunjangnya di lingkungan distribusi dengan mengoptimalkan system
informasi yang digunakan.
f. Berperan sebagai representative PGN dalam melakukan witness untuk
pencatatan supply dari pemasok dan penjualan gas/LNG kepada pelanggan,
sesuai wilayah operasional Area.
g. Mengelola kegiatan survei lapangan, negosiasi, pembayaran, dan rekosiliasi
dalam menunjang kegiatan sewa lahan dan perizinan atas asset infrastruktur
jaringan dan fasilitas penunjangnya di lingkungan distribusi.
h. Mengelola koordinasi lapangan dengan Stakeholder terkait gangguan dan
aktivitas oleh pihak ketiga di asset infrastruktur jaringan dan fasilitas
penunjangnya di lingkungan distribusi.
i. Mengelola kegiatan penanganan terhadap kondisi kritis dan emergency pada
asset infrastruktur jaringan dan fasilitas penunjangnya di lingkungan distribusi
beserta Tindakan mitigasinya.
j. Mengelola penanganan kejadian krisis/insiden operasional yang berdampak
terhadap citra positif PGN dengan tetap melaksanakan fungsi koordinasi
dengan bagian terkait.
k. Mengelola review dan evaluasi pelaksanaan Service Level Agreement (SLA)
Pekerjaan dan kegiatan operaso dan pemeliharaan beserta acuan pendukung
pelaksanaan kegiatan asset infrastruktur jaringan dan fasilitas pendukungnya
di lingkungan distribusi.
l. Melakukan optimasi terkait pemanfaatan dan penggunaan material yang
terkait kegiatan pengelolaan asset infrastruktur operasi, termasuk identifikasi
usulan penghapusannya, serta melakukan kegiatan stock opname rutin dan
berkala di lingkungan distribusi.
m. Melakukan kegiatan rekayasa teknis terhadap asset infrastruktur operasi jika
diperlukan, akibat adanya kegiatan komersialisasi dengan Pelanggan dengan
tetap berkoordinasi dengan fungsi customer management dan technical
services dan/atau fungsi terkait.
n. Melakukan pemeriksaan dan witness atas pelaksanaan operasional
pekerjaan di lapangan, dan/atau memeriksan (inspeksi) pemenuhan kinerja
kontrak atau SLA kontrak di lokasi pelaksanaan pekerjaan sebagai dokumen
pendukung pembayaran tagihan untuk :
• Kontrak jasa infrastruktur Gas dan/atau LNG yang oleh PGN
dimanfaatkan baik untuk kepentingan multi regional maupun regional.
• Kontrak jasa infrastruktur Gas dan/atau LNG yang imbal jasanya
dibayar secara nasional (melalui anggaran GLSM dan/atau OMM)
maupun SOR.
• Kontrak jasa infrastruktur Gas dan/atau LNG yang besaran imbal
jasanya ditentukan baik berdasarkan komoditas yang dikelola atau
8
diproduksi maupun berdasarkan pemenuhan SLA kinerja infrastruktur
dan/atau waktu pemanfaatan infrastruktur.
o. Melakukan rekosiliasi penyaluran gas, pemenuhan SLA infrastruktur, atau
customer (shipper) handling terkait teknis pelaksanaan kontrak atau
gangguan layanan dalam rangka perolehan hak pembayaran kepada PGN
atas kontrak infrastruktur Gas dan/atau LNG dari pelanggan yang berlokasi di
regional setempat, yang besaran imbal jasanya ditentukan baik berdasarkan
komoditas yang dikelola atau diproduksi maupun berdasarkan pemenuhan
SLA kinerja infrastruktur dan/atau waktu pemanfaatan infrastruktur.
9
5. Tugas dan Tanggung Jawab Sales:
a. Melakukan research (survey pasar) dalam rangka identifikasi peluang
pengembangan bisnis niaga Gas Bumi dan LNG, baik wilayah eksisting dan
perluasan wilayah eksisiting (extention) area ;
b. Melakukan kegiatan penjualan Gas dan LNG di area untuk potensi pelanggan
dan calon pelanggan baik komersial industry maupun rumah tangga dan
pelanggan kecil, meliputi:
• Penyusunan target potensi pelanggan, pemgelolaan database potensi
pasar maupun potensi pelanggan;
• Identifikasi peluang kontrak berlangganan Gas dan LNG calon
pelanggan;
• Penawaran berlangganan, negosiasi, sampai dengan closing / dealing
termasuk produk pengembangan;
• Meningkatkan perikatan dengan calon pelanggan atau Mitra Strategis
delam bentuk Head of Agreement yang mengikat (Bindling HoA);
• Penyusunan kontrak calon pelanggan;
10
p. Membaca situasi secara tepat dan cermat dan memberikan respon terhadap
kemungkinan gangguan yang timbul.
q. Melakukan pembinaan terhadap seluruh bawahannya.
r. Menjadi panutan, memotivasi bawahan serta melakukan pembinaan maupun
pengembangan terhadap bawahan.
s. Bertanggung jawab terhadap keadilan dan kesesuaian anggota terhadap
kontrak / plotingan yang telah ditetapkan.
t. Menegakkan disiplin kerja bawahan dengan memberikan instruksi kerja
dengan jelas.
11
a. Melakukan Pengamanan terbuka dan tertutup
b. Melaksanakan pengamanan langsung dan tidak langsung
c. Menjadi panutan, memotifasi bawahan serta melakukan pembinaan
maupun pengembangan terhadap anggota.
d. Mengatur pembagian tugas anggota dalam regunya dan melakukan
pengawasan serta pengendalian.
e. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tujuan pelaksanaan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
f. Memimpin apel masuk tugas maupun apel selesai tugas sesuai jadwal
pelaksanaan tugasnya.
g. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan seragam anggotanya.
h. Memberikan pengarahan/instruksi kepada anggotanya tentang tugas–tugas
yang harus dilaksanakan.
i. Menyusun plotingan anggota dan mengawasi pelaksanaannya.
j. Memberi tindakan/hukuman kepada anggota yang melanggar aturan yang
telah ditetapkan.
k. Bertanggungjawab terhadap absensi anggota.
l. Mengecek buku mutasi anggota setiap hari dan melakukan serah terima
laporan kepada shift lain.
m. Melakukan pelaporan sebelum dan setelah melaksanakan tugas.
n. Mengadakan patroli keseluruh area yang merupakan tanggung jawabnya,
serta pemeriksaan mendadak untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
12
Dengan maksud mengadakan inspeksi dan pemeriksaan terhadap segala
sesuatu yang dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan gangguan
di lingkungan kerjanya menurut rute dan waktu tertentu.
e. Memberikan tanda bahaya atau keadaan darurat, melalui alat alarm dan
kode/isyarat tertenti bila terjadi kebakaran, bencana alam, atau kejadian lain
yang membahayakan jiwa, badan atau harta benda orang banyak disekitar
Kawasan kerjanya serta memberikan pertolongan dan bantuan penyelamatan
f. Pengambilan Langkah Sementara
Sebagai Langkah penanganan kondisi darurat / emergency dan bersifat
sementara bila terjadi sesuatu yang mengarah ke tindakan pidana antara lain
seperti :
1) Mengamankan tempat terjadinya kejadian perkara,
2) Menangkap dan memborgol pelakunya,
3) Menolong korban,
4) Melapor/meminta bantuan POLRI setempat,
5) Menyerahkan penyelesaian kepada POLRI terdekat
III. PELAKSANAAN
1. Target Pengamanan
Target pengamanan adalah “zero gangguan keamanan mayor”, untuk
mencapainya dilakukan hal sebagai berikut:
a. Memantau berbagai bentuk kerawanan di sekitar area operasional
perusahaan.
b. Mencegah berbagai bentuk gangguan keamanan antara lain:
▪ Sabotase
▪ Pencurian data
▪ Terorisme
▪ Pembunuhan
▪ Penganiayaan
▪ Penculikan
▪ Demonstrasi
▪ Blokade
▪ Pencurian Aset
▪ Kegagalan akses kontrol
13
2 Penjagaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Anggota Satpam
3 Patroli √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Anggota Satpam
4 Pembinaan Fisik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Anggota Satpam
& Mental
5 Penggalangan √ √ √ √ √ Komandan Regu
6 Internal Audit √ OMM Area Batam
SMP
7 Eksternal Audit √ OMM Area Batam
SMP
8 Simulasi/Drill √ All
Emergency
3. Bentuk Pengamanan
a. Pengamanan Langsung
Pengamanan langsung adalah pengerahan dan penggelaran kekuatan beserta
sarana prasarana sesuai kebutuhan dan perkiraan ancaman yang mungkin
terjadi. Pengerahan kekuatan pengamanan secara langsung, berupa penjagaan
oleh satuan pengamanan, kegiatannya meliputi :
1) Penjagaan Area Area Batam dan di lokasi titik rawan terhadap Ancaman,
Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT)
2) Mengadakan pemeriksaan terhadap tamu dan kendaraan yang keluar
masuk Area Batam
3) Pemberlakuan Mekanisme Masuk Instalasi dengan Surat Izin Masuk
Instalasi (SIMI) dan kartu visitor terhadap seluruh tamu dengan
menukarkan KTP/Kartu Identitas
4) Melaksanakan patroli di wilayah tugas masing-masing terutama pada
tempat rawan terhadap ancaman tindak kriminal maupun sabotase.
5) Melakukan langkah penindakan sementara terhadap segala bentuk
pelanggaran hukum yang mengacau atau menggangu terhadap kelancaran
pelaksanaan tugas.
4. Konsep Pengamanan
a. Pre Emtif
Kegiatan pengamanan dengan melakukan pembinaan kegiatan-kegiatan
positif bagi masyarakat dan stakeholder untuk mencegah timbulnya potensi
gangguan keamanan seperti :
1) Identifikasi risiko pengamanan
2) pelaksanaan security awareness
3) pelaksanaan CSR
14
4) kegiatan penggalangan dengan instansi keamanan setempat
5) pelaksanaan simulasi keadaan darurat
b. Preventif
Kegiatan pengamanan yang dilakukan dengan tujuan untuk melindungi dan
menghalangi adanya gangguan keamanan serta memberikan efek gentar
kepada calon pelaku seperti:
1) penjagaan dengan satuan pengamanan
2) pemasangan dan penggunaan security device (cctv, metal detector dll)
3) pemasangan rambu-rambu / warning sign
4) pembagian zona pengamanan
5) pengendalian keluar orang, barang, dokumen / informasi
c. Persuasif
1) Melakukan pendekatan terhadap stakeholder seperti Tomas, Toga, Tokoh
Adat serta kepada masyarakat sekitar lingkungan terdampak, demi tujuan
tercapai dengan cara Lambung Rujak (Menyelami, Menghubungi,
Mempengaruhi dan Mengajak)
2) Membantu memecahkan persoalan dilingkungan masyarakat terdampak
yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan.
d. Represif
Upaya untuk menghentikan atau menindaklanjuti atas gangguan keamanan
yang sudah terjadi seperti :
1) tindakan tanggap gawat darurat (emergency response)
2) mediasi
3) penindakan hukum
4) investigasi & evaluasi
5. Sasaran Pengamanan
Sasaran utama pengamanan di kantor Area Batam dan di Stasiun Gas Panaran
adalah menjaga kegiatan operasional penyaluran gas bumi berjalan lancar, aman
serta kondusif termasuk didalamnya personil, barang, dukumen dan kegiatan
lainnya.
a. Manusia, meliputi: pekerja, mitra kerja, kontraktor, tamu internal, tamu
ekternal, pejabat/direksi perusahaan, tenaga ahli, pengemudi dan masyarakat
sekitar.
b. Barang, meliputi: peralatan operasi, peralatan teknis, peralatan perkantoran,
material bekas, dan kendaraan dinas dll.
c. Tempat, meliputi: control room, MR/S, gudang limbah B3, gedung BMCS,
gudang, workshop, ruangan rapat, ruang panel, ruang genset, fire station,
area parkir motor dan mobil.
d. Dokumen, meliputi: seluruh dokumen arsip baik soft copy ataupun hardcopy
milik PT. Perusahaan Gas Negara Tbk.
e. Kegiatan, meliputi: pekerjaan kontraktor proyek, kegiatan administratif kantor,
kunjungan tamu internal, kunjungan tamu eksternal, kunjungan tamu
VIP/VVIP, kegiatan CSR, dll.
15
6. Ruang Lingkup Pengamanan
Pengamanan di PT. Perusahaan Gas Negara Tbk Kantor Area Batam dan
Stasiun Gas Panaran meliputi:
a. Area dalam Kantor Area Batam, yaitu:
1) Area parkir kendaraan
2) Lobby kantor
3) Ruang arsip
4) Gudang material kantor area Batam
5) Perimeter kantor area Batam
b. Area dalam Stasiun Gas Batam, yaitu:
1) R/S BDN
2) Office & Control Room
3) Gudang limbah B3
4) Gedung BMCS
5) Tempat parkir
6) Power House
7) Ruang Hydrant
8) Gudang
9) Workshop
16
Area sekitar Stasiun Gas Panaran
17
Layout Zonasi Pengamanan Stasiun Gas Panaran
18
2 Krisman Dakhi Danru 31.17.441800 St Gas Panaran Gada Madya
3 Berry Risky Anggota 31.19.442118 St Gas Panaran Gada Pratama
4 Weldi Rahmansyah Anggota 31.19.441570 St Gas Panaran Gada Pratama
5 Putro Margo Pilianto Anggota 31.19.440827 St Gas Panaran Gada Pratama
6 Rinto Sianturi Anggota 31.17.000827 St Gas Panaran Gada Pratama
7 Agusman Lase Anggota 31.18.439953 St Gas Panaran Gada Pratama
8 Hengki Candra Abadi Anggota 31.18.439924 St Gas Panaran Gada Pratama
9 Ilhamuddin Rambe Anggota 31.19.439859 St Gas Panaran Gada Pratama
10 Ali Muslim Anggota 31.21.440507 St Gas Panaran Gada Pratama
11 Suhadiyana Anggota 31.20.440322 St Gas Panaran Gada Pratama
12 Junaidi Angga Putra Anggota 31.19.440772 St Gas Panaran Gada Pratama
13 Dedi P. Sitompul Anggota 31.18.441062 St Gas Panaran Gada Pratama
14 Virdo Oktora Purba Anggota 31.18.440480 St Gas Panaran Gada Pratama
15 Helman Siregar Anggota 31.18.440479 St Gas Panaran Gada Pratama
16 Kaman Silalahi Anggota 31.18.439340 St Gas Panaran Gada Pratama
17 Sarmadan Anggota 31.18.439921 St Gas Panaran Gada Pratama
18 HermanM Tampubolon Anggota 31.18.441114 St Gas Panaran Gada Pratama
19 Indra Suhada Danru 09.18.002296 Kantor Batam Gada Madya
20 Pola Manurung Anggota 31.19.441737 Kantor Batam Gada Pratama
21 Nelson R Limbong Anggota 31.18.441065 Kantor Batam Gada Pratama
22 Revaldy Andiaz Anggota 31.17.440876 Kantor Batam Gada Pratama
23 Theodorus Lase Anggota 31.19.441871 Kantor Batam Gada Pratama
24 Khairul Fadhli Anggota 31.19.439955 Kantor Batam Gada Pratama
25 Hisar Bahagia H Anggota 31.17.440789 Kantor Batam Gada Pratama
26 Arinto Panjaitan Anggota 31.18.441128 Kantor Batam Gada Pratama
27 Azrizal Anggota 31.19.440646 Kantor Batam Gada Pratama
19
c. Struktur Organisasi
d. Pengaturan Jadwal
Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan tugas, serta tetap
terpeliharannya kesiapan personil dalam melaksanakan tugas maka diatur
shift sebagai berikut:
1) Shift I (Pagi) pukul: 08.00 s/d 16.00 WIB
2) Shift II (Sore) pukul: 16.00 s/d 00.00 WIB
3) Shift III (Malam) pukul: 00.00 s/d 08.00 WIB
20
Jumlah
Kondisi
No Nama
Batam Panaran
Nama
No Tahun
Dokumen Acuan Kerja
1 Panduan Implementasi Sistem Manajemen Pengamanan 2021
2 Panduan Operasional Sistem Pengamanan Perusahaan 2020
21
Nama
No Tahun
Dokumen Acuan Kerja
3 Panduan Koordinasi dan Kerjasama Pengamanan Dengan 2020
Pihak Eksternal
4 Panduan Penanganan Potensi, Ancaman dan Gangguan 2020
Pengamanan
5 Panduan Identifikasi Risiko Pengamanan 2021
6 Panduan Pelaksanaan Tugas Satuan Pengamanan 2021
7 PO Penanganan Keadaan Darurat Pada Jaringan Pipa dan 2019
Fasilitasnya
8 IK Mekanisme Masuk Instalasi 2021
22
▪ Ext 4103
▪ Ext 4108
5. Badan Nasional BNPB Batam 0778 325 622
Pengelolaan
Bencana
6. Pemerintahan Kelurahan Tembesi 0812 7087 5011
(Lurah Tembesi
Bpk arfie Eranof)
7. Internal Perusahaan Pertamina Call Center 135
Gas Management Center – SOR 1 0811 6042 766
PGN WhatsApp Center 0815 1150 645
1. Komando
a. Tanggung Jawab Komando pelaksanaan pengamanan di PGN Area Batam
berada di Area Head Batam
b. Kedudukan Area Head Batam berada di Kantor Area Head Batam, Jl. Raja
Isa, Tlk. Tering, Kec. Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau 29461.
c. Struktur Kodal dan jaring komunikasinya dapat digambarkan sebagai berikut:
23
kejadian yang berisi tentang update situasi gangguan keamanan dan
ketertiban yang terjadi di lingkungan operasional perusahaan.
1. Level Situasi
a. Aman
Keadaan dimana situasi di wilayah operasional perusahaan dalam keadaan
normal, tertib dan aman atau keadaan dimana Potensi Gangguan ada namun
dengan skala sangat kecil.
b. Rawan
Keadaan dimana situasi kondisi di wilayah operasional perusahaan dan
sekitarnya berada pada Ambang Gangguan baik dari dalam atau dari luar,
namun belum berpengaruh atau berdampak langsung/signifikan terhadap
operasional perusahaan.
24
1) Bencana alam di luar wilayah operasional perusahaan dan berdampak
terhadap kegiatan operasional namun tidak signifikan
2) Aksi demonstrasi ke perusahaan (aksi damai)
3) Peningkatan eskalasi demonstrasi baik dari jumlah maupun bentuk
ancaman
4) Ancaman terhadap kegiatan perusahaan dari sekelompok
orang/organisasi
5) Meningkatnya angka kriminalitas di sekitar wilayah operasional
perusahaan
6) Konflik antar masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan
7) Ketidakstabilan kondisi sosial dan politik yang bersifat lokal
8) Adanya aksi terorisme di sekitar wilayah operasional perusahaan
9) Ancaman peledakan bom via telepon / peletakan barang misterius yang
belum terkonfirmasi oleh tim penjinak bom Polri
1) Tier 1
Terjadi Gangguan Keamanan/Keadaan Darurat yang penangannya masih
dapat dilakukan oleh petugas setempat atau unit pendukung yang berada
di lokasi.
2) Tier 2
Terjadi Gangguan/Insiden Keamanan yang penanganannya
membutuhkan bantuan pihak-pihak luar selain petugas setempat atau unit
kerja pendukung yang berada di lokasi.
25
d) Adanya sabotase terhadap aset perusahaan yang dilakukan oleh
pihak internal atau eksternal dan menimbulkan kerugian sedang
3) Tier 3
Terjadi Gangguan/Insiden Keamanan yang penanganannya
membutuhkan keputusan strategis dari Direksi dan apabila tidak ditangani
dengan segera dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan
secara menyeluruh dengan cepat.
2. Cara Bertindak
a. Kondisi Normal
Dalam situasi aman (normal), pelaksanaan pengamanan di wilayah
operasional PGN sepenuhnya di bawah satuan pengamanan internal Area
Batam.
1) Pelaksanaan kegiatan pengamanan harus mengutamakan penggunaan
metode Preemtif dan Preventif serta mengikuti ketentuan yang diatur
dalam perusahaan
2) Satuan Pengamanan menjalankan tugas Pengaturan, Penjagaan,
Pengawalan dan patroli sesuai ketentuan
3) Komandan Regu memantau dan melaporkan setiap kejadian yang terjadi
diluar prosedur kepada Komandan Wilayah dan diteruskan kepada OMM
Area Batam
4) Kegiatan pemeriksaan dan pengawasan karyawan, tamu dan keluar
masuk kendaraan bermotor, barang / material lain tetap dalam keadaan
terkendali.
b. Kondisi Rawan
26
Dalam situasi rawan, yang masih dapat ditangani oleh satuan pengamanan di
wilayah operasional PGN Panaran di bawah kendali OMM Area Batam
sebagai On Scene Commander.
1) Tindakan pengamanan mengutamakan penggunaan metode Pre-empetif
dan Preventif serta Persuasif, bila terjadi insiden yang berkaitan dengan
tindak pidana atau pelanggaran hukum penanganan disesuaikan dengan
prosedur hukum yang berlaku.
2) Komandan Regu melakukan hal-hal khusus misalkan pemantauan kondisi
rawan secara intensif dan melaporkan secara kontinyu kepada On Scene
Commander.
3) Komandan Regu melakukan koordinasi secara intensif kepada
Babinsa/Babinkamtibmas/Perangkat Desa untuk memperoleh informasi
tambahan.
4) Komandan Regu melaporkan setiap kejadian kepada On Scene
Commander sesuai hirarki pada kesempatan pertama.
5) Peningkatan kewaspadaan dan jika perlu kekuatan satuan pengamanan
dapat diperkuat dengan penebalan personil yang sedang libur atau Shift
berikutnya.
6) Manakala eskalasi ancaman dan gangguan meningkat atau diperkirakan
ancaman dan gangguan melibatkan pihak ekternal maka On Scene
Commander melalui komandan regu satuan pengamanan dapat
koordinasi dan meminta bantuan pengamanan kepada Kepolisian
setempat sesuai dengan prosedur.
c. Kondisi Darurat
Dalam situasi darurat, pelaksanaan pengamanan di wilayah operasional PGN
di bawah kendali On Scene Commander dimana On Scene Commander
berkoordinasi secara intensif dengan Incident Commander/Emergency
Commander / Crisis Commander, tergantung dari level kondisi daruratnya.
1) Penanganan keadaan darurat mengikuti Prosedur Operasi Penanganan
Keadaan Darurat Pada Jaringan Pipa dan Fasilitasnya serta Rencana
Kontijensi.
2) Dilakukan permintaan bantuan pengamanan dari incident commander
melalui komandan wilayah pengamanan kepada pihak Kepolisian.
3) Tim Pengamanan melakukan pengamanan terhadap unsur Pimpinan di
Lokasi.
4) Melaporkan ke On Scene Commander kondisi lingkungan terkini.
5) On Scene Commander melakukan Analisa situasi & kondisi lingkungan.
6) On Scene Commander memerintahkan Komandan Wilayah untuk
mempersiapkan personil bantuan (back up personil) sebanyak 4 personil
guna membantu proses evakuasi unsur pimpinan di lokasi.
7) Penempatan personil bantuan adalah sebagai berikut :
• 1 Personil melekat dengan unsur pimpinan di lokasi
• 1 Personil membantu menyekat akses jalur evakuasi
27
• 1 personil memonitor situasi jalur evakuasi
• 1 Personil memastikan unsur pimpinan di lokasi selamat sampai di
safehouse
8) Semua unsur yang terlibat dalam pengamanan segera menempati posisi
masing – masing satu jam setelah mendapat instruksi dari Komandan
Wilayah dan mempersiapkan alat pengamanan.
9) On Scene Commander memilih rute penyelematan unsur pimpinan di
lokasi. Rute penyelematan harus dipilih yang paling aman. Jika rute yang
benar – benar aman tidak tersedia, maka penyelamatan bisa
menggunakan rute evakuasi dengan Tindakan pengkondisian tertentu
untuk mengalihkan perhatian ancaman dari rute penyelamatan unsur
pimpinan di lokasi.
10) On Scene Commander membawa unsur pimpinan di lokasi ke safehouse
yaitu Polsek Sagulung yang berada ± 7,8 km Area Batam Bersama Tim
Pengamanan Area Batam,
11) Pada kondisi situasi keamanan tidak terkendali dan terjadi kekacauan,
pihak Kepolisian mengendalikan pelaksanaan pengamanan dan
penanggulangan terjadinya ancaman dan gangguan. Untuk kegiatan
pengamanan di dalam Area Batam harus tetap dilaksanakan koordinasi
dan persetujuan dari otoritas PT. PGN Tbk yaitu Incident
Commander/emergency commander / crisis commander, tergantung dari
level kondisi daruratnya.
1 Danru +
2 Anggota
1 Anggota
1 Anggota
1 Anggota
Monitor di
Safehouse
1 Anggota
Monitor Akses
28
1 Anggota
Menyekat Akses
1 Anggota
Melekat VVIP
1 Anggota
Menyisir Area
IX. PENUTUP
Demikian Rencana Pengamanan ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan tugas dilapangan dan berlaku untuk semua pihak yang berkepentingan
didalamnya.
Batam, 17 Juni 2022
Dibuat Oleh, Disetujui Oleh,
OMM Area Batam Area Head, Batam
LAMPIRAN
29
30