HSSE HULU
Lesson Learned
Report
Kontraktor mempunyai sistem manajemen untuk menjamin personil atau siapapun yang bertanggung jawab,
memenuhi syarat dan sesuai dengan pekerjaannya/fit for the work dan proses kerja, alat/peralatan, bahan
material yang disediakan dipelihara secara baik dan sesuai dengan kontrak. Mode ini mewajibkan kontraktor
melaporkan data kinerja HSE termasuk kejadian/insiden kepada klien/perusahaan.
Jika kontraktor menyediakan tenaga kerja, proses kerja, peralatan dan/atau fasilitas untuk pelaksanaan
MODE 2
kontrak, sebagai peran utama, di bawah Sistem Manajemen HSE tersendiri, menyediakan instruksi yang
diperlukan, mengawasi dan memverifikasi Sistem Manajemennya berfungsi baik. Mode ini mewajibkan
penghubung (interfacing or bridging) dengan Sistem Manajemen HSE klien/perusahaan dan juga
mewajibkan untuk melaporkan data kinerja HSE termasuk data insiden/kejadian kepada klien/perusahaan
Jika kontraktor menyediakan tenaga kerja, proses kerja, peralatan dan/atau fasilitas untuk pelaksanaan
MODE 3
kontrak di bawah supervisi, instruksi dan Sistem Manajemen HSE kontraktor yang tidak memerlukan
penghubung dengan Sistem Manajemen HSE klien/perusahaandan tidak mewajibkan untuk melaporkan data
kinerja HSE termasuk data insiden kepada klien/perusahaan. Tapi hal Ini tidak meniadakan kemungkinan
keinginan klien/perusahaan untuk mempengaruhi kontraktor terkait kinerja HSE sesuai jenis kontraknya,
TRI
Kematian (Fatality/FAT),
Hari kerja hilang (DAFW / LTI )
Pembatasan kerja atau pemindahan tugas (RWDC),
MTC / Pengobatan melebihi P3K
Hilang kesadaran (loss of consciousness),
Cedera atau penyakit yang signifikan berdasarkan diagnosa oleh dokter
atau tenaga kesehatan profesional lainnya
Non Work Insiden yang melibatkan health -related Insiden yang melibatkan
Related fatality dimana pekerja tidak terlibat sakit karena malaria,
dalam aktifitas yang tidak biasa selama demam berdarah dan
jam kerja, dan terdapat gejala yang jelas penyakit endemic
saat pekerja off duty lainnya
Pekerja/mitra kerja dengan pekerjaan
berisiko tinggi, namun telah menjalani
proses pemeriksaan kesehatan pra
kerja/MCU dan pemeriksaan kesehatan
harian
Pekerja/mitra kerja dengan pekerjaan
tidak berisiko tinggi, namun telah
menjalani proses pemeriksaan
kesehatan pra kerja/MCU
Besar (B) (Setara • Setiap MVC yang menyebabkan cedera dengan konsekuensi Lost
dengan Major Time Incident (LTI) terhadap karyawan Pertamina, kontraktor
menurut IOGP) maupun subkontraktor
• Setiap MVC yang mengakibatkan kendaraan perusahaan, kontraktor
dan subkontraktor terguling (rollover)
Sedang (S) Setiap MVC yang menyebabkan cedera dengan konsekuensi MTC
(Setara dengan (Medical Treatment Case) atau RWDC (Restricted Work Day case)
Serious menurut terhadap karyawan Pertamina, kontraktor maupun subkontraktor
IOGP)
Adalah LOPC dari suatu proses yang berakibat satu atau lebih
konsekuensi berikut:.
Konsekuensi Tier 1 Tier 2
Pekerja atau Fatality dan/atau LTI/DAFW RWDC atau MTC
Kontraktor
Pihak Ketiga Fatality N/R
Komunitas Secara resmi diumumkan N/R
Sekitar perlunya komunitas setempat
untuk evakuasi atau berlindung
di suatu ruangan khusus
Kebakaran atau Kerusakan >= USD 100,000 Kerusakan >= USD 2500
Ledakan
HiPo Investigasi dilakukan oleh APH sesuai TKO masing masing APH
Sekretaris Tim Mengkoordinir dan memgkonsolidasikan Dapat dijabat oleh anggota tim
kebutuhan tim untuk proses investigasi sesuai dengan kompleksitas
investigasi
Mempersiapkan penyelenggaraan rapat
Membuat notifikasi investigasi dan risalah
rapat