Anda di halaman 1dari 30

OVERVIEW CONTRACTOR SAFETY

MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)


PERTAMINA
SOSIALISASI PEDOMAN CSMS
NO. A7-001/S00000/2020-S0 REV. 00
Jakarta , 16 Maret 2021

CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY. Any use of this material without specific permission of PT Pertamina
is strictly prohibited. Should not be reproduced or redistributed to any other person.
CAKUPAN CSMS OVERVIEW

1 Latar Belakang

2 Pengertian dan Pokok Perubahan

3 Kebijakan Umum
4 Overview Siklus CSMS
5 Peran Pertamina & Kontraktor dalam CSMS

2
LATAR BELAKANG
Lingkup Bisnis dan Risiko HSSE
High Risks – High Capital & Cost – High Technology Incident - Kontraktor
UPSTREAM MIDSTREAM DOWNSTREAM
Trading, Export, Domestic Import Import
Crude Oil Refined Product
(Gasoline, Diesel) Market Distribution
Oil & Gas (Gasoline, Diesel, Avtur,
Petrochemical, LPG)
Sector
Refinery Plant Petrochem Plant Property Damage 2020
Crude Oil

Production Gas Trading/


Facilities Transmission LPG Plant

Process
Natural
Gas
LNG Shipping
LNG
Trading Oil Spill 2019
Marketing &
LNG Plant Trading

Distributor
Electricity Sales
Listrik
Agreement
Power Plant

Geothermal
Sector Steam Sales
Agreement Fatality, 2020

3
LATAR BELAKANG
HSSE Risks Reduction Management Strategy
Untuk menurunkan tingkat Risiko Insiden / Kecelakaan maka perlu dilakukan improvement yang meliputi aspek Plant, Process /
Procedure dan People, termasuk yang melibatkan Kontraktor.

Plant / Equipment
Peralatan sesuai specifikasi dan peruntukannya
Tingkat resiko kecelakaan

Fasilitas & Peralatan Maintenance Facilities sehingga layak digunakan

Process/Procedure
HSSE – Management System ( SUPREME)
Contractor Safety Management System (CSMS)
Membuat Struktur Proses & Sistem Presedur Cara Kerja Aman ( Safe Work Practice)

People Perubahan Perilaku / Kepemimpinan (Program


Kepatuhan Implementasi CLSR, SWAT, MWT,
Perubahan Perilaku Program Observasi Intervensi, PEKA, Joint
Inspection)

Waktu 4
LATAR BELAKANG
Penggunaan Jasa dan Fakta Kontraktor

70% SDM kontraktor mayoritas masih Unskilled


Dari pekerja yang bekerja di
Latar Belakang Pendidikan Pekerja Konstruksi
Perusahaan (perkantoran & Unit) Indonesia (2011)
bukanlah pekerja Perusahaan, 163,627 , 3%
60,558 , 1%
mereka adalah pekerja dari
kontraktor
514,339 ,
8%
80%
20% Dari total biaya pemeliharaan 750,495 , 12%
Perusahaan digunakan untuk
menyewa / menggunakan jasa 3,293,287 , 52%

80% kontraktor
1,557,475 , 24%

90%
Dari kasus kecelakaan dan insiden Elementary (SD) Junior High (SMP
HSE yang berkaitan dengan bisnis Senior High – General (SMA) Senior High – Trade (SMK)
Diploma ( D1, D2, D3) University
Perusahaan menimpa pekerja
kontraktor.

5
LATAR BELAKANG
Penggunaan Jasa dan Fakta Kontraktor

6
LATAR BELAKANG
Perjalanan Perbaikan berkelanjutan CSMS

Pedoman
Pedoman
Keselamatan
Pengelolaan Pedoman Pedoman Pedoman
Kerja
K3LL CSMS No.A- CSMS No.A- CSMS No.A-
Kontraktor
Kontraktor 004/I00200/ 004/I00200/ 001/K00100/
(KKK) A-074/
BPPKA Kpts- 2009-S0 REV. 2011-S0 REV. 2015-S9 Rev
E6900/2001-
1048/l0000/ 01 02 03 PEDOMAN CSMS
S0 ( contoh NO. A7-001/S00000/2020-S0 REV. 00
1999/S0.
dari UO)

7
LATAR BELAKANG
Alignment Sistem Manajemen, Surat Keputusan, Rekomendasi & Lesson Learn

Pertamina Standard No.


Paradigma CSMS masih fokus pada ID : PS-Sy-0001-15-2019
tentang SUPREME STK SKK Migas Nomor: PTK-
Fase Administrasi (terutama untuk 005/SKKMA0000/2018/S0 tentang
memperoleh SKT) dibandingkan (Sustainability Pertamina
Expectations for HSSE Pengelolaan K3LL di Kegiatan
Fase Implementation. Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Management Excellence).

Pertamina Standard No.


Rekomendasi Pertamina Internal Audit
Perubahan Pedoman Pengadaan ID : PS-S-002-440-2020
untuk meningkatkan efektifitas
implementasi CSMS mengacu konsep Barang/ Jasa Pertamina menjadi No. tentang SUPREME
ODCC ( termasuk mencegah potensi A5001/I00100/2019-S9. Internal Audit Protocol
Fraud) terkait kesisteman
CSMS

Pedoman Pengelolaan HSSE Berbasis SK Implementasi CLSR dengan Belajar dari Kejadian / Insiden di
Risiko No. A7-003/S00100/2019-S0 SK Dirut 12/C0000/2019-S0 Pertamina dan Afiliasinya

8
LATAR BELAKANG
Paradigma untuk memperkuat Implementasi Full Cycle CSMS

• Efektivitas pengelolaan risiko pekerjaan kontrak dapat dicapai apabila


CSMS dilaksanakan secara FULL CYCLE dan didukung oleh kompetensi
serta moralitas.
• Implementasi FULL CYCLE CSMS harus disertai leadership commitment
dan keterlibatan para pihak menjalankan tugas & tanggungjawabnya dalam
setiap tahapan CSMS.
• CSMS tidak identik dengan SKT, namun satu kesatuan dalam 6 tahapan
yang saling mempengaruhi.
• Perencanaan pekerjaan Kontrak yang benar mempengaruhi kualitas
implementasi CSMS sekaligus sebagai back up aspek formal selama
pelaksanaan Kontrak.
• Perencanaan yang baik namun tidak diimplementasikan selama pekerjaan
berlangsung tidak akan memberikan dampak yang nyata terhadap
pengelolaan risiko pekerjaan kontrak.
• Inkonsistensi implementasi salah satu tahapan CSMS mempengaruhi
kualitas pengelolaan risiko di tahapan CSMS tersebut dan tahapan
selanjutnya.

9
CAKUPAN CSMS OVERVIEW

1 Latar Belakang

2 Pengertian dan Pokok Perubahan

3 Kebijakan Umum
4 Overview Siklus CSMS
5 Peran Pertamina & Kontraktor dalam CSMS

10
PENGERTIAN DAN POKOK PERUBAHAN
Pengertian dan Tujuan

Contractor Safety Management System (CSMS) adalah sistem yang dilaksanakan untuk memastikan
bahwa potensi bahaya dan risiko aspek HSSE pada pekerjaan yang dikontrakan telah dikelola oleh para
pihak Pertamina (sesuai tugas dan tanggung jawabnya) dan dilaksanakan oleh Pelaksana Kontrak
sehingga Pekerjaan Kontrak dapat dilaksanakan secara efektif dan aman.

Tujuan
PERTAMINA

• Panduan dalam penerapan manajemen


HSSE Kontraktor
• Meningkatkan Produktifitas dan Citra
• Meningkatkan Kompetensi / Daya saing
• Mencegah /mengurangi dampak negatif
• Konsistensi pengendalian Risiko
KONTRAKTOR • Meningkatkan Kepedulian dan kesadaran

11
PENGERTIAN DAN POKOK PERUBAHAN
Isi Pedoman CSMS No. A7-001/S00000/2020-S0 Rev. 00

SK Dirut Pertamina
Pedoman
CSMS

12
PENGERTIAN DAN POKOK PERUBAHAN
Lingkup Perubahan dalam Pedoman
Prinsip dan Etika Implementasi
Reward & Consequences
CSMS
Pengaturan Reward, Sanksi terkait insiden
Kategori NOA dan Non kategori NOA Menjaga kredibilitas implementasi CSMS Pertamina dan
profesionalisme para pihak terkait implemetasi tahapan
CSMS.
Pendekatan ODCC untuk
Penyesuaian Risk Matrix HSSE
applicability CSMS
Pengaturan alternative best practice implementasi
Risk matrix dlm tahapan Risk Assessment diperbaharui
CSMS untuk mendukung keberlangsungan kegiatan LINGKUP sesuai Pedoman Pengelolaan HSSE Berbasis Risiko No.
operasional dengan tetap mengutamakan Managing
Risk Based Approach
PERUBAHAN A7-003/S00100/2019-S0.

Tugas & tanggung jawab implementasi Mengakomodasi hasil Kualifikasi CSMS K3S
tahapan CSMS berbasis RASCI dalam Pengadaan Pertamina (Persero)
Mempertegas peran fungsi terkait dalam Hasil Kualifikasi CSMS AP Pertamina di bawah SKK Migas
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya pada dapat digunakan dalam Pengadaan Pertamina tanpa di PK
setiap tahapan CSMS CSMS ulang

Implementasi 12 elemen CLSR dalam WIP Integrasi 8 Process SUPREME


12 elemen CLSR sebagai basis untuk memstikan pemenuhan perilaku 8 proses SUPREME sebagai basis untuk memastikan pemenuhan
dan kondisi Safety Standard saat pelaksanaan pekerjaan kontrak implementasi kesistemen HSSE dalam tahapan PK, Vendor Selection,
untuk mencegah potensi NOA terjadi. PJA & WIP Assessment. Checklist Pemeriksaan tahapan CSMS
disesuaikan dengan 8 Proses SUPREME.
13
CAKUPAN CSMS OVERVIEW

1 Latar Belakang

2 Pengertian dan Pokok Perubahan

3 Kebijakan Umum
4 Overview Siklus CSMS
5 Peran Pertamina & Kontraktor dalam CSMS

14
KEBIJAKAN UMUM
Prinsip Dasar Implementasi CSMS
Untuk mencapai tujuan penerapan Contractor Safety Management System (CSMS) maka prinsip dasar berikut harus
diterapkan antara lain :
Transparan
Integritas Semua persyaratan implementasi CSMS dan
Penerapan CSMS harus berkomitmen penuh untuk pencapaiannya bersifat terbuka bagi Penyedia, Calon
memenuhi Etika implementasi CSMS dan tata nilai Peserta Pemilihan, Peserta Pemilihan dan Pelaksana
Pertamina (AKHLAK) Kontrak.
Kehati-hatian Adil
Senantiasa memperhatikan masukan/ tindakan/
bentuk apapun sebagai langkah antisipasi guna Memberikan perlakuan adil thd seluruh Penyedia Barang/
Jasa, Calon Peserta Pemilihan, Peserta Pemilihan yang
mencegah insiden selama pelaksanaan kontrak.

Kemandirian
CSMS memenuhi syarat serta Pelaksana Kontrak guna memenuhi
persyaratan CSMS.

Implementasi CSMS harus dikelola secara Akuntabel


profesional tanpa benturan kepentingan dan Pengelolaan risiko pekerjaan kontrak harus dilaksanakan
pengaruh/ tekanan dari pihak manapun. sesuai tugas dan tanggungjawab masing-masing pihak
dalam setiap tahapan CSMS.
Kompetitif
Implementasi CSMS harus terbuka dan memberikan
Efektif
Harus mampu memprioritaskan dan memastikan
kesempatan bagi Calon Peserta Pemilihan/ Peserta
pengelolaan risiko dilaksanakan secara efekif dan
Pemilihan dan pelaksana kontrak untuk
konsisten terhadap pekerjaan yang dikontrakan.
melaksanakan seluruh persyaratan setiap tahapan
CSMS yang berlaku Efisien
Kinerja HSSE Kontraktor harus mampu memberikan value
terhadap keseluruhan kinerja kontrak (Cost, Deliverable,
Safety, Moral, Quality, dll).
15
KEBIJAKAN UMUM
Etika Implementasi CSMS
Semua Pihak (Pertamina dan Penyedia Barang/ Jasa) yang terkait dengan penerapan Contractor Safety Management
System (CSMS) harus mematuhi etika (Core Value) sebagai berikut :

A
Melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang telah Tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak
ditetapkan dalam setiap tahapan CSMS secara tertib, menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah,
disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau
implementasi CSMS dan untuk mencegah terjadinya
insiden selama pelaksanaan kontrak. K kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga
berkaitan dengan implementasi CSMS.
Bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga
dari hal-hal yang dapat menyebabkan penyimpangan H Menghindari dan mencegah penyalahgunaan
terhadap penerapan CSMS wewenang dan/atau kolusi;

Tidak mengintervensi/ mempengaruhi (baik langsung


L
Menghindari dan mencegah terjadinya
A
maupun tidak langsung) yang berakibat terhadap
penyimpangan implementasi CSMS sehingga dapat pertentangan kepentingan pihak yang terkait, baik
merugikan Pertamina; secara langsung maupun tidak langsung, yang

K menyebabkan kerugian bagi Pertamina.

Pelanggaran terhadap prinsip dasar dan etika implementasi CSMS dapat


menjadi factor pemicu inkonsistensi (bahaya latent) implementasi
tahapan CSMS.
16
CAKUPAN CSMS OVERVIEW

1 Latar Belakang

2 Pengertian dan Pokok Perubahan

3 Kebijakan Umum
4 Overview Siklus CSMS
5 Peran Pertamina & Kontraktor dalam CSMS

17
FASE ADMINISTRASI
FASE ADMINISTRASI

RISK RISK
ASSESSMENT ASSESSMENT
QUALIFICATION QUALIFICATION
ASSESSMENT FOR CSMS ASSESSMENT FOR CSMS
NEXT
CONTRACTED

CSMS
VENDOR SELECTION WORK VENDOR SELECTION

PRE JOB ASSESSMENT


FASE IMPLEMENTASI

WORK IN PROGRESS PERTAMINA


ASSESSMENT VENDOR
DATABASE Dibahas secara detail
FINAL pada Materi
EVALUATION Presentasi 2 dan 3
(Sesi berikutnya)

18
FASE IMPLEMENTASI
PRE JOB ASSESSMENT
FASE ADMINISTRASI

RISK
ASSESSMENT

QUALIFICATION
ASSESSMENT FOR CSMS
NEXT
CONTRACTED

CSMS
VENDOR SELECTION WORK
FASE IMPLEMENTASI

PRE JOB ASSESSMENT

WORK IN PROGRESS PERTAMINA


ASSESSMENT VENDOR
DATABASE
FINAL
EVALUATION

Memastikan kesiapan sebelum


pekerjaan berlangsung

19
PRE JOB ASSESSMENT
Memastikan HSSE Plan Pelaksana Kontrak telah disiapkan, disepakati, dikomunikasikan dan dipahami oleh semua
pihak terkait sebelum Pelaksanaan Kontrak

BEFORE CURRENT
•Keterlibatan Manajemen thd pekerjaan kontrak, sistem
HSE policy dan HSE objective Kontraktor 1. Kepemimpinan dan akuntabilitas reward/ consequences aspek HSSE yang akan
terhadap pekerjaan kontrak yang akan diterapkan.
dilaksanakan
•HSSE Policy untuk pekerjaan Kontrak, KPI HSSE
Struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab 2. Kebijakan dan sasaran Kontraktor

HSE Performance Indicator/KPI HSE Kontraktor •Struktur Organisasi, Tugas Dan Tanggung Jawab,
3. Organisasi, tanggung jawab, Pemeriksaan Kesehatan, Asuransi Ketenagakerjaan,
Work Site Hazard Analysis sumber daya, dan dokumen Pelatihan Dan Kompetensi Pekerja Yang Terlibat Dalam
Pekerjaan, HSSE Communication
Transport Safety Management •Work Site Hazard Analysis : Dokumen Risk Register/
4. Manajemen risiko HIRADC, JHSSEA.
Prosedur operasi dan standar keselamatan
dalam pekerjaan
•Prosedur Kerja Dan Standar Keselamatan, Emergency
Pelatihan dan kompetensi pekerja yang terlibat 5. Perencanaan dan prosedur Response, Pengelolaan Penyebaran Pandemic (Bila
dalam pekerjaan Terjadi Pandemic)
Pelaporan Dan Investigasi kecelakaan •Pengelolaan Perubahan (Management Of Change),
6. Implementasi dan
Kelayakan Peralatan Yang Digunakan, Sistem Izin Kerja
Emergency Response dan Procedure pengendalian operasional Aman (Sika)/ Permit To Work, Pengelolaan Sub Kontraktor
(Jika Menggunakan), Keselamatan Berkendara
HSSE Communication 7. Jaminan : pemantauan, •Audit Dan Atau Inspeksi, Pelaporan Dan Investigasi
pengukuran dan audit Kecelakaan
Pengelolaan Sub Kontraktor
• Tinjauan/ review terhadap implementasi HSSE Plan,
Pemeriksaan kesehatan 8. Tinjauan periode review.

Qualification Assessment Work In Progress


Risk Assessment Vendor Selection Pre Job Assessment Final Evaluation
For CSMS Assessment
20
Berbasis 8 proses SUPREME
FASE IMPLEMENTASI
WORK IN PROGRESS ASSESSMENT
FASE ADMINISTRASI

RISK
ASSESSMENT

QUALIFICATION
ASSESSMENT FOR CSMS
NEXT
CONTRACTED

CSMS
VENDOR SELECTION WORK
FASE IMPLEMENTASI

PRE JOB ASSESSMENT

WORK IN PROGRESS PERTAMINA


ASSESSMENT VENDOR
DATABASE
FINAL
EVALUATION

21
WORK IN PROGRESS ASSESSMENT
Memastikan Kontrak dilaksanakan secara konsisten dan menyeluruh sesuai HSSE Plan yang ditetapkan pada
pekerjaan sedang berlangsung. Dilakukan melalui pengawasan dan pengukuran terhadap pemenuhan HSSE Plan
melalui WIP Assessment. Hasil WIP Assessment akan menjadi evaluasi sementara kinerja HSSE Kontraktor.
Leading Program
berbasis SUPREME Implementasi Safe Work Practice
dalam CSLR & Non CSLR
1. Kepemimpinan dan akuntabilitas

2. Kebijakan dan sasaran

3. Organisasi, tanggung jawab,


sumber daya, dan dokumen

4. Manajemen risiko

5. Perencanaan dan prosedur

6. Implementasi dan
pengendalian operasional
7. Jaminan : pemantauan,
pengukuran dan audit
Lagging Indicator
8. Tinjauan

Qualification Assessment Work In Progress


Risk Assessment Vendor Selection Pre Job Assessment Final Evaluation
For CSMS Assessment 22
Berbasis 8 proses SUPREME
WORK IN PROGRESS ASSESSMENT
PERHITUNGAN BOBOT WIP ASSESSMENT CURRENT
• Bobot = 20%
Hasil Pre-
• Berdasarkan Penilaian Sebelum Pekerjaan
Job Berlangsung.
Assessment

• Bobot = 45%
BEFORE • Menekankan pada pemenuhan
ELEMEN PENILAIAN BOBOT Penilaian Corporate Life Saving Rules (CLSR)
HSSE Pertamina yang relevan dengan
Work
Kesiapan Saat Pre Job Practice pekerjaan kontrak yang dilaksanakan
20% dan Safe Work Practice aktivitas
Activity WORK IN
lainnya.
Inspeksi HSSE 30% PROGRESS
ASSESSMENT
Program HSSE 35% Realisasi • Bobot = 35%
Leading • Realisasi Leading (program-program)
Evaluasi HSSE Performance (Program)
HSSE yang berbasis pada 8 Proses
15% HSSE
Kontraktor SUPREME

• Bobot = -
Pencapaian
Lagging • Kinerja diatur secara khusus dalam TKO No. B5-
Indicator 005/I00100/2019-S9 tentang Pelaksanaan
HSSE
Penilaian Kinerja Dan Koreksi Sanksi Kepada
Penyedia Barang/Jasa

23
FASE IMPLEMENTASI
FINAL EVALUATION
FASE ADMINISTRASI

RISK
ASSESSMENT

QUALIFICATION
ASSESSMENT FOR CSMS
NEXT
CONTRACTED

CSMS
VENDOR SELECTION WORK
FASE IMPLEMENTASI

PRE JOB ASSESSMENT

WORK IN PROGRESS PERTAMINA


ASSESSMENT VENDOR
DATABASE
FINAL
EVALUATION

Ref. TKO Pelaksanaan Penilaian Kinerja Dan


Koreksi Sanksi Kepada Penyedia Barang/Jasa
No. B5-005/I00100/2019-S9
24
FINAL EVALUATION
Mengevaluasi pemenuhan dan kepatuhan terhadap penerapan HSSE Plan selama Pelaksanaan Kontrak.
CURRENT
• Bobot = 20%
Hasil Pre-
• Berdasarkan Penilaian Sebelum Pekerjaan
Job Berlangsung.
Assessment
BEFORE
• Bobot = 45%
ELEMEN PENILAIAN BOBOT • Menekankan pada pemenuhan CLSR
Kesiapan Saat Pre Job Penilaian dan Safe Work Practice lainnya untuk
20% HSSE pemeriksaan saat pekerjaan
Activity Work
berlangsung.
Practice
Inspeksi HSSE 30% WORK IN
Program HSSE 35% PROGRESS
ASSESSMENT • Bobot = 35%
Evaluasi HSSE Performance Realisasi • Realisasi Leading (program-program)
15% Leading
Kontraktor (Program) HSSE yang berbasis pada 8 Proses
HSSE SUPREME

• Bobot = -
Pencapaia
n Lagging • Kinerja diatur secara khusus dalam TKO No. B5-
Indicator 005/I00100/2019-S9 tentang Pelaksanaan
HSSE
Penilaian Kinerja Dan Koreksi Sanksi Kepada
Penyedia Barang/Jasa 25
FINAL EVALUATION
Memberikan reward aspek HSSE selama Kontrak berlangsung :

JENIS PENGHARGAAN REWARD


Mengajukan penawaran secara lengkap dan dinyatakan lulus evaluasi teknis dan HSSE Ref. TKO Nomor B5-
Plan.
+3 005/I00100/2019-S9 Revisi ke 0
(*) Hal ini berlaku untuk Pemilihan Penyedia dengan metode Tender Terbuka dan Tender tentang Pelaksanaan penilaian
Terbatas.
kinerja dan koreksi sanksi
Hasil Final Evaluation terkait HSSE Plan selama pelaksanaan Kontrak adalah ≥ 90%. + 10 kepada penyedia barang/jasa
Memberikan sanksi aspek HSSE selama Kontrak berlangsung :
JENIS SANKSI SANKSI
Hasil Final Evaluation terkait HSSE Plan selama pelaksanaan Kontrak adalah < 90%. -30
Terbukti berdasarkan hasil investigasi menyebabkan kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan (baik
yang berada dalam tanggungjawabnya langsung/ yang di subcontract-kan) dan yang berdampak terhadap
salah satu kriteria berikut:
a. Luka/ cedera/ sakit yang berkaitan dengan pekerjaan yang mengakibatkan penanganan dan perawatan
korban melebihi P3K antara lain: Medical Treatment Cases/ pembatasan kerja atau pemindahan tugas
(restricted work days atau transfer to another job).
- 45
b. Pencemaran lingkungan berupa tumpahan minyak ke sungai/ laut/ tanah dengan jumlah: 1 ≤ tumpahan
minyak < 5 Bbls.
c. Kerusakan dan/atau kehilangan properti Pertamina sehingga menyebabkan kerugian langsung terhadap
Pertamina sebesar: USD 10.000 ≤ Property Damage < USD 100.000.

26
FINAL EVALUATION
Memberikan sanksi aspek HSSE selama Kontrak berlangsung :

JENIS SANKSI SANKSI


Terbukti berdasarkan hasil investigasi menyebabkan kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan yang
berdampak terhadap salah satu kriteria berikut:
a. Luka/ cedera/ sakit yang berkaitan dengan pekerjaan yang mengakibatkan penanganan dan perawatan
korban dengan kategori “Hari kerja hilang (Day away from work)”.
b. Pencemaran lingkungan berupa tumpahan minyak ke sungai/ laut/ tanah dengan jumlah: 5 ≤ tumpahan - 60
minyak < 15 Bbls.
c. Kerusakan dan/atau kehilangan properti Pertamina sehingga menyebabkan kerugian langsung terhadap
Pertamina sebesar USD 100.000 ≤ Property Damage < USD 1.000.000.
Pelaksana Kontrak terbukti melalui hasil investigasi menyebabkan terjadinya fatality (meninggal dunia) /
kebakaran yang berakibat kerugian ≥ US$ 1 juta / pencemaran lingkungan melebihi 15 Bbl atau kerugian lain Hitam
≥ US$ 1 juta (baik yang berada dalam tanggung jawabnya langsung maupun yang di subcontract-kan).

27
CAKUPAN OVERVIEW

1 Latar Belakang

2 Pengertian dan Pokok Perubahan

3 Kebijakan Umum
4 Overview Siklus CSMS
5 Peran Pertamina & Kontraktor dalam CSMS

28
PERAN PERTAMINA DAN KONTRAKTOR DALAM CSMS
Qualification Work In
Risk Vendor Pre Job Final
Assessment Progress
Assessment Selection Assessment Evaluation
For CSMS Assessment
PERTAMINA
Memastikan setiap Memastikan Calon Memastikan Memastikan HSSE Memastikan • Mengevaluasi
pekerjaan yang Penyedia memiliki peserta pemilihan Plan Pelaksana Kontrak pemenuhan dan
akan dikontrakan kemampuan/ telah memiliki Kontrak telah dilaksanakan kepatuhan terhadap
telah diidentifikasi, kualifikasi sistem rencana dan disiapkan, secara konsisten penerapan HSSE
dievaluasi potensi pengelolaan HSSE program disepakati, dan menyeluruh Plan selama
bahaya dan di perusahaannya pengelolaan HSSE dikomunikasikan sesuai HSSE Plan Pelaksanaan
risikonya oleh berdasarkan (HSSE Plan) yang dan dipahami oleh yang ditetapkan. Kontrak.
Planner. persyaratan disyaratkan semua pihak terkait • Memberikan reward /
kualifikasi di berdasarkan hasil sebelum konsekuensi aspek
Pertamina. risk assessment. Pelaksanaan HSSE.
Kontrak

KONTRAKTOR
Mendapatkan Memenuhi Memenuhi Mempersiapkan Melaksanakan • Menerima reward/
informasi Tingkat persyaratan persyaratan HSSE implementasi HSSE HSSE Plan saat konsekuensi aspek
Risiko Pekerjaan Kualifikasi CSMS Plan sesuai TOR/ Plan untuk selama pekerjaan Kontrak HSSE.
Pertamina RKS/ DP3. Kontrak berlangsung. • Melakukan
berlangsung dan improvement
melaksanakan berdasarkan
HSSE Plan saat Pre feedback / hasil
– Mobilization dan penilaian
Mobilization 29
Terima Kasih

30

Anda mungkin juga menyukai