Anda di halaman 1dari 45

PROGRAM HSE

DI SPBU
&
PEMBUDAYAAN
K3
POKOK BAHASAN
Risiko HSE di SPBU belajar dari
kasus - kasus yang terjadi
(Lesson Learned)
Upaya Pembudayaan HSE

Peran & Keterlibatan Pimpinan SPBU


(HSE Leadership)

Program HSE
Page 2
BISNIS MIGAS :
Kapital - Teknologi - Risiko

TINGGI
RISIKO OPERASIONAL MIGAS :
RAWAN KECELAKAAN, KEBAKARAN, PENCEMARAN LINGKUNGAN, DAN
KEAMANAN

Kecelakaan Fatal - Ledakan saat


Kebakaran SPBU di Pengelasan tanki SPBU di
Tubagus Angke Jakarta (2006)
Soreang , Jabar(2008)

Page 3
PENYEBAB KECELAKAAN/KEBAKARAN DI SPBU

FAKTOR INTERNAL
• PEMAHAMAN YANG KURANG DARI OPERATOR TTG BAHAYA
KECELAKAAN DI SPBU
• KURANG PERAWATAN
• KETIDAK PEDULIAN PEKERJA (KEBERSIHAN DI SPBU, dll)

FAKTOR EKSTERNAL
• PERILAKU PELANGGAN
• ADANYA API TERBUKA DISEKITAR KEGIATAN SPBU
• PENAATAN TERHADAP RAMBU-RAMBU

Page 4
Titik-titik Rawan Insiden di SPBU :
1. Tempat pengisian BBM ( Canopy ).
2. Pompa / Dispencing Pump.
3. Tempat bongkar BBM/Fillpot pada saat
pembongkaran.
4. Jalur pipa dari tanki ke Dispencing Pump.
5. Perilaku Manusia (Pekerja, Sopir & Kernet MT,
Konsumen, dan Orang-orang lain berkepentingan
dgn SPBU).
6. Kegiatan diluar SPBU yg menggunakan api
terbuka.

Page 5
KURANG PERAWATAN

Pompa bocor, SPBU Renon Denpasar


Page 13
Perokok.

Rokok Sopir Tangki


Penyulut Kebakaran
SPBU Krapyak
Triono Wahyu Sudibyo-detikcom
10/09/2007

Semarang, kebakaran yang


terjadi di SPBU Krapyak, jalan
Siliwangi, Semarang, Jawa-
Tengah, Senin (10/09/2007) dst.
Si jago merah mengamuk akibat
ulah sopir truk tangki yang
merokok saat mengisi tandon
bensin. Akhirnya sopir truk
bernama Djumari (38) diringkus
dan dibawa ke Polsek Ngalian
dst.

Page 14
Belajar dari kasus - kasus Insiden di SPBU

1. Kasus Kebakaran SPBU 14.243.436 Panton Labu -


Aceh Utara
2. Kasus Insiden Fatal di SPBU 34.40905 Soreang -
Bandung
3. Kasus Kebakaran SPBU 31.43202 Cipanas - Kab.
Cianjur
Coba di diskusi kan, apa dan
kenapa terjadi ?
Bagaimana untuk mencegah agar
tidak terjadi lagi ?
Bagaimana untuk mengurangi
keparahannya bila terjadi ?
Page 16
Lesson Learned
Kasus Kebakaran
SPBU 14.243.436
Panton Labu - Aceh
Utara
Resumed by
K3LL & MM Area II
KRONOLOGIS KEJADIAN
Kebakaran di SPBU 14.243.436 Panton Labu - Aceh Utara
1. Pada tgl. 27 September 2007, Mobil tangki produk Premium (18KL) dari Depot
Lhokseumawe tiba di SPBU 14.234.436, jam 14.45 wib pada saat yang sama ada
kegiatan pengelasan salah satu kanopi shelter SPBU.
2. Sebelum pembongkaran terjadi dialog antara sopir mobil tangki dengan tukang las
3. Proses pembongkaran BBM dimulai pada jam 14.55 wib, pekerjaan pengelasan tetap
dilakukan.
4. ± jam 16.30 terjadi kebakaran pada mobil tangki, dimana percikan api berasal dari
pengelasan.
5. Sopir segera menjauhkan mobil tangki dari area pembongkaran (± 10 m dari tempat
pembongkaran BBM).
6. Petugas SPBU bersama kru mobil tangki berupaya memadamkan api, menggunakan
APAR milik SPBU .
7. Kebakaran baru bisa padam pada jam 18.00 wib, mobil PMK dari Pemda setempat baru
tiba setelah api padam dan diamuk masa sehingga kaca mobil PMK pecah.
Keterangan :
APAR milik mobil tangki tidak berfungsi, APAR milik SPBU 4 buah, 2 buah juga tidak
berfungsi, tidak ada Alat Pemadam beroda.
Page 18
Lokasi
Pengelasan

Lokasi Bongkar

Page 19
Page 20
Lesson Learned
Insiden di SPBU 34.40905
Soreang - Bandung

Resumed by
K3LL & MM Area II
KRONOLOGIS KEJADIAN
Kebakaran di SPBU 34.40905 Soreang - Bandung
1. Tgl. 03 - 04 Nopember 2008, SPBU 34.40905 melaksanakan kegiatan pengurasan tangki
pendam produk Premium (kap. 20 KL).
2. Tangki pendam direndam air sejak tgl. 04 - 06 Nopember 2008 setelah tangki bersih.
3. Selanjutnya tgl. 07 Nopember 2008 dilaksanakan kalibrasi oleh Sdr. Siregar & Tim Dinas
Meterologi Cileunyi.
4. Tgl. 10 Nopember 2008 pengelola (Sdr. Arief) memerintahkan secara lisan kpd Sdr.
Prayitno untuk melakukan modifikasi pipa penyaluran. Oleh ybs pekerjaan pengelasan
tsb diserahkan kpd Sdr. Asep (tgl 11 Nopember 2008) tanpa sepengetahuan pihak
pengelola.
5. Tanpa pemberitahuan kepada PERTAMINA & walau telah diingatkan juga oleh rekannya
(Ujang & Dede), pekerjaan pengelasan dilakukan oleh Sdr. Asep (tukang las) langsung
pada sambungan elbow pipa penyaluran di atas tutup manhole pada tangki pendam.
6. ± pukul 11.00 terjadi ledakan dari dalam tangki pendam, dimana percikan api berasal
dari pengelasan.
7. Sdr. Asep terlempar sejauh ± 30 - 45 meter & meninggal dunia.
8. Kegiatan operasional di SPBU 34.40905 dihentikan oleh Kepolisian (police line) tmt tgl.
11 Nopember 2008 s/d sekarang.
Page 22
Kecelakaan Fatal - Tukang Las saat mengelas manhole
Tanki
Di SPBU 34.40905 n

Lokasi jatuhnya korban

Mesin las yang


digunakan

Man hole terlempar sejauh ± 15 mtr


yang sebelumnya menabrak plafon
Lesson Learned
Kasus Kebakaran
SPBU 31.43202
Cipanas - Kab. Cianjur

Resumed by
K3LL & MM Area II
KRONOLOGIS KEJADIAN
Kebakaran di SPBU 31.43202 Jl. Raya Cipanas - Kab.
Cianjur
1. Pada tgl. 26 Mei 2009, Mobil tangki nomor polisi D-9196-SC memuat
produk Premium (16KL) dari Depot Padalarang tiba di SPBU 31.43202
pukul 17.00 WIB & diterima oleh Ibu Fauziah (Pengelola SPBU).
2. Sdr. Dadang (operator SPBU) melakukan pengecekan ullage pada
tangki timbun SPBU dan eikbout pada mobil tangki sebelum dilakukan
pembongkaran BBM, sdgkan Ibu Fauziah melakukan pengecekan
administrasi penerimaan BBM.
3. Pembongkaran BBM mulai dilakukan ± pukul 17.15 WIB. Pada saat
pembongkaran, sopir mobil tangki pergi ke toilet dan kernet
meninggalkan area pembongkaran untuk membeli minuman
(Berdasarkan informasi Sdr. Dadang, kabel arde tidak disambungkan
sebelum & pada saat pembongkaran BBM). Pada saat pembongkaran
hanya ada Sdr. Dadang dan Sdr. Rohardi (operator SPBU).
Page 25
KRONOLOGIS KEJADIAN
Kebakaran di SPBU 31.43202 Jl. Raya Cipanas - Kab.
Cianjur
4. ± pukul 17.20 WIB terdengar bunyi ledakan yang berasal dari arah toilet yg
mengakibatkan runtuhnya sebagian plafon koridor & pecahnya salah satu kaca
pada ruang kantor yg berdekatan dengan toilet yg kemudian berlanjut dengan
timbulnya kebakaran pada dombak & PV Valve.
5. Sdr. Dadang dan Sdr. Rohardi segera melakukan tindakan pemadaman api
dengan menggunakan 5 buah APAR SPBU ukuran 9 Kg.
6. Pada saat terjadi ledakan di toilet, supir terlihat berlari keluar dari toilet
namun kembali ke dalam toilet lagi untuk berpakaian. Supir mengalami luka
bakar dan segera dilarikan ke rumah sakit.
7. Kondisi SPBU saat ini disegel pihak kepolisian dan masih dilakukan
pemeriksaan terhadap kernet serta pengelola SPBU.
Keterangan :
APAR milik mobil tangki tidak berfungsi.

Page 26
Kondisi Ideal yg diharapkan

Nozzle selalu dipegang & diawasi SPBU rapi & bersih dari ceceran BBM

Kabel panel listrik rapi & bersih Sarfas pembongkaran BBM dgn Quick Coupling
STANDARD PENGELOLAAN
Operasi pelayanan bongkar BBM
mobil tanki ke U.G. tank di-SPBU Contoh
YANG BAIK Penggunaan selang
berikut std coupling
yang baik

Selesai pelayanan
“DOP” hrs dipasang
kembali .

Jangan ditinggal FILL POT/ DOMBAK SEBAGAI


terbuka Ok ? TEMPAT PENAMPUNGAN
BAHAN BAKAR
DENGAN ALASAN
APAPUN
Jagalah
“KEBERSIHAN”
Kondisi Fill Pot

K3LL UPMS III


SPBU yg Aman, Bersih dan Asri
POKOK BAHASAN
Risiko HSE di SSPBU belajar dari
kasus - kasus yang terjadi
(Lesson Learned)
Upaya Pembudayaan HSE
Peran & Keterlibatan Pimpinan SPBU
(HSE Leadership)
Program HSE
Page 30
Budaya K3 menjadi tema yang dipilih
oleh Kementrian Ketenagakerjaan - RI

Sejak tahun 1993, budaya K3 telah menjadi tema dalam


rangka Kampanye Nasional K3, tema yang diangkat adalah
tentang “Gerakan Nasional Membudayakan K3”

Pada tahun 2009, tema diubah menjadi Gerakan Efektif


Masyarakat membudayakan K3 (Gema Daya K3), dan
ditetapkan Visi “Indonesia Berbudaya K3 tahun 2015”.
Tahun 2012, Menakertrans mencanangkan tagline kampanye
membudayakan K3 dengan judul “SAYA PILIH SELAMAT”.

Kepmenaker No. 386 tahun 2014 tentang Juklak Bulan K3


Nasional Tahun 2015 - 2019, dan mendorong seluruh lapisan
masyarakat untuk berperan aktif mendukung pencapaian
“Kemandirian Masyarakat Indonesia Berbudaya K3
Tahun 2020”
Juklak Bulan K3 Nasional Tahun 2015 - 2019
Tahun 2015 : “Melalui Penerapan SMK3 kita wujudkan
Indonesia Berbudaya K3 dalam menghadapi Perdagangan
Bebas”.
Tahun 2016 : “Tingkatkan Budaya K3 untuk Mendorong
Produktivitas dan Daya Saing di Pasar Internasional”.
Tahun 2017 : “Dengan Budaya K3 Kita Tingkatkan Kualitas
Hidup Manusia menuju Masyarakat yang Selamat, Sehat dan
Produktif”.
Tahun 2018 : Melalui Budaya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Mendorong terbentuknya Bangsa yang
Berkarakter”.
Tahun 2019 : “Wujudkan Kemandirian Masyarakat Indonesia
Berbudaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk
Mendukung Stabilitas Ekonomi Nasional”.
Evolusi Kinerja K3
Technology
and Focused attention to:
standards • Behaviour on critical
Focused attention to: activities
• Engineering improvements • Visible leadership &
• Hardware improvements personal accountability
Management
• Safety emphasis • Shared purpose & belief
• E&H Compliance Systems • Aligned performance
commitment & external view
Focus attention to: • HSE delivers business value
• Integrated HSE-MS
Hearts
• Reporting
• Assurance
and
• Competence Minds
• Risk Management

Time
Evolusi Kinerja K3
Upaya K3 yang fokus pada perbaikan :
Peralatan - prasarana bisnis - proses produksi
Standar teknologi
Lingkungan kerja
Pemenuhan persyaratan agar sesuai
ketentuan / perijinan operasional
Ada perhatian terhadap K3, utamakan
Keselamatan Kerja menjadi motto atau slogan
ditempat kerja.
Semua kegiatan bisnis / perusahaan mengawali
upaya K3 dari pemenuhan sisi “Teknologi / Standar
/ Persyaratan agar dapat memulai kegiatannya;
Evolusi Kinerja K3

Upaya K3 yang fokus pada perbaikan :


Sistem dan Prosedur
Program dan Sasaran
Alokasi Sumberdaya yang direncanakan
Mitigasi risiko untuk pencegahan insiden
Ada target : Kecelakaan nihil (Zero Accident)
sebagai motto atau slogan ditempat kerja
Evaluasi kinerja K3, melalui audit dan review.

Upaya K3 telah menjadi bagian dari


Sistem Manajemen Perusahaan, yang bersifat
proaktif dan ada upaya improvement;
Evolusi Kinerja K3

Upaya K3 yang fokus pada perbaikan :


Perilaku organisasi
Kepemimpinan yang nyata terlihat
Keterlibatan & akuntabilitas dari masing-
masing personil
Ada komitmen untuk lebih baik
Terbuka untuk berbagi & belajar
K3 menjadi bagian keunggulan bisnis.

Upaya K3 telah menjadi bagian dari Budaya


Organisasi, masuk dalam pola pikir dan nampak dari
perilaku sebagian besar anggota organisasi;
Budaya K3 adalah budaya organisasi dalam
aspek K3 di suatu perusahaan, dan
memperlihatkan sejauh mana prioritas K3
pada pekerja dalam berpikir dan bertindak.

Kunci keberhasilan mempergunakan setiap


kesempatan untuk menerapkan secara efektif
program K3 adalah apabila program tersebut
telah menjadi bagian budaya perusahaan

Budaya K3 sebagai bagian dari


Budaya Perusahaan
UPAYA PENINGKATAN BUDAYA HSE
UPAYA PENINGKATAN BUDAYA HSE
POKOK BAHASAN
Risiko HSE di SSPBU belajar dari
kasus - kasus yang terjadi (Lesson
Learned)
Upaya Pembudayaan HSE

Peran & Keterlibatan Pimpinan


SPBU (HSE Leadership)
Program HSE
Page 40
MERUBAH MINDSET TERHADAP HSE

MANAGING SAFETY . . .
Jika kita tidak dapat mengelola keselamatan
kerja, kita mungkin tidak dapat mengelola bisnis
Kita tidak dapat mengelola keselamatan kerja
dari belakang meja
Ketika seorang pimpinan mengunjungi tempat
kerja, dan melihat perilaku orang, mereka
sebenarnya juga melihat pantulan perilaku
mereka sendiri
Keselamatan kerja bukan suatu perilaku yang
alamiah
Apa kata Dirut Pertamina tentang Safety
POJOK MANAJEMEN - MEDIA PERTAMINA
Edisi No. 26 / 29 Juni 2009

Safety setara
dengan isu
Produksi,
Kualitas, Efisiensi
Page 42
Apa kata Dirut Pertamina tentang Safety
POJOK MANAJEMEN - MEDIA PERTAMINA
Edisi No. 26 / 29 Juni 2009

Bisnis Safety
Kita semua harus menjadari bahwa bisnis
Oil & Gas, termasuk bisnis Elpiji tidak akan
berhasil jika aspek Safety belum setara dengan
produksi, kualitas, efisiensi.
Bisnis BBM adalah juga Bisnis Safety

Page 43
Apa kata Dirut Pertamina tentang Safety
POJOK MANAJEMEN - MEDIA PERTAMINA
Edisi No. 26 / 29 Juni 2009

Pertaruhkan Image
Jika terjadi INSIDEN, kita semua telah
mempertaruhkan nama Pertamina di mata
Masyarakat dan Pemerintah.
Image perusahaan akan turun dan butuh
waktu lama lagi kita untuk membangunnya
kembali
Page 44
Apa kata Dirut Pertamina tentang Safety
POJOK MANAJEMEN - MEDIA PERTAMINA
Edisi No. 26 / 29 Juni 2009

TAK BISA DINEGOSIASIKAN

Dirut menyampaikan bahwa


Safety is non - negotiable.
Mutlak dipenuhi seratus persen

Page 45
KESIMPULAN

Sebagai pimpinan lakukan pendekatan HSE


secara personal (human), lebih dari pada
aspek bisnis (financial - cost) dan aspek
peraturan (legal compliance).
Sebagai pimpinan menjadi teladan dgn
kunjungan langsung ke lapangan (tempat kerja
/ MWT)
Memiliki target pribadi yang harus dilakukan
Mengajak / menggerakkan orang lain utk
berperilaku HSE
KESIMPULAN

Menunjukkan prioritas HSE dalam perilaku dan


keputusan bisnis yang diambilnya
Sebagai pimpinan lebih berani & memutuskan utk
memberikan reward & consequenses terhadap
perilaku HSE
Leadership sbg penggerak HSE harus mengerti
yang lebih teknis tentang HSE, contoh : HSE
Management System, LTI, Near-miss, SIKA
(PtW), JSA (metode Risk Assessment lainnya),
Pengendalian Risiko, Prosedur Tanngap Darurat,
Ergonomi, dll
Anda membutuhkan
konsultasi peningkatan
Aspek HSE - SPBU ???

Retail Operation Manajer :

HSSE Region Manager :


POKOK BAHASAN
Risiko HSE di SSPBU belajar dari
kasus - kasus yang terjadi (Lesson
Learned)
Upaya Pembudayaan HSE

Peran & Keterlibatan Pimpinan


SPBU (HSE Leadership)

Program HSE
Page 40
KRITERIA

• Dampak Kritis/Resiko Tinggi


• Berdampak kepada
Stakeholder
• Melibatkan Internal
• Effort Relatif Mudah
• Jangka Pendek
• Relatif Murah
CONTOH-CONTOH :
- IDENTIFIKASI BAHAYA
- INSPEKSI
- UPGRADE/UPDATE SISTEM PERLINDUNGAN BAHAYA (SARFAS, APD
dll)
- TRAINING/REFRESING
- HSE MEETING
- PROMOSI HSE
- PREVENTIVE MAINTENANCE
- PROGRAM MONITOR DAN PENGUJIAN
- HOUSE KEEPING
- ANGGARAN
- HSE AUDIT

Anda mungkin juga menyukai