A
memperoleh pengalaman belajar di PT. Abaisiat Raya
Bagi Pembaca
Laporan kegiatan magang ini diharapkan dapat dijadikan
B A
salah satu referensi dalam kajian bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Bagi Perusahaan
Menjadikan hasil dari magang sebagai referensi dan
R
masukan yang bermanfaat bagi PT. Abaisiat Raya untuk
dapat meningkatkan manajemen program keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan.
Proses Magang
Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Abaisiat Raya,
kegiatan magang ini dimulai pada tanggal 9 Maret dan
berakhir pada tanggal 16 Maret 2020. Karana kondisi
Pandemi proses magang ini terputus dan dilanjutkan lagi
pada tanggal 6 Juli sampai 18 Juli 2020. Peserta magang
adalah mahasiswa/i dari Program Studi Kesehatan
Masyarakat STIKes Alifah Padang yang berjumlah 7 orang.
PT. ABAR
BAB II Tinjauan Pustaka
Konsep Manajemen K3
Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Identifikasi Bagaya dan Penilaian
01 Risiko
02
03
04
BAB II Tinjauan Pustaka
Kecelakaan Kerja
Unsafe Action
Unsafe Condition
Tanggap Darurat
01
02
03
04
BAB II Tinjauan Pustaka
Kapasitas Produksi :
36.000 Ton/ Tahun
Negara Eksport :
Cina dan India
Kebijakan Perusahaan
1 2 3 4 5
Bekerja sesuai Meningkatkan Memenuhi Berkomitmen untuk Berkomitmen untuk
sistem manajemen pengetahuan kepuasan melindungi dan memenuhi
mutu dan personil pelanggan mencegah kewajiban penataan
lingkungan pencemaran lingkungan dan
lingkungan meningkatkan
perbaikan yang
berkelanjutan
Struktur Organisasi
Perusahaan
Standar Penerapan PT. ABAR
Standar Nasional
Standar Nasional
ISO 9001 – 2015 Tentang Sistem Manajemen Mutu
Indonesia
Kode Poduk (SIR) ISO 14001 – 2015 Tentang Sistem Manajemen Lingkungan
Jenis Produksi :
Nama
Karet Remah (crumb
Perusahaan :
rubber)
PT. Abaisiat
Raya
Unit Produksi :
Jumlah Karyawan Raw Material
Laki-laki : 183 Miling
orang Dryer
Perempuan : 26 Finish Good
Orang Shipping
Hasil Observasi Magang
No Rincian yang perlu di teliti (observasi / wawancara) Ada Tidak Ada Keterangan
1. Organisasi
a. K3 Struktural √
P2K3 Internal perusahaan dan P2K3 internal (Disnaker
Sumbar)
a. P2K3 (non struktural) √
1. Komitmen dan Kebijakan
Kebijakan perusahaan √
2 Manajemen Risiko
a. Identifikasi bahaya √ Melakukan JSA
Setiap tahap atau area memiliki jenis bahaya yang berbeda
a. Jenis bahaya √
5 Gizi Kerja
Hanya ada untuk karyawan, sedangkan
pekerja disediakan rest area untu istirahat dan
makan.
a. Ruang tempat makan √
a. Kantin √
6 Pelayanan Kesehatan Kerja
Pemeriksaan kesehatan dilakuakan ketika pertama kali masuk
kerja. Hanya pemeriksaan tahap awal
a. Pemeriksaan kesehatan √
a. Klinik perusahaan √
8 Pelatihan √
a. Pelatihan penggunaan APAR
a. Training safety
a. Training lingkungan
a. Training ISO
a. Training kedisiplinan
a. Training 5 S
9 Warning Sistem
a. Rambu-rambu √
a. Poster, leaflet √
a. Alarm √
K3 di PT. ABAR
Kebijakan K3
Kebijakan K3 dipeusahaan sudah ada
Kebijakan ini harus didokumentasikan, Option A
diterapkan dan dikomunikasikan Get a modern
kepada seluruh karyawan serta seluruh PowerPoint
pihak terkait yang berada dilingkungan
perusahaan. Peralatan Monitoring Bahaya
PT. Abaisiat Raya menyediakan alarm,
P2K3 Perusahaan APAR, dan tersedia tanda- tanda bahaya
Peralatan
Alat Pemadam Api Ringan
Fasilitas Sarana dan Prasarana K3 Peralatan Produksi
BPJS dan BPJamsostek
Alat Pelindung Diri (APD)
BAB V
PEMBAHASAN
“
Membandingkan PP No. 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistim Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)dengan penerapan K3
di PT. Abaisiat Raya
PT. ABAR
Hasil Observasi
Unsafe action
Unsafe Condition
Lingkungan Kerja
Berdasarkan pengamatan selama proses magang, penulis
mengamati lingkungan kerja di PT. Abaisiat Raya kondisi tidak aman
di suatu tempat kerja sangat berpengaruh menimbulkan suatu
kecelakaan,baik itu kecelakaan besar maupun kecelakaan kecil yang
tentu saja menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan dan
karyawan.
Tingkat Pencahayaan
Berdasarkan pengamatan selama proses magang, penulis
mengamati pencahayaan di lingkungan produksi PT. Abaisiat Raya
Pencahayaan di area milling : 171, 47 lux. pencahayaan dan
penerangan yang kurang dapat menggangu para pekerja dalam
melaksanakan tugas sebagai mana mestinya. Bahkan dengan
pencahayaan yang terlalu berlebih juga akan dapat merusak mata.
Tanggap Darurat
Perencanaan Pengorganisasian
Seluruh perencanaan program K3 di PT.
Abaisiat Raya dibuat dan oleh P2K3 Bagian P2K3 PT. Abaisiat Raya sudah memiliki struktur yang jelas
perusahaan yang berada dalam struktur dalam pembagian tugas-tugasnya. Bagian ini dikepalai oleh
organisasi P2K3. Perencanaan program seorang ketua yang bertanggung jawab mengatur terlaksananya
program tanggap darurat. Sedangkan untuk pelaksananya
sistem tanggap darurat dilakukan oleh
merupakan tugas dari Seksi tanggap darurat yang diketuai oleh
P2K3 PT. Abaisiat Raya tergolong koordinator seksi tanggap darurat PT. Abaisiat Raya.
perencanaan jangka panjang.
Struktur Organisasi Tanggap Darurat
PT. Abaisiat Raya
Jadwal Tim Tanggap Darurat
Pembahasan
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan
langsung oleh ketua pada organisasi
P2K3, penanggung jawab lapangan K3
dan Security perusahaan. Evaluasi
program pada PT. Abaisiat Raya
Pelaksanaan dilakukan jika telah dilaksanakannya
program pelatihan tanggap darurat dan
melakukan simulasi tanggap darurat
untuk melihat bagaimana kesiapsiagaan
dan tanggap darurat pekerja terhadap
PT. Abaisiat Raya melakukan pelatihan
suatu kejadian.
tanggap darurat seperti pelatihan tangap
darurat kebakaran dan penggunaan APAR Monitoring dan
yang dilakukan 2 kali dalam setahun setiap Evaluasi
bulan maret dan oktober. Hal ini dilakukan
agar semua pekerja tau, siap dan tanggap
dalam menghadapi suatu kejadian, yang
sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2007
tentang penanggulangan bencana.
APAR
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi No : Per.04/Men/1980
Tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan, alat
pemadam api ringan ialah alat yang ringan
serta mudah dilayani oleh satu orang untuk
memadamkan api pada mula terjadi kebakaran.
Pembahasan
Seluruh perencanaan program K3 di PT. Abaisiat Raya dibuat
dan oleh wakil manajemen perusahaan yang berada dalam
struktur organisasi P2K3. Perencanaan program pengadaan
APAR yang dilakukan oleh P2K3 PT. Abaisiat Raya tergolong
perencanaan jangka pendek
Perencanaan
Tim tanggap diarurat di PT. Abaisiat Raya masuk ke dalam
P2K3. yang dipimpin oleh ketua yang bertanggung jawab dan
mengatur terlaksananya pemeriksaan APAR dan
Pengorganisasian pelaksanaannya dilakukan oleh Tim Pemadam Kebakaran
Monitoring dan Evaluasi Monitoring yang dilakukan langsung oleh perwakilan manajer
pada organisasi P2K3, penanggung jawab lapangan K3 dan
Security perusahaan. Kegiatan monitoring dilaksanakan
setiap sebulan sekali di seluruh wilayah PT. Abaisiat Raya.
Sikap Kerja
Berdasarkan data pada lampiran 1, ada satu orang pekerja bagian dyer yang
mengalami keluhan sakit dibagian pinggang. hal tersbut menunjukan bahwa
pekerja tersebut mengalami penyakit yang disebabkan oleh sikap kerjanya
yang tidak ergonomis.
Data Kecelakaan akibat Ergonomi Kerja
Tenaga Kerja
Drainase
Bak Equalisasi
Bak Sedimentasi
Bak Floatasi
Bak Recycle
Bak Aerasi
Bak Bioindikator
Tangki Tatal
Grit Chamber
Kep Men LH No.51 tahun 1995 yang proses
pembuangannya harus sesuai dengan standard baku
mutu limbah cair yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Di PT. Abaisiat Raya sendiri prosedur
pengolahan limbahnya sudah terstruktur dengan baik
Pelaksanaan sesuai dengan peraturan dari pemerintah tentang
Proses pengelolaan limbah yang dihasilkan di PT. Abaisiat pengelolaan limbah di suatu industri.
Raya sudah terdapat prosedur penanganan limbah dalam
Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan
Kerja, dan Lingkungan (SMK3L) PT Abaisiat Raya.
Kesimpulan Proses kerja pada bagian
produksi di PT. Abaisiat raya
menggambarkan bagaimana
PT. Abaisiat telah pekerja bekerja tidak sesuai
mengadakan pelatihan dengan alat kerja, objek dan
tanggap darurat untuk tempat kerja, dan dalam hal ini
Dalam pembahasan yang
dilakukan dengan
pekerja agar pekerja siap
dan tanggap jika 04 tidak sesuai dengan konsep
ergonomi yang telah dipelajari.
terjadinya suatu bencana,
membandingakan PP No 50
dan perusahaan telah
Tahun 2012 dengan sistem menerapkannya sesuai
K3 yang ada di PT. Abaisiat
dengan UU No. 24 Tahun
raya, dapat dikatakan
2007 tentang
sudah hampir mencapai
keseluruhan sistem yang 02 penanggulangan bencana.
diterapkan oleh
perusahaan. Proses monitoring dan 05
pemeriksaaan APAR di PT.
Penilaian pengelolaan
Abaisiat Raya sesuai dengan
Undang-undang No. 1 Tahun limbah cair di PT Abaisiat
Masih tinggi nya potensi bahaya
Dari observasi yang dilakukan
selama magang di PT. Abaisiat
dan risiko keselamatan dan
kesehatan kerja di PT. Abaisiat
03 1970 tentang keselamatan
kerja, bahwa syarat-syarat
Raya sudah sesuai dengan
prosedur yang terdapat
01
keselamatan kerja adalah untuk dalam Kep Men LH No.51
Raya masih banyak ditemukan Raya. Dimana kurang nya mencegah dan mengurangi tahun 1995
karyawan yang tidak kesadaran pekerja dalam kebakaran
menggunakan APD pada saat menggunakan APD dan perlatan
melakukan pekerjaaan. yang di gunakan oleh pekerja tidak
Sehingga dapat berdampak diletakkan pada tempatnya.
terhadap kecelakaan kerja
Saran