Anda di halaman 1dari 44

Laporan Magang

PT. Abaisiat Raya


Isra Rahmayani : 1610104025
Izzatul Mardiah : 1610104026
Nur Aprila Yusman : 1610104036
Ramadhani Pebrianto S : 1610104037
Rino Suwandi : 1610104043
Servia Yulistina : 1610104058
Tio Ananda : 1610104049

Pembimbing Akademik : Pembimbing Lapangan :

H. Bustami, MQIH Fajar Dwi Junianto, ST


Gusni Rahma, M.Epid
http://www.free-powerpoint-templates-design.com Melia Mahyuddin, Amd.Kes
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Magang
Unutuk mengetahui gambaran
01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT.
Abaisiat Raya.
02 Untuk mengetahui gambaran perilaku
tidak aman pada pekerja (unsafe Action) di
PT. Abaisiat Raya.
Untuk melihat Gambaran Kondisi Tidak
03 Aman (Unsafe Condition) di PT. Abaisiat
Raya Tahun 2020.
Untuk mengetahui gambaran sitem tanggap
04 darurat bencana dan kebakaran di PT.
Abaisiat Raya.
Untuk mengetahuiTinjauan Pelaksanaan
05 Program Pengadaan Dan Pemeriksaan APAR
di PT. Abaisiat Raya Tahun 2020.
Mengetahui gambaran sikap kerja pada
06 pekerja bagian produksi di PT. Abaisiat
Raya.
Untuk mengetahui bagaimana Sistem
07 prosedur pengolahan limbah di PT. Abaisiat
Manfaat Magang
Bagi Penulis
Dapat mengembangkan dan mengimplementasikan ilmu
yang telah diperoleh mahasiswa di bangku kuliah serta

A
memperoleh pengalaman belajar di PT. Abaisiat Raya

Mendapat gambaran mengenai aplikasi ilmu keselamatan


dan kesehatan kerja di PT. Abaisiat raya terutama tentang
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja

Bagi Pembaca
Laporan kegiatan magang ini diharapkan dapat dijadikan
B A
salah satu referensi dalam kajian bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Bagi Perusahaan
Menjadikan hasil dari magang sebagai referensi dan
R
masukan yang bermanfaat bagi PT. Abaisiat Raya untuk
dapat meningkatkan manajemen program keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan.
Proses Magang
Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Abaisiat Raya,
kegiatan magang ini dimulai pada tanggal 9 Maret dan
berakhir pada tanggal 16 Maret 2020. Karana kondisi
Pandemi proses magang ini terputus dan dilanjutkan lagi
pada tanggal 6 Juli sampai 18 Juli 2020. Peserta magang
adalah mahasiswa/i dari Program Studi Kesehatan
Masyarakat STIKes Alifah Padang yang berjumlah 7 orang.

PT. ABAR
BAB II Tinjauan Pustaka

Konsep Manajemen K3
Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Identifikasi Bagaya dan Penilaian
01 Risiko
02
03
04
BAB II Tinjauan Pustaka

Kecelakaan Kerja
Unsafe Action
Unsafe Condition
Tanggap Darurat
01
02
03
04
BAB II Tinjauan Pustaka

Alat Pemadam Api Ringan


Aspek Manajemen
Sikap Kerja
Limbah
01
02
03
04
BAB III
GMBARAN UMUM LOKASI MAGANG
Sejarah Singkat
Perusahaan
28
Desember
1989

Sebelumnya perusahaan ini bernama PT. Zanzibar dengan


status badan hukum perusahaan Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN).

Pada Januari tahun 2013 dengan masuknya perusahaan


atas nama Yifeng Rubber PTE. LTD dari Singapura, dan
perusahaan beralih status badan hukum menjadi
perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).
Profil Perusahaan
Perusahaan ini
Visi dan Misi bernama :
VisiPerusahaan
: PT. Abaisiat Raya
Sumbangsih untuk masa depan Status Perusahaan :
bumi Perusahaan Asing
Alamat :
Misi : Kelurahan XX, Kecamatan
a.Berkelanjutan dan ekologikal Lubuk Begalung, Kota
Padang
b.Pengiriman kualitas yang baik Produk yang Dihasilkan :
dan tepat waktu SIR 10, SIR 20 dan Compound

Kapasitas Produksi :
36.000 Ton/ Tahun
Negara Eksport :
Cina dan India
Kebijakan Perusahaan

1 2 3 4 5
Bekerja sesuai Meningkatkan Memenuhi Berkomitmen untuk Berkomitmen untuk
sistem manajemen pengetahuan kepuasan melindungi dan memenuhi
mutu dan personil pelanggan mencegah kewajiban penataan
lingkungan pencemaran lingkungan dan
lingkungan meningkatkan
perbaikan yang
berkelanjutan
Struktur Organisasi
Perusahaan
Standar Penerapan PT. ABAR

Standar Nasional

Sistem Manajemen Keselamatan Standar


dan Kesehatan Kerja (SMK3) Internasional

Standar Nasional
ISO 9001 – 2015 Tentang Sistem Manajemen Mutu
Indonesia

Kode Poduk (SIR) ISO 14001 – 2015 Tentang Sistem Manajemen Lingkungan

Lembaga Pelatihan Keja


5 S – Penerapan Budaya Kerja
(LPK)
BAB IV
HASIL OBSERVASI KEGIATAN
Hasil Observasi Magang

Jenis Produksi :
Nama
Karet Remah (crumb
Perusahaan :
rubber)
PT. Abaisiat
Raya

Unit Produksi :
Jumlah Karyawan Raw Material
Laki-laki : 183 Miling
orang Dryer
Perempuan : 26 Finish Good
Orang Shipping
Hasil Observasi Magang

No Rincian yang perlu di teliti (observasi / wawancara) Ada Tidak Ada Keterangan

Perusahaan menerapkan SMK3 dan SMK3 disini masih


dalam tahap perencanaan.
1 SMK3 √  

  1. Organisasi      
  a. K3 Struktural √    
P2K3 Internal perusahaan dan P2K3 internal (Disnaker
Sumbar)
  a. P2K3 (non struktural) √  

 
  1. Komitmen dan Kebijakan    

  Kebijakan perusahaan √    
2 Manajemen Risiko      
  a. Identifikasi bahaya √   Melakukan JSA
Setiap tahap atau area memiliki jenis bahaya yang berbeda
  a. Jenis bahaya √  

3 Sistem Tanggap Darurat      


Memiliki kebijakan dan aturan
  a. Kebijakan √  

  a. Tim tanggap darurat √    


  a. Jalur evakuasi √    
  a. SOP √    
  a. Assembly point √    
  a. Tim pemadam √    
  a. Alarm system √    
  a. Alat pemadam kebakaran √   Hanya ada APAR
 
4 Penyediaan Fasilitas    
dipisah antara toilet karyawan dan pekerja
produksi
  a. Toilet atau kamar mandi √  

  Perusahaan menyediakan APD akan tetapi


tidak semua pekerja yang menggunakannya.
a. Alat Pelindung Diri (APD) √  

  Hanya beberapa, tidak semua karyawan dan


pekerja memiliki loker
a. Loker √  

5 Gizi Kerja  
   
  Hanya ada untuk karyawan, sedangkan
pekerja disediakan rest area untu istirahat dan
makan.
a. Ruang tempat makan √  
  a. Kantin   √  
6 Pelayanan Kesehatan Kerja      
  Pemeriksaan kesehatan dilakuakan ketika pertama kali masuk
kerja. Hanya pemeriksaan tahap awal
a. Pemeriksaan kesehatan √  

  Ruang P3K untuk pertolongan pertama, namun jika terjadi


kecelakaan kerja maka dibawa ke rumah sakit trauma center

a. Klinik perusahaan √  

  Semua karyawan dan pekerja terdaftar di BPJS Kesehatan


dan BPJamsostek
a. Jaminan Kesehatan √  

7 Investigasi Kecelakaan Kerja      


   
a. Data kecelakaan kerja ( 1 tahun terakhir) √  

  Setiap ada kejadian kecelakaan kerja, dilaporkan ke disnaker


a. Laporan kecelakaan kerja √  

8 Pelatihan √    
  a. Pelatihan penggunaan APAR      
  a. Training safety      
  a. Training lingkungan      
  a. Training ISO      
  a. Training kedisiplinan      
  a. Training 5 S      
9 Warning Sistem      
  a. Rambu-rambu √    
  a. Poster, leaflet √    
  a. Alarm √    
K3 di PT. ABAR
Kebijakan K3
Kebijakan K3 dipeusahaan sudah ada
Kebijakan ini harus didokumentasikan, Option A
diterapkan dan dikomunikasikan Get a modern
kepada seluruh karyawan serta seluruh PowerPoint
pihak terkait yang berada dilingkungan
perusahaan. Peralatan Monitoring Bahaya
PT. Abaisiat Raya menyediakan alarm,
P2K3 Perusahaan APAR, dan tersedia tanda- tanda bahaya

Organisasi unit P2K3 dipimpin oleh


seorang ketua yang kemudian dibantu
oleh 1 (satu) orang sekretaris, dan 10
orang anggota

Peralatan
Alat Pemadam Api Ringan
Fasilitas Sarana dan Prasarana K3 Peralatan Produksi
BPJS dan BPJamsostek
Alat Pelindung Diri (APD)
BAB V
PEMBAHASAN

Membandingkan PP No. 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistim Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)dengan penerapan K3
di PT. Abaisiat Raya

PT. ABAR
Hasil Observasi

Unsafe action

Dari observasi yang dilakukan selama magang masih


banyak nya pekerja yang masih tidak menggunakan
APD dan perilaku yang tidak aman saat bekerja,
Pembahasan PELAKSANAAN DAN EVALUASI

Proses produksi dihasilkan di PT.


Abaisiat Raya sudah menerapkan
PERENCANAAN prosedur penanganan Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Penerapan SMK3 di PT. Abaisiat Raya (SMK3).. Adapun tujuan dibuatnya
masih sangat dini, pelaksanaan SMK3 prosedur ini adalah untuk
tersebut sejalan dengan pembentukan mencegah terjadinya kecelakaan
P2K3 di PT Abaisiat Raya yang kerja di lingkungan kerja.
memiliki satu orang ahli K3 Umum.
Namun kenyataan proses
Dalam oragnisasi P2K3 di PT. Abaisiat
dilapangan masih kurang
Raya anggota yang direkrut
maksimal, karena masih banyak
merupakan karyawan PT Abaisiat Raya
karyawan yang tidak menggunakan
yang sebagian dari karyawan tersebut
APD, berperilaku tidak aman saat
telah mendapatkan pelatihan K3,
bekerja dan masih lemahnya
pelatihan P3K perusahaan, dan
pengawasan disana. Hal tersebut
pelatihan pemadam kebakaran.
masih kurang sejalan dengan
Undang-undang RI No. 13 tahun
2003 tentang ketenaga kerjaan
Dengan adanya sasaran kegiatan
pada paragraf 5 pasal 87 tentang
yang jelas akan lebih
ketenagakerjaan, mengikat
mempermudah dalam proses
perusahaan yang belum
pelaksanaan pengadaan dan
melaksanakan SMK3 untuk segera
pemeriksaan alat pelindung diri di
melaksanakan ketentuan ini. SMK3
seluruh wilayah PT Abaisiat Raya.
OBSERVASI

Unsafe Condition

Hasil observasi yang telah dilakukan selama magang


adalah kurang nya kesadaran pekerja dalam menerapkan
APD, dan peralatan yang digunakan di tempat kerja tidak
diletakkan di tempatnya yang dapat menimbulkan
kecelakaan kerja
Pembahasan
Tingat Paparan Kebisingan
Berdasarkan pengamatan selama proses magang, penulis
mengamati Tingkat Kebisingan di bagian raw material PT.Abaisiat
Raya: 73 – 81 dB

Lingkungan Kerja
Berdasarkan pengamatan selama proses magang, penulis
mengamati lingkungan kerja di PT. Abaisiat Raya kondisi tidak aman
di suatu tempat kerja sangat berpengaruh menimbulkan suatu
kecelakaan,baik itu kecelakaan besar maupun kecelakaan kecil yang
tentu saja menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan dan
karyawan.

Tingkat Pencahayaan
Berdasarkan pengamatan selama proses magang, penulis
mengamati pencahayaan di lingkungan produksi PT. Abaisiat Raya
Pencahayaan di area milling : 171, 47 lux. pencahayaan dan
penerangan yang kurang dapat menggangu para pekerja dalam
melaksanakan tugas sebagai mana mestinya. Bahkan dengan
pencahayaan yang terlalu berlebih juga akan dapat merusak mata.
Tanggap Darurat

Perencanaan Pengorganisasian
Seluruh perencanaan program K3 di PT.
Abaisiat Raya dibuat dan oleh P2K3 Bagian P2K3 PT. Abaisiat Raya sudah memiliki struktur yang jelas
perusahaan yang berada dalam struktur dalam pembagian tugas-tugasnya. Bagian ini dikepalai oleh
organisasi P2K3. Perencanaan program seorang ketua yang bertanggung jawab mengatur terlaksananya
program tanggap darurat. Sedangkan untuk pelaksananya
sistem tanggap darurat dilakukan oleh
merupakan tugas dari Seksi tanggap darurat yang diketuai oleh
P2K3 PT. Abaisiat Raya tergolong koordinator seksi tanggap darurat PT. Abaisiat Raya.
perencanaan jangka panjang.
Struktur Organisasi Tanggap Darurat
PT. Abaisiat Raya
Jadwal Tim Tanggap Darurat
Pembahasan
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan
langsung oleh ketua pada organisasi
P2K3, penanggung jawab lapangan K3
dan Security perusahaan. Evaluasi
program pada PT. Abaisiat Raya
Pelaksanaan dilakukan jika telah dilaksanakannya
program pelatihan tanggap darurat dan
melakukan simulasi tanggap darurat
untuk melihat bagaimana kesiapsiagaan
dan tanggap darurat pekerja terhadap
PT. Abaisiat Raya melakukan pelatihan
suatu kejadian.
tanggap darurat seperti pelatihan tangap
darurat kebakaran dan penggunaan APAR Monitoring dan
yang dilakukan 2 kali dalam setahun setiap Evaluasi
bulan maret dan oktober. Hal ini dilakukan
agar semua pekerja tau, siap dan tanggap
dalam menghadapi suatu kejadian, yang
sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2007
tentang penanggulangan bencana.
APAR
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi No : Per.04/Men/1980
Tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan, alat
pemadam api ringan ialah alat yang ringan
serta mudah dilayani oleh satu orang untuk
memadamkan api pada mula terjadi kebakaran.
Pembahasan
Seluruh perencanaan program K3 di PT. Abaisiat Raya dibuat
dan oleh wakil manajemen perusahaan yang berada dalam
struktur organisasi P2K3. Perencanaan program pengadaan
APAR yang dilakukan oleh P2K3 PT. Abaisiat Raya tergolong
perencanaan jangka pendek
Perencanaan
Tim tanggap diarurat di PT. Abaisiat Raya masuk ke dalam
P2K3. yang dipimpin oleh ketua yang bertanggung jawab dan
mengatur terlaksananya pemeriksaan APAR dan
Pengorganisasian pelaksanaannya dilakukan oleh Tim Pemadam Kebakaran

Secara umum dapat dijelaskan bahwa pemasangan APAR di


Pelaksanaan PT. Abaisiat Raya sudah ditempatkan pada posisi yang mudah
dilihat dengan jelas, pada lokasi yang mudah dicapai oleh
pekerja serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.

Monitoring dan Evaluasi Monitoring yang dilakukan langsung oleh perwakilan manajer
pada organisasi P2K3, penanggung jawab lapangan K3 dan
Security perusahaan. Kegiatan monitoring dilaksanakan
setiap sebulan sekali di seluruh wilayah PT. Abaisiat Raya.
Sikap Kerja

Perilaku kerja atau sikap kerja menurut Nurmianto


(2008) adalah suatu tindakan yang diambil tenaga kerja
untuk melakukan pekerjaan. Sikap kerja yang tidak
ergonomis dapat menyebabkan kelelahan dan cedera
pada otot. Sikap kerja yang tidak alamiah adalah sikap
kerja yang menyebabkan posisi bagian tubuh bergerak
menjauhi posisi alamiah.
PT. Abasisiat Raya
Masih banyak
nya pekerja
yang tidak
menggunakan
APD dan bekerja
dengan posisi/
sikap kerja yang
tidak ergonomis.
Pembahasan
Berdasarkan teori, sikap kerja seperti gambar diatas yaitu sikap kerja berdiri sambil
membungkuk, berdiri tetap (statis), gerakan tangan memutar dan mendorong beban jika
dilakukan secara terus-menurus akan dapat menyebebkan penyakit yang nantinya akan
menimbulkan hilangnya hari kerja dan menurunnya produktivitas kerja di suatu
perusahaan.

Berdasarkan data pada lampiran 1, ada satu orang pekerja bagian dyer yang
mengalami keluhan sakit dibagian pinggang. hal tersbut menunjukan bahwa
pekerja tersebut mengalami penyakit yang disebabkan oleh sikap kerjanya
yang tidak ergonomis.
Data Kecelakaan akibat Ergonomi Kerja

Tenaga Kerja

Lokasi Bagian Penyebab


No. Nama Bagian Tanggal Uraian Kejadian Kecelakaan Tindak Lanjut Istirahat
Kejadian Tubuh Cedera Kecelakaan
Pekerja/Kontraktor

Syafri Pekerja 7 Hari


14 Engineering 08/11/2018 Pinggak terkkilir Dryer Pinggang Ergonomi kerja Ke RS Reksodiwiryo
Limbah Cair

Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 82


Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air, limbah
cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan
atau kegiatan yang berwujud cair. Segala jenis
limbah yang berwujud cairan, berupa air
beserta buangan yang tercampur
(tersuspensi) maupun terlarut dalam air.
Alur Pembuangan
Proses Produksi
Limbah Inlet

Drainase

Bak Equalisasi
Bak Sedimentasi
Bak Floatasi

Bak Recycle

Bak Aerasi

Bak Bioindikator
Tangki Tatal

Bak Clear Water

Grit Chamber
Kep Men LH No.51 tahun 1995 yang proses
pembuangannya harus sesuai dengan standard baku
mutu limbah cair yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Di PT. Abaisiat Raya sendiri prosedur
pengolahan limbahnya sudah terstruktur dengan baik
Pelaksanaan sesuai dengan peraturan dari pemerintah tentang
Proses pengelolaan limbah yang dihasilkan di PT. Abaisiat pengelolaan limbah di suatu industri.
Raya sudah terdapat prosedur penanganan limbah dalam
Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan
Kerja, dan Lingkungan (SMK3L) PT Abaisiat Raya.
Kesimpulan Proses kerja pada bagian
produksi di PT. Abaisiat raya
menggambarkan bagaimana
PT. Abaisiat telah pekerja bekerja tidak sesuai
mengadakan pelatihan dengan alat kerja, objek dan
tanggap darurat untuk tempat kerja, dan dalam hal ini
Dalam pembahasan yang
dilakukan dengan
pekerja agar pekerja siap
dan tanggap jika 04 tidak sesuai dengan konsep
ergonomi yang telah dipelajari.
terjadinya suatu bencana,
membandingakan PP No 50
dan perusahaan telah
Tahun 2012 dengan sistem menerapkannya sesuai
K3 yang ada di PT. Abaisiat
dengan UU No. 24 Tahun
raya, dapat dikatakan
2007 tentang
sudah hampir mencapai
keseluruhan sistem yang 02 penanggulangan bencana.
diterapkan oleh
perusahaan. Proses monitoring dan 05
pemeriksaaan APAR di PT.
Penilaian pengelolaan
Abaisiat Raya sesuai dengan
Undang-undang No. 1 Tahun limbah cair di PT Abaisiat
Masih tinggi nya potensi bahaya
Dari observasi yang dilakukan
selama magang di PT. Abaisiat
dan risiko keselamatan dan
kesehatan kerja di PT. Abaisiat
03 1970 tentang keselamatan
kerja, bahwa syarat-syarat
Raya sudah sesuai dengan
prosedur yang terdapat

01
keselamatan kerja adalah untuk dalam Kep Men LH No.51
Raya masih banyak ditemukan Raya. Dimana kurang nya mencegah dan mengurangi tahun 1995
karyawan yang tidak kesadaran pekerja dalam kebakaran
menggunakan APD pada saat menggunakan APD dan perlatan
melakukan pekerjaaan. yang di gunakan oleh pekerja tidak
Sehingga dapat berdampak diletakkan pada tempatnya.
terhadap kecelakaan kerja
Saran

Diharapkan kepada tenaga kerja agar lebih


meningkatkan kesadaran terhadap pemakaian alat
pelindung diri agar dapat mengurangi kecelakaan kerja

Diharapkan agar pihak perusahaan melakukan pengawasan dan


pemantauan, evaluasi kinerja K3, serta peninjauan dan
peningkatan kinerja K3 di PT. Abaisiat Raya dan memberikan
teguran atau sanksi yang tegas kepada karyawan yang tidak
mematuhi pelaksanaan K3.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai