Industri
Tekanan
ekstrim
Arif Yusra
Aisyah Dewi Ranti
Rizki Novriandi
Eka Trisnawati
Ahmad Ainun Najib
Rida Sari Juli Anti
Ivanna Nurliati
Melly Anggraeni
Indra Hidayatul M
Anggota Kelompok:
Yanny Sartika
Muhammad Rizki S
Adam Fadillah
Arya Wiranata
Miftah Anugrah
Mutia Yuli R
Nani Agustina
Wasty Rusjaya
Pendahuluan
Tekanan
udara
ekstrim
adalah tekanan udara yang
lebih besar (tinggi) atau
tekanan udara yang lebih
rendah dari
tekanan
udara
Tekanan ekstrim dapat dibagi
normal (1menjadi
atm). 2 kondisi:
Hiperbarik
Hipobarik
HIPERBARIK
Tekanan Hiperbarik terjadi pada Kondisi tekanan
Barometrik (P) > 1 atm
Contoh kondisi hiperbarik:
kerja di terowongan ( 2 - 4 ATA (atmosphere absolute))
menyelam (setiap +10m kedalaman = tambah 1 ATA)
Manusia dapat bertahan terhadap kenaikan tekanan
barometrik asal distribusinya merata (tidak merata
waktu kompresi dan dekompresi)
Tekanan (atmosfer)
Permukaan laut
33
66
100
133
166
200
300
10
400
13
500
16
P1V1 = P2V2
Ket :
P = Tekanan udara
V= Volume gas
1 Pengaruh suhu
Suhu air umumnya lebih dingin dari suhu badan dan sebagai
akibat pengaruh sinar matahari yang akan berkurang bila
menyelam lebih dalam (lebih dari 10 meter) suhu air akan
menjadi lebih dingin, akan menyebabkan penyelam
kehilangan panas tubuh secara konduksi yang lebih
banyak. Suhu dingin yang berlebihan dapat menyebabkan
refleks yang berlebihan dan penyempitan pembuluh darah
di seluruh tubuh sehingga timbul perasaan sakit kepala
dan pusing yang berbahaya bagi penyelam
Tekanan Langsung
Kerusakan jaringan tubuh sebagai akibat langsung dari
tekanan yang dikenal dengan nama BAROTRAUMA.
Tekanan hidrostatik akan bertambah sesuai dengan
kedalamannya. Hal ini dapat terjadi pada saat
menyelam (descent) atau saat naik ke permukaan
(ascent)
Naiknya tekanan udara akan menyebabkan volume
rongga gas di dalam tubuh bertambah kecil dan akan
mengakibatkan terjadinya squeeze, dimana bila
terjadi oedema atau pendarahan misalnya pada
sinus, paru-paru atau conjungtiva.
Barotrauma paru-paru,
pada kedalaman tertentu paru-paru penyelam
akan berisi udara dengan tekanan tinggi
sesuai dengan tekanan absolut di
kedalaman tersebut. Bila secara cepat dan
terkendali penyelam naik ke permukaan,
maka setelah sampai di permukaan akan
terjadi pengembangan volume paru yang
sangat cepat tanpa diimbangi dengan
pengembangan dinding paru, sehingga
paru-paru pecah.
Keracunan O2
Tekanan oksigen yang normal di udara adalah
0,2 ATA atau sekitar 160 mmHg. Sifat oksigen
adalah merupakan gas yang tidak berbau,
berasa dan membantu proses pembakaran.
Keracunan oksigen disebabkan karena
kenaikan tekanan oksigen dalam darah.
Keracunan N2
Narkosis disebabkan oleh kenaikan tekanan
parsial dari gas dalam metabolisme yakni
nitrogen. Narkosis terjadi beberapa menit
setelah mencapai kedalaman tertentu.
Tanda dan gejala umum :
Gangguan ringan pelaksanaan tugas,
euforia, mengantuk, halusinasi, konsentrasi
menurun hingga hilang ingatan.
Pekerja berisiko :
Peselam yang bekerja dengan menggunakan
kompresor konvensional (yang digunakan untuk
tambal ban)
Peyebab keracunan CO2
Skip breathing
Foulty regulator (Kerusakan regulator)
Tight wetsuit (Baju selam yang ketat)
Kontaminasi udara
3. Dekompresi
Dekompresi: bila orang bergerak dari tekanan tinggi ke rendah
terlalu cepat: N2 terlarut akan menjadi gas, tidak sempat
keluar lewat paru-paru sehingga menyumbat pembuluh
darah (emboli), bahkan klep jantung. Karena daerah
dibawah sumbatan tidak dapat suplai nutrisi akan mati dan
tampak seperti kelumpuhan
Bends/Poisson diseases, terjadi 80% dalam waktu 4-8 jam
chokes, cough, deaths/coma: 20% dalam waktu 24 jam
Paralisis: spastic, para/monoplegia (kerusakan sumsum
tulang belakang/spinal cord)
nekrosis aseptic: tulang kronis
Faktor risiko :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Pekerja berisiko :
1. Peselam menggunakan kompresor konvensional
: peselam mutiara, peselam biota laut, peselam
moroami, pekerja pasang bubu
2. Peselam menggunakan human kompresor
(professional): pemasang pipa/kabel bawah air,
peselam militer, pekerja di hiperbarik chamber
3. Tidak menggunakan kompresor: pekerja
tambang batubara, pekerja pembuatan
terowongan bawah tanah (subway).
b) Tipe 2
1. Penyakit dekompresi serius yang menyerang
sistem saraf pusat
2. Gejala neurologis: Penglihatan kabur sampai
menurun, Hemiplegia/hemiparese, Apasia
motorik/ sensorik, penurunan sampai
kehilangan kesadaran, terjadi gangguan
keseimbangan, gangguan bicara, tremor, vertigo
dan tinitus.
3. Gejala paru dan jantung: Gangguan pernafasan,
sesak nafas, nyeri dada (chokes).
Pengobatan :
Pertolongan pertama dilakukan dengan 2 (dua)
tindakan:
1. Oksigenisasi
Jika pasien dalam kondisi tidak sadar berikan oksigen
2. Rekompresi
Jika pasien masih sadar lakukan penyelaman kembali ke
kedalaman semula didampingi oleh penolongnya atau
dirujuk pada fasilitas pelayanan kesehatan terdekat yang
memiliki chamber (golden period < 6 jam). Jika melebihi 6
jam kemungkinan timbul kecacatan lebih besar.
Pencegahan
1. Sebelum menyelam lakukan persiapan
seperti :
2. Persiapan kondisi fisik peselam
3. Persiapan kondisi alat
4. Memahami dan menaati prosedur
penyelaman Pemeriksaan kesehatan secara
berkala
Contoh Industri
Industri yang cenderung dikerjakan di kondisi tekanan ekstrim
yaitu industri minyak dan gas (migas).
Lapangan kerja migas secara umum dibagi menjadi dua, yakni
kegiatan offshore dan kegiatan onshore.
Kegiatan offshore adalah kegiatan pertambangan minyak dan
gas yang dilakukan di atas laut sedangkan kegiatan onshore
adalah kegiatan pertambangan yang dilakukan di darat.
Kegiatan offshore lebih cenderung terpapar oleh tekanan
ekstrim karena dilakukan di lakukan di atas laut dan
beberapa diantaranya bahkan dikerjakan di dasar laut,
seperti perbaikan alat atau mesin maupun pencairan sumur
eksplorasi.
Uraian
Bahaya potensial
Lingkungan kerja
1. Udara kotor
2. Temperature ekstrim
a. Kontak dengan benda panas atau dingin
b. Terkena lingkungan panas atau dingin
3. Tekanan ekstrim
a. Biasa di laut dengan kondisi suhu dingin tetapi tekanan
tinggi
b. Semakin dalam kedalaman laut maka semakin besar
tekanan atmosfer
Energi
Kebisingan
a. Kebisingan tiba-tiba
b. Kebisingan dalam waktu lama
Zat kimia
Pekerjaan manual
HIPOBARIK
Keadaan hipobarik terjadi pada elevasi 30 000 ft
O2 sangat tipis kekurangan oksigen coma timbul gelala
bends, dll.
Efek/penyakit:
acute mountain sickness (AMS): depresi,sakit kepala, mual
muntah, pingsan
Pengendalian:
bila masuk daerah berbeda tekanan harus perlahan
bila terjadi bends, masukkan kedalam ruang
dekompresi (ruang yang dapat diatur tekanannya),
tekanan dijadikan tinggi dan perlahan-lahan dikurangi
sampai 1 atm
Pengendalian
Pengendalian Tekanan Dilakukan dengan cara
antara lain :
Isolasi Sumber Panas
Local exhaust ventilation
Localized cooling at work station
Ventilasi umum Permeriksaan kesehatan sebelum
kerja, berkala dan secraa khusus. Pengadaan air
minum harus disediakan dalam jumlah yang
memadai Menyelenggarakan pelatihan dan
pendidikan Pengaturan lamanya kerja dan istiraha
Barometer Aneroid
Barometer aneroid merupakan instrumen
digital yang mengukur tekanan
atmosferdengan
muatan
listrik.Barometer aneroid terdiri atas
cakram atau kapsul yang terbuat dari
lembaran tipis logam.Logam tersebut
memiliki dua strip logam kecil pada
kedua sisiinteriornya. Strip logam ini
dihubungkan dengan arus listrik.Saat
tekanan udara naik atauturun, logam
akan ikut memuai atau menciut. Ketika
logam
memuai
atau
menciut,
jarak antara dua strip logam dan waktu
kontak dengan arus listrik juga akan
bervariasi.Barometer lantas mengukur
panjang
muatan
listrik
dan
mengkonversinya menjadipembacaan
tekanan udara.