Anda di halaman 1dari 22

TEKANAN EKSTRIM

CASSIE ANGGIA
201013241075
Tekanan udara ekstrim adalah tekanan udara yang lebih besar (tinggi) atau tekanan udara

yang lebih rendah dari tekanan udara normal (1 atm). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tekanan

Udara Ada 2 hal yang sangat mempengaruhi tekanan udara yaitu

• suhu

• tinggi suatu daerah


DAMPAK-DAMPAK PENYELAMAN DI PERAIRAN YANG
DALAM (DI LAUT) DAN LINGKUNGAN UDARA
BERTEKANAN TINGGI TERHADAP TUBUH MANUSIA

1. Pengaruh Suhu
Suhu air umumnya lebih dingin dari suhu badan dan sebagai akibat pengaruh sinar matahari yang akan berkurang
bila menyelam lebih dalam (lebih dari 10 meter) suhu air akan menjadi lebih dingin, akan menyebabkan penyelam
kehilangan panas tubuh secara konduksi yang lebih banyak. Suhu dingin yang berlebihan dapat menyebabkan
refleks yang berlebihan dan penyempitan pembuluh darah di seluruh tubuh sehingga timbul perasaan sakit kepala
dan pusing yang berbahaya bagi penyelam
2. Suara, Getaran dan Pendengaran
Suara adalah getaran atau tekanan periodik yang menjalar melalui udara, cairan ataubenda padat ke telinga
manusia yang merupakan sensor yang baik untuk suara padamedia udara.
Kecepatan suara dalam media air besarnya 4 kali lebih besar daripada dalam media udara, sehingga penyelam sulit
untuk menentukan arah dan sumber suara secara cepat. Air merupakan media penghantar udara yang baik
sehingga sering terjadi pantulan-pantulan suara dari karang atau tebing-tebing dalam air atau dari dasar laut
sendiri yangmenyebabkan kebisisngan (noisy) (Soeripto, 2008).
Suara dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan kerusakan tubuh manusia terutamabagian tubuh yang berongga
seperti sinus, rongga dada, perut dan telinga atau bagiantubuh yang lunak seperti jaringan otak, paru-paru dan
usus
3. Tekanan Hidrostatik Air
Tekanan hidrostatik air merupakan hambatan
yang utama di dalam penyelaman yang bisa
berupa tekanan langsung maupun tekanan
tidak langsung

Tekanan tidak langsung

Tekanan langsung
TEKANAN TIDAK LANGSUNG
Tekanan dan konsentrasi udara dalam air akan bertambah besar apabila penyelam menyelam
lebih dalam.
Apabila penyelam secara tiba-tiba naik ke permukaan, maka akan terjadi “super saturasi”
terhadap udara biasa. Keadaan ini akan sangat berbahaya bagi penyelam, karena udara yang
terlarut dalam jaringan tubuh akan menjadi gas kembali berupa gelembung-gelembung gas
yang akan masuk ke dalam sirkulasi dan terbesar dalamdarah dan jaringan
• Gelembung-gelembung Nitrogen tersebut dapat tersangkut atau berada pada tulang sendi
dan di bawah otot, menyebabkan kramp yang sangat hebat (sangat nyeri).
• Rasa sakit ini dikenal dengan nama “penyakit bends” atau “penyakit caisson” atau disebut
juga “penyakit dekompressi.” Sedang gelembung Nitrogen dalam darah (emboli) juga dapat
menyumbat pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan kelumpuhan
TEKANAN LANGSUNG
Kerusakan jaringan tubuh sebagai akibat langsung dari tekanan yang dikenal dengan
nama “BAROTRAUMA.”
Tekanan hidrostatik akan bertambah sesuai dengan kedalamannya. Hal ini
dapat terjadi pada saat menyelam (descent) atau saat naik ke permukaan (ascent)
Naiknya tekanan udara akan menyebabkan volume rongga gas di dalam tubuh
bertambah kecil dan akan mengakibatkan terjadinya “squeeze”, dimana bila terjadi
oedema atau pendarahan misalnya pada sinus, paru-paru atau conjungtiva
• Pemajanan kerja yang terjadi di alam “caisson work” ataupun pekerja-pekerja
tambang yang dalam atau pekerja-pekerja yang melaksanakan pekerjaan pembuatan
terowongan.
• gas bertekanan tinggi digunakan untuk mengeluarkan air atau lumpur dan juga untuk
memberi topangan (menyangga) pada suatu bangunan.
• Manusia dapat menahan tekanan udara yang besar, jika udara dapat bebas masuk ke
dalam paru-paru, sinus, dan telinga bagian tengah.
PENYAKIT-PENYAKIT AKIBAT PEKERJAAN
PENYELAMAN DI PERAIRAN YANG
DALAM/LINGKUNGAN UDARA BERTEKANAN
TINGGI
1. Barotrauma
• Barotrauma telinga luar, diakibatkan lubang telinga tertutup oleh cerumen atau ear
plugs, dan bisa terjadi pendarahan dan rasa perih di telinga serta rasa sakit, yang
akhirnya dapat terjadi infeksi.
• Barotrauma telinga tengah, diakibatkan kegagalan penyesuaian tekanan telinga
tengah dengan udara luar pada penyelam yang pilek atau ada cerumen prop.
• Barotrauma telinga dalam, merupakan komplikasi dari barotrauma telinga tengah
dimana penyelam melakukan valsava yang kuat sehingga foramen rotundum pecah.
• Barotrauma sinus, terdapat rongga (gas/udara) dalam tengkorak yang mempunyai
hubungan dengan tenggorokan. Kegagalan penyesuaian tekanan udara dalam sinus
dapat menyebabkan pendarahan disertai rasa sakit.
• Barotrauma gigi, Gigi yang berlubang (caries) sering mengalami barotrauma gigi
dengan rasa sakit pada gigi terutama pada saat menyelam dan dapat disertai dengan
pendarahan.
• Barotrauma paru-paru,
pada kedalaman tertentu paru-paru penyelam
akan berisi udara dengan tekanan tinggi
sesuai dengan tekanan absolut di kedalaman
tersebut. Bila secara cepat dan terkendali
penyelam naik ke permukaan, maka setelah
sampai di permukaan akan terjadi
pengembangan volume paru yang sangat
cepat tanpa diimbangi dengan pengembangan
dinding paru, sehingga paru-paru pecah.
• Barotrauma usus, para penyelam pemula sering dengan tidak sengaja menelan udara pada
waktu bernafas dengan regulator. Sehingga ketika berenang ke permukaan udara bertekanan
tinggi yang tertelan tadi akan mengembang dan dapat menyebabkan sembelit, sakit perut,
muntah-muntah. Bisa juga disebabkan meminum minuman yang mengandung soda (CO2).
• Barotrauma masker, terjadi bila penyelam sewaktu berenang turun tidak menghembuskan
udara ke rongga masker, sehingga setelah daya lentur masker maksimal, maka untuk
mengimbangi tekanan udara dalam masker, jaringan-jaringan lunak pada wajah dapat
terhirup ke dalam masker
2. Keracunan gas-gas pernafasan

• Efek sekunder: keracunan gas N2, O2, CO2


• Keracunan O2, bila ATA ≥ 2, gejala: kesemutan, kelainan visual,halusinasi akustik,
bingung, otot muka berkerut, mual, pusing,konvulsi epileptik
• Keracunan N2 bila ATA ≥ 4, gejala: mabuk, N2 larut dalam darah danlemak; narkotik
• Keracunan CO2: memperberat keracunan N2 dan O2
• Pekerja berisiko keracunan O2 :
1. Pekerja hiperbarik chamber
2. Peselam close sirkuit (tabung scuba yang berisi oksigen sebagai media nafas)
•   Faktor Risiko Keracunan O2
1. Tergantung pada lama menghisap oksigen dan banyaknya oksigen yang dihisap
2. Obat-obatan yang dikonsumsi
3. Demam
• Tanda Gejala Keracunan O2
1. Iritasi ringan pada trachea
2. Batuk
3. Hiperemi membran mukosa hidung
4. Demam
PEKERJA BERISIKO KERACUNAN
N2
• Peselam menggunakan kompresor konvensional : peselam mutiara, peselam biota laut,
peselam moroami, pekerja pasang bubu
•         Peselam menggunakan human kompresor (professional): pemasang pipa/kabel bawah
air, peselam militer, pekerja di hiperbarik chamber
•       Tidak menggunakan kompresor: pekerja tambang batubara, pekerja pembuatan
terowongan bawah tanah (subway).
• KERACUNAN KARBONMONOKSIDA (CO )
Kemampuan pengikatan hemoglobin (hb) terhadap CO 200 kali lebih besar daripada oksigen sehingga
mengakibatkan eliminasi CO yang sangat lambat dan mengakibatkan hb tidak dapat mengangkut
oksigen.

• Pekerja berisiko :
Peselam yang bekerja dengan menggunakan kompresor konvensional (yang digunakan untuk tambal
ban)

• Tanda dan gejala umum :


Sakit kepala, sesak nafas, mual, delirium sampai dengan kehilangan kesadaran dan mati
KERACUNAN KARBONDIOKSIDA
(CO2 )
• Pekerja berisiko :
Peselam yang bekerja dengan menggunakan kompresor konvensional (yang digunakan untuk tambal ban)
• Peyebab keracunan CO2
-       Skip breathing
-       Foulty regulator (Kerusakan regulator)
-       Tight wetsuit (Baju selam yang ketat)
-       Kontaminasi udara
• Tanda dan gejala umum :
Pada tahap awal nafas cepat terjadi sakit kepala, disorientasi dan gelisah, berkeringat banyak, tekanan
darah meningkat, hilangnya koordinasi. Jika tidak cepat ditangani maka tekanan darah akan menurun, nadi
lambat, sesak nafas, konvulsi, kehilangan kesadaran.
BEKERJA DI LINGKUNGAN
UDARA BERTEKANAN RENDAH
• Tenaga kerja atau orang yang bekerja di lingkungan yang udaranya bertekanan rendah, juga
dapat menjadi subyek terhadap kekurangan oksigen, dan berpengaruh buruk terhadap
pernafasan dan penglihatan.
• Penyakit-penyakit atau pengaruh buruk oleh karena kekurangan oksigen ini sangat penting
bagi mereka yang bekerja di suatu ketinggian, seperti bagi para penerbang maupun mereka
yang bekerja di tempat-tempat yang tinggi di atas permukaan laut spserti mereka yang
bekerja di gunung-gunung serta para pendaki gunung
• Kekurangan oksigen dapat terjadi tidak hanya karena penurunan tekanan. Kekurangan oksigen
di udara dalam ruangan tertutup tanpa ventilasi udara (confined spaces) adalah pengalaman
yang umum terjadi di lingkungan industri. Oleh karenanya, kandungan oksigen dalam ruangan
tertutup harus diperiksa lebih dahulu sebelum pekerja masuk ke dalam ruang tertutup tersebut.
Alat seperti “oxygen analyzer” sangat diperlukan untuk tujuan tersebut.
• Udara normal mengandung kira-kira 21% oksigen. Tanda-tanda fisiologis yang pertama oleh
karena kekurangan oksigen (anoxia) adalah meningkatnya kecepatan bernafas dalam
(menghirup udara dalam-dalam). Kadar oksigen kurang dari 16% mengakibatkan kepusingan,
detak jantung menjadi cepat dan sakit kepala. Atmosfer yang kekurangan oksigen dapat
menyebabkan ketidakmampuan untuk bergerak dan menjadi setengah sadar.
• Semakin tinggi daerah dari permukaan air laut maka tekanan udaranya juga akan semakin
rendah. Setiap penambahan ketinggian 10 m, tekanan udara berkurang 1 mmHg. jika diambil
contoh puncak tertinggi didunia, Mount Everest yang mencapai ketinggian 8.848 m. Tekanan
udaranya adalah 0,33 atm. Dan kadar oksigennya berkurang sekitar 85% maka dibutuhkan alat
bantu pernafasan.
PENYAKIT YANG TERJADI PADA
TEKANAN TINGGI DAN RENDAH
• Hipoksia

• Hipoksia merupakan kondisi tubuh ketika kekurangan pasokan oksigen sehingga konsentrasi oksigen dalam
darah sangat rendah. Umumnya, hipoksia terjadi pada pendaki gunung dan penyelam bawah laut. Hipoksia yang
menyerang dapat menimbulkan masalah lain. Pandangan akan mengabur. Gejala ini akan diikuti kejang,
kehilangan kesadaran, dan sianosis.

Ketika ini terjadi, Anda belum meninggal. Tapi, sekarat. Otak Anda bisa berfungsi. Jantung masih berdetak.
Bahkan, Anda bisa selamat dengan luka permanen yang minim. Ini apabila Anda dapat dengan cepat kembali ke
atmosfer. Sayang, tindakan penyelamatan ini harus terjadi dalam 90 menit.

Jika tidak ada yang menyelamatkan secara instan, tekanan darah Anda akan menurun hingga sangat rendah. Saat
inilah baru darah Anda mendidih. Kondisi ini merusak jantung. Sulit untuk memberikan bantuan pernapasan. Ini
seperti serangan dekompresi pada penyelam.
PENGENDALIAN
Pengendalian Tekanan Dilakukan dengan cara antara lain :
 Isolasi Sumber Panas
 Local exhaust ventilation
 Localized cooling at work station
 Ventilasi umum
 Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.
 Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai
 Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
• Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai