Anda di halaman 1dari 25

dr.

Yudistira Yunus
Lettu Laut (K) NRP 21152/P
 Kehilangan kesadaran pada penyelaman,
selama atau setelah penyelaman dapat terjadi
karena banyak sebab dan harus
ditanggulangi secara gawat darurat.
Tenggelam adalah akibat tersering karena
kehilangan kesadaran di dalam air.
1. Hipoksia
 Hipoksia dapat terjadi pada penyelam tahan

nafas yang lama, dimana penyelam dengan


sengaja menahan keinginan untuk bernafas.
 Meningkatnya tekanan parsial O2 di paru

dapat mempertahankan kesadaran, tapi


waktu naik ke permukaan tekanan di
sekitarnya berkurang sehingga tekana O2
paru berkurang, ini yang menyebabkan
penyelam kehilangan kesadaran.
2. Hiperventilasi
 Adalah teknik bernafas yang cepat dan
dalam, dilakukan selama beberapa saat
sebelum mulai menyelam, dapat
memperlama penyelaman.
 Banyak CO2 yang dikeluarkan dari dalam

tubuh sehingga keinginan bernafas dapat


ditekan, akibatnya tekanan O2 paru cepat
berkurang, ini yang mengakibatkan
kehilangan kesadaran waktu naik.
3. Tenggelam
 Akibat akhir dari hampir semua kasus
ketidaksadaran di bawah air. Biasanya karena
kerusakan alat selam, tertelannya air laut,
terlepasnya mothpiece dari mulut dan
habisnya udara pernafasan sering tejadi pada
penyelam pemula.
4. Kedinginan
 Penurunan suhu dapat menyebabkan
kehilangan kesadaran bila suhu tubuh kurang
dari 27 derajat celcius. Penurunan suhu lebih
lanjut dapat mengakibatkan terhentinya
jantung dan pernafasan serta kematian.
5. Barotrauma paru waktu turun (squeeze paru)
 Kemungkinan terjadinya pada penyelam
tahan nafas hanya bila menyelam sangat
dalam (lebih dari 40 meter) dimana volume
paru tertekan hingga kurang dari volume
sisa di paru setelah ekspirasi (mengeluarkan
nafas) maksimal, sehingga terjadi perdarahan
di paru yang akan menghalangi pernafasan
dan segera terjadi hilang kesadaran.
6. Luka karena binatang laut
 Hilangnya kesadaran bisa terjadi akibat
gigitan hiu, ular laut, gurita atau kerang
beracun. Sengatan ubur-ubur, stone fish atau
stingray bisa menyebabkan penyelam tidak
sadar.
7. Muntah dan aspirasi muntahan atau air laut.
 Muntah di dalam air, bisa menyumbat
mouthpiece. Bila muntahan masuk ke dalam
penghisap CO2 maka muntahan akan
menghambat atau mengurangi kemampuan
absorbsi sehingga terjadi pembentukan CO2,
sehingga dapat menghambat jalan nafas
secara total dan akibatkan hilang kesadaran.
8. Penyakit Dekompresi
 Dapat terjadi pada penyelam yang berulang

kali menyelam dengan interval naik ke


permukaan yang pendek. Pada penyelam
yang menggunakan udara tekan, penyakit
dekompresi bisa menyerang otak, paru,
jantung hingga dapat menyebabkan
hilangnya kesadaran pada penyelaman atau
waktu mendekati permukaan.
9. Gangguan kesehatan lainnya
 Setiap penyakit yang bisa menyebabkan tidak

sadar mendadak atau tidak mampu bekerja


seperti : DM, epilepsi, penyakit jantung dan
sebagainya merupakan resiko yang
mengancam jiwa penyelam.
10. Ledakan bawah air
 Pada kejadian ini penyebab jelas dan cidera

yang diakibatkan sangat berat.

11. Barotrauma paru waktu naik (burst lung)


 Penyelam yang bernafas dengan udara tekan

yang tiba tiba kehilangan kesadaran sewaktu


mencapai permukaan harus diduga emboli
udara menyerang otak, walaupun
pengeluaran nafas waktu naik tampak
normal.
12. Sinkop waktu naik
 Sewaktu naik kadang penyelam kehilangan

kesadaran sesaat.

13. Narkosis Nitrogen


 Bila penyelam bernafas udara tekan pada

kedalaman lebih dari 100 feet

14. Keracunan Karbonmonoksida


 Jarang terjadi, bisa disebabkan pencemaran

udara lewat knalpot kompresor tabung.


15. Keracunan Oksigen
 Alat selam, dengan pernafasan oksigen murni

akan bahaya bila digunakan di kedalaman


melebihi 9-10 meter, dapat terjadi kejang
dan hilang kesadaran

16. Hipoksia akibat kerusakan alat atau


kesalahan teknik.
 Disebabkan oleh penggunaan gas pernafasan

yang salah, suplai gas tidak tercukupi oleh


tubuh.
Laksanakan Pertolongan pertama
 Penyelam dibawa secepat mungkin ke
permukaan/ ke kapal/ ke pantai. Pasien tidak
sadar diusahakan agar bisa secara pasif
mengeluarkan nafasnya. Laksanakan RJP bila
korban tidak ada nafas dan denyut nadi. Beri
O2 100% lewat masker secepat mungkin.
Dibawa ke rumah sakit secepatnya
 Gejala ketulian merupakan salah satu hal yang
sering terjadi pada kesehatan penyelaman.
Sering diduga berhubungan dengan
bendungan dan pembengkakan membran
timpani berkaitan dengan barotrauma waktu
turun, penyelam sering mengeluh merasa
penuh atau tersumbat telinganya.
 Klasifikasi etiologi kehilangan pendengaran
didasarkan pada pengantaran :
1. Konduktif :
a. Sumbatan telinga luar :
 - Serumen

 - Otitis Eksterna

 - Exostose (pertumbuhan jaringan tulang telinga)

b. Perforasi membran timpani


 - barotrauma saat turun pada telinga tengah

 - autoinflasi yang kuat

 - gelombang kejut (ledakan bawah air)


c. Kelainan rongga telinga tengah
 - Barotrauma saat turun pada telinga tengah
 - Otitis Media
 - Autoinflasi yang kuat

2. Sensorineural
 -Suara bising
 -Penyakit dekompresi
 -Barotrauma telinga dalam, trauma koklea
 Jangan melakukan penyelaman atau
menggerakan gendang telinga sebelum
kelainannya dapat diatasi
 Keluarkan kotoran atau obati infeksi yang
mempengaruhi saluran telinga
 Beri antibiotik tetes untuk kasus perforasi atau
robekan gendang telinga, perlu diperbaiki
dengan operasi. Perforasi sembuh dalam 3-6
minggu
 Pengobatan yang sama harus diberikan pada
barotrauma telinga tenggah. Kasus ini sembuh
dalam 5-10 hari.
 Pada penyelam perlu orientasi secara tepat
kedalaman dan jarak dari kapal atau pantai,
agar dapat kembali dengan selamat ke
permukaan. Penyebab terberat dari
disorientasi di bawah air adalah vertigo. Dapat
berupa pusing, tidak mantap, persaan letih,
kepala terasa ringan, terasa terayun ayun,
dsb. Penyelam merasakan berputar-putar
atau dunia berputar di sekitarnya.
Penyebab Disebabkan :
 -Obstruksi salah satu rongga telinga luar
 -Perforasi membran timpani
 -barotrauma
 Ledakan digunakan dalam operasi penyelamatan
dan pertambangan, begitu pula dalam kegiatan
sabotase dan kontra sabotase yang menyertakan
penyelam. Saat perang dunia 2, suatu laporan
menyatakan jumlah kemaitan akibat cedera ledakan
air mencapai 80%
 Kerusakan terutama mengenai bagian tubuh yang
berisi udara seperti paru usus rongg sinus dan
telinga. Gelombang tekanan biasanya langsung
dihantarkan melalui kulit dan jaringan di bawahnya
dan akan mengakibatkan terkoyaknya jaringan.
1. Gangguan psikis
 Kegelisahan
 Panik
 Ilusi

2. Kelainan Kejiwaan
 Histeria
 Skizoprenia
 Dementia
3. Gangguan fungsi rahang
4. Cidera saraf bahu
5. Nyeri kepala, migrain
6. Sindroma sinus karotikus (leher nyeri)
7. Cidera terkena propeler

Anda mungkin juga menyukai