Anda di halaman 1dari 15

Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan

Status Gizi pada Mahasiswa UKM Menwa USD

Scholastica Susanti, Novella Arie Astutik, Melisa Nur Arifah, Yohanes Dadi, Ketut Novita
Dewi, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Sanata Dharma. Alamat
korespondensi : Kampus III Paingan, Jl. Paingan, Yogyakarta. E-mail:
scholastica291@gmail.com

Abstrak
Pada masa pandemi passion rebahan atau sedentary lifestyle semakin meningkat. Sedentary
lifestyle atau aktivitas kurang gerak sangat mempengaruhi kesehatan tubuh. Tubuh yang kurang
gerak akan menimbulkan adanya penyimpanan energi yang menyebabkan penimbunan lemak
sehingga dapat menyebabkan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keterkaitan gaya
hidup mahasiswa khususnya yang sebelum pandemi memiliki kegiatan fisik secara rutin seperti
UKM Menwa dari USD selama pandemi dengan status gizi sesuai IMT masing-masing responden.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dimana responden dipilih menggunakan
purposive sampling pada satu waktu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik,
yang menggambarkan hubungan sedentary dan active lifestyle pada masa pandemi ini. Penelitian
dilakukan pada 20 responden dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa Satuan
Ignatian Universitas Sanata Dharma (USD). Data penelitian menghasilkan durasi aktivitas
sedentary lifestyle didominasi antara 1-2 jam dan 5-6 jam, dimana sangat tidak selaras dengan
aktivitas active lifestyle yaitu hanya 5 menit sampai 2 jam. Selain itu status gizi anggota aktif UKM
Menwa USD 70% sehat. Berdasarkan penelitian ini tidak ada keterkaitan antara sedentary atau
active lifestyle pada status gizi para anggota aktif UKM Menwa USD.
Kata kunci: Sedentary, Active, Lifestyle, COVID-19

PENDAHULUAN
Remaja merupakan kelompok umur yang rentan terhadap masalah gizi karena beberapa
alasan diantaranya adalah percepatan dan perkembangan tubuh yang memerlukan energi lebih
banyak, perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan, dan zat gizi pada makanan. Oleh sebab itu,
untuk mengetahui masalah gizi seseorang perlu adanya penilaian status gizi. Status gizi merupakan
suatu kondisi kesehatan yang dihasilkan dari konsumsi makanan yang memiliki kandungan gizi.
Status gizi baik akan terjadi ketika tubuh memperoleh zat gizi yang cukup sehingga pertumbuhan
dan perkembangan sistem pada tubuh terjadi secara optimal (Retno Noviyanti & Dewi Marfuah,

1 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
2017). Faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang terdiri dari faktor genetik, gaya hidup, dan
lingkungan. Status gizi seseorang dapat dilihat dalam bentuk variabel angka yang telah
diinterpretasikan pada kriteria khusus. Penilaian status gizi yang biasa digunakan adalah
antropometri, yaitu ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, antropometri gizi
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan energi dan protein. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.
Indeks masa tubuh merupakan alat sederhana untuk memantau status gizi orang khususnya yang
berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan (Rianasari, 2018).
Pada dasarnya orang selalu melakukan aktifitas fisik baik berat maupun ringan. Seseorang
yang bergerak aktif dan energik dalam melakukan aktivitas akan sangat berpengaruh pada kondisi
fisiknya. Dalam kehidupan sehari-hari banyak aktivitas fisik yang dapat dilakukan, contohnya
olahraga. Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik dimana tubuh bergerak untuk
meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi. Gerak tubuh sangat mempengaruhi status gizi tubuh
seseorang (Rana Dzahabiyyah & Faridha Nurhayati, 2019). Ketika seseorang melakukan aktivitas
fisik secara teratur serta diimbangi dengan pola hidup teratur melalui konsumsi nutrisi yang baik
bagi tubuh maka orang tersebut dapat dikatakan menjaga keseimbangan kesehatan tubuhnya.
Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat mengetahui bagaimana hubungan antara pola
sedentary lifestyle dan active lifestyle di masa pandemi COVID-19 dengan status gizi mahasiswa
UKM Menwa di USD.
Sedentary lifestyle berhubungan dengan aktivitas pergerakan tubuh yang minim atau
disebut dengan tidak adanya atau kurangnya aktifitas fisik. Sedentary lifestyle berhubungan
dengan aktivitas pada tingkat aktivitas fisik istirahat dengan pengeluaran energi expenditure setara
dengan 1-1,5 metabolic equivalent (METs) (Retno, 2016). Istilah pola hidup sedentary semakin
populer ketika dikaitkan dengan masalah kesehatan. Hal ini disebabkan karena pola hidup
sedentary dianggap sebagai faktor risiko berbagai masalah kesehatan seperti menimbulkan
penyakit dan obesitas pada remaja. Dilihat dari beberapa bulan ini pada masa wabah COVID-19,
banyak sekali mahasiswa yang hanya berdiam diri di rumah maupun di kos tanpa melakukan
aktifitas fisik. Selain itu, pada masa pandemi COVID-19 saat ini dimana pemerintah menerapkan
kebijakan social distancing dan physical distancing menjadikan orang tidak dapat beraktivitas fisik
secara bebas. Akibat yang ditimbulkan dari peraturan tersebut adalah masyarakat khususnya
remaja sebagian besar hanya dapat berdiam diri di rumah dan lebih senang menghabiskan waktu
untuk bermain komputer, game online, menonton TV, dan berbaring dibandingkan dengan
2 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
melakukan aktivitas fisik. Orang yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk seperti
bermain HP atau menonton TV akan menyebabkan aktivitas fisik seseorang menurun sehingga
makanan yang masuk dalam tubuh tidak akan tercerna dengan baik dan kemudian berakibat
terjadinya obesitas.
Berdasarkan uraian diatas, tujuan peneliti melakukan penelitian adalah untuk mengetahui
hubungan antara pola sedentary & active lifestyle di masa pandemi COVID-19 dengan status gizi
pada mahasiswa UKM Menwa Universitas Sanata Dharma.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik, yaitu menggambarkan
hubungan antara variabel bebas (Independent) berupa pola Sedentary Lifestyle dan Active Lifestyle
para responden di masa pandemi Covid-19 dengan variabel terikat (Dependent) berupa status gizi
yang diukur dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Variabel pola Sedentary Lifestyle meliputi jenis
aktivitas fisik yang tidak membutuhkan banyak tenaga, seperti berbaring, duduk, menulis, dan lain
sebagainya. Sedangkan Active Lifestyle meliputi jenis aktivitas fisik yang membutuhkan tenaga,
seperti berlari, bersepeda, bermain basket, dan lain sebagainya. Aktivitas tersebut dibuat dalam
tingkatan berupa aktivitas ringan, sedang, dan berat.
Penelitian hubungan pola sedentary dan active lifestyle terhadap status gizi mahasiswa
UKM Menwa USD dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online. Kelompok
pertanyaan pada variabel pola Sedentary Lifestyle dan Active Lifestyle dibuat dalam tingkatan
waktu atau durasi berupa menit dan jam dalam perharinya. Aktivitas tersebut kemudian diukur
dengan tingkatan durasi rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Desain penelitian ini
menggunakan pendekatan Cross Sectional, dimana semua data yang menyangkut variabel
penelitian diukur pada satu waktu tertentu untuk menggambarkan keadaan pada waktu tersebut.
Instrumen penelitian ini memakai pengukuran langsung dengan antropometri (IMT) yang meliputi
pengukuran berat badan serta tinggi badan dan pengukuran tidak langsung menggunakan
kuesioner aktivitas fisik yang meliputi Sedentary Lifestyle dan Active Lifestyle di masa pandemi
COVID-19. Data dikumpulkan dengan Cross Sectional kemudian dicatat pada format yang telah
disediakan. Data yang diambil meliputi berat badan, tinggi badan, dan hasil pengisian kuesioner
aktivitas fisik (Sedentary Lifestyle dan Active Lifestyle).

3 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
Adapun Rancangan dari desain Cross Sectional adalah sebagai berikut (Nurika, 2012):

Gambar 1. Rancangan Desain Cross Sectional


Keterangan:
E + = Terpapar/Tidak baik D + = Tidak baik
E - = Tidak Terpapar/Baik D - = Baik

A. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa UKM Menwa USD Yogyakarta yang aktif
pada periode tahun 2019/2020 dengan umur kisaran 18 hingga 24 tahun (dewasa).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan
menerapkan kriteria:
1. Mahasiswa anggota aktif UKM Menwa USD Yogyakarta
2. Rutin melakukan aktifitas fisik sebelum masa COVID-19
3. Bersedia mengisi kuisioner secara lengkap

Besar sempel yang diperlukan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
rumus :
Keterangan :
n : Jumlah sampel
(𝑝 × 𝑞) N : Besar populasi
𝐶2 ×
𝑛= 𝑑2
(𝑝 × 𝑞) C : Tingkat ketepatan yang diinginkan 95%
1 + {𝐶 2 × 2 }
𝑑 𝑁 d : Tingkat presisi yang dipakai 10%
p : Proposisi (P=0,5)
q : (1-p)

4 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
(0,5 × 0,5)
1,962 ×
0,12
𝑛= 96,04
(0,5 × 0,5) 𝑛=
1 + {1,962 × } 4,6936
0,12 × 26
(0,25)
3,8416 × 0,01
𝑛= 𝑛 = 20,461 = 20
(0,25)
1 + {3,8416 × 0,26 }

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 responden dari
mahasiswa aktif UKM Menwa USD.

B. Analisis Data Penelitian


1. Analisis Univariat
Analisis Univariat dilakukan untuk mendeskripsikan variabel penelitian dengan
tabel distribusi yang dilengkapi oleh narasi. Hasil pengolahan data akan disajikan
dalam bentuk distribusi dan presentase di setiap variabel.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengukur dua variabel yang diduga berhubungan
atau berkorelasi. Hubungan tersebut meliputi hubungan antara pola aktivitas
(Sedentary Lifestyle dan Active Lifestyle) dengan status gizi. Analisis bivariat meliputi
Uji Korelasi Pearson pola Sedentary Lifestyle serta pola Active Lifestyle dengan status
gizi. Hipotesis yang digunakan adalah:
 H0 diterima jika tidak ada hubungan antara pola sedentary dan active lifestyle
dengan status gizi Mahasiswa UKM Menwa USD 2019/2020 dimasa COVID-19.
 Ha diterima jika ada hubungan antara pola sedentary dan active lifestyle dengan
status gizi Mahasiswa UKM Menwa USD 2019/2020 dimasa COVID-19.

HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Responden
Resimen Mahasiswa (Menwa) Satuan Ignatian Universitas Sanata Dharma (USD)
merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang menjadi wadah penyaluran
potensi mahasiswa dalam menunjang pengembangan bakat dan kepribadian demi
pelayanan kepada sesama. UKM Menwa USD memiliki visi yaitu mengemukakan
pembentukan karakter mahasiswa untuk menjadi pelopor dalam kehidupan yang lebih
baik. Adapun misinya yaitu turut andil dalam menegakkan dan membantu aparat hukum
untuk pengamanan pada kegiatan internal kampus. Pada saat ini mahasiswa USD yang

5 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
aktif dalam Menwa 26 orang. Dari 26 mahasiswa UKM Menwa, responden dipilih
menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden terpilih 20 responden
terdiri dari laki-laki 9 orang dan perempuan 11 orang.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan, diperoleh hasil data
sebagai berikut:

Tabel 1. Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas Sedentary Lifestyle


oleh mahasiswa UKM Menwa USD Tahun 2020

Aktivitas Sedentary Lifestyle Jumlah Persentase (%)

Berbaring 15 14.70

Menonton TV 10 9.80

Duduk 12 11.76

Membaca 13 12.74

Menulis 11 10.78

Melukis 2 1.96

Bermain Musik 5 4.90

Bermain Komputer 9 8.82

Bermain Game Online 7 6.86

Bermain Media Sosial 16 15.68

Berbelanja Online 2 1.96

Total 102 100.00

Pada tabel 1 diatas didapatkan hasil dari 20 responden yang diteliti, terdapat 3 sedentary
lifestyle yang mendominasi yaitu berbaring, membaca dan bermain sosial media. Aktivitas
bermain media sosial terdapat 16 responden (15.68%), berbaring 15 responden (14.70%) dan
membaca 13 responden (12.74%).

6 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
Tabel 2. Frekuensi Responden Berdasarkan durasi Aktivitas Sedentary Lifestyle oleh
mahasiswa UKM Menwa USD Tahun 2020

Durasi Sedentary Lifestyle Jumlah Persentase (%)

5-30 menit 2 10

1-2 jam 5 25

2-3 jam 3 15

3-4 jam 1 5

4-5 jam 2 10

5-6 jam 5 25

6-12 jam 1 5

>12 jam 1 5

Total 20 100

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil penelitian kepada anggota aktif UKM
Menwa USD, didapati 3 durasi aktivitas sedentary lifestyle yang paling lama, yaitu 5 responden
melakukan aktivitas sedentary dengan durasi 1-2 jam, 5 responden berdurasi 5-6 jam dan 3
responden dengan durasi 2-3 jam.

Tabel 3. Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas Active Lifestyle oleh mahasiswa


UKM Menwa USD Tahun 2020

Aktivitas Active Lifestyle Jumlah Persentase (%)

Bersepeda 6 10.16

Jogging 5 8.47

Bermain basket 1 1.69

Bermain voli 1 1.69

7 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
Bermain bulutangkis 1 1.69

Gym/fitnes di rumah 2 3.38

Senam aerobik 2 3.38

Yoga 1 1.69

Lompat tali 2 3.38

Dance 3 5.08

Push-up 15 25.42

Sit-up 12 20.33

Angkat beban 3 5.08

Zumba 1 1.69

Berkebun 1 1.69

Back-up 2 3.38

Menyapu, mengepel, mencuci 1 1.69

Total 59 100.00

Pada tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat 3 kegiatan active lifestyle yang dominan
dilakukan oleh mahasiswa UKM Menwa yaitu push-up, sit-up dan bersepeda. Terdapat 15
(25.42%) responden untuk push-up, 12 (20.33%) responden untuk sit-up dan 6 (10.16%)
responden untuk bersepeda.

Tabel 4. Frekuensi Responden Berdasarkan durasi Aktivitas Active Lifestyle oleh


mahasiswa UKM Menwa USD Tahun 2020

Durasi Active Lifestyle Jumlah Persentase (%)

5-30 menit 6 30

8 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
30-60 menit 3 15

1-2 jam 10 50

3-4 jam 1 5

Total 20 100

Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil penelitian kepada anggota aktif UKM
Menwa USD dari 20 responden yang diteliti, terdapat 3 durasi aktivitas active lifestyle yang paling
lama durasinya yaitu 5-30 menit, 30-60 menit dan 1-2 jam. Jumlah responden terbanyak terdapat
pada durasi 1-2 jam yaitu sebanyak 10 responden (50%), sedangkan untuk 5-30 menit terdapat 6
responden (30%) dan 30-60 menit terdapat 3 responden (15%).

Tabel 5. Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi di UKM Menwa USD Tahun 2020

IMT Status Gizi Presentase Frekuensi

17 - 18,5 Mildly underweight 10%

18,5 - 25 Healthy range 70%

25 - 30 Mildly overweight 15%

30 - 40 Moderately obese 5%

Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil penelitian anggota aktif dari UKM
Menwa USD dari 20 responden yang diteliti 2 (10%) diantaranya memiliki berat badan yang
kurang atau kurus, 14 (70%) lainnya memiliki berat badan normal, 3 responden (15%) sedikit
berlebihan berat badan dan 1 (5%) lainnya memiliki berat badan berlebih.

9 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
A. Analisis Hubungan Antar Variabel (Bivariat)
1. Hubungan antara Pola Sedentary Lifestyle dengan Status Gizi Mahasiswa UKM
Menwa 2020

Hasil uji hubungan antara pola Sedentary Lifestyle dengan status gizi Mahasiswa
UKM Menwa USD 2020 memperoleh nilai P value sebesar 0,371. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa P value > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga
diperoleh disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pola Sedentary Lifestyle
dengan status gizi Mahasiswa UKM Menwa USD 2020.

2. Hubungan antara Pola Active Lifestyle dengan Status Gizi Mahasiswa UKM
Menwa USD 2020

Hasil uji hubungan antara pola Active Lifestyle dengan status gizi Mahasiswa UKM
Menwa USD 2020 memperoleh nilai P value sebesar 0,535. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa P value > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga
diperoleh disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pola Active Lifestyle dengan
status gizi Mahasiswa UKM Menwa USD 2020.

10 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
PEMBAHASAN
A. Hubungan antara Sedentary Lifestyle dengan status gizi Mahasiswa UKM Menwa
periode 2019/2020
Responden mahasiswa UKM Menwa memiliki rentang umur 18-24 tahun sehingga
masuk dalam kategori remaja (Darmayanti N, 2015) dengan rata-rata umur 20 tahun. Di
masa pandemi ini, berbagai kegiatan di luar rumah menjadi terbatas dan banyak aktivitas
dilakukan secara dalam jaringan (daring) karena adanya kebijakan pembatasan fisik berupa
social dan physical distancing. Secara tidak langsung, situasi pandemi COVID-19 ini
mempengaruhi intensitas aktivitas sedentary lifestyle para responden.
Berdasarkan pada hasil data 20 responden dari mahasiswa UKM Menwa diketahui
bahwa kegiatan sedentary lifestyle yang paling dominan adalah bermain media sosial
dengan persentase 81% responden dalam sehari. Kegiatan bermain media sosial
merupakan salah satu bentuk dari sedentary lifestyle karena aktivitas tersebut minim
gerakan tubuh dan menyenangkan untuk dilakukan karena mampu merangsang dopamin
dalam otak. Kebanyakan dari para responden melakukan kegiatan bermain media sosial
dengan duduk diam atau berbaring dalam durasi waktu rata-rata selama 5-6 jam/hari.
Bermain media sosial seringkali dilakukan dengan hanya menggerakkan jari-jari dan
melibatkan beberapa indra tubuh (mata, telinga, dan kulit).
Hasil penelitian berdasarkan variabel status gizi bahwa responden UKM Menwa
USD 2020 rata-rata memiliki kategori status gizi healthy range. Hal ini berarti antara tinggi
badan dengan berat badan yang dimiliki oleh responden dapat dikatakan seimbang.
Kurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi status gizi responden. Dari hasil analisis
yang telah diolah, dapat dilihat bahwa kategori aktivitas sedentary tinggi tidak hanya
dilakukan oleh responden yang memiliki status gizi healthy range tetapi juga responden
yang memiliki status gizi mildly underweight dan mildly overweight. Hal ini dapat terjadi
ketika tiba jam makan responden tidak segera makan, akan tetapi lebih memilih untuk tetap
asyik dengan aktivitas sedentarynya. Contoh aktivitas sedentary yang memiliki pengaruh
tinggi terhadap status gizi responden adalah bermain media sosial, menonton tv, dan
berbaring. Dari hasil perolehan data, aktivitas tersebut rata-rata dilakukan oleh sebagian
besar responden mahasiswa UKM Menwa USD.
Hasil olah data menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang melakukan
aktivitas sedentary lifestyle sehari-hari dalam selama masa COVID-19 dengan jangka
waktu yang termasuk kategori tinggi. Beberapa dampak negatif dirasakan oleh para
responden seperti; tubuh menjadi mudah lemas dan pusing, tubuh menjadi kelebihan
11 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
lemak, sistem pencernaan tidak lancar, badan pegal-pegal, dan menjadi mudah sakit di
masa COVID-19 saat ini. Hal tersebut dapat terjadi karena aktivitas sedentarry lifestyle
atau aktivitas fisik ringan mampu meningkatkan resiko terjadinya penumpukan lemak
dalam tubuh. Proses timbulnya lemak di sekeliling tubuh dapat berlangsung perlahan,
lama, dan seringkali tidak disadari. Apabila aktivitas sedentary terus dilakukan dalam
jangka waktu yang lama, maka dapat berdampak pada gizi berlebih, metabolisme tubuh
yang tidak lancar, dan tidak menyehatkan bagi tubuh.
Berdasarkan data analisis hubungan antara pola sedentary lifestyle dengan status
gizi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola sedentary lifestyle dengan status
gizi. Hal tersebut dapat terjadi karena selama masa karantina COVID-19 yang telah
berlangsung selama kurang lebih 2 bulan ini, aktivitas sedentary yang dilakukan tetap
diimbangi oleh aktivitas active lifestyle yang dilakukan di dalam rumah. Pengaruh aktivitas
sedentary lifestyle terhadap status gizi selama masa COVID-19 ini juga tidak dapat
terlihat/teramati secara langsung. Selain itu, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi
status gizi seseorang. Faktor-faktor lain yang mungkin bisa berpengaruh terhadap status
gizi bisa diketahui melalui jumlah kalori yang terbakar setiap melakukan kegiatan,
pengaruh jenis kelamin, umur, makanan minuman yang dikonsumsi, dan faktor keturunan.

B. Hubungan antara Active Lifestyle dengan status gizi Mahasiswa UKM Menwa
periode 2019/2020 di masa COVID-19
Berdasarkan hasil analisis yang telah diolah dapat dilihat bahwa kategori aktivitas
active lifestyle tinggi tidak hanya dilakukan oleh responden yang memiliki status gizi
healthy range tetapi juga responden yang memiliki status gizi mildly underweight dan
mildly overweight. Hal ini dapat terjadi ketika responden rajin untuk melakukan kegiatan
fisik yang dapat menjaga proporsi ideal tubuh. Berdasarkan hasil olah data, kegiatan fisik
yang sering dilakukan oleh responden adalah push-up dengan 75% responden dengan
presentase push-up sebanyak 23,81% dan sit-up dengan 60% responden dengan persentase
sit-up 20,33%. Push-up dan sit-up banyak dilakukan karena merupakan salah satu jenis
kegiatan active lifestyle yang tergolong murah, mudah, dan bisa dilakukan dimana saja baik
di dalam maupun luar ruangan. Aktivitas fisik aktif seperti push-up dapat memicu
pembentukan massa otot. Gerakan push-up dan sit-up dapat meningkatkan kekuatan otot
tubuh. Berdasarkan hasil data penelitian, rata-rata waktu yang digunakan untuk melakukan
active lifestyle adalah 1-2 jam/hari. Selain itu, push-up dan sit-up merupakan salah satu

12 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
jenis olahraga yang rutin dilakukan oleh para anggota Menwa dalam latihan fisik di masa
sebelum COVID-19 merebak menjadi wabah.
Aktivitas fisik aktif seperti push-up dan sit-up mampu membantu responden
menjaga status gizi tubuh karena mampu menjaga keseimbangan berat badan. Selain itu,
kebiasaan untuk rutin melakukan aktivitas fisik aktif seperti push-up dan sit-up berdampak
baik bagi kesehatan badan karena mampu memberikan manfaat berupa tidak mudah stress
dan kebugaran tubuh meningkat. Manfaat-manfaat tersebut dipilih oleh para responden
yang aktif melakukan push-up setiap harinya dalam kuisioner. Melalui hal tersebut
nyatanya aktivitas fisik juga berdampak baik bagi kesehatan karena berkaitan dengan status
gizi seseorang. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Fitri, dkk (2016) yang
menyebutkan bahwa kegiatan aktivitas fisik yang dilakukan secara baik dan teratur
berdampak terhadap komposisi tubuh yang lebih baik dan seimbang. Hal ini membuat
tubuh menjadi lebih sehat dan bugar sehingga seseorang menjadi lebih produktif. Akan
tetapi, di masa COVID-19 ini, 81% responden merasakan bahwa intensitas dan durasi
melakukan aktivitas active lifestyle berkurang. Hal ini dikarenakan beberapa alasan, yaitu
ruangan yang dimiliki tidak cukup untuk digunakan melakukan aktivias dan adanya
kebijakan pemerintah yang mengharuskan untuk tetap tinggal di rumah.
Berdasarkan data analisis dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara pola
active lifestyle dengan status gizi. Hal tersebut dapat terjadi karena faktor yang kami
gunakan dalam perhitungan berfokus pada durasi kegiatan active lifestyle. Dilihat dari data,
beberapa responden juga nampaknya memilih pilihan durasi yang ada dalam kuisioner
dengan tidak mempertimbangkan kenyataan yang sebenarnya. Selain itu, peneliti juga
menyadari bahwa terdapat faktor-faktor lain yang mungkin memiliki pengaruh yang lebih
besar. Faktor-faktor lain tersebut atara lain rutinitas kegiatan, jenis kelamin, umur,
makanan minuman yang dikonsumsi, dan faktor keturunan.

KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Berdasarkan data dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Tidak ada hubungan antara pola sedentary lifestyle dengan status gizi mahasiswa
UKM Menwa Periode 2019/2020 di masa COVID-19
2. Tidak ada hubungan antara pola active lifestyle dengan status gizi mahasiswa UKM
Menwa Periode 2019/2020 di masa COVID-19
13 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran yang bermanfaat dalam
penelitian ini:
1. Bagi Mahasiswa UKM Menwa USD periode 2019/2020 agar mengurangi kegiatan
sedentary lifestyle dan lebih rutin melakukan kegiatan active lifestyle guna menjaga
dan memelihara berat badan serta tinggi badan yang berhubungan dengan status
gizi, sehingga tetap sehat di masa COVID-19 ini.
2. Bagi Pembaca agar menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan pola active
lifesytle dan menaati kebijakan dari pemerintah untuk melakukan social dan
physical distancing di masa COVID-19.
3. Bagi Penelitian selanjutnya agar lebih mengembangkan metode dan memperluas
variabel faktor-faktor lainnya yang berpengaruh seperti faktor jenis kelamin, umur,
makanan dan minuman yang dikonsumsi, dan keturunan.

DAFTAR PUSTAKA

Darmayanti, N. 2015. “Meta‐Analisis: Gender dan Depresi pada Remaja”. Jurnal Psikologi, 35(2),
164-180.
Dzahabiyyah, Rana & Nurhayati Faridha. 2019. “Hubungan Antara Status Gizi Dan Aktivitas Fisik
Dengan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Probolinggo”. Jurnal
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 7(2): 189-190.
Fitri Y, Mulyani NS, Fitrianingsih E, Suryana S. 2016. “Pengaruh Pemberian Aktivitas Fisik
(Aerobic Exercise) terhadap Tekanan Darah, IMT dan RLPP pada Wanita Obesitas”. Aceh
Nutrition Journal. 2016;1(2):105-110.
Nurika, Ismayanti & Solikhah. 2012. Hubungan Antara Pola Konsumsi dan Aktivitas Fisik dengan
Status Gizi pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso Yogyakarta. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 6 (3): 163-164.
Noviyanti, Retno dan Marfuah, Dewi. 2017. Hubungan Pengetahuan Gizi, Aktifitas Fisik, Dan
Pola Makan Terhadap Status Gizi Remaja di Kelurahan Purwosari Laweyan Surakarta.
Jurnal URECOL. 421-426
Noviyanti, Retno. 2016. Hubungan Status Gizi Terhadap Nilai Ujian Nasional Siswa SDN
Margomulyo III Bojonegoro. Jurnal Keperawatan GSH. Jilid 5 (1).

14 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD
Pramita, R. D., & Griadhi, I. P. A. 2015. “Hubungan antara Perilaku Sedentari dengan Indeks
Massa Tubuh pada Siswa Kelas V di SD Cipta Dharma Denpasar”. E-Jurnal Medika
Udayana.
Rianasari, N. M. G. 2018. Gambaran Tingkat Konsumsi Energi Dan Status Gizi Mahasiswa Di
Asrama Akademi Keperawatan Kesdam IX Udayana Denpasar (Doctoral dissertation,
JURUSAN GIZI).
Sorongan, C. 2012. Hubungan Antara Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Pelajar SMP Frater Don
Bosco Manado. Manado: FKM.
Suryana, S., & Fitri, Y. 2017. "Hubungan Aktivitas Fisik dengan IMT dan Komposisi Lemak
Tubuh". AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2(2), 114-119.
Ubaidilah Muhamad & Nurhayai Faridha. 2019. “Hubungan Antara Aktivitas Sedentari Dengan
Status Gizi Pada Peserta Didik Kelas VII SMPN 1 Semen Kabupaten Kediri”. Jurnal
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 7(3): 9-10.

15 - Hubungan Antara Pola Sedentary & Active Lifestyle di Masa Pandemi COVID-19 dengan Status Gizi pada Mahasiswa
UKM Menwa USD

Anda mungkin juga menyukai