PROPOSAL
Oleh:
KARTINI
J1A1 17 064
Proposal
Diajukan Oleh:
KARTINI
J1A1 17 064
Mengetahui :
Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo,
ii
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang
telah memberikan hidayah – Nya, limpahan rezki, kesehatan dan kesempatan
sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan proposal ini.
Dalam penyusunan proposal ini tentunya banyak hambatan dan tantangan yang
penulis dapatkan, namun atas bantuan dan bimbingan serta motivasi yang tiada
henti – hentinya disertai harapan yang optimis dan kuat sehingga dapat mengatasi
semua itu.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang
tidak terhingga kepada Ibu Dr. Jafriati, S. Si., M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu
Cece Suriani Ismail, S.K.M., M.Kes, selaku Pembimbing II yang dengan tulus
ikhlas telah meluangkan waktu dan pikirannya serta penuh kesabaran dan
kesungguhan hati telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis.
Penulis
Daftar Isi
iv
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 55
3.2.1 Lokasi 55
3.2.2 Waktu 55
3.3 Populasi dan Sampel 55
3.3.1 Populasi 55
3.3.2 Sampel 55
3.4 Variabel Penelitian 58
3.5 Instrumen Penelitian 58
3.6 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif 61
3.7 Jenis Data Penelitian 65
3.7.1 Data Primer 65
2.7.2 Data Sekunder 65
3.8 Pengolahan Data dan Analisis Data 65
3.8.1 Teknik Pengolahan Data 65
3.8.2 Teknik Analisis Data 66
Daftar Pustaka 68
LAMPIRAN 74
v
Daftar Tabel
vi
Daftar Gambar
vii
Daftar Lampiran
viii
BAB I
PENDAHULUAN
beberapa negara di belahan dunia dan telah di tetapkan sebagai pandemi global
oleh World Health Organization (WHO), pandemi ini tidak hanya membawa
risiko kematian akibat infeksi virus tetapi juga tekanan psikologis yang tidak
berbagai masalah psikologis dan mental (Xiao, 2020). Telah diindikasikan bahwa
kekhawatiran publik tentang infeksi dalam wabah ini, yang telah meningkatkan
kecemasan
dunia, beberapa negara terdampak pandemi ini telah melakukan penelitian dan
10
nasional yang dilakukan di negara Italia dari 2.766 responden 18,7% mengalami
kategori cemas dan sangat cemas dan dilihat dari berbagai konteks diantaranya ,
(Persakmi, 2020)
et al., 2020; Chen, 2020; Jiao, Wang et al., 2020; Yang et al., 2020)
pendapatan orang tua, tinggal dengan orang tua, terdapat kerabat atau kenalan
pengetahuan dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang ada, pada penelitian
kecemasan pada mahasiswa salah satunya dipengaruhi oleh status tempat tinggal
saat pandemi Covid-19, tinggal sendiri atau tidak bersama orang tua dikaitkan
kesehatan orang tua mereka menjadi salah satu alasannya karena mereka tidak
dapat memastikan kesehatan orang tua mereka saat tidak berada pada tempat yang
sosial dapat berasal dari keluarga seperti orang tua, saudara ataupun dari teman
pemberian bantuan, tingkah laku maupun materi, yang didapat melalui hubungan
sosial yang akrab yang membuat individu merasa diperhatikan, dicintai, dan
sosial tinggi akan mengalami hal-hal positif dalam hidupnya, mempunyai self
esteem yang tinggi dan self concept yang lebih baik, serta kecemasan yang lebih
membayar biaya sekolah (Xiao, 2020). Pendapatan atau penghasilan keluarga, hal
beban moril yang harus di tanggung oleh setiap anggota keluarga untuk dapat
tidak mencukupi dalam setiap bulannya akan memunculkan stressor pada setiap
kecemasan. Menurut Duan et al., (2020) hal ini terjadi karena fakta bahwa
metode pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh yaitu secara online dan physical
sinyal, gawai tidak support, guru atau dosen tidak berkenan untuk belajar daring
Universitas Halu Oleo adalah salah satu universitas negeri terbesar yang
mahasiswa yang terbilang banyak yang berasal dari dalam maupun luar daerah.
Universitas Halu Oleo juga merupakan salah satu peguruan tinggi yang terdampak
pandemi Covid-19. Hal ini ditandai dengan sebagian besar kegiatan antara dosen
praktikum. Perubahan sistem seperti ini dapat menjadi potensi stressor baru pada
timbulnya masalah kesehatan mental yang lain agar supaya tidak berakibat buruk
Oleo
kesehatan mental saat pandemi Covid-19. Penelitian ini juga diharapkan bisa
Universitas Halu Oleo dengan variabel bebas yang digunakan yaitu pengetahuan
status tempat tinggal dan keberadaan kerabat atau teman terinfeksi Covid-19
yang dibimbing oleh Pembimbing I Dr. Jafriati, S. Si., M.Si dan Pembimbing II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah kecemasan dalam Bahasa Inggris yaitu anxiety yang berasal dari
Bahasa Latinangustus yang memiliki arti kaku, dan ango, anci yang berarti
mencekik. Kecemasan berasal dari kata Latin anxius, yang berarti penyempitan
atau pencekikan. Kecemasan mirip dengan rasa takut tapi dengan fokus kurang
negatif yang ditandai dengan adanya firasat dan somatik ketegangan, seperti hati
sesuatu tidak menyenangkan yang akan terjadi. Sedangkan menurut Rumini dan
tumpul, atau konteks sensitif, respon emosional (Clift et.al 2011)Pendapat lain
terjadi karena seseorang mengalami tekanan perasaan dan tekanan batin. Kondisi
17
18
aman. Namun, pada kenyataannya tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan
baik oleh individu bahkan ada yang cenderung di hindari. Situasi ini menimbulkan
perasaan yang tidak menyenangkan dalam bentuk perasaan gelisah, takut atau
mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi . Banyak hal yang
abnormal bila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau sepertinya
datang tanpa ada penyebabnya – yaitu bila bukan merupakan respon terhadap
1) Teori Psikoanalitik
3) Teori perilaku Pada teori ini, kecemasan timbul karena adanya stimulus
lingkungan spesifik, pola berpikir yang salah, atau tidak produktif dapat
pada seseorang
kecemasan.
b. Faktor presipitasi
1) Faktor Eksternal
2) Faktor Internal
a) Usia
b) Stressor
seseorang.
c) Lingkungan
tempati.
d) Jenis kelamin
e) Pendidikan
baru.
g) Pengetahuan
h) Dukungan Sosial
i) Status Ekonomi
j) Tipe Kepribadian
Menurut Jeffrey S. Nevid, dkk (2005: 164) dalam (Annisa dan Ifdil,
tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar, 3) sensasi dari pita
berbicara, 10) sulit bernafas, 11) bernafas pendek, 12) jantung yang
berdebar keras atau berdetak kencang, 13) suara yang bergetar, 14) jari-jari
atau anggota tubuh yang menjadi dingin, 15) pusing, 16) merasa lemas
atau mati rasa, 17) sulit menelan, 18) kerongkongan merasa tersekat, 19)
leher atau punggung terasa kaku, 20) sensasi seperti tercekik atau tertahan,
21) tangan yang dingin dan lembab, 22) terdapat gangguan sakit perut atau
mual, 23) panas dingin, 24) sering buang air kecil, 25) wajah terasa
memerah, 26) diare, dan 27) merasa sensitif atau “mudah marah”
akan segera terjadi, tanpa ada penjelasan yang jelas, 4) terpaku pada
merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit
sepele, 13) berpikir tentang hal mengganggu yang sama secara berulang-
ulang, 14) berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian, kalau tidak
pasti akan pingsan, 15) pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan,
akan segera mati, meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah
secara medis, 18) khawatir akan ditinggal sendirian, dan 19) sulit
a. Kecemasan ringan
ini lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati serta waspada. Individu
sebagai berikut:
3) Dapat mengatakan pengalaman masa lalu, saat ini dan masa mendatang,
makna.
b. Kecemasan sedang
namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Orang dengan kecemasan sedang
mengarahkan perhatian.
4) Dapat gagal untuk mengenali sesuatu apa yang terjadi pada situasi, akan
7) Tremor, gemetar.
25
c. Kecemasan berat
memikirkan pada hal-hal yang kecil saja dan mengabaikan hal-hal yang lain.
3) Memandang pengalaman saat ini dengan arti masa lalu, hampir tidak
d. Panik
Pada tingkat ini persepsi terganggu individu, sangat kacau, hilang kontrol,
tidak dapat berpikir secara sistematis dan tidak dapa melakukan apa-apa walaupun
telah diberi pengarahan. Tingkat ini tidak sejalan dengan kehidupan, dan jika
berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan yang sangat
3) Tidak mampu untuk mengikuti, dapat berfokus hanya pada hal saat ini,
26
mengingat.
oleh Wiliam W.K Zung pada tahun 1971. Kuesioner ini dikembangkan berdasarkan
gejala kecemasan dalam Diagnostic and Statistic Manual Mental Disorders (DSM-
II) (Zung, 1971). Terdapat 20 item pertanyaan dalam kuesioner ini dimana setiap
Instrumen ini terdiri dari 50 butir pertanyaan, yang terbagi menjadi dua kategori
pertanyaan, dimana bernilai nol untuk jawaban “ya” dan bernili satu untuk jawaban
“tidak”. Pertanyaan favorable terdiri dari 37 pertanyaan dimana bernilai satu untuk
jawaban “ya” dan bernilai nol untuk jawaban “tidak”. 1. Skor 21: cemas (Taylor,
1953).
c. Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) Instrument ini terdiri dari 14 item
27
pertanyaan. Setiap item pertanyaan memiliki beberpa gejala, dan skor setiap item
4 : sangat berat,
Dalam penelitian ini, peneliti memilih kuesioner Zung Self Anxiety Scale
dalam Diagnostic and Statistic Manual Mental Disorders (DSM-II). Dari hasil yang
penelitian yang dilakukan oleh Wiliam W.K Zung dengan membandingkan dengan
kuesioner kecemasan umum Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS) hasil yang
dibandingkan dengan TMAS. Oleh karena hal tersebut peneliti ingin menggunakan
Rasa takut dan cemas dapat menetap bahkan meningkat meskipun situasi
yang betul-betul mengancam tidak ada, dan ketika emosi-emosi ini tumbuh
28
merugikan pada pikiran serta tubuh bahkan dapat menimbulkan penyakit penyakit
perasaan akan adanya hukuman dan bencana yang mengancam dari suatu
tidak bisa tidur, dan dengan demikian dapat menyebabkan sifat mudah
marah.
masalah real yang ada, sehingga individu sering tidak bekerja atau belajar
secara efektif, dan akhirnya dia akan menjadi lebih merasa cemas.
tidak tenang, gugup, kegiatan motor menjadi tanpa arti dan tujuan,
rangsangan kognitif yang tinggi pada individu dan merupakan usaha untuk
yang pada umumnya berada pada rentang usia 18-25 tahun, pada masa tersebut
antara satu individu dengan individu lainnya, mahasiswa tidak bisa hidup sendiri,
selalu membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya, oleh karena itu
perkembangan yang penting selama hidup manusia adalah masa remaja akhir.
individu, yaitu fisik, psikologis dan sosial. Semakin tinggi tingkat pendidikan
30
ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk
perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut
ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang
bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat
yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip
pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi
sikap, perilaku dan keterampilan idealnya harus dikuasai dan diselesaikan sesuai
lainnya.
a. Memilih pasangan.
d. Memelihara anak.
f. Memulai bekerja.
seperti flu, MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan SARS (Severe
baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun, 2019 (Liu dan
Gayle, 2020)
menginfeksi manusia, kelelawar, dan hewan liar.(Li et al., 2020) Pada manusia
gejala infeksi COVID-19 muncul setelah masa inkubasi sekitar 5,2 hari Periode
hari dengan median 14 hari Periode ini tergantung pada usia pasien dan status
33
dibandingkan dengan mereka yang berusia di bawah 70 (Wang dan Tang, 2020).
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-
6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang
berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan
ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius
seperti MERS dan SARS - Penularannya dari hewan ke manusia (zoonosis) dan
pasar hewan Huanan. Gejalanya demam >380 C, batuk, sesak napas yang
membutuhkan perawatan di RS. Gejala ini diperberat jika penderita adalah usia
lanjut dan mempunyai penyakit penyerta lainnya, seperti penyakit paru obstruktif
2.3.2 Transmisi
Penyakit dapat menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika
seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian
mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat
tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Virus corona juga bisa
34
menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh seseorang ketika berdekatan dengan
yang terinfeksi corona. Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak 1 meter lebih
dari orang yang sakit. Hingga kini belum ada penelitian yang menyatakan virus
SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat
batuk atau bersin. Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat viabel pada
Namun, studi lain memperkirakan R0 sebesar 3,28 (Liu dan Gayle, 2020).
transmisi dari karier asimtomatis umumnya memiliki riwayat kontak erat dengan
neonatus. Namun, transmisi secara vertikal dari ibu hamil kepada janin belum
terbukti pasti dapat terjadi. Bila memang dapat terjadi, data menunjukkan peluang
amnion, darah tali pusat, dan air susu ibu pada ibu yang positif COVID-19
biopsi pada sel epitel gaster, duodenum, dan rektum. Virus dapat terdeteksi di
feses, bahkan ada 23% pasien yang dilaporkan virusnya tetap terdeteksi dalam
35
feses walaupun sudah tak terdeteksi pada sampel saluran napas. Kedua fakta ini
SARS-CoV-2 lebih stabil pada bahan plastik dan stainless steel (>72 jam)
dibandingkan tembaga (4 jam) dan kardus (24 jam). Studi lain di Singapura
menemukan pencemaran lingkungan yang ekstensif pada kamar dan toilet pasien
COVID-19 dengan gejala ringan. Virus dapat dideteksi di gagang pintu, dudukan
toilet, tombol lampu, jendela, lemari, hingga kipas ventilasi, namun tidak pada
ARDS, sepsis, hingga syok sepsis. Sekitar 80% kasus tergolong ringan atau
sedang, 13,8% mengalami sakit berat, dan sebanyak 6,1% pasien jatuh ke dalam
Viremia dan viral load yang tinggi dari swab nasofaring pada pasien yang
napas atas tanpa komplikasi, bisa disertai dengan demam, fatigue, batuk (dengan
atau tanpa sputum), anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan, kongesti nasal, atau
kasus pasien juga mengeluhkan diare dan muntah. Pasien COVID-19 dengan
36
pneumonia berat ditandai dengan demam, ditambah salah satu dari gejala: (1)
frekuensi pernapasan >30x/menit (2) distres pernapasan berat, atau (3) saturasi
oksigen 93% tanpa bantuan oksigen. Pada pasien geriatri dapat muncul gejala-
gejala pada sistem pernapasan seperti demam, batuk, bersin, dan sesak napas.
Berdasarkan data 55.924 kasus, gejala tersering adalah demam, batuk kering, dan
fatigue. Gejala lain yang dapat ditemukan adalah batuk produktif, sesak napas,
kongesti nasal, diare, nyeri abdomen, hemoptisis, dan kongesti konjungtiva. Lebih
dari 40% demam pada pasien COVID-19 memiliki suhu puncak antara 38,1-39°C,
sementara 34% mengalami demam suhu lebih dari 39°C (WHO, 2020).
3-14 hari (median 5 hari). Pada masa ini leukosit dan limfosit masih normal atau
sedikit menurun dan pasien tidak bergejala. Pada fase berikutnya (gejala awal),
virus menyebar melalui aliran darah, diduga terutama pada jaringan yang
mengekspresi ACE2 seperti paru-paru, saluran cerna dan jantung. Gejala pada
fase ini umumnya ringan. Serangan kedua terjadi empat hingga tujuh hari setelah
timbul gejala awal. Pada saat ini pasien masih demam dan mulai sesak, lesi di
paru memburuk, limfosit menurun. Penanda inflamasi mulai meningkat dan mulai
terjadi hiperkoagulasi. Jika tidak teratasi, fase selanjutnya inflamasi makin tak
2.3.4 Diagnosis
19 tetapi hasil inkonklusif atau seseorang dengan dengan hasil konfirmasi positif
itu, dikenal juga istilah orang tanpa gejala (OTG), yaitu orang yang tidak memiliki
gejala tetapi memiliki risiko tertular atau ada kontak erat dengan pasien COVID-
19. Kontak erat didefinisikan sebagai individu dengan kontak langsung secara
fisik tanpa alat proteksi, berada dalam satu lingkungan (misalnya kantor, kelas,
atau rumah), atau bercakap-cakap dalam radius 1 meter dengan pasien dalam
pengawasan (kontak erat risiko rendah), probable atau konfirmasi (kontak erat
risiko tinggi). Kontak yang dimaksud terjadi dalam 2 hari sebelum kasus timbul
Diagnosis komplikasi seperti ARDS, sepsis, dan syok sepsis pada pasien
sepsis, dan syok sepsis pada pasien COVID-19 (Feng et al., 2020)
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID19. Oleh sebab itu, cara pencegahan menurut WHO. adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan
38
mendesak.
c. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau
pilek.
g. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
yang merata. hal ini bertolak belakang dengan keadaan indonesia pada tahun
39
1997/1998 dimana krisis yang pada awalnya adalah nilai tukar kemudian
berkembang menjadi krisis perbankan , hingga menjalar kepada krisis sosial dan
politik yang berakibat besar pada bangsa indonesia. Tingginya laju inflasi pada
permintaan seluruhnya.
tempat keramaian seperti pasar menjadi tidak bisa berjualan, karena saat ini pasar
masyarakat harus tetap memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan adanya covid-
19 ini masyarakt sulit untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dri itu
bagaimana kita secara bersama –sama membantu yang mempunyai kelebihan bisa
membantu yang berkekurangan sesuai apa yang di anut oleh Indonesia. Covid-19
a. Untuk pekerja yang dirumahkan dan kena PHK, lebih dari 1,5 juta,” .
Sebanyak 1,24 juta orang adalah pekerja formal dan 265 ribu pekerja
informal.
(ytd).
pangan.
f. Kunjungan turis turun hingga 6.800 per hari, khususnya turis dari
Cina.
persen. Selain itu, kata Sri, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
terjalinnya komunikasi antara pendidik dan peserta didik tanpa adanya kontak
Disamping itu juga terdapat kelebihan yang meliputi kadar interaksi antara
mahasiswa dengan dosen, pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja
menjelaskan bahwa virus Ncov-19 ini belum dipetakkan sehingga adanya isolasi
terjadi tidak hanya di lingkungan masyarakat luas dan ekonomi saja, akan tetapi
banyak sector yang terkena dampak dari pandemi yang muncul pada bulan
November 2019 ini. Salah satunya dari sector pendidikan terutama pendidikan di
siswa belajar secara daring dan tidak berangkat ke sekolah. Jika situasi ini terjadi
dalam jangka panjang, tentunya tidak hanya kondisi fisik siswa tetapi kondisi
psikologis yang beragam (salah satunya respon emosi), tergantung kesiapan dan
pada tahun 2009, hasilnya menunjukkan kecemasan flu babi dipengaruhi oleh
terhadap pandemi COVID-19. Perubahan tidak hanya terjadi pada level individu
tetapi juga kelompok, organisasi dan perusahaan. Hampir semua aspek terkena,
mulai dari pendidikan, ekonomi, politik dan agama. Perubahan itu menimbulkan
orang dalam acara-acara yang sakral dan religius, seperti pernikahan dan kegiatan
keagamaan. Banyak acara resepsi, yang ditunda atau dibubarkan kegiatan agama,
ASN, Guru dan Siswa. Semua cara itu dilakukan guna mengurangi penyebaran
COVID-19.
itu berasal dari inisiatif sendiri maupun himbauan atau perintah dari otoritas yang
pasien COVID-19 di beberapa daerah salah satu yang menjadi masalah pada
Stigma adalah suatu keyakinan negatif dari individu atau kelompok mengenai
sesuatu. Stigma dapat berkaitan dengan sesuatu yang tampak dan tak tampak,
kontrol dan tidak terkontrol, penampilan, perlaku dan kelompok. Stigma dibentuk
sebagai hasil konstruksi oleh masyarakat, dan budaya pada konteks tertentu.
44
Stigma memiliki dampak signifikan bagi individu dan sosial (Frost, 2011)
Stigma dapat merusak kesehatan mental, dan fisik pada penderita penyakit.
Stigma dapat berupa penolakan sosial, gosip, kekerasan fisik, dan penolakan
kecemasan. Kecemasan dapat terjadi pada siapa saja salah satunya mahasiswa,
mereka berada pada masa peralihan sehingga memiliki potensi stressor yang baru,
atau masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Tugas perkembangan adalah
kejidupan tertentu dan apabila berhasil mencapainya, mereka akan bahagia, tetatpi
sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau
1. Dukungan Sosial
dialaminya, dukungan itu dapat berwujud teman yang dapat bisa mendengar,
bantuan makanan, masker ataupun barang ataupun jasa yang laih, memberikan
Adanya teman atau kerabat yang terpapar Covid-19 dapat menjadi faktor
atau terinfeksi virus corona dan kemudian dapat menularkannya ke orang lain
Status tempat tinggal di maksudkan bahwa mereka yang tingal bersama orang
tingkat kekhawatiran akan kesehatan orang tuanyanya lebih rendah dari pada
orang yang tidak tinggal bersama orang tuanya karena tidak dapat memantau
4. Pengetahuan
2006).
5. Sistem Pembelajaran/Pekuliahan
adaptasi kembali dengan metode pembelajaran dan menjadi stressor baru bagi
lingkungan tempat belajar yang tidak kondusif serta seringkali beban tugas
47
adanya beban moril yang harus di tanggung oleh setiap anggota keluarga untuk
biaya sekolah .
a. Penelitian oleh Cao et al., (2020) dengan judul “The psychological impact of
psikologi dalam hal ini kecemasan selama pandemi Covid-19 dan factor-
(OR = 0,810, 95% CI = 0,709 - 0,925)( p=0,001), tinggal Bersama orang tua
(OR = 0,752, 95% CI = 0,596) - 0,950) (p= 0.017), terdapat kerabat yang
p = 0.001).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa aktif berumur >18
285 responden. Hasil dalam penelitian ini diperoleh oleh responden yang
mayoritas <20 tahun 55,6%, jenis kelamin perempuan 65,7%, Islam 81,0 %,
belum menikah 94,8% dan indeks massa tubuh normal 83,9%. Hasil statistik
masker dan cuci tangan (0,005), aktivitas fisik (0,012) , kontak keluarga
(88%). Pada keseluruhan respon baik respon fisiologis, afektif, kognitif dan
kecemasan berat (72%) diikuti oleh respon kognitif (55%). Sedangkan pada
(29%) dibandingkan dengan respon perilaku (3%). Hal ini adalah terdapat
Faktor presipitasi Internal
pengaruh pembelajaran jarak jauh dan physical distancing dengan tingkat
Usia
kecemasan mahasiswa dan respon atau gelaja kecemasan dapat
Jenis menunjukan
Kelamin
Status Ekonomi
tingkat kecemasan yang dialami oleh mahasiswa. Pendapatan
Pekerjaan
2.6 Kerangka Teori
Tingkat Pendidikan
Potensi2006
Kecemasan berhubungan dengan beberapa factor Stuart, Stressor
membagi
Maturitas
faktor tersebut menjadi predisposisi dan faktor presipitasi. Faktor
Tipe predisposisi
Kepribadian
Keadaan Fisik
Faktor Predisposisi Pengetahun mengenai
Psikoanalitik Covid-19
Interpersonal Sistem pembelajaran
Perilaku Status tempat tinggal
Biologis Indeks Prestasi
50
sedangkan faktor presipitasi terbagi atas dua yaitu presipitasi internal dan
eksternal, dimana faktor presipitasi internal meliputi ancaman integritas fisik dan
ancaman sistem diri. dukungan sosial, lingkungan dan situasi, terdapat kerabat
Ancaman Integritas
Fisik
Ancaman Sistem Diri
Dukungan Sosial
Lingkungan dan situasi
Keberadaan kerabat Tingkat
yang Positif/Suspek Kecemasan
/Gejala Covid-19
penelitian maka peneliti hanya memilih enam variabel dalam penelitian ini yang
51
Sistem Perkuliahan
: Variabel Independen
2.6 Hipotesis
Halu Oelo
Halu Oelo
Oelo
Halu Oelo
BAB III
METODE PENELITIAN
pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu
pengukuran atau observasi data dalam satu kali pada satu waktu yang dilakukan
pada variabel terikat dan variabel bebas. Pendekatan ini digunakan untuk melihat
Populasi
(Sampel)
54
3.2.1 Lokasi
dimana aplikasi ini dapat menyebarkan informasi secara cepat dan luas melalui
link pada Mahasiswa Universitas Halu Oleo jenjang S1 yang menjadi responden.
3.2.2 Waktu
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan
sederhana.
populasi diketahui atau terbatas (finite), maka rumus ukuran sampel untuk
Keterangan:
P = Proporsi 40,3 % (0,403)
proporsi (-/+ 5 %)
n = Besar sampel
56
penelitian ini di sesuaikan menjadi sebanyak 366 orang dari seluruh total
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Pertanian, Fakultas Matematika dan Ilmu
Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian. Dengan
proporsional, pengambilan sampel setiap strata dilakukan dengan cara random dan
Jannah, 2010).
57
rumus alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional dengan
cara:
𝑛i = .n
Dimana :
kecemasan
b. Variabel independen atau bebas dalam penelitian ini adalah status tempat
baik. Penelitian lain yang juga dilakukan menunjukkan Cronbach alpha 0,79
gejala yang timbul: (1) jarang atau tidak pernah sama sekali, (2) kadang-
59
kadang, (3) sering, dan (4) hampir selalu mengalami gejala tersebut. Skor
kisaran nilai 20-80. Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS) telah digunakan
(Zhong et al., 2020) terdiri dari 8 item pertanyaan yang memuat item virus
Alat ukur yang akan digunakan untuk mengukur dukungan sosial dalam
1988. Alat ukur ini awalnya memang dikembangkan bagi mahasiswa (Zimet,
Dahlem, Zimet, dan Farley, 1988 dalam Cheng dan Chan) dan juga alat ukur
MSPSS ini juga pernah digunakan pada sampel mahasiswa yang belajar di
luar negeri (Zimet dan Canty-Mitchell, 2000). Oleh sebab itu, peneliti merasa
alat ukur ini cocok digunakan pada penelitian ini dengan subjek mahasiswa.
alpha sebesar 0,760 dengan kategori cukup baik oleh sebab itu dapat
individu mengenai dukungan sosial yang adekuat yang berasal dari keluarga,
teman, dan seseorang yang spesial (significant other). Sumber dukungan dari
seseorang yang spesial merupakan salah satu keunikan dari alat ukur ini.
Zimet dan Canty- Mitchell (2000) menyatakan bahwa dimensi seseorang yang
spesial relevan pada remaja yang sedang tertarik dengan lawan jenisnya dan
mereka juga banyak dipengaruhi oleh orang dewasa yang bukan termasuk
keluarga. Dalam penelitian ini, significant others disebuat dengan “orang yang
meliputi 4 item dukungan keluarga, 4 item dukungan teman dan 4 item orang
spesial
tingkat penilaian : sangat tidak setuju (STS) mendapatkan skor 1, tidak setuju
(TS) mendaatkan skor 2, netral (N) mendapatkan skor 3, setuju (S) mendapatkan
Bagian ini termasuk data diri nama, jenis kelamin, usia, asal fakultas,
yang digunakan pada saat penelitian di Universitas Halu Oleo Kendari sebagai
berikut:
a. Kecemasan
Skala : Ordinal
Kriteria Objektif
Skala : Nominal
Kriteria Objektif
Covid-19 berlangsung .
Skala : Nominal
Kriteria Objektif
1) Bersama orang tua : Jika saat pandemi tinggal dengan orang tua
2) Tidak Bersama orang tua : Jika saat pandemi tinggal tidak dengan
orang tua
d. Dukungan Sosial
masalah.
Skala : Nominal
Kriteria Objektif
per bulan yang diperoleh orang tua yang berasal dari pekerjaan, kepemilikan
dan usaha terdiri dari pendapatan dari pekerjaan pokok dan pekerjaan
sampingan.
Skala : Nominal
Kriteria Objektif
2) Tinggi : Rp2.500.000-Rp3.500.000
3) Sedang : Rp1.500.000-Rp2.500.000
64
(BPS,2013)
terinfeksi Covid-19
Skala : Nominal
Kriteria Objektif
2) Tidak ada : Jika tidak terdapat kerabat atau teman yang terinfeksi
Covid-19
g. Sistem Perkuliahan
Skala : Nominal
Kriteria Objektif :
dengan dosen
65
Data primer dalam penelitian ini yakni berupa data yang diperoleh secara
melalui goggle form. Data primer ini akan ditanyakan kepada responden adalah
umur, status tempat tinggal dan asal fakultas kemudian pendapatan orang tua ,
Universitas Halu Oleo untuk melihat jumlah mahasiswa aktif dan persebarannya
a. Editing
apakah kuesioner sudah diisi dengan lengkap, jelas jawaban dari responden,
b. Coding
c. Entry Data
d. Tabulasi
kategori.
Program SPSS 16 yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Data yang
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
untuk mengetahui hubungan antar dua variabel yaitu satu variabel bebas
akan menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hubungan antara variable
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Psikobuletin/article/view/9616/5058
Annisa, D. F., & Ifdil, I. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia
Bao, Y., Sun, Y., Meng, S., Shi, J., & Lu, L. (2020). 2019-nCoV epidemic:
e37–e38. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30309-3
Cao, W., Fang, Z., Hou, G., Han, M., Xu, X., & Dong, J. (2020). The
Chen, H., Guo, J., & Wang, C. (2020). Clinical characteristics and intrauterine
Chen, Q. (2020). Mental health care for medical staff in China during the
Clift, Morris, Kovacs, & Rottenberg. (2011). Emotion modulated startle in anxiety
68
Psychological Medicine, 41, 129–139.
Dewi, N., Putri, E., Kep, M., J, S. K., Erwina, N. I., Kep, M., & J, S. K. (2014).
Duan, L., Shao, X., Wang, Y., Huang, Y., Miao, J., & Yang, X. (2020). An
(January).
https://doi.org/http://doi.org/10.21009/PIP.341.1
Feng, S., Shen, C., Xia, N., Song, W., Fan, M., & Cowling, B. J. (2020). Rational
Frost, D. M. (2011). Social Stigma and its Consequences for the Socially
69
Stigmatized. Social and Personality Psychology Compass, 5(11), 824–839.
https://doi.org/10.1111/j.1751-9004.2011.00394.x
Gentili, D., Bardin, A., Ros, E., Piovesan, C., Ramigni, M., Dalmanzio, M., …
Habibullah, M., Hastiana, Y., & Hidayat, S. (2019). SEMINAR HASIL SKRIPSI
Counseling, 2, 2716–4446.
Hartaji, R. D. A., & Sedjo, P. (2012). Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orang
Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Hu, Y., … Gu, X. (2020). Articles
91(January), 264–266.
70
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Bikotetik
https://doi.org/10.26740/bikotetik.v2n1.p73-80
Jiao, W. Y., Wang, L. N., Liu, J., Fang, S. F., & Jiao, F. Y. (2020). Behavioral and
KQ, K., CF, Y., L, C., Tzer, L., R, P., TM, M., & M, M. (2020). A Well Infant
with Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) with High Viral Load 2020.
Li, Q., Guan, X., Wu, P., Wang, X., Zhou, L., Tong, Y., … Feng, Z. (2020). Early
https://doi.org/10.1056/NEJMoa2001316
Liu, Y., & Gayle, A. A. (2020). The reproductive number of COVID-19 is higher
https://doi.org/10.1093/jtm/taaa021
Jakarta.
Mazza, C., Ricci, E., Biondi, S., Colasanti, M., Ferracuti, S., Napoli, C., & Roma,
71
people during the covid-19 pandemic: Immediate psychological responses
51(January).
Nevid, J. S., Murad, J., Medya, R., Kristiaji, W. C., Greene, B., & Rathus, S. A.
Ong, S., YK, T., PY, C., TH, L., OT, N., & Wong, M. (2020). Surface
Özdin, S., & Bayrak Özdin, Ş. (2020). Levels and predictors of anxiety,
72
Rahman, F. F., Muhammadiyah, U., Timur, K., Ardan, M., Tinggi, S., Kesehatan,
Rumini, S., & Sundari, S. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT.
Asdi Mahasaty.
View Pub.co.
https://doi.org/10.1186/s13104-018-3435-1
Wang, C., Pan, R., Wan, X., Tan, Y., Xu, L., & Mcintyre, R. S. (2020). Since
January 2020 Elsevier has created a COVID-19 resource centre with free
73
in PubMed Central and other publicly funded repositories , such as the
WHO COVID database with rights for unrestricted research re-use and
source . These permissions are granted for free by Elsevier for as long as the
Wang, W., & Tang, J. (2020). Updated understanding of the outbreak of 2019
Geneva.
https://doi.org/10.30773/pi.2020.0047
Yang, Y., Li, W., Zhang, Q., Zhang, L., Cheung, T., & Xiang, Y. (2020).
Correspondence Mental health services for older adults in China during the
74
0366(20)30079-1
Zhang, H., Penninger, J. M., Li, Y., Zhong, N., & Slutsky, A. S. (2020).
Zhong, B. L., Luo, W., Li, H. M., Zhang, Q. Q., Liu, X. G., Li, W. T., & Li, Y.
chinese residents during the rapid rise period of the COVID-19 outbreak: A
75
76
LAMPIRAN
77
Lampiran 1. Informed Consent
INFORMED CONSENT
Penelitian ini merupakan bagian dari tugas akhir untuk mencapai derajat
sarjana kesehatan masyarakat. Saya sangat mengharapkan partisipasi Ibu untuk
menjadi responden saya dan menjawab pertanyaan yang saya ajukan.
Pernyataan :
Saya menyatakan bahwa saya secara sukarela bersedia untuk menjadi responden
dalam penelitian ini
(Kartini)
78
Lampiran 2. Kuisioner Penelitian
KUISIONER PENELITIAN
2. Perempuan
4. Asal Fakultas 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Politik
4. Fakultas Pertanian
Pengetahuan Alam
6. Fakultas Hukum
7. Fakultas Teknik
Kelautan
79
12. Fakultas Peternakan
Lingkungan
Kebumian
BAGIAN 1
1. Pendapatan orang tua 1. ≥ Rp.3.500.000
2. Rp2.500.000-Rp3.500.000
3. Rp1.500.000-Rp2.500.000
4. ≤ Rp1.500.000
2. Tinggal bersama orang tua saat 1. Bersama Orang Tua
pandemi Covid-19 berlangsung
2. Kos/Sendiri
3. Terdapat kerabat yang terinfeksi 1. Ada
Covid-19
2. Tidak Ada
4. Sistem perkuliahan selama 1. Online
pandemi Covid-19
2. Offline
80
KUISIONER TINGKAT KECEMASAN
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat sesuai dengan keadaan
anda atau apa yang anda rasakan menghadapi pandemic Covid-19
Tidak pernah sama sekali 1
Kadang-kadang saja mengalami demikian 2
Sering mengalami demikian 3
Selalu mengalami demikian setiap hari 4
No Pernyataan Jawaban
1 Saya merasa lebih gelisah atau gugup dan cemas dari
1 2 3 4
biasanya
2 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas 1 2 3 4
3 Saya merasa seakan tubuh saya berantakan atau
1 2 3 4
Hancur
4 Saya mudah marah, tersinggung atau panic 1 2 3 4
5 Saya selalu merasa kesulitan mengerjakan segala
1 2 3 4
sesuatu atau merasa sesuatu yang jelek akan terjadi
6 Kedua tangan dan kaki saya sering gemetar 1 2 3 4
7 Saya sering terganggu oleh sakit kepala, nyeri leher
1 2 3 4
atau nyeri otot
8 Saya merasa badan saya lemah dan mudah lelah 1 2 3 4
9 Saya tidak dapat istirahat atau duduk dengan tenang 1 2 3 4
10 Saya merasa jantung saya berdebar-debar dengan
1 2 3 4
keras dan cepat
11 Saya sering mengalami pusing 1 2 3 4
12 Saya sering pingsan atau merasa seperti pingsan 1 2 3 4
13 Saya mudah sesak napas tersengal-sengal 1 2 3 4
14 Saya merasa kaku atau mati rasa dan kesemutan pada
1 2 3 4
jari-jari saya
15 Saya merasa sakit perut atau gangguan pencernaan 1 2 3 4
16 Saya sering kencing daripada biasanya 1 2 3 4
17 Saya merasa tangan saya dingin dan sering basah
1 2 3 4
oleh keringat
18 Wajah saya terasa panas dan kemerahan 1 2 3 4
19 Saya sulit tidur dan tidak dapat istirahat malam 1 2 3 4
20 Saya mengalami mimpi-mimpi buruk 1 2 3 4
81
satukotak dari empat alternative jawaban yang sesuai. Pilihan jawaban yang
tersedia:
SS : SANGAT SETUJU
S : SETUJU
N : NETRAL
TS : TIDAK SETUJU
Jawablah dengan jujur dan terbuka setiap pernyatan yang ada.Jika Anda
mengalami kesulitan dengan sebuah pernyataan, maka jawablah berdasarkan
reaksi yang pertama kali terlintas di benak Anda.Pastikan semua pernyataan
sudah Anda jawab.
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Ada seseorang yang spesial yang selalu siap ketika
saya membutuhkannya
2. Ada seseorang yang spesial yang dengannya saya
dapat berbagi sukadanduka
3. Keluarga saya selalu berusaha untuk
membantusaya.
4. Saya mendapatkan dukungan emosional dan
bantuan yang saya butuhkan dari keluarga saya
5. Saya mempunyai seseorang yang spesial yang
memberikan kenyamanan
6. Teman-teman saya selalu mencoba membantu saya
82
peduli mengenai perasaan saya.
11. Keluarga saya mau membantu saya untuk membuat
keputusan.
12. Saya dapat menceritakan masalah saya kepada
teman- teman saya.
83
30
31
31
32
32