Anda di halaman 1dari 19

9 Tips Cara Memperbaiki

Kesalahan Dalam
Komunikasi yang Baik dan
Efektif
1. Tidak Mendengarkan
Sebagian besar orang bukanlah tipekal pendengar yang baik. Ini tentu saja berhubungan dengan ego mereka yang
tinggi, yang justru ingin lebih didengarkan dibanding mendengarkan. Dalam setiap percakapan mereka sepertinya
tidak tahan menunggu giliran untuk berbicara.
Solusi
Belajarlah menekan ego anda untuk mendengarkan secara sungguh-sungguh apa yang orang lain katakan.
Ketika anda mengambil sikap untuk mulai mendengarkan, anda sedang membuka jalan untuk terciptanya suatu
hubungan (apapun) yang sangat potensial.
Namun tetap hindari jawaban singkat “ya” atau “tidak”, karena jika anda seperti itu lawan bicara anda akan
memberikan informasi setengah-setengah kepada anda.
Antusiaslah terhadap topik yang sedang mereka bicarakan, sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedang
bercerita tentang pengalamannya mendaki gunung pada akhir minggu lalu, anda dapat bertanya kepadanya :
Gunung apa yang anda daki?
Apa yang ada sukai dari mendaki gunung?
Apa saja yang anda lakukan di atas gunung?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan membuat topik percakapan menjadi lebih mendalam, lebih menarik,
serta memancing lebih banyak lagi topik untuk didiskusikan. (gunakan kombinasi rumus 5W + 1 H)
Dan yang tak kalah pentingnya lawan bicara anda mengetahui bahwa anda sungguh-sungguh sedang
mendengarkannya. Hal ini tentu saja akan membuat tingkat respek lawan bicara anda bertambah pada anda.
2. Terlalu Banyak Bertanya

 Beberapa pertanyaan dapat berarti anda antusias dengan lawan bicara anda, namun terlalu banyak bertanya
pun akhirnya menjadi tidak baik karena sepertinya anda sedang menginterogerasi lawan bicara anda, dan
dapat membuat mereka menjadi tidak nyaman.
 Solusi
 Cobalah gabungkan antara pernyataan dan pertanyaan, misalkan :
 Saya pun minggu lalu berakhir pekan dengan memancing bersama teman-teman kerja saya. Apakah anda suk
memancing?
3. Kehabisan Topik Untuk Dibicarakan
 Dalam percakapan mungkin anda sering merasa kehabisan topik untuk dibicarakan dengan lawan bicara
anda, terutama jika anda berbicara dengan seseorang yang baru saja anda kenal.
 Solusi
 Ada beberapa saran mengenai topik yang bisa anda bicarakan :
 Seorang bijak pernah berkata
 “Jangan tinggalkan rumah tanpa membaca surat kabar terlebih dahulu. Jika anda kehabisan topik
untuk dibicarakan, anda bisa memulai berbicara tentang berita yang sedang hangat saat ini.”
 Bicarakan tentang sesuatu yang berada disekeliling anda. Mungkin tentang aquarium yang berada
dibelakang anda, anak-anak yang sedang bermain di samping anda, atau apapun saja yang
memungkinkan untuk dibicarakan di sekeliling anda.
4. Penyampaian yang Buruk
 Salah satu hal yang paling penting dalam percakapan bukanlah apa yang anda katakan, melainkan bagaimana
anda menyampaikannya.
 Solusi
 Perubahan dalam kebiasaan ini akan membuat perbedaan besar, karena suara dan bahasa tubuh adalah
bagian yang sangat vital dalam percakapan. Beberapa hal dibawah ini untuk anda pertimbangkan :
 Sampaikan dengan perlahan. Ketika anda berbicara tentang suatu hal yang sangat menyenangkan,
mudah sekali bagi anda untuk memulai percakapan tersebut dan bahkan anda dapat berbicara dengan sangat
cepat. Usahakan anda memperlambat kecepatan bicara anda, karena akan lebih mudah bagi lawan bicara
anda untuk mendengarkan dan menangkap maksud yang ingin anda sampaikan.
 Bicaralah dengan suara lantang. Tidak perlu ragu, karena lawan bicara anda memang ingin
mendengarkan anda.
 Bicaralah dengan jelas. Jangan seperti bergumam.
 Bicaralah dengan suara yang tidak monoton. Libatkan emosi dalam suara anda.
 Gunakan jeda. Penyampaian dengan perlahan ditambah dengan jeda akan membuat lawan bicara anda
lebih perhatian dalam mendengarkan dan suasana pun menjadi lebih rileks.
 Body language. Gunakan bahasa tubuh yang baik.
5. Menginterupsi

 Apakah yang anda rasakan jika pembicaraan anda dipotong oleh lawan bicara anda? … Ya, lawan bicara anda
pun akan merasakan hal yang sama jika anda memotong pembicaraannya.
 Solusi
 Biarkan lawan bicara anda menghabiskan terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan. Itu adalah salah satu
bentuk penghargaan anda pada lawan bicara anda. Carilah keseimbangan antara mendengarkan dan
berbicara.
6. Keinginan “Selalu Benar”

 Orang tidak akan terkesan kepada anda jika anda selalu ingin merasa benar dalam setiap percakapan.
Seringkali pembicaraan bukan betul-betul sebuah diskusi.
 Kadang-kadang kita ingin menjaga mood tetap baik dengan berbicara dengan seseorang. Sebagai contoh :
salah satu teman anda ingin bercerita kepada anda mengenai serunya pengalaman berarung jeram sampai-
sampai perahu karetnya terbalik. Namun anda malah berbicara bagaimana berarung jeram yang baik. Saya
yakin mood teman anda akan langsung berubah.
 Solusi
 Duduklah santai, berbicara dan tidak berdebat.
7. Berbicara Tentang Hal-Hal Aneh atau
Negatif
 Pernahkan anda berkenalan dengan seseorang dan setelah itu ia berbicara
tentang hal-hal aneh atau negatif, seperti kesehatannya yang memburuk,
cerita pembunuhan, atasannya yang menyebalkan, atau menggunakan bahasa
aneh yang hanya ia dan temannya yang mengetahui artinya.
 Solusi
 Saya rasa tidak ada manfaatnya berbicara hal-hal aneh atau negatif seperti
itu. Orang-orang akan senang berbicara kepada anda jika anda selalu
memberikan energi positif dalam setiap kata-kata yang anda keluarkan.
8. Membosankan

 Jangan bercerita berlebihan mengenai mengenai apa yang baru saja sobat lakukan. Misalnya, “sobat, saya punya
mobil ferrari 458, Capacity : 4449cc, Engine : V 8 direct fuel injection, Max Power : 560 hp @ 9000rpm, Max Torque :
540 nm @ 6000rpm, Standart option : F1 Transmission,F1 Traction Control,Dual Clutch, 0-100 in 3,2
seconds,Topspeed over 325 km/h, dan bla..bla…bla….:
 Widiiiiiih mantaap.! lengkap sudah yang dibahas. Nah.! ini sobat, ini yang buat saya jengkel dan tambah bosan
tentang mobil.

 Maklum belum mampu beli.. Tapi tahu gak sobat,? rata-rata orang tidak terlalu tertarik dengan cerita semacam itu,
yang mengekspose kemampuan diri.
 Solusi
 Carilah topik yang mengarah pada hal-hal yang bergairah atau hal-hal yang lucu misalkan. Bisa juga anda
menceritakan tentang pengalaman anda berakhir pekan di puncak kemarin atau rencana anda pada liburan Lebaran
mendatang. Intinya adalah sesuatu yang positif. Bukan juga mengeluh tentang atasan atau pekerjaan anda.
Dale Carnegie pernah berkata :
“Dalam 2 bulan anda akan mempunyai lebih banyak teman dengan cara antusias terhadap cerita-cerita mereka
dibandingkan 2 tahun anda mencari teman dengan cara berusaha memancing mereka tertarik pada cerita-cerita anda.”
Cobalah memberi peran lebih dalam berbicara untuk lawan bicara anda. Kelak anda akan membangun sebuah hubungan
yang berkualitas.
Mungkin anda sudah sering mendengar istilah “mengapa Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut? … agar kita lebih
banyak mendengarkan dibanding berbicara.
9. Tidak Merespon Dengan Baik

 Jika seseorang bercerita tentang pengalamannya, jangan sekedar mengangguk


atau menjawab dengan kalimat singkat.
 Solusi
 Terbukalah dan katakan apa yang anda pikirkan. Ekspresikan perasaan anda.
 Sebagai penutup, anda tidak harus memperbaiki ke-9 langkah diatas secara
sekaligus. Pilihlah kira-kira 3 hal terpenting yang menurut anda perlu
diperbaiki dan selama 3-4 minggu anda berusaha melakukan hal tersebut
secara terus menerus sampai akhirnya menjadi suatu kebiasaan.
 Mudah-mudahan tips percakapan ini bermanfaat bagi anda sehingga kelak
anda dapat menjadi teman bicara yang baik bagi teman-teman atau pasangan
anda

Anda mungkin juga menyukai