Anda di halaman 1dari 10

Taat Mendengarkan"

Untuk sub yg disampaikan

1. Tong kosong nyaring bunyi nya? (Pilih 1 peserta CHYBK untuk menjawab)

Masuk telinga kanan, keluar lewat telinga kiri (Pilih 1 peserta untuk menjawab)

Lalu

Jelaskan apa itu Taat Mendengarkan?

2. Bagaimana seseorg bisa menjadi pendengar yang baik?

3. Bagaimana seseorang bisa mendengarkan panggilan Tuhan dlm hidup masing"?

4. Saat mendengarkan seseorg kita harus menaruh hati dan perhatian kita, berikan sikap seperti
apa yang baik dlm mendengarkan?

5. Jelaskan perbedaan mendengarkan tanpa menghakimi dan mendengarkan tetapi menghakimi?

6. Minta feedback dari peserta.. (Bisa dengan game kata berantai atau game yang lainnya sesuai
dengan tema atau bisa pilih 1 org untuk menyimpulkan materi yg disampaikan)

Mendengarkan dan menaati Allah, memang bukan hal yang mudah. Sebab, kita harus
menundukkan diri dan melepaskan keakuan kita. Tetapi, betapapun berat, kita harus belajar,
berusaha dan berjuang untuk mendengarkan dan menaati Allah. Seperti umat Allah dahulu,
kita juga diingatkan untuk tidak mengeraskan hati dan mencobai Allah, melainkan sedia mendengar
dan menaati-Nya. Sehingga kita pun dapat memasuki dan menikmati tempat perhentian yang telah
Allah sediakan bagi kita, yakni kehidupan kekal bersama Dia.

Mendengarkan suara Allah dan menaati-Nya harus dilakukan oleh umat, sebab ketaataan
merupakan jalan masuk ke tempat perhentian yang disediakan Allah. Demikian penulis surat Ibrani
menasihati umat. Ia lantas mengingatkan bahwa ketidaktaatan memiliki konsekuensi

Mendengarkan adalah suatu proses menangkap, memahami, dan mengingat dengan sebaik-
baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.
Mendengarkan isi (content listening) adalah memahami dan menguasai pesan pembicara.

Moeliono (1988:246) menjelaskan bahwa mendengar diartikan sebagai menangkap bunyi (suara)
dengan telinga. Mendengarkan berarti menangkap sesuatu (bunyi) dengan sungguh-sungguh.

Apa manfaat mendengarkan?


Mendengarkan juga dapat membantu anak untuk meningkatkan rasa percaya diri (self
confidance) dan perasaan berharga (self esttem) dalam diri mereka. Ketika
didengarkan anak-anak merasa pandangan mereka dihormati dan dihargai oleh orang
dewasa.

Buka ruang untuk mendengarkan

1
Ketika Anda sangat marah, kesal atau sedih tentang sesuatu, seberapa sering Anda ingin
seseorang memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan? Seberapa sering Anda ingin orang
lain memberi Anda nasihat? Seberapa sering Anda ingin orang lain memberi tahu Anda apa
yang mereka lakukan atau bicarakan dari pengalaman mereka? Kemungkinan tidak sering.

Alasan di balik ini adalah ketika kita merasa sangat sedih, kita hanya ingin
melampiaskannya. Kita hanya ingin mengeluarkannya. Dan justru itulah hal pertama yang
mungkin dibutuhkan orang yang Anda cintai. Mereka hanya ingin didengarkan.

Berlatih empati dan sebut kata-kata penuh perasaan

Setelah Anda mendengarkan, ada beberapa tanggapan empati yang dapat Anda gunakan
seperti:

1. Saya turut bersedih Anda mengalami ini

2. Ini pasti sangat sulit bagi Anda

3. Anda pasti merasa sangat frustrasi dengan semua ini

Respons empatik sederhana ini dapat membantu orang itu merasa bahwa emosinya
divalidasi. Ini, akibatnya, membantu mereka merasa dilihat, didengar, dihargai, didukung
dan kurang sendirian.

Tanyakan kepada mereka bagaimana mereka ingin didukung

Seperti yang disebutkan sebelumnya, wajar untuk merasa stres dan khawatir ketika
mendukung orang yang dicintai. Dan, dalam tekanan itu, Anda mungkin jadi lebih cemas
dan membuat mereka merasa tidak didukung dengan perilaku atau kata-kata yang Anda
keluarkan.

Bila Anda dalam posisi ini, tak ada salahnya untuk bertanya kepada orang tersebut
langsung bagaimana mereka ingin didukung. Dengan seperti itu, Anda tahu mau melakukan
apa. HIndari asumsi.

Yakinkan mereka bahwa mereka begitu penting dan bermakna untuk Anda

Ketika seseorang mengalami masa sulit, mereka mungkin mulai kehilangan kepercayaan
diri dan harga diri mereka. Jika ini berlanjut melalui waktu, mereka mungkin mulai berpikir
bahwa orang lain tidak peduli tentang mereka.

Meyakinkan seseorang betapa pentingnya dan bermakna mereka, dapat menjadi bagian
penting untuk membantu seseorang sembuh. Pesan teks sederhana atau panggilan telepon
yang memperkuat nilai dan tempat mereka dalam hidup Anda dapat membuat perbedaan
besar.

Berikan hal-hal yang menyentuh

Ini bisa dimulai dengan berbagi lagu, film, kutipan, atau gambar yang mengingatkan Anda
tentang mereka, dan kemudian perlahan-lahan mengubah percakapan menjadi bertanya
kepada mereka bagaimana mereka dan mengeksplorasi perasaan mereka.

2
Jadilah tempat yang aman untuk orang lain

Menjadi ruang yang aman berarti tidak menambahkan rasa malu pada mereka, tidak
menghakimi, atau menyalahkan pengalaman orang lain. Jangan sebut kalimat-kalimat ini:

1. Anda seharusnya tidak merasa seperti itu

2. Itu bukan masalah besar

3. Anda akan mengatasinya

Responlah dengan

1. Ini pasti sulit bagi Anda

2. Perasaan Anda valid

3. Saya akan merasakan hal yang sama jika itu terjadi pada saya

Unifers, pernahkah kamu ditemui oleh temanmu untuk curhat tapi setelah itu mereka malah
tersinggung sama kamu? Atau, pernahkah kamu berantem sama pasanganmu karena dia
bilang kalau kamu tidak bisa diajak ngobrol?

Menjadi pendengar yang baik memang ada seninya. Kamu tidak bisa mengatakan dirimu
pendengar yang baik jika sepanjang orang lain bercerita, kamu hanya main ponsel dan tidak
melihatnya sama sekali. Kamu pun tidak bisa mengatakan dirimu pendengar yang baik jika
kerjaanmu membandingkan kesusahan orang yang lagi curhat sama kesusahan yang pernah
kamu alami.

Artikel kali ini akan membahas bagaimana sih caranya jadi pendengar yang baik bagi orang
lain? Bagaimana caranya menjadi pendengar tapi tidak terkesan menghakimi ketika
memberi pendapat atas permasalahan orang lain. Semua poin-poin yang kami tuliskan di
bawah, kami ambil dari beberapa sumber. Kamu bisa membacanya lebih lanjut jika tertarik.

1. Tempatkan Dirimu Pada Sepatu Orang Lain

Put yourself their shoes. Kalimat ini jika diartikan secara literal hanya akan berbunyi,
tempatkan dirimu pada sepatu orang lain (atau mereka). Namun jika dimaknai secara
mendalam, ia bisa berarti, selalu posisikan dirimu seperti orang lain. Seperti dilansir dari
Wikihow.com, pendengar yang baik harus terbuka dan melihat masalah dari perspektif
orang lain.

Asumsi yang bisa dibangun adalah kamu harus bisa merasakan masalah itu seolah
masalahnya memang kamu yang punya. Jadi dengan seperti itu, kamu akan melihat
masalahnya lebih cepat. Misalnya saja ketika ada sahabatmu yang cerita betapa toksik
pacarnya tapi dia juga sayang dan tidak mau memutuskan.

3
Kamu tidak boleh mengatakan, bodoh sekali kamu, putuskan saja dia. Sebab kamu tidak
tahu jika perasaan sahabatmu pada pacarnya sudah sedalam itu. Cobalah melihat lebih jauh.
Berikan dia solusi yang solutif jika dia meminta.

2. Ajukan Pertanyaan, Hindari Berasumsi

Tips kedua dari kami jika kamu ingin menjadi pendengar yang baik adalah hindari untuk
membangun apalagi mengutarakan asumsi pribadimu. Mulailah dengan mengajukan
pertanyaan pada kepada teman atau sahabatmu yang lagi curhat.

Sebenarnya, Midtrans.com menjelaskan melalui artikelnya bahwa setiap orang punya frame
of reference dan field experience yang berbeda. Akibatnya, pemahaman pada suatu
informasi bisa berbeda-beda. Hal ini yang membuat orang kadang suka memberikan
penilaian tertentu ketika orang lain berbicara.

Tapi harus dikurangi ya, Unifers. Jangan jadikan penilaian atau asumsi itu sebagai pesan
final. Coba tanyakan kepada bestie atau pasanganmu yang lagi curhat jika memang ada
informasi yang kamu rasa belum jelas.

3. Hargai Keterbukaan Lawan Bicara

Hal ketiga yang harus kamu lakukan ketika menjadi pendengar adalah hargai keterbukaan
lawan bicaramu. Menjadi good listener seperti yang dilansir dari Yayasanpulih.org, tidak
melulu soal pemahaman karena lawan memfokuskan kisahnya padamu. Penting untuk
memerhatikan dan menunjukkan komunikasi non-verbal atau gesture yang baik dan “siap
mendengarkan” atau “tidak merasa keberatan”.

Komunikasi nonverbal juga diperlukan untuk meyakinkan orang yang lagi curhat kalau
kamu bersedia ada dan mendengarkan mereka. Kamu tidak boleh dong asyik sama
ponselmu ketika ada orang yang lagi curhat. Kamu pun sebaiknya tidak menampakkan raut
wajah senang ketika ada temanmu yang lagi sedih atau berduka. Berikan emosi sesuai
tempatnya.

4. Stop Menyepelekan Lawan Bicara

Mulai menghargai lawan bicara dan tidak menyepelekan apa yang mereka katakana adalah
tips keempat dari kami jika kamu ingin menjadi pendengar yang baik. Hal buruk ini
sebenarnya biasa terjadi ketika kamu berhadapan dengan orang-orang tertentu. Sayangnya,
kami harus mengatakan ini. Bahwa banyak orang menyepelekan orang lain karena agak
diskriminatif.

Melansir dari Tipspengembangandiri.com, contoh yang paling nyata misalnya ketika


dosenmu memberikan penjelasan dan kamu mendengarkannya dengan sangat baik dan
berkonsentrasi penuh. Berbanding terbalik ketika kamu mungkin bertemu pelayan kafe dan
bisa jadi membentaknya. Kalau kamu masih melakukan itu, belum terlambat untuk berhenti
dari sekarang.

5. Tidak Diam Membisu, Berbicara Seperlunya

Terakhir, jadilah pendengar yang baik dengan tidak diam membisu dan usahakan memberi
saran jika diminta. Selebihnya, berbicaralah seperlunya saja. Sebagaimana dikutip dari

4
Qubisa.com, seorang pakar bernama Zenger dan Folkman mengatakan pendengar yang
efektif harus bersikap seperti trampolin daripada spons.

Artinya, kamu tidak harus diam membisu. Jangan hanya mengangguk atau senyum atau
mengatakan iya saja. Sebagai pendengar yang baik, cobalah untuk melontarkan beberapa
pertanyaan agar lawan bicaramu merasa kamu betul-betul memperhatikan omongannya.

Demikianlah beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk menjadi pendengar yang baik,
Unifers. Kamu bisa coba sedini mungkin. Misalnya ada sahabatmu yang lagi putus dan mau
curhat via telepon atau chat, biarkan saja mereka. Kamu bisa menjadi orang yang sangat
baik loh dengan membantu seseorang mendengarkna ocehannya~

Manusia pada umumnya dianugerahi telinga untuk mendengar. Dalam percakapan setiap
hari, manusia selalu mengandalkan telinga untuk mendengar. Tidak hanya melalui
percakapan, telinga berfungsi juga sebagai alat pendengaran dari sumber suara misalnya
bunyi kendaraan, mesin elektronik, air mengalir, dll. Jika telinga masih berfungsi dengan
baik, niscaya baik pula indra pendengaran.

Dalam sebuah literasi perpustakaan digital Gramedia tentang Mengenal 5 Panca Indera
Manusia Beserta Struktur dan Fungsinya menerangkan, fungsi telinga dibagi menjadi dua,
yaitu mendengarkan bunyi dan keseimbangan tubuh. Keseimbangan yang dimaksud adalah
informasi yang diterima oleh telinga dapat disampaikan ke otak dengan seimbang. Berkat
fungsi keseimbangan ini maka perubahan kecepatan bunyi dapat diatasi dengan baik.

5
6
Dalam hal ini manusia selalu membutuhkan pendengaran yang baik agar bagian otak dapat
merespon apa yang didengar secara seimbang. Dengan keseimbangan yang tercipta, maka
percakapan akan berjalan dengan baik alias nyambung. Bila terjadi percakapan yang tidak
seimbang, berarti ada sesuatu yang menghambat. Percakapan yang tidak seimbang berarti
tidak adanya respon balik atau lawan bicara terlambat merespon dan kecepatan bunyi
akhirnya tidak bisa diatasi dengan baik (lihat fungsi telinga menurut perpustakaan digital
gramedia).

Contoh Penghalang Komunikasi

Berikut ini adalah contoh pendengaran yang tidak seimbang. Ada seorang guru sedang
mengajar di kelas. Beberapa siswa memperhatikan apa yang di sampaikan oleh gurunya,
tapi ada juga siswa yang berbincang bersama teman sebelahnya. Ada juga siswa lainnya
justru asyik dengan dunianya sendiri membayangkan media sosial miliknya mendapat
tanggapan dari nitizen, sebab beberapa saat sebelum masuk kelas, ia baru saja mengunggah
video lucu.

Tingkah para siswa yang tidak menyimak pelajaran mengakibatkan mereka tidak tahu apa
yang di tugaskan oleh gurunya. Contoh lain ketika terjadi pendengaran yang tidak seimbang
yaitu pada peristiwa seorang ibu meminta anaknya mengambilkan sapu di halaman. Si anak
hanya menjawab iya tapi tidak segera datang membawa sapu. Rupanya si anak sedang
bermain gim di kamar.

Demikianlah yang terjadi bila pendengaran tidak seimbang. Peristiwa diatas menandakan
adanya suatu penghalang dalam sebuah komunikasi. Penghalang dalam kasus pertama, ialah
siswa yang mengobrol atau siswa yang sedang asyik dengan dunianya sendiri.

Penghalang yang kedua ialah perangkat gim yang mengakibatkan si anak tidak segera
menuruti ibunya. Oleh karena itu, baik siswa yang mengobrol atau pun anak yang bermain
gim membutuhkan sikap fokus mendengar. Yang berarti para siswa memberi perhatian
penuh kepada guru yang mengajar di kelas. Begitu pula anak yang bermain gim di kamar,
sudah seharusnya meletakkan perangkat gimnya dan bergegas mengambilkan sapu.

Bukan Mendengar Tapi Mendengarkan

Mendengarkan dengan Telinga Hati, demikian pesan Paus Fransiskus menjadi tema pada
Hari Komunikasi Sosial Sedunia Ke-56 tanggal, Minggu, 29 Mei 2022. Membaca dengan
seksama pesan tertulis beliau yang cukup panjang dalam terjemahan bahasa Indonesia,
sepertinya ada keprihatinan dewasa ini dalam hal mendengarkan antar sesama.

Sudah selayaknya beliau yang dikenal sebagai pencinta damai segera tergerak atas
keprihatinan yang timbul. Apalagi sekarang jika kita membaca dan mengikuti berita di
dunia, banyak peristiwa dunia yang kemudian berujung pada sebuah konflik. Berita perang
Rusia – Ukraina misalnya, tiada kunjung usai.

Bukan maksud selesai dalam arti menang dan kalah, tapi bagaimana kedua negara yakni
Rusia – Ukraina bisa berdamai. Beberapa kali sempat di upayakan perundingan, tapi
nyatanya selalu gagal. Seolah ada kepentingan pribadi diatas kepentingan masyarakat.
Begitu jelas ke-egoisan mengalahkan kerendahan hati.

Informasi terbaru dari sumber kompas.com memberitakan “Perundingan Damai antara


Rusia dan Ukraina Terhenti, Keduanya Saling Menyalahkan”, (berita tanggal 18 Mei 2022).
Entah sampai kapan ada damai di antara mereka, mari kita doakan bersama.
7
Mendengarkan Dengan Telinga Hati

Kembali pada bukan mendengar tapi mendengarkan. Mendengar saja tidak akan cukup, tapi
harus dengan sikap mendengarkan yaitu fokus dan seksama. Fokus mendengar berarti
mengalihkan semua pikiran di luar dan hanya berpusat pada apa yang didengarkan.
Mendengarkan dengan seksama berarti memberikan hati, yaitu memberi perhatian pada apa
yang didengarkan.

Bila perlu bertatap mukalah saat mendengarkan. Sebab dengan cara ini, selain sebagai
bentuk sikap menghargai sesama manusia, juga sebagai cara menghindari penghalang ketika
sedang mendengarkan. Menjadi keistimewaan ketika mendengarkan dengan hati yaitu
meredam gejolak emosi negatif misalnya marah.

Mendengarkan dengan hati akan memampukan setiap manusia menampung dan


meresponnya tanpa kemarahan dan dendam. Mendengarkan dengan hati berarti mau
menyambut dengan kepala dingin, sebab hati telah menjadi telinga atas apa yang sedang di
dengarnya.

Dalam banyak kasus atau konflik yang terjadi berkepanjangan, beberapa orang pun selalu
mengajak untuk berbicara dari hati ke hati agar masalah bisa di selesaikan dengan baik
tanpa merugikan salah satu pihak.

Contoh masalah berikut ini menggambarkan betapa posisi hati berperan dalam sikap
mendengarkan. Salah satu media ternama kompas.com misalnya yang di unggah tanggal 23
April 2009 dengan judul berita “JK-Mega Akan Bicara dari hati ke hati”.

Atau masalah korupsi yang sempat menyeret lembaga KPK di beritakan media Kompas TV
hari Selasa tanggal 15 Maret 2022 dengan judul “Didatangi Firli Bahuri, Gus Yahya: Dari
Hati ke Hati, Bicara Korupsi dan KPK”.

Dari judul kedua pemberitaan tersebut kita bisa menangkap bahwa ada masalah yang harus
diselesaikan oleh para pejabat publik. Ada persoalan yang harus selesai agar tidak berlarut
dan menjadi penghambat di suatu hari nanti.

Untuk itu melalui pembicaraan dari hati ke hati diharapkan ada sikap saling mendengar
bukan dengan telinga tetapi kini dengan hati yang menjadi tempat bagi telinga.

Keutamaan Mendengarkan dengan Telinga Hati

Membaca kembali uraian diatas, betapa posisi hati menawarkan banyak keutamaan yang
pada akhirnya memberikan kita nilai positif nan bermanfaat. Sangat beruntunglah kita bila
mendapatkan keutamaan yang ternyata ada dalam sikap mendengarkan dengan hati.

1. Menghargai Sesama

Banyak cara bisa dilakukan untuk menghargai sesama. Salah satunya ialah mendengar
dengan hati. Sebab dengan cara ini kita sedang fokus dan seksama mendengarkan orang
lain. Dengan hati untuk mendengarkan, sebenarnya kita sedang menerima orang lain secara
terbuka. Tiada penghalang apapun karena kita memberikan perhatian 100 % kepada sesama.

Dalam rangka menerapkan konsep memanusiakan manusia ialah, sebuah perusahaan akan
melakukan salah satu cara yaitu “Mendengarkan masukan dan pendapat orang-orang di

8
dalam perusahaan dan berusaha memahami keinginan mereka untuk didengar dan dihargai
sebagai manusia seutuhnya” (Sumber Artikel varashcareer.id 29 Mei 2020; Apa Sih Itu
Memanusiakan Manusia,).

2. Mengajarkan Kerendahan Hati

Selain menghargai sesama, keutamaan berikutnya ketika mendengarkan dengan hati ialah
kita sedang diajarkan sikap kerendahan hati. Dengan fokus mendengarkan orang lain,
sebenarnya kita sedang memberi waktu kepada orang lain dan kita menyadari betapa ada
kekurangan dalam diri kita. Untuk itu maka kita membutuhkan pengetahuan baru yang
dimiliki orang lain dan kita mendengarkan mereka.

Menurut sumber Wikipedia, Kerendahan hati (Inggris: humility) artinya ialah suatu sikap
menyadari keterbatasan kemampuan diri, dan ketidakmampuan diri sendiri, sehingga
dengannya seseorang tidaklah mengangkuh, dan tidak pula menyombong.

3. Membangun Demokrasi

Secara resminya pengertian demokrasi menurut para ahli salah satunya bernama Abraham
Lincoln mengatakan, demokrasi ialah pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Suatu negara yang menganut azas demokrasi akan selalu mengutamakan kepentingan
rakyat. Salah satunya mengadakan pemungutan suara untuk menentukan pemilihan kepala
negara atau presiden. Pemungutan suara di artikan sebagai mendengar suara rakyat.

Dalam skala kecil, saya lebih memaknai demokrasi sebagai pembicaraan dari hati ke hati,
atau mendengarkan dengan hati. Sebagai mahluk sosial tentunya kita akan sering berjumpa
dan berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan tidak jarang terjadi gesekan- gesekan
diantara sesama manusia sebagai dampak kebersamaan. Dalam situasi inilah sikap
mendengarkan dengan hati menjadi solusi terbaik.

4. Introspeksi diri

Dalam banyak pengertian kata intropeksi selalu mengarah kepada sikap menyadari
kesalahan dan kekurangan diri. Orang akan mudah mengatakan “kamu harus intropeksi
diri .. “ mana kala melihat orang lain mengalami kesalahan atau kegagalan.

Dengan mau mendengarkan menggunakan hati sebagai telinga, Sebenarnya kita diajak
untuk intropeksi diri. Masuk kedalam hati melihat dan mendengar apa yang terjadi. Sebab
hati adalah tempat untuk merekam, menyimpan dan mengolah.. Dengan telinga ditempatkan
dalam hati, membantu kita mendengarkan dan merenungi apa yang telah kita alami. Dan
akhirnya memampukan kita menyadari kesalahan.

Demikian empat keutamaan bila kita mendengarkan dengan telinga hati. Semoga setiap
pembaca yang budiman mendapatkan manfaat positif dengan mulai membiasakan diri
mendengarkan dengan hati. Dan semoga pesan bapa Paus Fransiskus menjadi nyata
terlaksana ditengah dunia dan kita yang acapkali masih suka dan terbiasa mendengar
daripada mendengarkan.

Empat Keutamaan Mendengarkan dengan


Telinga Hati
9
10

Anda mungkin juga menyukai