Anda di halaman 1dari 107

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS


HIDUP PENDERITA KANKER PAYUDARA

UsulanPenelitianuntukSkripsiSarjanaKeperawatan

NelaSagitha Devi
NIM : 1607031

FAKULTAS KEPERAWATAN BISNIS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
SEMARANG
2020

i
FORMULIR NoDokumen: WH-FM-08.2/65

No Revisi 01
Tglberlaku 25 Agustus 2020
Halaman dari1
FORMULIRLEMBAR
PENGESAHANSKRIPSI

PERNYATAAN SIAP UJIAN SKRIPSI


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

Judul Skripsi : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup


Penderita Kanker Payudara di RSI Sultan Agung Semarang

NamaMahasiswa : Nela Sagitha.D


NIM : 1607031

Siap dipertahankan di depan Tim Penguji


Pada Tanggal Agustus 2020

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Dwi Retnaningsih, S.Kep., M.Kes Ns. Dwi Nur Aini, M.Kep

ii
FORMULIR NoDokumen: WH-FM-08.2/65

No Revisi 01
Tglberlaku 25 agustus2020
Halaman dari1
FORMULIRLEMBAR
PENGESAHANSKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

Judul Skripsi : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Penderita

Kanker Payudara di RSI Sultan Agung Semarang.

Nama Mahasiswa : Nela Sagitha Devi


NIM : 1607031

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji


Pada tanggal, Agustus 2020

Menyetujui,

Penguji I : Ns.Priharyani W, M.Kep Sp.Kep.Mat ( )

Penguji II :Ns. Dwi Retnaningsih, S.Kep.,M.Kes ( )

Penguji III : Ns. Dwi Nur Aini,M.Kep ( )


Mengetahui,

Dekan Ketua
Fakultas Keperawatan, Bisnis dan Teknologi Program StudiKeperawatan

Dr. Ari Dina Permana Citra, SKM.,M.Kes Ns. Niken Sukesi., M.Kep

iii
PERYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nela Sagitha Devi

Tempat tanggal lahir : Semarang, 14 Juli 1997

Nim : 1607031

Program studi :S1 Keperawatan Universitas Widya Husada

Semarang

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :


1. Skripsi dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup
Penderita Kanker Payudara Di RSI Sultan Agung Semarang” adalah hasil
karya saya, dan dalam naskah ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar Sarjana di suatu Perguruan
Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara
tertulis dikutip dalam naskah ini dan diterbitkan dalam sumber kutipan atau
daftar pustaka.
2. Apabila ternyata dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapatunsur-
unsur plagiat, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang
telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty
non eksklusif.

Demikian peryataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, Agustus 2020


Yang menyatakan,

(Nela Sagitha Devi)

iv
MOTTO

“Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan”

“Kebanggakan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali kita jatuh”- Confusius

v
PERSEMBAHAN

Skripsi ini penelitian persembahkan kepada :

1. Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, atas segala nikmat

yang diberikan untuk penulis. Sehingga penelitian ini berjalan lancar dan

selesai dengan baik.

2. Kedua orang tua serta kakak dan adik saya yang senantiasa mendoakan dan

memberikan motivasi terbesar untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Dosen-Dosen S1 keperawatan yang sudah memberikan ilmu dan contoh

yang baik kepada penulis selama 4 tahun.

4. Teman-teman satu angkatan seperjuangan selama 4 tahun ini yang saya

cintai, karena saling mendukung supaya penelitian selesai.

vi
RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

Nama : Nela Sagitha.D

Tempat, Tanggal Lahir : Semarang,14 Juli 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat :Jl. Perum Beringin Asri Barat 6/66

Rt 10 Rw11 Kelurahan Wonosari

Kecamatan Ngalian Semarang.

Nomor Telp : 087772994325

Email : Nelasagitha14@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Bingin 02 Tahun 2010

2. SMP Negri 31 Semarang Tahun 2013

3. SMA Negri 13 Semarang Tahun 2016

4. Prodi Ners Stikes Widya Husada Semarang 2016-2020

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWTatas segala rahmat dan

hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini dengan

Judul ” Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker

Payudara di RSI Sultan Agung Semarang”.

Penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dalam pembuatan

skripsi penelitian. Penelitian ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat

dan terimakasih kepada :

1. Dr. Hargianti Dini Iswandari, drg., M.M, sebagai Ketua Universitas Widya

Husada Semarang.

2. Dr. Ari Dina Permana Citra, SKM., M. Kes selaku Dekan Universitas Widya

Husada Semarang.

3. Ns. Niken Sukesi., M. Kep Selaku Ketua Program Studi Keperawatan

Universitas Widya Husada Semarang.

4. Ns. Mariyati, M.Kep.,Sp.Kep.J, Selaku Ketua Program Studi Ners Universitas

Widya Husada Semarang.

5. Ns. Dwi Retnaningsih, S.Kep., M.Kes, pembimbing I yang telah memberi

bimbingan dan motivasi kepada penulis dengan sabar sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

viii
6. Ns. Dwi Nur Anini, M.Kep, selaku pembimbing II yang telah memberi

bimbingan dan motivasi kepada penulis dengan sabar sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

7. Segenap dosen dan seluruh staff mengajar Prodi Ners STIKES Widya Husada

Semarang serta semua pihak yang membantu serta memberikan ilmu dan

bimbingan pada peneliti.

8. Untuk Rumah Sakit RSI Sultan Agung Semarang yang telah mengizinkan

penulis untuk melakukan penelitian.

9. Terimakasih pada sahabat saya Nindi, Davita, Indayatus, Lutfia Indah, Gilang

R, Liyak, Elia Domas, Ifana, Muniotul Ulya Yang terlibat dan turut andil

dalam memberikan masukan serta semangat dalam menyelesaikan skripsi.

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dan keterbatasan yang

dimiliki, sehinga, penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai

masukan guna melengkapidan memperbaiki lebih lanjut.

Semarang, Agustus 2020

Nela Sagitha Devi

ix
DAFTAR ISI
SKRIPSI ............................................................................................................................................ i
PERNYATAAN SIAP UJIAN SKRIPSI ....................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...........................................................................................iii
PERYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................................................iii
MOTTO ........................................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ xiv
ABSTRSK ...................................................................................................................................... xv
ABSTRACT .................................................................................................................................. xvi
BAB IPENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................................... 8
BAB IITINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 10
A. Kanker Payudara ................................................................................................................ 10
1. Pengertian ...................................................................................................................... 10
2. Tipe Kanker Payudara Secara Umum Terdiri DariDua Jaringan ................................... 11
3. Penyebab Kanker Payudara ........................................................................................... 11
4. Klasifikasi ...................................................................................................................... 13
5. Tanda Dan Gejala Kanker Payudara .............................................................................. 14
6. Stadium Pada Kanker Payudara ..................................................................................... 14
7. Patofisiologi kanker payudara ....................................................................................... 16
8. Penatalaksanaan ............................................................................................................. 17
9. Pencegahan Penyakit Kanker Payudara ......................................................................... 19
B. Dukungan Keluarga ........................................................................................................... 20
1. Pengertian ...................................................................................................................... 20
2. Sumber Dukungan Keluarga .......................................................................................... 21
3. Bentuk Dukungan Keluarga........................................................................................... 22
4. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga ........................................... 23
C. Kualitas Hidup ................................................................................................................... 26
1. Pengertian Kualitas Hidup ............................................................................................. 26
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup ...................................................... 26
D. Hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup ...................................................... 29
E. Kerangka Teori .................................................................................................................. 30

x
BAB III METODE PENELITIIAN ............................................................................................. 31
A. Kerangka Konsep ............................................................................................................... 31
B. Hipotesis Penelitian............................................................................................................ 31
C. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................................................... 32
D. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................................ 32
E. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................................................... 32
1. Populasi ......................................................................................................................... 32
2. Sampel ........................................................................................................................... 33
3. Teknik Sampling ............................................................................................................ 33
a. Kiteria Inklusi ................................................................................................................ 33
b. Kriteria Eksklusi ............................................................................................................ 34
F. Definisi Operasional .......................................................................................................... 35
G. Instrumen penelitian dan pengumpulan data. ..................................................................... 36
1. Instrumen Data .............................................................................................................. 36
2. Uji instrumen penelitian ................................................................................................ 37
3. Cara pengumpulan data ................................................................................................. 39
H. Analisa data ........................................................................................................................ 40
1. Teknik pengolahan data ..................................................................................................... 40
2. Analisis data ....................................................................................................................... 43
I. Etika penelitian .................................................................................................................. 45
J. Alur Peneliti ....................................................................................................................... 42
BAB1 IVHASIL PENELITIAN ................................................................................................... 47
A. Dekripsi Lokasi Penelitian ...................................................................................................... 47
1. Gambaran Umum Penelitian .......................................................................................... 47
2. Karakteristik Responden ................................................................................................ 48
B. Analisis Univariat .................................................................................................................... 50
C. Analisis Bivariat ..................................................................................................................... 52
BAB VPEMBAHASAN ................................................................................................................ 54
A. Karakteristik Responden .................................................................................................... 54
1. Umur .............................................................................................................................. 54
2. Pendidikan ..................................................................................................................... 55
3. Pekerjaan ....................................................................................................................... 56
B. Analisis Univariat .............................................................................................................. 57
1. Dukunga Keluarga ......................................................................................................... 57
2. Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudara................................................................... 59
C. Analisis Bivariat ................................................................................................................. 61
D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................................... 63
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 65
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 65
B. Saran ..................................................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 68
Lampiran ....................................................................................................................................... 70

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Definisi Operasional.............................................................................34

Tabel 3.3 Indikator Instrumen Dukungan Keluarga.............................................35

Tabel 3.4 Pemberian Kode (Codling)...................................................................40

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur.......................48

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan...............49

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdaarkan Pekerjaan...................49

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Dukungan keluarga .........................................50

Tabel 4.5 Ditribusi Frekuensi Kualitas Hidup..................................................51

Tabel 4.6 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita

Kanker Payudara.............................................................................................51

xii
DAFTAR BAGAN

Gambar 2.1 Kerangka Teori...................................................................................31

Gambar 3.1 Kerangka Konsep..............................................................................32

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penyusun Proposal

Lampiran 2 Surat Persetujuan Judul

Lampiran 3 Surat Ijin pengambilan data

Lampiran 4 Surat balasan pengambillan data

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 6 Surat balasan penelitian

Lampiran 7 Surat permohonan menjadi responden

Lampiran 8 Lembar kesanggupan Menjadi responden

Lampiran 9 Uji Etik

Lampiran 10 Kuesioner Penelitian

Lampiran 11 Hasil Output SPSS

xiv
Program Studi Ners
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA
Semarang, September 2020

ABSTRSK
Nela Sagitha Devi
HUBUNGAN DUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP
PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RSI SULTN AGUNG
SEMARANG
Xvi+ 66 Hal + 2 Bagan + 9 Tabel + 11 Lampiran
Latar Belakang :Kankerpayudara merupakan masalah yang dapat
menimbulkan kesengsaraan dan kematian pada manusia. Kanker payudara
merupakan masalah paling besar bagi wanita di dunia dan menyebabkan
kematian utama bagi penderita kanker payudar.Kanker Payudara merupakan salah
satu penyakit tidak menular yang palingbanyak menyerang perempuan, kanker
payudara memiliki kematian sebesar 30% dan merupakan jenis kanker yang
paling mendominasi di Indonesia. Dukungan keluarga pentting bagi penderita
kanker payudara untuk meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita
kanker payudara di RSI Sultan Agung Semarang.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non
eksperimental dengan metode korelasional dan menggunakan cross setional.
Jumlah responden sebanyak 32 responden dari total populasi 101 orang denan
teknik proportinal rondom sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistik
menggunakan rumus spearman rank.
Hasil :responden yang mempunyai dukungan keluarga baik
dengan kualitas hidup baik sebanyak 15 orang (50.0%) dengan kualitas hidup
kurang baik sebanyak 6 orang (20,0%) dan kualitas hidup buruk sebanyak 3 orang
(0.0%). Responden yang mempunyai dukungan keluarga kurang baik denga
kualitas hidup baik sebanyak 1 orang (3,3%) dan kualitas hidup buruk sebanyak 1
orang (3,3%). Responden yang mempunyai dukungan keluarga buruk dengan
kualitas hidup baik sebanyak 1 orang (3,3%) dengan kualitas hidup kurang baik
sebanyak 3 orang (10,0%) dan kualitas hidup buruk sebanyak 7 orang
(23,3%).Hasil uji kedua variabel menggunakan uji spearman rank diperoleh nilai
p sejumlah 0.565 dan p value 0.001(p<0,05).
Kesimpulan : Ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup
penderita kanker payudara di RSI Sultan Agung Semarang.
Kata Kunci : Penderita Kanker Payudara, Dukungan keluarga, Kualitas
Hidup.
Daftar Pustaka : 30 (2010-2019)

xv
Nursing Sciene Program
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA
Semarang, September 2020

ABSTRACT
Nela Sagitha Devi
RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND QUALITY OF
LIFE FOR BREAST CANCER PATIENTS AT RSI SULTAN AGUNG
SEMARANG

Xvi+ 66 pages + 2 charts + 9 Tabels + 11 appendices

Backgeound : Breast cancer is a problem that can cause misery and


death in humans. Breast cancer is the biggest problem for women in the world and
the leading cause of death for breast cancer sufferers. Breast cancer is one of the
most common non-communicable diseases affecting women, breast cancer has a
mortality of 30% and is the most dominant type of cancer in Indonesia. Family
support is important for breast cancer sufferers to improve quality of life. This
study aims to determine the relationship between family support and the quality of
life of breast cancer patients at RSI Sultan Agung Semarang.
Methods : This research was non-experimental quantitative research
with correlation method and cross sectional approah. The numberof respondets
was 32 from a total population of 101 people with proportional random sampling
technique. The data obtained were processed statistically using the Spearman
Rank formula.
Research result : respondents who had good family support with a good
quality of life were 15 people (50.0%) with a poor quality of life as many as 6
people (20.0%) and a bad quality of life as many as 3 people (0.0%). Respondents
who have poor family support with a good quality of life are 1 person (3.3%) and
1 person (3.3%) has a poor quality of life. Respondents who had poor family
support with a good quality of life were 1 person (3.3%) with a poor quality of life
as many as 3 people (10.0%) and poor quality of life were 7 people (23.3%). The
test results of the two variables using the Spearman rank test obtained a p value of
0.565 and a p value 0.001(p<0.05).
Conclusion :There is a relationship between family support and the quality of
life of breast cancer patients at RSI Sultan Agung Semarang.

Keyword :Breast Cancer Patients ,family support, quality of life


References : 30 (2010-2019

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Kanker adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang mempunyai

spektum yang sangat luas dan komplek. Hampir tidak ada kanker yang dapat

sembuh dengan spontan (Olfah, 2013). Kanker yaitu hasil proses

perkembangan yang berbentuk penyimpangan proses kehidupan sel atau telah

mengalami transformasi sel. Kanker juga merupakan penyakit kronis yang

banyak diderita oleh seluruh individu masyarakat di banyak bangsa, bahkan

sering kali mereka menganggap bahwa kanker payudara tidak bisa

disembuhkan(Tania, Soetikno and Suparman, 2019).

BerdasarkandataWorld Health Organization (WHO) kanker meningkat

menjadi 18,1 juta kasus baru dan 9,6 juta kematian sedangkan sebanyak

627.000 wanita meninggal karena kanker payudara pada tahun 2018. Data

Riset kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi kanker

payudara di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter meningkat sebanyak

0.14% menjadi 0.18% pada tahun 2018 (Riskedas, 2018).

Berdasarkanpenderita kanker pada penduduk semua umur di Indonesia

sebesar 1,4%. Penderita kanker terbanyak di provinsi Jawa Tengah dan Jawa

Timur sebanyak 68.638 dan 61.230 kasus dan kanker payudara adalah

penyebab terbesar kematian (Kementrian Kesehatan RI, 2015). Berdasarkan

1
2

profil kesehatan kota Semarang tahun 2016 tercatat 1.360 kasus kanker dan

urutan pertama di tempati oleh kanker payudara yaitu 749 kasus(Dinas

Kesehatan Kota Semarang, 2016).

Kanker payudara merupakan suatu gambaran pertumbuhan yang ganas.

Kankerpayudara merupakan masalah yang dapat menimbulkan kesengsaraan

dan kematian pada manusia. Kanker payudara merupakan masalah paling

besar bagi wanita di dunia dan menyebabkan kematian utama bagi penderita

kanker payudara(Sutini, 2018). Kanker Payudara merupakan salah satu

penyakit tidak menular yang palingbanyak menyerang perempuan, kanker

payudara memiliki kematian sebesar 30% dan merupakan jenis kanker yang

paling mendominasi di Indonesia (Sutini, 2018).

American Cancer Society tahun 2018, kanker payudara urutan pertama

angka kejadian baru yaitu 268.70 kejadian. Prevelensi penyakit kanker di

Indonesia adalah kanker servik dan payudara yaitu kanker servik 0,8% dan

kanker payudara 0,5% Povinsi Sumatera barat kanker payudaraberada di

urutanketiga dengan prevensi 0.9% atau berdasarkan sekitar 2.285 orang

(Indriatmo, 2016). Prevalensi penyakit kanker payudara pada penduduk

semua umur di Indonesia sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 61.628

orang. Sedangkan Jawa Barat memiliki prevalensi 0,3% namun jumlah

penderita kankerpayudara di Jawa Barat cukup tinggi yaitu sekitar 6.701

orang (Kementrian Kesehatan RI, 2015).

Penyakit Kanker dapat memiliki dampak fisik, psikologis, sosial bagi

pasien dan keluarga, untuk banyak orang diagnosis kanker adalah hukuman

mati yang tidak dapat diubah. Diantaranya ketakutan akan perubahan, cacat
3

yang berkepanjangan, dan biaya pengobatan yang akan mengancam

kesejateraan psikologis dalam jangka panjang (Rustam, 2014). Kualitas hidup

dalam bidang kesehatan untuk menganalisis emosional seseorang dan

kemampuan untuk memenuhi tuntutan kegiatan dalam kehidupan secara

normal dan dampak sakit dapat berpotensi untuk menurunkan kualitas hidup

terkait kesehatan (Nursalam, 2014).

Kualitas hidup yang baik sangat diperlukan agar seseorang mampu

mendapatkan status kesehatan yang baik dan mempertahankan fungsi dan

kemampuan fisik seoptimal mungkin dan selama mungkin, seseorang yang

memiliki kualitas hidup yang tinggi maka akan memiliki keinginan kuat

untuk sembuh dan dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Sebaliknya

ketika kualitas hidup menurun maka keinginan untuk sembuh menurun

(Sutini, 2018). Menurut WHO kualitas hidup yaitu persepsi individu terhadap

posisi mereka dalam kehidupan pada konteks budaya dan nilai dimana

mereka tinggal, dalam hubungan dengan tujuan hidup,harapan, standar, dan

fokus hidup mereka. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup

penderita kanker payudara adalah dukungan keluarga(Sutini, 2018).

Keluarga merupakan sumber pemenuhan kebutuhan fisik bagi pasien

kanker payudara, ketidak kemampuan pasien kanker payudara menyebabkan

mereka sangat membutuhkan dukungan keluarga, keadaan ini menjadi

motivasi bagi keluarga untuk memberi dukungan kepada penderita kanker

payudara demi terjaganya kualitas hidup yang lebih baik(Setiyaningrum,

2018). Keluarga merupakan sumber pemenuhan kebutuhan fisik bagi pasien

kanker payudara, ketidakberdayaan pasien kanker payudara menyebabkan


4

mereka sangat membutuhkan dukungan keluarga, keadaan ini hendaknya

menjadi motivasi bagi keluarga untuk memberi dukungan kepada penderita

kanker payudara demi terjaganya kualitas hidup yang lebih baik. Dukungan

keluarga adalah suatu bentuk dukungan interpersonal antar anggota keluarga,

agar tercipta kenyamanan, anggota keluarga merasa terlindungi, dan anggota

keluarga merasa keberadaannya diakui (Wardani, 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh(Effendi and Widiastuti, 2014) tentang

dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien ca serviks di Ruangan Tulip

Rumah Sakit Arifin Achmad Provinsi Riau. Pasien Ca Serviks sangat penting

untuk mendapatkan dukungan keluarga dan memperhatikan aspek kualitas

hidup karena penyakit ineksi ini berifat kronis dan progresif sehingga

berdampak luas pada segala aspek kehidupan baik fisik, psikologis, sosial,

maupun spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Kanker Ca Serviks yang

menjalani kemoterapi.

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 26 responden (49,1%) yang

mendapat dukungan keluarga yang memiliki kualitas hidup baik sebanyak 16

orang (30,2%) dan 10 orang lainnya memiliki kualitas hidup yang buruk

(18,9%). Kemudian untuk 27 responden (51%) yang tidak mendapat

dukungan keluarga yang memiliki kualitas hidup yang hasilnya 0 (0%) dan

27orang lainnya yang memiliki kualitas hidup yang buruk (50,9). Hasil uji

statististik (chi-square) di peroleh nilai p = 0,000, sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas

hidup pasien ca serviks.


5

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Sutini, 2018) tentang

hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita kanker

payudara di rumah singgah kanker rumah teduh sahabat lin Kota Bandung.

Penderita kanker payudara akan merasa malu karena fisik yang terjadi pada

dirinya, dan akan berpengarh pada kualitas hidupnya. Salah satu faktor yang

mempengaruhi kualitas hidup adalah dukungan keluarga.

Hasil menunjukan 33 responden dukungan keluarga, dengan 21 orang

responden (63,6%) dukungan keluarga cukup, 2 responden (6,1%) dukungan

keluarga rendah, dan 10 orang responden (30,0%) dukungan keluarga tinggi.

Sedangkan 30 responden (90,9%) memiliki kualitas hidup yang baik, dan 3

responden (9,1%) memiliki kualitas hidup yang cukup.

Penelitian yang dilakukan oleh (Utama, 2019) tentang hubungan

dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara di Rumah

Sakit Islam Siti Khodijah Palembang. Hasil menunjukan 32 responden yang

mendapat dukungan keluarga kurang baik dan mengalami kualitas hidup yang

kurang baik juga sebanyak 21 orang (65,6%) lebih banyak dibandingkan

dengan pasien yang mendapat dukungan yang baik dari keluarga sebanyak 11

(35,5%) dari 31 orang. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square

didapatkan p value = 0,032 dengan nilai alpha 0,05 (p<α), hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas

hidup pasien kanker payudara.

Ketiga penelitian diatas mempunyai perbedaan dengan penelitian yang

akan di teliti sekarang yaitu variabel penelitian, tempat, sampel, karakteristik

responden dan waktu penelitian. Adanya persamaannya yaitu dukungan


6

keluarga, kualitas hidup, dan penderita kanker payudara. Berdasarkan

penelitin diatas dapat disimpulkan bahwa presentase dukungan paling besar

untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kanker payudara adalah

dukungan keluarga dengan perentase yang tinggi di bandingkan dengan

kualitas hidup penderita kanker payudara.

Data di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, pada

tahun 2016, pasien kanker payudara dengan rawat inap sebanyak 321orang.

Pada tahun 2017, wanita penderita kanker payudara dengan rawat inap

sebanyak 250 orang. Pada tahun 2019, pasien yang menderita kanker

payudara dengan rawatinap sebanyak 2.4320 orang diRuangDarussalamdan

terdapat 1.368 orang di Ruang Baitul Ma‟wa (Rekam Medis RSI Sultan

Agung Semarang). Berdasarkan data di ruangan Baitul Ma‟wa RSI Sutan

Agung Semarang bulan februari terdapat 100 di ruang ma‟wa dan selama 3

bulan terakhir populasinya ada 101 dari bulan maret sampai mei.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 10 Februari

2020 di ruang Ma‟wa Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang.

Hasil wawancara 4 pasien. Tiga pasien yang tinggal bersama keluarga

mengatakan dukungan dari keluarga sangat baik, keluarganya selalu memberi

semangat agar tetap menjalankan pengobatan demi kesembuhanya, dan selalu

ada di saat mereka membutuhkan bantuan dari keluarga. Mereka juga

mengatakan keluarga selalu memberi motivasi agar pasien tidak merasa malu

dengan keadaanya saat ini. Dengan adanya dukungan keluarga mereka

menjalankan hidup lebih semangat dan percaya diri. Sedangkan hasil

wawancara dengan 1 pasien yang tidak tinggal bersama keluarganya


7

mengatakan selama menjalankan pengobatan pasien tidak ada dukungan dari

keluarga, pada saat kerumah sakit mereka tidak ada yang menemani. Mereka

pasrah untuk menjalani hidupnya karena tidak ada dukungan dari keluarga.

Mereka mengatakan jika tidak ada dukungan dari keluarga, maka mereka

selalu merasa ketakutan karena kecacatanya dan mengalami keputusasaan,

tidak ada semangat untuk kesembuhan, merasa malu dengan keadaanya saat

ini.

Berdasarkan fenomena yang terjadi maka peneliti tertarik

mengambil topiktentang “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas

Hidup Penderita Kanker Payudara di RSI Sultan Agung Semarang”.

B. Rumusan Masalah

Penderita kanker payudara pada umumnya merasa malu terhadap

kondisinya dan tidak merasa percaya diri. Pasien merasa penyakitnya sangat

mematikan, dan harus dilakukan pengobatan dengan berbagai macam

tahapan. Dalamhal ini dukungan keluarga sangat diperlukan pada pasien

kanker payudara jika tidak ada dukungan keluarga maka menyebabkan

penurunaan kualitas hidup pasien. Dampaknya pasien sangat membutuhkan

dukungan dari keluarga supaya pasien lebih bersemangat untuk kesembuhan

dirinya, dan pasien lebih percaya diri dengan kondisi saatini. Maka dapat

dirumuskan masalah apakah hubungan dukungan keluarga dengan kualitas

hidup penderita penyakit kanker payudara di RSI Sultan Agung Kota

Semarang ?
8

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menjelaskan hubungan dukungan kelurga dengan kualitas hidup pada

penderita kanker payudara di RSI Sultan Agung Semarang.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripikan dukungan keluarga pada penderita kanker payudara di

RSI Sultan Agung Semarang.

b. Mendeskripsikan kualitas hidup pada penderita kanker payudaradi RSI

Sultan Agung Semarang.

c. Untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kualitas

hidup pada penderita kanker payudaradiRSISultan AgungSemarang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam melakukan perawatan pada penderita kanker.

2. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan memberikan

kontribusi bagi institusi keperawatan agar dapat mengembangkan materi

dan metode pembelajaran tentang hubungan dukungan keluarga dengan

kualitashidup penderita kanker payudara.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitianini dapat memberikan informasi, referensi dan

wawasan ilmu pengetahuan untuk mengaplikasikan ilmu keperawatan


9

yang peneliti tekuni khususnya untuk mengatasi dalam kualitas hidup

penderita kanker payudara.

4. Bagi Profesi Keperawatan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambahan referensi Managemen

Keperawatan, palliativecare dan keperawatan Medikal Bedah.

.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker Payudara

1. Pengertian

Kanker payudara merupakan keganasan yang berasal dari kelenjar,

saluran kelenjar, dan jaringan penunjang tidak termasuk kulit payudara.

Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan

pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhuan

yang tidak normal, cepat dan tidak kendali yang terjadi pada jaringan

payudara. Kanker payudara pada umumnya menyerang pada kaum wanita,

tetapi tidak menutup kemungkinan juga dapat menyerang kaum laki-laki,

Walaupun kemungkinan menyerang sangat kecil sekali yaitu 1:100.

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang juga menjadi

penyebab kematian terbesar kaum wanita di dunia, termasuk

Indonesia(Rinawati, 2013).Kanker payudara merupakan penyakit yang

bisa menyebabkan kematian pada wanita.

Kankerpayudara terjadi karena adanya kerusakan pada gen yang

mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sehinga sel itu tumbuh dan

berkembang biak tanpa bisa dikendalikan(Hamid Prasetya Subagja,

2014).

10
11

2. Tipe Kanker Payudara Secara Umum Terdiri DariDua Jaringan

a. Jaringan Glandular (Kelenjar)

Kelenjar mencangkup kelenjar susu (Lobules) dan saluran susu

(The milkpassage, Milk duct).

b. Jaringan Stromal (Penopang)

Penopang meliputi jaringan lemak dan jaringan serat konektif.

c. Jaringan Lymphatic

Sebuah jaringan yang berisi system kekebalan yangbertugas

mengeluarkan cairan serta kotoran selular. Selkanker payudara yang

pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1cm dalam waktu 8-12

tahun.

(Rinawati, 2013)

3. Penyebab Kanker Payudara

Hingga saat ini penyebab kanker payudara belum diketahui secara

pasti. Akan tetapi ada beberapa faktor resiko yang memungkinkan

seorang wanita terserang kanker payudara diantaranya yaitu (Hamid

Prasetya Subagja, 2014):

a. Faktor reproduksi

Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan resiko

terjadinya kanker payudara adalah nulip aritas, menarche pada usia

muda, menopause pada usia lebih tua, dan kehamilan pertama pada

usia tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya usia.

Perode antara terjadinya haid pertama dengan usia sata kehamilan


12

pertama merupakan salah satu penyebab berkembangnya kanker

payudara.

b. Penyakit fibrokistik

Perubahan pada jaringan payudara ditandai dengan benjolan

payudara non kanker yang sering menyebabkan rasa tidak nyaman

dan bersifat periodic dengan pengaruh hormonal pada siklus

menstruasi yang disebut dengan penyakit fibrokistik.

c. Obesitas

Obesitas yang disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik bisa juga

menjadi factor resiko terjadinya kanker payudara pada wanita pasca

manopause. Wanita dengan obesitas lebih mudah terserang penyakit

dari pada wanita yang lebih kurus. Obesitas memeliki hubungan

dengan jumlah hormone estrogen yang disimpan pada jaringan

lemak. Semakin banyak lemak yang disimpan, semakin banyak pula

hormone estrogen yang terperangkap dalam jaringan lemak, yang

merupakan bahan bakar utama pertumbuhan sel kanker payudara .

d. Makananan berlemak

Orang yang sering mengonsumsi makanan berlemak tinggi juga

beresiko terkena kanker payudara seperti : yogurt, eskrim, keju,

mentega, dan makanan penutup merupakan makanan yang bisa

menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Alasanya adalah karena

makanan yang diproduksi dengan pasokan usus saat ini cenderung

memiliki tingkat estrogen tinggi yang bisa mengganggu kesehatan.


13

e. Usia

Wanita yang berumur lebih dari 30 tahun mempunyai

kemungkinan lebih besar untuk mendapat penyakit kanker payudara

dan resiko ini akan bertambah sampai umur 50 tahun dan setelah

mengalami masa menopause.

f. Riwayat menstruasi

Wanita yang mengalami menstruasi pertama pada usia kurang dari

12 tahun akan memiliki resiko 1,7 - 3,4 kali lebih tinggi dari pada

wanita dengan menstruasi normal. Wanita yang masa menopausenya

terlambat memiliki resiko 2,5-5 kali lebih tinggi dari pada wanita

yang menopausenya kurang dari usia 55 tahun(Hamid Prasetya

Subagja, 2014).

4. Klasifikasi

Berdasarkan sifat serangannya terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Kanker payudara invasive

Pada kanker payudara invansif, sel kanker merusak saluran serta

dinding kelenjar susu, menyerang lemak dan jaringan konektifdi

sekitarnya. Kanker dapat bersifat invasive/menyerang tanpa selalu

menyebar (metatastatic) ke simpul limfe atau organ lain dalam tubuh.

b. Kanker payudara non invasive

Sel kanker terkunci pada saluran susu dan tidak menyerang

lemak serta jaringan konektif di sekitarnya. Ductal Carcinoma

insitu(DCIS)/ductal carcinomainsitu merupakan bentuk kanker

payudara non invasive yang paling umum terjadi sedangkan Lobular


14

carcinoma insitu (LICS)/lobular carcinoma insitu lebih jarang terjadi

justru lebih diwaspadai karena merupakan tanda meningkatnya kanker

payudara.

(Rinawati, 2013)

5. Tanda Dan Gejala Kanker Payudara

Berikut adalah gejala-gejala yang ada pada kanker payudara diantaranya

(Hamid Prasetya Subagja, 2014) :

a. Adanya benjolan pada payudara yang di raba.

b. Erosi/eksema puting susu.

c. Perubahan bentuk dan ukuran payudara.

d. Adanya luka di sekitar puting susu.

e. Keluarnya cairan berupa darah atau nanah berwarna kuning sampai

kehijauan dari puting susu dengan secara sepontan.

f. Perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke

dalam (Retraksi).

g. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan,

pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

6. Stadim Pada Kanker Payudara

a. Stadium I

Pada benjolan ini kanker berukuran tidak lebih dari 2cm dan

tidak bisa terdektesi dari luar. Perawatan yang sangat sistematis

dibutuhkan dalam stadium ini agar sel kanker tidak menyebar dan tidak

berlanjut. Kemungkinan, 70% pasien bisa sembuh pada stadium ini.


15

b. Stadium II

Pada stadium ini, besarnya benjolan bisa mencapai 2 sampai

5cm benjolan tingkat penyebaranya sudah meluasa sampai ke ketiak.

Meskipun benjolan sudah mencapai 5cm bisa jadi belum menyebar

kemana-mana. Kemungkinan 30 sampai 40% pasien sembuh. Untuk

mengangkat sel sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran

biasanya dilakukan operasi. Setelah operasi dilakukan penyinaran untuk

memastikan tidak ada lagi sel sel kanker yang tersisa.

c. Stadium IIIA

Sebanyak 87% kanker payudara ditemukan pada stadium ini.

Benjolan sudah berukuran lebih dari 5 cm dan telah menyebar hingga

ke kelenjar limfa.

d. Stadium IIIB

Pada stadium ini, penyebaran sel kanker meliputi seluruh bagian

payudara bahkan bisa mencapai kulit dinding dada, tulang rusuk, dan

otot dada serta telah menyerang kelenjar limfa secara menyeluruh.

Apabila sudah demikian tidak ada cara lain selain dilakukan operasi

pengangkatan payudara .

e. Stadium IV

Pada stadium ini, sel sel kanker sudah menyebar kebagian tubuh

lainya, seperti tulang, paru paru, hati dan otak. Sel sel tersebut juga bisa

mencapai kulit dan kelenjar limfa yang ada di dalam batang leher sama

seperti yang terjadi di stadium III. Tindakan yang harus dilakukan

adalah pengangkatan payudara .


16

(Hamid Prasetya Subagja, 2014)

7. Patofisiologi kanker payudara

Kanker payudara sering terjadi pada wanita di umur 40-50 tahun,

merupakan penyakit yang mempunyai banyak faktor terkait dan

tergantung pada tempat lokasi dan jaringan terserang kanker payudara.

Penyebab tidak dapat di tentukan dengan pasti. Ada tiga yang dapat

mendukung yaitu hormon, virus dan genetik. Kanker payudara menjalar

langsung pada struktur tubuh terdekat atau berjarak oleh sel kanker yang

di bawa melalui kelenjar getah bening atau pembuluh darah. Kelenjar

getah bening di axilla, supra clavicula atau mediastinal merupakan

tempat penyebaran pertama, sedangkan struktur tubuh lain adalah paru,

hati, tulang belakang dan tulang pelvis.

Menurut Taufan Nugroho menjelaskan patofisiologi kanker

payudara sebagai berikut : Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal

dalam suatu proses rumit yang disebut tranformasi yang terdiri dari tahap

inisiasi dan promosi.

a. Fase Inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan

genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam

bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agent yang disebut

karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran)

atau sinar matahari. Tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama

terhadap suatu karinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan

lainnya yang disebut promoter, menyebabkan sel lebih rentan


17

terhadap suatu karsinogen, bahkan gangguan fisik menahun bisa

membuat sel menjadi lebih untuk mengalami suatu keganasan.

b. Fase Promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiai akan

berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak

akan terpengaruhi oleh promosi, karena itu diperlukan beberapa

faktor untuk terjadinya keganasan.

(Masriadi, 2016)

8. Penatalaksanaan

Batas stadium yang masih bisa dioperasi dan diobati adalah stadium III.

Sedangkan, terapi stadium IIIB dan IV tidak lagi mastektomi, melainkan

pengobatan paliatif. Ada beberapa pengobatan kanker payudara

diantaranya yaitu :

a) Operasi

Cara ini dilakukan untuk mengambil sebagian atau seluruh

payudara. Operasi dilakukan untuk membuang sel. Sel kanker payudara

yang ada di dalam payudara. Adapun jenis operasi yang dilakukan

yaitu:

1. Lumpektomi

Operasi ini dilakukan untuk mengangkat sebagian dari

payudara dimana pengangkatan hanya dilakukan pada jaringan

yangmengandung sel kanker. Operasi ini biasanya dilakukan pada

pasien yang ukuran tumornya kurang dari cm dan letaknya di pinggir

payudara.
18

2. Mastektomi

Operasi ini di lakukan untuk mengangkat seluruh payudara berikut

dengan sel kanker atau otot dinding dada.

3. Operasi pengangkatan kelenjar getah bening

Operasi ini biasanya di lakukan apabila kanker telah menyebar dari

payudara ke kelenjar getah bening di ketiak.

b) Radioterapi

Radioterapi merupakan pengobatan dengan melakukan

penyinaran ke daerah yang terserang kanker. Cara ini di lakukan untuk

merusak sel-sel kanker. Metode pengobatan ini juga dilakukan

bedasarkan lokasi kanker, hasil diagnosis, dan stadium kanker.

Pelaksanaan pengobatan ini bisa dilakukan sebelum atau sesudah

dilakukan operasi.

c) Kemoterapi

Kemoterapi merupakan proses pemberian obat –obatan

antikanker dalam bentuk pil cair, kapsul, atau infus yang bertujuan

untuk membunuh sel kanker tidak hanya pada payudara, akan tetapi

juga seluruh tubuh. Efek samping dari kemoterapi adalah pasien kanker

mengalami mual, muntah dan rambut rontok. Efek samping ini bisa di

kendalikan dengan pemberian pengobatan. Biasanya, kemoterapi di

berikan 1-2 minggu sesudah operasi. Akan tetapi, apabia tumornya

sangat besar sebaliknya kemoterapi di lakukan pra operasi.


19

d) Terapi Hormonal

Terapi hormonal di lakukan apabila penyakit telah bersifat

sistemik atau metastasis jauh. Biasanya terapi hormonal di berikan

secara paliatif sebelum dilakukan kemoterapi karena efek sampingnya

lama dan efek sampingnya kurang (Heru Purwanto, 2014).

9. Pencegahan Penyakit Kanker Payudara

Pencegahan yang dilakukan pada kanker payudara yaitu:

a. Pencegahan Primer

Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu

bentuk promosi kesehatan karena di lakukan pada orang yang sehat

melalui upaya menghindarkan diri dari paparan berbagai faktor

risikodan melaksanakan pola hidup sehat.

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang

memiliki risiko untuk terkena kanker payudara.Pencegahan sekunder di

lakukan dengan melakukan deteksi dini melalui beberapa metode

seperti mamografi atau sadari (periksa payudara sendiri).

c. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier yaitu pencegahan yang lebih diarahkan

kepada individu yang telah positif menderita kanker

payudara.Penanganan yang tepat pada kanker payudara sesuai

stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang

harapan hidup penderita. Pencegahan tersier penting untuk


20

meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikai

penyakit dan meneruskan pengobatan.

1) Obat penghalang esterogen, tamoksifen yang telah di gunakan untuk

mengobati pasien kanker di berikan pada orang yang memiliki

sejarah kanker payudara dalam keluarganya.

2) Memberikan asi selama diyakini dapat menolong untuk mencegah

kanker.

3) Diet yang seimbang dan baik serta rendah lemak dan gula, dan

sebaiknya dilakukan pada masa kanak-kanak.

4) Sebagai ahi percaya bahwa vitamin A, terutama Beta Ca.

5) rotenedapat mencegah kanker.

(Olfah, 2013)

B. Dukungan Keluarga

1. Pengertian

Menurut penelitian (Hernilawati, 2013) keluarga adalah bagian dari

masyarakat yang peranannyasangat penting dalam membentuk kebudayaan

yang sehat. Keluarga di jadikan sebagai unit pelayanan karena masalah

kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara

sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga- keluarga

yang ada di sekitarnya.

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup

bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan individu

mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga

(Indrayani, 2014).
21

Dukungan keluarga adalah bantuan yang dapat diberikan kepada

anggota keluarga lain berupajasa, informasi dan nasihatyang mampu

membuat penerima dukungan akan merasa disayang (Utama,

2019).Dukungan keluarga adalah suatu bentuk dukungan interpersonal

antara anggota keluarga, agar tercipta kenyamanan, anggota keluarga

merasa terlindungi, dan anggota keluarga merasa keberadaannya diakui

(Wardani.O, 2019).

Dukungan kelurga memiliki fungsi untuk meningkatkan derajat

kesehatan dan mampu beradaptasi dalam kehidupan. Dukungan keluarga

memiliki dua sifat yaitu: dukunganeksternaldan internal. Dukungan

keluarga eksternal meliputi: sahabat, kelompok besar, sekolah, pekerjaan,

kelompok sosial. Sedangkan dukungan keluarga internal merupakan suatu

dukungan dari suami maupun dari istri atau anak,saudara kandung.

Individu yang memilikikeluarga yang memberikan suportif cenderung

akan membuat kondisi yang lebih baikdibandingkan dengan yang tidak

mendapatkan suportif, karena dukungan keluarga akan menimbulkan

semangat untuk meningkatkan kesehatan mental, individu dan keluarga,

serta dapat mengurangi stress (Sutini, 2018).

2. Sumber Dukungan Keluarga

Menurut Caplam (1974) dalam (Friedman, 2010)terdapat tiga sumber

dukungansosial umum. Sumber ini terdiri dari atas jaringan informal yang

spontan, dukungan terorganisasi yang tidak di arahkan oleh petugas

kesehatan professional, dan upaya terorganisasi oleh professional

kesehatan.
22

a. Dukungan sosial

Keluarga mengacu kepada dukungan-dukungan sosial yang

dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses

atau diadakan untuk keluarga dukungan sosial bisa atau tidak

digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang

bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan

jika diperlukan.

b. Dukungan keluarga internal

Dukungan keluarga internal seperti dukungan suami/istri atau

dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga

eksternal.

c. Dukungan keluarga eksternal

Dukungan keluarga eksternal ini berasal dari keluarga besar. Di mana

kini keluarga besar dapat memberikan dukungan sosial yang penting

bagi keluarga inti.

3. Bentuk Dukungan Keluarga

Keluarga memiliki empat jenis dukungan keluarga (Indriyani, 2014).

a. Dukungan Penilaian

Dimana keluarga akan membimbing dalam memecahkan suatu masalah

dan sebagai validator dalam keluarga.

b. Dukungan Informasi

Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyabar)

informasi tentang dunia. Dukungan informasi terjadi dan diberikan oleh


23

keluarga dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang bagaimana

cara mengatasi atau memecahkan masalah yang ada.

c. Dukungan emosional

Dimana keluarga merupakan tempat yang aman, damai dan membantu

penguasaan terhadap emosional pasien.

d. Dukungan Instrumental

Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah seperti

pelayanan, bantuan finansial dan material berupa bantuan nyata

(instrumental support, material support), suatu kondisi dimana benda

atau jasa akan membantu memecahkan masalah praktis, termasuk di

dalamnya bantuan langsung, seperti saat seseorang memberi atau

meminjamkan uang, membantu pekerjaan sehari-hari, menyampaikan

pesan, menyediakan transportasi, menjaga dan merawat saat sakit

ataupun mengalami depresi yang dapat membantu memecahkan

masalah. Dukungan nyata paling efektif bila dihargai oleh individu dan

mengurangi depresi individu. Pada dukungan nyata keluarga sebagai

sumber untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata.

4. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga

Menurut (Indrayani, 2014) faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan

keluarga adalah:

a. Faktor Internal

1) Tahap Perkembangan

Artinya dukungan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini

adalah pertumbuhan dan perkembangan dengan demikian setiap


24

rentang usia (bayi-lansia) memiliki pemahaman dan respon terhadap

perubahan kesehatan yang berbeda-beda.

2) Pendidikan atau tingkat pengetahuan

Keyakinan seseorang terhadap adanya dukungan terbentuk oleh

variabel intelektual yang terdiri dari pengetahuan, latar belakang,

pendidikan dan pengalaman masa lalu. Kemampuan kognitif akan

membentuk cara berfikir seseorang termasuk kemampuan untuk

memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dan

menggunakan pengetahuan tentang kesehatan untuk menjaga

kesehatan dirinya.

3) Faktor emosi

Faktor emosi juga mempengaruhi keyakinan terhadap adanya

dukungan dan cara melakukannya. Seseorang yang mengalami

respon stress dalam setiap perubahan hidupnya cenderung berespon

terhadap bebagai tanda sakit, mungkin dilakukan dengan cara

mengkhawatirkan bahwa penyakit tersebut dapat mengancam

kehidupannya. Seseorang yang secara umum terlihat sangat tenang

mungkin mempunyai respon emosional yang kecil selama ia sakit.

4) Faktor spiritual

Aspek spiritual dapat terlihat dari bagaimana seseorang menjalani

kehidupannya, mencakup nilai keyakinanyang dilaksanakan,

hubungan dengan keluarga atau teman, dan kemampuan mencari

harapan dan arti dalam hidup.


25

b. Faktor eksternal

1) Praktik di keluarga

Cara bagaimana keluarga memberikan dukungan biasanya

mempengaruhi penderita dalam melaksanakan

kesehatannya.Misalkan: klien kemungkinan besar akan melakukan

tindakan pengobatan jika keluarga memberikan hal yang sama.

2) Faktor psikososial-ekonomi

Faktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan resiko

terjadinya penyakit dan mempengaruhi cara seseorang

mendefinisikan dan bereaksi terhadap penyakitnya.Variabel

psikososial mencakup: stabilitas perkawinan, gaya hidup dan

lingkungan kerja. Seseorang biasanya akan mencari dukungan dan

pesetujuan dari kelompok sosialnya. Hal ini akan mempengaruhi

keyakinan kesehatan dan cara pelaksanaannya. Semakin tinggi

tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggap

terhadap gejala penyakit yang dirasakan. Sehingga ia akan segera

mencari pertolongan ketika merasa ada gangguan pada

kesehatannya.

3) Latar belakang budaya

Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai dan

kebiasaan individu, dalam memberikan dukungan termasuk cara

pelaksanaan kesehatan pribadi.


26

C. Kualitas Hidup

1. Pengertian Kualitas Hidup

Kualitas hidup adalah sasaran utama yang ingin dicapai di bidang

pembangunan sehingga kualitas hidup ini sejalan dengan tingkat

sejahteran. Diharapkan semakin sejahtera maka kualitashidup semakin

tinggi (Nursalam, 2014). Kualitas hidup menurut WHO adalah suatu

konsep multidimensional yang mengacu pada kesejahteraan individual.

Kualitas hidup sebagai persepsi individu tentang kehidupan, dalam

konteks kebudayaan dan norma kehidupan dan hubungan dengan tujuan,

harapan, standardan perhatian(Indrayani, 2014).

Menurut penelitian walander kualitas merupakan suatu konsep

holistik yang fundamental, tidak terlepas dari dimensi sehat seseorang.

Kualitas hidup adalah kombinasi secara objektif maupun subjektif yang

mengindikasikan keadaan sehat yang menyeluruhdalam domain kehidupan

yang bervariasi(Indrayani, 2014).

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup

Faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas hidup diantaranya

mengenali diri sendiri, adaptasi, merasakan penderitaan orang lain,

perasaan kasih dan sayang, bersikap optimis, mengembangkan sikap

empati(Indrayani, 2014). Kualitas hidup di pengaruhi oleh beberapa

faktor, diantaranya:
27

a. Usia

Usia menentukan kerentanan individu terhadap penyakit. Pada

umumnya kualitas hidup cenderung menurun dengan meningkatnya

umur. Individu dewasa mengekspresikan kesejahteraan lebih tinggi

pada usia dewasa madya.

b. Jenis kelamin

Perempuan lebih cenderung memiliki kualitas hidup yang baik

di bangdingkan dengan laki-laki, karena perempuan dapat mengotrol

emosi dan dapat menyelesaikan masalah di bandingkan laki-laki.

c. Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kualitas hidup, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

perbandingan signifikan yang tinggi dari pasien yang berpendidikan

tinggi dengan pasien yang berpendidikan rendah. Pasien yang

berpendidikan tinggi lebih bisa mengatur dalam keterbatasan fungsional

dan fisik khususnya dalam fungsi fisik, energi/kelelahan, berkaitan

dengan masalah emosi, sehingga dapat menemukan kualitas hidup yang

lebih baik.

d. Pekerjaan

Berbagai jenis pekerjaan akan berpengaruh pada frekuensi dan

distribusi penyakit. Hal ini disebabkan sebagian hidup digunakan untuk

bekerja dengan berbagai urusan lingkungan yang berbeda.


28

e. Ekonomi

Sekarang yang mempunyai status sosial yang berkecukupan

akan mampu menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, individu yang status sosial

ekonominya rendah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.

f.Lamanya menjalani terapi

Pasien yang telah lama menjalani terapi maka akan semakin

patuh dalam menjalani terapi karena pasien telah sampai pada tahap

penerimaan keadaannya. Selain itu mereka telah mendapatkan

pendidikan kesehatan tentang penyakit dan pentingnya menjalani terapi.

g. Dukungan keluarga

Dukungan keluarga dapat mempengaruhi kepuasan seseorang

dalam menjalani kehidupan sehari-hari termasuk kepuasan terhadap

status kesehatannya. Keluarga merupakan sistem pendukung yang

berarti sehingga dapat memberikan petunjuk tentang kesehatan mental.

Dukungan yang diberikan keluarga dalam merawat dan meningkatkan

status kesehatan adalah memberikan pelayanan dengan sikap menerima

kondisinya.

h. Kesehatan fisik

Kesehatan fisik mempunyai beberapa dampak terhadap kualitas

hidup seseorang. Kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas

tertentu dapat menjadi faktor mengikat atau menurunnya kualitas hidup

.
29

i. Kesehatan psikologi

Depresi dan kecemasan merupakan gangguan psikologis yang

paling sering dialami seseorang.

D. Hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup

Hubungan yang baik serta keluarga dan keluarga itu sendiri

mengetahui status kesehatan keluargadan memberikan dukungan yang tinggi

pada setiap aspek yang perawat kesehatan keluarga mulai dari strategi koping

yang baik hingga fase rehabilitasi. Dukungan keluarga akan sangat

mempengaruhi kualitas hidup seseorang, seorang pasien tentunya sangat

membutuhkan dukungan dari keluarganya (Romadoni, 2015). Kualitas hidup

penderita kanker payudara dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu

diantarannya adalah dukungan keluarga. Tinggi rendahnya dukungan keluarga

akan mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker payudara. Semakin tinggi

dukungan keluarga maka semakin baik kualitas hidupnya, sebaliknya semakin

rendah dukungan keluarga, maka kualitas hidupnya jugaakan menurun

(Friedman, 2010).
30

E. KerangkaTeori

Kanker Payudara
Penyebabnya:

1. Faktor reproduksi
Kanker payudara
2. Penyakit
fibrokistik
3. Obesitas
4. Sering
mengonsumsi
makanan berlemak
5. Usia
6. Riwayatmenstruasi

Kualitas Hidup Pada


dipengaruhi:

1. Usia
Dukungan keluarga:
2. Jeniss kelamin
1. Dukungan 3. Pendidikan
penilaian 4. Pekerjaan
2. Dukungan 5. Ekonomi
instrumental 6. Lamanya menjalani
3. Dukungan terapi
informasi 7. Dukungan keluarga
4. Dukungan 8. Kesehatan fisik
emosional 9. Kesehatan psikologis

Gambar 2.1 Kerangka Teori

(sumber:Hamid Prasetya Subagja, 2014; Pradono, Hapsari, 2017; Son at al,dalam


Mailani, 2015; Harnilawati,2013).
BAB III

METODE PENELITIIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep pada dasarnya adalah suatu uraian dan visualisasi

hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau

antara variable yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin

diteliti (Notoadmojo, 2018).

Gambar 3.1

Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

(Variabel Bebas) (Variabel Terikat)

Dukungan Keluarga Kualitas hidup penderita


kanker payudara

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian. Dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan (/, 2017).Hipotesis dalam penelitian ini adalan:

1. Ho (Hipotesis Nol) = Tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan

kualitas hidup pasien kanker payudara di RSI Sultan Agung Semarang.

2. Ha (Hipotesis Alternatif) = Ada hubungan dukungan keluarga dengan

kualitas hidup penderita kanker payudara di RSI Sultan Agung Semarang

31
32

C. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non

eskperimen. Penelitian kuantitatif non eskperimen yaitu penelitian yang

datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik dan

subjeknya tidak dikenai intervensi terhadap variabel yang diteliti. Rancangan

penelitian yang digunakan adalah rancangan korelasional yaitu untuk

mengetahui hubungan 1 variabel dengan variabel lain. Variabel ini diukur

biasanya dengan instrumen penelitian sehingga data akan menjadi angka yang

dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. Penelitian ini menggunakan

pendekatan cross sectional. Yaitu penelitian yang membutuhkan waktu

relatife sangat singkat dan dalam satu waktu (/, 2017).

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di RSI Sultan Agung Semarang pada

bulanAgustus 2020

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentuyang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2015). Populasi dalam penelitian ini adalah pasein yang menderita kanker

payudara di RSI Sultan Agung Semarang data populasi kanker payudara

2019 sebanyak 2.420 di ruang darussalam dan 1368 di ruang ma‟wa.


33

Populasi di bulan februari terdapat 100 di ruang ma‟wa dan selama 3 bulan

terakhir populasinya ada 101 dari bulan maret sampai mei.

2. Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (/, 2017).

Sampel pada penelitian ini adalah Hubungan Dukungan Keluarga dengan

Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudara. Karena tidak di

mungkinkanya penelitian melakukan penelitian di populasi dengan jumlah

populasi yang sangat besar, keterbatasan waktu, dan hambatan yang lainya

(Notoadmojo, 2018). Maka dari itu peneliti mengambil sampel menurut

roscoe dalambuku sugiyono (2018) Untuk penelitian kuantitatif dengan

jumlah 30 responden.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling

yang digunakan (Sugiyono, 2015).

Untuk pengambilan besaran sampel dari populasi, menggunakan

teknik purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara

memilih sampel di antara populasi dengan yang dikehendaki peneliti (/,

2017).

a. Kiteria Inklusi

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah

1). Usia > 17 Tahun.


34

2). Penderita kanker payudara yang tinggal satu rumah

bersamakeluarga.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (/, 2017).

Penelitian eksklusi dalam penelitian adalah :

1). Penderita kanker payudara dengan gangguan kejiwaan.


35

F. Definisi Operasional

Gambar 3.2

Definisi Operasional

Definisi
No Variabel Alat ukur Hasil ukur Skala
Operasional

1. Variabel Suatu bentuk dukungan Alat: kuesioner Total nilai (score) Ordinal
independen interpersonal antara dukungan dengan penlaian :
Dukungan anggota keluarga, agar keluarga dengan c. Baik jika nilai
Keluarga tercipta kenyamanan, 15pernyataan. skor 45-60
anggota keluarga terasa Cara d. kurang baik
terlindungi, dan anggota pengukuran: nilai sekor 30-
keluarga keberadaanya Peyataan positif 44
diakui. (favourable) e. Kategori buruk
4: selalu jika nilai skor
3: sering 15-29
2: jarang
1: tidak pernah
Pertanyaan
negatif
(Unfavourable)
4: tidak pernah
3: jarang
2: sering
1:selalu
Nilai tertingi :60
Nilai
terendah:15
2 Variabel Tingkat kesejahteraan dan Alat:kuesioner Total nilai (score) Ordinal
dependen kepuasan lansia terhadap kualitas hidup dengan penilaian :
Kualitas hidup keadaan yang terjadi pada dengan a.Baik 104-130
lansia diri lansia meliputi menggunakan b. Kurang Baik
kesehatan fisik, mental, skala World 52-77
serta sosial secara Health c. Buruk 26-51
keseluruhan Organization
Quality Of Life
(WHQOL)-
BREF yang
terdiri dari 26
pernyataan.
Cara
pengukuran
pertanyaan
5 : Sangat baik
4 : Baik
3 : Sedang
36

1 : Sangat buruk
Nilai tertinggi
:130
Nilai
terendah:26

G. Instrumen penelitian dan pengumpulan data.

1. Instrumen Data

Alatyangdigunakan untukkuesioner terbagi dari 2 kuisioner yaitu:

a. Kuesioner A (Kuesioner dukungan keluarga)

Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah

pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang dimodifikasi oleh (Wardani,

2011) berdasarkan dari tinjauan pustaka, juga di adopsi dari kuesioner

Nursalam (2003).

Penyusunan kuesioner dukungan keluarga berdasarkan variabel

dukungan keluarga terdiri dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.3

IndikatorInstrumen Dukungan Keluarga

No Sub Variabel Favourable Unfavourable


1 Dukungan penilaian 5,6,7 -
2 Dukungan informasi 2,3 1,4
3 Dukungan emosional 14,15 13
4 Dukungan instrumental 8,9 ,11 10,12
Total 8 7

Alat ukur dukungan keluarga terdiri dari 15 item pernyataan

dalambentuk pernyataan positif (favourable) dan pernyataan

negatif(unfavourable). Kuesioner ini terdiri dari 10pernyataan


37

favourable( pernytaan nomor 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 14,15) dan 5

pernyataan unfavourable (pernyataan nomor 1, 4, 10, 12, 13).

Pengukuran menggunakan skala Likert dengan empat kriteria, dimana

untuk pernyataan positif (favourable) 4 = selalu, 3 = sering, 2 = jarang,

1 = tidak pernah. Sedangkan untuk pernyataan negatif (unfavourable) 4

= tidak pernah, 3 = jarang, 2 = sering, 1 = selalu.

b. Kuesioner B (Kuesioner kualitas hidup)

Kuesioner berkaitan dengan kualitas hidup dengan menggunakan

skala World Health Organization Quality Of Life (WHQOL)-BREF

yang terdiri dari 26 pertanyaan, dan skor untuk setiap soal : 5 (sangat

baik, sangat memuaskan, berlebihan, sepenuhnya dialami, tidak

pernah), 4 (baik, memuaskan, sangat sering, jarang), 3 (biasa saja,

sedang, cukup sering), 2 (buruk, tidak memuaskan, sedikit, sangat

sering), 1 (Sangat buruk, sangat tidak memuaskan, tidak sama sekali,

sangat buruk, selalu).

2. Uji instrumen penelitian

a. Uji validitas

Kuesioner Dukungan Keluarga sudah dilakukan uji validitas

sebelumnya oleh Wardani (2011) di Kelurahan Baron Kecamatan

Magetan Kabupaten Magetan dengan jumlah responden 20 orang. Hasil

uji validitas dukungan keluarga menunjukkan nilai r hitung lebih besar

dari r tabel (0.4438) pada tingkat signifikan (α) = 5% yaitu r hitung > r

tabel. Dari 15 item dan semua item dinyatakanvalid dan dapat

digunakan untuk pengambilan data penelitian karena memiliki rentang r


38

antara 0.5990 – 0.9480 (> 0.4438). R tabel adalah sebuah tabel angka

yang digunakan untuk menguji hasil uji validitas suatu instrumen

penelitian. Dalam membaca jenis tabel, terdapat rumus yang digunakan,

yaitu: df=n-2 (Sugiyono, 2015).

Keterangan :

df: Degree Of Freedom

n: Jumlah Sampel yang digunakan

Hasil uji validitas untuk kuesioner kualitas hidup sudah

dilakukan uji validitas sebelumnya oleh Chasanah (2017) kepada 30

orang responden. Hasil uji validitas diperoleh nilai rhitung antara 0.3730

hingga 0.8180. Nilai rtabel pada tingkat signifikansi 5% dan jumlah

sampel 30 responden adalah 0.3610. Perbandingan nilai rhitung dengan

rtabel menunjukkan semua item pertanyaan memiliki nilai rhitung lebih

tinggi dari pada rtabel, sehingga dapat disimpulkan semua item

pertanyaan kuesioner kualitas hidup adalah valid.

b. Uji reliabilitas

Kuesioner dukungan keluarga dan kualitas hidup tidak perlu

dilakukan uji reliabilitas karena sudah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya oleh (Wardani, 2011). Hasil uji reliabilitas untuk variabel

dukungan keluarga diperoleh hasil koefisiensi sebesar 0.914 (nilai

cronbach alpha > 0.60) di mana nilai tersebut dalam kategori yang

sangat kuat dimana harga koefisien reliabilitas sangat tinggi (0.800-

1.000), sehingga dapat disimpulkan bahwa lembar kuesioner yang


39

digunakan dapat dipercaya serta mampu untuk menjadi pengumpulan

data.

Hasil reliabilitas untuk kuesioner kualitas hidup diperoleh hasil

koefisiensi alpha sebesar 0.891 (nilai cronbach alpha > 0.60), sehingga

dapat disimpulkan bahwa lembar kuesioner yang digunakan dapat

dipercaya serta mampu untuk menjadi pengumpulan data.

Harga koefisien reliabilitas dikonsultasikan dengan ketetapan

reliabilitas sebagai berikut:

Antara 0.800 – 1.000 = sangat tinggi

Antara 0.600 – 0.800 = tinggi

Antara 0.400 – 0.600 = cukup

Antara 0.200 – 0.400 = rendah

Antara 0.001 – 0.200 = sangat rendah

3. Cara pengumpulan data

Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada rancangan

penelitian dan teknik instrument yang digunakan (/, 2017).

a. Pembuatan surat permohonan pengambilan data yang ditujukan kepada

Direktur RSI Sultan Agung Semarang.

b. Setelah mendapat surat balasan dari Direktur RSI Sultan Agung

Semarang, kemudian surat izin tersebut diberikan kepada kepala ruang

Ma‟wa.

c. Setelah permohonan pengambilan data disetujui oleh kepala ruang

Ma‟wa, kemudian peneliti sudah bisa melakukan penelitian

pengambilan data di beberapa pasien.


40

d. Penelitimemberikan lembar persetujuan untuk di tanda tangani oleh

reponden apabila reponden bersedia menjadi subyek penelitian.

e. Peneliti membagikan lembar observasi kepada responden yang

nantinya diisi oleh responden.

f. Setelah peneliti memberikan lembar observasi terhadap pasien, peneliti

melalukan.

H. Analisa data

1. Teknik Pengolahan Data

Menurut (Dahlan. M., 2013) dalam pengolahan data terdapat

langkah-langkah yang harus ditempuh, diantaranya:

a. Editing (pemeriksaan data)

Editing adalah upayah untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

b. Coding (pemberian kode)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Peneliti memberikan

Coding pada kuesioner yang berupa :


41

Tabel 3.4

Pemberian Kode (Coding)

No Distributor Kategori Pemberian


Frekuensi Kode
Responden (Coding)
1. Umur Usia Remaja 17-25 tahun 1
Usia Dewasa 26-45 tahun 2
Usia Lanjut > 45 3
2. Pendidikan Tidak Sekolah 1
SD 2
SMP 3
SMA 4
Perguruan Tinggi 5
3. Pekerjaan Tidak Bekerja 1
Bekerja 2
4. Dukungan Keluarga Baik 1
Cukup 2
Buruk 3
5. Kualitas Hidup Baik 1
Kurang Baik 2
Buruk 3

c. Entry data (memasukkan data)

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat

tabel.

d. Tabulating (tabulasi)

Tabulasi adalah usaha untuk menyajikan data, terutama

pengolahan data yang diperlukan dalam analisa kuantitatif. Biasanya

pengolahan data ini menggunakan tabel, baik tabel distribusi frekuensi

maupun silang.
42

e. Alur Peneliti

Setelah mendapatkan izin dari Direktur RSI Sultan Agung

Semarang, Kepala bidang Keperawatan dan kepala ruang (ma‟wa)

peneliti melakukan penelitian tentang Hubungan Dukungan Keluarga

dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudara di ruang ma‟wa RSI

Sultan Agung Semarang. Pelaksanaan penelitian diawali dengan

melakukan permohonan izin dan arahan dari kepala ruang sebagai

perantara anatara peneliti,dan responden.

Setelah mendapatkan izin, peneliti meminta bantuan perawat

atau kepala ruang untuk melibatkan pasien kanker payudara sesuai

dengan kriteria yang di inginkan peneliti.Saat peneliti

mendapatkanpasien yang sesuai dengan kreteria, peneliti meminta data

kepada perawat tentang kondisi pasien saat ini.Setelah mengetahui

kondisi pasien dan pada saat tidak ada pengunjung, peneliti meminta

bantuan kepada perawat memberi waktu kepada peneliti untuk bertemu

dengan pasien. Kemudian peneliti melakukan pendekatan kepada

pasien hingga terjalin hubungan saling percaya antara peneliti dengan

pasien.

Setelah itu peneliti melanjutkan dengan menanyakan kepada

pasien tentang kesediaanya sebagai responden. Setelah pasien bersedia,

maka peneliti meminta pasien untuk menandatangani surat persetujuan

menjadi responden. Saat pasien sudah menjadi responden, peneliti

memulai untuk melakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner.

Dilaksanakan menyebaran kuesioner di ruang ma‟wa. Ruang ma‟wa


43

adalah ruang kemoterapi pada pasien penderita kanker payudara. Pada

tahap ini peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan dan

prosedur yang akan dilakukan selama penelitian dan melakukan kontrak

waktu kepada responden untuk berapa lama pengisian kuesioner yang

akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara responden dengan

peneliti. Peneliti memperkenalkan diri kepada responden bahwa peneliti

merupakan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian untuk syarat

kelulusan di Universitas Widya Husada Semarang dan pasien bersedia

untuk menjadi responden. Semua responden yang ditemukan oleh

peneliti bersedia untuk menjadi responden. Peneliti ini membutuhkan

waktu kurang lebih selama1 bulan lebih. Dibutuhkan waktu 1 bulan

lebih untukmencari pasien sesuai dengan kriteria yang akan dijadika

responden dalam penelitian, kemudian peneliti melakukan pemberian

kuesioner.

2. Analisis data

Analisis data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian.

Untuk alasan tersebut dipergunakan uji statistik yang cocok dengan

variabel penelitian. Analisis data dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

a. Analisis Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang bertujuan untuk

menjelaskanatau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel

penelitian,pada umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap variabel karena datanya berbentuk

kategorik dengan skala ordinal, sehingga tergambar fenomena variabel


44

yang diteliti. Pada penelitian ini variabel bebas adalah dukungan

keluarga dan variabel terikat adalah kualitas hidup penderita kanker

payudara(Notoadmojo, 2018).

b. Analisis Bivariat

Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoadmojo,

2018). Analisa ini di hubungkan atau mengkorelasi variabel independen

dan variabel dependen untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga

dengan kualitas hidup. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji Rank Spearman karena dalam penelitian ini data berbentuk

kategorik dengan skala ordinal dan ordinal(ranking/jenjang,dengan

menggunakan SPSS (Statistica Product And Service

Solution).Kegunaan Rank Spearman yaitu dengan mengetahui ada atau

tidaknya hubungan antara 2 variabel (Notoadmojo, 2018). Rumus untuk

menghitung Rank Spearman adalah sebagai berikut:

Keterangan:

rs = nilai korelasi Spearman-Rank

d2 = selisih setiap pasang Rank

n = jumlah pasang Rank untuk Spearman.

Untuk memutuskan hipotesis penelitian, peneliti menggunakan

tingkat kesalahan 5% (0.05) dengan ketentuan sebagai berikut:


45

a. Diperoleh nilai pvalue ≤ 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima maka

ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup

penderitakanker payudara di RSI Sultan Agung Semarang.

b. Diperoleh nilai pvalue> 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak maka

tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup

penderita kanker payudara di RSI Sultan Agung Semarang.

c. Nilai Keeratan hubungan antara dukungan keluarga dengankualitas

hidup penderita kanker payudara di RSI Sultan Agung Semarang.

I. Etika penelitian

Setelah mendapatkan persetujuan dari responden, peneliti baru melakukan

penelitian dengan menekankan etika meliputi:

1. Lembar persetujuan penelitian (Informed consent)

Lembar persetujuan diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan

agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian, serta

dampakyang akan terjadi selama dalam pengumpulan data. Jika responden

bersedi diteliti merekaharus menanda tangani lembar persetujuan

tersebut,jika tidak peneliti harus menghormati hak-hak responden.

2. Tanpa Nama (Anonim)

Anonimmerupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

menggunakan subjek penelitian dengan caratidak mencantumkan nama

responden di lembar dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan

.
46

3. Prinsip keadilan (Right to justice)

Masalah etika keperawatanmerupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskankode pada lembar pengumpulan data.

4. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subyek

dijamin kerahasiaannya. Hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil riset. Kerahasiaan ini, ditandai dengan

tanpa memberikan nama pada kuesioner (Nursalam, 2014).


47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Dekripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Penelitian

RSI Sultan Agung terletak di jalan Raya Kaligawe Km4 Semarang

yangmerupakan lembaga pelayanan kesehatan masyarakat dibawah

naungan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Badan Wakaf Sultan

Agung (YBWSA) Yang didirikan pada tanggal pada tanggal 17 agustus

1971. RS ini mulanya merupakan health center atau pusat kesehatan

masyarakat. Tertanggal 23 oktober 1975 RSI Sultan Agung Semarang di

Resmikan sebagai Rumah Sakit Tipe C dengan Surat Keputusan (SK) dari

menteri kesehatan Nomor : 1024/Yan Kes/1.0/75.

RSI Sultan Agung Semarang telah tersertifikasi Syariah pada 8

januari 1992 oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Dewan Syariah

Nasional (DSN), kemudian pada tanggal 21 februari 2011 ditetapkan

menjadi Rumah Sakit bertipe B dengan SK nomor : H. K.

03.05/1/5/1/513/2011. RSI Sultan Agung Semarang memiliki motto

“mencintai allah”, menyayangi sesama, dengan visi menjadi Rumah Sakit

terkemuka dalam pelayanan kesehatan yang selamata dan

meneyelamayatkan , pelayanan Pendidikan yang membangun generasi

khairu ummah dan pengembangan peradapan islam menuju masyarakat

sejahtera yang dirahmati allah .


48

Batas wilayah RSI Sultan Agung Semarang adalah.

a. Utara : Jalan Kaligawe raya

b. Selatan : Perkampungan Karangroto

c. Barat : Universitas Sultan Agung Semarang

d. Timur : Terminal Bus Terboyo

2. Karakteristik Responden

a. Berdasarkan Umur

Umur merupakan bagian dari karakteristik responden dalam

penelitian ini. Di bawah ini merupakan hasil data umur yang disajikan

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
di RSI Sultan Agung Semarang Bulan Agustus 2020
(n=30)
Kelompok Umur Jumlah Presentase(%)
Usia (26-45 Tahun) 7 23.3
Usia >45 Tahun 23 76.7
Total 30 100.0

Hasil distribusi karakteristik kelompok umur pada tabel 4.1

berdasarkan hasil diatas 23.3% responden berusia 26-45 tahun dan

76.7% responden berusia >45 tahun.

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan bagiandari karakteristik respondn dalam

penelitian ini. Di bawah ini merupakan hasil data pendidikan responden

yang disajikan dalamtabel sebagai berikut


49

Tabel 4.2
Distibusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
di RSI Sultan Agung Semarang Bulan Agustus 2020
(n=30)
Pendidikan Jumlah Presentase (%)
Tidak Sekolah 12 40.0
SD 7 23.3

SMP 6 20.0
SMA 1 3.3
Perguruan Tinggi 4 13.3
Total 30 100.0

Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden tidak

sekolah/tidak lulus sekolah sebesar 40.0%, yang mempunyai

pendidikan SD sebesar 23.3%, pendidikan SMP sebesar 20.0%,

pendidikan SMA sebesar 3.3% daan pendidikan perguruan tinggi

sebesar 13.3%.

c. Pekerjaan

Pekerjaan merupakan bagian dari karakteristik reponden dalam

penelitian ini. Di bawah ini merupakan hasil data pekerjaan responden

yang disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan
di RSI Sultan Agung Semarang Bulan Agustus 2020
(n=30)
Pekerjaan Jumlah Presentase(%)
Tidak Bekerja 7 23.3
Bekerja 23 76.7
Total 30 100.0
50

Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

yang tidak bekerja 7 responden atau sebesar 23.3% dan yang bekerja 23

responden atau sebesar 76.7%. Sebagian besar yang bekerja adalah

petani.

3. Analisis Univariat

a. Berdasarkan Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga merupakan variabel bebas pada penelitian

ini. Di bawah ini merupakan hasil data dan dukungan keluarga di RSI

Sultan Agung Semarang yang disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.4
Distibusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga
di RSI Sultan Agung Semarang Bulan Agustus 2020
(n=30)
Dukungan Keluarga Jumlah Presentase(%)
Baik 21 70.0
Kurang Baik 2 6.7
Buruk 7 23.3
Total 30 100.0

Tabel 4.6 menunjukan hasil bahwa dari 30 responden

sebagian besar mempunyai dukungan keluarga baik yaitu sebanyak 21

responden atau sebesar 70.0% dan 2 responden yang memiliki

dukungan keluarga kurang baik atau sebesar 6,7% dan 7 responden

yang memiliki dukungan keluarga buruk atau sebesar 23,3% dari

jumlah keseluruhan responden.


51

b. Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudar

Kualitas hidup penderita kanker payudara merupakan variabel

terikat pada penelitian ini. Di bawah ini merupakan hasil data kualitas

hidup penderita kanker payudara di RSI Sultan Agung Semarang yang

disajikan dalam tabel sebagi berikut:

Tabel 4.5
Distribusi Frekensi Responden Berdasarkan Kualitas Hidup Penderita
Kanker Payudara
di RSI Sultan Agung Semarang Bulan Agustus 2020
(n=30)
Dukungan Keluarga Jumlah Presentase(%)
Baik 17 56.7
Kurang Baik 9 30.0
Buruk 4 13.3
Total 30 100.0

Tabel 4.5 menunjukan hasil bahwa dari 30 responden sebagian

besar mempunyai kualitas hidup baik yaitu sebanyak 17 responden atau

sebasar 56.7% dan 9 responden yang memiliki kualitas hidup kurang

baik atau sebesar 30.0% dan 4 responden yang memiliki kualitas hidup

buruk atau sebesar 13.3% dari jumlah keseluruhan responden.


52

4. Analisis Bivariat

Tabel 4.6
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita
Kanker Payudara di RSI Sultan Agung Semarang
Bulan Agustus 2020
n=30
Dukungan Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudara
Keluarga
Baik Kurang Baik Buruk Total P Arah dan
Value Keeratan
F % F % F % F %
Baik 15 50.0 6 20.0 3 0.0 21 70.0
Kurang Baik 1 3.3 0 0.0 1 3.3 2 6.7 0.001 0.565
Buruk 1 3.3 3 10.0 3 10.0 7 23.3
Total 17 56.7 9 30.0 4 13.3 30 100.0

Berdasarkan Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup

Penderita Kanker payudara di RSI Sultan Agung Semarang pada tabel 4.6

menunjukan crosstabe responden yang mempunyai dukungan keluarga baik

dengan kualitas hidup baik sebanyak 15 orang (50.0%) dengan kualitas hidup

kurang baik sebanyak 6 orang (20,0%) dan kualitas hidup buruk sebanyak 3

orang (0.0%). Responden yang mempunyai dukungan keluarga kurang baik

denga kualitas hidup baik sebanyak 1 orang (3,3%) dan kualitas hidup buruk

sebanyak 1 orang (3,3%). Responden yang mempunyai dukungan keluarga

buruk dengan kualitas hidup baik sebanyak 1 orang (3,3%) dengan kualitas

hidup kurang baik sebanyak 3 orang (10,0%) dan kualitas hidup buruk

sebanyak 7 orang (23,3%).


53

Berdasarkan Uji rank spearman yang dilakukan mengenai

dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita kanker payudara di

RSI Sultan Agung Semarang di dapatkan hasil pvalue sebesar 0.001 <

0.05, Ho ditolak Ha diterima. Maka dapat disimpulkan ada hubungan

dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita kanker payudara di

RSI Sultan Agung Semarang.

Dalam uji Spearman Rank diketahui nilai korelasinya 0.565

yang menunjukan bahwakekuatan korelasinya sangat cukup (0.400-

0.600) dengan arah positif, hal ini menunjukan bahwa ada korelasi

dengan interpretasinya searah. Artinya,semakin baik dukungan

keluarga, semakin baik kualitas hidup penderita kanker payudara, atau

kenaikan dukungan keluarga,diikuti kenaikan kualitas hidup penderita

kanker payudara. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita kanker payudara di

RSI Sultan Agung Semarang.


54

BAB V

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

1. Umur

Berdasarkan hasil penelitian di RSI Sutan Agung Semarang dengan

30 responden,menunjukan sebagian besar responden penelitian berada

pada rentang usia > 45 tahun atau sebesar 76.7%.Penelitian yang

dilakukan oleh Sutini (2018) mengenai hubungan dukungan keluarga

dengan kulitas hidup penderita kanker payudara di Rumah Singgah

Kanker Rumah teduh Sahabat Lin kota Bandung menunjukan bahwa umur

terbanyak yang didapatkan penelitian sebanyak 33 responden berusian

antara 41-50 tahun.

Hasil penelitian yang didapatkan bahwa usia yang berumur >45

tahun lebih banyak dibandingkan umur 26-45 tahun. Hal ini menyebabkan

banyak ditemukannya respon yang berusia > 45 pada saat pencarian data

responden.Menurut penelitian (Indrayani, 2014) pertambahnya usia akan

dampak pada perubahan fungsi tubuh yang berdampak pada kesehatan

fisik seseorang, semakin besar kemungkinan yang terkena kanker

payudara berusia antara 40-50 tahun.

Menurut penelitian (Olfah, 2013) semakin bertambahnya usia

seseorang perempuan, semakin besar kemungkinan yang terkena kanker

payudara, usia yang lebih sering adalah usialebih dari 45 tahun.


55

2. Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian di RSI Sultan Agung Semarang

dengan responden 30 responden, menunjukan sebagian besar responden

penelitian tidak sekolah sebanyak 12 responden atau sebesar 40.0%.Teori

menurut (Notoadmojo, 2018) bahwa umunya semakin tinggi pendidikan

seseorang semakin baik pula pengetahuanya, maka tingkat pendidikan

akan menentukan mudah atau tidaknya seseorang dalam menyerap dan

memahami pengetahuan yang mereka peroleh. Seseorang yang memiliki

tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mudah untuk memperoses

informasi tentang suatu penyakit di bandingkan seseorang yang tingkat

pendidikan yang rendah maka lebih susah untuk memperoses informasi.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam

mempengaruhi pikiran seseorang. Menurut penelitian (Sutini, 2018)

mengenai hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita

kanker payudara, memaparkan bahwa dari 33 responden sebagian besar

memiliki latar belakang tidak sekolah sebanyak (90,9%).

Penelitian menurut (European Environment Agency (EEA), 2019)

tentang hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker

serviks di rumah sakit ibnu sinamakassar, mengatakan dari 30 responden

yang menunjukan hasil bahwa presentase tingkat pendidikan terakhir

responden yang paling besar memiliki latar belakang tidak sekolah

sebanyak 6 orang atau sebesar 20.0%. Semakin rendah tingkat pendidikan

kemungkinan semakin rendah pula pengetahuan seseorang dalam

mencegah terjadinya penyakit termasuk kanker serviks.


56

3. Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian di RSI Sultan Agung Semarang

dengan 30 responden, menunjukan sebagian besar responden bekerja

sebanyak 23 responden atau sebesar 76.7%. Menurut penelitian (European

Environment Agency (EEA), 2019) menyebutkan sebagian besar

responden adalah bekerja, dikarenakan responden paling banyak

ditemukan adalah perempuan. Sejalan dengan tigkat pendidikan yang

rendah, responden dalam penelitian ini lebih banyak bekerja sebanyak 20

responden atau sebesar 66,6%.

Berdasarkan peneliti (Sutini, 2018) hubungan dukungan dengan

kualitas hidup penderita kanker payudara di Rumah Singgah Kanker

Rumah Teduh Sahabat Iin Kota Bandung, menyatakan dari jenis pekerjaan

responden diketahui bahwa yang mempunyai pekerjaan PNS sebanyak 4

orang (13,3%), sebagian buruh/petani sebanyak 20 orang (66,6%)

sedangkan yang IRT 2 orang (6,7%),).Hal ini berarti mayoritas responden

mempunyai pekerjaan sebagai buruh/petani yaitu 20 orang (66,6%).

Penelitian (Pramesty Putri Arumdari, 2017)Dukungan Keluarga

pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi Family support in cancer

patients with chemotherapy, menyebutkan sebagian besar responden

adalah bekerja sebagai buruh/petani, responden dalam penelitian ini lebih

banyak bekerja sebanyak 62 responden atau sebesar 63,9%.


57

B. Analisis Univariat

1. Dukunga Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian di RSI Sultan Agung Semarang

dengan 30 responden, menunjukan sebagian besar responden mendapatkan

dukungan keluarga baik sebanyak 21 responden atau sebesar 70.0%. Pada

saat penelitian banyak responden yang didampingi keluarga ataupun

menjelaskan pertanyaan yang ada dikuesioner. Dukungan keluarga yang

baik ini dapat dilihat keluarga memiliki kemampuan untuk membantu

kebutuhan responden dalam kehidupan sehari-hari, memiliki waktu

sepenuhnya untuk membantu aktivitas responde. Sedangkan kudungan

keluarga kurang baik terdapat 2 responden atau sebesar 6.7%

disebabkanya karena kurangnya dukungan keluarga seperti anak tidak

mendukung dengan kesembuhannya dan terdpat dukungan keluarga buruk

sebanyak 7 responden atau sebesar 23.3% disebabkanya karena keluarga

kurang memberikan dukungan dan semngat untuk sembuh dan tidak

diperhatikannya hari-harinya seperti terapi dan minum obat.

Hasil penelitian (Sutini,2018) tentang dukungan keluarga

penderita kanker payudara di Rumah Singgah Kanker Rumah Teduh

Sahabat Lin Kota Bandung, berdasarkan hasil penelitiaan yang dilakukan

kepada 33 responden diketahui bahwa hasil penelitian dari penelitian

dukungan keluarga yaitu 21 orang responden (63,6%) dukungan keluarga

cukup, 2 responden (6, 1%) dukungan keluarga rendah, dan 10 orang

responden (30,0%) dukungan keluarga yang tinggi dimungkinkan karena

faktor sosial ekonomi.


58

Menurut penelitian (Utama, 2019) Hubungan Dukungan Keluarga

dengan Kulitas Hidup Pasien Kanker Payudara di Instalasi Rawat Inap

Bedah RSUP DR. Mohammad Palembang, bahwa jumlah dukungan

keluarga baik sangat tinggi yaitu dari 94 responden, yang memiliki

dukungan keluarga baik sebanyak 79,8%, lebih besar dari responden yang

memiliki dukungan keluarga kurang baik yaitu 20,2%.

Hasil penelitian dari dukungan keluarga tinggi disebabkan oleh

pertama dukungan emosional seperti keluarga memberikan dorongan

kepada responden untuk tetap menjaga kesehatan diri. Kedua dukungan

penghargaan seperti keluarga memberikan pujaan atas usaha yang

responden lakukan untuk mentaati aturan melakukan terapi yang telah

ditetapkan. Ketiga dukungan informasi seperti keluarga mengingatkan

responden untuk melakukan terapi yang sudah diberikan. Keempat

dukungan instrumental seperti keluarga melayani dan membantu ketika

responden membutuhkan bantuan.

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup

bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan individu

mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga

(Indrayani, 2014).Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Sutini, 2018)

dukungan kelurga memiliki fungsi untuk meningkatkan derajat kesehatan

dan mampu beradaptasi dalam kehidupan. Dukungan keluarga memiliki

dua sifat yaitu: dukungan eksternal dan internal. Dukungan keluarga

eksternal meliputi: sahabat, kelompok besar, sekolah, pekerjaan, kelompok

sosial. Sedangkan dukungan keluarga internal merupakan suatu dukungan


59

dari suami maupun dari istri atau anak, saudara kandung. Individu yang

memiliki keluarga yang memberikan suportif cenderung akan membuat

kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan

suportif, karena dukungan keluarga akan menimbulkan semangat untuk

meningkatkan kesehatan mental, individu dan keluarga, serta dapat

mengurangi stress.

2. Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudara

Berdasarkan hasil penelitian di RSI Sultan Agung Semarang

dengan 30 responden,menujukan sebagian besar responden mempunyai

kualitas hidup baik yaitu 17 responden atau sebesar 56.7%. Hasil

penelitian ditemukan bahwa sebagian responden mengalami penurunan

dalam menjalankan aktivitas sehari-hari akibat dari penyakit kanker

payudara. Membutuhkan lebih banyak waktu yang diperlukan dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan yang akan berdampak menurunnya

kualitas hidup. Terdapat kualitas hidup yang kurang baik sebanyak 9 atau

sebesar 30.0% kualitas hidup yang kurang baik ini disebkan karena

memikirkan dari pihak keluarga yang tidak memberikan dukungan kepada

dirinya maka dapat mengganggu atau menurunya kualitas hidup penderita

kanker payudara, sedangkan kualitas hidup buruk sebanyak 4 responden

atau sebanyak 13.3% disebabkanya karena dia memikirkan penyakit yang

sudah memasuki setadium 4 dan sudah melakukan terapi sebanyak 12x

tidak sembuh-sembuh/tidak ada perubahan dan mengakibatkanya

keputusasaan responden dan tidak maunya untuk melakukan pengobatan

lagi maka hal tersebut dapat menggangunya kualitas hidup responden.


60

Hasil penelitian (Sutini, 2018) tentang kualitas hidup penderita

kanker payudara di Rumah Singgah Kanker Teduh Sahabat Iin Kota

Bandung, didapatkan data bahwa 30 responden (90,9%) memiliki kualitas

hidup yang baik, dan 3 responden (9,1%) memiliki kualitas hidup yang

cukup. Menurut penelitian (Husni, Romadoni and Rukiyati, 2015)

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kulitas Hidup Pasien Kanker

Payudara di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP DR. Mohammad

Palembang, dari jumlah 32 responden yang memiliki kualitas hidup baik

sebanyak 53,1%. Kualitas hidup pada pasien kanker payudara antara

stadium dini dengan stadium lanjut mempunyai kualitas hidup jangka

panjang yang berbeda tergantung dari terapi pengobatan yang dilakukan

oleh pasien tersebut, selain itu juga kelelahan fisik dan aktivias dapat

mempengaruhi kualitas hidup.

Kualitas hidup yang baik sangat diperlukan agar seseorang mampu

mendapatkan status kesehatan yang baik dan mempertahankan fungsi dan

kemampuan fisik seoptimal mungkin, seseorang yang memiliki kualitas

hidup yang tinggi maka ia akan memiliki keinginan kuat untuk sembuh

dan dapat meningkatkan derajat kesehatannya sedangkan ketika kualitas

hidup menurun maka keinginan untuk sembuh juga menurun (Sutini,

2018).

Pasien kanker payudara dapat memiliki kualitas hidup yang baik

apabila melakukan pengobatan secara teratur, sehingga dengan melakukan

pengobatan dengan teratur kemungkinan untuk sembuh sangat besar,

pasien kanker payudara bisa sembuh dan dapat melakukan aktivitas untuk
61

memenuhi kebutuhannya tanpa ketergantungan dengan orang lain (Husni,

Romadoni and Rukiyati, 2015).

C. Analisis Bivariat

1. Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker

Payudara di RSI Sultan Agung Semarang

Hasil penelitian dari 30 responden di RSI Sultan Agung Semarang

menunjukan bahwa 7 responden yang mendapatkan dukungan keluarga

buruk, semuanya mendapatkan kualitas hidup yang kurang baik. Sebanyak

2 responden yang mendapatkan dukungan keluarga kurang baik dan 21

responden yang mendapatkan dukungan keluarga kategori baik terbagi

menjadi 17 responden mendapatkan kualitas hidup baik dan 9 responden

yang mendapatkan kualitas hidup yang kurang baik, 4 responden

mendapatkan kualitas hidup yang buruk.

Menurut penelitian (Sutini, 2018) Hubungan Dukungan Keluarga

dengan Kualitas Hidup Kanker Payudara di Rumah Singgah Kanker

Rumah Teduh Sahabat Iin Kota Bandung, menunjukan adanya hubungan

antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita kanker

payudara yang penderita kanker payudara responden yang memilki

dukungan keluargayang baik ada 10 responden ,dukungankeluarga sedang

dengan kualitas hidup baik ada 19 orang, dukungan keluarga sedang,

dengan kualitas hidup cukup 1 orang, dukungan keluarga rendah, dengan

kualitas hidup cukup 3 orang.

Hasil penelitian yang dilakukan (Utama, 2019) menyimpulkan

bahwa dukungan keluarga sangat berperan penting dalam meningkatkan


62

kualitas hidup pasien dengan kanker payudara, karena dukungan keluarga

sangat dibutuhkan oleh pasien, keluarga dapat memberikan motivasi,

perhatian serta kepedulian terhadap kebutuhan keluarga yang sakit serta

sedang menjalani pengobatan. Antara dukungan keluarga dengan kualitas

hidup pasien kanker payudara. Pasien yang mendapatkan dukungan

keluaga kurang baik dan mengalami kualita hidup yang kurang baik juga

sebanyak 21 orang (65.6%) lebih banyak dibandingkan pasien yang

mendapatkan dukungan yang baik dari keluarga sebanyak 11 (35.5%) dari

31 orang.

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitiaan semakin baik dukungan

keluarga yang diberikan semakin baik pula kualitas hidup penderita kanker

payudara. Begitu pula semakin buruk dukungan keluarga, kualitas hidup

penderita kanker payudara. Hasil penelitian menemukan 7 responden

dengan dukungan keluarga yang buruk menjadikan kualitas hidup

penderita kanker payudara menjadi kurang baik. Kondisi ini

menggambarkan bahwa masih ada anggota keluarga responden tidak

memberikan perhatian yang baik dengan responden meskipun pada saat

yang sama responden membutuhkan bantuan dari anggota keluarga.

Dukungan keluarga sangat diperlukan dalam proses penyembuhan

anggota keluarga yang sakit, dukungan keluarga yang baik akan

meningkatkan derajat kesehatan anggotannya sedangkan dukungan

keluarga yang kurang baik dapat menyebabkan pasien kanker payudara

untuk kesembuhanya sangat sulit. Dukungan keluarga yang kurang baik

dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diataranya ekonomi dan


63

pengetahuan keluargayangkurang terhadap pentingnya dukungan keluarga

dalam proses penyembuhan pasien kanker payudara, sehingga pasien

kanker payudara dapat sembuh hal ini disebabkan oleh faktor internal

seperti tingkat pengetahuan, faktor eksternal (Husni, Romadoni and

Rukiyati, 2015).

Kualitas hidup penderita kanker payudara dipengaruhi oleh

beberapa faktor, salah satu diantarannya adalah dukungan keluarga. Tinggi

rendahnya dukungan keluarga akan mempengaruhi kualitas hidup

penderita kanker payudara. Semakin tinggi dukungan keluarga maka

semakin baik kualitas hidupnya, sebaliknya semakin rendah dukungan

keluarga, maka kualitas hidupnya jugaakan menurun (Friedman, 2010).

Dukungan keluarga yang baik akan meningkatkan derajat

kesehatan anggotanya. Dari hasil penelitian ini didapatkan sebagian besar

responden mendapatkan dukungan keluarga yang baik tetapi kualitas

hidup buruk. Sehingga kemungkinan pasien kanker payudara untuk

sembuh sangat sulit. Kualitas hidup yang buruk disebabkan oleh beberapa

faktor diantaranya adalah menurunnya kekebalan tubuh yang

menimbulkan setres dan kondisi stres akan menyebabkan kelemahan pada

imunitas yang berdampak buruk pada fungsi fisiologis dan menyebabkan

kualitas hidup buruk walaupun dukungan keluarga yang diberikan sudah

baik (Husni, Romadoni and Rukiyati, 2015).


64

D. Keterbatasan Penelitian

1. Pada penelitian ini peneliti tidak bisa menggali lebih dalam mengenai

dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita kanker payudara dan

peneliti melakukan penelitian dengan melakukan menyebaran kuesioner.

dengan adanya kondisi covid seperti ini ada beberapa responden yang

merasa tidak nyaman untuk dijadikan penelitian.

2. Pada penelitian ini peneliti tidak bisa untuk mengotrol dalam pengisian

kuesioner diakibatkanya terbatasan waktu yang diberikan.

3. Penelitian hanya menyimpulkan secara keseluruhan dukungan keluarga

yang diberikan. Bentuk dukungan keluarga berbagai macam, antara lain

dukungan penelitian, dukungan informasi, dukungan emosional dan

dukungan instrumental. Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti secara

datail sub variabel dari dukungan keluarga.


65

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mengambil

kesimpulan:

1. Sebagian besar responden dengan dukungan kelurga baik sebanyak 21

responden atau 70.0% mendapatkan dukungan keluarga baik.

2. Sebagian besar responden dengan kualitas hidup baik sebanya 17

responden aaatau 56.7% dengan kualitas hidup baik.

3. Ada hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup penderita

kanker Payudara di RSI Sultan Agung Semarang yang mendapatkan

dukungan keluarga buruk sebagian besar memiliki kualitas hidup yang

kurang baik sebanyak 3 responden atau sebesar 10.0%.Sedangkan

responden yang mendapatkan dukungan yang baik sebagian besar

memiliki kualitas hidup yang baik sebanyak 15 responden atau sebesar

50.0%.

B. Saran

1. Bagi Rumah Sakit


66

Bagi RSI Sultan Agung Semarang dapat menangani atau

melakukan asuhan keperawatan yang berkaitan dengan masalah yang

dialami pasien seperti masalah biologis, psikologis, sosial dan spiritual.

2. Bagi Institusi

Bagi Institusiagar dapat memberikan informasi dan memberikan

kontribusi bagi institusi keperawatan agar dapat mengembangkan materi

dan metode pembelajaran tentang hubungan dukungan keluarga dengan

kualitas hidup penderita kanker payudara.

3. Bagi Keluarga

Diharapkan keluarga dapat memberikan bantuan yang lebih berupa

saran dan motivasi, sehingga masalah-masalah yang diharapkan responden

kanker payudara dapat teratasi dan tidak berdampak buruk pada kondisi

kesehatannya/tidak menambah tingkat keparahan penderita kanker

payudara.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dilanjutkan untuk penelitian berikutnya dengan

melibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup diantaranya

ekonomi, lamanya menjalani terapi,kesehatan fisik, kesehatan psikologi.

5. Bagi Profesi Keperawatan

Dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut sebagai dasar untuk

lebih memantabkan dan memberi informasi adanya hubungan dukungan

keluarga dengan kualitas hidup penderita kanker payudara serta bisa


67

dijakikan sebagai penambahan referensi Managemen Keperawatan,

palliativecare dan keperawatan Medikal Bedah


68

DAFTAR PUSTAKA

/ (2017) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. 4th edn. Jakarta: Salemba


Medika.
Dahlan. M. (2013) Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT
Epidemiologi Indonesia.
Dinas Kesehatan Kota Semarang (2016) „Profil Kesehatan Jawa Tengah‟, 2016.
Semarang.
Effendi, N. and Widiastuti, H. (2014) „Jurnal Kesehatan‟, Jurnal Kesehatan, 7(2),
pp. 353–360. doi: 10.24252/kesehatan.v7i2.54.

European Environment Agency (EEA) (2019) „済無No Title No Title‟, 53(9), pp.
1689–1699. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Friedman (2010) Buku Ajaran Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Hamid Prasetya Subagja (2014) Waspda Kanker Ganas Pembunuh Wanita.
Yogyakarta: Flash Books.
Hernilawati (2013) Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan:
Penerbit Pustaka As Salam.
Heru Purwanto (2014) Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudarah. Jakarta:
Peraboi.
Husni, M., Romadoni, S. and Rukiyati, D. (2015) „Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara di Instalasi Rawat Inap
Bedah RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012‟, Jurnal
Keperawatan Sriwijaya, 2(2), pp. 77–83.
Indrayani (2014) Vasektormi Tindakan Sederhana dan Menguntungkan Bagi Pria.
Jakarta: Cv. Trans InfoMedia.
Indriatmo (2016) „Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Motivasi Untuk
Sembuh Pada Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi di Ruangan
OneDay Care RSUD‟, Program Studi Keperawatan Stikes Kusuma
Husada, pp. 1–10.
Indriyani (2014) Upaya Promotif dan Preventif Dalam Menurunkan Angka
Kematian Ibu dan Bayi. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Kementrian Kesehatan RI (2015) „Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara‟.
Jakarta.
Masriadi (2016) Epidemiologi Peenyakit Tidak Menular. Jakarta: Katalog dalam
Penerbitan (kdt).
Notoadmojo (2018) Metodelogi Penelitian Kesehatan. 3rd edn. Jakarta: Rineka
69

Cipta.
Nursalam (2014) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Olfah, Y. (2013) Kanker Payudara dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
Pramesty Putri Arumdari, N. (2017) „Buku Proceeding Unissula Nursing
Conference Tema : “Nurse Roles in Providing Spiritual Care in Hospital,
Academic and Community” Dukungan Keluarga pada Pasien Kanker yang
Menjalani Kemoterapi Family support in cancer patients with
chemotherapy‟, pp. 90–95.
Rinawati, M. dan (2013) Kanker Payudara dan PMS pada Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Riskedas (2018) „Riset Kesehatan Dasar‟.
Setiyaningrum (2018) Hubungan Dukungan Keuarga terhadap Kualitas hidup
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dirumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakata. Available at:
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/63700.
Sugiyono (2015) Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, cv.
Sutini, S. (2018) „Hubungan Dukungan keluarga Dengan Kualitas Hidup‟,
8(1974), pp. 10–54.
Tania, M., Soetikno, N. and Suparman, M. Y. (2019) „Gambaran Kecemasan Dan
Depresi Wanita Dengan Kanker Payudara‟, Jurnal Muara Ilmu Sosial,
Humaniora, dan Seni, 3(1), p. 230. doi: 10.24912/jmishumsen.v3i1.3469.
Utama, Y. A. (2019) „Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup
Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Islam Siti Khodijah Palembang
Tahun 2018‟, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(3), p. 529.
doi: 10.33087/jiubj.v19i3.698.
Wardani (2011) Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pada
Lansia Dengan Demensia di Kelurahan Magetan. Available at:
Http://eprints.ums.ac.id//14773./.
Lampiran1

70
71
72
73
74
75
76
77

Lampiran 8

SURAT PERMOHONANMENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.
Calon Responden Penelitian
Di RSI Sultan Agung Semarang
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama :
NIM :
Institusi Pendidikan :Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanWidya
HusadaSemarang
Adalah mahasiswa yang akan melakukan penelitian dengan judul
“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker
Payudara di RSI Sultan Agung Semarang”.
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat bagi responden kanker payudara
yang menjadi responden. Kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika Ibu tidak bersedia menjadi
responden maka tidak ada ancaman bagi responden. Dan jika responden kanker
payudara telah menjadi responden dan terjadi hal-hal yang memungkinkan untuk
mengundurkan diri maka diperbolehkan untuk mengundurkan diri untuk tidak
sebagai responden dalam penelitian ini. Apabila responden kanker payudara
menyetujui maka saya mohon kesediaannya untuk menandatangani lembar
persetujuan.

Atas kesediaan dan partisipasinya dalam penelitian ini, saya ucapkan


terima kasih.

Peneliti

Nela Sagitha Devi


78

Lampiran 9

LEMBAR KESANGGUPAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan kesediaan menjadi

responden penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanWidya HusadaSemarang yang

bernama Nela Sagitha Devi dengan Judul “Hubungan Dukungan Keluarga

Dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudara Kanker Payudara Di

RSI Sultan Agung Semarang”.

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak berakibat negatif dan merugikan saya.

Oleh karena itu, saya bersedia menjadi responden penelitian.

Semarang, September 2020


Responden,

(tanda tangan tanpa disertai nama )


79

Lmpiran 10

Karakteristik Responden

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

1. Bacalah terlebih dahulu semua pertanyaan dan tanyakan kepada peneliti

apabila ada yang kurang dimengerti.

2. Isilah pertanyaan dengan mengisi pada kolom yang telah disediakan.

3. Berilah tanda (√ ) pada kolom sesuai dengan jawaban Bapak/Ibu.

DATA DEMOGRAFI

1. Kode Respon : (Diisi oleh peneliti)

2. Umur :a. 17-25 Tahun.

b. 26-45 Tahun.

c.Usia > 45 Tahun

3. Pendidikan Terakhir :a.Tidak Sekolah ( )

b.SD ( )

c.SMP ( )

d.SMA ( )

e. Perguruan Tinggi ( )

4. Status Pekerjaan :a.Bekerja ( )

b. Tidak Bekerja ( )
80

Lapiran 11

KUESIONER A
Skala Dukungan Keluarga

No Pertanyaan Selalu Sering Jarang Tidak


pernah
Dukungan Informasi
1. Keluarga tidak mendukung saya dalam setiap
tindakan yang saya lakukan
2. Keluarga memberikan kesempatan pada saya
dalam kegiatan sosial
3. Keluarga selalu memberikan masukan ketika
saya mengalami masalah
4. Keluarga tidak mencari informasi tentang
penyakit kanker payudara.
Dukungan Penilaian
5. Keluarga mendorong agar saya tidak putus asa
jika mengalami kesulitan dalam hal beraktivitas
6. Keluarga selalu siap jika saya memerlukan
bantuan
7. Tanpa dukungan keluarga, saya memiliki rasa
percaya diri yang tinggi.
Dukungan Instrumental
8. Keluarga selalu mengajak saya untuk beribadah
bersama sesuai dengan agama yang dianut.
9. Keluarga selalu mengarahkan saya pada hal yang
benar jika saya melakukan kesalahan
10. Keluarga tidak memenuhi kebutuan saya sehari-
hari
11. Keluarga selalu memberi saya semangat untuk
kesembuhan saya
12. Keluarga tidak peduli dengan kegiatan saya
sehari-hari.
Dukungan Emosional
13. Keluarga selalu marah-marah dan mengeluh
dengan kondisi saya sekarang
14. Keluarga tidak malu dan menerima diri saya
yang menderita kanker payudara ini
15. Keluarga selalu memaksa saya untuk semangat
sembuh
Keterangan: Pertanyaan positif (4 = selalu, 3 = sering, 2 = jarang, 1 = tidak
pernah). Pernyataan negatif (4 = tidak pernah, 3 = jarang, 2 = sering, 1 = selalu)
81

Lampiran 12
KUESIONER B
Kuesioner WHOQL-BREF

Pertanyaan berikut ini menyangkut perasaan anda terhadap kualitas hidup,


kesehatan dan hal-hal dalam hidup anda. Saya akan membacakan setiap
pertanyaan kepada anda, bersamaan dengan pilihan jawaban.Pilihlah jawaban
yang menurut anda paling sesuai. Jika anda tidak yakin dengan jawaban yang
akan anda berikan terhadap pertanyaan yang diberikan, pikiran pertama yang
muncul benak anda seringkali merupakan jawaban terbaik.
Yakinlah dalam pikiran anda segala standar hidup, harapan, kesenangan
dan pertahian anda. Kami akan bertanya apa yang anda pikirkan tentang
kehidupan anda pada empat minggu terakhir.

Biasa-
Sangat Sangat
No Pertanyaan Buruk biasa Baik
Buruk Baik
Saja
1 2 3 4 5
1. Menurut anda, bagaimana
kualitas hidup anda?

Tidak Sangat
Sangat Tidak Biasa- Memu-
Memu Memu-
Memuas-kan biasa Saja askan
askan askan
1 2 3 4 5
2. Seberapa puas anda
terhadap kesehatan
anda?

Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-hal
berikur ini dalam empat minggu terakhir.
Dalam Dalam
Tidak jumlah jumlah
Sangat
sama Sedikit sedang berlebihan
sering
sekali (lebih (lebih
dari 3) banyak)
5 4 3 2 1
3. Apakah rasa sakit yang anda
derita mengganggu aktivitas
keseharian anda?
4. Apakah anda membutuhkan
terapi medis untuk menjalankan
kehidupan sehari-hari?
1 2 3 4 5
5. Apakah anda menikmati hidup
82

anda?
6. Apakah anda merasa hidup anda
punya arti?
7. Apakah anda masih bisa
berkonsentrasi?
8. Apakah anda merasa aman dalam
kehidupan anda sehari-hari?
9. Apakah lingkungan tempat tinggal
anda sudah sehat? (sarana dan
prasarana memadai)

Pertanyaan berikut mengacu kepada seberapa penuh anda mengalami hal-hal


berikut dalam empat minggu terakhir.
Tidak
Sepenuhnya
sama Sedikit Sedang Seringkali
dialami
sekali
1 2 3 4 5
10. Apakah anda
memiliki tenaga
yang cukup untuk
beraktivitas sehari-
hari?
11. Apakah anda puas
dengan penampilan
anda?
12. Apakah kebutuhan
sehari-hari anda
terpenuhi?
13. Apakah informasi
untuk kehidupan
keseharian anda
terpenuhi?
14. Seberapa sering
anda menghabiskan
waktu untuk
berekreasi?

Biasa-
Sangat Sangat
Buruk biasa Baik
Buruk Baik
Saja
1 2 3 4 5
15. Bagaimana kemampuan
anda dalam bergaul?
83

Sangat
Tidak Sangat
Tidak Memu
Memua Biasa Saja Memu-
Memua -askan
skan askan
skan
1 2 3 4 5
16. Apakah anda puas dengan tidur
anda?
17. Apakah anda puas dengan
kemampuan anda ketika aktivitas
sehari-hari?
18. Seberapa
S puaskah anda dengan
kemampuan anda melakukan
pekerjaan?
19. Seberapa puaskah anda terhadap
diri anda?
20. Bagaimana hubungan
personal/sosial anda?
21. Apakah anda puas dengan seksual
anda?
22. Apakah anda puas dengan
dukungan yang anda peroleh dari
lingkungan tempat tinggal anda?
23. Apakah anda puas dengan kondisi
tempat tinggal anda?
24. Apakah anda puas dengan akses
pelayanan kesehatan?
25. Apakah anda puas dengan
transportasi yang anda gunakan?

Pertanyaan berikut merujuk kepada seberapa sering anda merasakan atau


mengalami hal-hal berikut dalam empat minggu terakhir.

Tidak Cukup Sangat Selal


Jarang
pernah sering sering u
5 4 3 2 1
26. Apakah ada perasaan negatif pada
diri anda (kesepian, putus asa,
cemas)?

Sumber: The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)-BREF


(2004). Translation of this document was performed on behalf of the World
Health Organization by Dr RatnaMardiati; Satya Joewana, Catholic University
Atma Jaya, Jakarta; Dr Hartati Kurniadi; Isfandari,Indonesia Ministry of Health
and Riza Sarasvita, Fatmawati Drug Dependence Hospital, Jakarta.
84
85
86
87

FORMBIMBINGAN SKRIPSI

NAMA :NelaSagitha Devi

NIM : 1607031

JUDUL : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup \

PEMBIMBING 1 : Ns. Dwi Retnaningsih, S.Kep., M. Kes

NO Tanggal Materi Konsultasi TTD

1. 28 Desember 2019 Pengajuan Judul Skripsi TTD

2. 13 Januari 2020 Bimbingan BAB 1 TTD

3. 15 Januari 2020 Bimbingan BAB 1 TTD

4. 22 Januari 2020 Bimbingan BAB 1,2 dan 3 TTD

5. 24 Januari 2020 Bimbingan BAB 1,2 dan 3 TTD

6. 29 Januari 2020 Bimbingan BAB 1,2 dan 3 TTD

7. 13 Februari 2020 Bimbingan BAB 1,2 dan 3 TTD

8. 12 Maret 2020 Bimbingan BAB 1,2 dan 3 TTD

9. 13 Maret 2020 Bimbingan BAB 1,2 dan 3 TTD

10. 24 Maret 2020 Bimbingan BAB 1,2 dan 3 TTD

11. 15 September 2020 Bimbingan BAB 4,5 dan 6 TTD

12. 21 September 2020 Bimbingan BAB 4,5 dan 6 TTD

13. 25 September 2020 Bimbingan BAB4,5 dan 6 TTD


14.
15.
16.
88

Lampiraan 17

Frequency Table

Statistics

Usia Pendidikan Pekerjaan

N Valid 30 30 30

Missing 0 0 0

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 26-45 7 23,3 23,3 23,3

>45 23 76,7 76,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Sekolah 12 40,0 40,0 40,0

SD 7 23,3 23,3 63,3

SMP 6 20,0 20,0 83,3

SMA 1 3,3 3,3 86,7

Perguruan Tinggi 4 13,3 13,3 100,0

Total 30 100,0 100,0


89

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Bekerja 7 23,3 23,3 23,3

Bekerja 23 76,7 76,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

Dukungan Keluarga

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 21 70,0 70,0 70,0

Kurang Baik 2 6,7 6,7 76,7

Buruk 7 23,3 23,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Kualitas Hidup

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 17 56,7 56,7 56,7

Kurang Baik 9 30,0 30,0 86,7

Buruk 4 13,3 13,3 100,0

Total 30 100,0 100,0


90

CROSSTABS

/TABLES=DUKUNGAN BY KUALITAS

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CORR

/CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN TOTAL

/COUNT ROUND CELL

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Dukungan keluarga * Kulitas hidup 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%

Dukungankeluarga * Kulitashidup Crosstabulation

Kulitashidup

Baik Kurangbaik Buruk Total

Dukungankeluarga Baik Count 15 6 3 21

Expected Count 11.9 6.3 2.8 21.0

% within Kualitas
88.2% 66.7% 0.0% 70.0%
Hidup

% of Total 50.0% 20.0% 0.0% 70.0%

Kurangbaik Count 1 0 1 2

Expected Count 1.1 6 .3 2.0

% within Kulitashidup 5.9% 0.0% 25.0% 6.7%


91

% of Total 3.3% 0.0% 3.3% 6.7%

Buruk Count 1 3 3 7

Expected Count 4.0 2.1 ,9 7.0

% within Kulitashidup 5.9% 33.3% 75.0% 23.3%

% of Total 3.3% 10.0% 10.0% 23.3%

Total Count 17 9 4 30

Expected Count 17.0 9.0 4.0 30.0

% within Kulitashidup 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 56.7% 30.0% 13,3% 100.0%

Nonparametric Correlations

Correlations

Dukungan
keluarga Kulitas hidup

**
Spearman's rho Dukungan keluarga Correlation Coefficient 1.000 .565

Sig. (2-tailed) . .001

N 30 30

**
Kulitas hidup Correlation Coefficient .565 1.000

Sig. (2-tailed) .001 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Anda mungkin juga menyukai