Oleh :
NIM : 1601047
Oleh :
NIM : 1601047
ii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 1601047
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi.
Yang Menyatakan,
Mengetahui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iii
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Ny.Z Dengan Diagnosa Medis Post Sectio
Caesarea Dengan Indikasi Postdate Di Ruang Mawar Rsud Bangil ± Pasuruan
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada
tanggal : 20 Juni 2019
Oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
NIDN.0703087801 NIDN.0725027901
Mengetahui,
Direktur
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji pada sidang di program D3 Keperawatan di
Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo
Anggota : 1. Riesmiyatiningdyah,S.Kep.,Ns.M.Kes ( )
2. Agus Sulistyowati, S.Kep,M.Kes ( )
Mengetahui,
Direktur
v
MOTTO
BERUJUNG
vi
PERSEMBAHAN
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas akhir ini bisa selesai
dengan baik.
ada saat suka maupun duka, selalu setia mendampingi, saat ku lemah tak
berdaya (kedua orang tua) yang selalu memanjatkan doa untuk putrimu tercinta
Untuk bapak dan ibu dosen terutama Ibu Agus Sulistyowati, S.Kep.,
bimbingan dan ilmu yang sudah diberikan selama ini, tanpa bapak dan ibu
Tak lupa juga untuk teman-temanku ( Debi Eka Novia Putri, Intan
Berliani, Firda Lailatus Solichah, Linda Puji Astutik, dan Novi Dwi Lestari )
yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk
tujuan yang harus dicapai, untuk impian yang akan dikejar, untuk sebuah
penghargaan, agar hidup jauh lebih baik dan bermakna, karna tragedi terbesar
dalam hidup bukanlah kematian tapi hidup tanpa tujuan. Teruslah bermimpi
vii
KATA PENGANTAR
Penulisan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai
2) Orang tua tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga semua
kepada penulis.
6) Untuk pihak-pihak yang turut berjasa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini
viii
Penulis sadar bahwa karya tulis ilmiah ini belum mencapai kesempurnaan,
Penulis berharap karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi
keperawatan.
NIM. 1601047
ix
DAFTAR ISI
Sampul Depan ...........................................................................................................i
Lembar Judul .............................................................................................................ii
Surat Pernyataan ........................................................................................................iii
Lembar Persetujuan ...................................................................................................iv
Halaman Pengesahan ................................................................................................v
Motto .........................................................................................................................vi
Persembahan .............................................................................................................vii
Kata Pengantar ..........................................................................................................viii
Daftar Isi ....................................................................................................................x
Daftar Tabel ..............................................................................................................xii
Daftar Gambar ...........................................................................................................xiii
Daftar Lampiran ........................................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................5
1.5 Metode Penulisan ................................................................................................6
1.5.1 Metode ...................................................................................................6
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................6
1.5.3 Sumber Data ..........................................................................................6
1.5.4 Studi Kepustakaan .................................................................................6
1.6 Sistematika Penulisan Metode ............................................................................7
x
2.4 Asuhan Keperawatan .........................................................................................21
2.4.1 Pengkajian ............................................................................................21
2.4.2 Pemeriksaan Fisik ................................................................................23
2.4.3 Diagnosa Keperawatan ........................................................................25
2.4.4 Perencanaan .........................................................................................26
2.4.5 Pelaksanaan ..........................................................................................33
2.4.6 Evaluasi ................................................................................................36
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4 Kerangka Masalah pada klien dengan Diagnosa Medis Post
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SAP........................................................................................ 83
/DPSLUDQ /HDIOHW«................................................................................ 98
Lampiran 3 Surat Ijin Pengambilan Studi Kasus...................................... 99
Lampiran 3 Informed Consent.................................................................. 100
Lampiran 5 Lembar Konsulan............................................... ................... 101
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
Saat ini persalinan dengan Sectio Caesarea bukan hal yang baru lagi
bagi para ibu. Hal ini terbukti dengan meningkatnya angka persalinan
indikasi medis dan makin kecilnya risiko mortalitas pada Sectio Caesarea
berlangsung 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid
kegawatdaruratan medis yang terjadi pada ibu hamil dan ibu yang akan
waktu sulit ditentukan karna hanya sebagian kecil pasian yang mengingat
bahkan ada yang menyakini bahwa semakin tua kehamilan maka janin yang
1
2
Daerah Kota Semarang pada tahun 2011 sebanyak 213 kasus dan pada
223 kasus (Jofan,2015). Menurut data yang diperoleh dari rekam medic
Rumah Sakit IV Slamet Riyadi pada tahun 2014 jumlah sectio caesarea
Dari hasil study pendahuluan di Rumah Sakit DTK Sidoarjo pada bulan juli
sampai September didapatkan data 79 kasus yaitu post date dengan partus
normal sejumlah 4 dan dengan tindakan medis sectio caesarea ada 75 kasus
Penyebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum kita
ketahui. Diduga penyebabnya adalah siklus haid yang tidak diketahui pasti,
kelainan pada janin sehingga tidak ada kontraksi. Serta juga pengaruh
kadar kortisol plasma janin yang secara tibatiba, bayi postmatur risiko
suplai oksigen dan nutrisi untuk hidup dan tumbuh kembang janin intra
uteri. Volume air ketuban juga berkurang karena mulai terjadi absorbs
mengakibatkan kurang nutrisi pada janin dan yang paling parah bisa
dua (antara 13 minggu sampai28 minggu ) dan 2 kali trimester ke tiga (di
kehamilan 7-8 bulan dan seminggu sekali pada bulan terakhir. Hal ini akan
menjamin ibu dan dokter mengetahui dengan benar usia kehamilan, dan
tepat tanggal hari pertama haid terakhir seseorang (calon) ibu itu. Selain itu
solusi yang ditawarkan oleh peneliti kepada pasien post sectio caesarea
dengan indikasi post date adalah dengan memberikan health education pada
ibu tentang perawatan luka post operasi agar tidak terjadi infeksi serta
mobilisasi dini post sectio caesarea dan perawatan payudara dengan baik
Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini maka penulis
pada ibu dengan kehamilan post date dengan membuat rumusan masalah
4
RSUD BANGIL?
RSUD BANGIL.
1.4 Manfaat
member manfaat.
1.4.1 Akademis, hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu
1.5.1 Metode
peristiwa atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi
1.5.2.1 Wawancara
1.5.2.2 Observasi
1.5.2.3 Pemeriksaan
bagian, yaitu ;
1.6.2 Bagian inti, terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari
Bab 2: Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis
TINJAUAN PUSTAKA
kehamilan post date dan asuhan keperawatan ibu dengan kehamilan post date.
Konsep kehamilan post date akan diuraikan definisi, etiologi dan cara
masalah yang muncul pada kehamilan post date dengan melakukan asuhan
evaluasi.
2.1.1Pengertian
Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
2.1.2 Etiologi
8
9
2.1.2.7 Gemeli.
bawah rahim.
2.1.5 Komplikasi
masa nifas.
3) Kematian perinatal
2.1.6.1 Hemoglobin atau hematokrit, untuk mengkaji perubahan dari kadar pra
kebutuhan.
2.1.7.2 Diet
dilakukan pada 6-10 jam pasca operasi, berupa air putih dan air teh.
2.1.7.3 Mobilisasi
1) Miring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah
operasi.
menghembuskannya.
pasca operasi.
2.1.7.4 Katerisasi
3) Obat-obatan lain
hari ke tiga post partum, pasien dapat mandi tanpa membahayakan luka
insisi.
13
Pemberian ASI dapat dimulai pada hari post operasi jika ibu
yang baik dan benar juga berguna untuk mencegah nyeri pada putting
2.2.1 Pengertian
hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus
2.2.2 Etiologi
kelainan pada janin sehingga tidak ada kontraksi. Ada beberapa teori yang
pada usia kehamilan lanjut diduga sebagai salah satu factor penyebab
tekanan pada pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek,
2.2.2.5 Herediter
2.2.3.1 Keadaan klinis yang dapat ditemukan jarang ialah gerakan janin yang
jarang, yaitu secara subyektif kurang dari 7 kali per 30 menit atau
2.2.3.2 Pada bayi akan ditemukan tanda-tanda lewat waktu yang terbagi
menjadi:
16
(kehijauan) dikulit.
(1) Biasanya lebih berat dari bayi matur ( > 4000 gram).
(2) Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur.
amnion).
persalinan.
2.2.6 Patofisiologi
memberikan nutrisi dan pertukaran CO2/O2 akibat tidak timbul his sehingga
janin.(Manuaba,2011).
2.2.8 Komplikasi
Pada kondisi post date ini dapat terjadi beberapa komplikasi, yaitu :
plasenta
2.2.9.3 Penilaian warna air ketuban dengan amnioskopi atau amniotomi (tes
tanpa tekanan dinilai apakah reaktif atau tidak dengan tes tekanan
oksitoksin).
2.2.9.4 Pemeriksaan berat badan ibu, dengan memantau kenaikan berat badan
setiap kali periksa, terjadi penurunan atau kenaikan berat badan ibu.
2.2.10 Pencegahan
kehamilan 7-8 bulan dan seminggu sekli pada bulan terakhir. Hal ini
berbahaya.
itu perlu diketahui dengan tepat tanggal hari pertama haid terakhir
2.2.11 Penatalaksanaan
gerakan janin dan tes tanpa tekanan 3 hari kemudian, bila hasil
memulai proses induksi , yaitu mekanik dan kimia. Kedua cara ini
memecah ketuban
lama setelah salah satu cara kimia itu dilakukan, ibu hamil akan
2.3Dampak Masalah
Dampak masalah yang timbul pada kehamilan postdate ini pada bayi akan
mengalami asfiksia, pewarnaan kuning pada kuku, kulit dan tali pusar bayi bahkan
dapat menyebabkan kematian. Pada ibu dapat menyebabkan partus lama dan
menyebabkan perdarahan post partum akibat bayi besar jika dilakukan sectio
caesarea maka juga dapat menyebabkan perdarahan akibat luka insisi post operasi
2.4.1 Pengkajian
2) Keluhan utama
penyakit yang dirasakan saat ini dan keluhan yang dirasakan setelah
operasi.
23
2.4.2.1 B1 : breathing
1) Inspeksi : Respirasi rate normal (16-24 x/menit), tidak ada retaksi otot
bantu nafas, tidak terjadi sesak nafas, pola nafas teratur, tidak
2.4.2.2 B2 : Blood
2)Palpasi : CRT <3 detik, akral hangat, takikardi ( jika terjadi shok)
24
3) Perkusi : Pekak
2.4.2.3 B3 : Brain
dengan baik
2.4.2.4 B4 Bladder
per24 jam. Pada pasien post sectio caesaria dengan indikasi post date
2.4.2.5 B5 Bowel
setinggi pusat atau 2 jari dibawah pusat, adanya nyeri tekan pada luka
bekas operasi
2.4.2.6 B6 Bone
25
papila mamae
setinggi pusat atau 2 jari dibawah pusat, adanya nyeri tekan pada luka
bekas operasi
2.4.2.7 B7 (Pengindraan)
2.4.2.8 B8 (Endokrin)
operasi
tindakan anastesi
2.4.3.6 Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri atau ketidak nyamanan
2.4.4Perencanaan
Kriteria hasil :
nyeri
RR : 16-24 x/menit
N : 80-100 x/menit
S : 36,5-37,5ºC
TD : 120/80 mmHg
Intervensi keperawatan
Rasional : teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurasi nyeri yang dirasakan
pasien
Kriteria hasil :
Intervensi keperawatan
1) Ajurkan dan gunakan teknik mencuci tangan dengan cermat dan pembuangan
2) Observasi kondisi keluaran atau dischart yang keluar, jumlah, warna dan bau
Rasional : Perubahan yang terjadi pada dischart dikaji setiap saat dischart
keluar. Adanya warna yang lebih gelap desertai bau yang tidak enak mungkin
Kriteria Hasil :
Intervensi keperawatan
lebih buruk
3) bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan atau kondisi
klien
Kriteria hasil :
Intervensi keperawatan
3) Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care
4) Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan klien ketika klien
Kriteria hasil :
Intervensi keperawatan
ketidaknyamanan.
Kriteria Hasil :
33
serta istirahat.
Intervensi keperawatan
kembali kerumah.
2.3.5 Pelaksanaan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Seperti tahap-tahap yang lain dalam
proses keperawatan, fase pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan antara lain
keperawatan.
34
percaya antara perawat dengan klien dan perawat dengan keluarga klien, mengkaji
tingkat nyeri dan frekuensi nyeri mulai dari yang sedang sampai yang berat dan
reaksi yang dialami klien pada saat merasakan nyeri, mengkaji tanda-tanda vital agar
keadaan umum klien tetap terpantau, menciptakan lingkungan yang tenang dan
nyaman, mengajarkan teknik relaksasi dengan cara pengajarkan nafas dalam agar rasa
nyeri sedikit demi sedikit berkurang dan dengan cara dikstrasi untuk mengalihkan
rasa nyeri, mengatur posisi klien dengan posisi ternyaman (semi fowler) ,
berhubungan dengan trauma jaringan atau kulit rusak antara lain menganjurkan untuk
menggunakan teknik mencuci tangan dengan cermat dan membuang pengalas kotoran
pembalut perineal dan linen yang terkontaminasi dengan tepat, mengkaji kondisi
keluaran jumlah dan bau dari luka operasi, menerangkan pada klien pentingnya
perawatan luka selama post operasi agar rutin untuk menggantikan perban, kasa yang
sudah terkontaminasi dengan yang baru, mendorong klien untuk mandi dengan air
mengajarkan klien latihan ROM dengan cara miring kekanan dan kekiri secara
35
perlahan dan melatih duduk secara perlahan, mendampingi dan membantu klien pada
saat mobilisasi.
berhubungan dengan kelemahan fisik akibat tindakan anastesi antara lain memonitor
kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri, memonitor dan menyediakan
alat-alat untuk kebersihan diri (pakaian bersih, sisir, kaca, alat makeup, parfum bila
diperlukan), menyediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh melakukan self-
care, mendorong untuk melakukannya sendiri tanpa bantuan dan berikan bantuan jika
benar (membersihkan dengan menggunakan baby oil dan memberikan pijatan secara
istirahat (lingkungannya sudah cukup tenang nyaman atau penuh dengan suara
36
2.3.6 Evaluasi
merupakan kegiatan sengaja dan terus menerus yang melibatkan klien atau pasien
jaringan sekunder akibat pembedahan adalah nyeri klien berkurang di tandai dengan
mampu mengontrol nyeri, mampu mengenal nyeri, skala nyeri 0-1 (dari 0-10), dapat
atau kulit rusak adalah klien tidak terjadi infeksi di tandai dengan bebas dari tanda
timbulnya infeksi.
kelemahan adalah klien dapat meningkatkan mobilitas fisik di tandai dengan keadaan
umum baik, dapat beraktifitas secara mandiri, mengerti tujuan dari peningkatan
mobilisasi.
kelemahan fisik akibat tindakan anastesi adalah klien dapat memenuhi kebutuhan
37
personal hygine di tandai dengan klien dapat menjaga personal hyginenya, mampu
untuk membersihkan tubuh sendiri secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu.
mengetahui bagaimana cara perawatan payudara dari Health education yang sudah
diberikan.
atau ketidaknyamanan adalah pola tidur klien sudah tercukupi dan tidak merasa
POST DATE
BAYI IBU
Perawatan payudara
BAB 3
TINJAUAN KASUS
keperawatan maternitas dengan diagnose medis post operasi section caesarea atas
indikasi post date maka penulis menyajikan suatu kasus yang penulis amati mulai
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 IDENTITAS
38
39
3.1.2.2Keluhan masuk rumah sakit : Pasien mengatakan tidak ada keluhan hanya
saja tanggal perkiraan kehamilannya sudah lewat dari perkiraan tidak merasakan
kencang-kencang sama sekali dan tidak ada rasa mules dan nyeri pada perut
pukul 11.00 WIB pasien di rujuk oleh bidan ke poli Obgyn RSUD Bangil untuk
dilakukan tindakan operasi caesarea. Setelah itu pasien dipindah ke Ruang mawar
nifas pukul 13.30 WIB dengan keluhan nyeri akibat pembedahan post op, nyeri
terasa panas seperti terbakar, nyeri pada abdomen bagian bawah dan tidak
Daftar tabel 3.1 riwayat kehamilan persalinan nifas yang lalu pada klien dengan
3.1.3.2 Genogram
Keterangan :
: perempuan : pasien
1) Kala persalinan
(1) Kala I
(2) Kala II
(4) Kala IV
((1) Lochea :
( ) lochea sanguinolenta
( ) lochea serosa
( ) lochea alba
( ) lochea parulenta
( ) lochiotosis
((1) BB : 2.900 gr
((2) TB : 49 cm
( ) Alkohol 70 %
( ) Betadine
((6) Suhu : 37 C
bulan
pertama
( -) Penyakit jantung
( -) Penyakit hipertensi
( -) Penyakit lainnya
kelahiran anaknya
3.1.7.5 Siapa anak yang terpenting bagi ibu : pasien mengatakan semua
anggota keluarganya
saat ini
3.1.7.7 Keadaan mental menjadi ibu : pasien mengatakan sudah harus siap
3.1.8.2 Minuman Keras :Di keluarga psien tidak ada yang minum-minuman
keras
(4) Suhu : 37 C
3.1.10.1 B1 (Breathing)
1) Inspeksi terlihat respirasi rate 20x/menit, tidak ada retraksi otot bantu
nafas, tidak terjadi sesak nafas dengan pola nafas yang teratur, pasien
3.1.10.2 B2 (Blood)
2) Perkusi : Pekak
3) Palpasi tidak adanya rasa nyeri pada bagian dada CRT < 3 detik, akral
pembesaran JVP
(LUP) S2 (DUP)
3.1.10.3 B3 (Brain)
2) Palpasi tidak adanya nyeri kepala dengan waktu istirahat yang cukup
dirumah sakit
3.1.10.4 B4 (Bladder)
3.1.10.5 B5 (bowel)
1) Inspeksi mulut terlihat bersih dengan mukosa yang lembab dan bentuk
bibir yang normal, gigi terlihat bersih dengan kebiasaan gosok gigi 1x
2) Palpasi pada tenggorokan tidak ada nyeri tekan, adanya nyeri tekan
daerah epigastrium, TFU setinggi 2 jari dibawah pusat dan adanya nyeri
padat warna kecoklatan dengan bau khas tidak pernah memakai obat
3.1.10.6 B6 (Bone)
aerolla mamae normal berwarna coklat tua dengan papilla mamae yang
bersih, terdapat luka post op tertutup kasa kurang lebih selebar 15cm di
3.1.10.7 B7 (Pengindraan )
Pada mata tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan pasien bisa
penciuman normal, tidak ada secret dan mukosa hidung lembab. Pada
telinga tidak ada keluhan. Perasa normal ( bisa merasakan manis, pahit,
asam, manis)
3.1.10.8 B8 (Endokrin)
Pada pasien tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada
Tabel 3.1 Data penunjang pada Ny.Z dengan diagnose medis post sectio
caesarea dengan indikasi post date.
MCH 27,1 27 - 32 pg
PDW 16,2 9 - 17 fl
MPV 8,4 9 - 13 fl
P ± LCR 14,3 13 - 43 %
NEUT % 94,1 50 - 70 %
LYMPH % 2,4 25 - 40 %
MXD 3,5 25 - 40 %
19,8 2± ¶ GO
Data tambahan
USG :-
elektrolit)
- Inj. Antrain 3x1 amp (Berfungsi untuk anti nyeri dan menangani
demam)
infeksi)
berjalan normal )
18 Desember 2018
Enggar Dwi A
53
ANALISA DATA
No. RM : 0154xx
Tabel 3.2 Analisa data pada klien dengan diagnose medis post op sectio caesarea
dengan indikasi post date
DO :
- Wajah pasien
menyeringai
- Terdapat nyeri
tekan di sekitar
luka
- Terdapat luka
post op tertutup
kasa pada
abdomen
- Tidak ada pus
- Tidak ada darah
- Keadaan umum
54
lemah setelah
tindakan post op
TTV
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 106x/ menit
Suhu : 36,8 C
RR: 24x/menit
SPO2 : 98
5 5
4 4
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 106x/ menit
Suhu : 36,8 C
RR : 24x/menit
SPO2 : 98
55
1. Nyeri akut
tindakan anastesi
56
Tanggal :18-12-2018
No RM :0154xx
Tabel 3.3 Rencana tindakan keperawatan pada klien dengan diagnose medis post
sectio caesareadengan indikasi post date.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tabel 3.4 Implementasi keperawatan pada pasien dengan diagnose medis post op
sectio caesarea dengan indikasi post date.
CATATAN PERKEMBANGAN
distraksi dan
relaksasi
4. Atur posisi yang
nyaman bagi pasien
5. Kolaborasi
pemberian analgesic
4 4
- Terdapat balutan
jahitan post sectio
caesarea panjang
15cm
3. Mengevaluasi
perkembangan
kemampuan pasien
melakukan aktifitas
P : Pasien mengatakan
nyeri akibat
pembedahan sectio
caesarea mulai
berkurang
Q : Nyeri terasa panas
seperti terbakar
R : Nyeri pada abdomen
bagian bawah
S : Skala 3-4
T : Nyeri pada saat di
buat bergerak
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi di lan jutkan :
1. Kaji tingkat,
frekuensi, dan reaksi
nyeri yang dialami
63
pasien
2. Kaji tanda-tanda
vital
3. Kolaborasi
pemberian analgesic
19-12- Hambatan mobilitas fisik S : Pasien mengatakan
2018 berhubungan dengan sudah berani sedikit
kelemahan otot akibat bergerak dan aktivitas
tindakan anastesi pasien masih sedikit
dibantu dengan keluarga
dan suaminya.
4 4
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan :
1. Bantu pasien dalam
memenuhi
kebutuhannya
2. Bantu klien untuk
mobilisasi secara
bertahap.
3. Mengevaluasi
perkembangan
kemampuan pasien
melakukan aktifitas
64
EVALUASI KEPERAWATAN
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
pasien pulang
suaminya.
5 5
5 5
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
pasien pulang
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan kesenjangan antara teori dan asuhan
keperawatan secara langsung pada Ny.Z dengan diagnose medis post date di
ruang Mawar Rumah Sakit Umum Daerah Bangil yang meliputi pengkajian,
4.1 Pengkajian
untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga secara terbuka,
kaya itu nama lengkap, tempat tanggal lahir, agama, pendidikan yang rendah
perkawinan dengan sudah lamanya pernikahan dan ibu sudah pernah mengalami
post date maka akan berpotensi untuk mengalami post date kembali, suku/bangsa,
golongan darah, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, No RM, diagnose medis,
dan alamat, sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan kesenjangan data bahwa
klien baru pertama kali melahirkan, klien berumur 32th, klien sebagai ibu
progesterone yang ada pada klien yang merupakan komponen penting dalam
66
67
oksitosin.
tinjauan kasus didapatkan pasien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi pada
dinding perut. Tidak ada perbedaan pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus
karena keduanya sama-sama mengeluh nyeri pada luka bekas operasi pada perut
klien setelah efek anastesi secara perlahan hilang, nyeri akan timbul jika efek
pemberian analgesic berakhir (4jam setelah pemberian) dan akan hilang saat
mempersiapkan nyeri tersebut, Region : daerah yang mengalami nyeri adalah luka
abdomen antara pusat dan simpisis pubis, pada sectio caesarea transprovunda
didaerah supra simpisis pubis dengan luka insisi melintang. Area penyebaran
intensitas nyeri berkisar antara dari nyeri ringan (1-3), nyeri sedang (4-5) sampai
nyeri berat (7-10), Timing : nyeri dirasakan setelah 6-12 jam post sectiocaesarea,
dan pada tinjauan kasus ditemukan hal sama pada klien yaitu mengatakan nyeri
68
pada luka post operasi, nyeri yang dirasakan terasa panas pada daerah bawah
perut, skala 5, nyeri yang dirasakan hilang timbul kurang lebih selama 5 menit
saat ibu sedang mobilisasi. Menurut opini penulis hal ini sudah benar karena klien
yang setelah mengalami post operasi sectiocaesarea pasti akan mengalami nyeri
dibagian abdomen bawahnya dengan skala yang berbeda-beda pada setiap orang
yang merasakan dan tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan
kasus.
didapatkan data (1) Inspeksi : Respirasi rate normal (16-24 x/menit), tidak ada
retaksi otot bantu nafas, tidak terjadi sesak nafas, pola nafas teratur, tidak
nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan. Sedangkan pada tinjauan kasus di
dapatkan data yaitu : 1) Inspeksi terlihat respirasi rate 20x/menit, tidak ada
retraksi otot bantu nafas, tidak terjadi sesak nafas dengan pola nafas yang teratur,
pasien tidak menggunakan alat bantu nafas 2) Perkusi suara sonor 3) Palpasi
pergerakan dinding sama 4) Auskultasi suara nafas vesicular tidak ada suara nafas
tambahan. Menurut opini peneliti pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak
ditemukan adanya kesenjangan hal ini terjadi karena pada saatnya di recovery
room pasien sudah diobservasi terlebih dahulu, tidak ada suara nafas tambahan
didapatkan data yaitu : (1) Inspeksi : Anemis (jika terjadi shok perdarahan post
69
partum) (2)Palpasi : CRT <3 detik, akral hangat, takikardi ( jika terjadi shok) (3)
Perkusi : Pekak (4) Auskultasi : bunyi S1 dan S2 tunggal, suara jantung reguler.
Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan data yaitu : 1) Inspeksi tidak terlihat
adanya perdarahan, pasien tidak terlihat sianosis dan tidak anemis clubbing finger
tidak ada, 2) Perkusi : Pekak, 3) Palpasi tidak adanya rasa nyeri pada bagian dada
CRT < 3 detik, akral hangat dengan frekuensi kecepatan denyut jantung 89x/menit
tidak ada pembesaran JVP, 4) Asukultasi terdengar irama jantung regular dengan
tinjauan pustaka dan tinjauan kasus ditemukan sedikit prbedaan yaitu tidak
ditemukan anemis apalagi syok akibat perdarahan hal ini dikarenakan kontraksi
uterus yang kuat dan normal yang tidak menyebabkan perdarahan post op
sectiocaesarea.
didapatkan data yaitu : (1)Inspeksi : kesadaran composmetis, GCS 456 (2) Palpasi
: ada nyeri dan krepitasi pada kepala, hidung, telinga. Sedangkan pada tinjauan
mampu berorientasi dengan baik, pasien tidak kejang 2) Palpasi tidak adanya
nyeri kepala dengan waktu istirahat yang cukup selamakurang lebih 8 jam 1 hari
pustaka didapatkan data yaitu : (1) Inspeksi : terpasang kateter, warna urine,
jumlah pengeluaran urin per 24 jam. Pada pasien post sectio caesaria dengan
70
indikasi post date biasanya terjadi distensi kandung kemih karena efek anestesi
menimbulkan tonus otot untuk berkemih (2) Palpasi: ada nyeri tekan pada
Inspeksi terlihat bentuk alat kelamin normal dan terlihat bersih, terpasang cateter
dengan jumlah 1500cc/12jam berwarna kuning jernih dengan bau khas 2) Palpasi
tidak adanya nyeri tekan pada kandung kemih. Menurut opini peneliti tidak
didapatkan data yaitu : (1) inspeksi : adanya bekas operasi, mukosa lembab (2)
palpasi : abdooomen adanya nyeri tekan daerah epigastrium, TFU setinggi pusat
atau 2 jari dibawah pusat, adanya nyeri tekan pada luka bekas operasi (3)
Auskultasi : bising usus normal. Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan data
yaitu : 1) Inspeksi mulut terlihat bersih dengan mukosa yang lembab dan bentuk
bibir yang normal, gigi terlihat bersih dengan kebiasaan gosok gigi 1x sehari
ada nyeri tekan, adanya nyeri tekan daerah epigastrium, 3) Auskultasi bising usus
normal peristaltic 10x/menit dengan kebiasaan BAB 1x/hari selama diRS maupun
dirumah dengan konsistensi yang padat warna kecoklatan dengan bau khas tidak
pernah memakai obat pencahar untuk BAB. .Tidak ditemukan kesenjangan antara
tinjauan kasus dan tinjauan pustaka karena keduanya didapatkan data yang sama,
terdapat konstipasi hal itu sangat wajar bagi pasien post op sectio caesarea.
didapatkan data yaitu : (1) inspeksi : terjadi kelemahan akibat adanya luka post
71
operasi (2) palpasi : turgor elastic, tidak menemukan adanya edema. Sedangkan
pada tinjauan kasus didapatkan data yaitu : 1) Inspeksi terjadi kelemahan akibat
tindakan anastesi post op warna kulit sawo matang, Kemampuan pergerakan sendi
dan tungkai (ROM) : Terbatas dengan kekuatan otot, Tidak terdapat fraktur, pada
payudara aerolla mamae normal berwarna coklat tua dengan papilla mamae yang
terdapat luka post op tertutup kasa kurang lebih selebar 15cm di abdomen bagian
bawah 2) Palpasi turgor kulit elastic, tidak ditemukan adanya oedema, TFU
setinggi 2 jari dibawah pusat dan adanya nyeri tekan pada luka bekas operasi
pustaka didapatkan data yaitu : Pada klien post section caesarea indikasi postdate
didapatkan data : Pada mata tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan pasien
bisa melihat dengan jelas, konjungtiva anemis, sclera putih. Ketajaman penciuman
normal, tidak ada secret dan mukosa hidung lembab. Pada telinga tidak ada
keluhan. Perasa normal ( bisa merasakan manis, pahit, asam, manis). Menurut
opini peneliti tidak ditemukan kesenjangan karena tinjauan pustaka dan tinjauan
pustaka didapatkan data yaitu : Pada klien post section caesarea indikasi postdate
kasus didapatkan data yaitu : Pada pasien tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
dan tidak ada pembesaran kelenjar parotis. Menurut opini peneliti tidak ditemukan
kesenjangan karena tinjauan pustaka dan tinjauan kasus didapatkan data yang
sama.
tindakan anastesi
4.2.2 Diagnosa pada tinjauan kasus terdapat 2 diagnosa yang muncul yaitu :
tindakan anastesi
sekitar luka, terdapat luka post op tertutup kasa pada abdomen, tidak
ada pus, tidak ada darah, keadaan umum lemah setelah tindakan post
op
nyeri sehingga ibu tidak bisa bergerak secara aktif. Pada tinjauan kasus
4.3 Perencanaan
untuk mengurangi nyeri yaitu dengan cara distrasi yaitu suatu metode
seperti menonton TV, membaca buku dan majalah. Teknik relaksasi yaitu
kriteria hasil. Kriteria hasil dari tinjauan pustaka merupakan acuan untuk
kasus tidak didapatkan perbedaan, hal itu dikarenakan tidak ada perbedaan
bekas operasi di perut bagian bawah, nyeri terasa panas seperti terbakar
pada abdomen bawah, skala nyeri 5, nyeri muncul sejak selesai melakukan
2x24 jam nyeri dapat berkurang atau hilang dengan kriteria hasil :Pasien
dengan cara relaksasi (nafas panjang), TTV dalam batasan normal :TD :
jaringan dapat dilakukan sesuai rencana karna pasien dapat bekerja sama
dengan baik.
4.4 Pelaksanaan
tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien, mengkaji tanda-
pemberian analgesic.
pasien untuk mobilisasi secara bertahap dengan miring kanan- miring kiri,
Berdasarkan pada tinjauan kasus tujuan diagnose pertama dan kedua telah
acuan untuk membandingkan hasil yang telah tercapai pada tinjauan kasus.
pustaka dan tinjauan kasus terdapat perbedaan, hal itu dikarenakan tidak
masing intervensi tetap mengacu pada tujuan dan criteria hasil yang telah
ditetapkan.
4.5 Evaluasi
langsung.
jam karena tindakan yang tepat, pasien juga melakukan apa yang tim
medis ajarkan untuk mengurangi rasa nyeri yang dialaminya dan telah
tindakan anastesi sudah dilakukan dalam waktu 2x24 jam karena tindakan
yang tepat, pasien juga melakukan apa yang tim medis ajarkan dan telah
Pada akhir evaluasi semua tujuan dan kriteria hasil dapat dicapai
karena adanya kerja sama yang baik antara pasien, keluarga, dan tim
masalah teratasi dan pasien KRS pada tanggal 20-12-2018 pukul 16.00
WIB.
BAB 5
PENUTUP
keperawatan secara langsung pada pasien dengan kasus post date hari ke 0 di
ruang mawar Rumah Sakit Umum Daerah Bangil, maka penulis dapat menarik
asuhan keperawatan pada pasien post section caesarea dengan post date.
5.1 Simpulan
Dari hasil yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada Ny.Z
dengan diagnose medis post date hari ke 0 diruang Mawar Rumah Sakit
berikut :
yang perlu diperhatikan saat pengkajian adalah luka bekas post operasi,
selain nutrisi yang baik yang harus dikonsumsi pada pasien selama
5.1.2 Pada pasien dengan post section caesarea atas indikasi post date
80
81
itu sendiri.
intervensi tetap mengacu pada sasaran, kriteria hasil dan kriteria waktu.
pasien setiap saat. Pada akhir evaluasi semua tujuan dapat dicapai
karena adanya kerjasama yang baik antara pasien, keluarga, dan tim
kesehatan.
5.2 Saran
sebagai berikut :
indikasi postdate.
kesehatan yang ada pada pasien tentang post op sectio caesarea seperti
operasi.
caesarea.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak dkk. 2005. Buku Ajar keperawatan Jakarta: EGC maternitas Edisi 4.
Carpenito, Lynda Jual. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
Green, Carol J dan Judith M. Wilkinson. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan. Ahli
Bahasa: Monica Ester, S.Kep. Jakarta: EGC
Oxorn, Harry dan Forte W.R. 2010. Ilmu kebidanan. Jakarta. Yayasan Essentia
Medica