Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT PARU

OBSTRUKSI KRONIS (PPOK) DI DESA BRINGIN ASRI

OLEH :

Nela Sagitha Devi


2008056

FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA
SEMARANG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
1. IDENTITAS
a.Identitas Klien
Nama : Ny.E
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku/bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Beringin asri
Diagnosa : PPOK
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. P
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Menikah
Hub dg pasien : Istri

2. Status Kesehatan saat ini


a. Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri pada dada
bagian kanan sakit bila batuk, dan sesak nafas bila melakukan
aktivitas, dahak terasa lengket di tenggorakan.
b. Alasan masuk RS :-
c. Faktor pencetus : pasien mengatakan tidak tau
kenapa bisa terjadi.
d. Lama keluhan : pasien mengatakan sudah
mengalami gejala tersebut sejak 3 bulan yanglalu sampai sekarang.
e. Timbul keluhan : pasien mengatakan keluhan tersebut
terjadi secara bertahap
f. Upaya yang dilakukan : pasien mengatakan jika merasakan
gejala tersebut tiduran dan mengkonsumsi obat..
g. Faktor yang memperberat : pasien mengatakan tidak
mengatahui penyebab penyakit yang beliau derita menjadi makin
parah

3. Riwayat kesehatan lalu


a. Penyakit yang pernah dialami : klien mengatakan memiliki
riwayat penyakit dahulu yaitu asma.
b. Kecelakaan : klien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami
kecelakaan.
c. Pernah dirawat : klien mengatakan bahwa tidak pernah di rawat
sebelumnya.
d. Alergi (obat atau lainnya) :
Klien mengatakan tidak memiliki alergi obat ataupun makanan
bahkan minuman.
e. Imunisasi : -
4. Riwayat Kesehatan keluarga
1. Susunan kesehatan keluarga (genogram: 3 generasi)

X
X

Keterangan :
: laki-laki

: klien

: perempuan

X : meninggal dunia

: garis keluarga

2. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga


Klien mengatakan bahwa salah satu anggota keluarga ada yang
menderita sakit yang sama dengan klien yaitu ayah klien.
3. Penyakit yang sedang diderita keluarga
Klien mengatakan bahwa anggota keluarga tidak ada yang sakit
saat ini.
5. Riwayat kesehatan lingkungan
a. Kebersihan rumah dan lingkungan
Klien mengatakan bahwa lingkungan sekitar rumah bersih.
b. Kemungkinan terjadinya bahaya
Klien mengatakan lingkungan sekitar rumah aman, karena setiap
malam ada yang berjaga di pos ronda.

II POLA KESEAHATAN FUNGSIONAL

1. Pola peresepsi dan pemeliharaan kesehatan

a. Persepsi klien tentang kesehatan diri

Kilen mengatakan badanya kurang sehat dan merasa lemas

b. Pengetahuan klien tentang penyakit dan perawatanya

Klien mengatakan tidak faham tentang penyakit yang diderita serta

perawatanya

c. Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan nya

Klien mengatakan jika penyakitnya kambuh ia hanya berisitirahat,

minum obat. dan mengurangi aktivitas

d. Kebiasaan hidup

Klien mengatakan sering bangun pagi, berolahraga dan suka

mengikuti kegiatan di masyarakat

e. Faktor sosial ekonomi

Klien mengatakan memiliki jaminan kesehatan, dan keadaan tempat

tinggalnya bersih.
2. Pola nutrisi dan metabolik

a. Sebelum sakit

klien mengatakan makan sehari 3x, dengan porsi sedang lebih banyak

menggunakan sayur.

b. : selama sakit :klien tidak nafsu untuk makan, makan 2x sehari dan

sering tidak habis

3. Pola eliminasi

a. Sebelum sakit

Klien mengatakan BAB 1 x sehari, warna kuning kecoklatan,

konsistensi lembek/padat dan memiliki bau khas faces. dan BAK 3-4

kali sehari dengan warna urine kuning jernih dan memiliki bau khas.

b. Selama sakit

Klien mengatakan BAB masih normal 1x sehari bentuk lembek, warna

kuning kecoklatan, dan BAK juga normal 3 kali sehari dengan warna

kuning dan berbau khas.

4. Pola aktivitas dan latihan

Sebelum sakit

Klien mengatakan aktivitasnya dilakukan secara mandiri, dalam hal

berpakaian, kebersihan diri, ambulasi atau jalan menggunakan tongkat,

untuk makan dan minum serta eliminasi . tidak ada yang menggunakan

bantuan, seminggu 1 kali klien rajin berolahraga dan dapat melakukan

aktifitas di rumah seperti biasanya

Selama sakit Klien mengatakan sudah jarang berolahraga, dan


aktivitasnya berkurang, untuk mobilisasi menggunakan bantuan dan

sealam sakit klien lebih sering di tempat tidur.

5. Pola istirahat dan tidur

a. Sebelum sakit:

Klien mengatakan sebelum sakit ia mngahbiskan waktu 5-6 jam untuk

tidur dan beristirahat dan tidak mengalami gangguan pola tidur

b. .Selama sakit:

Klien mengatakan selama sakit kulitas tidur berkurang ,tidur tidak

nyenyak karena sesak dan cemas

6. Pola kognitif-perseptual sensori

a. Sebelum sakit

Klien mengatakan tidak ada masalah dengan penglihatan, mengalami

penurunana pada pendengaranya, dan tidak mengalami nyeri

b. Selama sakit

Klien mengatakan penglihatanya tidak bermasalah, pendengaranya

mengalami penurunanan, bicaranya masih jelas tetapi pelan, untuk

pengambilan keputusan dibantu oleh istrinya , serta tidak mengalami

nyeri

7. Pola persepsi diri dsn konsep diri

a. Persepsi diri: klien tidak mempermasalahkan anggota tubuhnya

b. Status emosi: klien mengatakan bisa mengontrol emosinya

c. Konsep diri

1. Citra body: klien menyadari sepenuhnya kalo sedang sakit


2. Identitas: klien menyadari kalau ia adalah seorang laki laki dan

tidak mengalami masalah dengan gendernya

3. Peran: dalam keluarganya klien berperan sebagai suami yang

bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan dalam

pengambilan keputusan

4. Ideal diri: klien berharap penyakitnya segera sembuh, dan bisa

beraktifitas lagi seperti biasanya

5. Harga diri: klien tidak merasa rendah diri, dan menerima keadaan

kalau sedang sakit.

8. Pola mekanisme kosping

Sebelum sakit

Klien mengambil keputusan dibantu istrinya, dan jika ada masalah klien

akan membicarakanya dengan istrinya

Selama sakit

Klien dibantu istrinya dalam pengambilan keputusan karena orang

terdekatnya yaitu istrinya

9. Pola seksual reproduksi

Sebelum sakit

Klien mengatakan tidak ada masalah dalam seksualnya, dan tidak ada

gangguan dalam aktifitas seksualnya

Selama sakit

Klien sering mengatakan selama sakit jarang melakukan aktivitas

seksualnya
10. Pola peran berhubungan dengan orang lain

Sebelum sakit

Klien mengatakan berkomunikasi baik dengan keluarga dan masyarakat

sekitarnya, mengikuti gotong royong, dan tidak mengalami kesulitan

ketika berhubungan dengan keluarganya

Selama sakit

Klien mengatakan komunikasi dengan keluargnya masih baik tetapi

sudah jarang ikut kegiataan di masyarakat

11. Pola nilai dan kepercayaan

Sebelum sakit

Klien mengatakan menjalankan solat 5 waktu tidak ada keyakinan yang

dianut yang bertentangan dengan kesehatan

Selama sakit

Klien mengatakan masih melaksanakan solat 5 waktu

III Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)


1. Kesadaran
Pengkajian CGS : E4M5V6
Tingkat Kesadaran : Composmentis
2. Penampilan
Pucat dan lemas
3. Vital sign
a. Suhu Tubuh : 36°C
b. Tekanan Darah : 140/930 mmHg
c. Respirasi: RR 30x/menit, lemah
d. Nadi : 106x/menit, lemah
4. Kepala
a. Bentuk : Mesochepal
b. Rambut : tebal
c. Warna : hitam dengan sedikit uban putih
d. Kebersihan : bersih
e. Rontok : tidak ada kerontokan
f. Ketombe : tidak ada ketombe
5. Mata
a. Kemampuan Pengelihatan : Normal
b. Ukuran pupil : 2 mm
c. Reaksi terhadap cahaya : Normal
d. Konjungtiva anemis/tidak : Anemis
e. Sclera ikterik/tidak : Anikterik
f. Alat bantu : tidak menggunakan alat bantu
seperti kacamata/softlens
g. Adanya secret : tidak ada secret
6. Hidung
a. Kebersihan : Bersih
b. Adakah secret : tidak ada secret
c. Epistaksis : tidak ada perdarahan/mimisan
d. Adakah polip : tidak ada polip
e. Adakah cuping hidung : ada nafas cuping hidung
f. Pemakaian oksigen :-
7. Telinga
a. Bentuk : simetris
b. Pendengaran : Normal
c. Alat bantu dengar : tidak menggunakan alat bantu dengar
d. Serumen : ada serumen
e. Infeksi tinnitus : tidak ada
8. Mulut dan Tenggorokan
a. Gangguan bicara : tidak ada
b. Warna gigi : kekuningan
c. Bau : tidak berbau
d. Nyeri : tidak ada
e. Kesulitan mengunyah/menelan : tidak ada
f. Posisi trakea : normal
g. Benjolan dileher : tidak ada
h. Pembesaran tonsil : tidak ada
i. Keadaan vena jugularis : normal
9. Dada
a. Jantung
a) Inspeksi :ictus cordis tidak terlihat
b) Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5, midclavikula
c) Perkusi : pekak
d) Auskultasi : Reguler
b. Paru-paru
a) Inspeksi : simetris
b) Palpasi : fremitus normal
c) Perkusi : sonor
d) Auskultasi : ada bunyi tambahan : ronkhi, wheezing
10. Abdomen  :
a. Inspeksi :tidak ada jejas
b. Auskultasi :bising usus <12x/menit, bunyi vasikuler
c. Perkusi : tidak ada nyeri tekan
d. Palpasi : timpani
11. Genetalia :
a. Kebersihan : Bersih
b. Adakah luka : tidak ada
c. Tanda infeksi : tidak ada
d. Terpasang kateter : tidak terpasang kateter
e. Adakah hemoroid : tidak ada
12. Ekstremitas atas dan bawah
a. Inspeksi kuku : bersih, kulit warna : coklat, kebersihan : bersih,
turgor : tidak normal, tidak ada edema, keutuhan : utuh
b. Capilarry refill : tidak normal
c. Kemampuan berfungsi (mobilitas dan keamanan) :
1) Kekuatan otot :
5555 5555
5555 5555

2) Koordinasi gerak dan keseimbangan : klien dapat


beraktivitas terbatas.
3) Penggunaan alat bantu : tidak menggunakan
alat bantu.
d. Bila terpasang infus : -
13. Kulit
a. Kebersihan : bersih
b. Warna : coklat
c. Kelembaban : lembab
d. Turgor : tidak normal
e. Adakah edema : tidak ada
14. DATA PENUNJANG
a. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Tuliskan data fokus terkait penyakit pada :
1) Pemeriksaan laborat
2) Pemeriksaan Radiologi
3) dll
b. Diit yang diperoleh
c. Therapy

A. Analisa data

Tgl / Data Fokus Problem Etiologi TTD


jam
05/04/2 DS: klien mengatakan Bersihan Sekresi yang
021 batuk disertai dahak dan Jalan tertahan
10.00 sulit dikeluarkan. Nafas
Klien mengatakan sesak Tidak
nafas, sesak nafas datang Efektif
saat beraktivitas dan (D.0001)
datang secara tiba-tiba
DO: klien tampak
tampak sesak, gelisah,
pernafasan cepat,
terdapat suara tambahan
wheezing dan ronkhi,
batuk.
05/4/21 DS : klien mengatakan Intoleransi Ketidakseimbangan
10.00 mudah lelah dan lemas. Aktivitas antara suplai dan
DO : klien tampak (D.0056) kebutuhan oksigen
lemah, aktivitas dibantu
keluarga, sianosis

B. Diagnosa Keperawatan & Prioritas Diagnosa: sesuai dengan Diagnosa


Keperawatan SDKI edisi terbaru.
1. Bersihan jalan nafas tidak efektik berhubungan dengan sekresi yang
tertahan (D.0001)
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen. (D.0056)

C. Planning / intervensi
Tgl/Jam Diagnos Tujuan & Kriteria Planning TTD
Keperawat hasil
an
05/4/21 Bersihan Setelah dilakukan Batuk efektif:
10.00 jalan nafas perawatan dengan - Periksa
WIB tidak tujuan dan kriteria segmen paru
efektif hasil: yang
1. Frekuensi mengandung
nafas sekresi
membaik berlebih.
2. Pola nafas - Posisikan
membaik klien sesuai
3. Gelisah area
menurun penumpukan
4. Dispnea secret
menurun - Lakukan batuk
5. Produksi efektif
sputum - Edukasi batuk
menurun efektif
- Edukasi
pengukuran
respirasi.
05/4/21 Intoleransi Setelah dilakukan Terapi Aktivitas :
Jam Aktivitas perawatan maka - Identifikasi
10.00 diperoleh tujuan defisit
dengan criteria tingkat
hasil: aktivitas
1. Frekuensi - Bantu klien
nafas untuk
membaik mengindent
2. Kemudahan ifikasi
dalam aktivitas
melakukan yang
aktivitas mampu
sehari-hari dilakukan.
meningkat - Fasilitasi
3. Dispnea aktivitas
saat/setelah motorik
aktivitas untuk
menurun merelaksasi
4. Warna kulit otot
membaik - Jelaskan
5. Tekanan metode
darah terapi
membaik aktivitas
fisik sehari-
hari.

D. Implementasi

Diagnosa
Tgl/Jam Implementasi Respon
Keperawatan
06/4/21 Bersihan - memeriksa segmen paru Ds : -
Jam : jalan nafas yang mengandung sekresi Do : segmen paru
13.40 tidak efektif berlebih. yang mengandung
WIB sekresi berlebih di
sebelah kanan

Ds : klien
- memposisikan klien
15.00 kooperatif
sesuai area penumpukan
Do : klien
secret
mengikuti apa yang
diperintahkan

15.20
Ds : klien
- melakukan Batuk Efektif kooperatif
15.50 Do : klien dapat
mempraktikan apa
- mengedukasi mengenai yang di ajarkan.
batuk efektif Ds : klien
kooperatif
16.20 Do : klien dapat
menjelaskan apa
- mengedukasi mengenai yang sudah
pengukuran respirasi dijelaskan.

16.30 Ds : klien
Intoleransi
kooperatif
Aktivitas
- tarapi aktivitas Do : klien bertanya
mengidentifikasi saat tidak paham,
16.40 defisit tingkat aktivas klien dapat
mempraktikan

- membantu klien untuk Ds : -


mengindentifikasi Do : aktivitas klien
aktivitas yang mampu dibantu oleh
dilakukan. keluarga

Ds : klien
mengatakan mampu
memakai baju
sendiri,dan makan
Do : klien dapat
memakai baju dan
makan sendiri

07/4/21 Bersihan - Memonitor sputum .Ds : klien


09.00 jalan nafas mengakatan dahak
tidak efektif tidak dapat keluar.
Do : sputum banyak
terletak di sebelah
kanan.

- melakukan batuk
09.20
efektif
Ds : klien
kooperatif
Do : klien
- mengajarkan teknik mengikuti arahan
09.25 batuk efektif
Ds : -
Do : klien dapat
melakukan teknik
batuk efektif.
Terapi Aktivitas :
- mengidentifikasi
09.35 defisit tingkat aktivitas Ds : -
Do : aktivitas klien
dibantu oleh
- menjelaskan metode keluarga
terapi aktivitas fisik
sehari-hari.

09.50 Ds : klien
kooperatif
- memeriksa segmen paru Do : klien
yang mengandung sekresi memahami yang
berlebih. disampaikan

Ds : -
Do : segmen paru
yang mengandung
sekresi berlebih di
sebelah kanan.

08/4/21 Bersihan - memposisikan klien Ds : klien


09.00 jalan nafas sesuai area penumpukan kooperatif
tidak efektif Do : klien
secret
mengikuti apa yang
diperintahkan

09.20 Manajemen jalan nafas :


DS : klien dan
- Memonitor pola nafas
keluarga kooperatif
(frekuensi,kedalaman,
DO : klien dan
usaha nafas
keluarga memahami
apa yang dijelaskan
09.25
- Memonitor bunyi Ds : -
nafas tambahan Do : klien
kooperatif, pola
nafas abnormal,
N 106x/m
09.40 Rr 30x/m

- Memonitor sputum Ds : -
Do : klien tampak
gelisah, bunyi nafas
tambahan
(wheezing,ronkhi),
09.50 nafas cuping hidung
- melakukan batuk
Ds : klien
efektif
mengakatan dahak
tidak dapat keluar.
Do : sputum banyak
terletak di sebelah
kanan.
10.10 - mengajarkan teknik
batuk efektif Ds : klien
kooperatif
Do : klien
mengikuti arahan
10.25
Terapi Aktivitas :
Intoleransi
Aktivitas - mengidentifikasi
defisit tingkat aktivitas Ds : -
Do : klien dapat
melakukan teknik
10.35 - memfasilitasi aktivitas batuk efektif.
motorik untuk
merelaksasi otot
Ds : -
Do : aktivitas klien
dibantu oleh
keluarga
E. Evaluasi
Tgl/Jam Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
06/4/21 Bersihan jalan S: klien mengatakan batuk disertai
13.00 nafas tidak dahak dan sulit dikeluarkan.
efektif Klien mengatakan sesak nafas, sesak
nafas datang saat beraktivitas dan
datang secara tiba-tiba

O: klien tampak tampak sesak, gelisah,


pernafasan cepat, terdapat suara
tambahan wheezing dan ronkhi, batuk.
A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
- memeriksa segmen paru yang
mengandung sekresi berlebih.
- memposisikan klien sesuai area
penumpukan secret
- melakukan cara batuk efektif
- mengedukasi mengenai batuk
efektif
- mengedukasi mengenai
pengukuran respirasi.

13.20 Intoleransi S : klien mengatakan mudah lelah dan


aktivitas lemas.

O : klien tampak lemah, aktivitas


dibantu keluarga, sianosis

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

Terapi Aktivitas :
- mengidentifikasi defisit tingkat
aktivitas
- membantu klien untuk
mengindentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan.
- memfasilitasi aktivitas motorik
untuk merelaksasi otot
- menjelaskan metode terapi
aktivitas fisik sehari-hari.

07/4/21 Bersihan jalan S: klien mengatakan batuk disertai


11.40 nafas tidak dahak dan sulit dikeluarkan.
efektif Klien mengatakan sesak nafas, sesak
nafas datang saat beraktivitas dan
datang secara tiba-tiba

O: klien tampak tampak sesak,


pernafasan cepat, terdapat suara
tambahan wheezing dan ronkhi, batuk.

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
- memeriksa segmen paru yang
mengandung sekresi berlebih.
- memposisikan klien sesuai area
penumpukan secret
- melakukan cara batuk efektif
- mengedukasi mengenai batuk
efektif
- mengedukasi mengenai
pengukuran respirasi.

S : klien mengatakan mudah lelah dan


11.45 Intoleransi akt
lemas.

O : klien tampak lemah, aktivitas


dibantu keluarga, sianosis

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

Terapi Aktivitas :
- mengidentifikasi defisit tingkat
aktivitas
- membantu klien untuk
mengindentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan.
- memfasilitasi aktivitas motorik
untuk merelaksasi otot
08/4/21 Bersihan jalan
09.30 nafas tidak S: klien mengatakan batuk disertai
efektif dahak dan sulit dikeluarkan.
Klien mengatakan sesak nafas, sesak
nafas datang saat beraktivitas dan
datang secara tiba-tiba

O: klien tampak tampak sesak,


pernafasan cepat, terdapat suara
tambahan wheezing dan ronkhi, batuk.

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
- memeriksa segmen paru yang
mengandung sekresi berlebih.
- memposisikan klien sesuai area
penumpukan secret
- melakukan batuk efektif

09.40 Intoleransi
aktivitas S : klien mengatakan sedikit lebih segar

O : klien tampak lebih bugar, aktivitas


dibantu keluarga

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

Terapi Aktivitas :
- mengidentifikasi defisit tingkat
aktivitas
- membantu klien untuk
mengindentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan.
- memfasilitasi aktivitas motorik
untuk merelaksasi otot

Anda mungkin juga menyukai