ANALISIS KASUS
3.1 Kasus
Klien mengatakan terkena stroke 2 tahun yang lalu dan dibawa ke RSUD
Soedarso . Klien melakukan terapi di RS sebanyak 4 kali. Tetapi tidak ada
perubahan yang signifikan. Klien terkena stroke sudah 4 kali. Dan yang terakhir
terkena stroke saat Idul Adha 2015 klien tiba-tiba terjatuh saat ingin ke WC dan
mengalami kelumpuhan di bagian kiri tubuh klien dari ekstremitas atas ke
ekstremitas bawah dan bicara jadi pelo.
Klien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya. Klien mengatakan
sebelumnya 3 kali terkena tidak sampai seperti ini. Keluarga mengatakan bingung
melihat kondisi Ny. M seperti ini, tidak tahu cara perawatannya dan sudah lama
tidak kontrol ke-pelayanan kesehatan karena kondisi Ny. M yang tidak bisa
berjalan seperti dulu.
3.2 Pengkajian
A. Identitas Klien
Inisial : Ny. M
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Berladang
Suku bangsa : Melayu
Status marital : Menikah
Alamat lengkap : Jln. Adisucipto Gg. Cempaka Putih Dalam
B. Alasan Masuk
Masalah Keperawatan : Kecemasan, Kurang Pengetahuan Keluarga
Dalam Merawat Klien Dirumah.
C. Faktor Predisposisi
1. Faktor perkembangan
Klien mengatakan sebelumnya 3 kali terkena penyakit tapi tidak sampai
seperti ini.
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga baik, saat mempunyai masalah, klien
sering menceritakannya kepada anggota keluarganya yang lain terutama
suaminya.
3. Faktor psikologis
Klien termasuk tipe orang yang terbuka, dan tidak merasa dirinya tidak
berharga walaupun klien mengalami hambatan dalam mobilisasi.
4. Faktor genetik
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
Kakak klien memiliki riwayat hipertensi . Suami klien ada riwayat
hipertensi.
D. Faktor Presipitasi
1. Faktor sosial budaya
Klien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya.
2. Faktor biokimia
Adanya rasa khawatir karena penyakitnya sekarang karena klien 3 kali
terkena dan terakhir yang parah dan khawatir adanya komplikasi yang lain .
3. Faktor psikologis
Adanya masalah yang tidak hilang-hilang (Penyakitnya). Dimana klien
merasa cemas dengan masalahnya
E. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital
TD : 220 / 100 mmHg N : 88 x/mt S : 36.7 0C P: 22 x/mt
2. Ukur
TB : 153 cm BB : 46 kg (*) turun ( ) naik
3. Keluhan Fisik ( ) ya (*) tidak
Klien mengatakan saat ini tidak ada keluhan fisik yang dirasakan .
F. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Sudah meninggal :
Klien :
Tinggal serumah :
Klien adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Klien berumur 53 tahun. Klien
sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. Klien tinggal serumah dengan suami
dan 3 orang anaknya. Hubungan klien dengan keluarganya terjalin dengan erat
dan sangat baik. Orang yang terdekat dengan klien adalah suaminya.
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien senang dengan keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung kaki.
Klien juga mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak
disukai.
b. Identitas diri
Klien bekerja sebagai petani di ladangnya yang terletak di belakang
rumahnya. Biasanya klien menghabiskan waktu luangnya dengan bertani,
menonton TV dan berbincang-bincang dengan anak dan suaminya.
Semenjak sakit klien hanya bisa menonton TV dan berbincang-bincang
dengan anak dan suaminya
c. Peran diri
Klien berperan sebagai ibu rumah tangga. Semenjak sakit klien tidak bisa
memenuhi perannya.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan bercita-cita untuk bisa menyekolahkan
anaknya setinggi-tingginya.
e. Harga Diri
Klien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan
orang lain.
3. Hubungan Sosial
Klien memiliki orang yang berarti dalam kehidupannya yaitu suami dan
anaknya. Klien berkata jika ada masalah, klien akan menceritakan kepada
suami dan anaknya pasti akan membantu memecahkan masalah yang
dialami klien. Klien tidak mengikuti kegiatan diluar rumah karena
kondisinya.
4. Spiritual
Klien beragama Islam dan yakin dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Klien mengatakan sholat lima waktu walaupun dengan kodisinya saat ini,
dan berharap diberi kesembuhan atas penyakitnya.
G. Status Mental
1. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, pakaian yang digunakan sesuai dengan
tempatnya. Rambut klien tersisir rapi. Rambut pendek seleher.
2. Pembicaraan
Klien berbicara pelo (kurang jelas, harus mendengarkan dari dekat). Klien
menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat, selama proses
wawancara klien berbicara mengenai satu topik dengan jelas (Isi
pembicaraan).
3. Aktivitas motorik
Saat wawancara klien tampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan
yang diulang-ulang ataupun gemetar. Namun saat membicarakan
penyakitnya klien tampak sedikit cemas
4. Alam perasaan
Klien mengatakan terkadang khawatir dengan kondisinya, takut ada
komplikasi lain. Klien tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan saat
sedih maupun gembira. Klien terlihat senang saat menceritakan
pengalamannya yang menyenangkan.
5. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan stimulus
yang diberikan.
6. Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara, Klien mau menjawab pertanyaan perawat.
Kontak mata klien ada dan klien menatap wajah perawat saat wawancara
dan mau menjawab pertanyaan perawat dengan panjang lebar.
7. Persepsi
Keluarga mengatakan klien tidak pernah berbicara sendiri. Klien
mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
8. Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan klien singkat dan tidak berbelit-belit dan
ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam satu
topik.
9. Isi pikir
Selama wawancara tidak ditemukan gangguan isi pikir. Pemikiran klien
realistis.
10. Tingkat kesadaran
Klien menyadari bahwa dia sedang berada di rumahnya, klien juga sadar
dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya. Tingkat
kesadaran klien terhadap waktu, orang dan tempat jelas.
11. Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa
lalu maupun saat ini. Klien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi
klien sudah makan atau belum, jam berapa. Klien tidak mengalami
gangguan daya ingat baik jangka panjang maupun jangka pendek.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan fokus terhadap apa yang
ditanyakan. Klien bersekolah hanya sampai tingkat SD, klien mampu
untuk menjawab hitungan sederhana.
13. Kemampuan penilaian
Saat diberikan pilihan seperti apakah klien mendahulukan kegiatan
berladang atau menyiapkan sarapan untuk keluarga. Klien memilih
menyiapkan sarapan terlebih dahulu karena kalau sudah membuat sarapan
klien leluasa keladangnya
14. Daya tilik diri
Klien mengetahui penyakit yang dideritanya.
H. Pola Makan dan Eliminasi
1. Makan dan minum
Klien makan 3 kali sehari dengan porsi lebih sedikit dari biasanya
(sebelum sakit seperti sekarang ) tapi habis , klien dapat makan tanpa
bantuan. Keluarga hanya mengambilkan makanan.
2. BAB/BAK
Klien dapat BAK dan BAB sendiri, namun suami yang membantu
membawa ke WC.
3. Mandi
Klien mandi secara mandiri, mandi 2x sehari. Klien mandi menggunakan
sabun, shampo, dan juga sikat gigi.
4. Berpakaian/Berhias
Klien dapat mengganti pakaian secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Klien menggunakan baju dengan benar.
5. Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan tidur nyenyak , namun terkadang klien terbangun karena
ingin BAK
6. Penggunaan Obat
Keluarga mengatakan klien sudah lama tidak kontrol ke pelayanan
kesehatan. Selama ini hanya menggunakan obat warung .
7. Kegiatan di Dalam Rumah
Klien mengatakan hanya menonton TV, berbincang-bincang dengan
keluarga dirumah.
8. Kegiatan di luar rumah
Klien mengatakan semenjak kondisi klien seperti sekarang klien hanya
keluar ke teras rumah agar tidak jenuh sekalian berjemur.
I. Mekanisme Koping
K. Aspek Medis
Keluarga mengatakan dokter rumah sakit menyatakan Ny. M terkena Stroke.
Saat wawancara keluarga tidak tahu obat-obat apa yang diminum Ny. M ,
karena obatnya sudah habis dan Ny. M sudah lama tidak kontrol ke pelayanan
kesehatan .
3.3 Diagnosa & Analisa Data
No Data Masalah
1. DS :
DO :
-
DO : Gangguan Komunikasi
Verbal b.d hambatan
Klien berbicara pelo (kurang jelas, harus
individu (kondisi fisik)
mendengarkan dari dekat).
3. DS :
DO :
mendengarkan
dengan penuh
perhatian
mengajarkan teknik
relaksasi nafas
dalam untuk
kontrol rasa percaya
diri dan mengurangi
kecemasan yang
dirasakan klien.
R:
klien tampak sudah
percaya dan mau
cerita tentang
kecemasan yang
dirasakan klien
klien mau
mengungkapkan
perasaannya
klien mau
mempraktekkan
Tarik nafas dalam
untuk mengurangi
kecemasan yang
dirasakan
2. Gangguan DS : S:
Komunika Jelaskan Klien mengatakan Klien dan
si Verbal pada klien terkadang khawatir keluarga
tentang dengan kondisinya, mengatak
penyakitnya takut ada tidak an sudah
dan dapat ada
komplikasi berkomunikasi gambaran
yang bisa dengan lancar lagi tentang
terjadi. penyakit
DO :
Ajarkan yang
Wajah klien tampak
terapi dialami
cemas
validasi klien serta
Bertanya-tanya
keada terapi
kepada perawat
keluarga yang
Jelaskan A: diajarkan.
kepada klien jelaskan pada klien
dan keluarga tentang kondisinya O:
utuk terus dan anjurkan untuk Klien dan
melatih melatih terapi keluarga
kemampuan validasi tampak
komunikasi kemampuan mengerti
verbal klien komunikasi verbal dengan
dan Ny.M penjelasan
mereduksi Anjurkan klien dan perawat.
ansietas klien keluarga untuk
Anjurkan check up/kontrol
klien dan kondisi klien ke A:
3. Defisit DS : S:
Pengetahu Jelaskan Keluarga Klien dan
an tentang pada klien mengatakan keluarga
Perawatan tentang bingung melihat mengatak
Diri Klien penyakitny kondisi Ny. M an sudah
a dan seperti ini, tidak ada
komplikasi tahu cara gambaran
yang bisa perawatannya tentang
terjadi. dan sudah lama penyakit
Ajarkan tidak kontrol ke- yang
klien pelayanan dialami
menggerak kesehatan karena klien serta
kan bagian kondisi Ny. M komplikas
tubuh yang yang tidak bisa i yang
mati rasa berjalan seperti bias
(ROM) dulu. terjadi.
untuk Klien O:
membantu mengatakan Klien dan
memperlan sudah lama tidak keluarga
car kontrol mengerti
peredaran kondisinya ke dengan
darah agar pelayanan penjelasan
tidak terjadi kesehatan, hanya perawat.
atrofi otot meminum obat
Anjurkan warung dan A:
klien dan berjemur saat Masalah
keluarga pagi hari di teras teratasi
untuk check rumah
up/kontrol
DO : P:
kondisi
Klien dan Evaluasi
klien ke
keluarga intervensi
pelayanan
bertanya-tanya yang sudah
kesehatan
kepada perawat dilakukan
untuk
mengatasi A:
kondisi Men jelaskan
klien dan pada klien
mencegah tentang
terjadinya penyakitnya dan
komplikasi komplikasi yang
lain . bisa terjadi.
mengajarkan
klien
menggerakkan
bagian tubuh
yang mati rasa
(ROM) untuk
membantu
memperlancar
peredaran darah
agar tidak terjadi
atrofi otot
menganjurkan
klien dan
keluarga untuk
check up/kontrol
kondisi klien ke
pelayanan
kesehatan untuk
mengatasi
kondisi klien dan
mencegah
terjadinya
komplikasi lain
R:
klien dan
keluarga sudah
mengerti apa
yang di jelaskan
perawat
klien dan
keluarga mau
mendengarkan
apa yang
disampaikan
perawat
klien
mempraktekkan
gerakan (ROM)
yang diajarkan
perawat.