Anda di halaman 1dari 4

KONSEP SOSIOKULTURAL DALAM KONTEKS ASUHAN PERAWATAN JIWA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikososial

Dosen Pengampu
Ns. Windy Freska, S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 2
Abdurrauf Quhafa (2111313016)
Cinta Nurhafidzah (2111312058)
Dhea Putri Dahyana (2111312025)
Mufidah Dzahwan Yafi (2111313022)
Rinna Firati (2111311052)
Riska Putri Ayu (2111311019)
Shinta Kencana (2111316003)
Yurika Aprinade (2111312064)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Konsep
Sosiokultural Dalam Konteks Asuhan Perawatan Jiwa”. Meskipun banyak kesulitan dalam
membuat makalah ini, namun berkat hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Windy Freska, S.Kep, M.Kep
selaku dosen pengampu pada mata kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikososial
kelas A1 2021 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kami sebagai mahasiswa keperawatan.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang berkontribusi dalam


pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki.

Padang, 2 November 2022

Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teori belajar sosiokultur berangkat dari penyadaran tentang betapa pentingnya sebuah
pendidikan yang melihat proses kebudayaan dan pendidikan yang tidak bisa dipisahkan.
Pendidikan dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang sangat erat, di mana pendidikan dan
kebudayaan berbicara pada tatanan yang sama, yaitu nilai-nilai. Tylor dalam H.A.R Tilaar
(2002: 7) telah menjalin tiga pengertian manusia, masyarakat dan budaya sebagai tiga
dimensi dari hal yang bersamaan, Pada saat ini masalah kesehatan jiwa menjadi masalah yang
paling mengancam di dunia. Setiap tahun korban akibat gangguan jiwa selalu meningkat. Hal
ini disebabkan oleh beban hidup yang semakin lama semakin berat. Gangguan jiwa ini tidak
hanya terjadi pada kalangan bawah tetapi juga kalangan pejabat dan kalangan menengah ke
atas. Pada saat ini penyakit gangguan jiwa tidak hanya dialami oleh orang dewasa dan lansia
tetapi juga oleh anak-anak dan remaja. Seseorang yang terkena gangguan jiwa akan
melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan seperti menggunakan obat-obatan terlarang
dan melakukan bunuh diri.

Kasus bunuh diri sudah menjadi masalah besar di beberapa Negara di dunia seperti
Amerika Serikat, Jepang, Korea, Inggris dan lain-lainnya. Selain factor diatas penyebab
seseorang mengalami gangguan jiwa juga disebabkan oleh perkembangan otak ketika masih
janin yang menyebabkan penyakit skizofrenia. Oleh karena itu saat ini seluruh Negara di
dunia berusaha meningkatkan kesehatan jiwa warga negaranya. Begitu juga dengan Indonesia
yang berusaha meningkatkan pelayanan pada pasiennya dengan meningkatkan pengetahuan
tentang kesehatan jiwa yang mengacu pada sosiokultural dalam konteks asuhan keperawatan
jiwa.

Ainul Yaqin (2005: 6) berpendapat bahwa “budaya adalah sesuatu yang general dan
spesifik sekaligus". General dalam hal ini berarti setiap manusia di dunia ini mempunyai
budaya, sedangkan spesifik berarti setiap budaya pada kelompok masyarakat adalah
bervariasi antara satu dan lainnya. Sedangkan Tylor dalam H.A.R Tilaar (2002: 39)
berpendapat bahwa "Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuaan
kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat".
Trend dan issue keperawatan jiwa yang terdapat dalam masyarakat sangat kompleks.
Trend dalam keperawatan jiwa yang ada dalam masyarakat sangat banyak begitupun juga
issue keperawatan jiwa yang ada dalam masyarakat secara global. Sehingga diharapakan
melalui penerapan sosiokultural dalam konteks asuhan keperawatan jiwa dapat
mempengaruhi atau mempertinggi kemampuan perawat untuk membina kerjasama
terapeutik, mengidentifikasi masalah pasien, dan menyusun rencana tindakan keperawatan
jiwa yang tepat, akurat, dan releven secara budaya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah terkait dengan latar belakang di atas adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari teori sosiokultural?


2. Bagaimanakah sosiokultural dalam konteks asuhan keperawatan jiwa?
3. Apa sajakah faktor risiko sosiokultural dalam konteks asuhan keperawatan jiwa?
4. Apa sajakah stresor sosiokultural dalam konteks asuhan keperawatan jiwa? 5.
Bagaimana pengkajian sosiokultural dalam konteks asuhan keperawatan jiwa?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dikatakan tujuan umum
penyusunan makalah ini adalah untuk memahami terkait Konsep Sosiokultural Dalam Konteks
Asuhan Perawatan Jiwa.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Teoritis

Penulisan ini dapat menambah referensi membuat mahasiswa tentang “Konsep


Sosiokultural Dalam Konteks Asuhan Perawatan Jiwa”.

1.4.2 Praktis

Penulisan ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca tentang Konsep


Sosiokultural Dalam Konteks Asuhan Perawatan Jiwa”.

Anda mungkin juga menyukai