Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA

SOSIOKULTURAL DALAM KONTEKS ASUHAN PERAWATAN JIWA

Anggota Kelompok 3 :

1. Anggita Hendaya Muharyanti (920173006)


2. Dewi Novia Ningrum (920173013)
3. Fera Ardelia (920173019)
4. Ismaul Wijayatri (920173024)
5. Nurun Najah Azzahra (920173028)
6. Muhammad Randi Irmawan (920173033)
7. Ririn Ayu Sofiyana Ningsih (920173040)
8. Siti Khofifatud Daimah (920173042)
9. Panji Nurprasetya Adi (920173141)

S1 – ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, tuhan sumber segala ilmu pengetahuan yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat pada waktunya. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
rahmatnya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
“Keperawatan Jiwa” dengan judul “SOSIOKULTURAL DALAM KONTEKS ASUHAN
PERAWATAN JIWA”. Tidak lupa penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, karena berkatnya lah kami dapat menyusun
makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya dengan trend dan issue
dalam keperawatan jiwa secaranglobal yang penulis sajikan dari berbagai sumber informasi dan
referensi. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman. Penulis sadar bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis menerima berbagai
saran maupun kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih,
semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Kudus, 12 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………..………

KATAPENGANTAR……………………………………………..……...

DAFTAR ISI ……………………………………………………..………

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah…………………………..…………

1.2 Rumusan Masalah……………..…………………..……….…

1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konteks Sosialkultural Asuhan Keperawatan Jiwa

2.2 Faktor Resiko Sosiokultural

2.3 stresor sosiokultural

2.4 Pengkajian sosiokultural

2.5 5 Format pengkajian

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………..

3.2 Saran ……………………………………………………………...


DAFTAR PUSTAKA

Ah. Yusuf , Rizky Fitriyasari PK , Hanik Endang Nihayati, 2015. Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa . Jakarta : Salemba Medika .

Ali, Zaidin 2015. Dasar- Dasar Keperawatan professional. Jakarta : Widya Medika.

Stuart,G,W .,& Sunden , S. J (2009) . Buku Saku Keperawatan Jiwa , Edisi 3 . Jakarta : EGC.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini masalah kesehatan jiwa menjadi masalah yang paling mengancam di dunia.
Setiap tahun korban akibat gangguan jiwa selalu meningkat. Hal ini disebabkan oleh beban
hidup yang semakin lama semakin berat. Gangguan jiwa ini tidak hanya terjadi pada
kalangan bawah tetapi juga kalangan pejabat dan kalangan menengah ke atas. Pada saat ini
penyakit gangguan jiwa tidak hanya dialami oleh orang dewasa dan lansia tetapi juga oleh
anak-anak dan remaja. Seseorang yang terkena gangguan jiwa akan melakukan hal yang
seharusnya tidak dilakukan seperti menggunakan obat-obatan terlarang dan melakukan
bunuh diri.
Kasus bunuh diri sudah menjadi masalah besar di beberapa Negara di dunia seperti
Amerika Serikat, Jepang, Korea, Inggris dan lain-lainnya. Selain factor diatas penyebab
seseorang mengalami gangguan jiwa juga disebabkan oleh perkembangan otak ketika masih
janin yang menyebabkan penyakit skizofrenia. Oleh karena itu saat ini seluruh Negara di
dunia berusaha meningkatkan kesehatan jiwa warga negaranya. Begitu juga dengan
Indonesia yang berusaha meningkatkan pelayanan pada pasiennya dengan meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan jiwa.
Trend dan issue keperawatan jiwa yang terdapat dalam masyarakat sangat kompleks.
Trend dalam keperawatan jiwa yang ada dalam masyarakat sangat banyak begitupun juga
issue keperawatan jiwa d\yang ada dalam masyarakat secara global.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Konteks Sosialkultural Asuhan Keperawatan Jiwa?


2. Apa saja Faktor Resiko Sosiokultural Asuhan Keperawatan Jiwa ?
3. Apa saja stresor sosiokultural Dalam Asuhan Keperawatan Jiwa ?
4. Bagaimana Pengkajian sosiokultural Dalam Asuhan Keperawatan Jiwa ?
5. Bagaimana Format pengkajian Asuhan Keperawatan Jiwa ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. untuk mengetahui trend dan issue dalam keperawatan jiwa


2. untuk mengetahui trend dan issue yang terjadi dalam keperawatan jiwa
3. untuk mengetahui contoh trend dan issue yang ada dalam masyarakat global
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konteks Sosialkultural Asuhan

Dalam setiap interaksi dengan pasien, perawat jiwa harus menyadari luasnya dunia
kehidupan pasien. Perawat harus menyadari bahwa persepsi pasien tentang sehat dan sakit,
perilaku mencari bantuan, dan kepatuhan pada pengobatan bergantung pada keyakinan, norma
social, dan nilai budaya individu yang unik. Perawat yang peka secara budaya memahami
pentingnya kekuatan social dan budaya bagi individu, mengenal keunikan aspek tersebut,
mengharagai perbedaan perawat-pasien, dan menggabungkan informasi sosiokultural ke dalam
asuhan keperawatan jiwa.

2.2 Faktor Resiko Sosiokultural

Faktor resiko sosiokultural pada gangguan jiwa meliputi :

1. Usia
Pertanyaan yang berhubungan dengan faktor resiko sosiokultural :

Apa tahap perkembangan pasien saat ini ?

Apa tugas perkembangan pasien ?

Apakah tugas tersebut sesuai dengan usia pasien ?

Apa sikap dan keyakinan pasien tentang kelompok usia tertentu ?

Stressor apa yang berkaitan dengan usia yang sedang dihadapi pasien ?

Apa pengaruh usia pasien terhadap kesehatan jiwa dan fisiknya ?

2. Suku bangsa
Pertanyaan yang berhubungan dengan faktor resiko sosiokultural :

Apa latar belakang suku bangsa pasien ?

Apa identitas suku bangsa pasien ?

Apakah pasien terasing secara kultural, tradisional, bicultural, atau multicultural ?

Apa sikap, keyakinan, dan nilai pasien tentang kelompok suku bangsa tertentu ?
Stressor apa yang berhubungan dengan kesukuan yang dihadapi pasien ?

Apa pengaruh suku bangsa seseorang terhadap kesehatan jiwa dan fisiknya ?

3. Gender
Pertanyaan yang berhubungan dengan faktor resiko sosiokultural :

Apa jenis kelamin pasien ?

Apa identitas gender pasien ?

Bagaimana pasien mendefinisikan peran spesifik gender ?

Apa sikap dan keyakinan pasien tentang pria dan wanita serta maskulinitas san feminitas?

Stressor apa yang berhubungan dengan gender yang sedang dihadapi pasien ?

Apa pengaruh gender sesorang terhhadap kesehatan jiwa dan fisiknya ?

4. Pendidikan
Pertanyaan yang berhubungan dengan faktor resiko sosiokultural :

Apa tingkat pendidikan pasien ?

Bagaiman pengalaman pendidikan pasien ?

Apa sikap dan keyakinan pasien tentang pendidikan pada umumnya dan pendidikan
pasien sendiri pada khususnya ?

Stressor apa yang berhubungan dengan pendidikan yang sedang dihadapi pasien ?

Apa pengaruh pendidikan pasien terhadap kesehatan jiwa dan fisiknya ?

5. Penghasilan

Pertanyaan yang berhubungan dengan faktor resiko sosiokultural :

Berapa penghasilan pasien ?

Apa sumber penghasilan pasien ?

Bagaiman pasien menggambarkan tentang kelompok penghasilan tertentu ?


6. Sistem keyakinan
Pertanyaan yang berhubungan dengan faktor resiko sosiokultural :

Apa keyakinan pasien tentang sehat dan sakit ?

Apa agama atau keyakinan spiritual pasien di masa lalu ?

Apa agama atau keyakinan spiritual pasien sekarang ?

Siapa yang biasanya memberikan perawatan kesehatan pada pasien ?

Stressor apa yang berhubungan dengan sistem keyakinan yang sedang dihadapi pasien ?

Apa pengaruh sistem keyakinan pasien terhadap kesehatan jiwa dan fisiknya ?

Faktor predisposisi ini dapat secara bermakna meningjatkan potensi


berkembangnya gangguan jiwa, mengurangi potensi penyembuhan, atau keduanya. Satu atau dua
dari faktor ini sendiri tidak dapat menggambarkan secara adekuat konteks sosiokultural asuhan
keperawatan jiwa. Walaupun demikian, secara bersaam faktor-faktor tersebut memberikan
gambaran sosiokultural pasien yang penting untuk praktik keperawatan jiwa yang bermutu.

2.3 stresor sosiokultural

Kurangnya kesadaran tentang faktor resiko dan pengaruhnya terhadap individu, sejalan
dengan kurangnya penghargaan terhadap perbedaan sosiokultural, dapat mengakibatkan asuhan
keperawatan yang tidak adekuat.

Stressor Definisi
Keadaan yang merugikan Kekurangan sumber sosio ekonomi yang merupakan
dasar untuk adaptasi biopsikososial
steorotip Konsepsi depersonalisasi individu dalam suatu kelompok
Intoleransi Ketidaksediaan untuk menerima berbedaan pendapat atau
keyakinan orang lain atau latar belakang yang berbeda
Stigma Sikap yang melekat pada lingkungan sosial individu
sebagai sesuatu yang berbeda atau rendah.
Prasangka Keyakinan yang tidak menyenangkn dan
dipertimbangkan sebelumnya tentang individu atau
kelopok dengan tidak memperhatikan pengetahuan,
pikiran, atau alasan
Diskriminasi Perlakuan yang berbeda pada individu atau kelompok
yang tidak berdasarkan kebaikan yang sebenarnya
Rasisme Keyakinan bahwa perbedaan yang terdapat antara ras
menentukan pencapaian individu dan bahwa ras yang
satu lebih tinggi.

2.4 Pengkajian sosiokultural

Pengkajian tentang faktor resiko sosiokultural dan stresor pasien sangat mempertinggi
kemampuan perawat untuk membina kerjasama terapeutik,mengidentifikasi masalah pasien,dan
menyusun rencana tindakan keperawatan jiwa yang tepat,akurat,dan releven secara budaya.

2.5 Format pengkajian

Data dapat dikelompokkan menjadi data objektif dan data subjektif.data objektif adalah data
yang di dapatkan melalui observasi atau pemeriksaan secara langsung oleh perawat.data subjektif
adalah data yang di sampaikan oleh pasien dan atau keluarga sebagai hasil wawancara perawat.

Jenis data yang di peroleh dapat sebagai data primer bila di dapat langsung oleh
perawat,sedagkan data sekunder data didapat dari hasil pengkajian perawat yang lain atau catatan
tim kesehatan yang lain.

Setelah data terkumpul dan di dokumentasikan dalam format pengkajian kesehatan jiwa,maka
seorang perawat harus mampu melakukan analisis data dan menetapkan suatu kesimpulan
terhadap masalah yang dialami pasien. Kesimpulan itu mungkin sebagai berikut :

1. Tidak ada masalah tetapi ada kebutuhan.


a. Pasien memerlukan pemeliharaan kesehatan dengan follow up secara periodik, karna
tidak ada masalah serta pasien telah memiliki pengetahuan untuk antisipasi masalah.
b. Pasien memerlukan peningkatan kesehatan berupa upaya prevensi dan promosi
sebagai progam antisipasi terhadap masalah.
2. Ada masalah dengan kemungkinan
a. Resiko terjadinya masalah, karena sudah ada faktor yang mungkin dapat
menimbulkan masalah.
b. Aktual terjadi masalah dengan di sertai data pendukung.

Anda mungkin juga menyukai