Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS I

ISSUE DAN TREND KEPERAWATAN MATERNITAS

OLEH :

KELOMPOK IV

APRILA 2018.C.10a.0958

DANTINI 2018.C.10a.0963

FITRIALIYANI 2018.C.10a.0967

MELATIA PASKA 2018.C.10a.0977

THOMAS ERIK HELVIN 2018.C.10a.0988

YUNI ELIA KARTIKA 2018.C.10a.0993

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang ‘’ Trend dan Issue
Keperawatan Maternitas ‘’.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Palangka Raya,03 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Keperawatan Maternitas.......................................................


2.2 Trend Keperawatan Maternitas..........................................................
2.3 Konsep Family Centered Maternity Care (FCMC)............................
2.4 Model Konsep...................................................................................
2.5 Trend Dan Issue Keperawatan Maternitas.........................................
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................................

3.2 Saran...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan,
masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang
dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.(CHS/KIKI, 1993). Asuhan
keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan
perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan
advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan dalam
mengatasi masalah kehamilan persalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi
penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan
sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi
tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses
persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi
baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan
lain untuk kondisi-kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa Itu Konsep Keperawatan Maternitas ?
b. Apa Itu Trend Keperawatan Maternitas ?
c. Bagaimana Konsep Family Centered Maternity Care (Fcmc) ?
d. Apa Saja Model Konsep ?
e. Apa Saja Trend Dan Issue Keperawatan Maternitas ?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Mahasiswa mampu mengenali dan menyebutkan berbagai tanda dan macam-


macam klasifikasi dalam issue dan trens keperawatan maternitas.
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan mendapatkan gambaran mengenai issue
dan trens keperawatan maternitas.

c. Turut berpartisipasi dalam penanggulangan issue dan trens keperawatan


maternitas.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Keperawatan Maternitas

A. Pengertian

Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas


pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik
dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister,
1990). Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan
dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu
beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal.
(Auvenshine & Enriquez, 1990). Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan
professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan
psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga,
dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra
pelayanan. (Reede, 1997).

2.2 Trend Keperawatan Maternitas

Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan


kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan
pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan
menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan
kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu
dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi
bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global
internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki
kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap
aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan
Iptek. Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia
kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi
tercapainya tujuan kesehatan, maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan
maternitas ditahun 2010 adalah:

1. Pengembangan pendidikan keperawatan.

Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan


perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi
dan pendidikan keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan
pendidikan keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional
dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM
pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.

2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional

Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi


dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik
keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di
lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.

3. Penyempurnaan organisasi keperawatan

Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis


serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi
kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan
yang dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan
merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri
dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan
harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.

3. Peran Perawat
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
a. Pelaksana
Perawat yang bekerja member asuhan keperawatan di tempat pelayanan kesehatan.
b. Pendidik
Pendidik disini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun perawat memberikan
pendidikan kepada klien.
c. Konselor
Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling
kepada klien, konselor bertanggung jawab memberikan layanan dan konseling
d. Role model bagi para ibu
Panutan bagi para ibu-ibu yang sedang menjalankan keperawatan maternitas.
e. Role model bagi teman sejawat
Panutan sesama perawat atau saling bekerja sama antar perawat.
f. Perumus masalah
Mengetahui masalah-masalah yang muncul pada pasien dan merumuskan masalah
tersebut.
g. Ahli keperawatan
Perawat harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan.

2.3 Konsep Family Centered Maternity Care (FCMC)


1. Pengertian
Family centered maternity care (FCMC) atau keperawatan maternitas yang
berfokus pada keluarga didefinisikan sebagai melahirkan secara aman dengan
pelayanan kesehatan yang berkualitas sambil menggali, memfokuskan dan
mengadaptasikan terhadap kebutuhan klien, bayi dan keluarga. Penekanannya
adalah pada pelayanan ibu dan bayinya yang mendukung kesatuan keluarga sambil
mempertahankan keamanan dan keselamatan fisik (May, & Mahlmiester, 1994).
Konsep keperawatan maternitas berpusat pada keluarga, diarahkan kepada
pemenuhan kebutuhan ibu dan keluarga pada masa kehamilan, persalinan, dan
postpartum, dengan melibatkan keluarga dan lingkungannya sebagai sumber daya
manusia yang dapat dioptimalkan untuk mensejahterakan dan mempromosikan ibu
dan bayinya (Pilliteri, 2003). Untuk mewujudkan pelayanan maternitas yang
berpusat pada keluarga, perawat harus berupaya berubah sikap dan perilaku dalam
hal pemberian pelayanan. Perawat diharapkan dapat menggali apa yang diinginkan
klien dan bekerjasama dengan klien untuk mencapai pelayanan kesehatan yang
optimal.
2. Pendekatan family centered maternity care
Sepuluh pendekatan yang digunakan pada model family centered maternity care
menurut Phillip dan Zwelling (1996) adalah :

a. Peristiwa persalinan dan kelahiran dipandang sebagai suatu keadaan sejahtera


(normal dan alamiah) bukan suatu keadaan sakit, tetapi ibu saat ini mengalami
perkembangan kedewasaan, sehingga ibu dapat melakukan perawatan diri dan
bayinya sendiri dengan batuan keluarga,

b. Pelayanan perinatal bersifat personal disesuaikan dengan kebutuhan fisik,


psikososial, latar belakang pendidikan, spiritual dan budaya dari setiap ibu dan
keluarga, sehingga ibu dan keluarga dapat melakukan aktifitasnya sesuai dengan
kemampuan dan pengalamannya,

c. Program komprehensif edukasi perinatal, mempersiapkan keluarga untuk aktif


berpartisipasi sepanjang periode perinatal, serta masa menjadi orang tua. Program
ini mempersiapkan ibu dan keluarga sesuai kemampuannya belajar merawat diri,
bayi dan keluarganya.

d. Penyedia pelayanan kesehatan membantu keluarga agar dapat membuat


keputusan untuk perawatan mereka dan membantu keluarga memiliki pengalaman
positif sesuai dengan harapannya. Pelayanan yang diberikan diharapkan memberi
pengalaman positif dalam merawat keluarga, sehingga keluarga dapat memilih
pelayanan yang berkualitas.

e. Pasangan/suami/orang yang dipercaya ibu untuk membantu dirinya secara aktif


selama proses perinatal. Dalam hal ini FCMC memfasilitasi pasangan/orang yang
dipercaya ibu untuk belajar merawat bayinya selama di.rumah sakit, agar dapat
membantu istrinya/ibu postpartum setelah pulang perawatan (di rumah).

f. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan keinginan ibu dan keluarga selama


perawatan di ruang rawat. Model ini mengajarkan keluarga bagaimana mengetahui
masalah dan memecahkan/ mengatasi masalahnya,

g. Perawatan rooming-in diberikan kecuali pada ibu dengan persalinan seksio


sesarea. Model ini memberi gambaran bagaimana peran keluarga (ayah, ibu dan
anak) dalam menjalankan perannya masing-masing di rumah dengan memberikan
kesempatan untuk melakukan perawatan sendiri dengan pemantauan perawat.
Pemulangan dini dapat dilakukan setelah melihat kesiapan ibu dan keluarga, seperti
hasil penelitian Grullon, dan Grimes (1997) bahwa pemulangan dini postpartum
akan nampak aman bila dilakukan sesuai dengan kriteria secara umum atau kriteria
ibu dan bayi.

h. Ibu adalah perawat untuk bayinya sendiri, ibu melakukan aktifitas untuk
memenuhi kebutuhan bayinya kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.

i. Perawat memfasilitasi ibu dan bayi sebagai satu kesatuan yang menjadi tanggung
jawabnya, memberi gambaran pada ibu dan keluarga, kebutuhan mana yang
memerlukan bantuan orang lain,

j. Para orangtua diijinkan untuk merawat bayi mereka yang sakit/resiko tinggi
setiap ada waktu dan mereka diikutsertakan dalam merawat bayinya sesuai dengan
kondisinya, memberi kesempatan pada ibu dan keluarga dengan melibatkan ibu
dan pasangan dalam merawat bayi yang bermasalah sesuai kemampuannya dengan
melihat kondisi bayi, sehingga keluarga tahu masalahbayi dan dapat mengambil
keputusan dalam meminta bantuan untuk mengatasinya.

2.4 Model Konsep

FCMC (Family Centered Maternity Care):

1.Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.

2.Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan


nifas.

3. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.

4. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.

5. Menetapkan peraturan yang flexibel.

6. Menjalankan system kunjungan tidak ketat.


7. Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua.

8. Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).

9. Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan.

10.Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.

11. Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up.

2.5 Trend Dan Issue Keperawatan Maternitas


Perawatan ibu hamil berfokus pada perawatan wanita hamil dan keluarganya
pada seluruh tahap kehamilan dan kelahiran, termasuk masa empat minggu pertama
setelah bayi lahir. Selama periode prenatal, perawat memberi perawatan pada ibu
hamil dan juga memberikan pendidikan kesehatan untuk membantu klien dan
keluarganya dalam menghadapi persalinan. Upaya yang dilakukan perawat ini
berpotensi membuat perbedaan yang signifikan, bukan saja dalam meningkatkan
kesehatan ibu dan bayinya, tetapi juga kesehatan masyarakat.
1. Trends dan Issue keperawatan maternitas berbasis komunitas
Banyak kita temui dimasyarakat ibu hamil maupun ibu nifas mengalami
kesulitan dalam merawat diri sendiri pada saat hamil maupun merawat bayi setela
melahirkan, sebagai seorang perawat yang berkompeten dalam bidang maternitas
kita wajib membantu kesulitan yang dialami oleh ibu hamil maupun ibu nifas. Ada
beberapa kesulitan yang dialami oleh para bumil maupun ibu nifas diantaranya :
a.Ketidaktahuan ibu hamil tentang makanan apa yang harus dikonsumsi pada saat
hamil
Langkah kongkrit yang harus kita lakukan jika menemukan hak tersebut kita bisa
melakukan kegiatan pendidikan kesehatan mengenai makanan yang baik
dikonsumsi ibu pada saat hamil
b. Kebingungan ibu nifas jika ASI tidak keluar
Masalah ini sangat sering menimpa ibu dengan kelahiran anak pertama, kita disini
sebagai perawat bisa membantu ibu tersebut untuk mengeluarkan ASI nya salah
satu caranya yaitu dengan perawatan payudara dan pijat oksitosin
2. Trend dan isuue keperawatan maternitas tentang spesialisasi perawatan
Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia
harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah
berkembang banyak teknologi modern yang bisa membantu para petugas kesehatan
dalam mengiringi kehamilan serta persalinan pada ibu.
Tekhnologi dan cara-cara baru yang berkembang saat ini adalah
diantaranya :
1. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi
ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan
hingga 7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini
hasil dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.

2. Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air,
manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan
dengan proses persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan
mempermudah proses mengejar sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu
dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih cepat.

3. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D


Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang berkemampuan
menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh dan
jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ).
Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak-
geriknya teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam
keadaan tidak normal dan perlu di cari kelainan bawaannya seperti bibir sumbing,
kelaina pada jantung dan sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG (
Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena
teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan diagnosa.
4. Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan
perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat
tambahan dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil
yang membuat seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru
dorspirenone yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron salah satu hormon
dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip
dengan progesteron alami dengan karateristik memiliki efek antimineralokortoid
dan antiandrogenik tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid
dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan
manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung,
Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid,
tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan dorspirenone
dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan mempercantik
rambut dan kulit.

5. Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit


Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk
memberikan pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan.
Pelatihan medis akan beralih dari apa yang orang tahu, untuk mendapatkan data
yang akurat yang robot bisa membuat keputusan, dan menyediakan “high-touch”
dukungan emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada premium, bersama-
sama dengan tangan-on wali yang akan semakin berbasis masyarakat, dengan
kualifikasi yang sangat khusus. Operasi remote akan menjadi bagian rutin setiap
pusat spesialis rutin. Batas antara dokter dan perawat akan terus kabur sebagai
perawat berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan. Akibatnya pelatihan
perawat akan semakin panjang dan perawat kelas atas akan lebih mahal.)

3. Trend dan issue keperawatan maternitas tentang sistem pembayaran dan


asuransi
Di Indonesia ada bermacam-macam asuransi yang disediakan oleh pemerintah
diantaranya :
a. Jampersal
Jaminan persalinan (khusus untuk ibu melahirkan)
A) Program Jaminan Persalian (Jampersal) adalah jaminan pembiayaan
persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,
pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru
lahir. Jampersal diperuntukkan bagi seluruh ibu hamil yang belum memiliki
jaminan persalinan.
Sasaran yang dijamin Jampersal antara lain:
1. Ibu hamil
2. Ibu bersalin
3. Ibu nifas (sampai 42 hari setelah melahirkan)
4. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)
Adapun jaminan pembiayaannya meliputi :
1. Pemeriksaan kesehatan
2. Pertolongan persalinan
3. Pelayanan nifas
4. Pelayanan KB pasca persalinan
5. Pelayanan bayi baru lahir
Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang belum
memiliki jaminan persalinan (tidak tertanggung di dalam kepesertaan
ASKES, Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek dan asuransi lainnya).
Pelayan yang didapat oleh peserta Jampersal meliputi:
1. Pemeriksaan kehamilan (ANC) sekurang-kurangnya 4 kali (1kali di
trimester I, 1 kali di trimester II, dan 2 kali di trimester III)
2. Persalinan normal
3. Pelayanan nifas normal
4. Pelayanan bayi baru lahir normal
5. Pemeriksaan kehamilan resiko tinggi
6. Pelayanan pasca keguguran
7. Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar
8. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar
9. Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi
10. Penanganan rujukan pasca keguguran
11. Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)
12. Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif
13. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif
14. Pelayanan KB pasca persalinan
Pelayanan Jampersal tidak mengenal batas wilayah, artinga peserta
berhak mendapatkan pelayanan dimanapun berada dengan menunjukkan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) / Identitas diri lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan
keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur
(WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara
dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya,
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan
psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat
maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Keperawatan ibu menyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan
psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari individu
dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilan sebagai
pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan
ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat
mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu
keluarga yang utuh. Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru
dalam keluarga yang sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong
interaksi positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga lainnya dengan
menggunakan sumber-sumber dalam keluarga. Sikap, nilai dan perilaku setiap
individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu
serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi. Dalam
memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum kesehatan
(terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang
diberikan. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai
klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak
menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Perawat mengadakan interaksi
dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan sumber-sumber yang ada pada
klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk
mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan masyarakat; serta memberikan
dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang
tepat. Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan memerlukan kerjasama tim
yang terdiri dari pasien, keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat.

3.2 Saran
Sebagai seorang perawat pemahaman mengenai trend dan issue
keperawatan maternitas harus lebih ditingkatkan. Hal ini dikarenakan trend dan
issue keperawatan merupakan salah satu langkah atau metode untuk memberikan
pelayanan yang maksimal dan berkualitas. trend dan issue keperawatan merupakan
salah satu langkah yang dapat menjamin pelayanan keperawatan yang diberikan
oleh perawat adalah berkualitas, tepat sasaran dan memang didasarkan oleh studi
yang kredibel dan dapat dipercaya.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan, Profesional. Widya Medika :


Jakarta.
Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis:
Mosby.
Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders
Company.

Anda mungkin juga menyukai