OLEH:
KELOMPOK 2
AWAL DARMAWAN
R012182016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Legal And Ethical
tugas kelompok pada mata kuliah terapi-terapi komplementer dalam keperawatan pada
Semoga makalah ini dapat berguna bagi institusi pendidikan pada umumya dan
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
B. Tujuan …………………………………………………………………... 2
A. Kesimpulan……………………………………………………………..... 12
B. Saran …………………………………………………………………….. 12
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lainnya khususnya di Barat. Di Amerika Serikat saja, dilaporkan dalam data dari
survei wawancara kesehatan Nasional 2007 (NHIS), didapatkan sekitar 38% orang
dewasa (sekitar empat dalam 10 orang pasien) dan sekitar 12% anak-anak (sekitar
komplementer dan alternatif (Barnes, Bloom, & Nahin, 2008). Lebih dari setengah
Namun dalam banyak survei yang telah dilakukan tentang penggunaan terapi
beberapa budaya di seluruh dunia sangat penting untuk kesehatan dan kompetensi
yang dikenal sebagai hukum dan etika. Hukum ditegakkan sesuai tingkat perilaku
diterima (Griffith dan Tengnah, 2008, dalam bukunya (Barbara Chery, 2014).
Hukum dinyatakan dalam istilah "harus" dan "harus" dan sedang berdasarkan minat
4
dalam istilah "harus" dan "mungkin" dan alamat keyakinan tentang perilaku yang
sesuai dalam konteks sosial (Westrick dan Dempski, 2008, dalam bukunya (Barbara
Chery, 2014).
tidak terjadinya pelanggaran pada aspek legal dan etik yaitu dengan didasarkan pada
teori keperawatan kepedulian terhadap pasien yang diusulkan oleh Dr. Jean Watson,
dalam model ini setiap pasien dihormati sebagai orang yang unik dengan potensi
untuk sembuh secara holistik, dan dalam perawatan diberikan dengan adanya
yang ramah, tindakan yang profesional, dan rasa empathy (Mayo Clinic, 2007,
munculnya berbagai metode perawatan dimana salah satu cara yang dilakukan
mengetahui lebih banyak aspek-aspek legal secara hukum dan etik dalam
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan pengertian dari “Legal And Ethical Aspects Of
dapat terhindar dari malpraktik yang dapat merugikan perawat dan pasien
5
C. Sistematika Penulisan
1. Bab I : Pendahuluan
2. Bab II : Pembahasan
4. Daftar Pustaka
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Aspek Legal
Hukum adalah peraturan yang dibuat oleh badan legislatif, seperti kongres
hukum adalah tindak pidana terhadap pemerintah dan masyarakat serta akan
tindakan ilegal akan dapat dihukum dengan denda atau hukuman penjara. (Barbara
Chery, 2014).
mempelajari lebih dalam tentang hukum yang terkait dengan keselamatan pasien,
perawat yang melanggar hukum akan mendapat hukuman baik itu, denda,
penangguhan atau pencabutan lisensi, dan bahkan penjara dalam beberapa kasus
perawatan pasien dengan berbasis bukti, dan perencanaan kepulangan (IOM, 2010,
Hukum publik adalah badan aturan dan prinsip-prinsip yang mengatur hak
dan tugas antara pemerintah dan pihak swasta, atau antara dua bagian atau
7
instansi pemerintah. Hukum publik mendefinisikan perilaku yang sesuai antara
warga, organisasi, dan pemerintah. Salah satu segmen yang sangat besar dari
hukum publik adalah hukum pidana. Inti dari hukum pidana adalah untuk
menyatakan perilaku tertentu merugikan ketertiban umum dan orang lain serta
memberikan hukuman tertentu bagi mereka yang terlibat. hukum pidana dapat
dibagi menjadi dua subkategori: substantif hukum dan hukum acara. hukum pidana
dan hukuman yang spesifik sedangkan hukum acara pidana berfokus pada langkah-
langkah di mana kasus pidana berlalu, dari penyelidikan awal kejahatan melalui
percobaan dan kalimat, dan akhirnya dimuat dari pelaku kriminal (Mcway, 2010)
bukan untuk menghukum pelanggar tapi untuk mengamankan sesuai dengan tujuan
hukum (Mcway, 2010). Secara konstitusional salah satu hukum publik yang dimuat
dalam suatu aturan pemerintah yaitu hukum kesehatan, yang menjadi dasar dalam
masalah hukum oleh masyarakat yang semakin sadar hukum, sebagian melihat
bahwa medis dan hukum sebagai suatu konflik tanpa kompromi, kontrol politik
profesi pelayanan kesehatan memperluas dengan cepat sehingga sarana dan arah
8
kesehatan lainnya sering menyebut area terapi komplementer, sedangkan National
pengobatan ini dan banyak profesional kesehatan serta terapis yang terlibat dalam
definisi yang menangkap luasnya bidang ini. Seperti yang didefinisikan oleh
pelayanan medis dan pelayanan kesehatan, praktek, dan produk yang saat ini tidak
NCCAM mengakui bahwa lainnya sistem perawatan kesehatan yang ada dan
karena itu, dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki izin praktek yang
9
praktek, perizinan, dan malpraktik ketika prosedur dan intervensi telah
2008).
Indonesia, berikut ini aspek legal terapi komplementer atau pengobatan alternatif :
a. Pasal 28A tentang “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
b. Pasal 28H (ayat 1) tentang “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan linkungan hidup yang baik dan
10
4. Menurut (Undang – Undang RI No. 36, 2009) tentang kesehatan
pengobatan dan atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada
di masyarakat”.
11
i. Melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat
dan ilmu biomedis yang manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah
B. Aspek Etik
2014). Etik merupakan landasan perilaku seseorang dalam memutuskan benar atau
salah dalam suatu tindakan atau perilaku. Bioethics, Biomedical ethics, dan medical
ethics adalah komponen Etik yang memiliki hubungan erat dalam pelayanan
12
Dalam pelayanan keperawatan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
menetapkan kode etik perawat yang selanjutnya diterapkan atau dilaksanakan oleh
komisi etik pelayanan keperawatan, sehingga hal ini akan mengarahkan seorang
maupun perilaku seorang perawat dari segi etik. peraturan etik untuk pelaksanaan
pelayanan kesehatan secara khas ditemukan pada kode etik asosiasi profesi masing-
kumpulan pedoman etik bagi profesi terapis fisik dalam dua dokumen. The Code of
Conduct for the Physical Terapist Assistant menetapkan pedoman etik tingkah laku
dokter, perawat, pekerja sosial, psikiater, ahli epidemiologi, klerus, filsuf, teolog,
peneliti, dan pembuat kebijakan bergabung untuk membahas etika, khusus untuk
1. Perawat, dalam semua hubungan profesional, berlatih dengan belas kasih dan
menghormati yang melekat dalam diri yaitu martabat, nilai, dan keunikan setiap
individu, tidak dibatasi oleh pertimbangan sosial atau ekonomi status, atribut
13
3. Perawat mempromosikan, mengadvokasi, dan berusaha keras untuk melindungi
5. Perawat berutang tugas yang sama kepada diri sendiri seperti orang lain,
profesional.
kebutuhan kesehatan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dengan mengetahui dan mengerti mengenai aspek legal dan etik keperawatan
15
DAFTAR PUSTAKA
American, & Nurses Foundation, A. N. A. (2001). Code of ethics for nurses with
interpretive statements. Retrieved from
www.nursingworld.org/about/01action.htm#code
Barbara Chery, S. R. J. (2014). CONTEMPORARY NURSING: ISSUES, TRENDS, AND
MANAGEMENT (sixth). St. Louis, Missouri: Elsevier.
Deutsch, J, E, A. (2008). Complementary Therapies for Physical Therapy. Missouri:
Mosby Inc.
Mclean, S., & Mason, john kenyon. (2004). LEGAL AND ETHICAL ASPECTS OF
HEALTHCARE. United States of America: cambridge university press.
Mcway, dana c. (2010a). Legal Aspects of Health Information Management. United
States of America: Delmar Publishers.
Mcway, dana c. (2010b). Legal Aspects of Health Information Management. United
State of America: Delmar Publishers.
Peraturan Mentri Kesehatan Repubik Indonesia No. 1109/ MENKES/ PER/IX/. (2007).
Penyelenggaraan Pengobatan Terapi Komplementer –Alternatif Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103. (2014). Tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional.
Ruth. L, Mary. F, M. S. (2018). Complementary and Alternative Th erapies in Nursing
(Eighth; Springer Publishing Company, ed.). New York: Springer Publishing
Company, LLC.
Undang-Undang Republik Indonesia No 38. (2014). Tentang Keperawatan.
Undang – Undang RI No. 36. (2009). tentang kesehatan.
UUD 1945. (n.d.). Undang-Undang Dasar 1945.
16