Anemia VT
Demam SVT
Tirotoksikosis Bradikardia
Klasifikasi gagal jantung
Berdasarkan American College of Cardiology (ACC) , &
America Heart Association
Stage A
Dimana resiko tinggi peningkatan gagal jantung, tidak
ditemukan abnormal pada struktur dan fungsional
ototjantung, tidak ada keluhan
Stage B
Dimana peningkatan gagal jantung pada penyakit
jantung khususnya pada struktur jantung tapi belum
ada keluhan
Stage C
Gejala, simtomatik sudah ada pada kerusakan
struktur jantung
Stage D
Kerusakan struktur jantung yang lanjut ditampilkan
gejala klinis gagal jantung pada saat istirahat
walaupun telah diberikan therapi maksimal.
Berdasarkan New York Heart Association (NYHA)
Kelas I
Tidak ada batasan aktivitas fisik, pada aktivitas fisik
ringan tidak menyebabkan kelemahan, palpitasi dan
sesak nafas
Kelas II
Sedikit ada batasan pada aktivitas fisik, pada saat
istirahat tidak ada keluhan tetapi pada saat aktivitas
ringan menimbulkan kelemahan, palpitasi dan sesak
nafas
Kelas III
Aktivitas fisik sangat terbatas, masih nyaman pada
saat istirahat dan pada aktivitas ringan sedikit saja
sudah mengalami kelemahan, palpitasi dan sesak
Kelas IV
Tidak ada memenuhi kebutuhan aktivitas, gejala
timbul saat istirahat yaitu palpitasi, sesak nafas,
kelemahan
Patofisiologi gagal jantung
Gagal Jantung Kiri
infark miokard, iskemik Aortik Stenosis
MS. AR. Cardiomipaty Hipertensi
Disfungsi Sistolik
Disfungsi diastolik
Peningkatan tekanan
ventrikel kanan
Edema instertisial
Peningkatan tekanan atrium kanan
Peningkatan cairan di
interstitial alveoli Bendungan system vena perifer
Sesak nafas
Edema ekstremitas
Resti gangguan pertukaran
gas Kelebihan volume cairan tubuh
Daftar pustaka
Cleland,J.G,Khand,A,Clark,A ,2005. The Heart Failure
Epidemic.Eur.heart.Jurnal.22:623-636