Gagal jantung dibagi menjadi beberapa macam yaitu, gagal jantung kanan, kiri
dan kombinasi atau kongestif.Pada gagal jantung kiri terdapat bendungan paru,
hipotensi, dan vasokontriksi perifer yang mengakibatkan penurunan perfusi
jaringan.Gagal jantung kanan ditandai dengan adanya edema perifer, asites, dan
peningkatan tekanan vena jugularis.Gagal jantung kongestif adalah gabungan
dari gagal jantung kanan dan kiri.
Takikardia
Takipnea
Ronki paru
Efusi pleura
Peningkatan tekanan vena jugularis
Edema perifer
Hepatomegali
Kardiomegali
Suara jantung ke 3
Murmur jantung
Abnormalitas dalam gambaran elektrokardiografi
Kenaikan peptida natriuretik.
4. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan foto toraks seringkali menunjukkan kardiomegali (rasio
kardiotorasik (CTR) > 50%), terutama bila gagal jantung sudah kronis.
Kardiomegali dapat disebabkan oleh dilatasi ventrikel kiri atau kanan, LVH,
atau kadang oleh efusi perikard. Derajat kardiomegali tidak berhubungan
dengan fungsi ventrikel kiri.
Elektrokardiografi memperlihatkan beberapa abnormalitas pada sebaigian
besar pasien (80-90%), termasuk gelombang Q, perubahan ST-T, hipertropi
LV, gangguan konduksi, aritmia.
Ekokardiografi harus dilakukan pada semua pasien dengan dugaan klinis
gagal jantung. Dimensi ruang jantung, fungsi ventrikel (sistolik dan
diastolik), dan abnormalitas gerakan dinding dapat dinilai dan penyakit
katub jantung dapat disinggirkan.
Tes darah dirkomendasikan untuk menyinggirkan anemia dan menilai fungsi
ginjal sebelum terapi di mulai. Disfungsi tiroid dapat menyebabkan gagal
jantung sehingga pemeriksaan fungsi tiroid harus selalu dilakukan.
Pencitraan radionuklida menyediakan metode lain untuk menilai fungsi
ventrikel dan sangat berguna ketika citra yang memadai dari ekokardiografi
sulit diperoleh. Pemindahan perfusi dapat membantu dalam menilai
fungsional penyakit jantung koroner.
5. Penatalaksanaan
1. Terapi Umum dan Faktor Gaya Hidup
a.Aktifitas fisik harus disesuaikan dengan tingkat gejala. Aktifitas yang
sesuai menurunkan tonus simpatik, mendorong penurunan berat badan, dan
memperbaiki gejala dan toleransi aktivitas pada gagal jantung
terkompensasi dan stabil.
b. Oksigen merupakan vasorelaksan paru, merupakan afterload RV, dan
memperbaiki aliran darah paru.
c.Merokok cenderung menurunkan curah jantung, meningkatkan denyut
jantung, dan meningkatkan resistensi vascular sistemik dan pulmonal dan
harus dihentikan.
d. Konsumsi alkohol merubah keseimbangan cairan, inotropik negatif, dan
dapat memperburuk hipertensi. Penghentian konsumsi alcohol
memperlihatkan perbaikan gejala dan hemodinamik bermakna.
2. Terapi obat-obatan
a. Diuretik
Digunakan pada semua keadaan dimana dikehendaki peningkatan
pengeluaran air, khususnya pada hipertensi dan gagal jantung (Tjay,
2007).
C. Digoksin
B. Vasodilator
D. Antikoagolan
E. Antiaritmia
a. Pengkajian
Biodata : yang perlu dicantumkan adalah nama, umur, pekerjaan, alamat
dan agama
Riwayat keperawatan
P (Provocating Incident):
Kelemahan fisik terjadi setelah melakukan aktivitas ringan sampai berat, sesuai
derajat gangguan pada jantung.
Q (Quality of pain):
T (Time):
Penyakit jantung iskemik pada orangtua yang timbulnya pada usia muda
merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung iskemik pada
keturunannya.
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Aktivitas/istirahat
Sirkulasi
- Tanda :
TD ; mungkin rendah (gagal pemompaan).
kapiler lambat.
Integritas ego
Eliminasi
Makanan/cairan
- Gejala : Kehilangan nafsu makan, mual/muntah, penambhan
berat badan signifikan, pembengkakan pada ekstremitas bawah,
pakaian/sepatu terasa sesak, diet tinggi garam/makanan yang telah
diproses dan penggunaan diuretic.
Higiene
Neurosensori
Nyeri/Kenyamanan
- Gejala : Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri abdomen kanan
atas dan sakit pada otot.
Pernapasan
- Tanda :
8. Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
2. Sonogram :
3. CT scan jantung
4. Kateterisasi jantung
Diagnosa Keperawatan
9. Intervensi
Pembesaran
Vasokontriksi sistemik Angiotensin Pemendekan cairan ke aveoli
I ACE II miokard
Gangguan
kematian pemenuhan
Nyeri dada Iskemia aktivitas sehari-
miokardium hari
Kondisi dan prognosis
Pemenuhan nutrisi penyakit Resiko tinggi
kurang dari Infark miokardium trauma
kebutuhan
Resiko tinggi
infeksi
Daftar Pustaka
Black & Hawks.(2009). Medical Surgical Nursing Clinical Mnagement for Positive
Outcomes.elseveir Saunders
Noer, S., 1996.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Penerbit Gaya Baru