H
BERDASARKAN TEORI HEALTH RELATED QUALITY OF LIFE
(TIMOTHY S. BREDOW & SANDRA J. PETERSON) DENGAN
CARSINOMA RECTAL POST KEMOTERAPI DI RUANG
ONKOLOGI LONTARA 2 ATAS RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
OLEH :
AWAL DARMAWAN
R012182016
Mengetahui
(Dr. Rosyidah Arafat, S. Kep. Ns., M.Kep. Sp. Kep. KMB) (Titi Iswanti Afelya, S. Kep. Ns., M. Kep. Sp. Kep. KMB)
A. Latar Belakang
Carsinoma recti adalah kanker ketiga yang banyak terjadi didunia dengan
presentasi 9,8% dari jumlah seluruh penderita kanker diseluruh dunia. Berdasarkan jenis
kelamin penderitanya diseluruh dunia kanker kolorektal menempati posisi ketiga yang
umum terjadi pada pria (746.000 kasus atau sebesar 10%) dan posisi kedua pada wanita
(614.000 kasus atau 9,2%). Prevalensi Carsinoma recti yang makin meningkat diseluruh
dunia menjadikanya masalah kesehatan global yang serius.Pada tahun 2012, diperkirakan
ditemukan 1,3 juta kasus baru dan sebanyak 694.000 kasus meninggal dunia (Smeltzer,
Bare, Hinkle, & Cheever, 2010). Di Indonesia, Carsinoma recti adalah kanker yang sering
terjadi baik pada pria dan wanita dengan presentase sebesar 11,5% dari jumlah seluruh
pasien kanker. Data kesehatan pada tahun 1996-2000 menunjukan bahwa puncak
insidensi kanker kolorektal di Jakarta terjadi pada usia 40-49 tahun dan 50-69 tahun.
Jumlah kasus dengan umur sekitar 45 tahun sekitar 47,85% kasus ditemukan di Jakarata.
Data lain ditemukan di kota Semarang, insidensi kanker kolorektal meningkat pada usia
50-60 tahun dengan besar kasus sebesar 35% (Kemenkes RI, 2015).
Penyebab nyata dari Carsinoma recti tidak diketahui, tetapi faktor resiko telah
teridentifikasi, termasuk riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga, riwayat
penyakit usus inflamasi kronis, dan diet tinggi lemak, protein, dan daging, serta rendah
serat (Smeltzer et al., 2010). Permasalahan terkait dengan Carsinoma recti perlu mendapat
perhatian khusus dan penanganan yang komprehensif dan efektif. Salah satu bentuk
penanganan yang dapat diberikan adalah memberi asuhan keperawatan. Perawat perlu
memberikan pelayanan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan yang di
mulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, penyusunan rencana
keperawatan, melakukan implementasi dan evaluasi keperawatan. Dengan adanya asuhan
keperawatan, diharapkan pasien yang dirawat dengan kanker rectal mencapai status
kesehatan yang optimal. Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya
harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh, dengan demikian perawat
harus mampu berpikir logis dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena
respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan keterampilan berpikir kritis
harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model
keperawatan dalam proses keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Alligood Raile Martha,
2014).
Ilmu Keperawatan sebagai disiplin ilmu yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain.
Salah satu upaya yang berkelanjutan dari keperawatan yaitu pengembangan teori dan
praktik keperawatan. Untuk itu penting bagi perawat untuk mempelajari perkembangan
teori keperawatan (Cherry, Barbara & Jacob, 2014). Ketika perawat menggunakan bukti
berbasis teori untuk menyusun praktik mereka, hal inilah yang dapat meningkatkan
kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien. Salah satu konsep dan teori
keperawatan adalah Timothy S. Bredow dan Sandra J. Peterson dengan teorinya
mengenai health-related quality of life. Kualitas hidup (QOL) telah menjadi fenomena
filosofis dan sosiopolitik selama ratusan, jika tidak ribuan, tahunan. Karena QOL tidak
diidentifikasi secara jelas dengan satu ahli teori, sulit untuk mendefinisikan dan
mendeskripsikan. Kurangnya kekhususan ini tidak mengurangi popularitasnya sebagai
ukuran hasil di antara pasien yang diuji dalam ratusan penelitian yang diterbitkan baik
secara nasional maupun internasional. QOL telah diidentifikasi sebagai teori rentang
menengah yang mewakili fenomena spesifik, dengan sejumlah konsep terkait, yang
memiliki aplikasi yang jelas untuk dipraktikkan. konstruksi QOL kesehatan yang lebih
terbatas (Peterson, S. J., & Bredow, 2013). Dalam konteks perawatan kesehatan (sering
disebut sebagai HRQOL) mungkin bahkan lebih cocok sebagai teori rentang menengah
karena HRQOL agak lebih terbatas dalam fokus pada bidang kehidupan yang paling
langsung dipengaruhi oleh kesehatan seseorang (Peterson, S. J., & Bredow, 2013).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memahami penerapan teori health-related quality of life (Peterson, S. J., & Bredow,
2013) dalam asuhan keperawatan Carsinoma Recti.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami konsep teori health-related quality of life
b. Memahami konsep teori Carsinoma Recti
c. Menganalisis penerapan konsep model teori health-related quality of life Pada
Asuhan Keperawatan Carsinoma Recti
C. Manfaat Penulisan
1. Memberikan gambaran bagi penulis untuk penerapan model teori keperawatan
menurut Peterson, S. J., & Bredow, 2013.
2. Memberikan arahan dan ketajaman interpretasi bagi penulis dalam menerapkan model
teori keperawatan menurut Timothy S. Bredow dan Sandra J. Peterson dalam
pemberian asuhan keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Studi Kasus
1. Gambaran Kasus Kelolaan
Pasien Tn. H, berusia 58 tahun, pendidikan SMA, pasien menikah, beragama
Islam, alamat pasien Kanipang, Rt.01, Rw.05, Kecamatan Lembang, Pinrang, RM.
905611. Tanggal masuk Rumah Sakit 26 Februari 2020, jam 08.22 WITA, dirawat di
ruang perawatan onkologi Lontara 2 dr. Wahidin Sudirohusodo dengan diagnosa medis
Carsinoma Recti Post Kemotherapi. Keluhan utama, klien mengatakan merasa lemah
seluruh badan dan tidak ada keinginan untuk makan dan BAB berwarna hitam serta
sakit di area anus, mual dan muntah. Riwayat keluhan utama keluarga pasien
mengatakan pasien datang dengan keluhan lemas seluruh badan setelah kemotherapi
sejak dua hari sebelum masuk Rumah Sakit serta tidak ada nafsu makan dan BAB
warna hitam dengan konstensi kadang cair. Riwayat Penyakit keluarga, keluarga
pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami penyakit yang
sama. Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik hasil yang didapatkan yaitu: kesadaran
compos mentis, dengan GCS : ( E/M/V ) 4/6/5. Pasien Nampak lemah, konjungtifa
anemis, membran mukosa pucat, tonus otot baik. Tanda-tanda vital: TD: 130/80
mmHg, pernapasan: 20x/menit, Nadi: 88 x/menit dan suhu tubuh: 36 C. Dada: 0
inspeksi, simetris, tidak ada kelainan bentuk dada, tidak ada retraksi dinding dada.
Palpasi: saat bernapas teraba simetris, tidak ada massa, pernapasan vesikuler.
2. Penerapan Teori Timothy S. Bredow dan Sandra J. Peterson
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN TIMOTHY S.
BREDOW & SANDRA J. PETERSON (Health Related
Quality Of Life)
Tanggal Masuk RS : 26 Februari 2020
Tanggal pengkajian : 27 Februari 2020
Unit : Lontara 2
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. H Umur : 58 thn
Tempat/ Tanggal Lahir :- Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA Suku :Bugis
Pekerjaan : Pegawai Swasta Lama Bekerja :-
Alamat : Pinrang
Golongan darah :-
Sumber Informasi : Pasien dan keluarga
Diagnosa Medis : Carsinoma Recti Post
Kemotherapi
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Badan lemah dan BAB hitam
2. Riwayat Keluhan Utama :
Badan lemah dan BAB hitam sejak dua hari sebelum masuk rumah
o
sakit. Suhu 36 C. lemas (+), Anemis.
Riwayat Hepatitis (-).
3. Riwayat Kesehatan Masa lalu
15
- Ranitidin 2x1
- Omeperazol 2x1
- Kalnex 3x1
B. Diagnosa Keperawatan
1. Domain fisik
a. Diare (Domain 3. Kelas 2. Kode diagnosis 00013) b/d infeksi, dan terjadinya
disfungsi kolon akibat dari tumor
b. Ketidakseimbangan nutrisi (Domain 2. Kelas 1. Kode diagnosis 0000) b/d
asupan makan kurang, gangguan psikososial.
c. Mual (domain 12. Kelas 1. Kode diagnosis 00132) b/d ansietas, ketakutan,
gangguan psikologis, program pengobatan.
d. Hambatan mobilitas fisik (Domain4. Kelas 2. Kode diagnosis 0085) b/d
kelemahan fisik.
e. Risiko infeksi (Domain 11. Kelas 1. Kode diagnosis 00004) dengan faktor
risiko: gangguan integritas kulit, penyakit kronis, imonosupresi.
f. Keletihan (Domain 4. Kelas 3. Kode diagnosis 00093) b/d ansietas, depresi,
peningkatan kelelahan fisik, stresor, anemia, penyakit.
2. Domain sosial
a. Isolasi sosial (Domain 12. Kelas 3. Kode diagnosis 00053) b/d tidak ada sistem
pendukung, perasaan beda dengan orang lain, riwayat ditolak oleh orang lain,
penyakit, menarik diri, gangguan kesehatan, perubahan penampilan fisik dan
perubahan kesejahteraan.
3. Domain psikologis/spritual
a. Distres spritual (Kode diagnosis 10. Kelas 3. Kode diagnosis 00066) dan Risiko
distres spritual (Domain 10. Kelas 3. Kode diagnosis 00067) dengan faktor
risiko : ansietas, depresi, perubahan lingkungan, peningkatan ketergantungan
pada orang lain, kesepian, harga diri rendah, nyeri, stresor, menjelang ajal,
penyakit kronis, ancaman kematian, penyakit fisik
b. Ansietas kematian (Doamin 9. Kelas 2. Kode diagnosis 00147) b/d merasa dekat
dengan kematian, penyakit terminal
16
C. INTERVENSI, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
17
Dx Keperawatan Intrevensi Evaluasi
Tujuan Implementasi
(T.Heather H, 2018) (Howard k, Gloria M, Joanne, 2018) (Sue Moorhead,
Elizabeth, Marion, 2018)
Ketidakseimbangan NOC : NIC : Mendiskusikan bersama pasien tgl 28/2-2020, jam 10.00
nutrisi (Domain 2. Nutritional Status : Weight Management mengenai hubungan antara intake S:- “Nafsu makan saya
Kelas 1. Kode food and Fluid Intake Diskusikan bersama pasien mengenai makanan, latihan, peningkatan BB sudah mulai ada”
diagnosis 0000) b/d Nutritional Status : hubungan antara intake makanan, dan penurunan BB
asupan makan nutrient Intake latihan, peningkatan BB dan penurunan Mendiskusikan bersama pasien O:- Porsi makan habis ½
kurang, gangguan Weight control BB mengani kondisi medis yang dapat porsi
psikososial. Kriteria Hasil : Diskusikan bersama pasien mengani mempengaruhi BB -Terpasang infus
Mengerti factor yang kondisi medis yang dapat Mendiskusikan bersama pasien aminofluid 20
meningkatkan berat mempengaruhi BB mengenai kebiasaan, gaya hidup dan tts/mnt
badan Diskusikan bersama pasien mengenai factor herediter yang dapat
Mengidentfifikasi kebiasaan, gaya hidup dan factor mempengaruhi BB A: Nutrisi pasien
tingkah laku dibawah herediter yang dapat mempengaruhi Mendiskusikan bersama pasien seimbang dan
kontrol klien BB mengenai risiko yang berhubungan masalah teratasi
Memodifikasi diet Diskusikan bersama pasien mengenai dengan BB berlebih dan penurunan sebagian
dalam waktu yang risiko yang berhubungan dengan BB BB
lama untuk berlebih dan penurunan BB Mendorong pasien untuk merubah P:Intervensi dilanjutkan
mengontrol berat Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan
badan kebiasaan makan Memperkirakan BB badan ideal
Penurunan berat badan Perkirakan BB badan ideal pasien pasien
1-2 pounds/mgg Mengkaji adanya alergi makanan
Menggunakan energy Nutrition Management Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
untuk aktivitas sehari Kaji adanya alergi makanan menentukan jumlah kalori dan nutrisi
hari Kolaborasi dengan ahli gizi untuk yang dibutuhkan pasien.
menentukan jumlah kalori dan nutrisi Menganjurkan pasien untuk
yang dibutuhkan pasien. meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan Menganjurkan pasien untuk
intake Fe meningkatkan protein dan vitamin C
Anjurkan pasien untuk meningkatkan Memberikan substansi gula
protein dan vitamin C Meyakinkan diet yang dimakan
Berikan substansi gula mengandung tinggi serat untuk
Yakinkan diet yang dimakan mencegah konstipasi
18
Dx Keperawatan Intrevensi Evaluasi
Tujuan Implementasi
(T.Heather H, 2018) (Howard k, Gloria M, Joanne, 2018) (Sue Moorhead,
Elizabeth, Marion, 2018)
mengandung tinggi serat untuk Memberikan makanan yang terpilih
mencegah konstipasi ( sudah dikonsultasikan dengan ahli
Berikan makanan yang terpilih ( sudah gizi)
dikonsultasikan dengan ahli gizi) Mengajarkan pasien bagaimana
Ajarkan pasien bagaimana membuat membuat catatan makanan harian.
catatan makanan harian. Memonitor jumlah nutrisi dan
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kandungan kalori
kalori Memberikan informasi tentang
Berikan informasi tentang kebutuhan kebutuhan nutrisi
nutrisi Mengkaji kemampuan pasien untuk
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Memfasilitasi keinginan pasien untuk
menurunkan BB
Weight reduction Assistance Memperkirakan bersama pasien
Fasilitasi keinginan pasien untuk mengenai penurunan BB
menurunkan BB Menentukan tujuan penurunan BB
Perkirakan bersama pasien mengenai Memberi pujian/reward saat pasien
penurunan BB berhasil mencapai tujuan
Tentukan tujuan penurunan BB Mengajarkan pemilihan makanan
Beri pujian/reward saat pasien berhasil
mencapai tujuan
Ajarkan pemilihan makanan
19
Dx Keperawatan Intrevensi Evaluasi
Tujuan Implementasi
(T.Heather H, 2018) (Howard k, Gloria M, Joanne, 2018) (Sue Moorhead,
Elizabeth, Marion, 2018)
Mual (domain 12. NOC: NIC : Mencatat intake output secara akurat tgl 28/2-2020, jam 10.00
Kelas 1. Kode Comfort level Fluid Management Memonitor status nutrisi S:- “Mual saya mulai
diagnosis 00132) Hidrasil Pencatatan intake output secara akurat Memonitor status hidrasi berkurang”
b/d ansietas, Nutritional Status Monitor status nutrisi (Kelembaban membran mukosa, vital
ketakutan, Setelah dilakukan Monitor status hidrasi (Kelembaban sign adekuat) O:- Porsi makan habis ½
gangguan tindakan keperawatan membran mukosa, vital sign adekuat) Menganjurkan untuk makan pelan- porsi
psikologis, selama 1x24 jam mual Anjurkan untuk makan pelan-pelan pelan -Pasien tampak rileks
program pasien teratasi dengan Jelaskan untuk menggunakan napas Menjelaskan untuk menggunakan
kriteria hasil: dalam untuk menekan reflek mual napas dalam untuk menekan reflek A: Mual teratasi
pengobatan.
Melaporkan bebas dari Batasi minum 1 jam sebelum, 1 jam mual sebagian
mual sesudah dan selama makan Membatasi minum 1 jam sebelum, 1
Mengidentifikasi hal- Instruksikan untuk menghindari bau jam sesudah dan selama makan P:Intervensi dilanjutkan
hal yang mengurangi makanan yang menyengat Menginstruksikan untuk menghindari
mual Berikan terapi IV kalau perlu bau makanan yang menyengat
Nutrisi adekuat Kelola pemberian anti emetik: Memberikan terapi IV kalau perlu
Status hidrasi: hidrasi Primperan 3x1 ampul Mengelola pemberian anti emetik:
kulit membran mukosa Primperan 3x1 ampul
baik, tidak ada rasa
haus yang abnormal,
panas, urin output
normal, TD, HCT
normal
20
Dx Keperawatan Intrevensi Evaluasi
Tujuan Implementasi
(T.Heather H, 2018) (Howard k, Gloria M, Joanne, 2018) (Sue Moorhead,
Elizabeth, Marion, 2018)
Hambatan mobilitas NOC : NIC : Memonitor vital sign sebelm/sesudah tgl 28/2-2020, jam 10.00
fisik (Domain4. Joint Movement: Exercise therapy : ambulation latihan dan lihat respon pasien saat S:- “Saya masih terasa
Kelas 2. Kode Active Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan lemah”
diagnosis 0085) b/d Mobility Level latihan dan lihat respon pasien saat Mengkonsultasikan dengan terapi
kelemahan fisik Self care : ADLs latihan fisik tentang rencana ambulasi sesuai O:- Pasien dibantu
Transfer performance Konsultasikan dengan terapi fisik dengan kebutuhan keluarga untuk
Kriteria Hasil : tentang rencana ambulasi sesuai Membantu klien untuk menggunakan miring kanan dan
Klien meningkat dalam dengan kebutuhan tongkat saat berjalan dan cegah kiri
aktivitas fisik Bantu klien untuk menggunakan terhadap cedera -Pasien tampak lemah
Mengerti tujuan dari tongkat saat berjalan dan cegah Mengajarkan pasien atau tenaga
peningkatan mobilitas terhadap cedera kesehatan lain tentang teknik A: Hambatan mobilitas
Memverbalisasikan Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan ambulasi fisik belum teratasi
perasaan dalam lain tentang teknik ambulasi Mengkaji kemampuan pasien dalam
meningkatkan kekuatan Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi P:Intervensi dilanjutkan
dan kemampuan mobilisasi Melatih pasien dalam pemenuhan
berpindah Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri
Memperagakan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai sesuai kemampuan
penggunaan alat Bantu kemampuan Mendampingi dan Bantu pasien saat
untuk mobilisasi Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
(walker) mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan kebutuhan ADLs ps.
ADLs ps. Memberikan alat Bantu jika klien
Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
memerlukan. Mengajarkan pasien bagaimana
Ajarkan pasien bagaimana merubah merubah posisi dan berikan bantuan
posisi dan berikan bantuan jika jika diperlukan
diperlukan
21
Dx Keperawatan Intrevensi Evaluasi
Tujuan Implementasi
(T.Heather H, 2018) (Howard k, Gloria M, Joanne, 2018) (Sue Moorhead,
Elizabeth, Marion, 2018)
Risiko infeksi NOC : NIC : Membersihkan lingkungan setelah tgl 28/2-2020, jam 10.00
(Domain 11. Kelas Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi) dipakai pasien lain S:- “Badan saya tidak
1. Kode diagnosis Knowledge : Infection Bersihkan lingkungan setelah dipakai Mempertahankan teknik isolasi panas”
00004) dengan control pasien lain Membatasi pengunjung bila perlu
faktor risiko: Risk control Pertahankan teknik isolasi Menginstruksikan pada pengunjung O:- Temp. 36 0C
gangguan integritas Kriteria Hasil : Batasi pengunjung bila perlu untuk mencuci tangan saat -Leokosit normal
kulit, penyakit Klien bebas dari tanda Instruksikan pada pengunjung untuk berkunjung dan setelah berkunjung
kronis, dan gejala infeksi mencuci tangan saat berkunjung dan meninggalkan pasien A: Infeksi tidak terjadi
imonosupresi Mendeskripsikan setelah berkunjung meninggalkan Menggunakan sabun antimikrobia
proses penularan pasien untuk cuci tangan P:Pertahankan Intervensi
penyakit, factor yang Gunakan sabun antimikrobia untuk Mencuci tangan setiap sebelum dan
mempengaruhi cuci tangan sesudah tindakan kperawtan
penularan serta Cuci tangan setiap sebelum dan Menggunakan baju, sarung tangan
penatalaksanaannya. sesudah tindakan kperawtan sebagai alat pelindung
Menunjukkan Gunakan baju, sarung tangan sebagai Mempertahankan lingkungan aseptik
kemampuan untuk alat pelindung selama pemasangan alat
mencegah timbulnya Pertahankan lingkungan aseptik Mengganti letak IV perifer dan line
infeksi selama pemasangan alat central dan dressing sesuai dengan
Jumlah leukosit dalam Ganti letak IV perifer dan line central petunjuk umum
batas normal dan dressing sesuai dengan petunjuk Menggunakan kateter intermiten
Menunjukkan perilaku umum untuk menurunkan infeksi kandung
hidup sehat Gunakan kateter intermiten untuk kencing
menurunkan infeksi kandung kencing Meningkatkan intake nutrisi
Tingktkan intake nutrisi Memberikan terapi antibiotik bila
Berikan terapi antibiotik bila perlu perlu
Memonitor tanda dan gejala infeksi
Infection Protection (proteksi terhadap sistemik dan lokal
infeksi) Memonitor hitung granulosit, WBC
Monitor tanda dan gejala infeksi Memonitor kerentanan terhadap
sistemik dan lokal infeksi
Monitor hitung granulosit, WBC Membatasi pengunjung
22
Dx Keperawatan Intrevensi Evaluasi
Tujuan Implementasi
(T.Heather H, 2018) (Howard k, Gloria M, Joanne, 2018) (Sue Moorhead,
Elizabeth, Marion, 2018)
Monitor kerentanan terhadap infeksi Menyaring pengunjung terhadap
Batasi pengunjung penyakit menular
Saring pengunjung terhadap penyakit Mempertahankan teknik aspesis pada
menular pasien yang beresiko
Pertahankan teknik aspesis pada Mempertahankan teknik isolasi k/p
pasien yang beresiko Memberikan perawatan kuliat pada
Pertahankan teknik isolasi k/p area epidema
Berikan perawatan kuliat pada area Melakukan inspeksi kulit dan
epidema membran mukosa terhadap
Inspeksi kulit dan membran mukosa kemerahan, panas, drainase
terhadap kemerahan, panas, drainase Mendorong masukkan nutrisi yang
Ispeksi kondisi luka / insisi bedah cukup
Dorong masukkan nutrisi yang cukup Mendorong masukan cairan
Dorong masukan cairan Mendorong istirahat
Dorong istirahat Menginstruksikan pasien untuk
Instruksikan pasien untuk minum minum antibiotik sesuai resep
antibiotik sesuai resep Mengajarkan pasien dan keluarga
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan tanda dan gejala infeksi
gejala infeksi Mengajarkan cara menghindari
Ajarkan cara menghindari infeksi infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi Melaporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif Melaporkan kultur positif
23
Dx Keperawatan Intrevensi Evaluasi
Tujuan Implementasi
(T.Heather H, 2018) (Howard k, Gloria M, Joanne, 2018) (Sue Moorhead,
Elizabeth, Marion, 2018)
Keletihan (Domain NOC : NIC : Mengobservasi adanya pembatasan tgl 28/2-2020, jam 10.00
4. Kelas 3. Kode Endurance Energy Management klien dalam melakukan aktivitas S:- “Saya merasa lelah”
diagnosis 00093) Concentration Observasi adanya pembatasan klien Mendorong untuk mengungkapkan
b/d ansietas, Energy conservation dalam melakukan aktivitas perasaan terhadap keterbatasan O:- TD. 90/60 mmHg
depresi, eningkatan Nutritional status : Dorong anal untuk mengungkapkan Mengkaji adanya factor yang -Pasien bedrest di
kelelahan fisik, energy perasaan terhadap keterbatasan menyebabkan kelelahan tempat tidur
stresor, anemia, Kriteria Hasil : Kaji adanya factor yang menyebabkan Memonitor nutrisi dan sumber energi
penyakit. Memverbalisasikan kelelahan yang adekuat A: Keletihan belum
peningkatan energi dan Monitor nutrisi dan sumber energi Memonitor pasien akan adanya teratasi
merasa lebih baik tangadekuat kelelahan fisik dan emosi secara
Menjelaskan Monitor pasien akan adanya kelelahan berlebihan P:Lanjutkan Intervensi
penggunaan energi fisik dan emosi secara berlebihan Memonitor respon kardivaskuler
untuk mengatasi Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
kelelahan terhadap aktivitas Memonitor pola tidur dan lamanya
Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
tidur/istirahat pasien
24
Dx Keperawatan Intrevensi Evaluasi
Tujuan Implementasi
(T.Heather H, 2018) (Howard k, Gloria M, Joanne, 2018) (Sue Moorhead,
Elizabeth, Marion, 2018)
Isolasi sosial Tujuan umum : 1.1. Beri salam 1.1. Memberi salam tgl 28/2-2020, jam 10.00
(Domain 12. Kelas Klien dapat berinteraksi 1.2 Perkenalkan diri perawat 1.2 Memperkenalkan diri perawat S:- “Saya merasa tidak
3. Kode diagnosis dengan orang lain 1.3 Jelaskan tujuan 1.3 Menjelaskan tujuan ada yang mau
00053) b/d tidak Tujuan khusus: 1.4 Tanyakan nama lengkap klien 1.4 Menanyakan nama lengkap klien berteman dengan
ada sistem 1. Klien dapat BHSP 1.5 Jujur & menepati janji 1.5 Jujur & menepati janji saya”
pendukung, setelah 3 x pert 1.6 Tunjukkan sikap empati & menerima 1.6 Menunjukkan sikap empati &
perasaan beda 2. Klien dapat klien apa adanya menerima klien apa adanya O:- Ekspresi wajah
dengan orang lain, menyebutkan 1.7 Beri perhatian pada klien & 1.7 Memberi perhatian pada klien & bersahabat
riwayat ditolak oleh penyebab menarik diri perhatikan kebutuhan dasar perhatikan kebutuhan dasar -Pasien mau
orang lain, setelah 2 x pert 2.1 Kaji pengetahuan klien tentang 2.1 Mengkaji pengetahuan klien tentang bersalaman
penyakit, menarik 3. Klien dpt menyebutkan perilaku menarik diri & tanda- perilaku menarik diri & tanda- -Pasien mau diajak
diri, gangguan keuntungan berhub dg tandanya tandanya berkomunikasi
kesehatan, orang lain & kerugian 2.2 Beri kesempatan pada klien untuk 2.2 Memberi kesempatan pada klien
perubahan tak berhub dg orang mengungkapkan penyebab menarik untuk mengungkapkan penyebab A: Isolasi sosial teratasi
penampilan fisik lain stlh 3 x pert diri atau tidak menarik diri atau tidak sebagian
dan perubahan 2.3 Diskusikan bersama klien tentang 2.3 Mendiskusikan bersama klien
kesejahteraan Kriteria hasil: tanda & gejala perilaku menarik diri tentang tanda & gejala perilaku P:Lanjutkan Intervensi
1.1 ekspresi wajah 2.4 Berikan pujian terhadap klien dalam menarik diri
bersahabat, menggunakan perasaanya 2.4 Memberikan pujian terhadap klien
menunjukkan rasa 3.1 Kaji pengetahuan klien tentang dalam menggunakan perasaanya
senang, ada kontak, manfaat & keuntungan berhubungan 3.1 Mengkaji pengetahuan klien tentang
mau berjabat tangan, dengan orang lain manfaat & keuntungan berhubungan
mau menyebutkan 3.2 Beri kesempatan pada klien untuk dengan orang lain
nama, mau menjawab mengungkapkan perasaan ttg 3.2 Memberi kesempatan pada klien
salam, klien mau keuntungan berhub dg orang lain untuk mengungkapkan perasaan ttg
duduk berdampingan 3.3 Diskusikan dengan klien ttg keuntungan berhub dg orang lain
dng perawat keuntungan berhub dg orang lain 3.3 Mendiskusikan dengan klien ttg
2.1 klien dapat 3.4 Beri reinforcement (+) thd keuntungan berhub dg orang lain
menyebutkan kemampuan pengungkapan perasaan 3.4 Memberi reinforcement (+) thd
penyebab menarik ttg keuntungan berhub dg orang lain kemampuan pengungkapan perasaan
dirinya ttg keuntungan berhub dg orang lain
25
Dx Keperawatan Intrevensi Evaluasi
Tujuan Implementasi
(T.Heather H, 2018) (Howard k, Gloria M, Joanne, 2018) (Sue Moorhead,
Elizabeth, Marion, 2018)
3.1 Klien dpt 3.5 Kaji pengetahuan klien tentang 3.5 Mengkaji pengetahuan klien tentang
menyebutkan kerugian tidak berhub dg orang lain kerugian tidak berhub dg orang lain
keuntungan berhub. dg 3.6 Beri kesempatan pada klien untuk 3.6 Memberi kesempatan pada klien
orang lain mengungkapkan perasaannya ttg untuk mengungkapkan perasaannya
3.2 Klien dapat kerugian tidak berhub dengan orang ttg kerugian tidak berhub dengan
menyebutkan kerugian lain orang lain
tidak berhub dg orang 3.7 Diskusikan bersama klien tentang 3.7 Mendiskusikan bersama klien
lain kerugian tidak berhub dengan orang tentang kerugian tidak berhub
lain dengan orang lain
3.8 Beri reinforcement (+) thd 3.8 Memberi reinforcement (+) thd
kemampuan pengungkapan perasaan kemampuan pengungkapan perasaan
ttg kerugian tak berhub dg orang lain ttg kerugian tak berhub dg orang lain
Distres spritual Tujuan: Komunikasikan penerimaan berbagai Mengkomunikasikan penerimaan tgl 28/2-2020, jam 10.00
(Kode diagnosis 10. Klien dapat melaksanakan keyakinan spiritual dan praktisnya. berbagai keyakinan spiritual dan S:- “Saya tidak bisa
Kelas 3. Kode spiritualnya setelah Tunjukkan sikap tidak menghakimi. praktisnya. sholat lima waktu”
diagnosis 00066) diberikan intervensi 3x24 Nyatakan pentingnya kebutuhan Menunjukkan sikap tidak
dan Risiko distres jam spiritual. menghakimi. O:- Pasien mulai
spritual (Domain Kriteria Hasil Ekspresikan keinginan tim perawatan Menyatakan pentingnya kebutuhan mengerti tentang tata
10. Kelas 3. Kode Individu akan : kesehatan untuk membantu dalam spiritual. cara sholat bagi
diagnosis 00067) 1. Melanjutkan latihan memenuhi kebutuhan spiritual. Mengekspresikan keinginan tim orang sakit
dengan faktor risiko spiritual yang tidak Berikan privacy dan ketenangan perawatan kesehatan untuk membantu -Pasien tampak
: ansietas, depresi, mengganggu seperti yang dibutuhkan untuk orang dalam memenuhi kebutuhan spiritual. senang dapat
perubahan kesehatan yang melaksanakan ibadah. Memberikan privacy dan ketenangan mengerjakan sholat
lingkungan, 2. Mengekspresiakan Pertahankan diet dengan pembatasan seperti yang dibutuhkan untuk orang lagi
peningkatan pengurangan perasaan spiritual jika tidak mengganggu yang melaksanakan ibadah.
ketergantungan bersalah dan ansietas kesehatan Mempertahankan diet dengan A: Distres spiritual
pada orang lain, 3. Mengekspresikan Anjurkan kegiatan ibadah yang tidak pembatasan spiritual jika tidak teratasi sebagian
kesepian, harga diri kepuasan dengan merusak kesehatan mengganggu kesehatan
rendah, nyeri, kondisi spiritual. Berikan kesempatan individu untuk Menganjurkan kegiatan ibadah yang P:Lanjutkan Intervensi
stresor, menjelang berdoa dengan orang lain atau tidak merusak kesehatan
26
Dx Keperawatan Intrevensi Evaluasi
Tujuan Implementasi
(T.Heather H, 2018) (Howard k, Gloria M, Joanne, 2018) (Sue Moorhead,
Elizabeth, Marion, 2018)
ajal, penyakit dibacakan oleh orang lain atau anggota Memberikan kesempatan individu
kronis, ancaman tim kesehatan yang dapat dengan untuk berdoa dengan orang lain atau
kematian, penyakit leluasa dalam aktivitas ini. dibacakan oleh orang lain atau
fisik Berikan izin untuk mendiskusikan anggota tim kesehatan yang dapat
masalah spiritual dengan perawata dengan leluasa dalam aktivitas ini.
dengan membicarakan subjek Memberikan izin untuk
kesehatan spiritual jika perlu. mendiskusikan masalah spiritual
Gunakan pertanyaan mengenai dengan perawata dengan
pengalaman spiritual dan keyakinan membicarakan subjek kesehatan
sebelumnya untuk membantu individu spiritual jika perlu.
menempatkan kejadian kehidupan inio Menggunakan pertanyaan mengenai
kedalam perspektif yang lebih luas. pengalaman spiritual dan keyakinan
Usahakan untuk berdoa/membaca sebelumnya untuk membantu individu
dengan klien jika perawat merasa menempatkan kejadian kehidupan
leluasa dengan hal ini atau atur inio kedalam perspektif yang lebih
anggota tim kesehatan lainnya jika luas.
lebih sesuai Mengusahakan untuk
Selalu bersedia dan berkeinginan berdoa/membaca dengan klien jika
untuk mendengarkan sewaktu klien perawat merasa leluasa dengan hal ini
mengekspresikan keraguan diri, rasa atau atur anggota tim kesehatan
bersalah/ perasaan negative lainnya. lainnya jika lebih sesuai
Usahakan untuk menghubungi Selalu bersedia dan berkeinginan
pendukung spiritual individu seperti untuk mendengarkan sewaktu klien
ulama, imm rumah sakit. Jika individu mengekspresikan keraguan diri, rasa
tidak dapat perasaan dengan keluarga bersalah/ perasaan negative lainnya.
Mengusahakan untuk menghubungi
pendukung spiritual individu seperti
ulama, imam rumah sakit. Jika
individu tidak dapat perasaan dengan
keluarga.
27
Dx Keperawatan Intrevensi Evaluasi
Tujuan Implementasi
(T.Heather H, 2018) (Howard k, Gloria M, Joanne, 2018) (Sue Moorhead,
Elizabeth, Marion, 2018)
Ansietas kematian NOC : NIC : Menggunakan pendekatan yang tgl 28/2-2020, jam 10.00
(Doamin 9. Kelas 2. Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan menenangkan S:- “Saya merasa tetang
Kode diagnosis Coping kecemasan) Menyatakan dengan jelas harapan dan cemas
00147) b/d merasa Kriteria Hasil : Gunakan pendekatan yang terhadap pelaku pasien berkurang”
dekat dengan Klien mampu menenangkan Menjelaskan semua prosedur dan apa
kematian, penyakit mengidentifikasi dan Nyatakan dengan jelas harapan yang dirasakan selama prosedur O:- TD. 120/700 mmHg
terminal mengungkapkan gejala terhadap pelaku pasien Menemani pasien untuk memberikan -Pasien tampak rileks
cemas Jelaskan semua prosedur dan apa yang keamanan dan mengurangi takut dan tenang
Mengidentifikasi, dirasakan selama prosedur Memberikan informasi faktual
mengungkapkan dan Temani pasien untuk memberikan mengenai diagnosis, tindakan A: Ansietas teratasi
menunjukkan tehnik keamanan dan mengurangi takut prognosis sebagian
untuk mengontol Berikan informasi faktual mengenai Mendorong keluarga untuk menemani
cemas diagnosis, tindakan prognosis anak P: Pertahankan
Vital sign dalam batas Dorong keluarga untuk menemani Melakukan back / neck rub Intervensi
normal anak Mendengarkan dengan penuh
Postur tubuh, ekspresi Lakukan back / neck rub perhatian
wajah, bahasa tubuh Dengarkan dengan penuh perhatian Mengidentifikasi tingkat kecemasan
dan tingkat aktivitas Identifikasi tingkat kecemasan Membantu pasien mengenal situasi
menunjukkan Bantu pasien mengenal situasi yang yang menimbulkan kecemasan
berkurangnya menimbulkan kecemasan Mendorong pasien untuk
kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan mengungkapkan perasaan, ketakutan,
perasaan, ketakutan, persepsi persepsi
Instruksikan pasien menggunakan Menginstruksikan pasien
teknik relaksasi menggunakan teknik relaksasi
Barikan obat untuk mengurangi Memberikan obat untuk mengurangi
kecemasan kecemasan
28
BAB IV
PEMBAHASAN
30
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
perawat bila hendak mengaplikasikan teori ini adalah mengenali gejala penyulit
penyakit, motivasi pasien, dan nilai-nilai yang dianut oleh pasien. Keluarga,
HRQOL.
B. Saran
pasien sehingga tidak menutup kemungkinan teori ini juga digunakan dalam asuhan
31
DAFTAR PUSTAKA
Alligood Raile Martha. (2014). Pakar Teori Keperawatan Dan Karya Mereka. 2.
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah : Manajemen Klinis
untuk Hasil yang Diharapkan (8th ed.). Singapore: Elsevier.
Cherry, Barbara & Jacob, S. R. (2014). Contemporary nursing: Issues, Trends &
Management (6th ed.). United States of America: Elsevier Mosby.
Howard k, Gloria M, Joanne, C. (2018). NURSING INTERVENTIONS
CLASSIFICATION (NIC) (7th ed.). United Kingdom: Elsevier Global Rights.
Kemenkes RI. (2015). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Retrieved
from https://pusdatin.kemkes.go.id/
Lorraine M. Wilson. (2006). Keperawatan Medikal Bedah (8th ed.). Jakarta: EGC.
Peterson, S. J., & Bredow, T. S. (2013). Middle Range Theories Application to Nursing
Research. (Lippincott Williams & Wilkins, Ed.) (third). Philadelphia: Wolters
Kluwer Health.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Brunner and
Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing, 12th Edition. In The effects of
brief mindfulness intervention on acute pain experience: An examination of
individual difference. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Solikin, M. (2011). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah (8th ed.). Jakarta: EGC.
Suddarth, B. dan. (2007). Keperawatan Medikal Bedah (EGC, ed.). Jakarta.
Sue Moorhead, Elizabeth, Marion, M. (2018). NURSING OUTCOMES
CLASSIFICATION (NOC) (6th ed.). United Kingdom: Elsevier Global Rights.
T.Heather H, S. K. (2018). NANDA-I Diagnosa Keperawatan Definisi dasn Klasifikasi
2018-2020 (11th ed.). Jakarta: EGC.
Taufan Nugroho. (2011). Keperawatan Medikal Bedah (8th ed.). Jakarta: EGC.
32
33