Intisari
Latar Belakang: Kanker merupakan penyakit dengan jumlah kematian tertinggi kedua setelah
penyakit jantung di dunia. Sebanyak 68.638 kasus kanker ditemukan pada tahun 2013 di Jawa
Tengah, di Yogyakarta ditemukan 4,1% per 1000 orang kasus kanker, adapun upaya deteksi dini
yang dilakukan oleh (Departement Kesehatan) pada penyakit kanker belum dapat tertangani
secara optimal, dan di RSUD Panembahan Senopati pada bulan Januari terdapat 282 kasus. Proses
kemoterapi menimbulkan masalah psikologis bagi pasien yaitu ganguan psychological well being.
Gangguan psychological well being terjadi karena kurangnya kemampuan resiliensi.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara resiliensi dengan psychological well being pasien kanker
di RSUD Panembahan Senopati, Bantul, Yogyakarta.
Metode: Jenis Penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional terdiri dari 74
responden menggunakan tehnik purposive sampling. Variabel bebas resiliensi, variabel terikat
psychological well being pasien kanker.
Hasil: Terdapat hubungan antara resiliensi dengan psychological well being pasien kanker di
RSUD Panembahan Senopati Bantul, dengan hasil uji Kendall Tau sebesar 0,539** dan
didapatkan Zhitung sebesar 6,79401688 P value sebesar 0.000 (P < 0.05).
Kesimpulan: Ada hubungan antara resiliensi dengan psychological well being pasien kanker di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Rekomendasi dari hasil untuk pihak Rumah
Sakit bisa menerapkan resiliensi untuk menghadapi gangguan psycholohical well being pada
pasien kanker.
Background: Cancer is the second highest number of deaths after heart disease in the
worldwide. Amounts 68.638 cases of cancer at 2013 was found in Central Java, Yogyakarta
4.1% every 1,000 cases of cancer, while early detection efforts undertaken by the (Department of
Health) to cancer can not be handled optimally, and in Panembahan Senopati hospitals in
January there were 282 cases. The process of chemotherapy cause psychological problems for
patients with disorders that psychological well being. Dosorders of psychological well being due
to a lack of resilience capability .
Objective: This study aimed to define the correlation between resilience toward psychological
well being of cancer patients in Panembahan Senopati hospitals Bantul, Yogyakarta.
Methods: Research types descriptive correlation with cross sectional design consisting of 74
respondents using purposive sampling technique. Resilience is independent variable
and dependent variable is psychological well being.
Results: There was significant correlation between resilience toward psychological well being of
cancer patients in Panembahan Senopati Bantul hospitals, with correlation coefficient
0,539** Kendall Tau and obtained Z count equal to 6,79401688 P value of 0.000 (P <0.05).
Conclusion: There is a relationship between the resilience toward psychological well being of
cancer patients in Panembahan Senopati hospitals Bantul Yogyakarta. Recommendations of the
results for the Hospitals could implement resilience to face the disruption psycholohical well
being in cancer patients.
Apabila ada masukan atau saran bisa Chrity Ruth Titiari Nainggolan (2010).
menghubung ke Fb : Agung Prestawan, No Psychological well being korban
Hp: 087738123682, dan Email pemerkosaan yang membesarkan anak
Agungprestawan@gmail.com. hasil pemerkosaan di Universitas
Sumatra Utara Diakses pada tannggal
DAFTAR PUSTAKA 2 Januari 2016.