Disusun Oleh:
1
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS JURNAL
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini, kasus kanker kolon semakin meningkat dan diduga akan terus
meningkat pada tahun-tahun mendatang. Hal tersebut berhubungan dengan
pola makan modern yang tidak sehat seperti makanan siap saji yang
mengandung lemak tinggi (Hembing, 2008)
Pada tahun 2010, terdapat lebih dari satu juta kasus kanker kolon baru
yang menempatkan kanker ini pada urutan ke-3 jenis kanker yang paling
sering terjadi di dunia. Di seluruh dunia, 9,5% pria penderita kanker terkena
kanker kolon sedangkan pada wanita angkanya mencapai 9,3% dari jumlah
total penderita kanker. Diperkirakan lebih dari 50% penderita kanker kolon
meninggal karena penyakit ini. Pada tahun 2011, lebih dari setengah juta
orang meninggal karena kanker kolon (Roche, 2013).
Di Indonesia, kanker kolon termasuk dalam sepuluh besar jenis kanker
yang banyak diderita yaitu pada urutan ke-6 terbesar. Umumnya penderita
kanker ini berusia di atas 40 tahun, namun saat ini di Indonesia penderita
kanker kolon banyak diderita oleh usia muda di bawah 40 tahun (Hembing,
2008). Dari berbagai laporan, di Indonesia terdapat kenaikan jumlah kasus
kanker kolon, meskipun belum ada data yang pasti. Data di Departemen
Kesehatan didapati angka 1,8 per 100.000 penduduk (Sjamsuhidajat, 2012).
Terlepas dari peran faktor genetik, faktor terpenting pada etiologi kanker
kolon ialah faktor lingkungan. Bukti epidemiologis menunjukkan bahwa
faktor ini adalah diet. Diet mempengaruhi bakteri flora usus besar, sewaktu
transit di usus dan jumlah selulosa, kandungan asam amino serta asam
empedu pada usus. Sekarang telah dikenal bakteri tertentu, yaitu Nuclear
Dehydrogenating Clostridia(NDC), dapat bekerja pada asam empedu untuk
memproduksi karsinogen. Selain itu, ada beberapa hal yang diduga kuat
berpotensi memunculkan kanker kolon, yaitu obesitas, pernah terkena kanker
usus besar, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar,
pernah memiliki polip di usus, umur (risiko meningkat pada usia di atas 50
3
tahun), jarang melakukan aktivitas fisik, sering terpapar bahan pengawet
makanan maupun pewarna sintetik dan merokok (Rama, 2011).
Nyeri dan kelelahan diakui sebagai gejala penting yang berdampak
terhadap kualitas hidup pada penderita kanker, terutama dalam pengaturan
perawatan paliatif. Untuk dapat meminimalkan faktor – faktor penghambat
dalam management nyeri dan kelelahan telah maka telah diklasifikasikan ke
dalam tiga kategori yaitu pasien, teanga profesional, sistem atau management
pengelolaan dalam perawatan pasien pada penderita kanker , sehingga
kualitas hidup dapat (Tami Borneman dkk 2011)
RSUP dr. Suradj Tirtonegoro klaten yang merupakan sebagai rujukan bagi
masyarakat Klaten dan sekitarnya dari observasi dan pengkajian yang kami
lakukan dari tanggal 27 april 20015 – 6 Mei 2015 di ruang Melati 4 RSUP dr.
Suradji Klaten diperoleh data bahwa terdapat sekitar 5 kasus dengan
diagnosis kanker sehingga hal ini bisa menjadi suatu pembelajaran dalam
pengelolaan kasus kanker di rumah sakit khususnya ruang melati 4 RSUP dr.
Suradji Klaten.
Dari latar belakang yang sudah dipaparkan di atas maka kami tertarik
untuk menganalisa jurnal dengan judul ‘’Effectiveness Of A Clinical
Intervention To Eliminate Barriers To Pain And Fatigue Management In
Oncology At Clinic National Cancer Institute (NCI)-Designated
Comprehensive Cancer Center In Southern California’’
4
BAB II
JURNAL
“EFFECTIVENESS OF A CLINICAL INTERVENTION TO ELIMINATE
BARRIERS TO PAIN AND FATIGUE MANAGEMENT IN ONCOLOGY
AT CLINIC NATIONAL CANCER INSTITUTE (NCI)-DESIGNATED
COMPREHENSIVE CANCER CENTER
IN SOUTHERN CALIFORNIA’’
TERLAMPIR
5
BAB III
RESUME JURNAL
A. Nama Peneliti
Tami Borneman, R.N., M.S.N., C.N.S., Marianna Koczywas, M.D Virginia Sun, R.N.,
Ph.D.,1 Barbara F. Piper, D.N.Sc., R.N., AOCN, Cynthia Smith-Idell, R.N., B.A., M.S.N.,
AOCN, Benjamin Laroya, R.N., M.S.N., C.N.S, Gwen Uman, Ph.D, and Betty Ferrell,
Ph.D., M.A.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Klinik rawat jalan National Cancer Institute (NCI) pusat kanker komprehensif di Southern
California pada 17 November 2005 sd 24 Juli 2009
C. Tujuan penelitian
Untuk menguji keefektifan dari intervensi klinis untuk mengeliminasi faktor penghambat
management nyeri dan kelelahan dalam onkologi.
D. Metode penelitian
Studi kuasi-eksperimental pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi yang
dilakukan terhadap tiga kelompok yang dilakukan dalam tiga tahap: tahap 1 (perawatan
biasa), fase 2 (intervensi), dan fase 3 (implementasi/penyebaran ). Sampel terdiri dari 280
pasien dengan kanker payudara, paru-paru, usus besar, kanker prostat dengan stadium III
dan IV (80%), dengan skala nyeri dan kelelahan 4 atau lebih (sedang sampai berat).
Kelompok intervensi menerima empat sesi penyuluhan mengenai manajeman nyeri dan
penilaian kelelahan, sedangkan kelompok kontrol dilakukan intervensi perawatan biasa.
Faktor penghambat dalam manajemen nyeri dan kelelahan diukur selama 1 bulan dan 3
bulan dan tindakan diulang dengan desain statistik yang digunakan untuk memperoleh efek
langsung (1 bulan) dan efek berkelanjutan (1 bulan - 3 bulan) untuk setiap variabel hasil,
skor skala.
E. Hasil penelitian
Ada efek langsung/perubahan secara signifikan terhadap intervensi pada skala nyeri dan
kelelahan serta pengetahuan. Terjadi perbaikan dalam kualitas hidup yaitu pada status fisik
dan psikologis/kesejahteraan.
7
F. Ringkasan isi jurnal
Intervensi klinis terbukti dapat mengeliminasi faktor penghambat dalam management
nyeri dan kelelahan pada kasus onkologi, dan dapat meningkatkan pengetahuan pasien
mengenai nyeri dan kelelahan, dan dapat diimplementasikan terhadap pasien kanker.
8
BAB IV
ANALISA JURNAL
A. Analisa Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam
penelitian ini terdiri dari pasien yang terdiagnosa dengan kanker yaitu sebanyak 280
orang yaitu pada kasus kanker payudara, kanker paru, kanker kolon dan prostat
2. Intervention
Intervensi dalam penelitian ini dilakukan terhadap pasien kanker yang sesuai
dengan kriteria kemudian responden dijelaskan mengenai prosedur dan tujuan tindakan
dan dilakukan inform consent. Intervensi dilakukan dalam tiga tahap yaitu 83 responden
untuk tahap 1, 104 responden untuk tahap 2, dan 93 responden untuk tahap 3. Untuk
tahap 1 klien diberikan perawatan biasa dan semua peserta menyelesaikan kuesioner
selama 1 bulan - 3 bulan. Untuk tahap 2 responden diberikan intervensi, dimana
sebelumnya kuesioner sudah diselesaikan sebelum intervensi. Intervensi diberikan dalam
bentuk penyuluhan dalam 4 sesi penyuluhan, yang disampaikan oleh perawat yang
terlatih (APN). Pada setiap sesi, informasi yang diberikan berkaitan dengan penilaian
nyeri, manajemen nyeri, penilaian kelelahan, dan manajemen kelelahan. Panduan dalam
penyuluhan berdasarkan Comprehensive Cancer Jaringan Nasional (NCCN) yaitu
pedoman untuk nyeri dan kelelahan pada kanker. Halaman pertama lembar penyuluhan
tentang gizi, gangguan tidur, masalah emosional, dan olahraga. Kuesioner kemudian
diulang pada bulan 1 dan bulan 3. Pada bulan pertama , semua peserta dihubungi melalui
panggilan telepon setiap 2 minggu. Panjang intervensi disesuaikan dengan kebutuhan
pasien atau sekitar 60 menit. Untuk tahap 3 (penyebaran), peserta menyelesaikan
kuesioner hanya pada awal bulan pertama dan bulan ke tiga, responden dihubungi lewat
telephone setiap 2 minggu. Pada fase ini, peran APN kurang terlibat dalam penkes yang
diberikan terhadap pasien langsung yaitu hanya memfasilitasi intervensi yang akan
diimplementasikan ke dalam management nyeri dan kelelahan.
9
Penatalaksaan intrument penelitian ini berupa pengisian data demografidan
riwayat kesehatanuntuk menganalisapenyakitdan pengobatan yang merupakan sebagai
variabelkunci yang pentingdalam menggambarkanpopulasidanuntuk analisisyang
mempengaruhi variaebl. Datademografidan pengobatanseperti usia, jenis kelamin, jenis
penyakit, stadium penyakit, pengobatan, dan statuskinerjamenggunakan
instrumentkarnofsky perfomance scale (KPS).Kuesioner untuk mengetahui
hambatandalam management nyeri menggunakan Kuesionerbehaviour questioner(BQ II)
yang disusun olehGunnarsdottirdancolleagues dengan signifikan(T¼2.16, p<0,05)
validitas konstrukdananalisis faktoryang terdiri dariempat faktor: (1) efekfisiologis, (2)
fatalisme,(3) komunikasi dan (4) efek berbahaya. BQ-II kuesioner ini memiliki koefisien
reliabilitas konsistensi internal yang 0,89 (n¼134), dan berbagai 0.75- 0.85 untuk sub-
skala.
Pengetahuan Pasien terhadap nyeri dikembangkan oleh para peneliti berdasarkan
panduan nyeri NCCN, kuesioner terdiri dari 15 item yang digunakan sebagai penilaian
pengetahuan dan keyakinan pasien. Pertanyaan-pertanyaan itu berdasarkan isi dari
pedoman nyeri menurut NCCN dan dengan format pengisian benar atau salah
berdasarkan analisis reliabilitas konsistensi internal dan Cronbach adalah 0,67. Pada
pengukuran kelelahan menggunakan intrument The Piper fatique Scale(PFS) sebanyak
22 item, yang mengukur empat dimensi kelelahan subjektif (perilaku / keparahan 6 item],
sensorik (5 item) , kognitif / suasana hati (6 item),dan afektif (5 item) dengan analysis
konsistensi internal (Cronbach a) reliabilitas (0,83-0,97) untuk PFS. Setiap item diukur
pada skala numerik 0-10, dan skor yang lebih tinggi menunjukkan kelelahan berat.
Ringan (1-3), sedang (4-6), dan berat (7-10) dan divalidasi dengan penurunan fungsi fisik
(MOS-SF-36 Fisik Fungsi subskala dan PFS-Jumlah skor). Lima item tambahan, tidak
termasuk dalam skala penilaian yaitu menilai penyebab yang dirasakan, langkah-langkah
yang dihadapi, deskripsi kelelahan tambahan, adanya gejala lainnya, dan durasi
kelelahan.
Pencetus/hambatan yang menyebabkan menggunakan instrument menggunakan
skala ‘’barriers fatique scale’’ (FBS) terdiri dari 13-item yang dirancang untuk
memperoleh keyakinan pasien dan sikap yang bisa berfungsi sebagai penilaian terhadap
hambatan untuk manajemen kelelahan efektif. Dalam penelitian ini, perkiraan keandalan
10
untuk sub-skala adalah: Keyakinan / Sikap (r¼0.30), Kondisi pasien baik (r¼0.65), dan
Fatalisme (r¼0.54). Untuk total skala (r¼0.73) koefisienreliabilitasditunjukkankeandalan
yang baik. Skala kelelahn skala berisi 15 pernyataan benar dan salah tentang kelelahan
untuk menilai pengetahuan pasien tentang kelelahan, dan bagaimana hal itu dapat dinilai,
diukur dan diobati, dikembangkan berdasarkan pedoman kelelahan NCCN, dan dirancang
untuk mengetahui kunci hambatan pengetahuan pasien.
3. Compare
Ukuran sampel direncanakan berdasarkan analisis data awal. Ada 83 pasien dalam
perawatan biasa, 104 di intervensi intens, dan 93 dalam tahap sosialisasi. Subyek yang
memenuhi syarat direkrut dan setuju. Datawere diaudit untuk akurasi dan mencetak
sesuai dengan pedoman untuk setiap instrumen analisis yang hilang dinilai dan nilai-nilai
ditemukan secara acak (MAR), dan karena itu diperhitungkan dengan menggunakan
metode estimasi-besarnya. Sebanyak 280 pasien dilibatkan dalam analisis akhir.Setelah
memeriksa hasil awal menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara intervensi
intensif dan sosialisasi, fase fase 2 dan 3 kelompok runtuh, dan desain statistik 3 x 2
tindakan di ulang dan dimanfaatkan untuk memperoleh tes apriori efek langsung
(baseline untuk 1 bulan) dan efek berkelanjutan (baseline atau 1 bulan sampai 3 bulan)
untuk setiap variabel hasil, subskala, dan / atau skor skala besar. Pasien yang mencapai
kriteria mengalami nyeri di studi awal, skor nyeri item tunggal dari 4 atau lebih besar
pada rasa sakit untuk pasien pada kelompok intervensi. Pola yang sama telah ditunjukkan
untuk kelelahan. Skala 0-10 titik, (n¼113) termasuk dalam semua analisis variabel rasa
sakit, sementara pasien yang mencapai kriteria memiliki kelelahan pada tahap awal, skor
item kelelahan 4 atau lebih pada skala 0-10 titik, (n¼251) dimasukkan dalam semua
analisis hambatan kelelahan. Pasien yang memenuhi kriteria untuk memiliki rasa sakit
dan kelelahan pada awal (n¼86), termasuk di kedua set analisis. Semua pasien dilibatkan
dalam deskripsi demografi studi dan item kualitas hidup dan skor subskala / skala.
Hubungan antara kelompok dan variabel demografis kategoris diuji menggunakan uji
Fisher, yang sesuai. untuk penelitian ini ditetapkan pada 0,05, dua ekor, dan ketika
menunjukkan faktor penyesuaian Bonferroni digunakan untuk mengendalikan inflasi dari
keslahan dua kali.
11
4. Output
Kelompok kontrol yang dilakukan intervensi perawatan biasa secara signifikan
lebih mungkin mengalami kekambuhan (42%) sedangkan pada kelompok intervensi lebih
mungkin untuk memiliki diagnosis baru (44%) (p¼0.005). Pasien perawatan biasa secara
bermakna lebih mungkin didiagnosis pada tahap III dan intervensi terhadap pasien pada
tahap IV (p¼0.006). Satu-item nyeri dan kelelahan ada kelompok perawatan biasa ada
efek langsung yang signifikan, namun peningkatan ini tidak berkelanjutan. Ada efek
langsung dan berkelanjutan signifikan pada nyeri dan kelelahan pasien pada kelompok
intervensi.
Intervensi pada hambatan manajemen nyeri dan manajemen kelelahan terdapat
efek langsung dan berkelanjutan yang signifikan terhadap intervensi pada semua sub-
skala BQII kecuali untuk subskala komunikasi, dan pada total skor.Faktor pencetus
nyeri/penghambat untuk manajemen nyeri meningkat pada kelompok perawatan biasa
pada satu bulan, dan kembali ke garis dasar signifikan pada 3 bulan. Ada efek langsung
yang signifikan dari intervensi pada subskala sensory dan kognitif. Total skor Piper
fatique scale (PFS) dinilai memiliki efek langsung. Subskala Affective ini tidak mencapai
kriteria yang diperlukan dari p¼0.0125. Terdapat perubahan yang belum nyatadalam
kelompok perawatan biasa untuk skala sensory, afektif, dan sub-skala perilaku. Efek
berkelanjutan yang signifikan diamati pada kelompok intervensi untuk sensory, afektif,
kognitif, dan sub-skala perilaku dan total skor. Efek langsung dan berkelanjutan
signifikan ditunjukkan pada fatique barriers scale (FBS) dan terdapat hambatan pada
manajemen kelelahan untuk kelompok intervensi, karena empat keyakinan yang
meningkat secara signifikan
Dampak intervensi pengetahuan nyeri dan manajemen kelelahan yaitu adaefek
langsung dan berkelanjutan signifikan pada pengetahuan mengenai nyeri untuk kelompok
intervensi(p <0,001). Tidak ada perubahanyang signifikan dalam pengetahuan nyeri pada
kelompok perawatan biasa. Daftar item pengetahuan dengan skor masih rendah yang
menunjukkan bidang kebutuhan untuk diberikan penyuluhan kepada pasien. Ada juga
empat item berhasil diajarkan kepada pasien, yang menunjukkan bahwa kemajuan sedang
dibuat dalam mengatasi hambatan tersebut. Kelompok intervensi menunjukkan
berpengaruh yang berkelanjutan dan signifikan terhadap pengetahuan manajemen
12
kelelahan (p <0,001, p¼0.002, masing-masing),tidak ada perubahanyang signifikandalam
pengetahuan untuk kelompokperawatan biasa. Item pengetahuan dengan skor masih
rendah menunjukkan kebutuhan diberikan penyuluhan kepada pasien. Ada juga tiga item
yang tampaknya telah berhasil diajarkan kepada pasien, menunjukkan bahwa pasien
memiliki pengetahuan peningkatan kelelahan.
Pengaruh intervensi terhadap kualitas hidup merangkum empat dimensi. Ada
penurunan yang signifikan dalam Psychological langsung pada kualitas hidup untuk
kelompok perawatan biasa, sementara ada yang berkelanjutan perbaikan fisik, psikologis,
sosial, dan kualitas hidup total dalam kelompok itu. Intervensi kelompok menunjukkan
efek significant tertunda dalam kualitas hidup fisik.Kelompok intervensi cenderung untuk
mempertahankan kualitas hidup selama penelitian, atau untuk menunjukkan perbaikan
ringan(seperti dalam QOLFisik). Secara keseluruhan, kualitas hidup adalah dalam
rentang mid-range(5-6 pada skala0-10). Kebanyakanmasalahkualitas hidup paling sering
adalah tidur, seksualitas, nafsu makan, sembelit, mual, kecemasan, depresi, dan isolasi.
B. Critical Appraisal
Komponen yang Dinilai Ya / Penjelasan
Tdk
Judul dan abstrak : Menurut Sugiyono (2010), judul yang ideal untuk
Apakah judul sesuai dengan isi ? Ya sebuah penelitian terdiri dari 12-14 kata
menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak
diteliti, tempat dan waktu pelaksanaan, serta tidak
membuka penafsiran yang beraneka ragam. Judul
jurnal dalam penelitian sudah memenuhi syarat
tersebut, Judul penelitian juga sudah sesuai
dengan isi abstrak
13
dalam onkologi.
Apakah abstrak memberikan Ya Abstrak dalam penelitian memberikan informasi
informasi yang lengkap? : latar secara lengkap. Dalam abstrak di cantumkan
belakang, tujuan, metode, hasil tentang latar belakang masalah. Menurut Nursanti
(2013), Abstrak merupakan uraian singkat hasil
penelitian yang terdiri dari latar belakang, tujuan,
metode, sampel, cara pemilihan sampel, hasil dan
kesimpulan dan saran. Dalam penelitai ini abstract
sudah lengkap
Apakah menggunakan referensi Tidak Referensi yang digunakan pada jurnal ini
terbaru ? (maksimal 5 tahun) merupakan referensi lama dengan kisaran
referensi paling lama tahun 1980 dan referensi
terbaru tahun 2011
14
Jika eksperimen, apakah kelompok Ya Menurut Nurssalam (2012) pembagian kelompok
intervensi dan kontrol dijelaskan ? kontrol maupun kelompok intervensi harus jelas
situasi/kondisinya, tempat,dan jumlah harus
mewakili sample dari setiap kategori. Terdapat
kelompok kontrol dan intervensi dalam penelitian
ini dan dijelaskan.
Kalau blind, bagaimana cara Ya Responden dalam penelitian ini dijelaskan tentang
melakukan blindingnya ? prosedur penelitian
Sampling : Sampel adalah bagian dari jumlah dan
Bagaimana populasi dipilih ? -
karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono,
Menggunakan probability sampling
atau non probability sampling ? 2010) Populasi dpilih dengan menggunakan
teknik non probability sampling
Apakah kriteria inklusi dan eksklusi Ya Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang
disebutkan ? apa ?
perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang
dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,
2010). Sedangkan kriteria eksklusi merupakan
keadaan yang menyebabkan subyek yang
memenuhi kriteria inklusi tidakdapat diikut
sertakan dalam penelitian (Nursalam, 2013).
Kriteria inklusi-eklusi yaitu diambil dengan cara
pemilihan responden di klinik cancer di california
dengan ca payudara, colon, paru-paru, dan kanker
prostat; waktu sejak diagnosisminimal1 bulan;
prognosis yang diharapkan minimal6bulan; dan
nyeri subjektif dan/atau kelelahan peringkat 4 atau
15
lebih(nyeri sedang sampai berat)
Apakah ukuran sampel cukup ? Ya Jumlah sampel dalam penelitian ini 280 orang,
dalam penelitian ini disebutkan bahwa sampel
penelitian udah.
Apakah confounding factors Tidak Dalam penelitian ini tidak dijelaskaan adanya
diidentifikasi ? counfounding factor
Apakah ada penjelasan validitas dan Ya Dalam penelitian ini sudah dijelaskaan mengenai
reliabilitas instrumen ? validitas dan reliabilitas
Pertimbangan etik :
Apakah penelitian menggunakan Ya Etika penelitian memiliki berbagai macap prinsip,
ethical approval dari komite etik ? namun terdapat empat prinsip utama yaitu :
16
menghormati harkat martabat manusia,
menghormati privasi dan kerahasiaan subyek
penelitian, keadilan dan inklusivitas, serta
memperhitungkan manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan (Polit & Beck, 2004). Penelitian ini
sudah menggunakan ethical approval tersebut.
Dalam Penelitian ini dijelaskan bahwa penelitian
ini disetujui oleh TheInstitutional Review Board
dan memonitor kemajuan penelitian.
Apakah ada informed consent dalam Ya Dalam penelitian ini menggunakan Informed
penelitian ? consent. Peserta peserta diminta untuk membaca
dan menandatangani formulir persetujuan.
17
Hasil dan keterbatasan penelitian
: Ya hasil penelitian ini dapat diimplementasikan
Apakah hasil bisa terhadap pasien kanker.
digeneralisasikan?
Apakah keterbatasan penelitian ini ya keterbatasan dalam penelitian ini dicantumkan
disebutkan ?
Apakah ada saran untuk penelitian Ya dicantumkan saran dalam jurnal ini
selanjutnya ?
18
skala nyeri untuk berkomunikasi adanya peningkatan intensitas nyeri perlu dilakukan dan
dievaluasi kembali. Kami juga menemukan bahwa kecanduan terhadap obat sebagai
penghalang untuk manajemen nyeri pada pasien dengan kanker, menunjukkan bahwa
pendidikan agresif dan konseling untuk menghilangkan mitos kecanduan obat penghilang
rasa sakit..
Dalam hal kelelahan, pasien dengan kanker melaporkan mengalami kelelahn sedang
hingga kelelahan berat. Temuan ini memvalidasi bukti yang ada bahwa kelelahan adalah
salah satu gejala yang paling umum dialami oleh pasien kanker. Kami mampu untuk
meningkatkan pengetahuan tentang beberapa item komunikasi, menunjukkan bahwa pasien
menyadari pentingnya membahas masalah kelelahan. Namun, pasien tidak menyadari
pentingnya olahraga dalam mengelola cancer related fatique (CR). Kami menemukan
bahwa pasien percaya bahwa biaya lebih penting daripada meningkatkan energi. Keyakinan
ini tidak didukung oleh bukti-bukti saat ini bahwa aktivitas fisik, termasuk olahraga, adalah
strategi yang efektif untuk mengelola CRF. Bukti dari kualitas hidup di penyakit lanjut
menunjukkan bahwa penurunan kualitas hidup, disebut sebagai '' drop terminal. ''
19
2) Kekurangan Jurnal
Dalam jurnal ini peneliti memiliki kekurangan yaitu responden yang dilibatkan hanya
pasien yang mengalami gejala nyeri dan kelelahan dengan skala yang sedang sampai
parah, sehingga tidak digeneralisasikan untuk pasien yang kurang gejala.
20
2. Perbandingan isi jurnal dengan penelitian lain (metode, tempat) terkait kasus
ANALISA JURNAL PENELITIAN JURNAL PEMBANDING
Judul Effectiveness Of A Clinical Barriers to pain assessment and
Penelitian Intervention To Eliminate management in cancer
Barriers To Pain And Fatigue Survivorship
Management In Oncology
Nama Peneliti Tami Borneman, R.N., Virginia Sun, Tami Borneman,
M.S.N., C.N.S., Marianna Barbara Piper, Marianna Koczywas
Koczywas, M.D Virginia , and Betty Ferrell
Sun, R.N., Ph.D.,1 Barbara
F. Piper, D.N.Sc., R.N.,
AOCN, Cynthia Smith-Idell,
R.N., B.A., M.S.N., AOCN,
Benjamin Laroya, R.N.,
M.S.N., C.N.S, Gwen Uman,
Ph.D, and Betty Ferrell,
Ph.D., M.A.
Tempat Klinikrawat jalanNational National Cancer Institute pada
Penelitian tahun 2008
Cancer Institute(NCI) pusat
kankerkomprehensifdi
SouthernCalifornia pada 17
November 2005 sd 24 Juli
2009
Populasi Populasi dalam penelitian ini Kasus dipilih dari pasien yang
Penelitian terdiri dari pasien yang terdaftar dalam fase intervensi
terdiagnosa dengan kanker percobaan eksperimental. Tiga
yaitu sebanyak 280 orang. kasus dipilih dari daftar total 50
studi pasien, dan kasus ditinjau oleh
tim peneliti untuk memilih untuk
menggambarkan management nyeri
dalam penderita kanker.
21
3. Perbandingan dengan teori yang sudah ada di textbook terkait kasus
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak
teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik
dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan
migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini
menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol
pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale, 2011).Kanker kolon adalah suatu bentuk
keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon
(Brooker, 2009).
Kanker kolon yang dialami klien merupakan suatu bentuk kegansan dengan
stadium 4 sehingga klien menjalani suatu kemoterapi sebanyak 8 kali. Dari uraian teori
yang dijelaskan di atas maka tidak terdapat kesenjangan dengan teori
Menurut Davey (2009), terdapat empat etiologi utama kanker kolon yaitu :
1. Diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran, buah-
buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani.
2. Kelainan kolon
- Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma.
- Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasi maligna menjadi
karsinoma.
3. Kondisi ulserative : Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko terkena
karsinoma kolon.
4. Genetik
Anak yang berasal dari orangtua yang menderita karsinoma kolon mempunyai
frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak – anak yang orangtuanya sehat.
Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan diatas jika dihubungkan dengan kasus
tidak terdapat kesenjangan. Klien memiliki riwayat pola hidup tidak sehat dan minum
minuman keras. Klien pernah mengalami oprasi sebanyak 2 kali yaitu laparotomy dan
pemasanagan kolostomi.
22
F. Implikasi Keperawatan
Hasil dari penelitian ini dapat di impementasikan dalam asuhan keperawatan klien. Implikasi
yangd apat digunakan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu penatalaksanaan istrument
penelitian dan diterapkan di RSUP dr. Suradji Klaten. Intrument pada penelitian ini yang
dapat diterapkan untuk menghilangkan faktor penghambat dalam management nyeri dan
kelelahan pada klien dengan kanker. Intrevensi yang sudah diterapkan selama ini beraupa
pengkajian nyeri dapat di kombinasikan dengan instrument beraupa pengkajian kelelahan dan
pengetahuan klien/keluarga.
23
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Intervensi klinis untuk mengeliminasi faktor penghambat dalam management
nyeri dan kelelahan pada kasus klien dengan kanker terbukti dapat
meningkatkan pengetahuan pasien mengenai nyeri dan kelelahan, sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup klien dengan kanker.
B. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan mengenai penelitian ini antara
lain:
1. Untuk Rumah Sakit
a. Perlu adanya penyuluhan/pendidikan yang diberikan kepada dokter,
perawat, farmasi, rehabilitasi, nutrisi untuk manajemen kasus nyeri
dan kelelahan pada kasus kanker
b. Perlu adanya laporan umpan balik klinis untuk management nyeri
dan manajemen kelelahan yang dialami pada kasus kanker
c. Peningkatan rujukan ke departemen perawatan suportif untuk nyeri
dan kelelahan termasuk rujukan ke ahli gizi, rehabilitasi dan
perawatan paliatif nyeri
d. Instrument penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam asuhan keperawatn pasda kasus kanker
2. Instansi pendidikan
Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai intervensi yang dapat
dilaksanakan pada kasus kanker
3. Peneliti selanjutnya
Dapat melakukan penelitian dengan melibatkan variebel lainnya
24
DAFTAR PUSTAKA
25