Anda di halaman 1dari 15

Dinamika Kesehatan, Vol 9 No.

2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…

Hubungan Lama Kemoterapi Dengan Konsep Diri Pasien Kanker Payudara


Yang Menjalani Kemoterapi Di RSUD Ulin Banjarmasin

Muhamad Setiawan1*, Dhian Ririn Lestari1, Kurnia Rachmawati1


1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat
*Email korespondensi: muhamadsetiawan012@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Kanker payudara adalah suatu penyakit pertumbuhan sel yang menyebabkan sel
normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara. Salah satu penanganannya adalah kemoterapi
yang dilakukan secara terjadwal sesuai siklus dengan lama kemoterapi yang telah ditentukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan angka kesembuhan pasien. Pemberian kemoterapi memberikan
efek samping yang berpengaruh pada fisik serta psikologis pasien, dan ini dapat berpengaruh
terhadap konsep diri pasien. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama kemoterapi
dengan konsep diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD Ulin Banjarmasin.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 68 responden yaitu pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi di ruang Edelweis RSUD Ulin Banjarmasin dari bulan Juni-
Juli 2018. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner lama kemoterapi dan konsep diri pasien.
Analisa data menggunakan uji spearman’s rho.
Hasil: penelitian ini terdapat hubungan negatif dengan keeratan hubungan kuat antara lama
kemoterapi dengan konsep diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi (p=0,000,
α=0,05, r=-0,663).
Simpulan: Pemberian kemoterapi secara berkala disertai efek samping yang ditimbulkan dapat
berpengaruh terhadap kondisi fisik serta psikologis pasien, diharapkan tenaga medis dapat
memberikan perawatan secara holistik kepada pasien

Kata Kunci: Kanker Payudara, Kemoterapi, Lama Kemoterapi, Konsep Diri

429
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…

The Old Relationship of Chemotherapy with the Self Concept of Breast Cancer Patients
Undergoing Chemotherapy at the Ulin Regional General Hospital in Banjarmasin

ABSTRACT

Background: Breast cancer is a disease of cell growth that causes normal cells to become cancer
cells in the breast tissue. One of the treatments is chemotherapy that is performed on a scheduled
basis with a cycle of long-term chemotherapy that has been determined to improve and improve the
patient's recovery rate. Giving chemotherapy provides side effects that affect the physical and
psychological patients, and this can affect the patient's self-concept.
Objective: The objective of this researce is to determine the relationship between frequency of
chemotherapy and self-concept of breast cancer patients undergoing chemotherapy in RSUD Ulin
Banjarmasin.
Method: This research used cross sectional design. The sampling technique used purposive
sampling with the number of samples was 68 respondents with breast cancer patients undergoing
chemotherapy in Edelweis room Ulin Hospital Banjarmasin from June to July 2018. The research
instrument in form the frequency of chemotherapy and patient self-concept questionnaires. The data
were analized using spearman's rho test. Result: from this researce there was a negative
relationship with the strong association between the frequency of chemotherapy and self-concept of
breast cancer patients underwent chemotherapy (p = 0,000, α = 0.05, r = -0.663)
Conclusion:Regular periodic chemotherapy with side effects can affect the physical and
psychological condition of patients, it was expected that medical personnel can provide holistic
treatment to patients

Key Word: Breast Cancer, Chemotherapy, Frequency of Chemotherapy, Self Concept

430
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
PENDAHULUAN lebih 23.140 kasus baru pasien kanker

Kejadian kanker pada masa ini payudara setiap tahun dari 200 juta populasi

dirasakan semakin meningkat angka yang ada di Indonesia (Suyatno, 2014).

kejadiannya dibandingkan beberapa tahun Berdasarkan keterangan rekam medis

yang lalu, hal tersebut dapat diIihat dari RSUD ULIN Banjarmasin Kalimantan

peningkatan jumlah laporan bahwa kanker Selatan pada tahun 2017 didapatkan data

lebih banyak menjadi penyebab terbesar bahwa terdapat 5 kasus penyakit kanker

terjadinya kematian pada usia muda di dunia, terbanyak yaitu antara lain kanker payudara,

data dari International Agency For Research serviks, ovarium, limfoma non-hodkins, serta

On Cancer (IARC) GIobal Burden Of Cancer nasofaring. Angka kasus terbanyak yaitu

(GLOBOCAN), diketahui bahwa pada tahun kanker payudara sebanyak 1.278 pasien yang

2012 didunia terdata bahwa kanker menjadi didiagnosis mengidap kanker payudara dan

penyebab kematian 8.201.575 dari 14.067.894 data terbaru pada bulan desember 2017 di

kasus baru kanker dan untuk wilayah Asia ruang Edelweis/ruang khusus kemoterapi

Tenggara, 1,1 juta orang lebih meninggal untuk kasus kanker payudara sebanyak 95

akibat kanker setiap tahunnya. Menurut pasien yang menjalani kemoterapi secara rutin

WorId Health Organization (WHO) di (Suyatno, Pasaribu E.T., 2014).

Indonesia kanker diperkirakan akan menjadi Kanker payudara (Carcinoma

faktor terjadinya kematian dengan Mammae) merupakan suatu kelainan sel yang

kemungkinan yang tinggi tahun 2030 bertumbuh secara tidak normal diakibatkan

(Anonim, 2013). oleh adanya onkogen sehingga sel

Insiden kanker dengan angka kejadian pertumbuhan sel berubah menjadi tidak

tertinggi di Indonesia adalah kanker payudara terkontrol dan menjadi sel kanker terutama

serta semakin tahun angka kejadiannya pada bagian payudara (Suryaningsih &

semakin meningkat seiring dengan Bertiani, 2009). Penatalaksanaan dari kanker

berjalannya waktu, dengan jumlah kurang payudara meliputi terapi kuratif, penunjang,

431
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
paliatif, dan simtomatis dengan kemoterapi akan merasakan mual bahkan

penatalaksanaan medis dari kanker payudara sampai muntah, terjadi mukositis, tidak nafsu

adalah operasi, atau penyinaran yang makan, kelemahan, rambut rontok (alopecia),

dilaksanakan apabila diperkirakan angka diare, dan masalah pada tulang bahkan hingga

kesembuhannya tinggi, dan dilanjutkan berakibat kemandulan (Sudoyo, A. W. dkk.

dengan terapi penunjang yaitu kemoterapi 2009).

secara berkesinambungan dan terjadwal Perubahan kondisi fisik yang

sesuai dengan siklus dan lama kemoterapi menyertai penyakit dan proses dalam

yang telah ditentukan untuk memperbaiki dan pengobatan merupakan salah satu masalah

meningkatkan angka kesembuhan pasien psikologis pada penderita kanker payudara,

(Sjamsuhidajat R, Jong WD 2005). kondisi ini berpengaruh terhadap self-concept

Kemoterapi merupakan salah satu pasien (Kamelia 2012). Segala bentuk

tindakan untuk menghentikan pertumbuhan perubahan terhadap tingkat kesehatan akan

serta membunuh sel kanker dangen cara berpengaruh terhadap konsep diri pasien

pemberian obat (Rasjidi, Imam, 2007). (Perry & Potter.2005). Konsep diri

Rentang waktu dalam pemberian kemoterapi merupakan bagaimana seseorang menilai

disebut dengan siklus yang biasanya dirinya secara menyeluruh, mengenai aspek

dilaksanakan dengan rentang tiga sampai fisik, emosi, intelektual, sosial, dan spiritual

empat minggu sekali, dengan efektifitas dari yang termasuk didalamnya persepsi individu

kemoterapi hanya akan tercapai jika diberikan tentang sifat dan potensi individu yang

sesuai siklus atau jadwal yang telah dimilikinya, interaksi dengan orang lain dan

ditentukan (Robin, S & Pamela H. 2007). lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan

Penanganan dari kanker payudara memiliki pengalaman dan objek tertentu, serta tujuan

efek samping yang berpengaruh terutama dan harapan dan keinginan individu itu

pada fisik serta psikologis pasien, pada sendiri (Mubarak. & Nurul, 2007.).

umumnya pasien pasca mendapatkan

432
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
Berdasarkan hasil observasi peneliti diberikan kepada pasien. Penelitian ini

dan membandingkan dengan teori yang sudah menggunakan kuesioner, kuesioner terdiri

ada berkaitan dengan konsep diri pasien dari 3 bagian yaitu kuesioner data demografi

kemoterapi, sehingga peneliti tertarik untuk yang berisi identitas wanita penderita kanker

mengambil judul hubungan lama kemoterapi payudara, kuesioner lama kemoterapi yaitu

dengan konsep diri pasien kanker payudara data jumlah siklus kemoterapi yang telah

yang menjalani kemoterapi di RSUD Ulin dijalani pasien kanker payudara, dan

Banjarmasin. kuesioner konsep diri. Kuesioner konsep diri

yang berjumlah 25 pernyataan yang

Bahan dan Metode dimodifikasi peneliti dari kuesinoer Hartati

Rancangan penelitian ini menggunakan (2008). Hasil uji validitas kuesioner

rancangan bersifat korelasional dengan diperoleh nilai alpha sebesar 0,914>0,6 dan

pendekatan cross sectional dan teknik telah memenuhi syarat etik FK dengan

pengambilan sampel menggunakan purposive nomer surat No.726/KEPK-FK

sampling atau judgmental sampling. Sampel UNLAM/EC/VI/ 2018 dari Komisi Etik

dalam penelitian ini berjumlah 68 orang Kesehatan FK UNLAM. Hasil data yang

pasien kanker payudara yang dirawat baik itu diperoleh akan dianalisis menggunakan uji

rawat inap atau rawat jalan yang menjalani korelasi Spearman rho.

kemoterapi di RSUD Ulin Banjarmasin pada

bulan Juni-Juli 2018 dengan kriteria pasien Hasil Dan Pembahasan

tersebut menjalani pengobatan kemoterapi Karakteristik Responden


Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (n=68)

secara rutin sesuai dengan protokol Pekerjaan


1 PNS 12 17,6
2 Pegawai Swasta 9 13,3
kemoterapi, kondisi stabil dan dapat
3 Wiraswasta 7 10,3
4 Petani 6 8,8
berkomunikasi dengan baik serta bersedia
5 Ibu Rumah Tangga 20 29,4

menjadi responden penelitian. Data 6 Buruh 14 20,6


7 Iainnya 0 0
Total 68 100
penelitian diperoleh dari hasil kuesioner yang

433
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
kemampuan seorang individu dalam berfikir
Karakteristik Frekuensi Persentase
No.
Responden (orang) (%)
kurang atau rendah maka kemampuan dalam
Usia
1 17-25 tahun 6 8,8 menerima dan menyesuaikan diri dalam
2 26-35 tahun 13 19,1
3 36-45 tahun 24 35,3
4 46-55 tahun 16 23,5
menghadapi segala perubahan kondisi
5 56-65 tahun 5 7,4
6 >65 tahun 4 5,9 kesehatan akan rendah (Notoatmodjo, S.,
Total 68 100
Pendidikan
Tidak tamat/tidak
2003).
1 7 10,3
sekolah
2 SD/Sederajat 16 23,5 Berdasarkan hasil penelitian dari 68
3 SLTP/Sederajat 20 29,4
4 SLTA/Sederajat 14 20,6
5 D3/S1 9 13,3
orang responden didapatkan data pendidikan
6 S2 2 2,9
Total 68 100 responden sebagian besar 29,4% (20 orang)

Berdasarkan hasil penelitian dari 68 berpendidikan SLTP/Sederajat dan sebagian

orang responden didapatkan sebagian besar kecil 2,9% (2 orang) berpendidikan S2. Hasil

35,3% (24 orang) berusia diantara 36-45 penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

tahun dan sebagian kecil 5,9% (4 orang) dari Melia (2012) yang meneliti hubungan

berusia lebih dari 65 tahun. Kemungkinan frekuensi kemoterapi dengan status

resiko yang lebih besar untuk terjadinya fungsional pasien kanker payudara yang

kanker payudara adalah pada seorang menjalani kemoterapi di RSUP Denpasar

perempuan yang berusia lebih dari 30 tahun dengan tingkat pendidikan wanita penderita

dan resiko ini akan tambah meningkat ketika kanker payudara yang terbanyak yatu SD /

mencapai usia 50 tahun atau setelah sederajat yaitu sebanyak 21 orang atau

mengalami menopause (Hawari, D.H. 2004). sebesar 55,26% (Melia, E.KD.A.2012).

Semakin muda usia seorang individu maka Seseorang individu dalam berperilaku dapat

pengalaman serta informasi yang di peroleh dipengaruhi oleh faktor-faktor salah satu

akan semakin sedikit pula, dalam menerima faktornya adalah pendidikan, kedewasaan

serta memperoleh informasi dengan baik seseorang dalam berperilaku dengan baik juga

sangat sangat dibutuhkan kematangan dalam sangat dipengaruhi oleh tingkat

berfikir, apabila kematangan serta pendidikannya, hal ini juga dapat dijadikan

434
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
patokan dalam pengambilan keputusan, agar tangga (Tri Wahyuni, 2015). Untuk kejadian

keputusan yang diambil merupakan pilihan kanker payudara ini sejalan dengan yang

yang terbaik16. Semakin mudahnya informasi disampaikan oleh Desanti tahun 2010 yang

yang dapat diterima seseorang dimungkinkan menyampaikan bahwa wanita yang bekerja

dari tingkat pendidikan seseorang yang tinggi, memiliki proporsi yang lebih tinggi dalam

dengan hal tersebut memungkinkan melakukan pemeriksaan payudara

pengetahuan yang dimiliki semakin dibandingkan dengan wanita yang tidak

bertambah banyak. Berdasarkan pengaruh memiliki pekerjaan atau bekerja. wanita yang

pendidikan, dapat diketahui bahwa dapat tidak bekerja memiliki pola pikir yang sangat

meningkatkan tingkat kematangan cara berbeda dengan wanita yang bekerja hal ini

berfikir atau intelektual dari seseorang dalam dikarenakan oleh saat seorang wanita

hal pengambilan keputusan yang terbaik memiliki pekerjaan, mereka akan memiliki

terhadap tindakan pengobatan yang akan kemandirian yang lebih dibandingkan dengan

diterima (Melia, E.KD.A.2012). wanita yang tidak memiliki pekerjaan atau

Berdasarkan hasil penelitian dari 68 tidak bekerja (Desanti, 2010).

orang responden didapatkan data pekerjaan Lama Kemoterapi

responden sebagian besar 29,4% (20 orang) Tabel 2. Distribusi frekuensi lamanya kemoterapi pasien kanker
payudara di RSUD UIin Banjarmasin (n=68)
Lama
Frekuensi
Ibu Rumah Tangga dan sebagian kecil 8,8% No. Kemoterapi Persentase (%)
(orang)
(siklus)
1 1 10 14,7
(6 orang) bekerja sebagai petani. Hasil 2 2 7 10,3
3 3 9 13,2
4 4 14 20,6
penelitian ini didukung oleh penelitian yang 5 5 8 11,8
6 6 12 17,6
dilakukan oleh Tri Wahyuni tahun 2015 yang 7 8 4 5,9
8 9 1 1,5
9 12 2 2,9
meneliti tentang hubungan frekuensi 10 15 1 1,5
Total 68 100,0
kemoterapi terhadap kualitas hidup pasien

kanker payudara yang menjalani kemoterapi Tabel 2 menjelaskan tentang

didapatkan data bahwa dari 30 responden 19 distribusi frekuensi lama kemoterapi

orang (63,3%) diantaranya adalah ibu rumah Berdasarkan hasil penelitian dari 68

435
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
responden didapatkan bahwa frekuensi kemoterapi pada pasien kanker dapat

minimal kemoterapi responden yaitu 1 kali memunculkan berbagai efeksamping, dengan

dan maksimal 15 kali dengan proporsi alopesia atau kerontokan rambut sebagai

tertinggi adalah responden yang menjalani efeksamping yang paling traumatis, dengan

kemoterapi pada siklus 4 yang berarti hasil penelitiannya bahwa kebanyakan pasien

responden telah menjalani kemoterapi memiliki konsep diri yang negatif, terjadinya

sebanyak 4 kali dengan jumlah 14 orang penurunan konsep diri ini terkait dengan

(20,6%) dan proporsi terendah yaitu proses koping yang diprakarsai oleh

responden yang menjalani kemoterapi pada kemoterapi dan mungkin ditingkatkan oleh

siklus 15 yang berarti responden telah alopecia, perubahan konsep diri akan tetap

menjalani kemoterapi sebanyak 15 kali ada bahkan setelah penghentian kemoterapi,

dengan jumlah 1 orang (1,5%). Frekuensi serta pertumbuhan kembali rambut dan proses

dalam pemberian kemoterapi diberikan secara adaptif lainnya tidak dapat menormalkan atau

berulang (bersiklus) dengan artian pasien memperbaiki citra tubuh yang terganggu serta

akan menjalani kemoterapi dengan dengan penurunan konsep diri (Münstedt K., et all.

beberapa siklus, seperti siklus 1,siklus 2, dan 1997).

seterusnya yang dimana dalam setiap siklus

terdapat proses pengobatan dengan pemberian Konsep Diri


Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase konsep diri pasien
obat kemoterapi disertai dengan masa kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD
Ulin Banjarmasin (n=68)
Konsep Frekuensi
pemulihan yang kemudian akan dilanjutkan No.
Diri (orang)
Persentase (%)
1 Positif 31 45,6
2 Negatif 37 54,4
dengan masa pengobatan kembali dan begitu Total 68 100

seterusnya sesuai dengan protokol obat Tabel 3 menunjukan bahwa dari hasil
kemoterapi yang telah ditentukan penelitian yang dilakukan pada 68 responden
(Tjokronegoro, A. 2006). Sejalan dengan didapatkan sebesar 45,6% (31 orang)
dengan yang disampaikan Munstedt (1997) memiliki konsep diri positif dan 54,4% (37
yang menyatakan bahwa pemberian orang) memiliki konsep diri negatif.

436
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
Senada dengan yang disampaikan oleh didapatkan nilai signifikan lama kemoterapi

Hartati (2008) dalam penelitiannya mengenai dengan konsep diri pasien sebesar (p=0,000).

gambaran konsep diri dan kecemasan wanita Hasil analisis ini di dapatkan p value<α

penderita kanker payudara, dengan hasil (0,000<0,05) dan koefisien korelasi (r)

penderita kanker payudara lebih sering akan sebesar -0,663, maka keputusannya adalah Ho

menampilkan kesan yang negatif terhadap ditolak yang artinya ada korelasi atau ada

dirinya seperti rendah diri dan rasa malu hubungan yang signifikan antara lama

terhadap orang lain, perasaan rendah diri dan kemoterapi dengan konsep diri pasien kanker

malu yang dirasakan oleh penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi di

payudara berhubungan dengan keadaan fisik RSUD Ulin Banjarmasin dengan kekuatan

yang dirasakannya bahwa fisiknya tidak hubungan kuat dan arah hubungan negatif

sesuai dengan apa yang diharapkannya serta atau berbanding terbalik yang artinya apabila

fisiknya tidak sempurna lagi seperti dulu semakin tinggi atau semakin lama kemoterapi

sebelum mengalami kanker payudara. maka semakin rendah nilai konsep diri pasien.

kebanyakan wanita penderita kanker payudara Sebaliknya apabila semakin rendah atau

merasa tidak puas dengan kondisi fisiknya semakin sedikit lama kemoterapi yang

serta menilai secara negatif penampilan dijalani pasien maka semakin tinggi nilai

fisiknya tersebut (Hartati, A, S. 2008). konsep diri pasien.

Penelitian yang hampir serupa


Hubungan Lama Kemoterapi Dengan
Konsep Diri Pasien Kanker Payudara dilakukan oleh Melia (2012) yang
Yang Menjalani Kemoterapi Di RSUD
Ulin Banjamasin menyatakan bahwa pemberian kemoterapi
Tabel 4. Hubungan lama kemoterapi dengan konsep diri pasien dengan frekuensi tertentu sesuai dengan jenis
kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD
Ulin banjarmasin (n=68)
Tabel 4 tentang hubungan lama Komponen Variabel P Value Koefisien
Korelasi (r)
Lama Kemoterapi 0,000 -0,663**
kemoterapi dengan konsep diri pasien kanker
Konsep Diri
payudara yang menjalani kemoterapi di
obat kemoterapi dapat berdampak pada
RSUD Ulin Banjarmasin, dari 68 responden
perubahan status fungsional responden

437
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
dikarenakan munculnya efek samping dari dari hasil penelitian dan dari beberapa teori

pemberian kemoterapi tersebut dan ditemukan yang menyebutkan bahwa frekuensi

hubungan yang kuat serta berbanding terbalik pemberian kemoterapi pada pasien kanker

antara frekuensi kemoterapi dengan status payudara tidak sekedar diberikan satu kali

fungsional pasien kanker yang menjalani saja, akan tetapi diberikan secara berulang

kemoterapi (Melia, E.KD.A.2012). (siklus) yang berarti pasien menjalani

Berdasarkan hasil penelitian lain oleh kemoterapi setiap satu siklus, dua siklus, tiga

Tri Wahyuni (2015) dengan hasil penelitian siklus dan seterusnya artinya setiap siklus

didapatkan bahwa terdapat hubungan yang terdapat proses pengobatan dengan

bermakna antara frekuensi kemoterapi dengan kemoterapi beserta dengan masa pemulihan

kualitas hidup pasien dengan perempuan yang akan berlanjut dengan masa pengobatan

kanker payudara yang menjalani kemoterapi kembali dan seterusnya seperti itu sesuai

dengan kekuatan korelasi sangat kuat dan dengan protokol pengobatan kemoterapi yang

arah korelasinya positif (Tri Wahyuni, 2015). telah ditentukan (Tjokronegoro, A. 2006). Sel

Sri Lestari (2013) mengatakan hal yang yang terpapar obat kemoterapi bisa saja tidak

serupa dimana ada hubungan antara lamanya terjadi kematian sel, karena sebelum sel mati,

kemoterapi dengan body image pasien sel harus melewati beberapa fase pembelahan,

leukemia pada anak usia pra sekoIah di maka dari itu hanya beberapa sel yang mati

RSUD dr. Moewardi Surakarta yang akibat obat yang diberikan pada frekuensi

menunjukkan bahwa semakin lama tertentu serta dosis kemoterapi yang tetap

kemoterapi, maka body image responden diberikan secara berulang agar dapat

semakin buruk (Sri Lestari, dkk 2013). mengurangi jumlah sel kanker (Sudoyo, A.

Peneliti berasumsi bahwa memang terdapat W. dkk. 2009). Semakin banyak frekuensi

hubungan antara lama kemoterapi dengan pemberian kemoterapi maka sel kanker yang

konsep diri pasien kanker payudara yang mengalami kerusakan dan kematian semakin

menjalani kemoterapi, hal ini dapat dilihat banyak pula, kerusakan tidak hanya terjadi

438
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
pada sel kanker, setelah menjalani beberapa serta psikologis pasien yang akhirnya dapat

periode satu sampai tiga minggu, sel sehat menurunkan konsep diri pasien (Yeung ,S.C.

juga akan mengalami kerusakan. Kerusakan et al. 2009). Menurunnya konsep diri pasien

pada sel sehat akan berefek pada fungsi dan ini sejalan dengan penelitian oleh Munstedt

ketahanan tubuh, dimana akan terjadi suatu (1997) yang menyatakan bahwa pemberian

penurunan dan hal ini akan terus berlanjut kemoterapi pada pasien kanker dapat

pada pemberian kemoterapi berikutnya memunculkan berbagai efeksamping, dengan

(Smeltzer & Bare. 2002). alopesia atau kerontokan rambut sebagai

Semakin bertambah pemberian efeksamping yang paling traumatis, dengan

kemoterapi maka akan semakin banyak sel hasil penelitiannya bahwa kebanyakan pasien

sehat yang akan mengalami kerusakan memiliki konsep diri yang negatif, terjadinya

sehingga akan menimbulkan beberapa gejala penurunan konsep diri ini terkait dengan

akibat dari terjadinya kerusakan sel tubuh proses koping yang diprakarsai oleh

yang sehat, dan hal ini akan menurunkan kemoterapi dan mungkin ditingkatkan oleh

status fisik, psikologis, serta sosial pasien alopecia, perubahan konsep diri akan tetap

yang mana semua komponen tersebut ada bahkan setelah penghentian kemoterapi,

merupakan faktor yang dapat mempengaruhi serta pertumbuhan kembali rambut dan proses

konsep diri seorang individu (Ogce, F. & adaptif lainnya tidak dapat menormalkan atau

Ozkan, S. 2008). Menurut Tsao & Stewart memperbaiki citra tubuh yang terganggu serta

dalam Yeung (2009) berdasarkan hasil penurunan konsep diri (Münstedt K., et all.

penelitiannya menyatakan bahwa pasien 1997). Efek samping fisik yang ditimbulkan

kemoterapi akan merasa mual dan muntah, oleh kanker payudara serta pengobatannya

kelemahan karena supresi sumsum tulang memberikan dampak psikologis yang dapat

serta alopecia yang merupakan suatu gejala berpengaruh terhadap konsep diri pada pasien

kemoterapi yang paling berat, sehingga akan kanker payudara seperti menyebabkan rasa

berdampak pada perubahan pada fungsi fisik tidak nyaman, cemas, takut, perasaan

439
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
berduka, marah, sedih, takut untuk seseorang terhadap situasi dan hubungan

beraktivitas, bahkan sampai menarik diri dari interaksi sosial dengan orang lain Potter, (P.A.,

lingkungan9. Konsep diri adalah semua ide, Perry, A.G. 2005). Berdasarkan hasil

persepsi, pikiran, kepercayaan serta pendirian penelitian dan didukung oleh teori yang ada

yang diketahui seorang individu mengenai dan hasil serupa dengan penelitian lain,

dirinya, dan hal ini dapat mempengaruhi didapatkan bahwa terdapat hubungan antara

individu dalam berhubungan dengan orang lama kemoterapi dengan konsep diri pasien

lain (Stuart and sundeen, 1991). kanker payudara yang menjalani kemoterapi

Berlandasakan teori tersebut diatas, di RSUD Ulin Banjarmasin.

secara umum pasien pasien kanker payudara Simpulan dari hasil penelitian terkait

yang menjalani kemoterapi akan merasakan hubungan lama kemoterapi dengan konsep

penurunan pada fungsi fisik serta diri pasien kanker payudara yang menjalani

psikologisnya. Perubahan kondisi fisik yang kemoterapi di RSUD Ulin Banjarmasin

menyertai penyakit dan proses dalam adalah sebagai berikut:

pengobatan merupakan salah satu masalah a. Responden dalam penelitian ini adalah

psikologis pada penderita kanker payudara, pasien sebanyak 68 orang yang mana

dan kondisi ini dapat mempengaruhi konsep memiliki usia tertinggi adalah diantara

diri dari pasien (Kamelia 2012). Setiap 36-45 tahun (35,3%) dengan jumlah

perubahan dalam kesehatan dapat menjadi responden sebanyak 24 orang, dengan

stressor yang mempengaruhi konsep diri pada tingkat pendidikan paling banyak adalah

seorang individu, yang mana konsep diri pada SLTP/Sederajat sebesar 20 orang

merupakan citra subyektif dari diri dan responden (29,4%) dan pekerjaan

pencampuran yang kompleks dari perasaan, responden sebagian besar adalah ibu

sikap dan persepsi bawah sadar maupun sadar Rumah Tangga sebanyak 20 orang

yang memberikan kerangka acuan yang responden (29,4%)

mempengaruhi kemampuan adaptasi

440
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
b. Berdasarkan hasil penelitian dari 68 (r) sebesar -0,663 yang berarti kekuatan

responden didapatkan bahwa frekuensi hubungan kuat dan arah hubungan negatif

minimal kemoterapi responden yaitu 1 atau berbanding terbalik yang artinya

kali dan maksimaI 15 kali dengan apabila semakin tinggi atau semakin lama

proporsi tertinggi adalah responden yang kemoterapi maka semakin rendah skor

menjalani kemoterapi 4 kaIi dengan konsep diri pasien. Sebaliknya apabila

jumIah 14 orang (20,6%) dan proporsi semakin rendah atau semakin sedikit

terendah yaitu responden yang menjalani lama kemoterapi yang dijalani pasien

kemoterapi sebanyak 15 kali dengan maka semakin tinggi skor konsep diri

jumlah 1 orang (1,5%). pasien.

c. Berdasarkan hasil penelitian dari 68 Saran dalam penelitian ini

orang responden didapatkan data nilai adalah sebagaiberikut:

konsep diri responden minimal 8 dan a. Institusi Kesehatan

maksimal 24 sebagian besar 16,2% (11 Penelitian ini dapat memberikan

orang) memiliki skor konsep diri 12 dan sumbangan pemikiran dan bahan

sebagian kecil 1,5% (1 orang) masukan dalam pemberian asuhan

mendapatkan skor 24 dan didapatkan dari keperawatan, diharapkan perawat

68 responden 45,6% (31 orang) memiliki maupun tenaga medis terkait dapat lebih

konsep diri positif dan 54,4% (37 orang) memperhatikan perkembangan

memiliki konsep diri negatif. psikososial pasien kanker karena

d. Terdapat korelasi atau ada hubungan pendekatan kepada pasien tidak cukup

yang signifikan antara lama kemoterapi hanya diberikan pengobatan atau

dengan konsep diri pasien kanker tindakan medis saja, melainkan pasien

payudara yang menjalani kemoterapi di memerlukan perawatan secara holistik.

RSUD Ulin Banjarmasin dengan nilai p b. Institusi Pendidikan

vaIue=0,000. Dengan koefisien korelasi

441
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
Hasil penelitian ini dapat memberikan yang didapat. Bagi penelitian selanjutnya

tambahan ilmu pengetahuan bagi dapat meneliti terkait faktor-faktor lain

mahasiswa keperawatan yang nantinya yang mempengaruhi konsep diri pasien

dapat dijadikan bekal saat memberikan seperti dukungan sosial, usia, mekanisme

asuhan keperawatan secara langsung koping, kemampuan adaptasi atau bahkan

kepada pasien terkhusus pasien yang jenis obat kemoterapi yang diberikan saat

menjalani kemoterapi kanker payudara kemoterapi.

karena diketahui bahwa pasien kanker

payudara lebih cenderung memiliki DAFTAR PUSTAKA


konsep diri yang negatif sehingga asuhan
Anonim 2013, InfoDATIN Pusat Data dan
keperawatan yang diberikan kepada Informasi Kementrian Kesehatan RI.
(Online),
pasien dapat lebih optimaI agar dapat (http://www.depkes.go.id/artikel/infodat
in-kanker.htm, diakses 10 september
meningkatkan konsep diri pasien. 2017).

c. Peneliti Berikutnya Azwar, S. 2003. Sikap Manusia, Teori dan


Pengukurannya.. Yogyakarta: Pustaka
Hasil penelitian ini dapat dijadikan Pelajar.

pedoman untuk melakukan penelitian Desanti, O.I., Sunarsih, I. & Supriyati, 2010.
Skripsi Persepsi Wanita Berisiko
selanjutnya yang serupa namun peneliti Kanker PayudaraTentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri di Kota Semarang,
juga memberikan saran kepada peneliti Jawa Tengah.

berikutnya untuk memvalidasi data yang Gale, D., 1999, Rencana Asuhan
Keperawatan Onkologi, Jakarta: EGC.
telah diperoleh dari responden
Hartati, A, S. 2008. Konsep Diri dan
berdasarkan rekam medik milik Kecemasan Wanita Penderita Kanker
Payudara di Poli Bedah Onkologi
responden itu sendiri karena dalam proses Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan. Skripsi-FK Universitas
penelitian sebelumnya tidak dilakukan Sumatera Utara.

oleh peneliti, hal ini bertujuan untuk Hawari, D.H. 2004. Psikiater kanker
payudara, Diemensi psikoreligi. Jakarta
menyempurnakan data yang didapatkan : Balai Penerbit FKUI.

serta menghindari ketidaksesuaian data Kamelia 2012, Konsep Diri Pada Wanita
Penderita Kanker Payudara (Carcinoma
Mammae).
442
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Setiawan et al, Hubungan Lama…
Sjamsuhidajat R, Jong WD 2005., Buku Ajar
Kemenkes RI, 2015, “Situasi Penyakit Ilmu Bedah, Jakarta: EGC.
Kanker”, Buletin jendela semester 1
ISSN 2088-270X, Dilihat 16 september Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal
2017. Bedah. Edisi 8 Vol. 1. Jakarta: EGC.
315-372.
Mubarak, W.I. & Chayatin Nurul, 2007. Buku
Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori Sri Lestari, dkk 2013. Hubungan Antara
dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: Lamanya Kemoterapi Dengan Body
penerbit Buku Kedokteran EGC. Image Pasien Leukimia Limfosit Akut
Pada Anak Pra Sekolah di RSUD DR.
Melia, E.KD.A.2012. Hubungan Antara MOEWARDI Di Surakarta
Frekuensi Kemoterapi Dengan Status
Fungsional Pasien Kanker Yang Stuart and sundeen, 1991. Principles and
Menjalani Kemoterapi Di Rsup Sanglah Practice of Psychiatric Nursing ed 4. St
Denpasar. louis : The CV Mosby year book.

Münstedt K., et all. 1997. Changes in self- Sudoyo, A. W. dkk. 2009. Buku Ajar
concept and body image during alopecia Penyakit Dalam. Jilid II, Edisi V.
induced cancer chemotherapy. Jakarta: InternaPublising. 14071519.
Department of Gynaecological
Oncology and Radiotherapy Justus Suyatno, Pasaribu E.T., 2014, Kanker
Liebig University Giessen Germany Payudara. Dalam : Bedah Onkologi
Volume 5, Issue 2, pp 139–143. Diagnosis dan Terapi Edisi 2. Jakarta
2014: 39-86, Sagung Seto.
Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Suryaningsih & Bertiani, 2009. Kupas Tuntas
Cipta. Kanker Payudara. Yogyakarta :
Paradigma Indonesia.
Ogce, F. & Ozkan, S. 2008. Importance of
Social Support for Functional Status in Tjokronegoro, A. 2006. Buku Ajar Ilmu
Breast Cancer Patients. Asian Pacific Keperawatan.Jilid kedua. Edisi Ketiga,
Journal of Cancer Prevention. 9: 601- Jakarta: FKUI.
604.
Tjokronegoro, A. 2006. Buku Ajar Ilmu
Perry & Potter.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jilid kedua. Edisi Ketiga,
Keperawatan. Volume 1,Edisi 4. Jakarta: FKUI.
Jakarta: EGC
Tri Wahyuni, 2015. Hubungan Antara
Potter, P.A., Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Frekuensi Kemoterapi dengan Kualitas
Fundamental Keperawatan. Jakarta: Hidup Perempuan dengan kanker
Penerbit Buku Kedokteran EGC. payudara Yang Menjalani Kemoterapi
di Ruang Kemoterapi RSUD
Rasjidi, Imam, 2007, Panduan PARIKASIT TENGGARONG.
Penatalaksanaan Kanker Ginekologi:
Berdasarkan Evidence Base, Penerbit Yeung ,S.C. et al. 2009. Medical care of
Buku Kedokteran. Jakarta : EGC. cancer patients. Amerika:BC Decker
Robin, S & Pamela H. 2007. Nursing Care Inc. 18104
Receiving Chemotherapy: Penerbit
tidak dipublikasikan.

443

Anda mungkin juga menyukai