Anda di halaman 1dari 11

Q.S.

Al-INSYIRAH 1-8

OLEH:
M.BAYUSTIRA HERMADANA PUTRA
RUSYDA TAQIYA RAHMI
Q.S. AL INSYIRAH 1-8
TERJEMAH Q.S AL
INSYIRAH

1. Bukankah kami telah melapangkan untukmu


dadamu (Muhammad)?
2. Dan Kami pun telah menghilangkan beban darimu,
3. Yang memberatkan punggungmu
4. Dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada
kemudahan,
6. Susungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
7. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu
urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang
lain)
8. Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap
TAJWID Q.S. AL INSYIRAH 1-8
TERJEMAH PER KATA Q.S AL
INSYIRAH 1-8
INSYIRAH 1-8
Q.S Al Insyirah merupakan surah ke 94 dalam urutan di Al

Quran. Surah ini merupakan wahyu ke-12 yang diterima


Nabi Muhammad. Ia turun sesudah surah Ad Duha dan
sebelum AlAshr. Surah ini terdiri dari delapan ayat. Al
Insyirah sendiri berarti kelapangan dada. Dalam surah ini,
Allah menghibur Nabi Muhammad SAW atas kesulitan dan
hambatan yang dihadapinya dalam berdakwah. Allah
menjanjikan untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad
SAW serta memerintahkan Nabi Muhammad SAW tetap
berjuang dengan ikhlas dan tetap tawakkal kepada Allah.
ISI KANDUNGAN
Q.S AL INSYIRAH 1-8

Surah Al Insyirah turun sebelum Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah.

Surah ini juga dinamakan surah Al Syarh. Ada juga yang menyebutnya
surah Alam Nasyrah. Semua nama tersebut merujuk kepada ayat
pertamanya

Isi kandungan surah ini berkaitan dengan ayat terakhir dari surah Ad

Duha. Yaitu perintah untuk menyampaikan nikmat-nikmat Allah kepada


Nabi Muhammad SAW. Di antara nikmat-nikmat tersebut adalah wahyu
yang selama ini telah beliau terima. Dalam surah ini, beliau diingatkan
untuk terus menyampaikan dakwahnya, walaupun penyampaian itu berat
dan mendapat penolakan oleh banyak manusia. Beliau tidak perlu
khawatir dan berkecil hati, karena Allah senantiasa bersama beliau.
Allah tidak akan pernah meninggalkan nabi-Nya. Buktinya adalah Dia
telah melapangkan hati beliau sehingga mendapatkan ketenangan.
Kelapangan dada inilah yang menyebabkan Nabi SAW mampu
menerima kebenaran, hikmah, kebijaksanaan. Serta dapat
memberikan maaf atas kesalahan dan gangguan dari orang lain.
Bukti kedua, Allah telah menghilangkan beban berat yang harus beliau
pikul. Di antaranya adalah :
Wafatnya istri serta paman beliau, Khadijah ra dan Abu Thalib bin
Abdul Muthalib. Tahun ketika keduanya wafat juga merupakan
tahun yang paling menyedihkan bagi Rasulullah sehingga disebut
Amul Huzni.
Beban berat saat beliau menerima wahyu dan menghapai hinaan

serta cacian dari kaumnya.


Beban psikologis (mental) akibat keadaan umat yang beliau yakini
berada dalam jurang kebinasaan tetapi belum tahu jalan keluar
yang tepat.
Menghadapi kondisi yang seperti ini, Allah kemudian menghiburnya dengan
berfirman :
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Nama beliau disebut
dalam dua kalimat syahadat dan adzan. Di samping itu, Allah juga
memerintahkan kaum muslimin untuk bershalawat dan menaati perintah
beliau. Menaati beliau sama dengan menaati Allah (Q.S An Nisa :59)
Ini semua Allah sebutkan untuk memompa semangat beliau. Allah juga
mengingatkan bahwa beliau merupakan manusia yang paling mulia di
hadapan-Nya. Sehingga tidak perlu khawatir atau berkecil hati apalagi putus
asa. Karena setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya.
Selanjutnya, Allah tunjukkan kebenaran firman-Nya kepada beliau, yaitu
keberhasilan beliau dalam berdakwah di masa-masa awal. Pada awalnya,
beliau sendirian. Tantangan dan aniya dari kaum kafir sudah sering beliau
dapatkan. Sampai-sampai beliau dan orang-orang yang mendukungnya
diboikot, tidak boleh berjual beli, menikah, dan berbicara selama tiga tahun
lamanya. Tetapi akhirnya tiba juga kelapangan dan jalan keluarnya. Hal ini
seakan menyatakan bahwa kelapangan dada, keringanan dan keharuman
nama Nabi Muhammad SAW karena sebelumnya beliau telah mendapat
banyak kesulitan. Namun beliau tetap optimis sehingga berlaku sunatullah :
Apabila kesulitan telah mencapai puncaknya, maka pasti akan sirna dan
disusul oleh kemudahan.
Namun semua kemudahan itu tidak akan didapat bila tidak dibarengi
kesungguhan dalam berusaha. Di samping itu, juga harus dibarengi dengan
doa dan tawakkal kepada Allah SWT. (Q.S At Thalaq : 2-3)
PERILAKU MENURUT
Q.S AL INSYIRAH 1-8
Perilaku yang dapat diteladani dari surah ini antara lain :
Kearifan Rasulullah dalam menyikapi tantangan serta hambatan dalam
menyampaikan dakwahnya.
Ketika Rasulullah menghadapi beban yang sangat berat, beliau tidak
pernah mengeluh dan tetap bersabar karenanya. Beliau bekerja keras
dan terus berdoa kepada Allah agar diberikan kelapangan. Maka Allah
mendengar doanya kemudian mengabulkannya serta memberikan
Rasululah kemudahan dalam berdakwah.
Allah pasti akan mengangkat derajat seorang hamba jika ia mau
berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya sebagaimana Allah
meninggikan derajat Rasulullah sebagai manusia pilihan.
Allah menerangkan, bahwa untuk mengadapi kesulitan, manusia harus
yakin bahwa jalan keluar dari kesulitan selalu ada. Sesudah kesulitan
pasti ada kemudahan. Bahkan ada pepatah yang mengatakan bahwa
satu kesulitan akan sirna oleh dua kemudahan asalkan dalam menjalani
kesulitan tersebut sabar, tidak mengeluh dan tetap berusaha
semaksimal mungkin.
PERILAKU SEORANG MUSLIM
BERDASARKAN Q.S AL INSYIRAH
1-8
Sebagai seorang muslim, berperilaku baik merupakan kewajiban serta
merupakan sebuah pengaplikasian dari keimanan seseorang. Tuntunan
berperilaku baik antara lain didasarkan pada Al-Quran dan juga apa yang
telah dicontohkan Rasulullah SAW. Setelah memahami isi kandungan Surat Al-
Insyirah hendaklah kita mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Surat
Al-Insyirah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku yang dapat kita
terapkan dalam kehidupan kita antara lain :
Berusahalah untuk selalu berbuat dengan maksimal, sehingga kalian akan
berhasil dengan baik dalam setiap apa yang kalian lakukan. Tanpa usaha
yang maksimal akan sulit kalian meraih cita-cita kalian.
Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, karena itu jika kalian menghadapi
berbagai kesulitan, terutama dalam belajar ilmu pengetahuan, yakinlah
bahwa Allah akan memberikan kemudahan jika kalian mau berusaha untuk
mengatasi kesulitan itu.
Jika kalian sudah merampungkan suatu pekerjaan dengan baik, mulailah
untuk melakukan pekerjaan berikutnya. Jangan sampai kalian berhenti untuk
selalu berbuat yang terbaik untuk kalian.
Sebagai seorang pelajar, kamu harus bekerja keras dalam belajar untuk
mendapat nilai yang baik. Kerja keras seorang pelajar ditunjukkan dengan
cara belajar yang sungguh-sungguh, giat dalam mencari ilmu.

Anda mungkin juga menyukai