Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Riski

Nim : 22.31.1363

Profil : KPI III B

Mata Kuliah : Dasar-dasar Ilmu Tabligh

Dosen Pengampu : Muhammad Tabri, S.Ag

KONSEP TABLIGH AYAT AL-QUR'AN AL-MAIDAH AYAT 67, AN-NAHL AYAT


82, AL-AHZAB AYAT 39

1. Al-Qur'an Surah Al-maidah Ayat 67

‫ٰٓيَاُّيَها الَّرُسْو ُل َبِّلْغ َم ٓا ُاْنِز َل ِاَلْيَك ِم ْن َّرِّبَكۗ َو ِاْن َّلْم َتْفَع ْل َفَم ا َبَّلْغ َت ِر ٰس َلَتٗه ۗ َو ُهّٰللا َيْع ِصُم َك ِم َن الَّناِۗس ِاَّن َهّٰللا اَل َيْهِد ى اْلَقْو َم اْلٰك ِفِرْيَن‬

“Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan ketika tidak
Anda kerjakan serta apa yang diperintahkan itu, maka Anda tidak menyampaikan amanat-
Nya. Allah memelihara Anda dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak akan
memberi petunjuk terhadap orang-orang yang kafir.”

Tepat setelah yang diperintahkan kepada Rasulullah SAW, tabligh hingga hari ini sudah
berjalan untuk seluruh umat muslim. Tentunya hal tersebut juga sudah sesuai dengan hadist
yang sudah diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Tirmidzi, serta Imam Ahmad dari Ibnu Amr,
yang memiliki arti:

"Sampaikanlah tabligh olehmu apa yang kalian peroleh dari aku meski hanya satu ayat.”

Oleh karena itu untuk sebagai seorang umat muslim hendaknya bisa selalu
menyebarkan atau menyampaikan kebaikan ajaran Islam tanpa perlu harus dengan
memaksakan kehendak agar umat berkeyakinan agama lain mau ikut masuk ke Islam. Jika
sudah mendapatkan hidayahnya, tentunya secara otomatis akan di arahkan Allah SWT
menjadi orang yang taat dalam agama. Dan ada juga hadits yang berbunyi :

Dari Abu Syuraih, ia berkata pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‫ ُد َّلِني َع َلى َع ِمٍل ُيْد ِخ ُلِني اْلَج َّنَة‬،‫َيا َر ُسوَل ِهَّللا‬

“Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke


dalam surga.” Beliau bersabda,
‫ َو ُح ْسُن اْلَك الِم‬، ‫ِإَّن ِم ْن ُم وِج َباِت اْلَم ْغ ِفَرِة َبْذ ُل الَّسالِم‬

“Di antara sebab mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan salam dan bertutur
kata yang baik.

Maka dari itu dalam menyampaikan tabligh hendaklah dengan perkataan yang lemah
lembut lagi sopan. Dengan cara bertutur kata seperti inilah orang akan suka dan akan
mengambil pelajaran atau hikmah dari tabligh yang kita sampaikan. Jangan sampai ada
kata paksaan didalamnya.

Jika seseorang menyampaikan tabligh dengan ada paksaan maka orang lain pasti tidak
mau mendengarkan apalagi mengamalkannya. Karena mereka tau mana yang baik mana
yang tidak. Jika baik pasti mereka mengamalkan tapi jangan ada kata paksaan, walaupun
baik tapi jika dipaksa pasti orang akan tidak nyaman atas apa yang kita sampaikan.

2. Al-Qur'an Surah An-nahl Ayat 82

‫َفِإن َتَو َّلْو ۟ا َفِإَّنَم ا َع َلْيَك ٱْلَبَٰل ُغ ٱْلُم ِبيُن‬

Artinya: Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan
atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.

Tafsirnya adalah Untuk menghibur Nabi Muhammad, Allah melalui ayat ini mengingatkan
beliau bahwa tugasnya hanya sekadar menyampaikan dakwah. Allah berfirman, "Maka jika
mereka berpaling dari tuntunan-tuntunan yang engkau sampaikan, maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan amanat Allah
dengan terang, dengan segala kemampuanmu, baik melalui lisan maupun keteladanan.
Dengan begitu, pembangkangan mereka adalah tanggung jawab mereka sendiri. Engkau tidak
akan sedikit pun dituntut bertanggung jawab atas penolakan mereka tersebut.

Maksud dari ayat ini adalah ketika menyampaikan tabligh atau kebaikan pasti ada orang
yang menerima dan tidak. Maka orang yang tidak menerima inilah yang tidak usah kita
pikirkan. Kenapa begitu, karena kita sudah menyampaikan suatu kebaikan dan juga benar
dalam agama Islam tapi mereka tidak mau menerima atau mendengarkan. Hal yang seperti itu
bukan tanggung jawab kita lagi karena itu sudah terserah kepada dirinya. Kalau dia mau
mengamalkan Alhamdulillah jika tidak ya tidak apa-apa. Yang terpenting adalah kita
menyampaikan suatu kebaikan benar adanya dan sesuai dengan ajaran agama Islam.

3. Al-Qur'an Surah Al-ahzab Ayat 39


ۨ‫اَّلِذ ْيَن ُيَبِّلُغ ْو َن ِر ٰس ٰل ِت ِهّٰللا َو َيْخ َش ْو َنٗه َو اَل َيْخ َش ْو َن َاَح ًدا ِااَّل َهّٰللاۗ َو َك ٰف ى ِباِهّٰلل َح ِس ْيًبا‬
Artinya : (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut
kepada-Nya dan tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Dan cukuplah
Allah sebagai pembuat perhitungan.

Tafsir Ringkas Kemenag RI

Nabi-nabi terdahulu itu adalah orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah dan


syariat-syariat Allah kepada manusia; mereka takut hanya kepada-Nya dan tidak merasa takut
kepada siapa pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan
amal perbuatan manusia secara cepat dan cermat.

Maksud dari ayat ini adalah sewaktu kita menyampaikan tabligh atau kebaikan ada
beberapa orang yang tidak suka bahkan sampai mencemooh atau bahkan melakukan
kejahatan. Dari inilah sebagai mubaligh harus sangat ditanamkan bahwa orang seperti itu
tidak akan membuat kita ciut, takut, karena Allah lah yang selalu menjaga kita dan
melindungi kita. Ketika menghadapi cobaan ketika bertabligh misal entah jalan yang kurang
baik, jamaah yang kurang mendengarkan, dan lain sebagainya. Kuncinya hanya satu yaitu
sabar, dengan sabar Allah pasti akan selalu mempermudah dan memberikan jalan untuk kita
selalu menebarkan atau menyampaikan suatu kebaikan.

Jadi, hubungan antara ketiga ayat ini adalah yaitu tabligh atau menyampaikan kebaikan.
Dalam menyampaikan tabligh haruslah dengan perkataan lemah lembut dan tidak boleh ada
unsur paksaan, dan ketika menyampaikan tabligh ada orang yang tidak menerima ya terserah
orang itu yang penting kita menyampaikan suatu kebaikan yang benar dan sesuai dengan
ajaran mereka, dan juga ketika menghadapi cobaan dalam bertabligh hendaklah
menghadapinya dengan penuh kesabaran.

Anda mungkin juga menyukai