Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TABLIGH

Kelompok 2:

1. Aisha Rahadian Habiba (XI MIPA 1/ 02)


2. Alfian Rafi Kurniawan (XI MIPA 1/ 03)
3. Asa Sulchana Kurniawan (XI MIPA 1/ 07)
4. Farhan Widyanto Wibowo (XI MIPA 1/ 14)
5. Hanindia Bitanisa Giftia H. (XI MIPA 1/ 16)
6. Bagas Rais Wibowo (XI MIPA 1/ 21)
7. Rahma Rosita (XI MIPA 1/ 27)
8. Salsabila (XI MIPA 1/ 31)

SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA


TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang mengenai
“Tabligh”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 7 Yogyakarta. Makalah ini disusun
dengan tujuan memperluas ilmu agama terutama mengenai tabligh yang saya sajikan dari
berbagai sumber.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Mohammad Ainil Hana, M.Pd
selaku guru Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan bermanfaat
bagi pembaca baik untuk kedepannya ataupun sekarang.

Terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 4
1. Latar Belakang.................................................................................................. 4
2. Rumusan Masalah............................................................................................. 5
3. Tujuan............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 6
1. Pengertian dan Syarat Tabligh.......................................................................... 6
2. Tata Cara Melaksanakan Tabligh..................................................................... 7
3. Etika dalam Menyampaikan Tabligh................................................................ 7
4. Fungsi Tabligh.................................................................................................. 8
5. Metode Tabligh................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 10
1. Kesimpulan....................................................................................................... 10
2. Saran................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tabligh secara umum adalah menyampaikan perintah dan larangan Allah
SWT. Sebagai ajaran agama agar manusia beriman kepada-Nya. Tabligh lebih
dikenali sebagai sifat pengenalan mengenai dasar-dasar mengenai islam. Pelaku
yang melakukan tabligh disebut mubaligh. Tabligh adalah bagian dari sistem
dakwah islam yang melakukan usaha menyampaikan dan menyiarkan pesan islam
yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok secara lisan maupun tulisan.
Tabligh dijadikan sebagai tahapan awal dalam berdakwah. Berhasilnya tabligh itu
maka berhasilnya juga dakwah, andai berlaku kegagalan pada tabligh maka
kegagalan juga berlaku pada dakwah.

Dalam prosesnya, tabligh terlaksana dengan adanya unsur-unsur tabligh


yaitu pesan tabligh. Pesan tabligh yaitu ajaran Islam. Pesan tabligh juga
berlandaskan Al-Quran dan As Sunnah. Unsur yang kedua adalah mubaligh, yang
dimaksud mubaligh adalah pelaku tabligh. Orang yang melakukan penyampaian
pesan tabligh kepada masyarakat. Masyarakat adalah penerima pesan tabligh,
mereka disebut mustami’, jamaah atau khalayak. Metode merupakan unsur yang
keempat dalam proses tabligh. Metode adalah cara-cara yang dilakukan oleh
seorang mubaligh kepada masyarakat untuk mencapai suatu tujuan atas dasar
hikmah. Unsur yang terakhir adalah media, yaitu alat yang menjadi saluran, yang
menghubungkan mubaligh kepada masyarakat.

Metode tabligh adalah cara untuk menyampaikan pesan tabligh yang


disampaikan oleh mubaligh kepada masyarakat. Metode secara umumnya adalah
cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam tabligh,
metode merupakan unsur penting dalam menyampaikan pesan tabligh, tanpa adanya
metode pesan tidak akan dapat disampaikan kepada masyarakat. Metode adalah
proses untuk menyampaikan pesan atau aktivitas penyampaian ajaran agama Islam
dari seorang mubaligh kepada masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sengaja
dengan berbagai cara atau metode yang telah direncanakan.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan syarat tabligh?
2. Bagaimana tata cara melaksanakan tabligh?
3. Bagaimana etika dalam menyampaikan tabligh?
4. Apa fungsi tabligh?
5. Apa saja metode tabligh?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan syarat tabligh
2. Mengetahui tata cara melaksanakan tabligh
3. Mengetahui etika dalam menyampaikan tabligh
4. Mengetahui fungsi tabligh
5. Mengetahui metode tabligh

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Syarat Tabligh


1. Pengertian Tabligh
Tabligh secara etimologi/bahasa berasal dari kata ballaga-yuballigu-tabligan
yang artinya menyampaikan atau memberitahukan dengan lisan. Adapun
menurut terminologi/istilah, tablig berarti menyampaikan ajaran Islam baik dari
Al-Quran maupun Hadist yang ditujukan kepada umat manusia. 

Tabligh juga dapat diartikan sebagai kegiatan menyampaikan ‘pesan’ Allah


Subhanahu Wata’ala secara lisan kepada satu orang Islam atau lebih untuk
diketahui dan diamalkan isinya. Misalnya, Rasulullah Salallahu Alaihi
Wassalam memerintahkan kepada sahabat di majlisnya untuk menyampaikan
suatu ayat kepada sahabat yang tidak hadir.

Seseorang yang melakukan tabligh disebut dengan muballig. Muballig ini


biasanya menyampaikan tablignya dengan gaya dan retorika yang menarik.
Sobat pasti sering mendengar istilah tabligh akbar, istilah tersebut dapat
diartikan sebagai kegiatan menyampaikan ‘pesan’ Allah Subhanahu Wata’ala
dalam jumlah pendengar yang banyak.

Hukum tabligh menurut Al-quran adalah wajib, sebagaimana surat Al Maidah:67

‫اس ۗ إِ َّن ٱهَّلل َ اَل‬


ِ َّ‫ك ِمنَ ٱلن‬ ِ ‫الَتَهۥُ ۚ َوٱهَّلل ُ يَع‬Y‫ك ۖ َوإِن لَّ ْم تَ ْفعَلْ فَمَا بَلَّ ْغتَ ِر َس‬
َ ‫ ُم‬Y‫ْص‬ ُ ُ ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلر‬
ِ ‫و ُل بَلِّ ْغ مَٓا أ‬Y‫َّس‬
َ Yْ‫ز َل إِلَي‬Y‫ن‬
َ ِّ‫ك ِمن َّرب‬
‫رين‬YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
ِ ِ‫ ِدى ْٱلقَوْ َم ْٱل ٰ َكف‬YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYْ‫يَه‬

Terjemah : Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.
Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

2. Syarat Tabligh

6
Mereka yang melakukan Tabligh disebut dengan istilah Mubaligh atau
Muballighat. Adapun syarat seorang Mubaligh adalah:
o Baligh atau syarat kedewasaan dalam islam.
o Berakal.
o Mendalami ajaran islam dengan baik.

B. Tata Cara Melakukan Tabligh


Berikut merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan seseorang sebelum
menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam:
1. Bersikap lemah lembut, tidak berhati besar, dan tidak merusak.
2. Menggunakan akal dan selalu dalam koridor mengingat Allah Swt.
3. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
4. Mengutamakan musyawarah guna memperoleh kesepakatan bersama.
5. Materi yang disampaikan memiliki dasar yang kuat dan jelas sumbernya.
6. Tidak meminta upah atas dakwah yang dilakukannya.
7. Menyampaikan dengan ikhlas sesuai dengan waktu, orang dan tempat yang
tepat.
8. Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, berselisih, dan mencari-cari
kesalahan orang lain.
9. Melakukan dakwah dan disertai dengan beramal saleh atau perbuatan baik.
10. Tidak menjelek-jelekkan atau membeda-bedakan orang lain karena inti yang
harus disampaikan dalam berdakwah adalah tentang tauhid dan ajaran agama
Islam yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.

C. Etika Dalam Menyampaikan Tabligh


1. Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3. Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan
bersama.
7
4. Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan
jelas sumbernya.
5. Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan
sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.
6. Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan
mencari-cari kesalahan orang lain.

D. Fungsi Tabligh
1. Fungsi Tabligh bagi Mablug
Bagi mablug, fungsi tabligh adalah sebagai berikut:
a. Menanamkan pemahaman tentang urusan agama.
b. Membantu mablug dalam pemahaman akidah yang benar.
c. Membantu mablug melaksanakan ibadah sesuai yang disyariatkan Allah
SWT.
d. Membantu mablug dalam bermuamalah dan beretika atau berakhlak baik.
Mengembangkan dan meningkatkan jiwa, hati, akal, dan jasmani.

2. Fungsi Tabhligh dalam Kegiatan Tabligh


Dalam kegiatan tabligh, tabligh berfungsi sebagai:
a. Memperdalam pemahaan tabligh kepada AllaH Swt. Semakin jelas
pemahaman tabligh kepada Allah Swt., semakin besar faedahnya bagi tablig
itu sendiri.
b. Memantapkan tabligh dan jiwa, akal, dan kehidupan manusia. Mentapnya
tabligh dalam hati manusia akan menjadikan mereka menghormati dan
memuliakannya, lalu meningkatkan mencintai tabligh dan masuk ke dalam
barisan orang-orang yang mengamalkannya.
c. Mengukuhkan potensi tabligh dalam berbagai faktor. Terdapat tiga sektor
utama, yakni sektor akidah, sektor ibadah, dan sektor muamalah.

8
3. Fungsi Tabligh terhadap Mubaligh
Berikut merupakan beberapa fungsi tabligh bagi mubalig:
a. Membekali mubalig dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
kepandaian.
b. Menanggulangi berbagai ujian atau cobaan.
c. Memperbanyak kesempatan amal.
d. Menumbuhkan semangat untuk melakukan amalan baik.

E. Metode Tabligh
Metode Tabligh adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang Da’I
kepada Mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.
Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan Tabligh harus bertumpu pada suatu
pandangan human oriented menempatkan yang mulia atas diri manusia.

Bentuk-bentuk metode tabligh:


1. Al-Hikmah
Sebagai metode Tabligh, al-Hikmah diartikan bijaksana, akal budi yang
mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, menarik perhatian orang kepada
agama atau Tuhan. Al-hikmah juga diartikan sebagai kemampuan da’i dalam
memilih, memilah dan menyelaraskan teknik Tabligh dengan kondisi objektif
mad’u. Disamping itu juga al-hikmah diartikan sebagai kemampuan seorang
da’i dalam menjelaskan doktrin-doktrin Islam, serta realitas yang ada dengan
argumentasi logis dan bahasa yang komunikatif. Oleh karena itu al-hikmah
adalah sebagai sebuah sistem yang menyatukan antara kemampuan teoritis dan
praktis dalam Tabligh.

2. Al-mauidzatul Hasanah
Makna mauidzatul hasanah adalah kata-kata yang masuk kedalam qalbu
dengan penuh kasih sayang dan kedalam perasaan dengan penuh kelembutan,
tidak membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain, sebab kelemah

9
lembutan dalam menasehati sering kali dapat meluluhkan yang keras dan
menjinakkan qalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan kebaikan dari pada
larangan dan ancaman.

3. Al-mujadalah Billati Hiya Ahsan


Maksudnya adalah tukar pendapat yang dilakukan oleh dua belah pihak
secara sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan
menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti-
bukti yang kuat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi yang telah disampaikan diatas, kita dapat mengetahui bahwa
tabligh berarti menyampaikan ajaran Islam baik dari Al-Quran maupun Hadist yang
ditujukan kepada umat manusia. Seseorang yang menyampaikan tabligh disebut
dengan muballig dan memiliki syarat tersendiri. Dalam tabligh pun terdapat etika,
metode, serta tata caranya.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya,
materi dan penyusunannya. Oleh karena itu, kami mengapresiasi dan menanti kritik,
saran dan masukan yang dapat membangun penulisan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penulis, Lihat M. Arifin, 1991. Ilmu Pendidikan Islam .Jakarta: Bumi Aksara.

Mustahdi, Mustakim. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI
SMA/MA/SMK/MAK. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Ahsan, Muhammad. Sumiyati, dan Mustahdi. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas VII SMP/MTs.

https://www.sumberpengertian.id/pengertian-tabligh

11

Anda mungkin juga menyukai