Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV

Saling Menasehati Dalam Islam

DISUSUN OLEH

Lisa Selvia

Salsadila Fitri Syawaliah

Siti Kamelia Putri

SMK ISLAM INSAN CENDEKIA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat danKarunia-Nya
sehingga pembuatan makalah dengan judul Saling Menasehati dalam Islam ini
dapat terselesaikan dengan lancar. Makalah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam .

Tak ada gading yang tak retak maka penulis menyadari bahwa makalah ini
tentunya masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu atas saran dari berbagai
pihak sangat diharapkan yang bersifat membangun dan berguna untuk
pembenahan dan penyempurnaan serta memotivasi penulis dalam penulisan
makalah selanjutnya. Akhirnya pada kesempatan ini diucapkan terima kasih
kepada Pak Abdul Gafur Irmansyah,S.Pd yang tak pernah bosan dan sikap
sabarnya memberikan pengajaran kepada kami dan mendukung kami dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua Aamiin.

Mempawah, 25 Juli 2022


DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................i

Daftar Isi........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................1

1. Latar Belakang.......................................................................1
2. Rumusan Masalah.................................................................1
3. Tujuan...................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................2

A. Pengertian Khutbah, Tablig dan Dakwah...............................2

B. Pentingnya Khutbah, Tablig dan Dakwah...............................3

C. Ketentuan Khutbah, Tablig dan Dakwah ...............................4

BAB III PENUTUP...........................................................................6

1. Kesimpulan...........................................................................6
2. Saran....................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................7

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pada era saat ini saling menasehati kepada sesama manusia seakan telah
terhapus oleh perkembangan zaman yang kian menghanguskan attitude
anak-anak muda sekarang. Padahal dalam Al-Quran telah disebutkan
perintah untuk saling menasehati dalam kebaikan dalam surah
Al-'Ashr/103 ayat 1-3. Perintah tersebut menjelaskan kewajiban kita
sebagai umat manusia untuk berbuat baik dan saling menasehati dalam
kebaikan. Namun, kenyataan yang kita jumpai saat ini yang terjadi adalah
bukan saling menasehati tetapi saling melupakan.Menyadari betapa
pentingnya kultur saling menasehati dalam kehidupan sehari-hari sebagai
masyarakat indonesia dan sebagai penyempurna akhlak kita sebagai umat
maslim, makalah ini bertujuan untuk membangun kembali kultur atau
budaya yang kian merosot karena dampak globalisasi yang mengakibatkan
tingginya tingkat individualisme.

2. Rumusan Masalah

1. Pengertian khutbah, tablig dan dakwah


2. Pentingnya khutbah, tablig dan dakwah
3. Ketentuan khutbah, tablig dan dakwah
3. Tujuan
1. Mengetahui apa itu khutbah, tablig dan dakwah
2. Mengetahui pentingnya khutbah, tablig dan dakwah
3. Mengetahui apa saja ketentuan khutbah, tablig dan dakwah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Khutbah, Tablig dan Dakwah


1. Pengertian Khutbah
Menurut bahasa, khatabah - yakhtubu - khutbah, yang berarti memberi nasihat dalam
kegiatan ibadah; shalat (Jum'at, idul adha, idul fitri, istisqo, kusuf) wukuf dan nikah.
Sedangkan menurut istilah, khutbah adalah kegiatan ceramah ke sejumlah orang Islam
dengan syarat dan rukun tertentu misalnya khutbah jum'at dan khutbah nikah.
2. Tablig
Menurut bahasa, ballagha - yuballighu - tabligha, yang berarti menyampaikan,
memberitahu dengan lisan. Sedangkan menurut istilah adalah menyampaikan "pesan"
Allah secara lisan kepada satu orang muslim atau lebih untuk diketahui dan diamalkan
isinya.
3. Dakwah
Menurut bahasa da'a - yadgu - da'wa, yang berarti memanggil, menyeru,mengajak pada
suatu hal. Sedangkan menurut istilah adalah mengajak orang lain menuju kejalan Allah
secara lisan atau perbuatan.

B. Pentingnya Khutbah, Tablig dan Dakwah


1. Pentingnya Khutbah
Khutbah memiliki kedudukan yang agung dalam Islam sehingga sepantasnya
seorang khatib melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya misalnya, khatib
memerhatikan keadaan masyarakat kemudian mengingatkan dari penyimpangan-
penyimpanan dan mendorong kepada ketaatan.
2. Pentingnya Tablig
Setelah Rasulullah wafat, kebiasaan atau sifat wajib Rasul yaitu menyampaikan
wahyu kepada ummatnya dilanjutkan oleh para sahabat, para tabi'in (sahabat
Nabi) dan tabi'it - tabi'in (pengikut sahabat Nabi). Setelah mereka kitalah warga
muslim yang melanjutkannya.
3. Pentingnya Dakwah
Tujuan dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup dunia
dan akhirat dan mendapatkan ridho Allah. Rasulullah mencontohkannya dengan
lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istri, keluarga, teman karib hingga raja.
C. Ketentuan Khutbah, Tablig dan Dakwah
1. Ketentuan Khutbah
a. Syarat wajib
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal sehat
4. Mengetahui ilmu agama
b. Syarat 2 khutbah
1. Dilaksanakan sesudah masuk dzuhur
2. Khatib duduk diantara 2 khutbah
3. Diucapkan dengan suara jelas
4. Tertib
c. Rukun khutbah
1. Membaca Hamdalah, syahadatain, dan sholawat
2. Berwasiat taqwa
3. Membaca Ayat Al-Quran disalah satu khutbah
4. Berdo'a pada khutbah kedua
d. Sunnah khutbah
1. Khatib berdiri ketika khutbah
2. Awali khutbah dengan salam
3. Menghadap ke jamaah khutbah
4. Khutbahnya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang.
5. Menertibkan hukum khutbah.

2. Ketentuan Tablig
a. Syarat mubalig (orang yang menyampaikan)
1. Islam
2. Balig
3. Berakal
4. Mendalami ajaran Islam
b. Etika dalam menyampaikan tablig
1. Lemah lembut, tidak kasar, tidak merusak
2. Bahasa yang mudah dimengerti
3. Materi sesuai dasar hukum yang kuat
4. Menyampaikan dengan ikhlas
3. Ketentuan Dakwah
a. Syarat Dai
1. Islam
2. Balig
3. Berakal
4. Mendalami ajaran Islam
b. Etika dalam berdakwah
1. Dilaksanakan dengan hikmah yaitu ucapannya jelas, tegas dan sikap
bijaksana
2. Dilakukan dengan mauziatul hasanah/nasihat baik
3. Dilakukan dengan contoh yang baik (uswatun hasanah)
4. Dilakukan dengan mujadalah yaitu diskusi atau tukar pikiran

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Makna dari nasihat adalah 'menyuruh kebajikan dan melarang kemungkaran', yaitu
mengajak orang lain untuk mengerjakan amar ma'ruf nahi munkar yaitu perbuatan
yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah SWT dan mengajaknya untuk tidak
melakukan perbuatan yang malah dapat menjauhkan diri dari-Nya. Begitu juga dengan
makna khutbah, tablig dan dakwah ini yaitu menyampaikan pesan kepada orang lain.

2. Saran

Sebagai umat beragama yaitu Islam kita harus mengingatkan saudara semuslim kita
agar selalu berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah agar
sama-sama menuju jalan yang di ridhoi Allah dan berkumpul kembali di Syurga Allah.
DAFTAR PUSTAKA

Buku paket Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti

http://sekolahanggikusumah.blogspot.com/2018/10/saling-menasehati-dalam-islam.html?m=1

https://id.scribd.com/document/399450896/MAKALAH-SALING-MENASEHATI-DALAM-ISLAM-docx

Anda mungkin juga menyukai