DISUSUN OLEH :
GITA DAEVIANA
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat & rahmatnya saya bisa
menyelesaikan pembuatan Makalah Menasehati Dengan Santun Dalam Islam ini, dalam
rangka memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Guru
Pembimbing Ibu Efri Indriyani, S.Ag.
Saya berharap Makalah ini bisa bermanfaat kedepannya bagi saya dan bagi semua
pihak yang membacanya. Saya menyadari banyak kesalahan & kekurangan dalam
pembuatan makalah ini, untuk itu saya meminta maaf yang sebesar-besarnya. Saya juga
mengharapkan kritik & saran agar bisa lebih baik kedepannya.
Gita Daeviana
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................2
2.1 Makna Saling Menasehati dan Berbuat Ihsan...........................................................2
2.2 Ayat al-Qur’an dan Hadis Nabi Tentang Saling Nasehat dan Ihsan.......................3
2.3 Nasihat Bersyukur Kepada Allah..............................................................................6
2.4 Nasihat Berterima Kasih Kepada Kedua Orang Tua ..............................................6
2.5 Berbuat Ihsan Kepada Allah ....................................................................................7
2.6 Berbuat Ihsan Kepada Sesama Manusia.................................................................8
2.7 Hikmah dan Manfaat Nasihat..................................................................................8
2.8 Rangkuman............................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada era saat ini saling menasehati kepada sesama manusia seakan telah terhapus
oleh pergerakan zaman yang kian menghanguskan attitude anak-anak muda sekarang.
Padahal dalam Al-qur’an telah disebutkan perintah untuk saling menasehati dalam
kebaikan dalam surah Al-‘Ashr/103 ayat 1-3. Perintah tersebuut menjelaskan kewajiban
kita sebagai umat manusia untuk berbuat baik dan saling menasehati dalam kebaikan.
Namun, kenyataan yang kita jumpai saat ini yang terjadi adalah bukan saling menasehati
tetapi saling melupakan.
Menyadari betapa pentingnya kultur saling menasehati dalam kehidupan sehari-
hari sebagai masyarakat Indonesia dan sebagai penyempurna akhlak kita sebagai umat
muslim, makalah ini bertujuan untuk membagun kembali kultur atau budaya yang kian
merosot karena dampak globalisasi yang mengakibatkan tingginya tingkat
individualisme. Di dalam Al-Qur’an QS. Lukman/31 : 13-14 bersyukur kepada Allah dan
bersyukur kepada kdua orang tua. Syukur kepada Allah berarti taqwa, taat kepada
pimpinan sekalipun dipimpin seorang hamba yang rendah berkulit hitam dan berpegang
teguh kepada Sunah nabi dan Sunah para sahabat Khulafaur Rasyidin. Sedang bersyukur
kepada kedua orang tua adalah hormat dan patuh mereka.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu kita untuk menyempurnakan
sikap kita sebagai makhluk ciptaan Allah yang sempurna. Aamiin.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makna Saling Menasehati dan Berbuat Ihsan
Nasihat berasal dari bahas Arab, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia nasihat
diartikan secara sederhana mauizah yaitu; ajaran atau pelajaran yangbaik; atau
diartikan anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik, kehendak baik. Saling
menasihati berarti saling menganjurkan kebaikan, saling menghendaki kebaikan, dan
saling mengingatkan. Dalam al-Qur’an tidak didapati kata nasihat kecuali akar kata
seperti kata nashahû حُواHَص
َ ن yang berarti ikhlas nasihat kepada Allah dalam QS. Al-
Taubah/9: 91 dan kata Nâshihunberarti penasehat.
dalam QS. Al-A’raf/7: 68.
Kata “nasihat” banyak disebutkan dalam beberapa Hadis di antaranya Hadis yang
diriwayatkan oleh Muslim dari Tamim al-Dariy, Rasulullah saw bersabda:
)ال هَّلِل ِ َولِ ِكتَابِ ِه َولِ َرسُولِ ِه وَأِل َئِ َّم ِة ْال ُم ْسلِ ِمينَ َوعَا َّمتِ ِه ْم (صحيح مسلم
َ َصي َحةُ قُ ْلنَا لِ َم ْن ق
ِ َّالدِّينُ الن
Agama itu nasihat, kami bertanya: Untuk siapa ? Beliau menjawab untuk Allah, kitab-
Nya, Rasul-Nya, para pimpinan kaum msulimin dan umumnya kaum msulimin. (HR.
Muslim)
Mayoritas isi kandungan agama adalah nasihat. Ada beberapa pengertian nasihat
yang berbeda bergantung konteks kepada siapa nasihat itu diberikan. Al-Khathabiy dan
ulama lain memberikan arti nasihat sebagaimana yang dikutib oleh al-Nawawi pada
sayarah Muslim sebagai berikut:
1. Nasihat untuk Allah diartikan beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya,
mematuhi segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
2. Nasihat bagi kitab Allah, maknanya beriman keagungan kalam Allah al-Qur’an,
membaca, memahami dan mengamalkannya
4. Nasihat terhadap para pimpinan umat Islam, artinya membantu mereka dalam
melaksanakan kebenaran, taat segala perintahnya dan memberikan masukan saran secara
sopan jika mereka menyimpang.
َ أَ ْن تَ ْعبُ َد هللاِ َكأَنــَّـ: ال فَأ َ ْخبِرْ نِ ْي َع ِن ا ِإلحْ َساِن قَا َل
)…(رواه مسلم َ فَإ ِ ْن لَ ْم تَ ُك ْن ت ََراهُ فَإِنَّهُ يَ َراك،ُك تَ َراه َ َق
2
Kemudian dia berkata lagi, “Beritakan padaku tentang Ihsan”. Lalu Rasul bersabda:
“Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak dapat
melihat-Nya maka sesungguhnya Allah melihat kamu”…(HR. Muslim)
Ihsan dalam ibadah berarti membaguskan ibadah, yaitu menyembah Allah seolah
melihat-Nya atau kalau tidak bisa sesungguhnya Allah melihat kita. Maknanya usahakan
ibadahnya dibuat yang paling bagus dengan menjaga adab dan tata kramanya baik lahir
maupun batin, terutama, keikhlasan, kekhusyu’an dan ke khudhu’annya. Sedangkan
ihsan berbuat baik dalam bermuamalah dengan sesama saudara dengan shilaturrahim,
membantu kerepotan dan kekurangannya.
2.2 Ayat al-Qur’an dan Hadis Nabi Tentang Saling Nasehat dan Ihsan
Kosa kata:
ُصالُه
َ ِ َوف = bersapih dari susuan
Terjemahan:
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. 31:14)
Diriwayatkan pula oleh Abu Sa’ad bin Abu Bakar al Ghazi berkata bahwa Muhammad
bin Ahmad bin Hamdan telah berkata kepada kami dan berkata bahwa Abu Ya’la telah
memberitahu kami dan berkata bahwa Abu Khutsaimah telah memberitahu kami dan
berkata bahwa al Hasan bin Musa telah memberitahu kami dan berkata bahwa Zuhair
telah memberitahu kami dan berkata bahwa Samak bin Harb telah memberitahu kami dan
berkata bahwa Mus’ab bin Sa’ad bin Abi Waqash dari ayahnya berkata, ”Ayat ini turun
3
tentang diriku.” Lalu dia berkata,” Ibu Sa’ad telah bersumpah untuk tidak berbicara
selama-lamanya sehingga dirinya (Sa’ad) mengingkari agamanya (Islam). Dia tidak
makan dan minum. Ibu berada dalam keadaan seperti itu selama tiga hari sehingga tampak
kondisinya menurun. Lalu turunlah firman Allah Swt.: ”Dan Kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya). (HR. Muslim dari Abu
Khutsaimah).
Maka dari hadist tersebut diketahui bahwa ayat itu merupakan jawaban dari ALLAh
kepada Sahabat Saad bin Abi Waqost karena ibunya tidak ridho kepadanya karena ia
masuk islam hingga ibunya mogok makan. Namun dengan Rahmat ALLAH maka
ALLAh perintahkan Saad bin Abi Waqost untuk tetap berbakti kepada ibunya walaupun
ibunya bukan orang yang beriman, bahkan orang kafir. Maksud ayat ini adalah perintah
ALLAH agar kita berbakti kepada orang tua kita, walapun orang tua kita masihdalam
kekafiran.
1. Mengedepankan strategi yang handal dalam berdakwah, ajakan, dan menasihati pihak lain
apalagi terhadap non Muslim.
2. Strategi dakwah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah dengan santun, sabar,
sejuk, menentramkan dan tidak menyebebkan pihak lain lari dan semakin antipati pada
ajaran Islam.
3. Tentang larangan menyekutukan Allah SWT dengan apapun, dan penegasan bahwa syirik
itu merupakan kezaliman yang sangat besar.
6. Setelah menyampaikan ajaran tauhid sebagai dasar keimanan dan mereka menerimanya,
materi selanjutnya adalah ajakan untuk mengabdi kepada Allah SWT dan kerasulan Nabi
Muhammad SAW.
7. Setelah ajakan shalat diikuti dengan baik, materi selanjutnya adalah shadaqah yang
diambil dari orang-orang yang kaya dan diberikan kepada orang-orang miskin, sehingga
terjadi pemerataan kesejahteraan, karena di dalam harta orang kaya ada hak orang
miskin.
9. Penegasan bahwa doa orang-orang yang terzalimi itu mudah dikabulkan Allah SWT,
sehingga menjadi peringatan kepada siapa saja, agar tidak berlaku zalim kepada orang
4
lain, karena hal tersebut dapat mengakibatkan malapetaka ketika orang yang kita zalimi
mengadukan nasibnya kepada Allah SWT
1. Nasihat harus dilakukan dengan tutur kata yang santun, menentramkan, menyejukkan,
tidak mengabaikan ketegasan dan kedalaman nasihat yang disampaikan.
4. Menjauhi perilaku syirik dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Selalu bersyukur kepada
Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita.
5. Berterima kasih kepada kedua orang tua atas segala pengorbanan dan ketulusan
mereka, terutama kepada ibu yang telah mengandung, menlahirkan dan merawat kita.
6. Berusaha menjadi orang dewasa yang pautu diteladani oleh orang-orang yang lebih
muda.
7. Siap untuk menerima nasihat dari manapun datangnya, meskipun dari orang yang lebih
muda atau lebih rendah martabat sosialnya dengan kita.
Kosa Kata:
ِ ب بِ ْال َج ْن
ب ِ َّاح
ِ َوالص = tetangga yang jauh
Terjemahan:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri.(QS. Al-Baqarah/2 : 83)
Hadis tentang memberi mau’izhah adalah sebagaimana Hadits berikut:
5
َ و ِعHHُا َل أَبHHَك ِم ْن ُك ْم فَ َعلَ ْي ِه بِ ُسنَّتِي َو ُسنَّ ِة ْال ُخلَفَا ِء الرَّا ِش ِدينَ ْال َم ْه ِديِّينَ عَضُّ وا َعلَ ْيهَا بِالنَّ َوا ِج ِذ ق
ٌ ِدH َذا َحHَى هHيس
ٌنHيث َح َس َ أَ ْد َر
َ ِك َذل
)ص ِحي ٌح ُ (أخرجه الترمذي َ
Dari `Irbadh bin sariyah berkata : Rasulullah saw pernah memberikan mauizhah
kepada kita pada suatu hari setelah shalat shubuh dengan nasihat yang mengharukan
sehingga meneteskan air mata dan membuat hati menjadi takut. Maka ada seorang laki-
laki bertanya : “Apakah ini mauizhah terakhir apa yang engkau sampaikan kepada kita
Ya Rasulullah ?” Beliau bersabda : Aku wasiatkan kepada kalian hendaklah taqwa
kepada Allah, mendengar dan taat kepada pimpinan sekalipun ia seorang hamba Habsyi
(berkulit hitam). Sesungguhnya siapa di antara kalian yang hidup nanti akan melihat
banyak perpecahan dan perbedaan, jauhilah hal-hal yang baru sesungguhnya ia adalah
sesat. Barang siapa di antara kalian yang mendapatinya maka ikutilah sunnahku dan
sunnah khulafaur-Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah dengan gigi gerahammu.
(HR. al-Turmudzi, Hadis Hasan Shahih)
Hَولَقَ ْد آتَ ْينَا لُ ْق َمانَ ْال ِح ْك َمةَ أَ ِن ا ْش ُكرْ هَّلِل ِ َو َم ْن يَ ْش ُكرْ فَإِنَّ َما يَ ْش ُك ُر لِنَ ْف ِس ِه َو َم ْن َكفَ َر فَإ ِ َّن هَّللا َ َغنِ ٌّي َح ِميد
Perintah bersyukur kepada Allah juga diulangi dan diperkuat pada ayat 14 Surat
ْ أَ ِن hendaklah engkau bersyukur kepada-Ku. Bersyukur kepada Allah
Lukman ُكرْ لِيH اش
berarti taat dan taqwa kepadanya, sebagaimana mau’izhah Nabi kepada para sahabat
dengan suatu mau’izhah yang meneteskan air mata dan menggetarkan hati agar para
ِ أُو Aku wasiatkan kepada
sahabat taqwa kepada Allah swt. Rasul bersaabda: ِ صي ُك ْم بِتَ ْق َوى هَّللا
kalian agar takwa kepada Allah.
Isi mau’izhah yang diberikan Nabi Muhammd pada Hadis di atas realisasi syukur
kepada Allah yaitu taqwa, taat kepada pimpinan sekalipun dipimpin seorang hamba
yang rendah berkulit hitam dan berpegang teguh kepada Sunah nabi dan Sunah para
sahabat Khulafaur Rasyidin.
Redaksi ayat di atas menunjukkan betapa agung dan tingginya bersyukur kepada
kedua orang tua yang dijatuhkan setelah perintah menyembah kepada Allah. Orang tua
adalah manusia pertama dan utama di antara sekian banyak manusia yang lebih berhak
6
manerima kebaikan dari anak-anaknya. Karena sebab adanya orang tua inilah anak
menjadi ada. Andaikata tidak ada orang tua, anak tidak mungkin wujud di bumi ini. Dari
orang tua inilah anak lahir, karena kasih sayang orang tua inilah anak bisa hidup dengan
sempurna, dengan perhatian orang tua inilah anak menjadi dewasa bahkan dengan
kesungguhan orang tua inilah anak menjadi orang yang pandai dan berkat do’a orang tua
inilah anak menjadi orang sukses.
Karena besar jasa orang tua inilah mulai mengandung yang sangat berat dan
menyusui selama 2 tahun. Anak diperintah bersyukur, hormat da patuh kepada kedua
orang tua setelah bersyukur kepada Allah. Firman Allah QS. Lukman/31 : 13-14
ِ ي ْال َم
صي ُر َ أَ ِن ا ْش ُكرْ لِي َولِ َوالِ َد ْي
َّ َك إِل
Hendaklah kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu dan kepada-
Kulah tempat kembali
Anak sekalipun menjadi pejabat teratas tetap harus hormat kepada orang tua.
Anak sekalipun menjadi orang pandai dan lebih pandai dari pada orang tuanya tetap harus
taat kepada orang tua. Orang tua ibarat seperti al-Qur’an sekalipun sudah rusak tetap harus
dihormati tidak boleh dihina, diremehkan dan diinjak-injak apalagi al-Qur’an yang masih
bagus.
َوا ْعبُدُوا هَّللا َ َواَل تُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيئًا َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن إِحْ َسانًا
Dan sembahlah Allah jangan kamu sekutukan Dia dengan sesuatu dan berbuat
baiklah kepada kedua orang tua. Ibadah kebada Allah berarti:
والخشوع لسلطانه فى السر والجهر، عبادة هّللا هى الخضوع له وتمكين هيبته وعظمته من النفس
Ibadah kepada Allah adalah tunduk (khudhu’) kepada-Nya dan menghayati dalam
jiwa akan kehaibatan da keagungan-Nya serta khusyu’ terhadap kerajaan-Nya baik
dalam sembunyi maupun terbuka.[4]
Pengertian ibadah di atas sudah memasukkan makna ihsan kepada Allah yakni
beribadah secara khudhu’ dan khusyu’. Perintah menyembah kepada Allah, artinya taat
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan rasa rendah hati, dan
rendah diri disertai rasa cinta dan agung. Ihsan dalam beribadah maknanya sebagaimana
penjelasan di atas menyembah kepada Allah dengan sebaik-baiknya dengan menjalankan
wajib dan sunah-sunahnya bahkan adab-adabnya, menjauhi yang membatalkan, yang
haram dan yang makruh. Ihsan dalam ibadah adalah melaksanakan ibadah dengan sebaik-
baiknya yakni dengan khusyu’ dan khudhu’. Ibadah yang baik adalah ibadah yang
dikerjakan seolah-olah melihat Allah atau Allah meliht engkau.
7
2.6 Berbuat Ihsan Kepada Sesama Manusia
Berbaut Ihsan atau berbuat baik dengan sesama manusia setelah berbuat baik
dengan Allah swt. Berbuat ihsan sesuai dengan urutan dalam al-Qur’an mesti orang tua
terlebih dahulu kemudian yang terdekat dan yang terdekat.Urutannya sesuai dengan
urutan al-Qur’an yaitu:
1. Kedua orang tua, dialah yang melahirkan dan membesarkan menjadi manusia yang
sempurna.
2. Kerabat, orang yang dekat hubungan keturunan seperti anak, cucu, saudara kandung,
paman, bibik dan seterusnya. Mereka lebih berhak menerima ihsan (kebaikan) dari
saudaranya, karena mereka orang yang terdekat kepada orang tua.Berbuat Ihsan kepda
kerabat setelah berbuat ihsan kepada kedua orang tua dan setelah berbuat ihsan kepada
Allah swt.
Al-Maraghiy mengatakan, jika seseorang telah melakukan ihsan kepada Allah,
maka lulurs imannya dan baik amalnya. Jika seseorang telah melaksanakan hak-haka
orang tua dengan baik, maka menjadi baik pula rumah tangganya dan kemuarganya. Dan
jika penghuni rumah itu saling berbuat baik kepada kerabtnya, maka rumah tangga itu
memiliki potensi yang besar untuk membentuk persatuan umat.[5]
3. Yatim, seorang anak yang ditinggal wafat bapaknya. Bapak yang menjadi harapan
masa depannya telah tiada, sementara sang ibu tidak semampu bapak untuk mencukupi
dan memenuhi kehidupan sang anak, terutama dalam pendidika masa depan si anak.
Tanggung jawab ihsan dipikulkan kepada seluruh umat Islam yang ada kamampuan.
Dalam ayat ini kedudukan yatim disandingkan dengan kerabatlum kerabat da yakni
setelah kerabat dan sebelum miskin, seolah yatim dijadikan bagian kerabat kaum
muslimin.
4. Miskin, orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan tidak mampu mencukupi
kebutuhan keluarganya. Miskin perlu mendapat ihsan dari kaum muslimin agar kondisi
masyarakat mendapat ketenangan dan tidak timbul pencurian atau kejahatan. Miskin ada
dua macam; miskin yang uzur karena kelemahannya tidak mampu berusaha perlu
mendapaat ihsan. Kedua miskin yang tidak uzur orang yang miskin karena hidup berpoya-
poya, bentuk ini perlu mendapat nasihat dan petunjuk mencari pekerjaan.
5. Tetangga dekat, sebagian ahli Tafsir ada yang mengartikan tetangga yang masih ada
hubungan kerabat atau tetangga yang dekat rumahnya sebagian pendapat sorang muslim
6. Tetangga jauh, tetangga yang jauh rumahnya tetpi masih dinamai tetangga atau
diartikan perantau) singkatnya tetangga baik dekat maupun jauh.
Sebagian pendapat tetangga jauh adalam non muslim seperti Yahudi dan Nashrani.
Sebagian pendapat mengatakan tetangga adalah 40 rumah di berbagai arah, atau mereka
yang mendengar adzan.
7. Teman sejawat, teman sepekerja, teman musafir, teman, murid, dan istri
8
2. Terbiasa berlapang dada ketika mendapat nasihat dari orang lain yang menyangkut
kekurangan diri.
3. Terbiasa bersikap, bertutur kata, dan berperilaku sopan santun kepada sesama.
4. Terbiasa bersikap toleran ketika melihat perbedaan.
5. Terwujudnya lingkungan yang jauh dari kemaksiatan dan penyakit sosial.
6. Terwujudnya ketenteraman dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
2.8 Rangkuman
Makna nasehat beragam intinya anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik,
kehendak baik. Saling menasihati berarti saling menganjurkan kebaikan, saling
menghendaki kebaikan, dan saling mengingatkan. Kata “nasihat” banyak disebutkan
dalam beberapa Hadis di antaranya Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa agama
itu nasihat. Sedangkan Ihsan secara sederhana diartikan berbuat baik. Berbuat baik
adakalanya dalam ibadah dan adakalanya bermuamalah dengan sesama manusia.
Isi kandungan QS. Lukman/31 : 13-14 bersyukur kepada Allah dan bersyukur kepada
kedua orang tua. Syukur kepada Allah berarti taqwa, taat kepada pimpinan sekalipun
dipimpin seorang hamba yang rendah berkulit hitam dan berpegang teguh kepada Sunah
nabi dan Sunah para sahabat Khulafaur Rasyidin. Sedang bersyukur kepada kedua orang
tua adalah hormat da patuh mereka. Isi kandungan QS. al-Nisa/4 : 36 Perintah berbuat
Ihsan (berbuat baik) secara seimbang, yakni berbuat ihsan kepada Allah dan berbuat
Ihsan kepada manusia;dua orang tua ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Bentuk bererbuat Ihsan dengan sesama manusia dalam berbagai
bentuk,ucapan, perbuatan dan sikap, secara moral maupun material dan sosial yang
disebut dengan silaturahim.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makna dari nasihat adalah 'menyuruh kebajikan dan melarang kemungkaran', yaitu
mengajak orang lain untuk mengerjakan perbuatan yang dapat mendekatkan dirinya
kepada Allah SWT dan mengajaknya untuk tidak melakukan perbuatan yang malah dapat
menjauhkan diri dari-Nya.
Ayat al-Qur’an dan Hadis Nabi Tentang Saling Nasehat dan Ihsan adalah Q.S
Luqman ayat 13-14. Isi kandungan QS. Lukman/31 : 13-14 bersyukur kepada Allah dan
bersyukur kepada kedua orang tua. Syukur kepada Allah berarti taqwa, taat kepada
pimpinan sekalipun dipimpin seorang hamba yang rendah, berkulit hitam dan berpegang
teguh kepada Sunah nabi dan Sunah para sahabat Khulafaur Rasyidin.
Hikmah dan Manfaat Nasihat adalah Terwujudnya saling peduli di antara sesama
muslim dengan adanya saling menasihati dan mengingatkan,terbiasa berlapang dada
ketika mendapat nasihat dari orang lain yang menyangkut kekurangan diri, terbiasa
bersikap, bertutur kata, dan berperilaku sopan santun kepada sesama, terbiasa bersikap
toleran ketika melihat perbedaan, terwujudnya lingkungan yang jauh dari kemaksiatan dan
penyakit sosial, terwujudnya ketenteraman dan kedamaian dalam kehidupan
bermasyarakat.
3.2 Saran
Sebagai sesama muslim, alangkah baiknya jika kita saling menasehati dan saling
mengingatkan. Supaya terciptanya saling peduli antar sesama. Kita juga harus berlapang
dada ketika mendapat nasihat dari orang lain. Dan kita juga harus bertutur kata, bersikap
dan berperilaku dengan baik. Agar terwujudnya lingkungan yang jauh dari kemaksiatan
dan penyakit sosial.
Demikianlah makalah ini saya buat dengan sebaik-baiknya. Namun, saya juga
manusia yang mempunyai banyak salah. Mohon maaf bila dalam penyusunan makalah
masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran dari guru dan pembaca untuk menunjang karya tullis saya selanjutnya.
Terima Kasih.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://westbatavia.blogspot.com
https://nurussyahid.blogspot.id/2015/02/memahami-makna-menasehati-dan-berbuat.html?
m=1
http://anisulyaaff.blogspot.com/
https://www.ngecaprak.com/2020/10/materi-pai-saling-menasehati-dengan.html?m=1
11