Anda di halaman 1dari 2

Contoh Kalimat yang Menggunakan Tanda Petik Tunggal

1. Guru berkata, ‘Jangan lupa mengerjakan PR matematika.’ Penjelasan: Kalimat ini adalah
contoh penggunaan tanda petik tunggal untuk menyampaikan kutipan langsung dari guru.

2. Dia menyebut dirinya sebagai ‘petualang urban.’ Penjelasan: Tanda petik tunggal digunakan
untuk menyoroti istilah khusus “petualang urban.”

3. ‘Terima kasih,’ ucapkan Maria setelah menerima hadiahnya. Penjelasan: Tanda petik tunggal
digunakan untuk mengapit ucapan “terima kasih” dari Maria.

4. ‘Jangan ganggu aku,’ kata Lisa kesal. Penjelasan: Tanda petik tunggal menandai pernyataan
langsung “Jangan ganggu aku” yang diucapkan oleh Lisa.

5. ‘Peluang emas’ seperti ini harus dimanfaatkan dengan baik. Penjelasan: Tanda petik tunggal
menyoroti istilah “peluang emas” yang menggambarkan kesempatan berharga.

6. Orang tuanya mengatakan, ‘Prestasi itu penting, tapi jangan lupakan teman-temanmu.’
Penjelasan: Pernyataan langsung dari orang tua ditandai dengan tanda petik tunggal.

7. ‘Jalan raya,’ kata sopir, ‘akan ditutup untuk perbaikan.’ Penjelasan: Kalimat ini mengutip
perkataan sopir yang menandai “jalan raya” akan ditutup.

8. Ayah mengajariku cara memasak ‘rendang’ yang enak. Penjelasan: Tanda petik tunggal
menyoroti nama hidangan khas “rendang.”

9. ‘Jangan pernah menyerah,’ kata pelatih dengan semangat. Penjelasan: Pelatih memberikan
dorongan dengan pernyataan langsung yang diapit tanda petik tunggal.

10. ‘Bagaimana kabarmu?’ tanyanya dengan senyum. Penjelasan: Kalimat ini menunjukkan
pertanyaan “Bagaimana kabarmu?” yang diucapkan dengan tanda petik tunggal.

11. ‘Hari ini cuacanya sangat ‘cerah’, ya?’ ujar Tom dengan nada mencibir. Penjelasan: Tanda
petik tunggal menyoroti penggunaan kata “cerah” yang digunakan secara ironis oleh Tom.

12. ‘Dia memenangkan kompetisi “Tari Tradisional”,’ kata Ibu dengan bangga. Penjelasan:
Tanda petik tunggal menandai judul acara “Tari Tradisional.”

13. ‘Hari ini adalah hari ulang tahunmu,’ bisiknya perlahan. Penjelasan: Tanda petik tunggal
menandai pernyataan “Hari ini adalah hari ulang tahunmu” yang diucapkan dengan bisikan.

14. Anak-anak itu bermain ‘petak umpet’ di halaman belakang. Penjelasan: Tanda petik tunggal
menyoroti permainan “petak umpet.”

15. ‘Tolong bawa barang-barangmu sendiri,’ kata ibu seraya memberikan tas. Penjelasan:
Pernyataan langsung dari ibu ditandai dengan tanda petik tunggal.

16. ‘Hati-hati di jalan raya,’ peringat polisi lalu lintas. Penjelasan: Kalimat ini mencatat
peringatan “Hati-hati di jalan raya” yang disampaikan oleh polisi lalu lintas.

17. ‘Bukalah halaman 55 buku teks Matematika,’ pesan guru. Penjelasan: Tanda petik tunggal
menyoroti instruksi dari guru untuk membuka “halaman 55 buku teks Matematika.”
18. ‘Kau harus berani menghadapi ‘monster’ itu,’ kata kakek dengan suara serak. Penjelasan:
Tanda petik tunggal menandai kata “monster” yang digunakan secara kiasan oleh kakek.

19. ‘Kamu benar-benar membuatku bangga,’ ucapnya dengan tulus. Penjelasan: Kalimat ini
mengutip ucapan tulus “Kamu benar-benar membuatku bangga” yang diucapkan oleh
seseorang.

20. ‘Berkat belajar dengan giat,’ katanya, ‘ia meraih prestasi tertinggi di kelas.’ Penjelasan:
Kalimat ini mencatat pernyataan dari seseorang yang diapit oleh tanda petik tunggal.

Untuk lebih memahami penggunaan tanda baca tersebut, berikut ditampilkan beberapa contoh
penggunaan tanda petik dua/ganda dalam kalimat bahasa Indonesia!

1. “Hei, apa kabar hari ini? Kamu masih mengingatku, ‘kan?” ujarnya kepadaku pada suatu
sore.
2. “jangan percaya kata-katanya, dia hanya berdusta belaka!” ujarya kepada kami.
3. “Dasar payah! Sudah saya jelaskan beberapa kali, kamu masih saja terus berbuat kesalahan.
Apa kamu mau saya pecat sekarang juga?” bentak pak manajer kepadaku.
4. “Maaf mas, tapi Non Bunganya sedang tidak ada di rumah,” ujar pembantu di rumah Bunga
kepadaku saat aku bertamu ke rumahnya.
5. Dalam pidato tersebut, Pak Kades berkata, “kita selaku bagian dari desa ini, mesti terus
menjaga kebersihan desa ini setiap harinya.”
6. Santana (2005:12) menyatakan, “feature menjadi orisinal dikarenakan pula oleh muatan
isinya yang mengandung nilai-nilai human interest.“
7. Bab “Apa Itu Penulisan Feature” pada buku karya Saptiawan Santana K tersebut akan
mengantarkan pembaca untuk mengenal lebih dekat seputar feature.
8. “Aku Ingin” merupakan salah satu puisi Sapardi Djoko Damono yang terkenal, serta telah
dimusikalisasikan oleh duo Ari Reda.
9. “The Persistent of Memory” adalah lukisan Salvador Dali yang paling dikenal khalayak luas.
10. “Bilang Begini Maksudnya Begitu” adalah buku nonfiksi karya Sapardi Djoko Damono yang
ditujukan sebagai panduan untuk mengapresiasi sebuah puisi.
11. Sejumlah stasiun televisi telah melakukan proses”afiliasi” dengan stasiun televisi lainnya,
bahkan dengan media lain seperti radio dan koran.
12. Kerja paksa merupakan salah satu bentuk “dehumanisasi” yang pernah dialami oleh rakyat
bangsa ini.
13. Kata turunan adalah kata yang telah “terafiksasi” oleh sejumlah macam “afiks.”
14. Masyarkat hendaknya tidak sembarangan dalam melakukan “stigmatisasi.”
15. “Oryza sativa” adalah nama ilmiah dari pada tumbuhan padi.
16. “Felis catus” adalah nama ilmiah dari hewan kucing.
17. Berita palsu atau hoax seringkali berisi berita atau pernyataan yang tidak “akuntabel”
18. Setiap anggota organisasi mesti memiliki sifat “komplementer.”
19. Setiap jengkal bangunan itu dia ukur dengan sangat “presisi.”
20. “Stereotip” yang menyatakan bahwa anak autis tidak bisa sukses mesti segera dihapuskan.
21. Kenaikan harga yang tidak menentu membuat roda perekonomian masyarakat mengalami
“turbulensi.”
22. Bangunan-bangunan bersejarah yang hampir roboh mesti “direstrukturisasi” agar struktur
bangunannya menjadi lebih kokoh.
23. Performanya akhir-akhir ini begitu “fluktuatif” sekali.

Anda mungkin juga menyukai