Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


SMK KARYA GUNA 1 BEKASI
PT. VUTEQ INDONESIA
Jl. Cempaka Km. 37, Jatimulya, Tambun Selatan – Bekasi 17550

PRODUKSI B

Laporan ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti


Uji Kompetensi Keahlian dan Ujian Nasional
Tahun Pelajaran 2019/2020

Program Studi : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Disusun oleh:
NAMA : NIS : KELAS :
PUTRA ALDI PURNAMA 1718.10.198 XI T.KR 3

SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN KARYA GUNA 1 BEKASI


JL.Cirebon Komplek Perum Duren Jaya Bekasi Timur 17111
Telp. 021-88341830
2019

i
Visi

“BerTeman dan Displin”


(Berakhlak mulia Terampil Mandiri dan Displin)

Misi

1. Membentuk sumber daya manusia yang taat kepada Tuhan yang Maha Esa

dan menjujung tinggi sikap sopan santun terhadap sesama serta menguasai

iptek

2. Membentuk sumber daya manusia yang kompoten dan mandiri dalam

menghadapi tantangan era globalisasi.

3. Menjalin kerjasama dengan pihak terkait ( Dunia Usaha / Dunia Industri,

Instansi pemerintah atau swasta dan Asosiasi Profesi) dalam rangka

mempersiapkan tenaga kerja yang terampil.

Motto
“Discipline is my style

ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TAHUN 2019
DINILAI OLEH TIM VERIFIKASI LAPORAN PRAKERIN
SMK KARYA GUNA 1 BEKASI
Menyatakan,

DITERIMA / DITOLAK

Sebagai salah satu persyaratan menempuh Uji Kompetensi Keahlian dan Ujian
Nasional serta memperoleh Ijazah SMK Karuya Guna 1 Bekasi
Tahun Pelajaran 2019/2020

Bekasi, 6 September 2019


Menyetujui,
WakaSek. Hubinmas/UP Kepala Program Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan

Nur Anwar A.R, S.T Dedy Supriyadin, S.Pd

Mengetahui :

Achmad Natsiruddin, S.Pd

iii
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI ATAU INSTANSI
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI TAHUN 2019
DINILAI OLEH TIM VERIFIKASI LAPORAN PRAKERIN
PT. VUTEQ INDONESIA

Menyatakan,
DITERIMA / DITOLAK

Sebagai salah satu persyaratan menempuh Uji Kompetensi Keahlian dan Ujian
Nasional serta memperoleh Ijazah SMK Karuya Guna 1 Bekasi
Tahun Pelajaran 2019/2020

Menyetujui,
Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian atau HRD

Eka Ayu Tantri

iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga tersusunlah

Laporan Prakerin ini yang berjudul “Produksi B” Di PT. Vuteq Indonesia.

Laporan Prakerin ini dibuat untuk melengkapi salah satu persyaratan

yang diajukan dalam rangka menempuh Uji Kompetensi dan Ujian Nasional

serta memperoleh Ijazah SMK Karya Guna 1 Bekasi Tahun Pelajaran

2019/2020.

Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Laporan Prakerin

ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak. Maka, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan teimakasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Achmad Natsiruddin S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Karya Guna 1

Bekasi.

2. Nur Anwar A.R, S.T, selaku WaKaSekBid Hubin dan UP SMK Karya

Guna 1 Bekasi.

3. Mr. Wakayama, selaku pimpinan di Di PT. Vuteq Indonesia.

4. Miftahul Majid, selaku pembimbing dalam pelaksanaan Prakerin di Di

PT. Vuteq Indonesia.

5. Crisno Triyoga, S.Kom, selaku pembimbing dalam penulisan Laporan

Prakerin ini.

6. Dedy Supriyadin, S.Pd, selaku Kepala Program Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan SMK Karya Guna 1 Bekasi.

7. Ibu dan Ayah tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan

kepada penulis.

v
8. Seluruh staf dan karyawan Di PT. Vuteq Indonesia.

9. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan SMK Karya Guna 1 Bekasi.

10. Teman-teman Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Angkatan

Tahun 2017.

`Akhir kata penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang

terdapat dalam laporan Prakerin ini dan berharap semoga Laporan Prakerin ini

dapat memberikan manfaat bagi adik-adik kelas maupun khasanah umum

lainnya di dunia SMK.

Bekasi, 6 September 2019


Penulis

Putra Aldi Purnama

vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH......................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI ATAU INSTANSI...............................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................v
DAFTAR ISI..................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................1
A. Latar belakang Prakerin....................................................1
B. Tujuan Prakerin.................................................................4
C. Tujuan penulisan Laporan Prakerin..................................5
D. Tempat dan Waktu pelaksanaan Prakerin.........................6
E. Sistematika Penyusunan Laporan Prakerin.......................6

BAB II TINJAUAN UMUM.............................................................8


A. Sejarah PT. Vuteq Indonesia.............................................8
B. Bidang Usaha DU/DI atau Instansi...................................9
C. Struktur Organisasi DU/DI atau Instasi..........................11

BAB III TINJAUAN KHUSUS.........................................................16


A. Landasan Teori................................................................16
1. Kegiatan yang dilakukan..........................................16
2. Pelaksanaan produksi...............................................16
B. Proses pelaksaan Praktek Kerja Industri.........................22

BAB IV PENUTUP............................................................................23
A. Kesimpulan laporan Praktek Kerja Industri...................23
B. Kesan dan pesan.............................................................23
1. Kesan selama Prakerin..............................................23
2. Saran.........................................................................24
a. Saran untuk Sekolah...........................................24
b. Saran untuk DU/DI atau Instansi........................24

vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................
LAMPIRAN
1. Tabel Laporan Kegiatan Siswa Prakerin
2. Daftar Nilai DU/DI
3. Daftar Absensi
4. Dokumentasi//Foto Kegiatan Prakerin

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Prakerin

Salah satu kebijakan Depdiknas pada Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) adalah keterkaitan dan kesepadanan antara kompetensi yang di

kuasai siswa lulusan SMK dengan pekerjaan-pekerjaan di industri. Untuk

mencapai kompetensi tersebut, maka siswa di berikan bekal yang berupa

live skil (kecakapan hidup dan keterampilan hidup) yang bertujuan agar

siswa siap dan disamping dapat mengisi lowongan industri sanggup pula

untuk hidup mandiri.

Setiap siswa dan siswi lulusan SMK dituntut untuk mempunyai

suatu keahlian dan siap kerja, karena lulusan SMK biasanya belum diakui

oleh pihak dunia instansi/perusahaan. Oleh karena itu diadakan suatu

program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan

Praktik Kerja Industri agar setiap siswa dan siswi lulusan SMK

mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha sebelum memasuki

dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah nantinya.

Sesuai dengan hasil pegamatan dan penelitian Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum

secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang

diharapkan.Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang

1
belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang profesional, karena

keahlian profesional seseorang tidak semata-mata diukur oleh pengetahuan

dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts)

bekerja yang baik.

Ada dua pihak yaitu Lembaga Pendidikan dan Lapangan Kerja

yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian

kejuruan.Dengan demikian, kedua belah pihak seharusnya terlibat dan

bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan program,

penyelenggaraan, penilaian dan penentuan kelulusan siswa.

Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan strategi

operasional yang berdasarkan kepada kebijakan “Link and Match”

(kesesuaian dan kesepadanan) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

dalam model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang - Undang

Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 20

tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP Nomor 39 1992 tentang

Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud

Nomor 080/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan dan

Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum SMK.

UU No.2/1998 tentang sistem Pendidikan Nasional :

1. BAB IV pasal 10 ayat 1;

“Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua)

jalur yaitu jalur pendidikan dan jalur luar sekolah.”

2
2. BAB VII pasal 33;

“Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan

dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, atau keluarga peserta.”

3. BAB VIII pasal 47 ayat 1;

“Masyarakat sebagai mitra pemerintah yang seluas-luasnya

untuk berperan serta dalam penyelenggaraan nasional.

4. BAB VII pasal 33;

“Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan

dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, atau keluarga peserta.”

5. BAB VIII pasal 47 ayat 1;

“Masyarakat sebagai mitra pemerintah yang seluas-luasnya

untuk berperan serta dalam penyelenggaraan nasional.”

6. BAB VII pasal 33;

“Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan

dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, atau keluarga peserta.”

7. BAB VIII pasal 47 ayat 1;

“Masyarakat sebagai mitra pemerintah yang seluas-luasnya

untuk berperan serta dalam penyelenggaraan nasional.”

8. BAB XI pasal 29 ayat 2;

“Penyelenggaraan Sekolah Menengah dapat bekerja sama

dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan

untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang

penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan.”

9. BAB XIII pasal 32 ayat 2;

3
“Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan

baru yang diperlukan dalam rangka pengembangan pendidikan

menengah.”

10. Peraturan Pemerintah No.39/1992 tentang Peranan masyarakat

dalam pendidikan Nasional.

11. BAB III pasal 4 ayat 8;

“Peranan serta Masyarakat dapat berbentuk pemberian

kesempatan magang atau latihan kerja.”

12. BAB VI pasal 8 ayat 2;

“Pemerintah dan masyarakat menciptakan peluang yang besar

untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam sistem

pendidikan nasional.”

B. Tujuan Prakerin

Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu sistem

pembelajaran yang dilakukan diluar proses belajar mengajar dan

dilaksanakan pada Perusahaan/Industri atau Instansi yang relevan. Secara

umum pelaksanaan program Praktik Kerja Industri ditujukan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dibidang teknologi,

penyesuaian diri dengan situasi yang sebenarnya, mengumpulkan

informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung dengan tujuan

khusus.

Setelah siswa melaksanakan program Praktik Kerja Industri, secara

khusus siswa diharapkan memperoleh pengalaman yang mencakup

4
tinjauan tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktik yang

berhubungan langsung dengan teknologi, serta mempersiapkan para

siswa/siswi untuk belajar bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim

dan mengembangkan potensi juga keahlian yang sesuai dengan minat dan

bakat masing-masing.

Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada SMK bertujuan

untuk:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja

yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja

yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan,

2. Memperkokoh link and match antara SMK dan dunia kerja,

3. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan

pelatihan,

4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman

kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

C. Tujuan Penulisan Laporan Prakerin

Setelah berakhirnya praktek kerja industri maka setiap siswa wajib

untuk membuat laporan tertulis sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan

program praktek kerja tersebut.

Adapun tujuan dari pembuatan laporan tersebut adalah sebagai

berikut:

 Sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan Prakerin.

5
 Mampu menilai dan membandingkan sejauhmana teori dan praktek

yang di dapat di dunia kerja dengan dunia sekolah.

 Siswa dapat memecahkan masalah sesuai dengan bidang

keahliannya, dan dapat pula menyesuaikan dengan kondisi

perusahaan / industri tempat pelaksanaan Prakerin.

 Dapat menambah perbendaharaan sekaligus informasi guna

meningkatkan pengetahuan selanjutnya.

 Prakerin sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti UAN &

UAS.

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin

Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri untuk

Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada tahun 2019

dilaksanakan mulai tanggal 16 Januari 2019 sampai dengan 15 April 2019,

sesuai dengan tempat di. PT. Vuteq Indonesia yang beralamatkan Jl.

Cempaka Km.37, Rt. 003 Rw. 002 Jatimulya, Tambun Selatan Bekasi

– Jawa Barat Telp.021-8811408. Fax.021-8814828. Hari Senin-Jumat

dimulai pukul 07.15-16.30 WIB.

E. Sistematika Penulisan Laporan Prakerin

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, tujuan

Prakerin, latar belakang penulisan laporan Prakerin, tempat

dan waktu pelaksanaan Prakerin serta sistematika

penyusunan/penulisan laporan Prakerin.

6
BAB II TINJAUAN UMUM

Pada bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat PT. Vuteq

Indonesia, bidang usaha dari PT. Vuteq Indonesia dan

struktur organisasi PT. Vuteq Indonesia.

BAB III TINJAUAN KHUSUS

Pada bab ini dijelaskan secara mendalam tentang kegiatan

yang dilakukan penulis selama melaksanakan kegiatan

Prakerin di PT. Vuteq Indonesia. Proses pelaksanaan

Praktek Kerja Industri di PT. Vuteq Indonesia.

BAB IV PENUTUP

Pada bab IV dijelaskan tentang kesimpulan dari Laporan

Praktek Kerja Industri, kesan dan pesan selama mengikuti

kegiatan Praktek Kerja Industri di PT. Vuteq Indonesia,

saran untuk SMK Karya Guna 1 Bekasi dan saran untuk

PT. Vuteq Indonesia.

7
BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Sejarah PT.Vuteq Indonesia

Nama Instansi : PT VUTEQ INDONESIA

Alamat : Jl. Cempaka Km 37 Rt.003 Rw.002 Jatimulya,

Tambun Selatan – Bekasi Jawa Barat 17550

Telepon : (021) 8811408

Faximile : (021) 8814828

PT. Vuteq Indonesia adalah perusahaan modal asing Jepang.

Perusahaan ini telah berdiri sejak 10 Maret 2004 PT. Vuteq Indonesia berada

di kawasan industri Indonesia dengan bisnis utama di bidang manufakturing

dan perakitan otomotif. Sejak didirikan kita telah berusaha untuk melayani

sebagai perusahaan yang sangat dibutuhkan untuk semua pelanggan kami,

yang telah makmur dengan berkembangnya industri otomotif Jepang.Percaya

atas semua yang orang membuat nilai sebenarnya dari sebuah

perusahaan.Kami berkomitmen untuk pengembangan pekerjaan kami dengan

motto “Melalui kerja keras, kita bisa belajar untuk menghargai hasil kerja

kami”. Kami telah berhasil berkat fokus pada staf kami dan tempat kerja

mereka. Yang kaya pengalaman dan didukung oleh sumber daya manusia

yang kompeten, dan sedikitpun penerapan The Acquired ISO TS16949:2009

melalui TUV NOR PWE siap untuk melangkah ke kompetisi bebas.

8
Komitmen kami, sedang mengembangkan masa depan dengan semangat dan

ketulusan.

Slogan PT. Vuteq Indonesia adalah “JADIKAN TEMPAT KERJA

YANG CERAH, KERJA SAMA TEAM YANG SOLID BERGERAK MAJU

UNTUK MASA DEPAN “.

Visi dan Misi Perusahaan PT. Vuteq Indonesia :

a) Visi

Sebuah perusahaan yang memproduksi komponen plastik otomotif

dan perakitan kuwalitas dunia,dengan pengiriman tepat waktu

dalam rangka memberikan kepuasan kepada pelanggan.

b) Misi

1. Inovasi dalam produk dan proses.

2. Peningkatan dan kepuasan pelanggan terus-menerus.

3. Menyediakan produk dan jasa (layanan) yang memiliki nilai

tambah kepada pelanggan-pelanggan.

4. Membangun kemitraan yang baik untuk pertumbuhan dan

keberadaan.

5. Mengembangkan potensi sumber daya manusia.

B. Bidang Usaha PT. Vuteq Indonesia

Berikut ini merupakan bidang usaha PT. Vuteq Indonesia :

1. Injection Automotif

2. Automotif Sub Assembly

3. Transportasi dan Pengiriman Sequential

4. Carton Box dan Gudang CKD

9
5. Pembuatan Palet Industri

PT Vuteq Indonesia berusaha untuk menjadi produsen komponen

otomotif, perakitan industri menyediakan layanan handal, dalam setiap

kebutuhan operasi dan selalu menempatkan kepuasan pelanggan.

10
C. Struktur Organisasi DU/DI

PRESIDENT
DIRECTOR

DIRECTOR

GENERAL
MANAGER

E QC
P
N
F M R
G
I A O
I
N R D
N
A K U
E
N E C
E
C TI T
R
E N I
I
H G O
N
& R , N
G
D P
&
A / U &
M
C G R
A
C A C L
I
O H O
N
U A G
T
N SI I
E
T N S
N
I G T
A
N & I
N
G IT C
C
E

ORGANIZATION STRUCTURE

11
1. President Director :

a. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif

b. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi ( biasa bekerja sama

dengan MD/CEO )

c. Memimpin rapat umum, dalam hal :

 Untuk memastikan pelaksanaan tata tertib.

 Keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara

tepat.

 Menyesuaikan alokasi waktu per item masalah.

 Menentukan urutan agenda.

 Mengarahkan diskusi kearah kosesus.

 Menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

d. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan

dunia luar.

2. Director :

a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan.

b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala

bagian manager.

c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja

perusahaan.

12
3. General Manager :

a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan.

b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala

bagian ( manager ).

c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja

perusahaan.

4. Finance & Accounting :

a. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan.

b. Menyusun dan membuat laporan perusahaan.

c. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan.

d. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara

periodik bulanan atau tahunan.

e. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara

periodik bulanan atau tahunan.

f. Melakukan pembayaran gaji karyawan .

g. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan

perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan.

5. HRD/GA :

a. Rekrutmen dan seleksi.

b. Perubahan dalam management.

c. Data karyawan.

d. Hubungan dengan karyawan.

13
e. Penilaian kinerja.

f. Pelatihan dan pengembangan.

g. Membuat kebijakan.

6. Marketing, Purchasing, & IT

 MARKETING

a. Perannya sebagai promosi.

b. Perannya sebagai sales.

c. Perannya sebagai konsep komunikasi pemasaran.

d. Perannya dalam bidang pengembangan dan riset.

 PURCHASING

a. Membuat penawaran barang dari beberapa supplier.

b. Meneliti spesifikasi barang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan

barang untuk operasional perusahaan.

c. Melakukan seleksi atau penawaran barang dari supplier berkaitan

harga dan jenis barang yang akan dibeli.

d. Melakukan negosiasi dengan supplier berkenan dengan harga

penawaran, cara dan jatuh tempo pembayaran.

 IT
a. Merawat software atau hardware komputer yang ada di perusahaan
b. Melakukan perbaikan jika ada yang rusak
c. Memastikan semua hardware dan komputer berfungsi dengan
optimal
d. Mengevaluasi dan meningkatkan kinerja system IT

14
7. Production & Logistic

a. Antisipasi adanya unsur ketidakpastian permintaan.

b. Memenuhi permintaan sample dari marketing dan memantau proses

pembuatan sampai terkirim ke pelanggan.

c. Membuat rencana pengadaan barang berdasarkan forecast dari

marketing dengan memperhatikan kondisi stock dalam menghitung

material produk menurut standar stock yang idea.

8. Engineering & Maintenance

a. Memaksimalkan pemakaian peralatan sampai dengan batas masa

pemakaian.

b. Efisien pemakaian energi seperti air dan listrik.

c. Menciptakan solusi efektif dan efisien terkait system gedung.

d. Turut adil dalam menjaga keselamatan dan kebesihan lingkungan kerja.

9. QC

a. Melakukan evaluasi kerja ke semua bagian atau departemen yang ada.

b. Penilaian secara jujur terhadap kinerja perusahaan khususnya

departement yang berada di bawah plan manager.

c. Pelatihan karyawan dan staf.

d. Pemanfaatan terhadap penyimpangan.

e. Pelatihan tim pengawasan penyimpangan.

15
BAB III
TINJAUAN KHUSUS

A. Landasan Teori

1. Kegiatan yang Dilakukan

Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan selama Prakerin :

 Membuat Surat Jalan Ansai.

 Memisahkan Surat Jalan.

 Scaning.

 Print.

2. Pelaksanaan Produksi

a. Automotive Assembly

Assembling adalah suatu proses penyambungan atau

penggabungan dua atau lebih komponen secara mekanik menjadi

sebuah unit. Contoh : Engine, Sepeda motor, Hanphone, Komputer

dll. 

Macam-macam assembling :

 Assembling Permanen

Assembling Permanen adalah proses assembling

atau perakitan dan penggabungan komponen secara

permanen dan tidak dapat dipisahkan kecuali dengan

merusaknya. Assembling permanen terdiri dari Welding,

Soldering & Brazing, Paku Keling dan Adhesive Bonding.

16
 Assembling Tidak Permanen

Assembling tidak permanen adalah proses

penggabungan dengan media benda berulir seperti baut,

mur dan sekrup. Jenis sambungan ini dapat dipisahkan

tanpa harus merusaknya. Namun apabila ulir sudah rusak

maka tidak ada cara lain selain dengan merusaknya.

b. Injection Molding

Injection molding adalah proses pembentukan suatu benda

atau produk dari material plastik dengan bentuk dan ukuran

tertentu yang mendapat perlakuan panas dan pemberian tekanan

dengan menggunakan alat bantu berupa cetakan atau mold, Mold

plastik pada prinsipnya adalah suatu alat (tool) yang digunakan

untuk membuat komponen komponen dari material plastik dengan

sarana mesin cetak plastik, metode dasar plastik molding untuk

mendapatkan produk yang sesuai dengan sifat-sifat fisik yang

diinginkan bentuk desain produk, luas penampang, ketebalan,

insert yang panjang, tuntutan ukuran (toleransi) yang harus

dipenuhi dan pemilihan material merupakan faktor yang

berpengaruh. Proses injection molding merupakan proses

pembentukan benda kerja dari material thermoplastic berbentuk

butiran yang ditempatkan kedalam suatu hopper/torong dan masuk

kedalam silinder barrel injeksi yang kemudian didorong oleh

mekanisme screw melalui nozzle mesin dan sprue bushing masuk

17
kedalam rongga (cavity) cetakan yang sudah pada kondisi

tertutup.Injection Molding adalah metode  material termoplastik

dimana material yang  meleleh karena pemanasan diinjeksikan

oleh  plunger ke dalam cetakan yang didinginkan  oleh air dimana

material tersebut akan  menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa 

dikeluarkan dari cetakan. Sedangkan injection molding machine

adalah mesin yang digunakan untuk membuat plastik dengan

sistem cetakan injeksi.

Enam langkah yang biasa dilakukan pada proses Injection

Molding:

1. Pengapitan 

Suatu mesin injeksi memiliki tiga bagian utama,

yaitu cetakan, pengapit  dan unit penyuntik. Unit

pengapit adalah pemegang cetakan yang mengalami 

tekanan selama proses penyuntikan dan pendinginan.

Pada dasarnya, pengapit ini  memegang kedua belah

cetakan bersama-sama. 

2. Suntikan

Pada saat penyuntikan, material plastik umumnya

dalam bentuk  butiran/pellet, diisi kedalam suatu wadah

saluran tuang (hopper) yang terdapat  bagian atas unit

mesin. Butir/pellet ini disuap ke dalam silinder untuk

dipanaskan  hingga mencair. Di dalam silinder (barrel)

terdapat mesin screw (berputar) yang  mencampur

18
bahan butiran/pellet cair dan mendorong campuran ke

bagian ujung  silinder.Ketika material yang

dikumpulkan di ujung  screw telah cukup, proses 

penyuntikan dimulai. Plastik yang dicairkan

dimasukkan kedalam cetakan melalui  suatu nozzle

injector, ketika tekanan dan kecepatan diatur oleh screw

tersebut.  Sebagian mesin injeksi menggunakan suatu

pendorong sebagai pengganti screw

3. Penenangan 

Tahap ini adalah waktu penenangan sesaat setelah

proses penyuntikan.  Plastik cair telah disuntik kedalam

cetakan dan tekanan dipertahankan untuk  meyakinkan

segala sisi rongga cetakan telah terisi secara sempurna. 

4. Pendinginan

Plastik didinginkan didalam cetakan untuk

mendapatkan bentuk padatnya  didalam cetakan. Pada

proses ini sekaligus pengisian ulang bahan plastik dari 

hopper ke dalam barrel dengan screw yang berputar. 

5. Cetakan Dibuka

Unit pengapit dibuka, yang memisahkan keduabelah

cetakan

6. Pengeluaran 

Pena dan plat ejector mendorong dan mengeluarkan

hasil cetakan dari  dalam cetakan,. Geram dan sisa pada

19
sisi-sisi hasil cetakan yang tidak dipakai  dapat didaur

ulang untuk digunakan pada pencetakan berikutnya.

c. Welding

Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik

penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam

induk dan logam pengisi dengan atau tanpa

tekanan.Definisipengelasanmenurut DIN (Deutsche Industrie

Norman) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau

logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair.

Dengan kata lain, las merupakan sambungan setempat dari

beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas.

Pengelasan bimetal adalah proses pengelasan yang

menyambungkan dua macam logam yang berbeda.

Pengelasanbimetal mempunyaiingkat kerumitan yang lebih tinggi

dibanding dengan pengelasan logam yang sejenis. Karena logam

yang tidak sejenis mempunyai karakteristik yang berbeda satu

sama lainnya. Sehingga proses pengelasan logam yang tidak

sejenis membutuhkan beberapa teknik tertentu, misalnya pemilihan

logam yang akan disambung harus tepat, pemilihan elektroda yang

sesuai,pengaturan heat input yang tepat, serta pemilihan perlakuan

panas pasca pengelasan yang tepat.

LAS (WELDING) adalah suatu cara untuk menyambung

benda padat dengan jalan mencairkan benda tsb melalu proses

pemanasan.Untuk keberhasialan suatu proses penyambungan di

20
perlukan beberapa persyaratan yg harus di lakukan yakni di

antaranya adalah :

 Benda padat yg dimaksud dapat di dilakukan proses

pencairan atau dapat dilakukan proses peleburan oleh

Panas.

 Benda benda padat yg akan di sambung terdapat

kesesuaian sifat lasnya sehingga tidak melemahkan atau

menggagalkan prosespenyambungan yg akan di

lakukan.

 Cara cara penyambugan sesuai dengan sifat sifat dari

benda padat dan tuuann penyambungan.

Adapun suhu yg di hasilkan berkisar dari yg paling rendah

hingga yg tinggi sekali dari beberapa derajat celcius sampai

puluhan ribu derajat celcius. Adapun sumber sumber panas untuk

pengelasan di hasilkan dari proses yg akan kita contoh ka seperti di

bawah ini :

 Tahanan listrik

Tahanan Listrik dapat menghasilkan panas yg

lumayan tinggi sehingga dengan sangat mudah

bisa mencairkan baja.

 Bahan bakar Minyak

Bahan bakar minyak menghasilkan beberapa ratus

derajat celcius untuk pengelasan benda padat

dengan titik lembur rendah ,seperti Timah , plastik dll.

21
 Campuran Zat Asam

Dengan menggunakan Gas Pembakar seperti,

Acetylene , Propan , Hydrogen .Proses ini di sebut Oxy

Acetylene,Oxy Hydrogen , atau Oxy Fuel. yg di

indonesia familier sering kita sebut adalah Las Karbit

atau Autogen. Panas yg bisa di hasil kan oleh proses

pemanasan tsbt dptmencapai titik Lebur Baja, antara

2.500 derajat F atau 1.370 derajat C.

 Busur nyala Listrik (art)

Panas yg di hasilkan dari busur nyala listrik ini

sangat tinggi (jauh di atas titik lebur baja).hingga

dpt mencairkan baja melalui proses yg sangat sekejab.

Sumber panas ini paling populer yg sering kita

gunakanuntuk proses pengelasan berbagai macam Baja.

Paduan baja , dan jenis metal baja non ferous.

B. Proses Pelaksanaan Praktek Kerja Industri


Proses pelaksanaan Prakerin setiap hari senin sampai jum’at

dimulai pukul 07.15-16.30 WIB. Pekerjaan yang dilakukan sebagai

berikut:

1. Automotive Assembly

2. Injection Molding

22
3. Welding

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan Laporan Praktik Kerja Industri

Dari beberapa Uraian diatas dapat saya simpulkan sebagai berikut :

a. PT. Vuteq Indonesia telah berdiri sejak 10 Maret 2004.

b. PT. Vuteq Indonesia berada di kawasan industri Indonesia dengan

bisnis utama di bidang manufakturing dan perakitan otomotif.

c. Adapun beberapa bidang usaha yang terdapat pada perusahaan PT.

Vuteq Indonesia antara lain Automotive Assembly, Injection

Machine, Welding, Cutting.

Adapun beberapa kegiatan yang saya lakukan selama prakerin antara lain :

 Menerima Invoive masuk

 Menginput Invoice

B. Kesan dan Saran

1. Kesan Selama Prakerin

Menyenangkan, karena dapat banyak sekali ilmu yang di dapat

pada saat melaksanakan Prakerin, banyak hal-hal baru yang di dapat

saat Prakerin dan dapat banyak bimbingan dari semua karyawan PT.

Vuteq Indonesia.

23
2. Saran

a. Saran Untuk Sekolah

1. Sebaiknya pengajar tidak memaksakan siswa / siswi yang

melaksanakan praktek kerja lapangan untuk mengikuti

ulangan harian susulan.

2. Guru pembimbing sebaiknya memberikan pengarahan

tentang pembuatan laporan (apa saja yang harus dilaporkan

ke sekolah setelah melaksanakan praktek kerja ini).

3. Sebaiknya pihak sekolah memberangkatkan peserta prakerin

dengan serempak.

4. Hendaknya pihak sekolah selalu mengadakan kunjungan ke

perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia untuk menjalin

kerjasama di bidang perekrutan tenaga kerja.

b. Saran Untuk PT. Vuteq Indonesia


1. Saya berharap agar PT. Vuteq Indonesia semakin sukses, dan

dilancarkan segala urusannya.

2. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas pengetahuan

yang telah diberikan kepada saya dan belum pernah saya

ketahui sebelumnya.

3. Saya berharap hasil produksi PT. Vuteq Indonesia terkenal

sampai ke mancanegara bahkan dunia.

24
25

Anda mungkin juga menyukai