Oleh :
NIS : 1201712930
DINAS PENDIDIKAN
i
HALAMAN PENGESAHAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DARI
SEKOLAH
Laporan Praktik Kerja Lapangan ( PRAKERIN ) ini telah Diperiksa dan Disetujui
Mengetahui
H. M ROCHENDI, S.Pd.,M.Pd.I
ii
HALAMAN PENGESAHAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DARI
INSTANSI DU/DI
Laporan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) ini telah Diperiksa dan Disetujui oleh
pembimbing dan pimpinan instansi DU/DI
iii
HALAMAN PENGUJI
Penguji
Nama :
NIP :
Hari/Tanggal :
Tanda Tangan :
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
7. Rekan-rekan
v
Lembar Motto (Opsional)
vi
KATA PENGANTAR
Laporan ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak
yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk
kami. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu
untuk menyiapkan peseta didik melalui kegiataan bimbingan, pengajaran,
dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
1
2
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktik kerja lapangan ini adalah sebagai berikut :
B. Gambaran Umum
4
5
Pada tahun 1959, kantor Pengadilan Negeri Majalengka pindah ke Jalan Raya
Timur dan masih menyewa rumah penduduk. Pada tahun 1968 Pengadilan Negeri
Majalengka membangun kantor sendiri yang terletak di Jalan Pengadilan No. 1.
Selanjutnya, tahun anggaran 1981/1982 Pengadilan Negeri Majalengka kembali
membangun gedung baru yang berkedudukan di Jl K.H. Abdul Halim No. 499
Cigasong. Gedung tersebut secara resmi mulai digunakan dan diresmikan pada
tanggal 1 Maret 1983 oleh Bapak Suhendro Hardasi, S.H. selaku Kepala Kantor
Departemen Kehakiman Provinsi Jawa Barat. Sampai sekarang gedung tersebut
masih digunakan.
Hukum adat di wilayah Kabupaten Majalengka tidak jauh berbeda dengan hukum
adat di daerah Jawa Barat lainnya. Hukum adat tersebut pada umumnya mengatur
masalah-masalah:
-Perkawinan
Hukum adat di wilayah Kabupaten Majalengka tidak ada yang menonjol dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari dan juga tidak mempunyai perbedaan yang
menonjol dengan hukum formil, sehingga tidak menjadi masalah yang berlarut-
larut bagi pemerintah Kabupaten Majalengka.
Dalam pelaksanaan Hukum Waris di daerah ini tidak ada perbedaan dengan
hukum perdata yang telah diregalisir oleh pemerintah sehingga Pengadilan Negeri
tidak terlalu mengalami kesulitan dalam hukum dan keadilan.
PEMERINTAH DAERAH
Bupati sebagai kepala daerah dengan dibantu oleh sekretaris daerah/setda dibantu
oleh asisten-asisten antara lain:
1. Asisten Pemerintahan
- Kabag Tata Pemerintahan
- Kabag Organisasi
- Kabag Hukum
- Kabag Humas
2. Asisten Pembangunan
- Kabag Perekonomian
- Kabag Pengendalian Program
9
Selain itu juga Bupati dbantu oleh Wakil Bupati dan unsur Muspida yaitu antara
lain:
- KAPOLRES
- DANDIM
- Ketua DPRD
1. Dinas Perhubungan
2. Dinas Kimpraswil
3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
4. Dinas Kependudukan dan KAB
5. Dinas Kesehatan
6. Dinas Pendidikan Nasional
7. Dinas Kehutanan
8. Dinas Pertanian
9. Dinas Perdagangan dan Industri
10. Dinas Perlindungan dan Kesatuan Bangsa
11. Dinas Sosial
12. Dinas Informasi dan Telekomunikasi dan Pariwisata
13. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
14. Dinas Pendapatan Daerah
10
-Ida Adriana,S.H
Sekretaris :
Jajang Sofyan,S.H Penata Muda TK I/III b
Panitera :
Jaya Bhakti,S.H Penata TK I/III d
Kepaniteraan Perdata :
Herny,S.H Penata TK I/III d
Kepaniteraan Pidana :
Otong Endang Penata/III c
Kosnendar,Sm.Hk
Panitera Pengganti :
Yeyet Mulyati,S.H Penata/III c
Asep Sumartono Penata TK I/III d
Neneh Sumarsih Penata/III c
Karnedy Penata/III c
Benny C.,S.H Penata/III c
Yullyus R,S.H Penata muda TK I/III b
Mohamad Sadikin,S.H Penata muda TK I/III b
Jurusita :
Ono Suhartono Penata muda TK I/III b
Yudi Adi Somantri,S.H Pengatur TK I/II d
Arnold Ray Kamba A.Md Penata muda III d
Jurusita Pengganti :
Purwani Wahyuningsih Pengatur TK I
12
Adapun tugas pokok dan fungsi struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut:
2. Majelis Hakim
3. Panitera/Sekertaris
4. Wakil Panitera
5. Sekretaris
6. Panitera Pengganti
11. Jurusita
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) ini dilaksanakan dari hari Senin
sampai Jum'at pukul 08.00-15.00 WIB.
2.3 Kegiatan
MATERI PRAKERIN
Buku tulis
Ballpoint
Tipe-X
Stepler
Perforator
Stempel
Kertas Karbon
Lem
18
19
Gunting
Surat keluar dapat disebabkan tiga faktor antara lain sebagai berikut :
Surat keluar dapat disebabkan tiga faktor antara lain sebagai berikut :
1. Pembuatan Konsep
Konsep dibuat dan di ketik sendiri secara lengkap, biasanya untuk surat
rahasia.
Konsep dibuat sendiri dan diserahkan kepada juru TIK.
21
2. Persetujuan Konsep
Jika konsep surat dibuat oleh konseptor atau bawahan, maka konsep
tersebut harus mendapatkan persetujuan dari pimpinan. Tujuannya adalah
memeriksa apakah konsep surat tersebut sudah sesuai atau perlu diperbaiki atau
dikoreksi. Bila konsep sudah mendapatkan persetujuan dari pimpinan, maka
pimpinan akan memberi tanda/paraf ( acc ) pada konsep tersebut.
3. Pencatatan Surat
5. Pemeriksaan Pengetikan
6. Penandatanganan Surat
Setelah surat sudah selesai di ketik dengan rapi, maka pejabat yang
berwenang atau bertanggungjawab terhadap surat tersebut dan membubuhkan
tanda tangan di atas nama terang.
8. Melipat Surat
Surat yang asli dikirim ke alamat yang dituju dengan dilipat secara rapi
menggunakan aturan melipat surat. Sementara itu, tembusannya atau lembar ke-2
disimpan sebagai arsip tanpa dilipat, karena akan disimpan dalam map/folder di
laci filling cabinet. Untuk surat yang nantinya akan dimasukkan kedalam sampul
berukuran besar, tidak perlu dilipat. Melipat surat harus juga memperhatikan
ukuran sampul yang akan digunakan.
9. Penyampulan Surat
23
Surat yang telah dilipat rapi selanjutnya dimasukkan kedalam sampul yang
telah disediakan dan direkatkan dengan lem secara rapi.
Jasa pengiriman surat merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan
dalam proses prosedur pengurusan surat, baik surat masuk atau surat keluar. Oleh
karena itu dibutuhkan jasa pengiriman surat yang tepat.
1. Jenis surat
2. Informasi yang tercantum dalam surat
3. Tujuan atau alamat surat
4. Volume atau banyaknya surat
Melalui kurir, yaitu orang atau pegawai yang ditugaskan untuk mengantar
langsung surat kepada alamat yang dituju. Saat menyerahkan surat pada
orang yang dituju, petugas kurir meminta tanda tangan kepada penerima
bahwa surat sudah disampaikan dengan menggunakan buku ekspedisi
ekstern.
Melalui pos, surat diantar langsung ke kantor pos dan diserahkan kepada
petugas pos dengan menggunakan buku ekspedisi ekstern untuk meminta
cap pos setempat bahwa surat sudah dikirim melalui pos. Jika hanya
dimasukkan ke kotak pos yang tersedia di tempat umum, cukup dicatat
24
Surat yang asli dikirimkan kepada alamat yang dituju, sedangkan tembusan
atau lembar ke-2 disimpan sebagai arsip. Penyimpanan dilakukan dengan
menggunakan sistem penyimpanan, Misalnya: sistem abjad, sistem subjek, sistem
tanggal, sistem nomor, dan sistem wilayah.
Catatan :
1. Setiap satu surat harus dibuat minimal dua lembar, satu untuk alamat yang
dituju, dan lembar kedua untuk arsip.
2. Apabila alamat/orang yang dituju jumlahnya banyak. Misalnya : surat
edaran, maka surat cukup dibuat satu lembar saja, setelah ditandatangani
kemudian diperbanyak dengan mesin pengganda, misalnya mesin fotocopy
atau risograph, yang asli untuk arsip, salinannya untuk alamat yang dituju.
1. Unit pengolah
Surat keluar berasal dari unit pengolah atau unit kerja yang berkepentingan
terhadap surat tersebut. Pencatatan dengan kartu kendali dapat dilakukan di unit
25
kearsipan. Dapat juga dilakukan di unit pengolah, asalkan kartu kendali 1 dan
kartu kendali 2 diserahkan ke unit kearsipan, sehingga unit kearsipan selalu
mengetahui apa yang telah diproses di unit pengolah. Tata usaha unit pengolah
mengisi 3 kartu kendali, setelah itu surat asli beserta tembusannya dan kartu
kendali 1 dan 2 diteruskan ke unit kearsipan. Kartu kendali 3 disimpan di unit
pengolah. Tembusan yang telah diproses di pencatat surat, selanjutnya disimpan
di unit pengolah.
2. Pencatatan Surat
a) Menerima surat beserta tembusannya dan kartu kendali 1 dan 2 dari unit
pengolah.
b) Memberikan stempel pada surat.
c) Kartu kendali 1 diteruskan ke pengarah untuk disimpan dan berfungsi
sebagai kartu kontrol.
d) Memberikan parafnya pada kartu kendali 2 kemudian mengembangkan
kartu kendali 3 dan tembusan kepada unit pengolah.
e) Memberikan surat kepada petugas ekspedisi untuk dikirimkan kepada
alamat instansi.
3. Pengarahan Surat
Tugas pengarah surat dalam menangani surat keluar adalah menerima kartu
kendali 1 dari pencatat surat dan menyimpannya kedalam kotak kartu kendali
sebagai kontrol atau pengendali dari surat yang dikirimkan.
4. Penataan Arsip
Tugas penata arsip dalam hal ini adalah menerima kartu kendali 2 dari unit
pengolah dan menyimpannya dalam kotak kartu kendali sebagai pengganti arsip
yang ada di unit pengolah. Jika arsip yang ada di unit pengolah sudah in-aktif,
kartu kendali 2 di penata arsip di tukar dengan kartu kendali 3 dan tembusan di
unit pengolah.
26
5. Pengiriman Surat
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa pada dasarnya penanganan surat
harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan aturan yang jelas. Penanganan
surat, baik surat masuk maupun surat keluar dengan menggunakan buku agenda
maupun kartu kendali bertujuan untuk mempermudah penanganan surat, jelas
prosedurnya, dapat mengamankan surat-surat dengan menyimpannya.
Perbedaan sistem buku agenda dan sistem kartu kendali dilihat dari langkah-
langkah penanganannya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Perbedaan Surat Keluar Sistem Buku Agenda dan Kartu Kendali
Penanganan surat keluar biasa atau rutin sama seperti menangani surat masuk
biasa, yaitu menggunakan lembar pengantar surat biasa.
1. Unit Pengolah
Unit pengolah mencatat surat keluar biasa atau rutin dalam dua lembar
pengantar surat biasa, kemudian surat asli lembar pengantar (lembar 1 dan lembar
2), tembusan di teruskan ke pencatat surat di unit kearsipan. Selanjutnya,
menerima kembali tembusan surat yang telah diberi cap stempel tanggal oleh
pencatat surat dan lembar surat pengantar biasa ( lembar 2 ) untuk disimpan. Hal
ini digunakan sebagai tanda bahwa surat sudah di kirimkan ke alamat yang dituju.
2. Pencatatan Surat
Pencatat surat menerima surat, tembusan dan lembar pengantar surat biasa (
lembar 1 dan 2 ), kemudian memberi cap stempel tanggal pada tembusan surat
dan mengembalikan lagi tembusan dan lembar pengantar 2 kepada unit pengolah.
Hal ini sebagai tanda bahwa surat sudah di terima dan dikirimkan. Surat asli
dikirimkan ke alamat yang dituju melalui ekspeditor.
Surat rahasia di ketik sendiri oleh pimpinan atau dibuat oleh seseorang
yang ditunjuk langsung oleh pimpinan berikut tembusannya. Surat ini
dicatat langsung dalam lembar pengantar surat rahasia tembusan disimpan.
Surat tertutup dan lembar pengantar surat rahasia ( lembar 1 dan 2
diserahkan kepada pengarah surat. Kemudian surat diserahkan kepada
28
1. Meneliti dulu tanda pada lembar disposisi apakah surat tersebut sudah
boleh untuk disimpan (meneliti tanda pelepas surat/release mark).
29
a. Pengertian Register
Register berasal dari kata registrum, yang berarti buku daftar yang
memuat secara lengkap dan terperinci mengenai suatu hal atau perkara, baik
yang bersifat pribadi maupun register umum, seperti register perkara, register
catatan sipil atau lain-lain. (Lihat Kamus Hukum karangan DR. Andi Hamzah,
SH halaman 500).
30
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/9022/mod_resource/conten
t/1/Materi%205%20PENANGANAN%20SURAT%20KELUAR%20SISTEM%2
0BUKU%20AGENDA.pdf. Diakses pada tanggal 20 september 2019, pukul
11.31 Wib.
31
LAMPIRAN
32
33
34