Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG

“TABLIGH”

Oleh Kelompok 1:

1. Aifi Candra Winada


2. Ika Santriani
3. Laura Putriyani
4. Luna Lestari
5. M.Adiyat
6. Firlin Aulia
7. Zaid Bin Tsabil
8. Mawardin
9. Arman Afdal
10. Faturrahman

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


SMA NEGERI 2 KOTA BIMA
JL.GARUDA, KELURAHAN LEWIRATO, KEC.MPUNDA, BIMA
Email : sman2kotabima@yahoo.co.id
MPUNDA – BIMA, 84111
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
penyusunan makalah yang mengenai “TABLIGH”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam SMA NEGERI 2 KOTA BIMA. Makalah ini disusun dengan tujuan
memperluas ilmu agama terutama mengenai tabligh yang saya sajikan dari
berbagai sumber.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru Pendidikan Agama
Islam yang telah membimbing dan membantu kami.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
bermanfaat bagi pembaca.

Kota Bima, November 2023


Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Dan Syarat Tabligh
B. Tata Cara Melakukan Tabligh
C. Etika Dalam Menyampaikan Tabligh
D. Fungsi Tabligh
E. Isi Pokok Kegiatan Tabligh
F. Contoh Tabligh Dalam Islam
G. Prinsip Dan Ayat Yang Menjelaskan Tabligh
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tabligh merupakan gerakan dakwah Islam yang berasal dari India pada
awal abad ke-. 20. Gerakan ini didirikan oleh Maulana Muhammad Ilyas
Kandhlawi pada tahun 1927. Tujuan utama dari gerakan Tabligh adalah untuk
menyebarkan ajaran Islam kepada umat Muslim dan mengajak mereka untuk
mengamalkan ajaran agama secara lebih mendalam.
Gerakan Tabligh memiliki pendekatan yang sederhana dan praktis dalam
menyebarkan dakwah. Para anggotanya, yang dikenal sebagai Jamaah Tabligh,
melakukan perjalanan ke berbagai tempat, baik dalam maupun luar negeri, untuk
mengunjungi masjid-masjid dan mengajak orang-orang untuk mengikuti ajaran
Islam dengan lebih baik.

B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan syarat tabligh?
2. Bagaimana cara melaksanakan tabligh?
3. Bagaimana etika dalam menyampaikan tabligh?
4. Apa fungsi tabligh?
5. Apa saja metode tabligh?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan syarat tabligh
2. Mengetahui tata cara melaksanakan tabligh
3. Mengetahui etika dalam menyampaikan tabligh
4. Mengetahui fungsi tabligh
5. Mengetahui metode tabligh
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Syarat Tabligh

Dilihat dari makna katanya, tabligh sendiri memiliki makna yang berarti
penyampaian atau menyampaikan. Sedangkan secara istilah, tabligh merupakan
kegiatan menyampaikan ajaran Allah dan Rasul kepada orang lain ataupun umat
muslim. Dalam perihal ini, hukum tabligh sendiri tercantum dalam QS. Al Maidah
ayat 67:
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dar
Tuhanmu…”

Selain tertulisnya ayat tersebut, hukum tabligh serta tertulis dalam QS Al-
Ahzab ayat 39 yaitu sebagai berikut:

“Yaitu, orang-orang yang telah menyampaikan risalah risalah Allah,


mereka takut akan kepada-Nya serta mereka tiada merasa takut kepada seorang
selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat perhitungan.”

Dalam proses tabligh ini, seorang penceramah atau mubaligh


menyampaikan materi- materi tentang ajaran-ajaran islam yang berasal dari pada
Al-Quran serta hadist yang berupa ajaran – ajaran sunnah dari Rasulullah.
Maksudnya ialah, materi bisa disampaikan melalui lisan maupun lisan juga dan
tulisan.

Dalam sebuah praktiknya, mubaligh memiliki kesempatan secara leluasa


untuk membangun atau membawa suasana tabligh yang menjadi aktif dan kreatif.
Sehingga materi yang dibawakan juga dapat tersampaikan dengan baik kepada
jamaah tabligh.
Syarat-Syarat Tabligh:
1. Beragama Islam. Sudah barang tentu untuk menyampaikan ajaran Islam
haruslah seorang yang beragama Islam.
2. Aqil Baligh, yang artinya sudah berakal dan dapat membedakan yang baik
dan yang buruk, yang benar dan yang salah.
3. Berakal sehat, maknanya sehat akalnya atau tidak sedang mengalami
gangguan mental atau tidak sedang sakit jiwa.
4. Memahami ajaran Islam. Maknanya mengerti apa itu ajaran Islam yang
disampaikan.

B. Tata Cara Melakukan Tabligh

1. Bersikap lembut, tidak berhati besar, dan tidak merusak.


2. Menggunakan bahasa yang dapat mudah dimengerti.
3. Mengutamakan musyawarah serta berdiskusi untuk mendapat kesepakatan
bersama.
4. Materi dakwah yang disampaikan harus memiliki dasar hukum yang kuat
dan jelas sumbernya.
5. Menggunakan akal dan selalu dalam keadaan mengingat Allah Swt.
6. Tidak meminta upah ataupun bayaran atas dakwah yang dilakukannya.
7. Tidak membeda-bedakan ataupun menjelek-jelekkan orang lain, karena
poin penting yang harus disampaikan dalam berdakwah adalah tentang
tauhid serta ajaran agama Islam yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah
saw.
8. Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, harus sesuai dengan waktu, kepada
orang dan tempat yang tepat.
9. Tidak menghasut untuk bermusuhan, berselisih, merusak, dan mencari-cari
kesalahan orang lain.
10. Melakukan dakwah dan disertai dengan beramal saleh atau perbuatan baik.

C. Etika Dalan Menyampaikan Tabligh

1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

2. Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh


kesepakatan bersama.

3. Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum


yang kuat dan jelas sumbernya.

4. Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi,


psikologis dan sosiologis para pendengarnya atau penerimanya.

5. Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih,


dan mencari-cari kesalahan orang lain.

D. Fungsi Tabligh

Tablig memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan. Dengan


dakwah, umat Muslim dapat memahami bahwa agama telah mengatur segala
persoalan terkait umatnya.

Berikut adalah beberapa fungsi utama dari tabligh, baik terkait dengan
objek tabligh (mablugh), kegiatan tabligh itu sendiri, maupun peran mubalig.

1. Fungsi Tabligh bagi Mablugh

Mablugh adalah orang yang akan menjadi sasaran atau obyek


penyampaian oleh mubalig. Adapun fungsi tabligh bagi mablugh, yaitu:

• Meningkatkan pengetahuan agama dalam diri mablugh. Tabligh


memberikan kesempatan bagi individu untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang ajaran Islam, akidah, dan hukum-hukum
agama.
• Membina akhlak dan moral individu. Tabligh memberikan pedoman dan
panduan dalam berperilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Islam.
• Memperkuat identitas Muslim dalam diri mablugh. Tabligh mengajarkan
keutamaan menjadi seorang Muslim serta mengajak mablugh untuk
mengenal dan mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik.

2. Fungsi Tabligh dalam Kegiatan Tabligh

Fungsi utama tabligh adalah menyebarkan ajaran agama Islam kepada


umat Muslim. Selain itu, kegiatan tabligh juga berfungsi untuk:

• Mengajak umat Muslim untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan


ajaran Islam, serta memperkuat hubungan mereka dengan Allah.
• Memperdalam pemahaman tabligh mengenai kebesaran Allah. Semakin
jelas pemahaman tersebut, maka semakin besar pula manfaat dan
faedahnya bagi tabligh itu sendiri.
• Memperkuat potensi tabligh dalam berbagai faktor, termasuk ibadah,
akidah, dan muamalah.

3. Fungsi Tabligh terhadap Mubalig

Salah satu fungsi tabligh terhadap mubalig adalah pengembangan diri


secara spiritual dan intelektual. Adapun fungsi lainnya, antara lain:

• Menjalankan tugas tabligh dengan penuh dedikasi dan semangat,


menghadapi tantangan dan rintangan dengan sabar, serta tetap istikamah.
• Meningkatkan komitmen dan ketekunan dalam berdakwah.
• Mengembangkan kepemimpinan dan keterampilan sosial mubalig.
Mubalig diajarkan untuk menjadi pemimpin yang baik dalam pesan agama
dan membangun hubungan yang baik dengan mablugh.
E. Isi Pokok Kegiatan Tabligh

Secara umum, isi pokok kegiatan tabligh adalah menyampaikan ajaran


Islam kepada khalayak ramai. Ajaran yang disampaikan biasanya lebih bersifat
pengenalan dasar tentang Islam.

Adapun dalam praktiknya, orang yang melakukan tabligh disebut mubalig


untuk laki-laki dan mubalighat untuk perempuan.

Tabligh merupakan bagian dari sistem dakwah Islam. Kegiatan tabligh


adalah usaha menyampaikan dan menyiarkan pesan Islam yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok baik secara lisan maupun tulisan.

Seorang mubalig atau mubalighat dalam kegiatan tabligh


menginformasikan nilai-nilai Islam kepada khalayak tanpa ada unsur pemaksaaan
untuk menerima semua nilai Islam tersebut.

F. Contoh Tabligh Dalam Islam

Tabligh yang saat ini diadakan adalah mencontoh apa yang dilakukan oleh
Rasulullah dan juga para sahabat dalam menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh
umat manusia.

Tabligh yang ada saat ini merupakan bentuk dari penerapan sifat tabligh
yang dimiliki oleh para nabi dan rasul Allah.

Tabligh berbeda dengan khutbah salat jumat atau sholat ied yang
merupakan bagian dari ibadah. Bentuk penyampaian materi tabligh berdasarkan
kreativitas mubalig,yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang menerima
materi ajaran Islam.

Penyesuaian cara menyampaikan ajaran Islam ini agar tidak terjadi


penolakan di masyarakat. Misalnya menyampaikan materi dihadapan orang-orang
yang hidup di daerah perkotaan akan berbeda dengan cara menyampaikan ajaran
Islam dengan orang-orang yang ada di daerah desa.
Demikian adalah pembahasan mengenai pengertian tabligh dan contohnya
dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan bentuk penyampaian ajaran Islam.

G. Prinsip Dan Ayat Yang Menjelaskan Tabligh

Pada prinsipnya, tabligh merupakan kegiatan yang dilakukan umat Muslim


untuk menyebarkan ajaran agama. Namun, tabligh bukan berarti berhak untuk
memaksa orang non-Muslim untuk meninggalkan kepercayaannya.

Pusat perhatian tabligh adalah pada penyampaian ajaran Islam. Setelah itu,
respons khayalak sudah tidak lagi menjadi tanggung jawab mubalig maupun
kegiatan tabligh itu sendiri.

Sebab, sebaik-baiknya mubalig berusaha untuk menyampaikan, pada


akhirnya hanya Allah yang dapat memberikan petunjuk serta hidayah-Nya pada
umat manusia.

Perintah untuk melakukan kegiatan tabligh sudah tercantum dalam ayat-


ayat Alquran, salah satunya surat Al-Maidah ayat 67 sebagai berikut:

۞ ‫ّللا‬ َ ٰ َّ‫اس اِّن‬ ۗ ِّ ‫ص ُمكَ مِّنَ ال َّن‬ ُ ٰ ‫مِّن َّر ِّبكَ ۗ َوا ِّْن لَّ ْم تَ ْف َعلْ فَ َما بَلَّ ْغتَ ِّرسلَتَه ۗ َو‬
ِّ ‫ّللا يَ ْع‬ َّ ‫يٰٓاَيُّ َها‬
ْ َ‫الرس ُْو ُل بَل ِّْغ َما ٰٓ ا ُ ْن ِّز َل اِّلَيْك‬
ْ َ ْ
َ‫ل يَ ْهدِّى الق ْو َم الكف ِِّّريْن‬ َ

Artinya: "Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu.


Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak
menyampaikan amanat-Nya.

Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang kafir." (QS. Al-Ma'idah: 67)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi yang telah disampaikan diatas, kita dapat mengetahui bahwa
tabligh berarti menyampaikan ajaran islam baik dari Al-quran maupun Hadist yang
ditunjukkan umat manusia. Seseorang yang menyampaikan tabligh disebut dengan
mubaligh dan memiliki syarat tersendiri. Di dalam tabligh juga terdapat etika dan
tata caranya.menyeru kepada sesuatu yang lebih baik serta mencegah untuk
senentiasa meninggalkan perbuatan keji
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan
penyusunnya. Oleh karena itu, kami mengapresiasi dan menanti kritik, saran dan
masukan yang dapat membangun penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Abduh, A. M. (2008). Kupas Tuntas JAMMAH TABLIGH. Bandug: Khoiru


Ummat.

Abdullah, D. M., & Aripudin, D. A. (2014). Perbandingan Dakwah. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Alwisol. (2010). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM press.

Anggraita, S. F. (2016). Strategi Coping Pernikahan Pada Suami Anggota Jamaah

Tabligh. Skripsi .Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Aripudin, D., & Abdullah, D. (2014). Perbandingan Dakwah. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Bandura, A. (1997). Self Efficacy (The Exercise of Control). New York: W. H.


Freeman Compan

Burger, J. M. (1986). Personality Teory and Research. America: Wadsworth.

Creswell, J. W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuatitatif, dan


Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

H. Scunk, D. (1995). Self-Efficacy, Motivation, and Performance. Journal of


Applied Sport Psychology, 7(2), 112-137.

Hasiah. (2013). Peranan Ikhlas dalam Perspektif Al-Quran . Jurnal Darul 'ilmi
vol.01, No 02 .

Hidayatullah. (1999, Oktober). Sekilas Tentang Jamaah Tabligh. Retrieved


Februari Jumat, 2016, frohttp://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/gapai/Tabligh3.html.

Ishaq Shahab, A. N. (2009). Khuruj fi Sabilillah. Bandung: Pustaka Al-Ishlah.

Anda mungkin juga menyukai