a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi mucus banyak.
Tujuan : Setelah dilakukan Tindakan keperawatan pasien tidak sesak serta mampu
mengeluarkan secret.
Kriteria hasil : Pasien menunjukan
1. Frekunesi,irama dan kedalaman pernapasan normal
2. Adanya penurunan dyspnea
3. Gas-gas darah dalam batas normal
Intervensi
1. Kaji frekuensi,kedalaman dan kualitas pernapasan serta poa pernapasan
2. Kaji tanda vital dan tingkat kesadaran setiap jam dan permenit
3. Berikan oksigan dalam bantuan ventilasi dan humidifier sesuai dengan kondisi
pasien
4. Auskultasi dada untuk mendengarkan bunyi nafas setiap 1 jam
5. Pertahankan tirah baring dengan kepala tempat tidur ditinggikan 30-45 derajat
untuk mengoptimalkan pernapasan.
6. Berikan dorongan untuk batuk dan napas dalam,bantu pasien untuk memegang
dada selama batuk.
4. Evaluasi
Pada tahap akhir dari proses keperawatan adalah mengevaluasi respon pasien
terhadap yang diberikan untuk memastikan bahwa hasil yang di berikan untuk
memastikan bahwa hasil yang diharapkan telah dicapai. Evaluasi yang merupakan
proses terus menerus, diperlukan untuk menentukan seberapa baik rencana perawatan
yang dilaksanakan.
Evaluasi merupakan proses yang interaktif dan kontinu, karena setiap tindakan
keperawatan dilakukan, respon pasien di catat dan evaluasi dalam hubungannya dengan
hasil yang di harapkan kemudian berdasarkan respon pasien, revisi intervensi
keperawatan/hasil pasien yang mungkin diperlukan. Pada tahap evaluasi mengacu pada
tujuanyang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA