Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HAKIKAT PESAN DAKWAH


Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah filsafat

dakwah
Dosen Pengampu:
Drs. Study Rizal LK, M.A

Oleh:
Kelompok 11

Fathan Nasron Azis 11220530000025


Muhammad Rahya Vickatan 11220530000018
Sultan Darmawan Syah 11220530000087

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1445 / 2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan


kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta'ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
makalah “Budaya Organisasi Dalam Manajemen Dakwah” ini dapat diselesaikan. Shalawat serta
salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam yang telah membimbing umat manusia dari berbagai macam permasalahan menuju
kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembacanya. Demikian ini kami berusaha menyusun makalah ini selengkap-lengkapnya. Akan
tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan dan
kekurangan pengetahuan serta minimnya pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi pembuatan makalah berikutnya. Dan kami
sebagai penyusun makalah ini berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam mencapai
suatu tujuan yang diharapkan. Aamiin yaa Robbal’alamin .
Dan dengan ini kami sebagai penyusun makalah ini juga mengucapkan banyak terimakasih
kepada Drs. Study Rizal LK, M.A
Selaku dosen pembimbing kami di mata kuliah Filsafat Dakwah. Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh

Jakarta, 19 November 2023

Kelompok 11

2
3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah secara lughotan adalah ajakan atau seruan kepada jalan Allah. Hal ini
senada dengan firman Allah dalam Surat An-Nahl, 125 yang artinya: “Ajaklah ke jalan
Tuhanmu dengan hikmah, mauidzoh hasanah dan bermujadalahlah dengan cara sebaik-
baiknya. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dia lebih mengetahui siapa yang mendapatkan petunjuk.” Jalan Allah itu tidak lain
adalah agama Islam.

Islam sesuai dengan namanya adalah agama keselamatan. Agama yang mengajarkan agar
manusia memperoleh keselamatan baik di dunia maupun kelak di akhirat. Sebagai jalan
keselamatan, maka pastilah bahwa orang yang beragama Islam akan mendahulukan
keselamatan tersebut di dalam kehidupannya..

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pesan dakwah ?

2. Teori apa saja yang terdapat pada pesan dakwah ?


C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui dan memahami pengertian pesan dakwah.
2. Mengetahui dan memahami teori yang terdapat pada pesn dakwah.

4
A. Pengertian Pesan Dakwah.
Pesan dakwah (maaddah al-Dakwah) adalah isi atau materi yang disampaikan oleh da’i kepada
mad’u1. Maddah dakwah tersebut meliputi bidang aqidah, syariah, ibadah, mua’amalah dan
akhlak. Kesemua materi dakwah ini bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah Rasulullah S.A.W
hasil ijtihad ulama dan sejarah peradaban islam 2. Secara umum materi dakwah dapat
diklasifikasikan menjadi 4 masalah pokok, yaitu:
1. Masalah aqidah (keimanan).
Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah islamiah. Aspek akidah ini
yang akan membentuk moral (akhlak) manusia. Oleh karena itu, yang pertama sekali
dijadikan maddah dalam dakwah islam adalah masalah keimanan.

2. Masalah syariah.
hukum atau syariah sering disebut sebagai cermin peradaban dalam pengertian bahwa
ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban mencerminkan dirinya dalam
hukum-hukumnya. Pelaksanaan syariah merupakan sumber yang melahirkan
peradaban islam, yang melestarikan dan melindunginya dalam sejarah. Materi dakwah
yang bersifat syariah ini sangat luas dan mengikat seluruh umat islam. Ia merupakan
jantung yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan umat muslim.

3. Masalah muamalah.
Islam merupakan agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar porsinya
daripada ibadah. Cakupan aspek muamalah jauh lebih luas daripada ibadah. Statement
ini dapat dipahami dengan alasan:
a. Dalam al-qur’an dan hadis mencakup proporsi terbesar sumber hukum yang
berkaitan dengan muamalah.
b. Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran lebih besar
daripada ibadah yang bersifat perorangan. Jika urusan ibadah dilakukan tidak
sempurna atau batal, karena melanggar pantangan tertentu, maka kafaratnya
adalah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan muamalah. Sebaliknya,
jika orang tidak baik dalam urusan muamalah, maka ibadah tidak dapat
menutupinya.
c. Melakukan amal baik dalam bidang kemasyarakatan mendapatkan ganjaran
lebih besar daripada ibadaha sunnah.

1
M. Nur. Wahyu Ilahi. Manajemen dakwah. Jakarta. Prenada Media group.hlm 24
2
Wahidin Saputra. Pengantar Ilmu Dakwah. .jakarta. Rajawali pers. 2011
5
4. Masalah akhlak.
secara terminologi, pembahasan akhlak berkaitan dengan masalah tabiat atau kondisi
temperatur batin yang mempengaruhi prilaku manusia. Berdasarkan pengertian ini,
maka ajaran akhlak dalam islam pada dasarnya meliputi kualitas perbuatan manusia
yang merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaannnya.
Materi akhlak ini dimaksudkan untuk dapat menetukan baik dan buruk, akal, dan qalbu
berupaya untuk menentukan standar umum melalui kebiasaan masyarakat. Karena
ibadah dalam islam sangat erat hubungannnya dengan akhlak. Pemakaian akal dan
pembinaan akhlak mulia merupakan ajaran islam.3

B. Karakteristik Pesan Dakwah.


Pada dasarnya materi dakwah meliputi bidang pengajaran dan akhlak. Bidang pengajaran harus
menekankan dua hal, pertama, pada hal keimanaan, ketauhidan sesuai dengan kemampuan pikir
objek dakwah,. Kedua, mengenai hukum-hukum syar’i seperti wajib, haram, sunnah, makruh dan
mubah.4 Beberapa karakteristik pesan dakwah ialah:
1. Orisinal dari Allah SWT.
Orisinal tersebut dimaksudkan bahwa pesan dakwah ini benar-benar
bersumber dari Allah yaitu Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi manusia.

2. Mudah dan membawa kebaikan.


Kemudahan ajaran islam juga menjadi karakter pesan dakwah. Semua
perintah islam bisa ditoleransi dan diberi keringanan jika menemui kesulitan
dalam pelaksanaannya.

3. Seimbang.
Keseimbangan merupakan posisi di tengah-tengah diantara dua
kecenderungan. Ketika ada manusia yang diliputi nafsu keserakahn, pasti ada
manusia lain yang tertindas. Islam mengatur hal ini dengan kewajiban zakat.

4. Lengkap dan Universal.


Karakteristik pesan dakwah selanjutnya adalah universal, artinya mencakup
semua bidang kehidupan dengan nilai-nilai mulai yang diterima oleh semua

3
Op, Cit.hlm 31
4
Kahatib Pahlawan Kayo. Manajemen Dakwah: dari dakwah konvensional menuju dakwah kontemporer. . Jakarta.
Amzah. 2007
6
manusia beradab.

5. Masuk akal.
Ajaran islam memandang kehidupan manusia secara realistis dengan
menempatkan manusia pada kedudukna yang tinggi. Hal ini ditandai dengan
dorongan mansuai untuk selelalu menggunakan akal pikirannya secara benar.
Jika manusia tidak menmanfaatkan akalnya maka ia mudah hanyut dalam
kerusakan.

C. Teori Pesan Dakwah.


Teori pesan dakwah bisa dilakukan dengan mengambil teori-teori yang ada dalam ilmu
komunikasi atau ilmu sosial lainnya, kemudian teori tersebut diperkuat atau dianalisis dengan
menggunakan sumber-sumber islam, seperti Al-Qur’an Al-Hadist, atau dari pemikiran para
cendikiawan dan ilmuan muslim.
1. Teori Retorika.
Retorika merupakan teknik penyampaian pesan paling banyak digunakan dalam dakwah
islam dan telah memiliki sejarah yang panjang. Retorika menjadi seni untuk
menyampaikan pesan secara efektif, khususnya seni berpidato.

2. Teori Hermeneutika.
Selain membangun sikap kritis mad’u terhadap pesan yang disampaikan , teori ini juga
bermanfaat dalam pengembangan pesan.

3. Teori Sanad.
Beberapa prinsip yanag harus diambil dari kajian sanad hadits yaitu:
Pertama, ketersambungan pesan yang disampaiakan, pesan yang kurang jelas, terlalu
banyak, dan menggunakan kata-kata yang abstrak dan multitafsir merupakan sebagian dari
faktor yang menyebabkan pesan tidak sambung.
Kedua, kredibiltas memberi pesan. Dalam menyampaikan hadis, kredibilitas
perawi amat menentukan kualitas hadis. Demikian juga ketika teori tersebut digunakan,
kualitas pesan banyak ditentukan oleh kapabilitas dan pengalaman dari pemberi pesan.
Pesan yang sama akan dimaknai berbeda dikarenakan perbedaan pada kapabilitas seorang
pemberi pesan. Ketiga, pesan yang diberikan tidak boleh menyimpang dengan aturan yang
ada.

7
4. Teori Filantropi.
Teori filantropi sebagai teori pesan dakwah dapat dilakukan melalui cara-cara sebagai
berikut:
a. Membangun persepsi yang positif di masyarakat, tentang peran dan efek dari prilaku
kedermawanan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
b. Mempraktikan dan memberi contoh kepada masyarakat tentang pelaksanaan filantropi
yang sesuai dengan ajaran islam.
c. Membentuk lembaga filantropi sebagai wadah untuk mengelola dan mendistribusikan
hasil penggalangan dana secara profesional.
d. Membuat strategi dan program yang menarik, sehingga masyarakat luas tertarik untuk
berpartisipasi dalam program filantropi.
e. Adanya kerajasama yang baik antara da’i dan filantropi dan antara lembaga filantropi,
sehingga masyarakat lebih mengenal dan memahami konsep filantropi dan aplikasinya
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

D. Efektifitas Pesan Dakwah dan Indikator Keberhasilan Dakwah.


Aktivitas dakwah dikatakan berhasil atau efektif manakala pesan yang disampaikan oleh da’i
kepada mad’u dapat dipahami secara menyeluruh dan diungkapkan dengan tindakan nyata.
Seorang da’i haruslah memahami karakter mad’u, mengetahui klasifikasi dan karakter mad’u
agar pesan dakwah dapat diterima dengan baik.5
Indikator Keberhasilan Dakwah adalah alat atau parameter yang digunakan untuk
mengukur pencapaian tujuan-tujuan yang diinginkan dalam dakwah. Indikator ini bisa berupa
aspek kuantitatif dan kualitatif yang menunjukkan dampak dari pesan dakwah yang
disampaikan.
Dalam evaluasi efektivitas pesan dakwah, penting untuk memperhatikan konteks, target
audiens, serta tujuan-tujuan yang diinginkan. Ini membantu dalam menentukan indikator
keberhasilan yang sesuai dan relevan untuk menilai dampak pesan dakwah yang
disampaikan.

5
Noor Rohman Fauzan dan ahmad Nurisman. Jurnal an-nida: jurnal komunikasi islam..2014
8
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dakwah secara lughotan adalah ajakan atau seruan kepada jalan Allah. Hal ini senada
dengan firman Allah dalam Surat An-Nahl, 125 yang artinya: “Ajaklah ke jalan Tuhanmu
dengan hikmah, mauidzoh hasanah dan bermujadalahlah dengan cara sebaik-baiknya.
Pesan dakwah (maaddah al-Dakwah) adalah isi atau materi yang disampaikan oleh da’i
kepada mad’u.

Pada dasarnya materi dakwah meliputi bidang pengajaran dan akhlak. Bidang
pengajaran harus menekankan dua hal, pertama, pada hal keimanaan, ketauhidan sesuai
dengan kemampuan pikir objek dakwah. Teori pesan dakwah bisa dilakukan dengan
mengambil teori-teori yang ada dalam ilmu komunikasi atau ilmu sosial lainnya, kemudian
teori tersebut diperkuat atau dianalisis dengan menggunakan sumber-sumber islam, seperti
Al-Qur’an Al-Hadist, atau dari pemikiran para cendikiawan dan ilmuan muslim.

Aktivitas dakwah dikatakan berhasil atau efektif manakala pesan yang disampaikan oleh
da’i kepada mad’u dapat dipahami secara menyeluruh dan diungkapkan dengan tindakan
nyata. Dalam evaluasi efektivitas pesan dakwah, penting untuk memperhatikan konteks,
target audiens, serta tujuan-tujuan yang diinginkan. Ini membantu dalam menentukan
indikator keberhasilan yang sesuai dan relevan untuk menilai dampak pesan dakwah yang
disampaikan.

9
DAFTAR PUSTAKA.

Kahatib Pahlawan Kayo. Manajemen Dakwah: dari dakwah konvensional menuju dakwah
kontemporer. . Jakarta. Amzah. 2007

M. Nur. Wahyu Ilahi. Manajemen dakwah. Jakarta. Prenada Media group.hlm 24

Noor Rohman Fauzan dan ahmad Nurisman. Jurnal an-nida: jurnal komunikasi islam..2014

Op, Cit.hlm 31

Wahidin Saputra. Pengantar Ilmu Dakwah. .jakarta. Rajawali pers. 2011

10

Anda mungkin juga menyukai