Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH EFEKTIVITAS KEKUATAN INTELEKTUAL DAKWAH DI

KALANGAN REMAJA

Makalah Ini diajukan Untuk menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Filsafat Dakwah

DOSEN PENGAMPU:

DR. H. ALI MASAD, M.Pd.I

NAMA:

TANIA SEPTA VENISA (04010222015)

PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah, penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik dan hidayah. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW
yang menjadi suri tauladan bagi umat Islam dan sebagai Rahmatan lil alamin.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat dakwah yang
bertajuk “Pengaruh Efektivitas Kekuatan Intelektual Dakwah Di Kalangan Remaja”. Penulis
harap, makalah ini dapat memberikan manfaat, baik untuk penulis pribadi, maupun pembaca
lainnya. Dalam menyusun makalah, penulis berusaha sebaik mungkin untuk membuat
pembaca tertarik dengan makalah ini.
Demikian, berbagai saran dan kritik penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................................ ii

Daftar Isi ..........................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................................4

A. Latar Belakang ......................................................................................................4


B. Rumusan Masalah ................................................................................................4
C. Tujuan Makalah ...................................................................................................4

Bab II Tinjauan Pustaka ................................................................................................... 5


A. Pengertian Intelektual ..........................................................................................5
B. Pengertian Dakwah ..............................................................................................5
C. Tinjauan Dakwah Di Kalangan Remaja ...............................................................6
Bab III Penutup .................................................................................................................8
A. Kesimpulan ...........................................................................................................8
B. Saran .....................................................................................................................8
Daftar Pustaka ..................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam selalu mengajak para pemeluk ajarannya untuk berdakwah. 1 Dakwah
meliputi segala upaya untuk mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan
kemungkaran seperti tuntutan agama.2 Seiring berjalannya waktu, dakwah pun
tumbuh dengan gaya dan kegiatan yang berbeda. Perkembangan dakwah cukup
dinamis dari masa ke masa. Setelah runtuhnya komunisme dan terjadinya pergesekan
hebat dalam peta kekuatan dunia, Islam semakin diminati oleh semua orang di dunia.
Fakta ini merupakan angin segar dalam pengembangan dakwah meskipun
membutuhkan kerja keras, kesabaran dan kesungguhan.3 Dakwah ibarat tongkat yang
membutuhkan konsistensi dan kerja yang konsisten dan sistematis.
Dakwah yang diharapkan mampu memecahkan persoalan kehidupan umat
menunjukkan perlunya peningkataan kegiatan dakwah. Tujuan Perbaikan dakwah
adalah untuk mencapai dan melaksanakan efektivitas dakwah. Karena fenomena
kehidupan menggambarkan bahwa realitas pertumbuhan dan perkembangan dakwah
berjalan beriringan dengan maraknya maksiat. Keengganan untuk mengamalkan
ajaran agama bahkan keengganan untuk mengetahui dan merasakan ajaran agama.
Penelitian ini sangat penting karena diharapkan dapat menyadarkan generasi muda
akan nilai-nilai ilmiah dan moral.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah kekuatan dakwah di kalangan remaja masih ada?
2. Bagaimana remaja memandang kekuatan intelektual dakwah?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Sebagai bentuk pengetahuan dan pengamalan mengenai kekuatan dakwah terhadap
remaja.
2. sebagai bentuk pemahaman remaja mengenai kekuatan intelektual dakwah.

1
Didin Hafiduddin. 2001. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani Press. hlm 76.
2
Dana Bhakti Prima Yasa. 2003. Ensiklopedia Al-Quran. Jilid 1. Yogyakarta: PT Dana Bhakti
Prima Yasa. hlm 390.
3
Wahyu Ilaihi dan Harjani Hefni Polah. 2012. Pengantar Sejarah Dakwah Cet. II. Jakarta:
Kencana. hlm 238.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN INTELEKTUAL
Ada istilah yang disebut Diábolisme untuk menggambarkan sikap ini.
Diábolos adalah setan di Yunani kuno. Tetapi dia bukan seorang atheis atau skeptis
terhadap Tuhan. Jadi istilah “diabolisme” mengacu pada pikiran dan karakter atau
pengabdian setan kepadanya.4 Seorang ilmuwan mungkin memiliki lebih banyak
pengetahuan di satu bidang, tetapi tentu saja lebih sedikit bidang lain. Jadi kita harus
saling menghormati agar kita tidak merasa lebih pintar dari yang lain.
Imam Syâfi’i seorang ulama yang banyak menulis kitab (buku) sangat
menghargai ilmu meski berasal dari kalangan penggembala. Salah jika
membandingkan suatu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya. Ini seperti
membandingkan jeruk dengan apel. Dalam dunia ilmiah mereka menggunakan istilah
"it's not apple to apple". Jika seseorang ingin membandingkan pengetahuan ilmiah,
maka perbandingannya harus dengan pengetahuan pada bidang yang sama. Namun ini
tidak berarti bahwa seorang ilmuwan atau peneliti tidak dapat mempelajari disiplin
ilmu yang bukan keahliannya. Biasanya seorang ilmuwan adalah ahli dalam satu
bidang dan orang awam dibidang lain, yang membuat interaksi interdisipliner menjadi
lebih berguna bagi para intelektual untuk memperluas manfaatnya bagi umat manusia.
B. PENGERTIAN DAKWAH
Dari sisi dakwah, remaja merupakan salah satu golongan mad’u yang
memiliki potensi besar untuk menghidupi umat. Merusak moral para remaja tentunya
akan berdampak nyata pada kehancuran masyarakat dan dapat merusak ketentraman
hidup dan ketertiban masyarakat. Dari sudut pandang dakwah, seseorang harus secara
serius mempertimbangkan tingkat dan keadaan pola pikir mad’u yang hadir saat
melakukan dakwah.
Dengan pemahaman dan kemampuan untuk mengidentifikasi, dengan dakwah
bil hikmah dan dengan kasih sayang, masalah remaja harus dilihat sebagai bagian dari
masalah pembangunan nasional, karena remaja sebagai generasi penerus bangsa akan
menentukan masa depan pembangunan bangsa dan arah kehidupan bangsa yang akan
diambil. Dengan demikian, topik dakwah di kalangan remaja merupakan salah satu
prioritas penting yang harus disikapi bersama oleh para mubaligh, guru, orang tua,

4
A. Jeffery. 1938. The Foreign Vocabulary of The Al-Quran. Cet. Baroda. hlm 48.
5
dan seluruh umat Islam. Hal ini sejalan dengan tujuan dakwah untuk mewujudkan
masyarakat islam dan rahmatan li al-alamin bagi masa depan islam.
C. TINJAUAN DAKWAH DI KALANGAN REMAJA
Memahami kepribadian remaja sangat penting dalam memecahkan atau
permasalahan remaja, terutama mengetahui berbagai faktor yang dapat memicu
munculnya permusuhan remaja dengan karakteristik yang unik. Jadi, faktornya ada
pada kemampuan mengidentifikasi dengan sasaran yang bisa dipahami, yaitu remaja.
Dari segi psikologis, batas usia remaja lebih banyak bergantung pada masyarakat
dimana remaja itu hidup. Yang dapat ditentukan adalah awal masa remaja, yaitu awal
perubahan fisik dari anak menjadi dewasa sekitar umur 12 atau awal 13 tahun
(Daradjat, 1975: 10).
Remaja digolongkan sebagai kelompok transisional (masa peralihan),
meminjam ungkapan Soerjono Soekanto. Dalam artian remaja merupakan fenomena
sosial yang hanya bersifat sementara karena berada diantara masa kanak-kanak dan
dewasa. Saat ini, remaja menghadapi masa yang diwarnai ketidakpastian dan berbagai
keraguan. Anak-anak menganggap mereka sebagai orang dewasa, dan orang dewasa
menganggap mereka sebagai anak-anak. Masa remaja sering disebut dengan masa
pubertas. Dari segi biologis, remaja mengalami perkembangan yang sangat pesat dan
tumbuh secara bertahap. Kecenderungan tersebut, seperti ditulis Agus Sujanto dalam
bukunya Development Psychology, meliputi perkembangan seksualitas, fantasi,
emosi, kehendak, pikiran, estetika dan agama. Ini adalah sesuatu yang bisa
dibanggakan oleh para remaja.
Selain uraian tentang sudut kepribadian anak muda yang telah dijelaskan
sebelumnya, perlu juga diketahui tipe-tipe remaja, seperti yang disampaikan Prof. Dr.
Ashar Sunyono Munandar, berdasarkan tingkat keharmonisan dengan lingkungannya
dan tindakannya dalam menyesuaikan diri dan lingkungan. Pertama, remaja aktif-
kreatif. Remaja tipe ini, dapat secara aktif beradaptasi dengan lingkungannya. Kedua,
remaja pasif-konfromis, yaitu tipe remaja yang melakukan perubahan tanpa banyak
tindakan. Ketiga, remaja aktif-destruktif, yaitu tipe remaja yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, meskipun ia secara aktif menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Keempat, remaja pasif respresif, yaitu remaja yang tidak atau
kurang berhasil beradaptasi. Lebih buruk lagi mereka menunjukkan lebih sedikit
upaya untuk beradaptasi. Mereka pasif dan santai.

6
Dalam tahap pencarian jati diri, seseorang ingin mendapatkan kepercayaan
dari orang dewasa meskipun tanggung jawab remaja masih relatif belum matang.
Oleh karena itu, remaja seringkali ingin membuktikan kemandiriannya dan tidak suka
orang tua mengontrol mereka terlalu ketat. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa
remaja merupakan kelompok yang sedang mengalami fase perkembangan yang
ditandai dengan adanya guncangan-guncangan internal di dalam diri mereka.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dakwah yang diharapkan mampu memecahkan persoalan kehidupan umat
menunjukkan perlunya peningkataan kegiatan dakwah. Karena fenomena
kehidupan menggambarkan bahwa realitas pertumbuhan dan perkembangan
dakwah berjalan beriringan dengan maraknya maksiat. Dengan pemahaman dan
kemampuan untuk mengidentifikasi, dengan dakwah bil hikmah dan dengan kasih
sayang, masalah remaja harus dilihat sebagai bagian dari masalah pembangunan
nasional, karena remaja sebagai generasi penerus bangsa akan menentukan masa
depan pembangunan bangsa dan arah kehidupan bangsa yang akan diambil.
B. SARAN
Dalam tahap pencarian jati diri, seseorang ingin mendapatkan kepercayaan
dari orang dewasa meskipun tanggung jawab remaja masih relatif belum matang.
Oleh karena itu, remaja seringkali ingin membuktikan kemandiriannya dan tidak
suka orang tua mengontrol mereka terlalu ketat. Dengan demikian, dapat dipahami
bahwa remaja merupakan kelompok yang sedang mengalami fase perkembangan
yang ditandai dengan adanya guncangan-guncangan internal di dalam diri mereka.

8
DAFTAR PUSTAKA

Aliyudin. (2015, Juli-Desember). Kualifikasi Da'i: Sebagai Kekuatan Idealistik dan Realistik.
Kualifikasi Da'i, 14(2), 291.

Faridah. (2015). Analisis Implementasi Keteladanan Dai Dalam Efektivitas Dakwah Di Era
Kontemporer. MIMBAR, 1(1), 93-96.

Huwaidah, H. (2020). Pemikiran Dan Gerakan Dakwah Majelis Intelektual Dan Ulama Muda
Indonesia (MIUMI) Pusat Di Era Milenial. 2.

Nuwairah, N. (2015, Juli-Desember). Peran Keluarga dan Organisasi Remaja Masjid Dalam
Dakwah Terhadap Remaja. Jurnal Al-Hiwar, 3(6), 1-4.

Utomo, B. (2023). Tantangan Dakwah Menghadapi Arogansi Intelektual Dalam Perspektif


Al-Qur'an. Jurnal Ad-Da'wah, 21(1), 27-32.

Anda mungkin juga menyukai