Disusun Oleh
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan kita rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan
penyusunan CJR Kajian Filosofi Mad’u. Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai tugas
individu dan sebagai bahan perkuliahan.
saya ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang sudah mendukung
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya yakini jauh dari kata kesempurnaan, mohon
maaf bila dalam penyusunan makalah banyak kekurangan ,semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua .
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN
1. Meningkatkan kemampuan meringkas isi jurnal.
2. Meningkatkan kemampuan membedakan suatu artikel dengan artikel lain.
3. Menilai Konstruksi Jurnal (Cover, Isis, Referensi).
C. MANFAAT
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dan sebuah jumal
atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.
4. Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap
cara penulisan, isi, dan substansi jurnal
1|Page
D. IDENTITAS JURNAL
1. IDENTITAS JURNAL UTAMA
2|Page
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
3|Page
dakwah yang ramah dan saling menghormati dengan mengutamakan toleransi
menjadi sifat dakwah di era modern. Karena da’i tidak dapat membatasi pendengar
maupun penonton televisi pada acara-acara: diskusidialog keagamaan, ceramah
tentang ibadah, akidah, syariah dan mu’amalah serta tanya jawab tentang masalah
keseharian yang dapat dituntaskan dengan ketakwaan kepada Allah Swt. Sehingga
kondisi psikologis mad’u di era modern tetap diperhatikan oleh da’i agar dapat
diprediksi perubahan perilaku masyarakat yang semakin bermanfaat untuk diri sendiri
dan lingkungan.
Fikih memuat bahasaan hasil pemikiran ajaran Islam yang aplikatif dan hasil
pemikiran itu disampaikan kepada masyarakat melalui dakwah. Jadi fikih dakwah
adalah masalah fikih yang terkait dengan kegiatan dakwah. Dalam fikih dakwah,
permasalahan semakin komplek ketika diterapkan pada masyarakat modern yang
berorientasi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi.
4|Page
Urgensi Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Ma‟ruf diambil dari kata ma‟rifah. Dalam bahasa arab asalnya adalah: suatu
kata yang diketahui oleh hati dan menenangkannya, dan dengannya jiwa merasa
sakinah. Oleh karena yang ma‟ruf itu dinamakan ma‟ruf adapun ma‟ruf menurut
syariat adalah semua isim yang dicintai oleh Allah Ta‟ala; di antaranya adalah taat
dan berbuat baik kepada hambaNya. Dan mungkar menurut bahasa adalah suatu
isimyang diingkari oleh jiwa, tidak diterima, dibenci serta tidak diketahui. Ia adalah
kebalikan dari ma‟ruf. adapun menurut syari‟at adalah semua isimyang diketahui
oleh syar‟at maupun akal tentang jeleknya; yakni maksiat kepada Allah SWT dan
menzhalimi hambaNya.
Psikologi Mad’u
Psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno, dari kata psyche dan logos. Secara
etimologis psyche berarti jiwa, roh, sukma dan nyawa, logos, bermakna ilmu, kajian
atau studi. Jadi secara etimologis, psikologis sering diartikan sebagai ilmu jiwa atau
ilmu yang mempelajari tentang roh. Arti psikologi sebagai suatu kajian (studies)
tentang jiwa atau roh bertahan dalam waktu yang cukup lama, terutama ketika
psikologi masih merupakan bagian dari filsafat atau sering disebut dengan psikologi
kuno
Mad‟u adalah objek dakwah bagi seorang da‟i yang bersifat individual, kolektif
atau masyarakat umum. Masyarakat sebagai objek dakwah atau sasaran dakwah
merupakan salah satu unsur yang penting dalam sistem dakwah yang tidak kalah
peranannya dibandingkan dengan unsur-unsur dakwah yang lain. Oleh sebab itu
masalah masyarakat ini seharusnya dipelajari dengan sebaik-baiknya sebelum
melangkah ke aktivitas dakwah yang sebenarnya, itu sebagai bekal dakwah dari
seorang da‟i/mubaligh hendaknya bekal dirinya dengan beberapa pengetahuan dan
pengalaman yang erat hubungannya dengan masalah masyarakat.
Pengetahuan tentang apa dan bagaimana mad‟u baik ditinjau dari aspek
psikologis, pendidikan, lingkungan sosial, ekonomi serta keagamaan, merupakan
suatu hal yang pokok dalam dakwah tersebut sangat membantu dalam pelaksanaan
dakwah, terutama dalam hal penentuan tingkat dan macam materi yang akan
disampaikan, atau metode apa yang akan diterapkan, serta media apa yang tepat untuk
dimanfaatkan, guna menghadapi mad‟u dalam proses dakwahnya.
5|Page
Mad‟u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atas manusia penerima
dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang
beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan.
Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan untuk mengajak
mereka untuk mengikuti agama Islam, sedangkan kepada orangorang yang telah
beragama Islam dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ihsan.
Secara umum al-Qur‟an menjelaskan ada tiga tipe mad‟u, yaitu : mukmin, kafir, dan
munafik.
6|Page
BAB III
ANALISIS JURNAL
7|Page
B. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JURNAL
8|Page
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mad‟u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atas manusia penerima dakwah,
baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun
tidak, atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum
beragama Islam, dakwah bertujuan untuk mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam,
sedangkan kepada orangorang yang telah beragama Islam dakwah bertujuan meningkatkan
kualitas iman, Islam, dan ihsan. Secara umum al-Qur‟an menjelaskan ada tiga tipe mad‟u,
yaitu : mukmin, kafir, dan munafik
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil Critical Journal Review yang reviewer review diatas yang lebih
cocok dijadikan bahan bacaan adalah jurnal pembanding dikarenakan memuat pengertian
mad’u secara jelas dan lengkap
9|Page