Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah: Filsafat Dakwah

CRITICAL JURNAL REVIEW


Disusun Oleh:

BAGUS PRASETYA

0101192024

Prodi/ Kelas:

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (C)

SEMESTER II

Dosen Pengampu:

Drs. Hj. Nashrillah MG, MA

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah “Critical Journal Review”.
Semoga rahmat dan salam selalu tercurahkan kepada kita sebagaimana Allah Subhanahu wa
Ta’ala curahkan kepada nabi besar kita Muhammad SAW.

Makalah “Critical Journal Review” ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mandiri mata kuliah Filsafat Dakwah.

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dalam penulisan makalah ini, masih
banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini. Untuk itu penyusun mengharapkan
teguran ataupun kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan yang akan datang.

Akhir kata, penyusun sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoha akalah ini
bermanfaat dan menambah wawasan serta peningkatan ilmu bagi kita semua. Amin ya rabbal
‘alamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Medan, Maret 2020

Penyusun
BAB I
IDENTITAS JURNAL

A. Jurnal I
1. Judul : Filsafat dan Dakwah
2. Penulis : Ahmad Asmuni
3. Jurnal :
4. Volume :8
5. Nomor :1
6. Tahun : 2017
7. Halaman : 1-14

B. Jurnal II
1. Judul : Filsafat Dakwah Yang Terabaikan
2. Penulis : Lutfi Ulfa Ni’amah
3. Jurnal :
4. Volume :4
5. Nomor :1
6. Tahun : 2016
7. Halaman : 1-26

BAB II
RANGKUMAN JURNAL

A. Jurnal I
Menurut Sambas (2009: 7), filsafat dakwah merupakan relasi dan aktua-lisasi
imani manusia dengan agama Islam, Allah dan alam (lingkungan, dunia). Pandangan
Sukriyanto tentang filsafat dakwah begitu umum sehingga belum menyentuh pada
wilayah ontologi, epistemologi dan aksiologi dakwah. Pembahasan filsafat dakwah
seakan-akan sama dengan kajian teologi atau tauhid. Filsafat Dakwah sendiri menurut
Sulisyanto (2006: 13) menyatakan bahwa filsafat dakwah adalah subdisiplin (cabang)
dari filsafat Islam yang secara khusus membahas membicarakan diskursus dakwah
dari sudut pandang filosofis Islam, yakni membicarakan hakikat dakwah dan tujuan
dakwah, epistimologi, dan aksiologi dakwah. Terkait pendapat di atas, Basit (2012:
13) nampaknya kurang sependapat dengan Suisyanto yang mengata-kan bahwa
filsafat dakwah merupakan cabang dari filsafat Islam yang khusus membicarakan
dakwah. Menurutnya teramat jarang dan bahkan tidak ada filsuf yang secara spesifik
membahas dakwah. Filsuf Muslim umumnya 96 membahas Tuhan, manusia,
penciptaan alam, metafisika, logika dan etika. Syukriadi Sambas yang mendefinisikan
filsafat dakwah bertitik tolak dari pemahaman terhadap arti hikmah yang diambil dari
Al-Qur'an. Kemudian dihubungkan dengan penger-tian filsafat sebagai kegiatan
berpikir sehingga dihasilkan pengertian filsafat dakwah, yakni pemikiran yang
mendasar, sistematis, logis dan menyeluruh tentang dakwah Islam sebagai sebuah
sistem aktualisasi ajaran Islam di sepanjang zaman. Menurut Abdul Basit filsafat
dakwah adalah cabang ilmu dakwah yang membahas tentang ontologi, epistemologi,
dan aksiologi dakwah dalam sistem ajaran Islam dan kehidupan manusia.
Tujuan mempelajari filsafat dakwah secara umun menurut pendapat Abdul
Basit adalah: membekali mahasiswa atau da'i untuk berpikir kritis, analitis dan
sistematis dalam mengembangkan kegiatan dakwah dan dalam menghadapi bcrbagai
macam pcrsoalan keumatan serta dapat memberikan solusi alternatif dalam
memecahkan persoalan tersebut. Adapun tujuan khusus dari mempelajari filsafat
dakwah menurut Abdul Basit (2012: 28) adalah:
1. Mahasiswa memahami bahwa Islam adalah agama dakwah yang harus di-
transformasikan kepada seluruh umat manusia.
2. Mahasiswa atau da'i mampu mcnjelaskan tentang dakwah Islam sebagai
bagian dari sistcm kehidupan manusia.
3. Mahasiswa atau da'i dapat memanfaatkan semaksimal mungkin akal yang
diberikan oleh Allah dalam pengembangan dakwah Islam.
4. Mahasiswa atau da'i dapat memahami ontologi, epistemologi, dan aksiologi
dakwah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan dakwah me-rupakan
fenomena sosial yang dapat ditcliti dan dianalisis menjadi teori-teori dakwah yang
dapat digunakan dalam pengembangan keilmuan dakwah. Untuk mendukung
kctercapaian tujuan tersebut diperlukan landasan filsufi dan kerangka berpikir yang
sistematis dan sesuai dengan prosedur ilmiah. Untuk itulah filsafat dakwah menjadi
ilmu dasar yang mampu memberikan bekal bagi para pencliti dan ilmuwan yang
memiliki concern dalam pengembangan keilmuan dakwah dan sekaligus sebagai
bekal dalam menggerakkan aktivitas dakwah di masyarakat.
B. Jurnal II
Filsafat dakwah sebagai landasan pemikiran dari suatu ilmu dalam mencapai
tujuan ilmu, mempunyai obyek kajian yang berbeda dengan ilmu lainnya. Dalam ilmu
dakwah, tujuannya ialah mencapai kebahagiaan yang dirasakan di dunia sesuai
dengan perintah Al-Qur’an dan hadist Nabi. Oleh karenanya, dimensi transendensi
dari kajian ini mesti diperhitungkan. Hal ini juga yang membedakan antara satu
disiplin dengan lainnya. Membahas objek filsafat dakwah berarti membahas fokus
yang akan menjadi kajian dalam filsafat dakwah. Secara objek material, filsafat
dakwah mengkaji tentang Tuhan, manusia, lingkungan dan ajaran islam. Tuhan yang
menurunkan ajaran kepada Rasul merupakan sumber kebenaran dan sumber tujuan
yang akan diraih oleh manusia. Karenanya tuhan perlu dikenal, dihayati dan dipahami
sehingga manusia dapat mengabdi dan berterimakasih kepada-Nya. Untuk tujuan
tersebut, maka dalam aktivitas dakwah tidak terlepas dengan pembahasan tuhan dan
relasinya dengan manusia.
Aktivitas dakwah juga perlu mempertimbangkan lingkungan sebagai temat
berlangsungnya dakwah. Kesuksesan dan kegagalan dakwah salah satunya ditentukan
oleh faktor lingkungan. Jika masyarakat di lingkungan tertentu tidak mendukung
aktivitas dakwah, maka dakwah tidak bisa dilaksanakan dan akan mengalami
kegagalan. Begitu juga ajaran Islam sebagai pesan kebenaran yang akan disampaikan
menjadi bahasan dalam filsafat dakwah. Pesan kebenaran perlu disampaikan dengan
menggunakan strategi, metose dan media yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
pengetahuan masyarakat.
Untuk membedakan filsafat dakwah dengan ilmu lainnya, maka perlu
dirumuskan objek forma filsafat dakwah. Menurut syukriyanto, objek filsafat dakwah
adalah mempelajari bagaimana hakikat dakwah. Sedangkan Suisyanto mengatakan
bahwa objek forma filsafat dakwah adalah usaha untuk mendapatkan pengetahuan
yang sedalam-dalamnya tentang proses penyampaian ajaran Islam. Berbeda dengan
kedua pendapat diatas, penulis lebih setuju dengan pendapat Abdul Basyit dalam
bukunya Filsafat Dakwah, menyatakan bahwa objek forma filsafat dakwah yaitu
membahas ontologi, epistimologi, dan aksiologi dakwah.
BAB III
ANALISIS JURNAL

A. KELEBIHAN JURNAL
1. Jurnal I
Kelebihan dari jurnal pertama yang berjudul “Filsafat dan Dakwah” karya
Ahmad Asmuni yaitu judul yang digunakan tidak terlalu panjang dan jelas serta padat
dan juga di dalam jurnal ini terdapat pembahasan yang sesuai dengan judul besar dari
jurnal tersebut. Selain pembahsan mengenai pengertian dari Filsafat, pengertian
Dakwah dan pengertian filsafat dakwah, di dalam jurnal ini juga terdapat pembahasan
mengenai tujuan mempelajari filsafat dakwah dan juga manfaat filsafat dalam
pembangunan dakwah. Pada bagaian abstrak jurnal ini juga telah mewakili apa yang
akan dibahas paa bagian isi/ pembahasan dalam jurnal. Selain itu, pembahasan yang
di paparkan mudah dipahami oleh pembaca serta pembahasan yang menggunakan
bahasa asing disertakan dengan terjemahannya sehingga pembaca yang tidak
mengetahui bahasa asing dapat membaca terjemahannya.

2. Jurnal II
Kelebihan dari jurnal kedua ang berjudul “Filsafat Dakwah Yang Terabaikan”
karya Lutfi Ulfa Ni’amah bahwasannya di dalam jurnal ini lebih fokus membahas
mengenai perkembangan-perkembangan dakwah, perbedaan pemikiran dakwah
sebagai kegiatan dan dakwah sebagai ilmu,pengaruh pemikiran dakwah dengan
pendekatan teologis-filosofi dan makna filsafat dakwah menurut para ahli dan juga
aspek-aspek mengenai rumusan obyek material dan objek formal dakwah menurut
para ahli. Kemmudian mengenai abstrak yang ada pada jurnal ini, penulis
menjelaskan bahwa ilmu filsafat tidak bisa dipisahkan dengan dakwah begitu juga
sebaliknya serta urgensi filsafat dakwah bagi efektifitas dakwah dalammasyarakat.

B. Kelemahan Jurnal
1. Jurnal I
2. Jurnal II
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan dua jurnal tersebut yaitu filsafat
dakwah filsafa merupakan cabang ilmu dakwah yang membahas tentang ontologi,
epistemologi, dan aksiologi dakwah dalam sistem ajaran Islam dan kehidupan
manusia. Untuk membedakan filsafat dakwah dengan ilmu lainnya, maka perlu
dirumuskan objek formal filsafat dakwah.

Anda mungkin juga menyukai