Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SALWA SABILA

NIM : 0310192054
PRODI / SEMESTER : TADRIS BIOLOGI 2 / SEMESTER 1
DOSEN PENGAMPU : NURUL HIDAYAH,M.Pd.I
RESUME : QISM AL-MA’AD

A. PENGERTIN QISM AL-MA’AD

Al-Ma’ad artinya “janji-janji” Allah kepada manusia di hari akhirat setelah


berakhirnya kehidupan di dunia. Jadi Al-Ma’ad merupakan pembahasan yang
berhubungan dengan hari akhirat setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Al-
ma’ad merupakan penegasan keyakinan akan berakhirnya alam duniawi dan berganti
dengan alam akhirat untuk menusia bangkit mempertanggungjawabkan segala
perbuatannya di dunia selama hidup.Kedudukan iman kepada hari akhir atau hari
kebangkitan merupakan bagian ushuluddin yang mesti dimiliki oleh semua agama
selain ketuhanan dan kenabian. Artinya, kita meyakini dengan pasti kebenaran
terjadinya hari kebangkitan atau hari akhir sebagai tempat untuk menerima segala
balasan kehidupan di dunia yang telah dilakukan oleh manusia baik berdasarkan nas-nas
wahyu (al-Quran dan hadits) maupun akal.
Orang beriman wajib mempercayai hari kiamat, karena hal itu sudah merupakan
janji Allah kepada manusia. Bahkan secara khusus Allah SWT menamakan salah satu
surat Al-Qur’an itu dengan nama al-Qari’ah (Hari Kiamat). Pada hari kiamat Allah
menjanjikan peristiwa-peristiwa yang pasti akan dihadapi manusia, yaitu : 1)
pembangkitan manusia dari kuburnya, setelah malaikat Israfil menuip terompetnya yang
kedua. 2) keadaan mengenai mahsyar. Yaitu, dikumpulkannya semua bani Adam dari
segenap bangsa dan masa disuatu tempat, setelah mereka dihidupkan kembali dari
kuburnya. 3) Hari Hisab, yaitu hari dihitung dan diteliti semua amal manusia yang baik
dan burukdimasa hidupnya di dunia. 4) Mizan, ialah ditimbangnya semua amal manusia
ketika hidupnya di dunia, yang baik dan yang jahat. 5) Tentang Shirath atau jembatan.
6) tentang syafaat. 7) penetapan terakhir bagi manusia untuk selama-lamnya disurga
atau dineraka.
1. Hari kebangkitan
Setelah Allah menghncur leburkan dunia serta mematikan semua manusia dan
makhluk lainnya yang diawali dengan malaikat Israfil menuipkan terompetnya,
maka selanjutnya Allah akan menghidupkan manusia dari kematiannya serta
dikembalikan seperti sedia kala. Peristiwa pembangkitan ini sering juga disebut
dengan “ yaumunnas’i” atau “yaumul ba’ats”.
2. Hari pengumpulan
Setelah manusia dibangkitkan dari kemtiannya, kemudian manusia itu akan
dihalal dan dikumpulkan di suatu tempat yang dnamakan “Mahsyar”. Yaitu suatu
tempat berkumpulnya semua umat manusia semenjak Adam sampai pada masa
yang terakhir. Keadaan makhluk yang berada di mahsyar dalam keadaan gelisah,
menginginkan lekas-lekas menerima keputusan terrakhir, hasil hisab masuk surga
atau masuk neraka. Pada waktu itu manusia meminta syafaat kepada para nabi-nabi,
tetapi semua nabi-nabi mengatakan uzurnya, sehingga pada akhirnya nabi
Muhammad lah yang menyampaikan permohonan kepada Allah untuk lekas-lekas
mengadili makhluk-makhluk semuanya. Peristiwa inilah yang disebut syafa’at
kubra.
Mula-mula manusia seluruhnya seakan-akan berada dihadapan Allah dan
diperlihatkan kepada mereka amal-amal dan buku-buku catatan mengenai amal
mereka yang baik atau buruk, kemudian diminta keterangan-keterangannya. Cara
memberikan buku catatan terrsebut ialah dengan memberikan buku catatan amal
kebaikan pada tangan kanan dan memberikan catatatn kejahatan pada tangan
kirinya, sehingga tiap-tiap orang dapat mengetahui dengan jelas. Sesudah itu, lalu
dihitunglah berapa secara teliti dan seadil-adinya.
3. Hari perhitungan
Peristiwa ini disebut dengan Hisab. Hisab ialah sewaktu Alalh memperlihatkan
kepada hamba-nya sebelum pembubaran dari mahsyar, semua amal-amalnya yang baik
maupun yang buruk dengan secara perinian tidak hanya global.

4. Hari penimbangan
Peristiwa ini disebut mizan. Mizan ialah timbangan untuk menimbang amal
semua makhluk dengan perinciannya. Tiap-tiap orang mempunyai mizan masing-
masing yang nampak didepannya. Tiap-tiap orang dapat melihat keadaan
timbangan amalnya masing-masing secara serempak bersama-sama.
5. Hari melewati titi
Peristiwa ini disebut shirath. Menurut riwayat-riwayat yang kita dapat dalam
hadis, bahwasanya (jembatan) itu memang sungguh-sungguh ada yang melintang di
atas api neraka. Demikian pula dalam hadis banyak disebut sifat-sifat shirath
ini,seperti amat halusnya, lebih halus dari pada rambut yang dibelah tujuh, lebih
tajam dari pedang. Siapa yang dapat melaluinya sampai ujungnya, dapatlah mencapai
surga. Sedang mudah atau sukarnya melalui shirath itu tergantung pada amal
seseorang di dunia.
6. Surga atau neraka
Syurga atau neraka adalah tempat terakhir dan abadi yang disediakan Allah bagi
manusia sebagai pembalasanyang layak bagi amal perbuatannyadi dunia. Syurga,
sebagai tempat kenikmatan bagi orang-orang shalih. Sedangkan neraka, adalah
tempat siksaan bagi orang-orang yang tidak mentauhidkan Allah.
7. Syafa’at
Asal makna syafa’at adalah genap (kebalikan dari ganjil), peristiwa ini dinamakan
syafa’at karena orang yang membutuhkan keringanantersebut meminta bantuan
kepada orang lain, agar orang tersebut membantunya bersama-sama memohonkan
keringanan atau kebebasan dari tuntutan. Jadi, ia tidak mengajukan sendiri (ganjil),
melainkan berdua (genap).
Jadi dapat disimpulkan bahwa, syafa’at adalah suatu keistimewaan yang akan
diberikan oleh Allah kepada hambanya, dengan memberi keringanan atau diberi
kebebasan dari tuntutan, akan tetapi kita tidak dapat mengetahui bagaimana hakikat
dan cara-caranya.

Anda mungkin juga menyukai