Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian teologi islam


Teologi ialah pemikiran sistematis yang berhubungan dengan alam semesta. Terdiri dari dua kata
yaitu theos yang artinya tuhan dan logos yang artinya ilmu . jadi teologi bisa di sebut ilmu
ketuhunan
Teologi sebagaimana diketahui membahas ajaran-ajaran dasar itu dari suatu agama. Setiao orang
ingin menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam yang terdapat dalam agaman yang
dianutnya . mempelajari teologi akan memberi seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan
pada landasan kuat dan tidak mudah di ombang-ambingkan oleh peredaran zaman.
Teologi islam juga disebut ilmu tauhid. Kata tauhid mengandung arti satu atau esa dalam
pandangan islam sebagai agama yang motoisme, merupakan sifat yang terpenting diantara sifat-
sifat tuhan. Ditinjau dari sudut bahasa {etimologi} kata tauhid adalah bentu masdar dari asal kata
kerja lampau, yaitu wahhada, yuwahhidu, wahda yang memiliki arti mengesakan atau
menunggalkan.
Teologi ialah ilmu yang mengutamakan pemahaman masalah-masalah ketuhanan dalam
pendekatannya yang rasional dari tauhid bersama syariat yang membentuk orientasi keagamaan
yang lebih bersifat eksoteris

2, Sains
Islam memiliki tingkat kepedulian dan perhatian penuh kepada ummatnya agar terus berproses
untuk menggali potensi-potensi alam dan lingkungan menjadi sentrum peradaban yang gemilang.
Dalam konteks ini tidak ada pertentangan antara sains dengan islam, dimana keduanya berjalan
seimbang dan selaras untuk menciptakan khazanah keilmuan dan peradaban manusia yang lebih
baik dari sebelumnya.
Sebagian saintis berasumsi bahwa metode ilmiah merupakan satu-satunya sumber pengetahuan
yang dapat dipercaya dan di pahami. Penganut paham ini cenderung memaksakan otoritas sains
ke bidang-bidang di luar sains. Sedangkan agama, bagi sebagian kalangan saintis barat dianggap
subjektif, tertutup dan sangat sulit berubah. Keyakinan terhadap agama juga tidak dapat di terima
karena bukanlah data publik yang dapat di uji dengan percobaan dan kriteria sebagaimana halnya
sains.
Satu cara untuk menghindari konflik antara sains dan agama adalah dengan memisahkan dua
bidang itu dalam kawasan berbeda. Agama dan sains dianggap mempunyai kebenaran sendiri-
sendiri yang terpisah satu sama lain, sehingga bisa hidup berdampingan dan damai. Pemisah
wilayah ini tidak hanya di motivasi oleh kehendak untuk menghindari konflik yang menurut
mereka tidak perlu tetapi juga di dorong oleh keinginan untuk mengakui perbedaan karakter dari
setiap era pemikiran ini.
Pemisah wilayah ini dapat berdasarkan masalah yang di kaji, domain yang di rujuk dan metode
yang di gunakan. Mereka berpandangan bahwa sains berhubungan dengan fakta dan agama yang
mencakup nilai-nilai. Dua domain yang terpisah ini kemudian ditinjau dengan perbedaan bahasa
dan fungsi masing-masing.
Dapat disimpulkan bahwa kesejajaran konseptual maupun metodologis menawarkan
kemungkinan interaksi antara sains dan agama secara dialogis dengan tetap mempertahankan
integritas masing-masing.
Ada tiga versi berbeda dalam integritas, yaitu
a. Natural theology
Mengklaim bahwa eksistensi tuhan dapat disimpulkan dari bukti tentang desain alam
dengan keajaiban struktur alam yang membuat kita semakin menyadari bahwa alam ini
adalah karya allah swt.

b. Theology of nature
Berasal dari tradisi keagamaan dan wahyu historis. Theology of nature tidak berasal dari
sains sebagaimana natural theology. Dalam theology of nature ia berpendapat bahwa
sumber utama teologi terletak diluar sains tetapi ia juga berpendapat bahwa beberapa
doktrin tradisional harus dirumuskan ulang dalam sinaran sains terkini. Karena secara
khusus doktrin tentang penciptaan dan sifat dasar manusia di pengaruhi oleh temuan-
temuan sains.

c. Sintesis sistematis
Integritas yang sistematis dapat dilakukan jika sains dan agama memberikan kontribusi
kearah pandangan dunia yang lebih koheren yang dielaborasi dalam kerangka metafisika
yang komprehensif.

Disini ilmu sains juga membahas tentang manusia. Dimana manusia itu mempunyai kedudukan
dalam alam semesta. Pemahaman tentang manusia merupakan bagian dari kajian filsafat.
Manusia selain dikenal makhluq alternatif, juga disebut juga disebut makhluq potensial yang
dapat berkembang dan dikembangkan. Dimaksud sebagai makhluq alternatif karena manusia
dianugrahkan kemampuan untuk menentukan arah dan pilihan hidupnya. Dengan demikian
manusia mampu menjadikan dirinya makhluq yang berperadaban.
Dalam ilmu sains manusia memiliki kemampuan dalam berbagai hal. Contohnya seperti akal
pikiran, dalam konteks teologi islam ada beberapa golongan atau kaum yang berpikir tidak
sejalan dengan ketentuan allah dalam hal ini akan di bahas tentang manusia dengan potensinya.
a. Potensi naluriah
Dorongan ini merupakan dorongan primer yang berfungsi untuk memelihara keutuhan
dan kelanjutan hidup manusia. Diantara dorongan tersebut berupa insting untuk
memelihara diri.

b. Potensi inderawi
Potensi inderawi erat kaitannya dengan manusia untuk mengenal sesuatu diluar dirinya
melalui alat indera yang dimilikinya. Manusia dapat mengenal suara, cahaya warna, rasa,
bau dan aroma maupun bentuk sesuatu.

c. Potensi akal
Jika naluriah dan inderawi dimiliki oleh tiap makhluq hidup baik manusia maupun
hewan, maka potensi akal hanya dianugrahkan allah kepada manusia. Adanya potensi ini
menyebabkan manusia dapat meningkatkan dirinya melebihi makhluq-makhluq lain
ciptaan allah.

d. Potensi keagamaan
Pada diri manusia sudah ada potensi keagamaan, yaitu berupa dorongan untuk mengabdi
kepada sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuasaan yang lebih tinggi . dalam
pandangan antropolog. Dorongan ini dimanifestasikan dalam bentuk percaya terhadap
kekuasaan supernatural. Dilingkungan kehidupan primitif misalnya ditemui upacara-
upacara sakral dalam bentuk penyembahan leluhur {tetonisme}, maupun benda-benda
alam yang lainnya.

KESIMPULAN

Teologi merupakan ilmu tentang tuhan atau ilmu ketuhanan. Teologi dalam islam juga
disebut ilmu tauhid mengandung arti satu atau esa. Yang dalam pandangan islam sebagai
agama yang motoisme merupakan sifat yang terpenting diantara sifat-sifat tuhan lainnya.

Dan sains atau ilmu alam sangat berkaitan dengan teologi. Karena dalam sains atau ilmu
alam membahas tentang manusia, akal pikiran karena dengan adanya manusia dan akal
pikiran maka kita bisa mengerti apa itu teologi dan ilmu-ilmu lainnya.

Anda mungkin juga menyukai