Anda di halaman 1dari 1

URGENSI ULUMUL AL-HADITS

Mempelajari Ulumul Hadits sangatlah penting dipahami karena tanpa adanya Hadits kita tidak akan
dapat menjalankan praktek-praktek ibadah secara maksimal. Hadits merupakan rujukan dan pedoman yang ke 2
setelah Al-Qur’an, oleh karena itu kita wajib mempelajari Al-Qur’an begitu pula dengan mempelajari Hadits
ataupun Ulumul Hadist. Berikut ini adalah alasan kenapa kita harus wajib mempelajari Ulumul Hadist:
1). Hadits sebagai penjelas Al-Qur’an, karena Nabi Muhammad adalah penafsir pertama terhadap Al-Qur’an
dan tidak ada yang berhak menafsirkan Al-Qur’an selain Nabi Muhammad, oleh karena itu tanpa Hadits
kita bisa salah memahami Al-Qur’an dan praktek ibadah kita selama ini tidak dikehendaki atau berbeda
dari yang ada di dalam Al-Qur’an.
2). Al-Qur’an dan Hadist itu adalah sama-sama wahyu karena bersumber kepada satu zat yaitu Allah. Al-
Qur’an itu wahyu yang diturunkan oleh Allah melalui perantara Malaikat Jibril ke Nabi Muhammad, dan
Hadits itu adalah wahyu karena segala sesuatu yang datangnya dari Nabi Muhammad baik ucapannya,
perbuatannya, maupun ketetapannya. Oleh karena itu kita sebagai umat Islam tidak sepantasnya menjauhi
Hadits dan sangat diwajibkan untuk mempelajari Hadits.
3). Ketika kita taat kepada Nabi Muhammad itu sama dengan kita taat kepada Allah, kita taat kepada hadits itu
sama dengan kita taat kepada Al-Qur’an.
Dapat kita simpulkan dari ke tiga alasan tersebut kenapa kita harus dan wajib mempelajari hadits
ataupun ulumul hadits, dan yang harus kita tau bahwa Al-Qur’an dan Hadits tidak bisa dipisah. Perlu diketahui
berkaitan dengan Al-Qur’an dan Hadist ada 2 kelompok untuk menyikapi kehadiran Hadits secara umum:
1). Ingkarus sunnah
Kelompok yang tidak mau dengan kehadiran Hadits, pendapat kelompok ini tidak mau dengan kehadiran
Hadits adalah, Al-Qur’an sudah cukup jelas jadi hadits tidak dibutuhkan, Al-Qur’an sudah sempurna kalau
masih membutuhkan Hadits itu sama artinya Al-Quran tidak sempurna.
2). Nasiru Sunnah
Kelompok yang mengatakan Hadits sangat penting dan wajib sehingga tidak bisa dipisahkan dengan Al-
Qur’an. Kelompok ini mempunyai alasan, contohnya di dalam Al-Qur’an ada perintah sholat tetapi tidak
dengan bagaimana cara mempraktekan nya, oleh karena itu disinilah peran Hadits sebagai perinci dan
penjelas dari ayat-ayat Al-Qur’an.
Maka dari itu jangan coba-coba kita membedakan Al-Qur’an dan hadist walaupun Al-Qur’an lebih
tinggi nilainya dari pada Hadits karena Al-Qur’an itu Lafadz dan maknanya dari Allah, Nabi Muhammad hanya
sebagai penerima, tetapi kalau Hadits lafadz dan makna nya memang dari Nabi Muhammad sehingga hasil nya
berbeda dengan Al-Qur’an walaupun sama-sama wahyu.

Anda mungkin juga menyukai