Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Awal berdirinya SD Swasta Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah merupakan
kebutuhan yang sangat mendesak akan kependidikan yang berkualitas atas dasar
aqidah yang kuat, pendidikan yang berkepribadian Islami,berprestasi kompetitif,
dan berkreasi dinamis. Hal ini sesuai dengan visi sekolah tersebut.
Undang-undang republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional, didalamnya memuat visi, misi, fungsi dan tujuan Pendidikan
Nasional, serta strategi pembangunan Pendidikan Nasinal, untuk mewujudkan
pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan berdaya
saing dalam kehidupan global.
Visi Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Dasar tersebut adalah
mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah (Penjelasan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sisdiknas).
Pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya
pribadi yang utama. Sehingga pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek
yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi muda agar memiliki
kepribadian yang utama. Pendidikan merupakan ujung tombak bagi kemajuan
bangsa. Jika pendidikan suatu bangsa baik, maka baik pula generasi
penerusnya.sementara itu baik atau tidaknya pendidikan di suatu bangsa bisa
dilihat dari pelaksanaan serta orientasi sistem pendidikan tersebut. Semakin jelas
pendidikan itu, semakin tampak pula perkembangan dan kemajuan suatu bangsa.
Hubungan fungsional antara pendidikan dan pradaban sudahlah jelas.
Pertama bersifat reflektif dan kedua bersifat progresif. Karena itu tidak salah
kalau dikatakan pencapaian budaya dipicu oleh pendidikan (belajar). Pendidikan
Islam yang dilandasi oleh semangat membaca dan mencari ilmu-dalam al-Quran,
visi kultural ini memperoleh takaran yang amat besar – telah meletakkan Islam
sebagai mercusuar peradaban dunia masa lalu. Tapi kenyataan yang kita lihat saat
ini: peradaban ummat manusia berada dibawah hegemoni bukan Islam. Dengan
kata lain pertanyaan yang menggelitik kita adalah apakah kebermaknaan masa
lalu yang begitu gemilang tidak bisa lagi menyumbangkan sesuatu bagi
keberadaan ummat di zaman moderen ini di dalam menghadapi keperkasaan
teknologi.1
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk
pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang
membentuk jasmaniyah maupun ruhaniyah, menumbuhkan hubungan yang
harmonis setiap pribadi manusia dengan Allah, manusia dan alam semesta.
Adapun dasar pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw. Di atas
kedua pilar inilah dibangun konsep dasar pendidikan Islam. Titik tolaknya dimulai
dari konsep manusia menurut Islam. Manusia yang bagaimana yang dicita-citakan
oleh Islam tersebut.2
Sebagai pendidikan tingkat dasar, memegang peran penting dalam proses
pembentukan kepribadian peserta didik, baik yang bersifat internal, eksternal, dan
suprainternal. Karena pentingnya pendidikan tingkat dasar ini, orang tua tidak
segan-segan menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan yang bermutu
walaupun tempatnya jauh dan membayar mahal. Bahkan ada kalangan tertentu
yang, demi mengejar kepentingan duniawi dan status sosialnya, tega memasukkan
anaknya di lembaga pendidikan non-Islam dengan alasan bahwa masalah nasib
anak di masa depan.3
Salah satu tanggung jawab yang digariskan Islam adalah tanggung jawab
pendidikan. Tanggung jawab tersebut tentu bukan terutama bagaiman
mempersiapkan anak didik menjadi teknokrat, birokrat, konglomerat, atau yang
lainnya. Melainkan bagaimana tanggung jawab pendidikan itu diwujudkan
menjadi sebuah gerakan pembentukan Generasi Qur’ani dan Masyarakat
1
Abdullah Fadzar, Peradaban dan Pendidikan Islam, (Jakarta Utara: Rajawali Pers,
1991). H. 57
2
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Di Indonesia, (Medan: Perdana Publishing,
2012). H. 1-3
3
A. Malik Fadzar, Madrasah dan Tantangan Modernitas, (Bandung: Mazin, 1998). H. 34
Rabbani, yaitu generasi atau masyarakat yang sah dan layak untuk mengharapkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat.4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penerapan Ilmu Pendidikan Islam di Sekolah Dasar Hikmatul
Fadhillah?
2. Bagaimana Implementasi Ilmu Pendidikan Islam di Sekolah Dasar Sawasta
Hikmatul Fadhillah untuk menjadikan siswa yang berakhlakul karimah?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan Ilmu Pendidikan Islam di Sekolah Dasar
Hikmatul Fadhillah.
2. Untuk mengetahui Implementasi Ilmu Pendidikan Islam di Sekolah Dasar
Hikmatul Fadhillah.
D. Manfaat Penelitian
4
Abdullah Nashin Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, (Jakarta Pusat: Pustaka Amani,
1978). H. 1
BAB II
TINJAUAN TEORI
Tinjauan teoritik adalah teori-teori yang terkait dan menjadi dasar berfikir
dalam melakukan penelitian. Suatu penelitian tentu memerlukan teori yang
mendukungnya. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup
teori yang dianggap sesuai untuk dijadikan kerangka teoritik.
5
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hal 17.
6
Ibid, hlm 44
7
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006),
hlm 10.
yang cakap dan warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air.” Tujuan ini mirip benar dengan tujuan
pendidikan Islam, yaitu membentuk manusia susila yang cakap.
8
Ibid, hlm 68
9
Ahmad Lubis, Sekolah Islam Terpadu Dalam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia,
(Padang, Direktorat Jendral Kebudayaan, 2019), Jurnal Penelitian Sejarah
Hikmatul fadhillah dan seiring berjalannya waktu yayasan tersebut pun telah
memiliki SD-IT, SMP-IT dan STAI.
(1) alat untuk mencapai tujuan dan untuk menempuh harapan manusia sesuai
dengan tujuan yang dicita-citakan;
(2) pedoman dan program harus dilakukan oleh subjek dan objek pendidikan;
(4) standar dalam penilaian kriteria keberhasilan suatu proses pendidikan, atau
sebagai batasan dari program kegiatan yang akan dijalankan pada caturwulan,
semester, maupun pada tingkat pendidikan tertentu. 11
10
Ibid, hlm 124
11
Ibid, hlm 134
Dalam hal ini sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama
dalam pengembangan kurikulum.
1. Landasan Filosofis
Filsafat memegang peranan penting dalam mengembangkan kurikulum. Sama
hal nya seperti dalam filsafat pendidikan, dikenalkan pada berbagai aliran filsafat,
seperti: perenialisme, esensialisme, eksistensialisme, progresivisme, dan
rekonstruktivitas. Dalam pengembangan kurikulum senantiasa berpijak pada
aliram-aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan
implementasi kurikulum yang dikembangkan.
1. Landasan psikologis
Sukmadinata (1997) mengemukakn bahwa minimal terdapat dua bidang
psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum, yaitu: (1) psikologi
perkembangan dan (2) psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan
ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan denagn
perkembangannya.
2. Landasan Sosial-Budaya
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai
suatu rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan.
Dimaklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik
untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk
pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta
nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di
masyarakat.
3. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
12
Ibid, hlm 122-123
13
Hasan, Langgulung. s Asas-asas Pendidikan Islam, (
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif, yakni
mendeskriptifkan secara terperinci realitas dengan memberikan kritik atau
penilaian sesuai dengan sudut pandang atau pendekatan yang digunakan. Jika
dipandang dari sudut tempat penelian maka penelitian ini termasuk dalam kategori
lapangan (field rearch) karena peneliti terjun secara langsung kelapangan
melakukan 0bservasi dan wawancara terhadap implementasi nilai-nilai pendidikan
di Sekolah Dasar Swasta Islam Terpadu Hikmatul Fadhilah dalam konsep
pendidikan Islami sekolah dasar yang digunakan. Jika dipandang dari sudut
tempat penelitian maka penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian lapangan
(field research) karena peneliti terjun secara langsung ke lapangan melakukan
observasi dan wawancara terhadap implem
f) Pengembangan
Model faktual yang telah dicapai setiap tahunnya telah mencapai suatu
prestasi baik dibidang agama maupun dibidang eksrakurikuler. Sekolah SDS IT
Hikmatul Fadhillah juga sudah melakukan pertukaran pelajar dengan negara
Malaysia.
g) Pengumpulan Data
Pada penelitian ini dilaksanakan untuk mengamati secara langsung nilai-nilai
pendidikan Islam dalam konsep pendidikan sekolah alam di S Sekolah SDS IT
Hikmatul Fadhillah sehingga hal ini sesuai dengan pendekatan penelitian yang
digunakan, yaitu pendekatan ednografi yang secara konsisten mendreskripsikan
dan menginterprestasikan budaya, kelompok sosial atau sistem yang dilaksanakan
di lapangan. (Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah). Hal ini dilakukan dengan 2
cara.
a) Wawancara
wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh dalam pemahaman subyek penelitian terhadap nilai-nilai pendidikan Islam
dalam konsep pendidikan Islam di Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah, serta
untuk mengetahui seberapa besar nilai-nilai pendidikan islam dalam konsep
pendidikan nasional. Informan yang diwawancarai adalah Ibu Farida Hanum
Nasution.
b). Dokumentasi
1. Melisyah Siregar
2. Dian Andrianti
3. Maulina
4. Mazuarni
5. Minarti
6. Meliana dewi
7. Efi Handayani Harahap
8. Nani Sari Dewi Sitanggang
9. Rida Mahrani
10. Obet Ryadi Sianipar
11. Adila Rusida Lubis
12. Ade Irma Yessy
13. Aflah Khairani
14. Amelia Mayasari
15. Anita Rahmi Siregar
16. Apnidah Harahap
17. Asih Mustika Sari N
18. Bustami Kabul
19. Choiruddin Lubis
20. Dasri Lubis
2. Pembahasan dan Hasil Wawancara
Pendidikan Akhlak, Tugas yang pertama dan terutama yang terpikul atas
pundak alim ulama, guru-guru Agama dan pemimpin-pemimpin Islam ialah
mendidik anak-anak, pemuda-pemuda, putera-puteri, orang-orang dewasa dan
masyarakat umumnya, supaya semuanya itu berakhlak yang mulia dan-berbudi
pekerti yang halus. Pandai hidup bermasyarakat, tolong menolong, berlaku jujur
dan peramah, berlaku adil dalam segala hal, berkasih sayang antara satu dengan
yang lain, seolah-olah mereka itu satu tubuh, bila sakit satu anggota, niscaya
merasa sakit seluruh tubuhnya, atau seolah-olah mereka seperti satu bina yang
terdiri dari batu-batu bata, satu sama lain kuat menguatkan, sehingga menjadi bina
yang kokoh kuat.
14
Ibid, hlm25-28.
Sebagian guru-guru berpendapat, bahwa tujuan pendidikan ialah mengisi otak
anak-anak dengan bermacam-macam ilmu pengetahuan serta menghafal ilmu-
ilmu itu sehafal-hafalnya, supaya maju dalam ujian penghabisan, bahkan supaya
mendapat nilai angka yang tinggi dan nomor satu dalam ujian itu. Sebab itu
mereka pompakan ilmu-ilmu itu sebanyak-banyaknya ke dalam otak anak-anak
dan mereka suruh menghafal malam dan siang, pagi dan petang. Dengan demikian
guru itu telah mengorbankan kesehatan anak-anak, karena tak ada waktu lagi
untuk pergerakan badan untuk menjaga kesehatan.
Selain dari pada itu guru hanya melatih daya hafalan saja dan mengabaikan
daya bertikir dan kemauan. Akhimya anak-anak hanya pandai menghafal, tetapi
tidak pandai berfikir dan tiada mempunyai kemauan. Padahal untuk menempuh
masyarakat kelak, selain dari berilmu pengetahuan, orang hams pandai berfikir
dan mempunyai kemauan yang keras.
Dari tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah:
“Terbentuknya insan kamil yang di dalamnya memiliki wawasan Khaffah agar
mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan, kekhalifahan, dan pewaris Nabi.16
Hasil wawancara dari penelitian ini bahwa Sekolah Dasar swasta Islam
Terpadu Hikmatul Fadhillah merupakan sekolah swasta yang didirikan pada tahun
1991. Sekolah tersebut didirikan oleh Bapak H. Ridwan Hasibuan dan nama SDS
Islam Terpadu Nahdlatul Ulama ini diambil dari nama istri yang mendirikan
15
Ibid, hlm 32.
16
Ibid, hlm 71
sekolah yayasan tersebut yaitu Ibu H.j Hikmatul Fadhillah. SDS Islam Terpadu
Hikmatul Fadhillah ini sudah terakreditasi A. Sehingga sekolah ini merupakan
sekolah favorit yang diminatti masyarakat. Banyak orang tua yang mendaftarkan
anaknya dijauh-jauh hari sebelum dibukanya pendaftaran..SD Swasta Islam
Terpadu Hikmatul Fadhillah ini menggunakan kurikulum 2013, dimana peserta
didik diarahkan untuk lebih aktif dalam belajar.. Sekolah ini menggunakan
metode ceramah agar memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran-
pelajaran. Pengajar di SDS Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah ini terdiri dari 46
guru pengajar dengan 20 orang guru sudah sertifikasi. . Jumlah muridnya terdiri
dari 411 siswa dan 430 siswi pada tahun Ajar 2019/2020 dan presentse jumlah
siswa setiap tahunnya mengalami kenaikan.
Sekolah dimulai dari pukul 07.30 sampai 17.00 dimana siswa sebelum
belajar melakukan kegiatan rutin yaitu menghafal surah, kemudian sholat dzuhur
dan Asar berjamaah diwajibkan pada setiap harinya. Selain itu diwajibkan sholat
dhuha setiap sebelum jam istirahat pertama dan membaca Al-quran di jam
sebelum istirahat kedua. Hal yang unik dan luar biasa di SDS Islam Terpadu
Hikmatul Fadhillah ini adalah para siswa diwajibkan berbahasa Inggris dan
bahasa arab dalam berkomunikasi setiap harinya. Jika ada siswa yang khilaf atau
terlupa berbicara bahasa inggris atau arab maka siswa tersebut harus mengahafal
kata yang ia tidak tau sebelumnya. SDS Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah ini
menekankan pembinaan akhlak bagi siswa-siswanya. Banyak prestasi yang
dicapai siswa-siswa yang membanggakan baik dibidang agama maupun olahraga.
Semua sarana dan prasarana SDS Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah
ditanggung pihak yayasan. Yang menarik dari sekolah ini adalah mampu
mengelola kantin sehatnya dengan maksimal, hasil dari kantin sehatnya dapat
memberangkatkan umrah para guru-guru di sekolah tersebut dan setiap tahunnya
pasti selalu ada yang diberangkatkan umrah. Lulusan SDS Islam Terpadu
Hikmatul Fadhillah ini selalu diterima di sekolah lanjutan.
Ada beberapa lembaga pendidikan Hikmatul Fadhillah dalam 1 lokasi yayasan
tersebut antara lain sebagai berikut :
1. TK IT Hikmatul Fadhillah
2. SDS IT Hikmatul Fadhillah
3. SMPS IT Hikmatul Fadhillah
4. STAI Hikmatul Fadhillah
Guru sebagai fasilitor untuk para peserta didik nya harus mampu menjadi
pemberi pendidikan yang terbaik peserta didiknya. Dalam pemberian pendidikan
tersebut guru tidak hanya mampu memahami materi dan suasana pendidikan,
namun guru juga harus mampu memilih media yang tepat untuk disampaikan
kepada peserta didiknya, agar tercapai pendidikan yang tepat sasaran seperti yang
di inginkan.
17
Muliasa. Manajemen PAUD, 2012 (Bandung : PT Remaja rosdakarya) H.191
tambahan waktu khusus untuk pendalaman yang berlangsung selama 5 hari setiap
sepekan yang dimulai dari pukul 07.15 sampai 16.00. pembelajaran dilaksanakan
dengan sistem smart, fun, dan full day school dengan maksud untuk membentuk
kepribadian melalui pembiasaan dan keteladanan yang berakhlakul karimah.
Sistem yang dilaksanakan di full day school ini tidakn hanya berbasis formal,
namun juga informal. Antara lain, latihan belajar kelompok, kelompok bermain,
kelompok tahfidz Qur’an, latihan shalat wajib berjama’ah dan sunnah dhuha,
latian membaca doa bersama. Sistem pembelajaran di full day school ini tidak
kaku dan monoton, bahkan menyenangkan karena siswa diberi kebebasan dalam
memilih tempat belajarnya, tempat bermainnya namun untuk sekedar ketertiban
belajar mengajar, maka dibuat jadwal untuk tempat belajar diluar kelas. Selain itu,
pembelajarannya sarat dari permainan yang bertujuan agar proses belajar
mengajar penuh dengan kegembiraan, permainan-permainan yang menarik bagi
siswa untuk belajar dan mendapatkan nilai plus yang berbasis keislaman.
Sehingga situasi dan kondisi yang sangat menyenangkan ini akan melahirkan
generasi yang erdas intelektual, cerdas emosional dan cerdas spiritual dan
penyaluran bakat minat anak juga akan terlihat dengan adanya kegiatan
ekstrakurikuler yang diadakan setiap minggu sekali. Kegiatan seperti mengerjakan
tugas sekolah (PR), dalam sistem pembelajaran di sekolah ini dilakukan disekolah
dengan bimbingan guru yang bertugas. Dan juga dilakukan setor hafalan surah-
surah pendek dan doa-doa shari-hari. Dengan begitu anak tidak lupa dengan
pelajaran yang di berikan tadi untuk pelajaran esoknya anak sudah siap dan
mudah menerima karena sudah di pelajari sebelumnya.
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
3. DOKUMEN
Maket sekolah
Denah Sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Rajawali Pers).
Ahmad Lubis, 2019. Sekolah Islam Terpadu Dalam Sejarah Pendidikan Islam Di
Sejarah
Abdullah Nashin Ulwan, 1978. Pendidikan Anak dalam Islam. (Jakarta Pusat:
Pustaka Amani).
Publishing).
Ahmad Tafsir, 2012. Ilmu Pendidikan Islam. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)
Persada)
Hidakarya Agung).