Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt yang telah


memberikan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “SDS IT Hikmatul Fadhillah” ini dengan lancar tanpa halangan apapun.

Ucapan terimakasih kami sampaikan pula kepada dosen kami


pembimbing mata kuliah studi Ilmu Pendidikan Islam yakni Buya atas arahan dan
saran serta tim dalam proses pembuatan makalah ini. Tak lupa juga ucapan
terimakasih kami ucapkan kepada orang tua kami yang senantiasa mendukung
kami dalam doa nya.

Dalam penulisan makalah ini, kami yakin terdapat beberapa


kekurangan untuk itu kami berharap kepada pembaca makalah untuk memaklumi
nya.Dan kami berharap makalah ini bermanfaat sekaligus menambah wawasan
bagi siapapun yang membaca nya. Terimakasih

Medan, 21 Desember 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Awal berdirinya SD Swasta Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah merupakan
kebutuhan yang sangat mendesak akan kependidikan yang berkualitas atas dasar
aqidah yang kuat, pendidikan yang berkepribadian Islami,berprestasi kompetitif,
dan berkreasi dinamis. Hal ini sesuai dengan visi sekolah tersebut.
Undang-undang republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional, didalamnya memuat visi, misi, fungsi dan tujuan Pendidikan
Nasional, serta strategi pembangunan Pendidikan Nasinal, untuk mewujudkan
pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan berdaya
saing dalam kehidupan global.
Visi Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Dasar tersebut adalah
mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah (Penjelasan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sisdiknas).
Pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya
pribadi yang utama. Sehingga pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek
yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi muda agar memiliki
kepribadian yang utama. Pendidikan merupakan ujung tombak bagi kemajuan
bangsa. Jika pendidikan suatu bangsa baik, maka baik pula generasi
penerusnya.sementara itu baik atau tidaknya pendidikan di suatu bangsa bisa
dilihat dari pelaksanaan serta orientasi sistem pendidikan tersebut. Semakin jelas
pendidikan itu, semakin tampak pula perkembangan dan kemajuan suatu bangsa.
Hubungan fungsional antara pendidikan dan pradaban sudahlah jelas.
Pertama bersifat reflektif dan kedua bersifat progresif. Karena itu tidak salah
kalau dikatakan pencapaian budaya dipicu oleh pendidikan (belajar). Pendidikan
Islam yang dilandasi oleh semangat membaca dan mencari ilmu-dalam al-Quran,
visi kultural ini memperoleh takaran yang amat besar – telah meletakkan Islam
sebagai mercusuar peradaban dunia masa lalu. Tapi kenyataan yang kita lihat saat
ini: peradaban ummat manusia berada dibawah hegemoni bukan Islam. Dengan
kata lain pertanyaan yang menggelitik kita adalah apakah kebermaknaan masa
lalu yang begitu gemilang tidak bisa lagi menyumbangkan sesuatu bagi
keberadaan ummat di zaman moderen ini di dalam menghadapi keperkasaan
teknologi.1
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk
pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang
membentuk jasmaniyah maupun ruhaniyah, menumbuhkan hubungan yang
harmonis setiap pribadi manusia dengan Allah, manusia dan alam semesta.
Adapun dasar pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw. Di atas
kedua pilar inilah dibangun konsep dasar pendidikan Islam. Titik tolaknya dimulai
dari konsep manusia menurut Islam. Manusia yang bagaimana yang dicita-citakan
oleh Islam tersebut.2
Sebagai pendidikan tingkat dasar, memegang peran penting dalam proses
pembentukan kepribadian peserta didik, baik yang bersifat internal, eksternal, dan
suprainternal. Karena pentingnya pendidikan tingkat dasar ini, orang tua tidak
segan-segan menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan yang bermutu
walaupun tempatnya jauh dan membayar mahal. Bahkan ada kalangan tertentu
yang, demi mengejar kepentingan duniawi dan status sosialnya, tega memasukkan
anaknya di lembaga pendidikan non-Islam dengan alasan bahwa masalah nasib
anak di masa depan.3
Salah satu tanggung jawab yang digariskan Islam adalah tanggung jawab
pendidikan. Tanggung jawab tersebut tentu bukan terutama bagaiman
mempersiapkan anak didik menjadi teknokrat, birokrat, konglomerat, atau yang
lainnya. Melainkan bagaimana tanggung jawab pendidikan itu diwujudkan
menjadi sebuah gerakan pembentukan Generasi Qur’ani dan Masyarakat

1
Abdullah Fadzar, Peradaban dan Pendidikan Islam, (Jakarta Utara: Rajawali Pers,
1991). H. 57
2
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Di Indonesia, (Medan: Perdana Publishing,
2012). H. 1-3
3
A. Malik Fadzar, Madrasah dan Tantangan Modernitas, (Bandung: Mazin, 1998). H. 34
Rabbani, yaitu generasi atau masyarakat yang sah dan layak untuk mengharapkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat.4

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penerapan Ilmu Pendidikan Islam di Sekolah Dasar Hikmatul
Fadhillah?
2. Bagaimana Implementasi Ilmu Pendidikan Islam di Sekolah Dasar Sawasta
Hikmatul Fadhillah untuk menjadikan siswa yang berakhlakul karimah?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan Ilmu Pendidikan Islam di Sekolah Dasar
Hikmatul Fadhillah.
2. Untuk mengetahui Implementasi Ilmu Pendidikan Islam di Sekolah Dasar
Hikmatul Fadhillah.
D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan


dibawah naungan yayasan Hikmatul Fadhilah yang terdapat dalam konsep
pendidikan sekolah Nasional dan pendidikan Islam dan implementasinya di
yayasan SDIT Hikmatul Fadhilah

4
Abdullah Nashin Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, (Jakarta Pusat: Pustaka Amani,
1978). H. 1
BAB II
TINJAUAN TEORI

Tinjauan teoritik adalah teori-teori yang terkait dan menjadi dasar berfikir
dalam melakukan penelitian. Suatu penelitian tentu memerlukan teori yang
mendukungnya. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup
teori yang dianggap sesuai untuk dijadikan kerangka teoritik.

A. Sekolah Dasar Swasta Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah


1. Ilmu Pendidikan
Pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi ilmu
bumi adalah teori tentang bumi. Ilmu sejarah berisi teori-teori tentang sejarah.
Ilmu alam (fisika) berisi teori-toeri tentang alam fisika. Maka isi ilmu pendidikan
islam adalah teori-teori tentang pendidikan berdasarkan ajaran Islam.5
Dasar pendidikan Islam merupakan landasan operasional yang dijadikan
untuk merealisasikan dasar ideal/sumber pendidikan Islam. Dalam Islam, dasar
operasional segala sesuatu adalah agama, sebab agama menjadi frame bagi setiap
aktifitas kependidikan menjadi bermakna, mewarnai dasar lain, dan bernilai
ubudiyah. Menurut Hasan Langgulung, dasar operasional pendidikan Islam
terdapat enam macam, yaitu historis, sosiologi, ekonomi, politik dan administrasi,
psikologis, dan filosofis.6
Pengertian Etimologi Pendidikan Islam ialah pendidikan dalam wacana
keislaman lebih popular dengan istilah tarbiyah, ta’lim, ta’dib, riyadhah, irsyad,
dan tadris. Masing-masing istilah tersebut memiliki keunikan makna tersendiri
ketika sebagian atau semuanya disebut secara bersamaan. Namun, kesemuanya
akan memiliki makna yang sama jika disebut salah satunya, sebab salah satu
istilah itu sebenarnya mewakili istilah yang lain. 7
Tujuan pendidikan menurut Undang-undang No. 4 tahun 1950 Republik
Indonesia: ”Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila

5
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hal 17.
6
Ibid, hlm 44
7
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006),
hlm 10.
yang cakap dan warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air.” Tujuan ini mirip benar dengan tujuan
pendidikan Islam, yaitu membentuk manusia susila yang cakap.

Tujuan pendidikan adalah menyiapkan akal pikiran untuk mendapat ilmu


pengetahuan sebagaimana menyiapkan tanah untuk tumbuh–tumbuhan dan
tanam-tanaman. Ada orang yang mengatakan, bahwa tujuan pendidikan Islam
ialah ubudiyah(ber’ibadat) atau memperhambakan diri kepada Allah. Pendapat ini
beralasan kepada firman Allah, pada surat (Al- baiyanah 5)

‫صينَ لَهُ الدِينَ ُحنَفَا َء َويُ ِقي ُموا ال ا‬


َ ‫ص ََلة‬ ‫َو َما أ ُ ِم ُروا ِإ اَّل ِل َي ْعبُدُوا ا‬
ِ ‫َّللاَ ُم ْخ ِل‬
ُ ‫الز َكاة َ ۚ َو َٰذَ ِل َك د‬
‫ِين ْالقَ ِي َم ِة‬ ‫َويُؤْ تُوا ا‬

Terjemah Arti: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah


Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan
yang demikian itulah agama yang lurus(Al- baiyanah 5).Menurut al-Ghazali,
tujuan umum pendidikan Islam tercermin dalam dua segi, yaituinsan purna yang
bertujuan mendekatkan diri kepada Allah swt dan insan purna yang bertujuan
mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Fungsi pendidikan Islam adalah menyediakan segala fasilitas yang dapat


memungkinkan tugas-tugas pendidikan Islam tersebut tercapai dan berjalan
dengan lancar. Menurut Kurshid ahmad, yang dikutip Ramayulis, fungsi
pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

1. Alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat-tingkat


kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial, serta ide-ide masyarakat dan
bangsa.
2. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan yang
secara garis besarnya melalui pengetahuan dan skill yang baru
ditemukan, dan melatih tenaga-tenaga manusia yang produktif untuk
menemukan perimbangan perubahan sosial dan ekonomi.8

B. Sejarah Perkembangan Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Islam


Terpadu
Sampai akhir tahun 70-an sistem pendidikan Indonesia masih memiliki
corak dikotomik. Seiring bergulirnya reformasi di tahun 80-an ada upaya dari
sebagian kalangan mencoba keluar dari sistem yang ada dengan gagasan Sekolah
Islam Terpadu. Dimana dahulu hasil lulusan pendidikan di Indonesia tidak
memiliki daya tahan yang kokoh terhadap arus dan virus globalisasi, disebabkan
sistem pendidikan sekolah di Indonesia bersifat dikotomik, menguasai ilmu-ilmu
duniawi tapi tidak memiliki semangat keagamaan yang kuat, rentan dengan
pengaruh virus globalisasi, jauh dari nilai-nilai Islami. Kondisi ini dirasakan
kurang baik bagi masa depan generasi muslim indonesia. Maka, alternatif dan
solusinya perlu melakukan rekonstruksi ulang sistem pendidiakan yang ada
dengan menggunakan sistem pendidikan Islam Terpadu. Meskipun demikian,
konsep terpadu ini sudah ada sebelumnya. Jauh sebelum gagasan sekolah Islam
dengan selogan terpadu ini muncul sudah ada Adabiyah School, Diniyah School,
Diniyah Putri dan normal Islam di Sumatera Barat dan pembaharuan pendidikan
Islam Muhammadiyah di Yogyakarta. Sekolah-sekolah ini menerapkan konsep
terpadu dalam aktivitas pendidikannya, seperti hal nya sekolah Islam Terpadu
ynag menjadi “Trend baru” saat ini di Indonesia, khusuusnya di wilayah
perkotaan dimana sekolah-sekolah ini didirikan, keberadaannya saat ini telah
tersebar di seluruh Indonesia. 9
Pada tahun 1991 Yayasan Pendidikan Islam Swasta Terpadu Hikmatul
Fadhillah dahulunya hanya berupa lembaga pendidikan taman kanak-kanak

8
Ibid, hlm 68
9
Ahmad Lubis, Sekolah Islam Terpadu Dalam Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia,
(Padang, Direktorat Jendral Kebudayaan, 2019), Jurnal Penelitian Sejarah
Hikmatul fadhillah dan seiring berjalannya waktu yayasan tersebut pun telah
memiliki SD-IT, SMP-IT dan STAI.

C. Kurikulum dalam Pendidikan Islam


Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh
terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam
pendidikan dan kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat
dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan
yang kuat, yang didasarkan pada hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
Penyusunan kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat dapat
berakibat fatal terhadap kegagalan itu sendiri.

Dasar kurikulum ialah kekuatan-kekuatan utama yang memengaruhi dan


membentuk materi kurikulum, susunan atau organisasi kurikulum. Dasar
kurikulum disebut juga sumber kurikulum atau determinan kurikulum (penentu).
Al-Syaibani menetapkan empat dasar pokok dalam kurikulum pendidikan
Islam,yaitu dasar religi, dasar falsafah, dasar psikologis, dasar sosiologis dan
dapat pula ditambah dasar organisatoris.10

Fungsi kurikulum dalam pendidikan Islam adalah sebagai:

(1) alat untuk mencapai tujuan dan untuk menempuh harapan manusia sesuai
dengan tujuan yang dicita-citakan;

(2) pedoman dan program harus dilakukan oleh subjek dan objek pendidikan;

(3) fungsi kesinambungan untuk persiapan pada jenjang sekolah berikutnya


dan penyiapan tenaga kerja bagi yang tidak melanjutkan;

(4) standar dalam penilaian kriteria keberhasilan suatu proses pendidikan, atau
sebagai batasan dari program kegiatan yang akan dijalankan pada caturwulan,
semester, maupun pada tingkat pendidikan tertentu. 11

10
Ibid, hlm 124
11
Ibid, hlm 134
Dalam hal ini sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama
dalam pengembangan kurikulum.

1. Landasan Filosofis
Filsafat memegang peranan penting dalam mengembangkan kurikulum. Sama
hal nya seperti dalam filsafat pendidikan, dikenalkan pada berbagai aliran filsafat,
seperti: perenialisme, esensialisme, eksistensialisme, progresivisme, dan
rekonstruktivitas. Dalam pengembangan kurikulum senantiasa berpijak pada
aliram-aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan
implementasi kurikulum yang dikembangkan.
1. Landasan psikologis
Sukmadinata (1997) mengemukakn bahwa minimal terdapat dua bidang
psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum, yaitu: (1) psikologi
perkembangan dan (2) psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan
ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan denagn
perkembangannya.
2. Landasan Sosial-Budaya
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai
suatu rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan.
Dimaklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik
untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk
pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta
nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di
masyarakat.
3. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kurikulum (manhaj/curriculum) adalah seperangkat perencanaan dan media


untuk mengantar lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang
diinginkan. Hakikat kurikilum adalh kegiatan yang mencakup berbagai rencana
kegiatan peserta didik yang terperinci berupa bentuk-bentuk bahan pendidikan,
saran-saran strategi belajar mengajar, pengaturan-pengaturan program agar dapat
diterapkan, dan hal-hal yang mencakup pada kegiatan yang bertujuan mencapai
tujuan yang diinginkan.
Menurut Jaweet dan Bair, teori kurikilum pendidikan tersebut harus didasari
atas asumsi tentang hakikat masyarakat manusia, dan pendidikan sendiri.12

Menurut al-Syaibani, prinsip utama dalam kurikulum pendidikan Islam adalah


sebagai berikut:

 Berorientasi pada Islam, termasuk ajaran dan nulai-nilainya. Adapun


kegiatan kurikulum yang baik berupa falsafah, tujuan, metode, prosedur,
cara melakukan, dan hubungan-hubungan yang berlaku di lembaga harus
berdasarkan Islam.
 Prinsip menyeluruh (syumuliyah) baik dalam tujuan maupun isi
kandungannya.
 Prinsip keseimbangan (tawazun) antara tujuan dan kandungan kurikulum.
 Prinsip interaksi (ittishaliyah) antara kebutuhan siswa dan kebutuhan
masyarakat.
 Prinsip pemeliharaan (wiqayah) antara perbedaan-perbedaan individu.
 Prinsip perkembangan (tanmiyah) dan perubahan (taghayyur) seiring dengan
tuntutan yang ada dengan tidak mengabaikan nilai-nilai absolute ilahiyah.
 Prinsip integritas (muwahhadah) antara mata pelajaran, pengalaman dan
aktivitas kurikulum dengan kebutuhan peserta disik, masyarakat, dan
tuntutan zaman, tempat peserta didik berada.
D. Sistem Pendidikan Islam
Islam memandang pengetahuan (ilmu) sebagai suatu yang suci sebab pada
akhirnya semua pengetahuan menyangkut semacam aspek dari manifestasi Tuhan
kepada manusia. Pandangan yang suci tentang pengetahuan inilah yang mewarnai
keseluruhan sistem pendidikan Islam sampai hari ini menyebabkan ia malah
secara kelembagaan tidak terpisah dari organisasi-organisasi dean lembaga-
lembaga khas agama seperti mesjid, pusat-pusat dan tempat-tempat sufi yang di
jalankan dengan wakaf. 13

12
Ibid, hlm 122-123
13
Hasan, Langgulung. s Asas-asas Pendidikan Islam, (
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif, yakni
mendeskriptifkan secara terperinci realitas dengan memberikan kritik atau
penilaian sesuai dengan sudut pandang atau pendekatan yang digunakan. Jika
dipandang dari sudut tempat penelian maka penelitian ini termasuk dalam kategori
lapangan (field rearch) karena peneliti terjun secara langsung kelapangan
melakukan 0bservasi dan wawancara terhadap implementasi nilai-nilai pendidikan
di Sekolah Dasar Swasta Islam Terpadu Hikmatul Fadhilah dalam konsep
pendidikan Islami sekolah dasar yang digunakan. Jika dipandang dari sudut
tempat penelitian maka penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian lapangan
(field research) karena peneliti terjun secara langsung ke lapangan melakukan
observasi dan wawancara terhadap implem

2. Tahap Studi Lapang Untuk Menemukan Faktual


Pada tahap ini melakukan studi dokumentasi dan melakukan entasi nilai-
nilai pendidikan di Sekolah Dasar Swasta Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah .
a. studi lapang disekolah untuk menemukan model faktual tentang
pembelajaran pendidikan SDS IT Hikmatul Fadhilah menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Sekolah yang akan menjadi tempat
penelitian adalah SDS Hikmatul Fadhillah.
b. Desain model faktual yang di dapat akan diuji cobakan secara terbatas di
SDS Hikmatul Fadhillah. Alasan pemilihan sekolah ini karena berbagai
alasan yang menguatkan, sebagai berikut:
 Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah memiliki keunggulan yang sangat
baik termasuk dalam mencapai berbagai prestasi yang telah dimiliki oleh
peserta didik.
 Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah merupakan sekolah favorit di daerah
tersebut sehingga setiap tahunnya jumlah siswa mengalami peningkatan.
 Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah sudah’’ terakreditasi A’’ yang
dipimpin oleh Ibu Siti Lastari.
 Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah telah membiasakan para siswa/i
untuk melakukan sholat dhuha sebelum jam istirahat pertama, membaca
Al-qur’an pada jam istirahat kedua, shalat jum’at pada hari jum’at, dan
mewajibkan sholat dzuhur dan Asar setiap harinya di mushollah.
 Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah juga membiasakan menghafal surah
sebelum pembelajaran dimulai.
 Sekolah SDS Nahdlatul Ulama tidak memperbolehkan kepada siswa/i
nya untuk membeli jajanan diluar sekolah karna sekolah tersebut telah
menyediakan kantin yang lebih terjamin kesehatannya yang tidak
mengandung bahan kimia atau pengawet dalam makanan dan lebih sehat
lagi untuk dikonsumsi bagi anak-anak. .
 Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah telah menciptakan suasana menariik
dalam kelas agar mempermudah peseta didik dalam memahami
pembelajaran seperti bernyanyi dan hal lainnya.
 Menanamkan nilai-nilai kejujuran, kebersihan, keterampilan,
kedisiplinan, kesabaran, kebersamaan, keta’atan dalam beribadah, serta
kerjasama dan tanggung jawab kepada siswa/i dan guru.
c. Pendekatan
penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji masalah ini adalah
pendekatan ednografi. Pendekatan ednografi merupakan penelitian kualitatif yang
meneliti kebudayaan kelompok masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan
keterlibatan langsung peneliti dilingkungan alamiah. Sehingga peneliti mengalami
bersama kelompok masyarakat di Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah dalam
kehidupan sekolah. Sebagai suatu pendekatan, melalui pendekatan egnografi,
maka penelitian ini diharapkan di hasilkan pengetahuan tentang implementasi
nilai-nilai pendidikan Islam..

d) Lokasi dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan selama 1 hari. Penelitian ini dilakukan di Sekolah
SDS IT Hikmatul Fadhillah Jalan Denai No.176 , Medan pada jam 9.30
sampai jam 10.30.
e) Sumber data

Data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan.


Selebihnya adalah data-data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sehingga
sumber data yang terdapat dalam penelitian ini adalah dokumen yang
berhubungan dengan SDS Nahdlatul Ulama. Hasil wawancara yang dilakukan
oleh peneliti dengan pihak Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah, dan foto-foto
kegiatan di Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah yang semuanya merupakan
sumber data primer dan penelitian.

f) Pengembangan
Model faktual yang telah dicapai setiap tahunnya telah mencapai suatu
prestasi baik dibidang agama maupun dibidang eksrakurikuler. Sekolah SDS IT
Hikmatul Fadhillah juga sudah melakukan pertukaran pelajar dengan negara
Malaysia.
g) Pengumpulan Data
Pada penelitian ini dilaksanakan untuk mengamati secara langsung nilai-nilai
pendidikan Islam dalam konsep pendidikan sekolah alam di S Sekolah SDS IT
Hikmatul Fadhillah sehingga hal ini sesuai dengan pendekatan penelitian yang
digunakan, yaitu pendekatan ednografi yang secara konsisten mendreskripsikan
dan menginterprestasikan budaya, kelompok sosial atau sistem yang dilaksanakan
di lapangan. (Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah). Hal ini dilakukan dengan 2
cara.

a) Wawancara
wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh dalam pemahaman subyek penelitian terhadap nilai-nilai pendidikan Islam
dalam konsep pendidikan Islam di Sekolah SDS IT Hikmatul Fadhillah, serta
untuk mengetahui seberapa besar nilai-nilai pendidikan islam dalam konsep
pendidikan nasional. Informan yang diwawancarai adalah Ibu Farida Hanum
Nasution.

b). Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk digunakan


untuk memberikan data berupa catatan, vidio dan foto. Metode dokumentasi ini,
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya
sekolah, visi dan misi, guru, karyawan dan peserta didik di Sekolah SDS IT
Hikmatul Fadhillah.
BAB IV
TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN
1. Identitas Sekolah
a. Profil SDS Nahdlatul Ulama
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SDS Islam Terpadu Hikmatul
Fadhillah
Alamat Sekolah : Jl. Denai No 176 Medan
Kelurahan : Tegal Sari mandala III
Kecamatan : Kec. Medan Denai
Kabupaten/Kota : Kota Medan
Kode Pos : 20226
Status : Swasta
NSS : 104076009113
NPSN : 10259697
Akreditas :A
SK Pendirian Sekolah : 328
Tanggal SK Pendirian : 1991-12-18
Tahun Didirikan : 1991
SK Izin Operasional : 420/12778-PPD/2014
Tanggal SK Izin Operasional : 2014-12-12
2. Visi dan Misi SDS Nahdlatul Ulama
a. Visi
“ Melahirkan generasi yang beriman dan bertakwa, cerdas, jujur
dan berbudaya lingkungan”
b. Misi
1. Membina generasi bangsa yang beriman dan bertakwa
2. Menyiapkan generasi bangsa yang memiliki kejujuran
3. Memupuk generasi bangsa yang mampu melestarikan fungsi
lingkungan
4. Memupuk generasi bangsa yang mencintai dan menyelamatkan
lingkungan
5. Membina generasi bangsa yang mampu mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan hidup
6. Memupuk generasi bangsa yang mampu mencegah terjadinya
kerusakan lingkungan hidup

3. Fasilitas dalam proses belajar mengajar


1. Bangunan sekolah
2. Ruang kelas
3. Mushollah
4. Kantin sehat
5. Koperasi sekolah
6. Ruang perpustakaan
7. Area bermain
8. Uks ( Unit Kesehatan Sekolah )
9. Lab Komputer

4. Data Guru SDS Hikmatul Fadhillah


Nama : Siti Lestari, S.Ag
Jabatan : Kepala Sekolah
Agama : Islam

1. Melisyah Siregar
2. Dian Andrianti
3. Maulina
4. Mazuarni
5. Minarti
6. Meliana dewi
7. Efi Handayani Harahap
8. Nani Sari Dewi Sitanggang
9. Rida Mahrani
10. Obet Ryadi Sianipar
11. Adila Rusida Lubis
12. Ade Irma Yessy
13. Aflah Khairani
14. Amelia Mayasari
15. Anita Rahmi Siregar
16. Apnidah Harahap
17. Asih Mustika Sari N
18. Bustami Kabul
19. Choiruddin Lubis
20. Dasri Lubis
2. Pembahasan dan Hasil Wawancara

Pendidikan ialah mengasuh jasmani dan rohani, supaya sampai kepada


keindahan dan sesempurnaan yang mungkin dicapai. Pendidikan yang sempurna
itu ialah mendidik anak-anak supaya dapat melaksanakan segala pekerjaan, baik
pekerjaan khusus atau umum dengan ketelitian, kejujuran dan kemahiran, baik
waktu aman atau waktu peperangan. Pendidikan menyiapkan manusia supaya
hidup dengan kehidupan yang sempurna, pendidikan juga menyucikan tenaga
tabi’at anak-anak supaya dapat hidup berbudi luhur, berbadan sehat serta
berbahagia. Tujuan pendidikan membawa manusia 18ea rah kesempurnaan yang
mungkin dicapai, menyiapkan seseorang supaya dapat membahagiakan khususnya
dirinya dan orang lain umumnya. Tujuan yang asli dari upaya pendidikan ialah
mempertinggi akhlak kemanusiaan, pendidikan itu memberi kita perbekalan yang
taka da pada masa kanak-kanak, tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
Tujuan pendidikan juga untuk mengeluarkan manusia yang sempurna atau insan
kamil.

Pendidikan Akhlak, Tugas yang pertama dan terutama yang terpikul atas
pundak alim ulama, guru-guru Agama dan pemimpin-pemimpin Islam ialah
mendidik anak-anak, pemuda-pemuda, putera-puteri, orang-orang dewasa dan
masyarakat umumnya, supaya semuanya itu berakhlak yang mulia dan-berbudi
pekerti yang halus. Pandai hidup bermasyarakat, tolong menolong, berlaku jujur
dan peramah, berlaku adil dalam segala hal, berkasih sayang antara satu dengan
yang lain, seolah-olah mereka itu satu tubuh, bila sakit satu anggota, niscaya
merasa sakit seluruh tubuhnya, atau seolah-olah mereka seperti satu bina yang
terdiri dari batu-batu bata, satu sama lain kuat menguatkan, sehingga menjadi bina
yang kokoh kuat.

Pendidikan menurut pendapat M.’Atihiyah Al-Abrasjy ”Pendidikan ialah


mempersiapkan manusia, supaya hidup dengan sempurna dan berbahagia,
mencintai tanah ainya, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlaknya)
teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, bertolong-
tolongan dengan orang lainnya, manis tutur bahasanya, baik dengan lisan atau
tulisan”.

Pendidikan menurut Muhammad SA. Ibrahim (Bangladesh) menyatakan


bahwa pendidikan Islam adalah: Pendidikan Islam dalam pandangan yang
sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang memungkin seseorang dapat
mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideology Islam, sehingga dengan
mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran Islam.

Dalam pengertian ini dinyatakan bahwa pendidikan Islam merupakan suatu


sistem, yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang saling kait mengait.
Misalnya kesatuan sistem akidah, syariah, dan akhlak, yang meliputu kognitif,
afektif dan psikomotorik, yang mana keberartian satu komponen sangat
tergantungdengan keberartian komponen yang lainnya. Pendidikan Islam juga
dilandaskan atas ideology Islam, sehingga proses pendidikan Islam tidak
bertentangan dengan norma dan nilai dasar ajaran Islam.

Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli di atas,


maka pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut: “ Proses
transinternalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya
pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan
pengembangan potensinya, guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup
di dunia dan akhirat.”14

14
Ibid, hlm25-28.
Sebagian guru-guru berpendapat, bahwa tujuan pendidikan ialah mengisi otak
anak-anak dengan bermacam-macam ilmu pengetahuan serta menghafal ilmu-
ilmu itu sehafal-hafalnya, supaya maju dalam ujian penghabisan, bahkan supaya
mendapat nilai angka yang tinggi dan nomor satu dalam ujian itu. Sebab itu
mereka pompakan ilmu-ilmu itu sebanyak-banyaknya ke dalam otak anak-anak
dan mereka suruh menghafal malam dan siang, pagi dan petang. Dengan demikian
guru itu telah mengorbankan kesehatan anak-anak, karena tak ada waktu lagi
untuk pergerakan badan untuk menjaga kesehatan.

Selain dari pada itu guru hanya melatih daya hafalan saja dan mengabaikan
daya bertikir dan kemauan. Akhimya anak-anak hanya pandai menghafal, tetapi
tidak pandai berfikir dan tiada mempunyai kemauan. Padahal untuk menempuh
masyarakat kelak, selain dari berilmu pengetahuan, orang hams pandai berfikir
dan mempunyai kemauan yang keras.

Tujuan pendidikan Islam ialah menyiapkan anak-anak, supaya waktu dewasa


kelak mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat, sehingga
tercipta kebahagiaan bersama dunia akhirat.Perumusan ini ringkas dan pendek,
tetapi isinya dalam dan luas. Supaya anak-anak cakap melaksanakan amalan
akhirat mereka harus dididik, supaya. Beriman teguh dan beramal saleh. 15

Dari tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah:
“Terbentuknya insan kamil yang di dalamnya memiliki wawasan Khaffah agar
mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan, kekhalifahan, dan pewaris Nabi.16

Upaya dalam pencapaian tujuan pendidikan harus dilaksanakan dengan


semaksimal mungkin, walaupun pada kenyataannya manusia tidak mungkin
menemukan kesempurnaan dalam berbagai hal.

Hasil wawancara dari penelitian ini bahwa Sekolah Dasar swasta Islam
Terpadu Hikmatul Fadhillah merupakan sekolah swasta yang didirikan pada tahun
1991. Sekolah tersebut didirikan oleh Bapak H. Ridwan Hasibuan dan nama SDS
Islam Terpadu Nahdlatul Ulama ini diambil dari nama istri yang mendirikan
15
Ibid, hlm 32.
16
Ibid, hlm 71
sekolah yayasan tersebut yaitu Ibu H.j Hikmatul Fadhillah. SDS Islam Terpadu
Hikmatul Fadhillah ini sudah terakreditasi A. Sehingga sekolah ini merupakan
sekolah favorit yang diminatti masyarakat. Banyak orang tua yang mendaftarkan
anaknya dijauh-jauh hari sebelum dibukanya pendaftaran..SD Swasta Islam
Terpadu Hikmatul Fadhillah ini menggunakan kurikulum 2013, dimana peserta
didik diarahkan untuk lebih aktif dalam belajar.. Sekolah ini menggunakan
metode ceramah agar memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran-
pelajaran. Pengajar di SDS Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah ini terdiri dari 46
guru pengajar dengan 20 orang guru sudah sertifikasi. . Jumlah muridnya terdiri
dari 411 siswa dan 430 siswi pada tahun Ajar 2019/2020 dan presentse jumlah
siswa setiap tahunnya mengalami kenaikan.

Sekolah dimulai dari pukul 07.30 sampai 17.00 dimana siswa sebelum
belajar melakukan kegiatan rutin yaitu menghafal surah, kemudian sholat dzuhur
dan Asar berjamaah diwajibkan pada setiap harinya. Selain itu diwajibkan sholat
dhuha setiap sebelum jam istirahat pertama dan membaca Al-quran di jam
sebelum istirahat kedua. Hal yang unik dan luar biasa di SDS Islam Terpadu
Hikmatul Fadhillah ini adalah para siswa diwajibkan berbahasa Inggris dan
bahasa arab dalam berkomunikasi setiap harinya. Jika ada siswa yang khilaf atau
terlupa berbicara bahasa inggris atau arab maka siswa tersebut harus mengahafal
kata yang ia tidak tau sebelumnya. SDS Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah ini
menekankan pembinaan akhlak bagi siswa-siswanya. Banyak prestasi yang
dicapai siswa-siswa yang membanggakan baik dibidang agama maupun olahraga.
Semua sarana dan prasarana SDS Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah
ditanggung pihak yayasan. Yang menarik dari sekolah ini adalah mampu
mengelola kantin sehatnya dengan maksimal, hasil dari kantin sehatnya dapat
memberangkatkan umrah para guru-guru di sekolah tersebut dan setiap tahunnya
pasti selalu ada yang diberangkatkan umrah. Lulusan SDS Islam Terpadu
Hikmatul Fadhillah ini selalu diterima di sekolah lanjutan.
Ada beberapa lembaga pendidikan Hikmatul Fadhillah dalam 1 lokasi yayasan
tersebut antara lain sebagai berikut :

1. TK IT Hikmatul Fadhillah
2. SDS IT Hikmatul Fadhillah
3. SMPS IT Hikmatul Fadhillah
4. STAI Hikmatul Fadhillah

Guru sebagai fasilitor untuk para peserta didik nya harus mampu menjadi
pemberi pendidikan yang terbaik peserta didiknya. Dalam pemberian pendidikan
tersebut guru tidak hanya mampu memahami materi dan suasana pendidikan,
namun guru juga harus mampu memilih media yang tepat untuk disampaikan
kepada peserta didiknya, agar tercapai pendidikan yang tepat sasaran seperti yang
di inginkan.

Muliasa mengatakan bahwa bermain merupakan cara anak usia dini


mengungkapkan keinginan, pemikiran, perasaan dan menjelajahi lingkungannya.
Bermain tidak dapat dipisahkan dari setiap langkah anak sehingga semua
aktivitasnya selalu dimulai dan diakhiri dengan bermain.17

Tahap perkembangan kognitif anak kelas 2 SD

Anak kelas 2 SD merupakan anak yang berusia sekitar 7-8 tahun.


Berdasarkan tahapan teori oerkembangan kognitif dari Zean Piaget anak kelas 2
SD termasuk dalam tahap pemikiran operasional konkret awal. Anak yang
berumur 7 tahun dapat menyatukan benda-benda yang mempunyai kesamaan
dalam satu dimensi. Misalnya, semua lingkaran disatukan dan semua segitiga
disatukan karena diklasikasi menurut bentuk. Bila ia mengklasifikasi menurut
warna, maka semua yang berwarna merah disatukan.

Sistem pembelajaran full day school

Full day school merupakan sebuah sistem pembelajaran yang dilakukan


dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksankan sehari penuh dengan
memadukan sistem pembelajaran secara intensif yaitu dengan memberikan

17
Muliasa. Manajemen PAUD, 2012 (Bandung : PT Remaja rosdakarya) H.191
tambahan waktu khusus untuk pendalaman yang berlangsung selama 5 hari setiap
sepekan yang dimulai dari pukul 07.15 sampai 16.00. pembelajaran dilaksanakan
dengan sistem smart, fun, dan full day school dengan maksud untuk membentuk
kepribadian melalui pembiasaan dan keteladanan yang berakhlakul karimah.
Sistem yang dilaksanakan di full day school ini tidakn hanya berbasis formal,
namun juga informal. Antara lain, latihan belajar kelompok, kelompok bermain,
kelompok tahfidz Qur’an, latihan shalat wajib berjama’ah dan sunnah dhuha,
latian membaca doa bersama. Sistem pembelajaran di full day school ini tidak
kaku dan monoton, bahkan menyenangkan karena siswa diberi kebebasan dalam
memilih tempat belajarnya, tempat bermainnya namun untuk sekedar ketertiban
belajar mengajar, maka dibuat jadwal untuk tempat belajar diluar kelas. Selain itu,
pembelajarannya sarat dari permainan yang bertujuan agar proses belajar
mengajar penuh dengan kegembiraan, permainan-permainan yang menarik bagi
siswa untuk belajar dan mendapatkan nilai plus yang berbasis keislaman.
Sehingga situasi dan kondisi yang sangat menyenangkan ini akan melahirkan
generasi yang erdas intelektual, cerdas emosional dan cerdas spiritual dan
penyaluran bakat minat anak juga akan terlihat dengan adanya kegiatan
ekstrakurikuler yang diadakan setiap minggu sekali. Kegiatan seperti mengerjakan
tugas sekolah (PR), dalam sistem pembelajaran di sekolah ini dilakukan disekolah
dengan bimbingan guru yang bertugas. Dan juga dilakukan setor hafalan surah-
surah pendek dan doa-doa shari-hari. Dengan begitu anak tidak lupa dengan
pelajaran yang di berikan tadi untuk pelajaran esoknya anak sudah siap dan
mudah menerima karena sudah di pelajari sebelumnya.
BAB V

PENUTUP

1. KESIMPULAN
2. SARAN
3. DOKUMEN

Maket sekolah

Denah Sekolah
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Fadzar, 1991. Peradaban dan Pendidikan Islam,. (Jakarta Utara:

Rajawali Pers).

Ahmad Lubis, 2019. Sekolah Islam Terpadu Dalam Sejarah Pendidikan Islam Di

Indonesia. (Padang: Direktorat Jendral Kebudayaan) Jurnal Penelitian

Sejarah

Abdullah Nashin Ulwan, 1978. Pendidikan Anak dalam Islam. (Jakarta Pusat:

Pustaka Amani).

Haidar Putra Daulay, 2012. Pendidikan Islam Di Indonesia. (Medan: Perdana

Publishing).

Malik Fadzar, 1998. Madrasah dan Tantangan Modernitas. (Bandung: Mazin).

Muliasa, 2012. Manajemen PAUD. (Bandung : PT Remaja rosdakarya)

Ahmad Tafsir, 2012. Ilmu Pendidikan Islam. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)

Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, 2006/ Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:

Kencana Prenada Media)..

Hasbullah, 2012. Dasar-dasar ilmu pendidikan,. (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada)

Muhammad Yunus, 1957. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta:

Hidakarya Agung).

Anda mungkin juga menyukai