Anda di halaman 1dari 51

CRITICAL BOOK REVIEW

“METODE PENELITIAN KUALITATIF”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
FAIRUZA NUR UCHROWI NASUTION
(0307182045)

Dosen Pengampu : Dr. Candra Wijaya, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur senantiasa diucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat
serta hidayah-Nya kepada kita semua terkhusus kepada penulis sehingga Critical Book
Review ini dapat diselesaikan pada mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif.
CriticalBook Review ini telah disusun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan dan penulisannya.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi untuk membantu penulis menyelesaikannya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
Critical Book Review ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

PEMATANG SIANTAR,Juli 2021

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1. Identitas Reviewer
Nama : Fairuza Nur Uchrowi Nasution
NIM : 0307182045
Jurusan/Semester : Manajemen Pendidikan Islam / VI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Kualitatif
Dosen Pengampu : Dr. Candra Wijaya, M.Pd

2. Identitas Buku
Judul Buku : Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru
Edisi : Cetakan I
Penulis : Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman
Penerbit : UI Press
Kota Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 491 halaman
ISBN : 979-456-103-7
BAB II
RINGKASAN BUKU

I. Pendahuluan
A. Masalah Umum
Data kualitatif yang lebih merupakan wujud kata-kata daripada deretan angka-angka,
senantiasa menjadi bahan utama bagi ilmu-ilmu sosial tertentu, terutama dalam bidang
antropologi, sejarah dan ilmu politik. Data kualitatif merupakan sumber dari deksripsi yang
luas dan berlandaskan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi
dalam lingkungan stempat. Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur
peristiwa secara kronologis, meniali sebab akibat dalam lingkungan pikiran orang-orang
setempat serta memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat.
Tuntutan untuk melaksanakan penelitian kualitatif yang tepat cukup besar.
Mengumpulkan data kualitatif merupakan suatu pelaksanaan kerja yang intensif, biasanya
memakan waktu berbulan-bulan bahkan sampai pada bertahun-tahun untuk mengumpulkan
data yang akurat agar dapat menganalisis data tersebut secara seksama.
Adapun kesulitan yang paling utama dan serius dalam penggunaan data kualitatif
adalah metode-metode analisisnya yang tidak dirumuskan dengan memadai. Singkatnya
dengan demikian lapangan penelitian kualitatif sangat membutuhkan metode metode yang
jelas dan sistematis guna menarik kesimpulan – kesimpulan dan mengujinya secara seksama,
yakni metode yang dapat digunakan sebagai replika oleh peneliti lainnya seperti halnya
dengan pengujian-pengujian signifikansi dan korelasi yang dilakukan oleh para peneliti
kuantitatif.
B. Hakikat Buku Ini
Buku ini merupakan buku sumber yang praktis bagi semua peneliti yang
menggunakan data kualitatif. Bahasan dalam buku ini di dasarkan atas pengelaman penulis
selama 8 tahun dalam hal perancangan, pengujian, dan penggunaan yang inovatif mengenai
metode metode analisis data kualitatif. Penekannya diarahkan pada bentuk bentuk baru
penyajian data yang meliputi berbagai grafik, bagan, matriks, dan jaringan (networks) yang
lebih daripada sekedar teks naratif biasa.
Sasaran buku ini di tujukan pada para peneliti profesional di semua bidang yang
sedang meneliti, baik penelitian dasar maupun terapan, dan memerlukan analisis data
kualitatif ataupun mereka yang menjerus ke penelitian kualitatif. Sasaran buku ini juga
bermanfaat baii para mahasiswa yang sedang belajar kerja di lapangan dengan metode-
metode analisis kualitatif.
Pendekatan yang digunakan buku ini dibuat sekonkret dan selangsung mungkin, guna
menghindari kesalahpahaman pembaca. Jadi pesan yang di tekankan dalam buku ini bukan
agar dapat menerapkan metode metode secara teliti melainkan menekankan bahwa bagi
seorang peneliti kualititatif penciptaan, pengujian, dan perbaikan dari metode analisis
sederhana, praktis dan efektif merupakan prioritas utama.

C. Dasar Pengalaman Kami


Kami telah sampai pada analisis kualitatif dari jalur yang berbeda namun menuju
ke satu titik. Miles telah menaruh minat dengan pengalaman kerja yang luas dalam hal
penilaian lingkungan-lingkungan sosial, dan lebih khusus lagi mengenai pengaruh
pengaruh upaya mengubah perilaku, iklim, dan struktur-strukturnya. sementara ia
senantiasa menaruh perhatian pada penelitian non kualitatif, usaha pertamanya yang
Tuntas di dalam penelitian kualitatif adalah selama 4 tahun penelitian mengenai proses-
proses yang terlibat dalam usaha kreasi yang baru dan inovasi kegiatan ini melibatkan 6
sekolah umum selama pembuatan rancangannya, penciptaannya, dan stabilisasi nya.
Dalam penelitian ini observasi langsung dan wawancara informal disertai dengan
pengumpulan dokumen, Wawancara terstruktur dan 2 tahapan survei. situlah maka
berusaha mengatasi masalah-masalah analisis kualitatif seperti yang telah kami singgung
sebelumnya. tulisannya yang menggelitik pada saat yang sama merupakan suatu
pencerminan suka duka atas pengalamannya, semacam Manifesto bagi penelitian
selanjutnya.
Minat permen selama ini adalah dalam bidang epistemologi ilmiah, Bagaimana
teori-teori ilmiah dikembangkan dan diuji validitasnya, dan dalam komisi dewasa dalam
perspektif pihak net, seorang ahli psikologi berkembangsaan Swiss, serta ahli epistimologi
dari Perancis.  seperti mail, permen bekerja sebagai empiris dengan metodologi yang lebih
lunak dan bersifat klinis dipadukan dengan teknik teknik psikomotorik yang ketat. namun
proyek pertamanya yang ekstensif dengan penekanan kualitatif merupakan penelitian
selama 4 tahun pada satu sekolah dasar percobaan, dalam rangka mengimplementasikan
teori-teori magnet dalam ruang dan kelas. selain dari penggunaan gabungan data yang
lazim observasi dan observasi partisipasi, dokumen kuesioner dan pengujian titik permen
mencoba dua pendekatan analisis data yang sering dianjurkan oleh para ahli metodologi
penelitian lapangan Oma tetapi jarang sekali dilaksanakan.
Pengalaman-pengalaman ini menetapkan pentas bagi penelitian yang telah kami
lakukan bersama selama 4 tahun silam. ketika kesempatan bekerja sama dalam satu
penelitian yang penting itu muncul, kami masuk ke dalamnya. Dilema dan jalan buntu
yang kami hadapi masing-masing dan penelitian yang lalu telah menghasilkan suatu
pengalaman belajar dan teknik-teknik agar tidak diulangi kembali.

D. Pendirian Kami
Ada baiknya bagi para peneliti menentukan  pilihannya secara jelas titik yang
sudah terjadi ialah bahwa seorang pembaca harus menebak dari intensitasnya untuk
penentuan Apakah seseorang pengarang itu seorang penganut logika positifisme, interaksi
simbolis atau seorang ahli fenomenologi sosial. para penganut pandangan ini melihat  ke
peristiwa wa lu sial dan ilmu sosial dengan kacamata yang berbeda titik kalau kita bertitik
tolak dari pandangan logika sitisme maka kita mempertimbangkan dan mencoba untuk
mencari penemuan adanya keterbatasan pada pendekatan itu titik sebut saja barangkali,
sebagai logico positifisme yang longgar. dalam kenyataannya, makin sangat sulit saja
untuk menemukan ahli metodologi yang terkurung dengan ketat yang satu bentuk
epistemologi, dengan mengabaikan yang lain titik makin banyak saja para ahli metodologi
kuantitatif yang bertitik tolak dengan pendirian logika positifisme menggunakan
pendekatan fenomenologis dan naturalistik untuk melengkapi tes Komang survei dan data
Wawancara terstruktur. di sisi lain tanpa ada peningkatan jumlah para peneliti etnografi
dan kualitatif yang menggunakan kerangka konseptual yang terancang dan penggunaan
instrumen yang tersusun sejak awal khususnya bila penelitian dilakukan pada lebih dari
satu Pranata atau komunitas. tidak banyak menganut logika positivisme saat ini yang
mempersoalkan validitas dan pentingnya data subjektif sebagai penjelasan dan tidak
seberapa jumlah penganut fenomenologi yang masih mempraktekkan pendekatan
hermeneutik dan kepercayaan itu tetap terdapat sebagai sifat-sifat genetik dalam cara
aturan dengan pengertian umum seperti yang kami buat secara idiosinkratik. 

E. Pandangan Kami Mengenai Analisis Kualitatif


Kami harus menunjukkan pada pembaca suatu pembahasan singkat mengenai batas-
batas yang diliput dalam buku ini. Singkatnya, hal-hal apa yang terdapat dalam analisis
kualitatif?
Pertama, data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data itu
mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari
dokumen, pita rekaman) dan yang biasanya diproses kira-kira sebelum siap digunakan
(melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan atau alih tulis), tetapi analisis kualitatif tetap
menggunakan kata-kata, yang biasanya disusun kedalam teks yang diperluas.
Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data "kasar" yang muncul dari catatan-
catatan tertulis di lapangan. Sebagaimana kita ketahui, reduksi data, berlangsung terus-
menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Sebenarnya bahkan sebelum
data benar-benar terkumpul antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu
penelitiannya memutuskan (acapkali tanpa disadari sepenuhnya) kerangka konseptual
wilayah penelitian permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data yang mana
yang dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilah tahapan reduksi
selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus,
membuat partisi, menulis memo) Reduksi data/proses transformasi ini berlanjut terus sesudah
penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.
Secara sederhana dapat dijelaskan: Dengan "reduksi data" kita tidak perlu
mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan
ditransformasikan dalam aneka macam cara melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan
atau uraian singkat menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas dan sebagainya.
Penyajian Data
Alur penting yang kedua dari kegiatan Analisis adalah penyajian data. Kami membatasi
suatu "penyajian" sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Beraneka penyajian kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari mulai dari alat pengukur bensin, surat kabar, sampai layar
komputer. Dengan melihat penyajian penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang
terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan
berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut.
Penyajian yang paling sering digunakan pada data kualitatif pada masa yang lalu adalah
bentuk teks naratif. Seperti yang akan kita lihat nanti, teks dalam bentuk Katakanlah, 3600
halaman catatan lapangan adalah sangat tidak praktis. Teks tersebut terpencar-pencar bagian
demi bagian dan bukan simultan tersusun kurang baik dan sangat berlebihan. Dalam kondisi
seperti itu para peneliti menjadi mudah tergelincir untuk bertindak ceroboh dan secara
gegabah mengambil kesimpulan yang memihak tersekat-sekat, dan tidak berdasar.
Penarikan kesimpulan dalam pandangan Kami hanyalah sebagian dari suatu kegiatan
dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan yang juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam
pikiran menganalisis selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan,
atau mungkin menjadi begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta
tukar pikiran di antara teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif atau
juga supaya upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dan dalam
seperangkat data yang lain. Singkatnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji
kebenarannya kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. Jika
tidak demikian, yang kita miliki adalah cita-cita yang menarik mengenai sesuatu yang terjadi
dan tidak jelas kebenarannya dan kegunaannya.

F. Petunjuk Menggunakan Buku Ini


Umum
Paparan-paparan yang bersifat antisipasi mengenai Isi sebuah buku biasanya merupakan
uraian yang tidak dalam, sampai pembaca terlibat jauh di dalamnya, namun demikian kami
akan memberi garis besar yang singkat. Kami mulai dengan ragangan kasar sesuai dengan
urutan kegiatan penelitian kualitatif.
Format
Pada waktu metode-metode yang dibahas, format yang digunakan adalah sebagai
berikut:
 Nama Metode Masalah analisis. Masalah, kebutuhan atau kesulitan yang dihadapi
oleh seorang analisis kualitatif. Metode yang digunakan itu merupakan pemecahan
masalah yang bermanfaat.
 Deskripsi Singkat. Metode apa dan bagaimana metode itu bekerja. Ilustrasi. Dalam
uraian yang lebih rinci, sebuah kasus ini yang menjelaskan Bagaimana metode itu
dikembangkan dan digunakan. Biasanya bagian ini mempunyai bermacam subjudul,
seperti membangun penyajian data, memahami data dan menganalisis data.
 Keragaman.Pendekatan-pendekatan alternatif yang menggunakan prinsip-prinsip
umum yang sama. Kegiatan yang relevan dari para peneliti lainnya dikemukakan
dalam bagian ini.
 Saran.Meringkas komentar-komentar tentang penggunaan data dan memberi petunjuk
Bagaimana menggunakannya dengan tepat.
 Waktu yang diperlukan.Perkiraan mengenai waktu yang digunakan yang pada
dasarnya bergantung pada pokok persoalan, keterampilan peneliti, masalah penelitian
yang sedang diselidiki, jumlah situs dan lain sebagainya.
 Isi bahasan juga meliputi metode-metode pendukung yang diuraikan secara singkat,
yang dapat digunakan sebagai pendamping metode utama yang sedang dibicarakan.

Anjuran Bagi Para Pembaca Buku


Gagasan yang menganjurkan para pembaca "berbuat" sesuai dengan buku apapun
sesungguhnya merupakan kecongkakan atau kesalahan, atau bahkan kedua-duanya.
Seperti yang telah dikemukakan, pada dasarnya sebuah buku merupakan penyajian yang
dapat dijangkau secara acak dan para pembacanya aktif hanya dari sudut pandangannya
sendiri terhadap buku itu.
Para pengarang tidak akan mampu mengendalikan apa yang akan dilakukan para
pembaca pada akhirnya. Namun setidak-tidaknya kami dapat mengemukakan pendapat
dengan mengajukan beberapa metode penggunaannya, yang menurut anggapan dan kami
dan para pembaca awal manuskrip buku ini merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat
seperti buku ini

II. Memfokuskan dan Membatasi Pengumpulan Data


A. Membangun kerangka konseptual
Apa manfaat kerangka konseptual ini ? Pertama, kerangka menentukan siapa dan apa
yang akan atau tidak akan dikaji. Kedua, kerangla itu menegaskan adanya beberapa
hubungan, yang ditunjukkan dengan tanda panah. Dalam kehidupan sebenarnya,
hubungan-hubungan serupa berlangsung dalam bentuk ini. Indikator-indikator
keberhasilan juga, dalam beberapa hal, berasal dari pennelitian empiris sebelumnya.
Kerangka konseptual ini, pada dasarnya merupakan perbaikan dan mengemukakan
hal-hal yang tidak terliput dalam kerangka pertama, tetapi terdapat perkiraan yang lebih
kuat yang menyangkut antar hubungan.
1. Kerangka konseptual lebih baik memanfaatkan bentuk grafik dari pada teks
2. Kita diharapkan melalukan sejumlah pengulangan, dimulai sejak awal.
3. Dalam kajian situs berganda, usahakan agar masing-masing peneliti lapangan
melakukan kajian pengulangan beberpa versi hasil penelitianya.
4. Hindari kerangka yang tidak punya resiko, yaitu keranngka yang menempatkan
variabel-variabel pada aras (level) yang sangat global dan mempunyai tanda-tanda
panah dua arah di mana-mana.
5. Teori-teori sebelumnya dan penelitian empiris tentu saja merupakan masukan-
masukan penting.

B. Merumuskan permasalahan penelitian


Sekalipun anda berada dalam suatu rancangan yang sangat induktif, sangatlah tepat
jika anda memulai dengan beberapa permasalahan penelitian yang bersifat umum. Bila
anda masih belum tahu dengan jelas mengenai prioritas atau mengenai cara-cara
membuat kerangka, mulailah dengan permasalahan yang masih kabur, kemudian cobalah
menyingkapnya. Merumuskan lebih dari dua lusin permasalahan penelitian hanya berarti
mencari perkara. Dalam penelitian situs berganda, anda harus pastikan bahwa semua
peneliti lapangan memahami setiap permasalahan dan mengetahui nilai pentingnya.
Terkadang memang lebih mudah untuk menyusun suatu kerangka konseptual sesudah kita
membuat suatu daftar permasalahan penelitian. Sekali daftar permasalahan penelitian
diwujudkan dan ditajankan, lihatlah kembali untuk meyakinkan apakah setiap
permasalahan nyata-nyata dapat diteliti. Siapkan daftar permasalahan penelitian lapangan
berlangsun, dan telaahlah permasalahan itu selama penenlitian lapangan berlangsung.
C. Penarikan Kesimpulan
Pemilihan Sampel Membatasi Pengumpulan Data
Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu proses penyidikan mirip
pekerjaan detektif yang secara menyakinkan yang dikemukakan oleh Douglas. Setiap
peneliti dalam penelitian kualitatif hendaknya mulai dengan kategori umum peristiwa
atau latar dalam situs suatu katalog yang disetujui , penarikan sampel juga terkait dengan
masalah kehandalan dalam menggeneralisasi, karena sampel dapat ditarik dengan tyjuan
yang jelas dan menuntut adalanya lingkungan kelompok orang yang lebih luas ,
parameter dalam penarikan sampel adalah dengan mempertimbangkan latar,
perilaku,peristiwa, proses dan pada akhirnyabpeneliti hatus menyentuh sebagian besar
seluruh dasar guna memperoleh jawaban terhadap permasalahan penelitian. Dan
akhirnyabmakna penarikan sampel adalah sebagai mengambil sepenggalan kecil dari
suatu keseluruhan yang lebih besar sampel juga dihimpun dalam satu sampel situs yang
lebih luas dari mana data di survei , temuan - temuan dari kajian sampel berganda
memberI peluang untuk mengemukakan secara luas mengenai proyek yang sampelnya
telah ditarik . Penarikan sampel situs berganda dilakukan lebih dahulu sebelum penelitian
lapangan. Sementara membatasi bidang kajian dan menjuruskan peneliti lapangan secara
individual ,jadi dapat dikatakan bahwa dalam ketentuan penarikan sampel merupakan
tindakan metodologis yang Sangat tepat
D.Instrumen
Argumen bagi yang tidak ada instrumentasinya sebelumnya
1. Instrumen yang terstruktur dipolakan sebelumnya akan membutakan peneliti
terhadap situs penelitian
2. Instrumentasi sebelumnya biasanya merupakan konteks berlapis
3. Sebagian besar dari kajian kualitatif melibatkan kasus tunggal
4. Bagian tersebut dari penelitian lapangan terdiri dari pengambilan catatan
Argumen bagi banyak instrumentasi sebelumnya
1. Tidak ada alasan untuk merencanakan sebelumnya
2. Jika jadwal wawancara tidak difokuskan akan terkumpul terlalu banyak informasi
Argumen instrumen yang tergantung
1. Jika melakukan penelitian eksploratori kajiann deskriptif Yang luas anda tidak akan
mengetahui parameter atau dinamika
2. Kajian kasus tunggal kurang memerlukan persiapan dimuka dibanding kasus
berganda
3. Banyak yang bergantung pada unit analisis

III. Analisis Selama Pengumpulan Data


Lembar Ringkasan Kontak
1. Masalah Analisis
Sesudah kontak lapangan yang intensif secara lengkap dilakukan, dan catatan-catatan
lapangan ditulis dalam bentuk yang sistematis, seiring diperlukan waktu dan saat untuk
menimbang-nimbang. Maka perlu menentukan tema pokok dan permasalahan yang tampak
selama kontak tersebut.
2. Gambaran Singkat
Ringkasan kontak adalah satu lembar kertas yang berisikan serangkaian hasil
pemfokusan dan peringkasan permasalahan mengenai suatu kontak lapangan tertentu. Peneliti
lapangan menelaaah catatan-catatan lapangan yang ditulis, dan menjawab secara singkat
setiap pertanyaan guna mengembangkan ringkasan yang menyeluruh tentang segi-segi utama
dalam kontak itu.
3. Ilustrasi
Menentukan bentuk pertanyaan. Yang utama adalah memaparkan apa yang diperlukan
untuk mengetahui secara cepat mengenai suatu kontak lapangan tertentu dan pertanyaan itu
menentukan tempat intisari data dalam kontak tersebut.
4. Membuat Lembar Isian Pertanyaaan
Pertanyaan seyogianya disusun dalam satu lembar halaman kertas dengan ruang untuk
jawaban peneliti lapangan. Mengidentifikasi informasi pada situs, kontak, peneliti lapangan,
dan tanggal juga harus dimunculkan dalam lembar itu.
5. Memasuki Data
Satu lembar ringkasan kontak biasanya paling tepat diisi segera setelah catatan-
catatan lapangan yang ditulis lengkap ditelaah dan dikoreksi oleh peneliti lapangan. Data
pada lembar ringkas pada dasarnya merupakan ungkapan-ungkapan oleh peneliti lapangan
dianggap sebagai jawaban yang layak terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam lembar isian,
setelah tulisan-tulisan lengkap tentang kontak di telaah.
6. Menggunakan data
(1)Memberi pedoman perencanaan bagi kontak berikutnya; (2)pembuatan kode-kode
yang yang direvisi; (3) memperlancar komunikasi dan koordinasi bilamana kajian melibatkan
lebih dari seorang peneliti lapangan; (4) reorientasi diri pada kontak bilamana suatu alasan
mulai bekerja kembali pada penulisan; (5) sebagai dasar bagi analisis data itu sendiri.
7. Varias
Tipe lembar ringkasan kontak meliputi banyak abstraksi, dan bergerak cukup jauh
dari data kasar semula. Jika istilah-istilah dibatasi secara tepat dan jika catatan-catatan
dibubuhkan di sebelah kanan, maka akan membantu memberikan suatu pandangan yang
menyeluruh dari suatu kontak tertentu. Paling baik jika istilah-istilah digunakan bersama-
sama dengan lembar-lembar ringkasan seperti yang telah kami tunjukkan.
8. Waktu yang Diperlukan
Mengisi lembar isian ringkasan kontak dengan baik perlu waktu sebanyak yang
diperlukan untuk membaca atau menelaah tulisan, lebih kurang satu jam untuk melaksanakan
pengisian nya. Jika waktu yang diperlukan lebih banyak, maka Lembar isian sangat kompleks
atau rumit.

B. Kode Dan Pengkodean


1. Masalah Analisis
Sebuah masalah yang kronis dalam penelitian kualitatif ialah penelitian itu dilakukan
dengan menggunakan kata-kata, bukan dengan angka-angka. Kata-kata lebih padat
dibandingkan angka-angka, dan biasanya memiliki makna ganda. Angka-angka biasanya
kurang meragukan dan dapat diproses dengan lebih singkat. Tidak mengherankan bahwa
kebanyakan peneliti lebih senang bekerja dengan angka-angka. Kata-kata yang digunakan
oleh penganalisis kualitatif biasanya dalam bentuk catatan-catatan lapangan tertulis dan
aneka ragam dokumen yang berisikan kata-kata. Kata-kata cenderung terkumpul dengan
cepat selama pengumpulan data. Jangka waktu dua minggu di satu situs lapangan peneliti
dapat menghasilkan lebih kurang 300 sampai dengan 400 halaman catatan lapangan terketik,
sekalipun dengan beberapa tindakan pengekangan.
2. Ilustrasi
Misalkan seorang penganalisis tertarik ketika melakukan kajian mengenai
peningkatan sekolah, mengapa dipilih suatu praktek kependidikan yang baru. ini mungkin
satu-satunya diantara beberapa permasalahan penelitian yang ditentukan dalam sebuah kajian.
Peneliti seperti biasanya akan mulai dengan menanyai para informan di lapangan penelitian,
mengapa mereka memutuskan mengadakan uji coba praktek itu. Dengan asumsi bahwa
penganalisis melihat kemungkinan untuk menerapkan suatu sistem singkatan untuk petikan
itu, bisa juga diambil kode ”MOT” untuk” motivasi”. Kode itu ditulis di sebelah kiri margin
di samping petikan itu. Jika penganalisis menginginkan sedikit tanda pembedaan, misalnya
kode untuk membedakan motivasi guru dengan motivasi karyawan tata usaha, maka kita
dapat membuat kode lainnya yaitu “MOT-TU”
Kode-kode deskriptif tidak memberikan interpretasi, tetapi sekadar pertanda suatu
kategori gejala pada suatu penggalan teks. Penggalan yang sama, tentunya dapat ditangani
dengan lebih interpretatif. kode-kode merupakan peningkatan; kode-kode memuat banyak
bahan di dalamnya, yang memungkinkan terjadinya analisis. Kode TIM-POL misalnya
mengisyaratkan suatu tema yang memberi kejelasan kepada ada banyak data lainnya
membuat data menjadi mudah dimengerti, mengarahkan jalinan sebab akibat, dan berfungsi
sebagai faktor statistik dalam pengelompokan bagian yang berbeda-beda ke dalam bentuk
keseluruhan yang lebih bermakna dan terpadu.
Membuat 1 daftar awal kode sebelum melakukan penelitian lapangan. daftar itu
disusun berdasarkan kerangka konseptual, daftar permasalahan penelitian, hipotesis, wilayah
masalah dan variabel-variabel kunci yang dijadikan amatan penelitian.
C. Pembuatan Kode Pola
1. Masalah Analisis
Dengan mengetahui seperangkat kode yang jelas dan masuk akal dan kejadian-
kejadian yang digambarkan dalam catatan lapangan,bagaimana peneliti dapat bergerak pada
aras kedua yang lebih umum,yang barangkali lebih bersifat menjelaskan.
2. Gambaran Singkat
Kode pola adalah kode eksplanatori atau inferensial,yang mengidentifikasi
kemunculan tema,pola,atau penjelasan yang menegaskan situs kepada penganalisis. Kode-
kode pola berfungsi untuk menarik kode-kode pola merupakan sejenis meta-kode.
3. Ilustrasi
Memunculkan kode-kode pola. Pekerjaan ini mudah,bahkan kadang-kadang terlalu
mudah. Seperti halnya perjalnan hidup sehari-hari,peneliti perlu mengurangi atau
menyalurkan rangsangan yang diterimanya dalam jumlah penggalan yang lebih kecil dan
dapat dikode,disimpan,dan ditemukan kembali dengan cara mengingat. Bahayanya ialah
terlalu cepat terpancang ke dalam pemberian nama sebuah pola dan beranggapan bahwa anda
memahaminya,kemudian memasukan nama itu pada data yang tidak begitu cocok. Seperti
apa wujud kode pola itu. Kode pola biasanya berkisar pada empat ringkasan, yang acapkali
saling berhubungan, yaitu : tema, sebab/penjelasan, hubungan antar orang, dan konsep yang
lebih teoretis.
4. Variasi
Jika kode pola umum (seperti ATUR) banyak digunakan,hal itu membantu
terciptanya subkode yang menjelaskan isi dan memungkinkan memperolehnya kembali
dengan mudah : ATUR : INF – Aturan-aturan tentang perilaku informanATUR : UM –
Aturan-aturan tentang perilaku latar umumATUR : KERJA – Aturan-aturan yang rinci
tentang bagaimana tugas kerja formal harus dilaksanakan
5. Saran
Pengkodean pola penting sekali untuk langkah berikutnya di atas (atau dibawah)
pasang surut dan arus yang cepat peristiwa-peristiwa dalam situs.
6. Waktu yang diperlukan
Mengembangkan dan menerapkan kode-kode pola merupakan bagian terpadu dari
pengkodean aras pertama,kegiatan-kegiatannya terjadi secara bersamaan. Melakukan
pengkodean pola,secara dini,bisa menghabiskan waktu 5-10 persen dari waktu pengkodean
seluruhnya,selanjunya agak berlebih,bilamana penganalisis semakin asyik dalam membuat
data yang bisa masuk akal.
D. Membuat Memo
1. Masalah Analisis
Penelitian lapangan demikian menariknya,dan pengkodean biasanya begitu banyak
menyerap tenaga,yang dapat membuat keasyikan dan kewalahan dengan membanjirnya
keterangan rinci,kutipan yang kokoh,kepribadian yang menonjol dari informan
kunci,gambar-gambar sindiran pada papan buletin gang,dan gosip setelah pertemuan penting.
2. Gambaran Singkat
Hampir tidak dapat melakukan lebih baik dari pada yang didefinisikan Glaser (1978) :
“[Sebuah memo adalah] tulisan yang diteorikan dari gagasan tentang kode-kode dan
hubungan-hubungannya saat gagasan itu ditemukan oleh penganalisis selama pengkodean...
itu dapat berupa sebuah kalimat,paragraf,atau beberapa halaman... hal itu sesaat menguras
penggagasan si penganalisis yang didasarkan atas data yang barang kali sedikit merupaka
elaborasi konsep.”
3. Ilustrasi
Berikut ini memo yang ditulis waktu kajian peningkatan sekolah,yang menunjukkan
segi-segi pembuatan memo yang berbeda. Kami akan mengomentarinya berikut ini. Memo
pertama,A,menanggapi memo yang lebih awal dari teman sejawat yang menyarankan konsep
dengan “struktur terbuka” dan disesuaikan dari bidang psikologi kognitif. Perhatikan,bahwa
penulis memo (a) bertujuan menjelaskan gagasan; (b) mengikatnya dengan informasi dari
situs; dan (c) membedakan gagasan itu dari kode-kode yang telah ada.

D.a Mengembangkan Proposisi


Boleh dibilang membuat memo menjaring pikiran-pikiran penganalisis yang
mengambang,dan sangat berharga karena alasan itu. Pada saat kajian berjalan,kebutuhan
yang lazim adalah merumuskan dan menyusun pikiran peneliti ke dalam suatu gugusan
penjelasan yang terpadu. Satu cara untuk melaksanakan itu melibatkan pengembangan
proposisi,atau gugusan pernyataan yang terkait,yang mencerminkan temuan dan kesimpulan
dari kajian.
E. Pertemuan Analisis Situs
Masalah Analisis Dalam kajian apa pun yang mempunyai situs (kasus) berganda dan
lebih dari seorang anggota staf penelitian, makna dari apa yang terja di pada masing-masing
situs cenderung meningkat menjadi lemah da lam campuran penelitian lapangan, catatan
tertulis, pengkodean, dan analisis pendahuluan lainnya. Bahkan peneliti lapangan (para peneli
ti lapangan) yang banyak mengetahui tentang situs tertentu dapat mem peroleh secara
berlebihan dan kehilangan prespektif.
Dalam kajian dengan kontak lapangan yang intensif, pengkodean cenderung lam ban,
dengan demikian biasanya ada timbunan catatan tertulis yang tidak terkode. Bagaimana
seorang staf peneliti dapat cepat dan eko nomis memahami apa yang terjadi dalam situs, dan
mengusahakan tetap tahu perkembangan, serta mengembangkan konstruk yang di miliki
bersama untuk membimbing analisis berikutnya.Gambaran Singkat Pada pertemuan analisis
situs, peneliti atau para pencliti yang pa ling akrab dengan situs dengan anggota staf lain
bertemu untuk me ringkas kedudukan arah dari peristiwa-peristiwa pada situs.
Pertemuan itu diarahkan oleh serangkaian masalah, dan catatan-catatan dibuat atas
jawaban-jawaban terhadap masalah selama pertemuan berjalan. Ilustrasi Pada kajian
penciptaan sekolah baru (Miles dan kawan-kawan, 1978) yang melibatkan enam situs, kami
ingin sedapat-dapatnya tetap berpegang pada peristiwa-peristiwa hangat dalam perencanaan
dan implementasi masing-masing sekolah baru. Kami juga mencari pen jelasan dan hipotesis,
dan kami pun benar-benar merasakan bahwa skema pengkodean yang terlalu rumit dan
berlebihan perlu diperbaiki. Menyusun pertemuan, Kami menetapkan gagasan pertemuan
ana lisis situs yang harus diadakan untuk masing-masing enam situs seca ra bergiliran.
Untuk membantu memfokuskan dan mengelola perte muan, perlu adanya bentuk
pencatatan, yang muncul dalam bentuk yang diringkas seperti di bawah ini. Mengumpulkan
data. Dalam penggunaan bentuk itu, pertemuan bisa menguntungkan bila dimulai dengan
sebagian besar peneliti (pa ra peneliti) lapangan yang paling terlibat dan yang melaksanakan
pem bahasan butir 1, tema utama. Yang lain menanyakan sesuatu untuk mendapat penjelasan.
Pencatat mengikuti diskusi itu, membuat catat an di bawah judul itu, dan kalau perlu meminta
penjelasan lebih jauh.
Sering pembahasan melompat jauh ke depan pada masalah yang timbul belakangan
(misalnya, suatu tema yang mengisyaratkan ada nya penjelasan), dan si pencatat memasuki
data itu di bawah judul yang tepat. Segi-segi atau butir-butir di bawah masing-masing judul
seharusnya diberi nomor untuk bisa ditandai dan membantu acuan un tuk hal itu ketika
pembahasan.Analisis Data Kualifati kode, bagaimana mengumpulkan data baru dari jenis-
jenis tertentu), atau telaah dan perencanaan semacam itu dapat dibuat sesudahnya.
Bagan 8 menunjukkan beberapa petikan dari bentuk analisis situs yang terisi untuk
kajian sekolah baru. Peneliti lapangan telah meng observasi sekolah dasar baru dengan ruang
terbuka. Dalam peragaan ini, kami dapat melihat bahwa tema utama adalah usaha peneliti un
tuk melukiskan (butir 1) dan kemudian memahami (butir 2) mengapa implementasi dini dari
pengajaran ruang terbuka berjalan relatif lan car, bahkan walaupun terjadi kurang persiapan
sebelumnya. Hipote sis dan dugaan dalam butir 2 (seperti konsep "kemampuan
mundur,"hubungan kepala sekolah-guru atau profesionalisasi guru) menjadi kan rencana
pengumpulan data bertambah dalam butir 4 (misalnya, wawancara guru), seperti yang
disarankan oleh hipotesis tandingan dalam butir 3.
Orang dapat juga melihat bahwa pertemuan memuag kinkan orang untuk melayani
pandangan yang berlawanan (misalnya, gagasan tentang wawancara pencarian kembali atas
perencanaan mu sim panas dalam butir 4 yang membuka peluang dan yang barangkali
terdapat perencanaan dan persiapan yang lebih maju daripada yang dikira oleh peneliti
lapangan). Keragaman Banyak masalah lain yang dapat dikembangkan untuk mengarah kan
pertemuan analisis situs:
 Hal apa yang menimbulkan tanda tanya, aneh, atau tidak diharap kan di sekitar
peristiwa situs baru-baru ini?
 Apa kedudukan laporan kami berkaitan dengan beragam orang dalam peranan kunci?
 Analisis tambahan apa yang kita perlukan dari data yang ada untuk memahami situs
lebih baik lagi?
 Dalam hal apakah situs pada segi ini yang pasti tidak benar?
 Apa yang mungkin akan terjadi di situs setelah beberapa hari/minggu kemudian?
Itu adalah contoh-contoh isi bebas; masalah-masalah penelitian un tuk kajian macam
apa pun dapat juga mengembangkan persoalan persoalan tambahan yang nyata yang dapat
masuk pada bentuk per temuan analisis situs (misalnya, "Apakah hasil dari arus inovasi yang
bisa dilihat sekarang?,""Bagaimana program itu mantap secara po litis?,""Pada aras apakah
keterlibatan orang tua berada?,""Jalur utama alih informasinya apa?"). Catatan-catatan dari
pertemuan analisis situs, demikian pembim bingan langkah khas berikutnya dalam
pengumpulan data, dapat ulang sesudah satu atau dua putaran pengumpulan data berikutnya.
F. Ringkasan Situs Sementara
1. Masalah Analisis
Para peneliti mempunyai empat gambaran buruk yang berulang tentang analisis data.
Pada gambaran buruk yang pertama, data ti dak baik dan tidak dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Gam baran buruk yang kedua, adanya kesalahan pengukuran yang siste
matik (pada umumnya dalam bentuk tanggapan bias) atas ukuran yang paling penting.
Gambaran buruk yang ketiga, kesimpulan keluar dari pengrusakan terhadap analisis yang
lebih canggih secara berturut-turut dengan memandangnya sepele atau remeh ("Anda
menghabiskan uang $75.000 untuk mengatakan itu pada kami?"). Pada gambaran buruk yang
terakhir, data menolak analisis, tidak dapat ditelaah, bahkan tidak dimengerti.
Pada penelitian survei yang konvensional, gambaran buruk ini mungkin terwujud
demikian lambat (yaitu sesudah penutupan pe ngumpulan data). Hasilnya, banyak tindakan
preventif ditentukan lebih awal untuk menarik sampel yang tepat, koleksi data dengan in
strumentasi yang bisa dipercaya dan sahih. Pada penelitian kualita tif, gambaran buruk itu
biasanya muncul pada saat-saat awal, dan penganalisis mengoreksinya pada pengumpulan
data lebih lanjut. Namun, masalah-masalah ini tidak selalu muncul secara spontan; masa lah
menjadi jelas hanya jika si penganalisis menguji data pada saat data dikumpulkan.
Ini semua merupakan keresahan metodologis. Biasanya seseorangjuga mempunyai
keresahan yang substantif. Apa yang sebegitu jauh sebenarnya terjadi dalam situs?
Bagaimana gambaran umumnya? Apa kah ada tema dan pola yang muncul? Pada umumnya
pengujian data sementara dilakukan sambil ber jalan atau untuk beberapa subgugusan atau
data, tetapi bukan untuk hal lainnya, misalnya seperti dalam mengembangkan kode-kode pola
(III.C) atau menulis memo (III.D). Penganalisis perlu latihan yang terpadu dan yang
mewajibkannya memeriksa apa yang diketahui dan seberapa baiknya hal itu diketahui
memperbandingkan temuan temuan utama sampai saat itu, memperkirakan tingkat
kepercayaan yang terdapat pada temuan-temuan itu, serta mendaftar kesenjangan, teka-teki,
dan data yang masih perlu dikumpulkan. Ringkasan situs sementara melayani tujuan-tujuan
ini.
2. Gambaran Singkat
Ringkasan situs sementara adalah hasil sementara yang beragam panjangnya (antara
10 sampai 25 halaman) yang mensintesiskan apa yang diketahui peneliti tentang situs, dan
menunjukkan apa yang masih harus diselidiki. Ringkasan situs sementara menelaah temuan-
temuan, melihat kualitas data pendukung secara seksama, dan menyebutkan agenda untuk
langkah pengumpulan data berikutnya. Ringkasan me rupakan usaha pertama untuk
memperoleb catatan yang terpadu dari situs.
3. Ilustrasi
Kami telah menggunakan ringkasan sementara dalam beberapa ka jian lapangan.
Mengambil satu kajian yang paling akhir, Bagan 9 me nunjukkan daftar isi yang diberikan
kepada setiap peneliti dalam ka jian peningkatan sekolah sebagai garis besar untuk ringkasan
situs. Perlu diketahui bahwa penyusunan bentuk umum seperti ini memung kinkan adanya
perbandingan lintas-situs. Pada gilirannya, hal ini da pat membuka kesempatan besar bagi
para penganalisis lain untuk kun jungan situs mereka selanjutnya, dan ringkasan sementara
tentunya akan membangkitkan tema dan konsep yang terdapat pada lebih dari satu situs.
Dengan perkataan lain ringkasan sementara merupakan po tret pertama yang
dirumuskan pada analisis lintas-situs dan memberi keuntungan besar pada munculnya
variabel-variabel eksplanatori yang dapat dicek, lebih daripada membangkitkan kekeliruan
sesudah ini (post hoc), seperti yang sering menjadi kasus dalam kegiatan analisis lintas-situs.
Mengorganisasi ringkasan. Dengan anggapan bahwa kode-kode te lah diturunkan dari
masalah-masalah penelitian, masuk akal untuk meninjau tulisan, guna mencari kode-kode
utama untuk masing-masing Menggunakan ringkasan. Penggunaan ringkasan sementara,
seperti yang telah kami kemukakan, mendorong peneliti untuk mencerna bahan-bahan yang
ada, merumuskan pengertian-pengertian situs de ngan lebih jelas, serta kritik-diri tentang
kelayakan data yang telah di kumpulkan. Ini menggiring pada pengumpulan data langkah
berikut nya, perencanaan, dan biasanya perumusan kembali kode-kode serta rencana analisis
lebih lanjut. Bilamana peneliti tidak bekerja sendirian, tetapi mempunyai teman teman
sejawat yang bekerja pada situs lain, ringkasan situs sementa ra secara kolektif dapat
dirasakan manfaatnya.
Pertukaran ringkas an situs sementara di antara para peneliti situs merupakan sarana
yang baik dan yang membawa satu sama lain tetap sejalan. Ringkasan ju ga memunculkan ke
permukaan kelemahan yang biasanya tampak jelas oleh pembaca kedua. Lagi pula, ringkasan
juga memberikan kesem patan yang baik bagi penganalisis mandiri untuk menjadikan
konstruk konstruk mereka yang muncul atau tema-tema yang berulang dapat ditelaah lebih
kritis, baik oleh mereka sendiri maupun oleh teman-teman sejawatnya.
Akhirnya, saling menukar dan pembahasan ringkasan sementara merupakan obat
lintas-situs yang mujarab. Orang-orang da pat menyesuaikan pandangannya yang bekerja
sama dengan lebih baik, mengemukakan argumentasi atas dasar keterangan yang terdokumen
tasi dan saling dimiliki, serta mendapatkan pemecahan atas persoalan persoalan yang tidak
jelas atau kabur yang memerlukan penjelasan kajian secara menyeluruh.

IV. Analisis di Dalam Situs


A. BAGAN KONTEKS
Masalah Analisis
Penelitian kualitatif biasanya berfokus pada kata-kata dan tindakan manusia yang
terjadi dalam konteks yang spesifik.Walaupun penelitian kualitatif memungkinkan untuk
mengumpulkan data “individual” murni (seperti melalui wawancara, observasi, atau analisis
wawancara yang direkam), kebanyakan peneliti kualitatif percaya bahwa perilaku seorang
harus dipahami dalam konteks, dan bahwa konteks tidak bisa diabaikan.
Konteks dapat dipandang sebagai segi-segi situasi yang langsung relevan (di mana
orang secara fisik berada, siapa lagi yang terlibat, dan sebagainya), juga segi-segi relevan dari
sistem social.Masalah yang dihadapi seorang peneliti kualitatif adalah bagaimana memetakan
konteks social tindakan seorang individu secara ringkas dan cukup cermat, tanpa
memasukkan rincian yang berlebihan.
Bagan konteks secara grafis, memetakan hubungan antara peranan, kelompok (dan,
bilamana perlu organisisi) yang sedang membentuk konteks perilaku individu.
Ilustrasi
Bagan konteks dapat dibuat untuk orang-orang dalam kelompok keluarga, atau
kelompok informal, atau komunitas, tetapi lebih sering para peneliti tertarik pada konteks
dalam lingkup organisasi.
Cara sajian sederhana yang dapat membuat kita memahami konteks :
1. Membuat sajian. Bagan konteks seperti ini seyogyanya merefleksikan
karakteristik organisasi yang ada di mana-mana, kewenangan/hierarki dan
pembagian kerja.
2. Memasuki data. Penganalisis mengacu catatan lapangan dan bagan organisasi
serta dokumen yang tersedia
3. Menganalisis data.

Keragaman
Masih berkaitan dengan bagan konteks organisasi, tentu saja ada banyak terdapat
kemungkinan keragaman.Ilustrasi menekankan pada aspek-aspek sistem sosial dari konteks
tersebut.Kadang-kadang cukup penting untuk memetakan aspek-aspek fisik dari suatu
konteks yang serta merta muncul bilaman kita memahami pasang-surutnya peristiwa dalam
latar.
Saran
Ada beberapa hal yang perlu diingat, yakni :
1) Ingatlah selalu akan masalah kajian yang utama dan rancanglah bagan konteks
untuk menyajikan informasi yang paling relevan dengan permasalahan itu.
2) Ingat bahwa peneliti tidak hanya sekedar menggambar bagan organisasi yang
baku, melainkan memetakan isi konteks yang selalu berubah.
3) Ingat juga bahwa bagan tidak akan menjadi lengkap dan mendalam.
a. Bagan Konteks Variabel Khusus
Kadang-kadang seorang penganalisis disibukkan dengan pemahaman sebuah variable
khusus dalam suatu konteks, khusus menyangkut semacam transaksi antarperanan.Untuk
memenuhi kebutuhan ini bagan konteks dapat dikembangkan dengan mudah.Dalam menulis
bagan ini, penganalisis mengacu pada catatan lapangan tentang kapan bantuan diberikan
(awal, kemudian, periode implementasi yang dimantapkan) dan dapat melihat kecenderungan
dalam tipe-tipe tertentu.Bagan itu sendiri dapat dimodifikasi untuk dapat menyertakan
jangka-jangka waktu.
B. MATRIKS DAFTAR CEK
Peneliti survei adalah seorang pekerja yang kuat niatnya, efisien, dan tekun, yang
merancang intrumentasi lebih dulu, masuk situs untuk menanganinya untuk semua yang
dipakai sebagai sampel, keluar lagi dan menganalisis hasilnya.Dan jika peneliti lapangan
ialah kebalikannya.
Matriks daftar cek adalah sebuah format untuk menganalisis data lapangan yang dapat
digabungkan ke dalam sebuah indeks atau skala sumatif. Seringkali, tetapi tidak selalu, skala
itu mempunyai fungsi normatif: kasus-kasus dengan lebih banyak butir pada skala cenderung
pada suatu sege tertentu menjadi “lebih baik yang peneliti mempertimbangkannya sebgaia
suatu yang penting. Prinsip dasar yang ada pada matriks daftar cek ini adalah bahwa matriks
itu menyusun beberapa komponen variable tunggal yang koheren.
Komponen-komponen dalam daftar cek kadang-kadang mempunyai struktur yang
penuh makna.Misalnya, komponen-komponen bisa dikelompokkan ke dalam beberapa
ikatan, atau ditata dari pinggir ke pusat atau dari lemah ke kuat.
C. MASALAH YANG TERTERA WAKTUNYA
 Masalah analisis
Hidup adalah kronologi.Satu kkuatan yang penting dari dua data kualitataif
adalah bahwa data itu dapat dikumpulkan sepanjang waktu, mengikuti jalannya
peristiwa dan bukan dibatsi oleh prtret-potret. Tahapan, proses , dan alur dapat
ditelusuri.tetapi bagaimana menyajikan data mengenai peristiwa yang terkait waktu
sedemikian rupa sehingga kami dapat memahami.

 Gambaran singkat
Kolom-kolom pada matriks tata-waktu disusun dengan jangka waktu dalm
susunan tahapan, sehingga kita dapat melihat kapan gejala tertentu terjadi.prinsip
dasarnya adalah kronologi.

 Ilustrasi
Dalam kajian kami tentang peningkatan sekolah, kami menumpahkan
perhatian pada bagaimana inovsi diubah dan ditransformasikan pda suatu jangka
waktu selama masa implementasi yang berlangsung selama beberapa tahun. Kami
meramalkan bahwa sebagian besar inovasi akan menunjukkan perubahan-perubahan
semacam ini ketika disesuaikan dengan kebutuhan para pengguna dan tekanan-
tekanan dari situasi setempat.
Membangun sajian. Cara yang mudah untuk bergerak maju adalah memecah-
mecah inovasi ke dalam komponen-komponen atau aspek-asek khusus, dengan
menggunakan ini sebagai baris matriks.jangka waktu itu , muncul sebagai kolom,
prtama-tama mencakup jangka waktu perencanaan awal, oleh karena itu kita mungkin
mengharapkan perubahan-perubahan itu akan terjadi ketika inovasi ini, yang relative
banyak tuntutannya dan kompleks, siap untuk digunakan. Tiga tahun erturut-turur
berikutnya.
Memasukkan data, seperti yang telah dikemukakan, kita perlu tegas
sebenarnya apa, yang masuk ke dalam sel atriks dan untuk apa aturan-aturan
dimasukkan entri ituaturan-aturan keputusan mana yang masuk akal untuk
memasukkan data, itu sebagian tergantung pada luasnya dan hakikat data yang
ada,dan sumber-sumbernya.

 Menganalisis data
Dalam hal ini , penganalisis dapat memahami lebih dalam mengenai apa yang
terjadi dengan mengacu kembali pada aspek-aspek lain dari catatan lapngan,
khususnya apalagi yang dikatakan orang mengenai perubahan itu, atau alasan-
alasannya selama jangka waktu perencanaan uncul , caatan-catatan lapangan
menunjukkan itu sebagai hasil perundingan dengan kepala sekolah yang sangat tidak
setuju kalau siswa tidak hadir di sekolah sehari penuh. Kami juga dapat mncatat
bahwa pada tahun kedua, terdapat pergeseran structural yang penting, bergeser dari
seleksi siswa secara random menjadi seleksi diri.
Dengan demikian penganalisis dapat mengakhirinya di sisni, dan laporan
dapat berisi beberapa teks yang menak rangkaian lembaran teks yang baru kami jalin
atau menghadirkan bagan dan teks ringkasan yang lebi singkat. Satu cara untuk
memecahkan masalah ini adalah mematangkan matriks, untuk (a) memverifikasi
ecenderungan-kecenderungan yang diobservasi pada analisis awal dan (b) meringkas
inti informasi untuk para peneliti dan pembaca.

 Keragaman
Di sisni jangka waktu relative lama (satu tahun ajaran penuh)tetapi tergantung
dari gejala yang dikaji , mugkin dapat lebih singkat,( semsester , bulan, minggu, hari,
jam ).baris-baris matriks adalah perubahan-perubahan spesifik,. Tetapi hal ini juga
mungkin untuk memasukkan peristiwa-peristiwa khusus, seperti keputusan, tindakan,
pertemuan kunci, atau krissi tentang pendaftaran peristiwa.Baris-baris matriks ini
adalah aspek-aspek atau komponen-komponen suatu inovasi.
 Saran
Selama analisis tetaplah siaga tentang hadirnya apa yang dapat secara khas
diberikan oleh matriks ini , penentuan waktu dan urut-urutan apa yang terjadi
sebelum, sesudah itu ,dan kemudian? Carilah susuatu urutan.Carilah kemantapan serta
pertimbangkan apakah pmatangan matriks selanjutnya di perlukan guna menngkatkan
pemahaman anda atau dari segi pembacanya.
 Waktu yang diperlukan
Jika catatn-catatan lapangan telah dikode demi memungkinkan mudahnya
diperoleh kembali gejala yang sedang diprtimbangkan sebuah matriks berukuran dan
jenis umum yang dilukiskan di sini biasanya dapat dirangkum dalam tempo dua atau
tiga jam,untuk menganalisis dan menulis mungkin diperlukan satu tau dua jam
lagi.dapat diperkirakan makan waktu yang lebih lama.

D. MATRIKS PERANAN TERTATA


. a. Matriks peranan dengan waktu
Seperi yang dikemukakan dalam penjelasan sebelumnya, matriks tata peranan
kenyataannya seringkali juga mencakup waktu. Kita dapat melihat bahwa pengawas tidak
perlu ada di arena sepanjang menyangkut pemberian bantuan, sementara bantuan awal
bergerak dari sedang sampai berat sejak dini dalam rencana yang dating dari kepala sekolah
dan dari teman sebaya, kedua –duanya menawarkan dukungan tetapi kepala sekolah
memberikan sokongan sementara teman sebaya member sarana langsung. Pengembnag
inovasi member banyak latihan , pemberian pemecahan penambahan sumber, dan dukungan
selama latihan, dan beberapa tidak lanjut.
Dengan menggunakan entri sel dari jenis yang teroleh secara umum seperti ini berarti
bahwa (a) skema konseptual yang baik harus menggaris bawahi entri dan (b) nda harus tahu
dengan jelas tentang aturan keputusan utuk entri data.

D.b Matriks peranan dengan kelompok


Dengan demikian sebagian besar orang-orang dalam stu organisasi merupakan
anggota dari bebrrapa kelompok kerja yang berbeda-beda. Bagaimana kita dapat menyajikan
dan memahami ini, sehingga kita dapat melihat bagaimana fungsi-fungsi “ satuansatua yang
diperlukan satu sama lain itu.
Sebuah matriks pernan dengan kelompok dapat disusun sehngga kita dapat
mengembangkan orang-orang mana dalam peranan apa berperan serta dalam latar-latar
kelompok mana, serta dapat melihat kecenderungan-kecenderungan awal. Matriks ini berasal
dari siste sekolah yang kecil guru yang bekerja dalam sekolah dasar atau sekolah lanjutan.
Perhatikan hal berikut: (1) kehadiran badan administrasi yang kuat dalam sebagian besar
kelompok (2) keanggotaa erulang dari bebeapa orang guru, (3) keanggotaan yang tumpang
tindih , khususnya antra timpelaksana dengan tim managemen dan panitia kurikulum serta
panitia pelaksana menunjukkan arti ganda lain (4) seta fakta dalam lapangan.
E. MATRIKS GEROMBOL KOSEPTUAL
Masalah Analisis
Banyak kajian yang dirancang untuk menjawab serangkaian permasalahan
penelitian.Kadang–kadang rangkaian itu panjangnya menjadi seperti orang antri
beras.Hasilnya, melakukan analisis dan membuat bagian yang terpisah–pisah dalam situs
untuk setiap permasalahan mungkin melelahkan baik bagi penganalisis maupun
pembacanya.Pemecahan yang tepat adalah menggerombolkan beberapa atau bahkan berbagai
permasalahan penelitian, sehingga makna dapat dikembangkan lebih mudah.
Gambaran Singkat
Matriks yang secara konseptual digerombolkan mempunyai kolom – kolom yang
tersusun untuk mengumpulkan soal – soal “yang menjadi satu”. Ini dapat terjadi dalam dua
cara : konseptual – penganalisis mungkin memiliki beberapa gagasan a priori mengenai soal
– soal atau permasalahan yang berasal dari teori yang sama atau berkaitan dengan lingkup
tema yang sama; atau empiris – selama pengumpulan data atau analisis awal, kita mungkin
menemukan bahwa informan – informan yang menjawab pertanyaan secara berbeda
mengikat pertanyaan itu menjadi satu, atau memberikan tanggapan yang sama. Tetapi prinsip
dasarnya adalah koherensi konseptual.
Ilustrasi
Misalnya, dalam kajian kami tentang peningkatan sekolah, kami mempunyai
permasalahan umum tentang motif pengguna dan pelaksana untuk menerima pelaksanaan
kependidikan baru, dan permasalahan yang lebih spesifik tentang apakah motif – motif ini
berpusat pada karier misalnya apakah informan mengira mereka dapat memperoleh promosi
atau ditransfer dari proyek itu.
Variasi
Dalam menggunakan matriks gerombol konseptual untuk kajian situs ganda, sering
terdapat keadaan tarik- menarik antara keinginan untuk bekerja jalan situs dengan kewajiban
menyusun laporan situs untuk memudahkan analisis lintas – situs lebih lanjut.
Saran
Usahakan tidak menggunakan lebih daripada tiga atau empat pertanyaan ketika
membuat matriks gerombol konseptual. Kalau tidak demikian, rasa pertimbangan akan
diwarnai keragu – raguan. Akan terdapat terlalu banyak data yang dilihat sekaligus pada
waktu yang samaan, dan terlalu banyak waktu digunakan dengan memanipulasi berkas –
berkas data untuk menemukan gerombolan dan satuan keagamaan.
Waktu yang Diperlukan
Dengan berasumsi bahwa kita mulai dengan seluruh penggalan berkode dalam
kumpulan yang tepat – semua penggalan “motif” bersama – sama, dan sebagainya – sebuah
bagan.
F. MATRIKS PENGARUH
Problema Analisis
Pada kebanyakan kajian, peneliti tertarik pada hasil akhir. Ketertarikannya itu
mungkin tercermin dalam bentuk yang berbeda – beda. Seorang evaluator mungkin ingin
mengetahui apa yang telah diperbuat oleh program atau perlakuan perubahan – perubahan
apa yang timbul dalam populasi sasarannya
Gambaran Singkat
Matriks pengaruh menyajikan data pada satu keluaran atau lebih, dalam bentuk kajian
yang sebanyak ragam seperti yang diperlukan. Label “pengaruh” digunakan untuk
meningkatkan pembaca kembali bahwa keluaran senantiasa merupakan keluaran dari sesuatu
program global, variable penyelang.
Ilustrasi
Pada waktu suatu organisasi, seperti sekolah, melaksanakan inovasi, pada prinsipnya
terdapat kemungkinan bahwa sebagai konsekuennya,organisai bisa dalam beberapa hal
berubah. Walaupun beberapa inovasi di drop pada struktur yang ada, yang bertindak sebagai
bagian yang dapat diganti, sebagian besar inovasi ternyata mengajukan tuntutan pada system
yang ada, dan mempunyai pengaruh yang besar.
Keragaman
Sajian pengaruh dapat juga disusun oleh orang orang tertentu; kita dapat
menunjukkan,misalnya, perubahan – perubahan dalam konsep, sikap, perilaku yang dialami
oleh beberapa orang guru yang berbeda sebagai akibat dari penggunaan inovasi mereka.
Dalam kondisi seperti ini, entri sel biasanya akan menjadi lebih bermutu dan lebih”tebal”
termasuk di dalamnya butir – butir sebagai berikut :
 Saya lebih peka terhadap anak – anak, lebih sadar akan jati diri mereka secara pribadi
dan bagaimana saya mempengaruhinya
 Saya belajar untuk tidak menentang dengan keras bilamana guru – guru tidak
melakukannya dengan benar
 Anda harus melihat pada hal – hal yang baik, jangan begitu mengkhawatirkan anak –
anak yang gagal
 Tidak ada perubahan yang nyata dalam kelas, tidak
Saran
Lepaskan ikatan – ikatan pada keluaran secara hati – hati, selanjutnya susunlah pada
matriks ke dalam matriks yang berbeda – beda. Pertimbangkan adanya dua atau tiga format
alternative sebelum menetapkannya.Seperti biasanya, berlakulah secara eksplisit serta singkat
dan jelas mengenai aturan keputusan untuk usaha entri data.
Waktu yang Diperlukan
Waktu yang diperlukan, tentu saja, banyak tergantung pada derajat diferensiasi dalam
matriks, ukuran dasar data, dan mudahnya diperoleh data yang berkode.Matriks seperti yang
kami paparkan dalam ilustrasi kami yang pertama biasanya dapat disusun dalam waktu
beberapa jam, dengan diikuti analisis cepat.
a. Matriks Pengaruh Eksplanatori
Matriks pengaruh yang mana saja tak dapat dihindarkan lagi akan merangsang
perkiraan : mengapa keluaran – keluaran ini dapat diraih ? apa yang menyebabkannya – baik
secara umum maupun khusus ? matriks pengaruh eskplanatori merupakan ;angkah pertama
untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan semacam ini.
Matriks semacam ini membantu menejelaskan suatu ranah dalam pengertian
konseptual; ini merupakan ekplorasi pertama yang bermanfaat untuk melacak ke belakang
dan ke depan mata rantai kuasalitas yang muncul. Dalam hal ini, mencakup persoalan tipe-
tipe pengguna, dan mengapa demikian.
G. JARINGAN KAUSAL
Jaringan kausal adalah ubahan visual dari variable-variabel bergantung dan bebas
yang penting dalam suatu kajian lapangan dan dari hubungan-hubungan diantaranya.Alur
hubungan-hubungan ini adalah bersifat menentukan dan bukan semata-mata korelasional.
Diasumsikan bahwa beberapa faktor menimbulkan adanya pengaruh langsung pada yang
lain. Jaringan kausal, menjadi berguna, juga telah mempertautkan teks yang menggambarkan
makna hubungan-hubungan antar faktor.
Ada dua pendekatan umum untuk membangun jaringan kausal.Pada dasarnya, peneliti
harus bergerak dari permulaan pengumpulan data untuk menghasilkan peta kausal, dengan
demikian rentetan keberhasilan pengumpulan data, analisis sementara seluruh data, dan
pengulangan-pengulangan peta itu sendiri semuanya pada akhirnya terbentuk dan mengarah
ke tujuan itu. Tetapi ada dua cara pendekatan yang berbeda, yang dapat diberi label longgar
“induktif” dan “deduktif”.
1. Dalam pendekatan induktif, juga disebut “kontruktif dan generatif”. Peneliti
menemukan gejala berulang dalam alur pengalaman lokal dan memperoleh
hubungan-hubungan yang berulang di antaranya.
Peta kausal lokal muncul sedikit demi sedikit dan secara induktif.Ia dilihat
sebagai sesuatu yang teratur atau berpola, beberapa hal hanya terjadi ketika yang
lainnya terjadi atau tidak terjadi.
2. Dalam strategi deduktif, juga disebut “enumaratif atau konseptual”. Peneliti
mempunyai beberapa konstruksi dan proposisi yang berkiblat pada pengujian atau
pbservasi di lapaangan. Satuan-satuan analisis ini dioperasionalkan, selanjutnya
dipadukan dengan sekumpulan data lapangan.
Ada beberapa metode di dalam analisis situs yang juga dapat membangun blok-blok
untuk jaringan kausal, diantaranya sebagai berikut :
1) Memulai kerja
2) Merakit fragmen-fragmen: kode pola, memo interim, dan ringkasan.
3) Mengembangkan daftar variabel jaringan kausal
4) Menggambar jaringan kausal
5) Menulis narasi jaringan kausal

a. Memverifikasi Jaringan Kausal


Jaringan kausal adalah usaha penganalisis yang paling ambisius untuk dapat
memahami situs secara terpadu.Faktor-faktor yang paling penting, interaksinya, dan jalinan-
jalinannya dengan keluaran kunci seluruhnya dipasang pada jaringan.
H. MEMBUAT DAN MENGUJI PREDIKSI
Prediksi merupakan inferensi yang dibuat peneliti mengenai perubahan yang mungkin
ada dari keluaran atau peristiwa situs pada bulan-bulan atau tahun-tahun berikutnya.Prediksi
dirancang pada waktu analisis, dan diajukan pada informan situs enam atau dua belas bulan
berikutnya. Para informan merespons pada :
a) Ketepatan prediksi
b) Ketepatan alas an yang diberikan untuk membenarkan prediksi
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan :
1. Mengembangkan prediksi
2. Membuat prediksi
3. Membenarkan prediksi
4. Memperhatikan data yang bertentangan
5. Menyeleksi informan
6. Menganalisis umpan-balik
7. Mekanika prediksi umpan-balik
Mengembangkan prediksi merupakan obat mujarab untuk penganalisis, yang harus
menggunakan pandangan yang lebih ketat pada data dan mengarahkan tanda-tandanya secara
eksplisit.Prediksi juga merupakan alat validasi yang kokoh, bahkan bila tanggapan-tanggapan
informan kurang jelas.Prediksi juga menghasilkan data tambahan dan tertargetkan dengan
tepat, yang dapat dibubuhkan pada laporan kasus.Akhirnya, seperti halnya dengan
penggunaan umpan balik jaringan kausal, informan merasa mendapat imbalan atas jerih
payahnya.Mereka menikmati pekerjaan mengkritik dan merasa telah belajar darinya.
Prediksi memerlukan jangka waktu yang cukup.Bagian-bagian yang tepat (misalnya,
jaringan kausal) dari laporan situs harus dibaca dengan teliti, dan perlu ditelaah bagian-
bagian yang berisikan materi historis dan kontekstual. Dengan memeperkirakan bahwa empat
sampai lima keluaran diprediksi, dan tergantung panjang dan rincinya laporan, waktu yang
diperlukan adalah antara tiga atau empat jam. Dan untuk satu situs pembuatan prediksi
biasanya memerlukan waktu satu sampai dua hari, tergantung pada banyaknya keluaran yang
dicakup.
V. Analisis Lintas Situs

Sampai saat ini pembahasan kita telah terfokus, terutama pada cara-cara mendeskripsikan,
memahami dan menjelaskan hal yang terjadi dalam konteks terikat tunggal “kasus” atau
sistus. Hal tersebut meruapakn tugas peneliti etnografis tradisional, yang usahanya
menelorkan perrihal realitas setempat yang dasarnya kuat dalam latar tertentu apakah ia
merupakan suku, kaum, organisasi formal, masyarakat atau bahkan budaya secara
keselurahan.
Lebih-lebih, sepertiyang dikemukakan oleh Louis (1982) dan Herriot (1983), peneliti
kualitatif menggunakan rancangan situs ganda, kasus ganda, sering dengan metode ganda.
Sasarannya adalah meningkatkan rampatan, pemberian kepastian bahwa peristiwa dan proses
dalam latar yang dideskripsikan dengan baik tidak seluruhnya idiosinkratik. Dengan
perkataan lain, masalahnya adalah melihat proses dan keluaran yang terjadi antar banyak
kasus atau sistus, dan memahami bagaimana proses tersebut disimpangkan oleh variasi
kontekstual lokal tertentu.
Dalam buku ini kami mnggunakan istilah “situs” untuk menunjukkan konteks terikat
ditempat orang mengkaji sesuatu. Tetapi bagi kami “situs” sama dengan kasus, dalam arti
“kajian kasus”. Maka yang kami sebut metode “lintas situs” sebenarnya dapat digunakan
dalam kajian beberapa orang, yang masing-masing dianggap sebagai “kasus”.
V. A. Matriks Meta Tak Tertata
Masalah Analisis
Analisis lintas situs / lintas kasus memperbanyak perangkat data sebanyak sistus
tunggal yang dikaji. Sebelum data dapat dianalisis, ia harus dikuasai. Jika tidak
dikuasai dengan baik, maka analisisnya akan tidak baik pula. Alagoritma penguasaan
data tersebut dapat diambil alih pada penelitian kualitatif dengan caranya sendiri. Data
lintas situs juga perlu dibakukan melalui kode umum, garis besar dan forat laporan
untuk masing-masing kasus dan di dalam kasus, sajian umum dari segmen data yang
terkode secara umum.

Deskripsi Singkat
Matriks meta merupakan bagan utama yang merakit data deskriptif dari masing-
masing situs dalam format baku. Bentuk paling sederhana menetapkan seluruh bagan
ringkas situs tunggal pada suatu bagan dinding atau lembaran besar secara berjajar.
Prinsip dasrnya adalah pemasukan semua data yang relavan. Kita menamaka bagan
tersebut sebagai “Peta Induk”.

Ilustrasi
(1) Menciptakan format laporan untuk masing-masing situs
(2) Membangun sajian ringkasan tingkat situs dan memasukkan data
(3) Membangun meta-matriks tak tertata dan memasukkan data
(4) Pemilihan dalam kategori
(5) Penggerombolan lintas kategori

Keragaman
Banyak alur pilihan yang terdapat antara matriks meta dasar tak tertata dan matriks
meta dasar tak tertata dan matriks meta tertata dengan berbagai variasi. Tentu saja,
terkadang matriks meta tak tertata cukup untuk menghasilkan materi ringkas untuk
suatu laporan.

Saran
Pembuatan dasar yang baik dalam matriks meta akan membantu orang menghindari
jalan buntu.

Waktu yang Diperlukan


Pembuatan matriks meta tidak tertata seperti yang dibicarakan diatas biasanya
menghabiskan waktu tiga sampai empat jam, pekerjaan pengurutan masing-masing
memerlukan waktu dua jama atau kurang.

V. A. a Tabulasi Ringkas Tertata


Salah satu tugas pertama dalam perpindahan dari analisis situs tunggal ke analisis
lintas situs adalah menentukan jumlah situs yang serupa sifatnya. Dalam bentuk paling
sederhana, analisis mengambil matriks hasil untuk kasus situs tunggal dan mencoba
membangun matriks lintas situs dengan semua data didalmnya. Apabila dalam beberapa situs
terdapat kesamaan sifat, hal ini harus disebutkan di dalam matriks.
V.B Matriks Deskriptif yang Tertata Menurut Situs
Masalah Analisis
Matriks meta deskriptif yang tak tertata merupakan sebuah awal yang baik, tetapi
matriks tersebut belum memberikan pemahaman dan fokus yang lebih baik bagi analisis.
Deskripsi Ringkas
Sebuah matriks deskriptif yang tertata menurut situs berisi data deskriptif tingkat
pertama dari semua situs, tetapi situs ditata menurut variabel utama yang sedang diuji,
sehingga orang dapat melihat perbedaan antara situs-situs tinggi, sedang dan rendah.
Ilustrasi
(1) Membangun sajian
(2) Memasukkan data
(3) Analsis
Keragaman
Keragaman pada dasarnya tergantung pada struktur data besar sebuah matriks
deskriptif situs tertata yang telah di ringkas dapat memiliki data dalam rentangan yang amat
besar dalam kolomnya. Kami
Saran
Suatu matriks deskriptif yang terurut menurut situs biasanya merupakan suatu langkah
pertama yang hakiki dalam memahami apa yang sedang terjadi di situs. Begitu matriks ini
terbentuk, matriks ini juga memberikan cara pengecekan yang bagus untuk mengetahui
apakah pengurutan situs sudah betul.
Waktu yang Diperlukan
Untuk dua belas situs, sebuah matriks deskriptif yang terurut menurut situs jenis ini
diharapkan memerlukan waktu antara tujuh sampai sembilna jam.
V. B. a Mengurutkan Situs Melalui Indeks yang Diringkas
Metode yang sistematis untuk memutuskan pengurutan situs-situs. Penganalisis ingin
mengurutkan dua belas situs menurut seberapa besar perubahan telah terjadi pada para
pengguna. Untuk melakukan hal ini, dia mengidentifikasi sejumlah tipe perubahan pengguna
dan menetapkannya dalam sebuah urutan konseptual yang kasar dari yang bersifat jangka-
pendek/minimal/remeh/ samapi yang bersifat penting/mendasar.
V.B. b Tabel Ringkasan
Sebuah matriks mungkin kerapkali begitu besar dan rumit sehingga sulit untuk
menangkap tema utama yang ada di dalamnya. Dalam uasaha untuk membuat bagan tadi
bermakna, peganalisis menciptakan tabel ringkasan yang menunjukkan jumlah efek bantuan
yang tersebar ini mempersempit dan meringkas data. Tabel ringkasan, meskipun terbatas
untuk penghitungan, kerapkali amat bermanfaat dalam memahami suatu sajian yang rumit
atau dalam meverifikasi kesan umum.
V. B. c Matriks Terurut Menurut Situs Dua Variabel
Matriks-matriks terurut menurut situs yang telah kita lihat terutama berfokus pada
suatu variabel, bentuk dapat dengan mudah disesuaikan.

V.C MATRIKS PREDIKTOR KELUARAN SITUS TERTATA


Masalah analisis
Matriks lintas situs tertata merupakan untuk tugas penyusunan data, standarisasi data
dan penyusutan data yang penting untuk keperluan analisis deskriptip. Analisis tersebut
sering dilakukan dengna matriks serupa tetapi lebih matang dengan maksud sama dengan
yang dilakukan oleh “marginal” (sajian dan perhitungan baris dan kolom) untuk peneliti
survei. Matriks deskriptip situs tertata membawa kita selangkah lebih maju kearah
pemahaman terhadap pola.
Matriks situs tertata dengan dua variabel dalam kotak V.B.c mulai mempertanyakan
tentang prediktor pengeluaran secara lebih ekspilit. Fungsi utama matriks ini adalah
menentukan apakah tingkat keajegan suatu praktekbaru memberikan dukungan kepada
kecenderungan kegunaan selanjutnya.
Langkah berikutnya adalah penggunaan model prediksi multitariat dengan mengambil
variabel anteseden dan prediktor yang kita yakini mendukung keluaran dan menaksir efelk
gabunggan atau terpisah.
Gambaran singkat
Matriks prediktor keluaran mengatur situs pada variabel baku atau keluaran utama,
dan memberikan data pada masing – masing situs pada variabel anteseden uatama yang oleh
analisis perkirakan sebagai penyumbang keluaran terpenting. Prinsip utama matriks tersebut
adalah penjelasan, alih – alih deskripsi murni.
Ilustrasi
(1) Mengajukan pertanyaan prediksi. Dalam Dalam studi peningkatan sekolah kita
menemukan bahwa beberapa situs tampak gampang selama pemakaian awal, dan situs-situs
lainnya tampak lebih sukar. Faktor apakah yang menentukan perbedaan tersebut? Dengan
lain perkataan, faktor prima mana yang berkaitan dengan besar kecilnya kehalusan yang
datang sebelum atau bersamaan dengan pemakai awal?
(2) Memilih prediktor. Dalam kajian ini kita terutama tertarik pada seperangkat
prediktor yang disebut faktor "tersiapkan". Misalnya, praktek awal dalam penggunaan
inovasi merupakan faktor tersiapkan. Kemungkinan, situs yang dipersiapkan melalui praktek
awal yang lebih baik akan mempunyai waktu lebih longgar. Laporan-laporan situs individual
bersifat meragukan beberapa segi persiapkan cenderung menimbulkan perbedaan dalam
beberapa situs, dan berbagai hal terjadi selama pemakaian awal sehingga dapat menambah
atau mengurangi efek efek dari tingkat persiapan yang lebih tinggi atau lebih rendah.
(3) Menimbang keluaran dan prediktor. Menimbang variabel keluaran kehalusan
pemakaian awal relatif merupakan pekerjaan hal yang relatif langsung. Penganalisis cukup
mulai dengan variabel terikat tertimbang dengan minta kepada informan untuk menaksirnya
atau menyuruh peneliti lapangan untuk membuat taksiran dalam laporan situs. Jika kita lebih
peka terhadap kemungkinan yang akan terjadi mungkin kita telah mengerjakan salah satu dari
hal tersebut. Tetapi, seperti halnya sebagian besar peneliti kualitatif, lebih baik kita tidak
menyimpulkan terlebih dahulu dini atas pilihan dan batasan variabel baku. Kita mengambil
data yang relevan dari laporan situs tunggal dan menimbangnya. responden telah diminta
untuk menyebutkan masalah yang mereka hadapi selama pemakaian awal dari inovasi
tersebut, dan secara rutin peneliti lapangan mengomentari bubut masalah tersebut. Dengan
menghitung jumlah masalah dan bobot dari masing-masing masalah tersebut, menganalisis
menaksir kehalusan relatif dan menyusun situs dari "halus" dan "kasar". Prosedur yang
digunakan sangat berupa dengan teknik indeks keseluruhan yang tersaji dalam kotak V.B.a
Menimbang prediktor persiapkan ternyata lebih mudah. Masing-masing laporan situs
berisi matriks daftar cek persiapkan, yang secara langsung dapat diubah menjadi skala
ordinal yang berkisar antara faktor tak ditempat sampai dengan faktor di tempat
keseluruhannya.
(4)Membangun matriks dan memasukkan data. Dalam hal ini daftar prediktor jelas
dan menyusun matriks bersifat langsung. Penganalisis mengerjakan situs demi situs,
meninjau kembali matriks situs, dan membentuk penilaian tentang sejauh mana masing-
masing prediktor tersebut siap ditempatkan. Mungkin penting pula melihat teks terkait
khususnya dalam membangun penilaian terhadap apakah prediktor tersebut berperan dalam
mempengaruhi pemakaian awal.
(5) Mengawali analisis. Pandangan pertama mungkin terpusat pada sembilan kolom
pertama, yang berakhir dengan rata-rata latihan rata-rata tersebut merupakan indeks
tersiapkan utama. Dengan memaparkannya secara berlawanan dengan ke-12 kasus yang
tersusun menurut kemudahan pemakaian awal maka dihasilkan banyak informasi yang
bermanfaat. Misalnya sebagian besar situs ternyata hanya dipersiapkan sebagian situs jpn
dipersiapkan lebih baik dari pada situs IV.C hampir setiap orang dipersiapkan dengan baik
untuk menghadapi faktor-faktor TK tetapi hampir tak seorang pun berada dalam faktor
keterampilan.
(6) Menguji prediksi. Bagaimanakah rupa keseluruhan prediksi? Pertama, kita dapat
mencoba analisis juling. Jika persiapan secara linier dikaitkan dengan kemudahan pemakaian
awal, tanda cek harus secara progresif mengarah pada tanda centang, kemudian pada nol,
pada saat kita membaca kolom ke bawah. Namun hal tersebut tidak terjadi pada semua
kolom, walaupun secara keseluruhan terdapat penipisan tanda cek sewaktu kita melangkah
dari mulai halus ke pemula yg kasar.
Uji prediksi lain dapat dibuat dengan mengubah cek dan 0 menjadi angka titik seperti
telah disebutkan, taktik menghitung bukan tak relevan dalam penelitian kualitatif. Ini
dilakukan dalam kolom 10 dan 11. Menganalisis juga membandingkannya lagi dengan teks
laporan dan memecahkan skor menjadi mulai kasar dan mulai sangat kasar dan mendapatkan
bahwa median kelompok pertama adalah 13 sedangkan median kelompok ke-2 adalah 11 titik
hal ini memperkuat kelinearan hubungan antara persiapkan dan kehalusan pemakaian awal.
Iya juga melihat dua variabel lagi untuk menentukan apakah kedua kondisi tersebut benar-
benar hadir selama pemakaian awal.
(7) Memperkuat prediksi. Dalam kasus ini, menganalisis menghasilkan 5 lagi variabel
dalam tingkat referensi rendah titik kemudian ia membuat sebuah matriks prediktor keluaran
baru. Dibuatkan skala seperti sebelumnya, baik secara berpasangan atau bersinambungan.
Analisis nya juga serupa mencari variasi baik dalam skala maupun dalam_kolom yang paling
mencolok adalah tingkat perubahan praktek yang sebenarnya kebebasan membuat perubahan
dan ukuran lingkup inovasi yang sebenarnya. Maka kelihatan seolah-olah skala yang lebih
kecil bergerak dari praktek masa lampau ke inovasi tersebut dengan lompatan yang lebih
kecil dan kebebasan melakukan perubahan merupakan perhitungan gabungan dari sebagian
kemudahan pemakaian relatif.
Penganalisis mulai menyusun mozaik dengan merakit penjelasan yang mungkin
terpola, dan kemudian berputar kembali laporan tingkat situs untuk melihat apakah gambar
yang muncul mengandung arti.
Keragaman
Matriks prediktor keluaran beranalogi dekat, mungkin bahkan terlalu dekat, dengan
prosedur prediksi statistik. Matriks tersebut menyerupai albatros statistik tidak ada koefisien
regresi atau urutan nol, tanpa bentuk parsial, tidak ada algoritma untuk memasukkan atau
menghilangkan prediktor, tidak terdapat istilah kesalahan titik tentu saja, matriks tersebut
dapat saja memerlukan campuran tangan analisis non parametrik sederhana yang menguji
kecenderungan dan penyimpangan yang menyebabkan oleh matriks tersebut. Jika tidak
terdapat situs yang memiliki konfigurasi sebanding dengan rumpun prediksi yang muncul
dari pembacaan matriks maka rumpunan tersebut dan oleh karenanya secara literal
prediksinya tidak berdasar. Cara bekerja lainnya adalah dengan meninggalkan logika statistik
sama sekali dan beralih ke logika induksi analitik seperti yang kita gunakan dalam bagian
IV.J mengenai model-model kausal. Orang dapat pula membangkitkan matriks yang berasal
dari anteseden ke keluaran sampai dengan akibat akhir dari keluaran tersebut jadi terdapat 3
bukan 2 langkah titik contoh mengenai hal ini terdapat dalam kotak V.C.c
Saran
Sekarang marilah kita meninjau beberapa urutan umum mengenai bagian ini. (1)
Gunakan matriks prediktor keluaran situs tertata bila anda ingin melihat bagaimana beberapa
faktor penyumbang berfungsi secara bersamaan dalam kaitannya dengan berbagai tingkat
pengukur baku. (2) Mulailah bekerja dengan sejumlah bakal prediktor yang tersedia yang
dipilih berdasarkan niat baik, kejelasan konseptual Dan diatasi landasan empirik. (3) Berhati-
hatilah bila anda mentransfer teks tingkat situs menjadi skala lintas situs. Disini skala jenis
goodman merupakan alat penghindar Dias yang bagus titik catat dan laporkan aturan
keputusan yang Anda gunakan untuk membuat skala. (4) Bekerjalah dengan matriks secara
deskriptif sebelum anda menggarap hubungan antara variabel telitilah masing-masing kolom
terlebih dahulu kemudian mulailah membandingkan kolom. (5) Jika terdapat terlalu sedikit
varians dalam matriks format tetapi teguhlah dengan apa yang Anda cari ikan secara
deskripsi atau pusatkan perhatian anda pada variabel yang memiliki centang. (6) Ujilah pola-
pola yang menjanjikan dengan perhitungan sederhana. (7) Jangan biarkan perhitungan
tersebut tidak bergeser dari data mentah. (8) Harapkan bahwa 1 matriks akan mengarah pada
matriks lain, tetapi matriks kedua harus cenderung lebih kecil dan lebih baik dan tampak
sebagai hasil dan matriks pertama. (9) Bandingkan prediksi akhir dan terbaik dengan laporan
situs individual untuk mendapatkan kepastian bahwa konfigurasi tersebut dapat dan memang
benar terdapat secara lokal.
Waktu yang diperlukan
Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan matriks prediktor keluaran situs tertata
seperti ini sangat bergantung pada banyaknya kasus yang dimiliki, banyaknya predictor yang
dimasukkan ke dalam matriks, dan bagaimana masing-masing dari kesiapan skala dan nilai
skala berada dalam laporan situs tunggal. Semakin besar jumlah situs, prediktor, transformasi
yang diperlukan untuk membuat standarisasi masing-masing prediktor, semakin panjang
prosesnya.
V.C.a Membuat Substruktur Variabel
Keadaan ini memerlukan teknik substruktur, teknik tersebut merupakan cara
menempatkan dimensi dasar secara sistematis. Kenyataan bahwa dalam beberapa situs
inovasinya diterapkan dengan jelek pada awalnya dan tidak dapat diharapkan untuk
menghasilkan perubahan organisasional. Demikian juga, dalam beberapa situs inovasi itu
sendiri merupakan perubahan organisasional demikian juga dalam beberapa situs inovasi itu
sendiri merupakan perubahan organisasional, dan dalam situs lainnya lagi bukan. Maka
analisis membuat tabel 3 x 2 untuk menggabungkan dimensi tersebut kemudian memisahkan
situsnya.
V.C.b Tabel Kontras
Apabila orang mencoba memahami arti suatu variabel umum, misalnya hasil penting
dari suatu studi, dan bagaimana variabel tersebut berperan dalam berbagai situs, alat
penyelidik dan dapat digunakan adalah tabel kontras. Orang mengambil beberapa situs
sebagai contoh yang mengandung variabel tersebut dalam bentuk tingkat ataupun rendah dan
membandingkannya sifat-sifat variabel dasar yang berlainan. Praktek ini membantu
mengkonseptualisasikan unsur-unsur yang menjadi pembentuk perubahan pemakai, dan
bagaimana unsur-unsur tersebut bekerja titik perhatikan bahwa orang harus memahami
seluruh, atau paling tidak sebagian besar kasus sebelum ia mengetahui situs mana yang
merupakan contoh. Proses ini juga mempermudah menentukan asal-usulnya. Tabel kontras
sering menghasilkan variabel yang bermanfaat bagi matriks predator keluaran.
V.C.c Matriks Prediktor Keluaran Konsekuensi
Sebagian besar matriks meta yang digunakan untuk analisis lintas situs bersifat
deskriptif. Matriks tersebut memperlihatkan cara berbagai situs berkelompok atau berpencar
dalam variabel yang dikaji titik dalam tingkat analisis berikut dan seterusnya kita dapat
menggunakan matriks untuk menguji hubungan antara dua variabel, baru kemudian beberapa
variabel. Seperti yang baru saja kita bahas titik-titik meta prediktor keluaran dapat juga
melakukan lebih banyak pekerjaan multivariat inferensial dengan membuat dan menguji
prediksi.
Tujuan utama dari materi dalam kota PCC adalah untuk menafsirkan tingkat bantuan yang
diberikan kepada ke-12 situs lapangan titik untuk melakukan ini, analisis merakit predictor
yang paling mungkin muncul dari situs individual dan dari analisis lintas itu sebelumnya.
Ketiga kolom pertama berkaitan dengan variabel yang terhimpun menjadi satu dan diberi
bobot angka yang menyatakan kekuatan syarat penerapan. Tetapi bagian tersebut juga
memiliki tujuan lain yaitu melihat luaran bantuan sampai dengan akibat-akibatnya selama
penerapan awal titik dengan perkataan lain, sementara tingkat bantuan merupakan variabel
terikat dalam menganalisis awal. Ia merupakan prediktor utama disini titik tetapi disini
menganalisis bekerja di luar prediksi ganda sederhana dan juga melihat apakah prediktor
yang paling diperhitungkan untuk derajat bantuan mengandung arti bila digabungkan dengan
tingkat bantuan, agar mengarah pada berbagai tingkat keluaran akhir. Strategi analisis umum
yang sama dengan yang disebut diatas dapat dipergunakan untuk matriks prediktor keluaran
teratur karena adanya aspek tiga tahap analisis membutuhkan waktu lebih banyak.
V.D. MATRIKS M WAKTU TERTATA
Masalah analisis
Dalam membandingkan sejumlah situs, orang sering ingin mengetahui peristiwa-
peristiwa yang terjadi selama jangka waktu tertentu, terutama peristiwa yang merupakan
indikator dari proses atau arus dasar.
Gambaran singkat
Matriks metal waktu tertata mempunyai kolom-kolom yang tersusun secara berurutan
menurut angka waktu sedangkan baris biasanya tidak terurut tetapi memiliki situs dengan
urutan semaunya maka prinsip dasarnya adalah kronologi.
Ilustrasi
Dalam studi peningkatan sekolah, kita tertarik pada masalah mobilitas kerja
bagaimana orang-orang penting yang memiliki hubungan dengan inovasi berganti pekerjaan
selama masa pelaksanaan. Membangun sajian titik bagaimana orang membangun sajian yang
bermanfaat untuk menjawab pertanyaan di atas? Dalam masing-masing sel, orang
memasukkan contoh-contoh mobilitas kerja yang telah berada dalam situs dalam jangka
waktu tersebut dengan deskriptor yang menunjukkan jenis mobilitas. Baris memperlihatkan
keseluruhan rentang contoh mobilitas kerja dalam situs tetapi sajian tersebut terlalu
sederhana titik dalam satu hal ia tidak menunjukkan kekhususan mobilitas mana yang kita
bicarakan apakah setiap orang berada dalam situs tersebut atau hanya orang-orang penting
saja. Kedua, sajian tidak menjelaskan apapun tentang kausalitas apakah perubahan pekerjaan
terjadi karena proyek pembaharuan atau terjadi dengan sendirinya. Ketika jangka waktu
hanya diberi batasan secara samar.
Situs tidak diurutkan, tetapi karena kita tidak ingin membandingkan mobilitas
pekerjaan yang terdapat dalam 2 jenis program yang berlainan maka kita memisahkannya.
Memasukkan data, untuk mengisi matriks, orang membaca bagian-bagian laporan situs yang
relevan, pertama terbatas pada orang-orang dengan posisi kunci yang mungkin melakukan
pergeseran pekerjaan titik kemudian orang menempatkan semua contoh perubahan pekerjaan.
Menganalisis data titik langkah awal yang sederhana ialah menghitung. Kita dapat melihat
bahwa terdapat 63 perpindahan, dan 52 atau 83% dari perpindahan tersebut terjadi dalam
populasi sejumlah 123. Jadi pada pokoknya setidaknya 51% orang-orang penting yang
mempunyai kesempatan berpindah melakukan perpindahan.
Keragaman
Tentu saja, matriks meta waktu terurut dapat dirancang untuk tentang peristiwa yang
luas selain peristiwa kecil yang menjadi pumpunan perhatian disini yaitu perpindahan
pekerjaan yang berkaitan dengan pembaharuan dengan mengambil wilayah peningkatan
sekolah umum sebagai contoh peristiwa lain dapat berupa usaha bantuan modifikasi dalam
pembaruan, perluasan inovasi pada pemakai baru perubahan dalam struktur atau prosedur
sekolah atau campur tangan penanganan yang bertujuan membantu pelaksanaan
implementasi.
Saran
Sajian semacam ini paling dibutuhkan untuk menguji kelas peristiwa atau keadaan
yang berkaitan dengan waktu yang cukup jelas. Untuk melihat harus peristiwa umum dalam
suatu kasus, lihat daftar peristiwa dan kotak terkait. Cobalah merincikan peristiwa atau
keadaan yang diuji dengan cukup jelas, sehingga terdapat perbandingan yang baik antar situs.
Pastikan bahwa anda telah mengidentifikasi periode walau antar situs yang dapat
diperbandingkan dan masuk akal komandan bahwa anda dapat secara pasti menempatkan
peristiwa atau keadaan dalam periode waktu tertentu. Gunakan variabel ringkas untuk
menarik dan melihat data dari sajian jika sajian tersebut rumit, atau jika keseluruhan dari
baris dan kolom tidak terbaca dengan jelas.
Waktu yang diperlukan
Dengan sajian seperti tersebut diatas diperlukan kurang lebih 3 jam untuk pembacaan
laporan situs dan pembuatan matriks halus serta memasukkan data titik analisis dan penulisan
memerlukan 1 jam lagi, atau dapat pula lebih dalam hal ini analisis biasanya ingin segera
mendapatkan pemahaman tentang sebab-sebab mobilitas dan tidak dapat menunggu untuk
menggali lebih dalam titik secara umum com analisis dapat bekerja cepat jika tersedia waktu
yang cukup untuk merinci peristiwa dan mengembangkan kode.

V. E. Bagan Pencar
a. Bagan Pencar Lintas Waktu
Bagian pencar mungkin berguna bila ia memaparkan variabel serupa dalam situs yang
terdapat dalam dua atau lebih kurang waktu. Dalam contoh, penganalisis mencoba
menemukan apakah jumlah bantuan-bantuan (a) “kehalusan “ penerapan awal dan (b)
“stabilitas” akhir dari prakek tersebut . Penganalisis mencari sajian yang menunjukkan
seluruh 12 situs dalam tiga matra tersebut. Sajian terbaik V.E.a . Penganalisis telah
memisahkan situs-situs menjadi kelompok-kelompok, maka pemploan dapa dilakukan
dengan cepat. Salah satu keuntungan sajian tersebut : sekilas orang dapat melihat bahwa
bantuan yang kecil tidak menentukan kehalusan awal atau stabilisasi akhir. Tetapi terdapat
keluarga situs. Penganalisis menarik garis di seputar bagian yang tampak seperti keluarga,
kemudian garis seputar bagian yang tampak seperti keluarga, kemudian memperkirakan apa
maknanya.
Dalam kurun waktu pertama, keluarga A merupakan situs bertuan tinggi dan penerapan kasar,
sedangkan B adalah situs berbantuan rendah dengan penerapan halus. Mengapa hubungan
tersebut harus demikian-tampak berlawanan dengan harapan? Tiba-tiba analisis menyadari
bahwa faktor ketiga hadir. Situs keluarga A mencoba pembaharuan besar ( lihat bagan, Kotak
V. C.c. Maka ia berpendapa bahwa jumlah awal yang besar. Situs keluarga B tidak
memerlukan “bakul nasi” yang berlainan: Pemberharuannya besar, tetapi menikmati sedikit
bantuan. Penganalisis menanamkan keluarga ini sebagai” ketidaksanggupan berbantuan.

V. F. Matriks Efek Situs Tertata


Sejauh ini kita mencurahkan perhatian pada paparan data dan metode analisis yang terfokus
pada pemberian keadaan, atau penjelasan atas sebab-sebab yang mungkin menimbulkan
keadaan tersebut. Terdapat jenis masalah analisis lain : Pemahaman efek dari suatu variabel
tertentu, yang dianggap sebagai stimulus, anteseden, atau se bab lain.
Maka bila orang mempunyai sejumlah situs, dimana penyebab yang penting atau menonjol
diharapkan mendatangkan berbagai hasil, maka pertanyaan adalah bagaimana memaparkan
data yang relevan untuk melihat sejauh mana efek-efek tersebu berperan antarsitus dimana
terdapat sejumlah penyebab pokok yang lebih besar atau lebih kecil.
Matriks efek situs tertata memilih situs menuru tiga penyebab yang mungkin ada dan
menunjukkan berbagai efak pada masing-masing situs. Efek tersebu dapat dikelompokkan
atau dikategorikan untuk membantu pemahaman. Lagi fokusnya adalah keluaran variabel
terikat.
Dalam kajian peningkatan sekolah, salah sau variabel utama yang menarik perhatian kita
adalah bantuan kepada pemakai suatu pembaruan pendidikan. Kita tahu bahwa mungkin
terdapat berbagai bantuan (misalnya, latihan khusus, penyediaan sumberdaya, atau pemberian
dorongan emosional ); kita juga tahu bahwa beberapa bantuan terwujud perisiwa
(misalnya,loka karya singkat), dan bantuan lagi terjadi dalam pekerjaan (misalnya, banuan
operasional yang diberikan oleh kepala sekolah.

G. Model – Model Kausal


 Masalah Analisis
 Gambarran singkat
 Ilustrasi
Membangun model kausal. Kini penganalisis harus mulai merefleksi : bagaimana hasil –
hasil kedua sajian tersebut dapat diintegrasikan kedalam model penjelasan yang berarti ?
salah satu aturan yang biasa digunakan adalah mengurutkan model tersebut secara temporer,
maka masalahnya adalah variabel mana dari variabel – variabel yang ternyata relevan
tersebut yang muncul pertama kali, mana yang muncul selama masa penerapan, dan mana
yang mungkin terlihat sebagai keiuran awal dan akhir.
Aturan umum keua adalah : pertimbangan variabel mana yang diharapkan mempunyai
dampak langsung terhadap variabel lain, yang mendahuluinya menurut ukuran waktu dan
mempunyai hubungan langsung yang jelas.
Aturan ketiga adalah : perhatikan apa yang dikatakan orang dalam situs tersebut bila
diminta untuk memberikan penjelasan.
Aturan keempat adalah : Pikirkan teori dan penelitian apa yang harus menyatakan tentang
hubungan kausal.
Dengan menggunakan aturan – aturan tersebut, penganalisis harus cukup sabar. Seperti
halnya dengan sajian jenis jaringan, ia membantu menepatkan variabel pada kartu,
memindahkannya kedalam berbagai konfigurasi dan melihat hubungan – hubungan yang
tampak masuk akal.
G.a Rangkaian Kausal
Selama tahap awal pembuatan model kausal, perlu dibuat anggapan sederhana mengenai
apa yangmenyebabkan apa, dengan menempatkan sebab dan akibat dalam rangkaian linear.
Rangkaian semacam itu membantu analis untuk menyatakan secara jelas apa yang mungkin
menyebabkan fenomena tertentu. Walaupun rangkaian tersebut menunjukkan
penyederhanaan, namun demikian penyederhanaan itu sendiri mengandung benih
penjelasan yang lebih menyeluruh.
Hal yang bermanfaat dalam rangkaian kausal semacam itu adalah bahwa rangkaian tersebut
memerlukan sedikit rincian atau penjelasan teks.ia merupakan cara berhubungan dengan
sejawat ( dan pembaca final ) tentang arti suatu proses yag sederhana dan cepat.

H. Jaringan kausal – Analisis Lintas – Situasi


a. Masalah analisis
b. Deskripsi singkat
c. Ilustrasi
 Langkah 1 : membangun kausal
 Langkah 2 : memisahkan “arus” kausal untuk masing – masing kasus yang
menyebabkan dianalisisnya variabel terikat.
 Langkah 3 : menjodohkan arus variabel dengan kasus lain dengan keluaran
sama.
 Langkah 4 : memverifikasi scenario untuk keluaran yang serupa dan berlawanan

H.a Matriks Anteseden


Suatu matriks anteseden tertata merupakan variabel keluaran dan menunjukkan semua
variabel yang tampak aktif dalam mendatangkan perubahan. Setelah sub jaringan
diidentifikasi seperti dalam mendatangkan perubahan. Setelah sub jaringan diidentifikasi
seperti dalam langkah 2, cara termudah untuk melanjutkan pekerjaan adalah membacanya
dengan perhatian pada variabel yang muncul paling tidak sepertiga dari seluruh sub jaringan
tersebut. mungkin anda ingin menambah jaringan secara konseptual juga penting.
Matriks anteseden merupakan cara mudah untuk melihat gambaran besar tanpa hanyut
dalam arus tertentu yang tak terhitung jumlahnya dan tenggelam untuk ketiga kalinya. Hal
penting yang perlu diingat ialah bahwa matriks tersebut terpisah dari aliran kausal, dan
kesimpulan – kesimpulan asli yang kuat tak dapat ditarik dari padanya.
Pembuatan matriks anteseden menambah waktu analisis, tetapi ia sering
membebaskan anda dari beban berlebihan dan ketiadaan pertautan yang cenderung hadir bila
orang mencoba melakukan analisis arus demi arus, terutama dengan banyak situs.
 Variasi
 Saran
 Waktu yang diperlukan.

VI. Penyajian Matriks


a. Membangun Penyajian Matriks
Unsur-unsur Matriks
1. Tujuan deskriptif dan tujuan eksplanatori
2. Data situs tunggal dan data ganda
3. Aturan dan tak beraturan
4. Waktu beraturan dan tak beraturan
5. Kategori variabel
6. Dua arah, tiga arah, N-arah..
7. Entri sel

Aturan Umum Konstruksi Matriks


1. Tarulah penyajian itu di atas kertas yang lebar, walaupun kertas itu memenuhi
dinding.
2. Jangan coba untuk melibatkan lebih dari 15-20 variabel dalam baris atau
kolom; 5-6 variabel kiranya lebih baik.
3. Bersiaplah membuat format awal , dan ulangi beberapa kali sesudah
memasukkan data.
4. Mintalah seorang sejawat untuk memeriksa format anda, untuk memberi saran
mengenai alternatifpenyajian data anda.
5. Apabila matriks itu merupakan matriks beraturan, bersiaplah untuk mengubah
urutan deret dan kolomuntuk sementara, sampai anda menemukan bentuk yang
memuaskan.
6. Ingatlah untuk mengelompokkan kembali matriks yang rumitke dalam “urut-
urutan” atau “keluarga”.
7. Terbukalah selalu terhadap gagasan untuk menambah baris atau kolom baru,
sekalipun terlambat dalam analisis anda.
8. Jagalah agar baris dan kolom tertata cukup bagusuntuk menampungperbedaan-
perbedaan yang bermakna dalam data itu.
9. Ingat –ingatlah bahwa masalah penelitian tertentu mungkin menuntut adanya
seperangkat matriks; misalnya suatu matriks deskriptif tak beraturan awal yang
menuju ke tabel ringkasan kecil lalu terus ke matriks-matriks yang beraturan
dan matang.
B. Memasukkan Data Matiks
Kesimpulan yang ditarik dari sebuah matriks tak pernah lebih baik daripada
kualitas data yang masuk. Matriks yang sudah rampung mungkin tampak koheren dan
masuk akal serta mungkin menyenangkan, namun apabila data dikumpulkan secara
serampang pada awalnya, atau masuk secara tergesa-gesa sebagian-sebagian, atau
dengan cara yang samar-samar, maka kesimpulannya tentulah diragukan.

C. Menganalisis Data Matriks


Ada 9 aturan umum bagi analisis data matriks, yaitu :
1. Mulailah dengan pengamatan cepat suatu "analisis sepintas" seperti baris ke bawah
dengan kolom ke samping untuk melihat apa yang terpapar sekilas. kemudian uji,
revisi atau tegaskan kesan itu melalui telaah yang lebih cermat.
2. Situs beraturan kerjakanlah liputan pertama lewat data untuk masing-masing situs satu
per satu.
3. Untuk matriks-matriks deskriptif awal yang sering sekali rumit semuanya itu "harus
masuk" gunakanlah tabulasi ikhtisar untuk memperjelas pemahaman anda kemudian
cek kembali dengan matriks yang luas untuk meyakinkan bahwa anda tidak terlalu
menyederhanakan atau mengecohkan kesimpulan yang telah dibuat.
4. Sebagai awal pembentukan kesimpulan didalam pikiran kita tulislah teks yang
menjelaskannya yang dimana proses penulisan ini biasanya membawa kearah
formulasi ulang, menambah kejelasan dan gagasan untuk analisis selanjutnya.
5. Kesimpulan-kesimpulan yang timbul hampir selalu memerlukan pengecekan pada
catatan lapangan tertulis apabila kesimpulan tidak mengisyaratkan kebenaran pada
aras dasar ketika anda mencobanya disitu maka data tersebut perlu direvisi.
6. Dalam penulisan teks setengah akhir atau semifinal yang menerangkan kesimpulan
yang ditarik dari matriks sertakanlah ilustrasi khusus dari catatan lapangan tertulis.
akan tetapi dalam melakukan ini hindarilah "pembunuhan" contoh-contoh yang terlalu
jelas dan menarik untuk memberi bumbu naratif.
7. Ingatlah bahwa analisis haruslah menembus jauh di belakang sajian terakhir hingga
mencapai penjelasan. Kesimpulan terhadap data hanya merupakan setengah bagian
tugas pengukuhan makna. Bagian yang lain harus berkaitan dengan makna konseptual
dari kesimpulan itu, Bagaimana keterikatan kesimpulan itu dengan teori Anda atau
susunan lain mengenai perilaku sosial kemudian analisis matriks yang menghasilkan
kesimpulan dapat diuji namun miskin makna (tidak ada gunanya bagi siapapun).
8. Dokumentasikan prosedur analisis lanjutannya dan mintalah pemeriksaan sekali-sekali
dari teman terutama selama awal pekerjaan.
9. Dalam mengembangkan teks laporan akhir, pikirkan matang-matang mengenai data yang
akan diperlukan oleh pembaca. Dalam banyak hal matriks lengkap yang Anda gunakan juga
harus disajikan kepada pembaca yang dengan begitu dapat mengikuti dan menguji
kesimpulan anda.

VII. Matriks dan Menguji Kesimpulan


A. Taktik Untuk Merampatkan Arti
Dalam bagian ini ada 12 macam taktik spesifik untuk memperoleh arti dari suatu
konfigurasi data tertentu dalam sebuah penyajian, yaitu :
1. Perhitungan
2. Memperhatikan Pola/Tema
3. Melihat Kemasukakalannya
4. Penggerumbulan
5. Membuat Metafora
6. Memilah Variabel
7. Menggolongkan yang Khusus dalam yang Umum
8. Penentuan Faktor
9. Memperhatikan Hubungan Antarvariabel
10. Memasukkan Variabel Penyela
11. Membangun Rangkaian Logis Mengenai Bukti
12. Membuat Pertalian Konseptual/Teoritis
B. Taktik Untuk Menguji Dan Memastikan Temuan
Seorang peneliti merupakan mesin peneliti yang terdiri dari 1 orang saja yang
mendefinisikan masalah, merancang instrumen, mengumpulkan informasi,
mengurangi informasi, menganalisis nya, menafsirkan dan menuliskannya. Hal ini
merupakan monopoli vertikal. Bila kita membaca laporannya, laporan tersebut sarat
dengan "apa" (temuan, deskripsi) dan sangat sedikit mengenai "bagaimana nya"
(bagaimana seorang sampai kepada "apa" nya). Kebanyakan kita tidak menemukan
bagaimana peneliti berjalan dari catatan lapangan yang berjumlah 500 halaman
sampai ke kesimpulan yang ditarik dan kita tidak tahu seberapa kita dapat
mempercayainya peneliti tidak lah bodoh hanya saja tidak banyak yang mereka miliki
untuk ditarik kesimpulannya.
Temuan-temuan yang terbaru menunjukkan bahwa kebanyakan orang adalah
ilmuwan yang curang, yang sangat mengandalkan pendapat-pendapat yang telah ada
sebelumnya dan membuat penilaian yang keliru. Mereka tidak berlaku seperti seorang
ilmuwan: mereka tidak menelusuri frekuensi, membuat perkiraan probabilistik,
mengambil sampel secara representatif, atau membuat dedukasi yang tepat.
Jadi kita harus secara cermat mengamati, dalam penelitian kualitatif, sumber
ganda biasa analitik yang potensial yang dapat melemahkan, atau bahkan tidak
mengesahkan temuan kita. Beberapa diantara bias ini telah diidentifikasi dalam buku-
buku teks aliran utama antropologis, bersamaan dengan beberapa petunjuk untuk
dapat menghindarinya. Pola-pola dasarnya mencakup antara lain:
a. Kesalahan menyeluruh: menafsirkan kejadian secara lebih yang berpola dan sama
serta sebangun daripada yang sebenarnya, dengan mengabaikan banyak sisi lepas
yang membentuk kehidupan sosial.
b. Bias elite: melebih-lebihkan data yang berasal dari informan yang pandai
berbicara, berpengetahuan banyak, dan biasanya berstatus sosial tinggi, dan
mengabaikan atau kurang menghargai data yang berasal dari informan yang tidak
dikenal, kurang dapat bicara dan status sosial rendah.
c. Menjadi penduduk asli: kehilangan perspektif dan kemampuan yang menjadi
bekalnya, terbawa ke dalam arus persepsi dan penjelasan informal lokal.
Kualitas data dapat diperoleh melalui pengecekan untuk kepresentatifan (1):
pengecekan efek-efek peneliti, (2) di situsnya, dan sebaliknya; dan menyegitikan, (3)
melintasi sumber-sumber data dan metode. Pemeriksaan-pemeriksaan ini dapat juga
mencakup pembobotan bukti, (4) memutuskan data macam apa yang paling dapat
dipercaya. banyak yang dapat kita peroleh dengan melihat perbedaan-perbedaan
tersebut titik kontras kontras atau perbandingan-perbandingan, (5) memeriksa arti hal-
hal yang tampak jauh, (6) dan menggunakan kasus-kasus ekstrem, (7) semuanya
merupakan taktik yang menguji kesimpulan mengenai sebuah pola Dengan
mengatakan bahwa pola tersebut sebenarnya tidak seperti itu, (8) mereplika sebuah
temuan, (9) memeriksa penjelasan saingan, (10) dan mencari bukti yang negatif, (11)
semuanya merupakan cara mengajukan teori kita yang baik pada penyerangan fakta-
fakta yang kejam, atau kepada suatu persaingan dengan teori yang indah milik orang
lain.
Berikut ini beberapa taktik untuk menguji dan memastikan temuan,
diantaranya:
a. Memeriksa kerepresentatifan
Maksudnya peneliti bukan hanya wawancara saja namun juga melakukan
pengambilan sampel, pengukuran dan lain-lain. Karena tanpa instrumen yang
dibakukan dan disahkan maka peneliti lapangan mengambil beberapa risiko dalam
perempatan contoh-contoh spesifik secara kurang tepat.
b. Memeriksa pengaruh peneliti
Hal-hal yang perlu dihindari pada saat meneliti adalah:
o Tinggallah di situ selama mungkin: habiskan sebagian waktu tersebut untuk
melihat-lihat, menyesuaikan dengan latar yang ada dan tidak menonjolkan diri.
o Gunakan ukuran-ukuran yang tidak menonjol di mana mungkin.
o Pastikan bahwa perintah anda jelas dimengerti oleh informan, mengapa anda
berada di sana, apa yang anda pelajari secara umum, bagaimana anda akan
mengumpulkan informasi akan anda apa kan informasi-informasi tersebut.
o Berhati-hatilah dalam memilih informan kok malah meminta orang tersebut
untuk memperhatikan pengaruh anda di situs dan penduduknya.
o Lakukan beberapa wawancara di luar situs kami di lingkungan sosial yang
menyenangkan (kafetaria, restaurant, rumah informan) dengan cara
mengurangi derajat ketakutan para informan.
o Jangan menyulut masalah yang potensial ada: kehadiran anda tidak benar-
benar penting dalam kehidupan orang-orang tersebut.
o Trianggulasi kan dengan beberapa metode pengumpulan data, jangan terlalu
menggantungkan pada pembicaraan untuk merasionalkan setting.
o Tetaplah berpikir secara konseptual, terjemahkan pikiran yang sentimental atau
antar pribadi menjadi pikiran yang lebih teoretis.
o Pastikan untuk melibatkan orang-orang yang tidak setuju, orang yang aneh,
yang terkecil yang memiliki pandangan yang berbeda dengan arus umum,
orang-orang yang tidak begitu peduli dengan ketenangan dan keseimbangan
situs.
o Ingatlah selalu dengan masalah masalah penelitian anda, jangan berputar-putar
terlalu jauh dari masalah tersebut untuk mengikuti petunjuk-petunjuk yang
memikat, atau membuang begitu saja karena ada kejadian yang lebih dramatis
dan penting.
o Perhatikan catatan lapangan anda kepada seorang pembaca kedua dari luar titik
peneliti lain seringkali jauh lebih cepat dapat melihat di mana dan bagaimana
seorang pekerja lapangan tersesat.
c. Trianggulasi
Untuk meyakinkan temuan ini, kita harus mengumpulkan sumber-sumber bukti
yang paling mungkin menjadi sumber: angka-angka uji siswa kelas 1 dan 2 yang
guru-gurunya menggunakan dan tidak menggunakan praktek tersebut, kesaksian
guru yang menggunakan praktek tersebut, kesaksian guru yang tidak
mempergunakan praktek tersebut, kesaksian siswa, pengamatan praktek tersebut,
sampel pekerjaan siswa, melihat praktek di dalam kelas, kesaksian administrator
setempat mengamati kelas yang tidak mempraktekkan analisis petunjuk dan
materi program.
d. Memberi bobot pada bukti
Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya: periksalah dengan
mempertentangkan nya dengan fakta yang sulit. Periksalah dengan
mempertentangkan nya dengan laporan atau catatan alternatif yang lain. Carilah
pintu jebakan, apa yang terjadi di balik yang tampak titik utarakan materi yang
anda miliki secara pribadi untuk membuka responden menyatakan pengetahuan
anda mengenai apa yang sedang terjadi dan lihat apakah responden terpengaruh
olehnya. Ringkaslah sebuah peristiwa dan mintalah agar responden
mengingkarinya. sebutlah beberapa kemungkinan motif yang tersembunyi dan
lihat respon responden.
e. Membuat pertentangan atau perbandingan
Cara yang selalu dipakai dan klasik dalam menguji kesimpulan ialah dengan
membuat suatu kontrak atau perbandingan antara dua rangkaian persoalan, atau
antara dua orang, peranan, kegiatan, itu secara menyeluruh yang diketahui
berbeda dalam beberapa hal.
f. Memeriksa makna segala sesuatu yang diluar
Untuk menguji kerapatan temuan, kita bertanya mengenai orang-orang, baik yang
belum mengadopsi praktek yang dianjurkan maupun mereka yang telah
menggunakannya dan ternyata menyukainya. Telah dipertimbangkan informan
kami datang masing-masing dengan 1 orang.
g. Menggunakan kasus ekstrem
Maksudnya habis ini carilah seorang di situs yang akan mendapatkan paling
banyak keuntungan atau kerugian bila ia memperkuat atau mengingkari sesuatu,
dan cetuskan pertanyaan bila anda memperoleh jawaban yang mengherankan
(misalnya, orang yang semestinya memperoleh banyak keuntungan bila
mengingkari pernyataan atau pertanyaan malah memperkuat nya), maka anda
akan dapat lebih yakin.
h. Menyingkirkan hubungan palsu
Misalnya dengan taktik taktik terpilih Anda berhasil membangun pernyataan
bahwa variabel A benar-benar berhubungan dengan B mungkin hubungan kausal.
i. Membuat replika temuan
Maksudnya ialah memikirkan kemungkinan dilakukannya replikasi yang
merupakan dasar ilmu pengetahuan titik bila saya dapat mereproduksi temuan
dalam konteks yang baru atau di bagian lain data pokok saya, maka temuan ini
dapat dipercaya akan lebih baik lagi bila ada orang lain yang melakukannya.
j. Mencari penjelasan tandingan
Maksudnya mempertimbangkan bahwa mungkin ada penjelasan tandingan yang
bermanfaat bagi gejala yang sedang dipelajari oleh seseorang dengan seksama
namun belum sepenuhnya terungkap, merupakan latihan yang baik dalam
mendisiplinkan diri dan menghindarkan kesombongan.
k. Memberi bukti yang negatif
Taktik ini mudah untuk diuraikan, tetapi dengan adanya kecenderungan orang
untuk membuat pola ke mahal ini tidak dengan sendirinya dilakukan yang penting
ialah pada saat kesimpulan awal sudah di tangan maka taktiknya ialah adakah data
yang bertentangan dengan kesimpulan ini atau yang tidak sejalan dengan
kesimpulan ini?
l. Mendapatkan umpan balik kan dari informan
Maksudnya ialah salah satu di antara sumber sumber atau bukti yang benar dan
paling logis adalah orang-orang yang pernah diajak bicara dan pernah diamati.
Dan kenyataannya seseorang pelaku yang masuk pada dan peduli dalam situs
biasanya mengetahui lebih banyak daripada peneliti mengenai realita yang sedang
diteliti.
C. Dokumentasi dan Pemeriksaan
Pada pemikiran ini, merupakan persoalan yang serius salah satu kekuatan penelitian kualitatif
ialah kemampuannya untuk menguraikan secara rinci gejala empiris yang sedang dikaji titik
kajian kualitatif kaya akan uraian mengenai latar, orang-orang, kejadian-kejadian, dan proses-
proses, tetapi hal tersebut biasanya tidak banyak mengungkap bagaimana peneliti
memperoleh informasi tersebut, dan hampir tidak mengungkap sama sekali mengenai
bagaimana penarikan kesimpulan yang dilakukan.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
A. Kelebihan
1. Bukunya tidak terlalu sulit untuk dipahami.
2. Cocok menjadi rujukan bahan bacaan bagi yang ingin melakukan penelitian
dengan metode kualitatif
3. Selain untuk mahasiswa, buku ini juga bisa dikonsumsi oleh publik

B. Kekurangan
1. Terdapat beberapa kata yang mungkin sulit untuk dipahami sehingga harus benar-
benar dipelajari dengan serius
2. Ada beberapa kata serapan dari bahasa asing yang harusnya dapat dijelaskan
dengan baik (bukan berarti penjelasan penulis tidak baik)

3.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku ini mengajarkan akan pemahaman yang mendala mtentang penelitian kualitatif.
Buku ini telah menggambarkan sangat jelas tentang proses metode-metode data analisis
kualitatif. Melalui semua bab yang telah dibahas penulis sangat memperhatikan kepuasan
pembaca, mencoba untuk akrab dengan pembaca dan tetap praktis. Banyak buku metodologi
yang seratakan teori dengan contoh-contoh yang empuk dan tampaknya berhasil mulus.
Namun, apabila seseorang sampai pada taraf pengumpulan dan analisis data yang nyata, teori
jarang mendatangkan hasil .Melakukan analisis kualitatif berarti hidup selama mungkin
dengan keruwetan dan kerancuan bersama dengan istilah-istilah yang menyertainya yang
akhirnya sampai pada pembaca dalam bentuk yang lebih memperjelas. Dengan melakukan
langkah-langkah eksplisi tmembuat analis ini makin ringan dan bias diatasi. Penulis
menyadari bahwa pendekatan ini akan membuat sebagian orang senang. Menurut penulis
analis dapat dilakukan secara berulang dan kalau dilakukan secara serius. Seseorang harus
benar-benar serius tentang apa yang dikerjakan selanjutnya. Penelitian analisis kualitatif
membutuhkan waktu bertahun -tahun. Dan penulis memberikan salah satu cara agar mudah
dalam melakukannya yaitu dengan sampling.

Anda mungkin juga menyukai