DISUSUN
Nim : 0310203110
TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas
izin dan kehendak-Nya jugalah critical jurnal report (cjr) ini dapat saya rakumkan.Penulisan
dan pembuatan critical jurnal report ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu
pendidikan islam.
Dalam penulisan critical jurnal report ini saya menemui berbagai hambatan yang
dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan saya mengenai hal yang berkenaan dengan
penulisan critical jurnal report ini.Oleh karena itu sudah sepatutnya saya berterimakasih
kepada dosen pembimbing yakni, Bapak Dr. Mohammad Al-Faribi, M.A yang telah
memberikan limpahan ilmu yang berguna kepada saya.
Saya menyadari akan kemampuan saya yang masih amatir. Dalam critical book report
ini saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi saya yakin critical jurnal report ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan juga kritik yang membangun agar saya lebih maju dimasa yang akan datang.
Harapan saya critical jurnal report ini dapat menjadi referensi bagi saya sendiri dalam
mengarungi masa depan. Saya juga berharap agar critical jurnal report ini dapat berguna bagi
orang yang membacanya.
2
CRITICAL JURNAL REVIEW
A. Identitas Jurnal
1. Judul : Metode Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat
Pendidikan Islam
2. Nama Penulis : Ahmad Sukri Harahap
3. ISSN : 1828-8419
4. Gmail : sukriharahap99@gmail.com
5. Volume : Vol.15, No.1
B. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan sudah menuliskan sesuai dengan yang diharuskan yang ada di
bagian pendahuluan. Hal ini bisa dilihat peneliti mencatumkan teori-teori dan pendapat para
ahli tentang metode pendidikan Islam serta relevansinya, serta memuat masalah-masalah
yang akan diteliti secara jelas yang terjadi pada Metode Pendidikan Islam sekarang ini,
lingkungan tersebut dan pada pendahuluan juga peneliti memuat tujuan dan judul dari
penelitian tersebut.
C. Tinjauan Pustaka
Didalam jurnal ini terdapat tinjauan pustaka, yang memuat teori-teori tentang tujuan, materi
pelajaran, metode atau media pembelajaran sesuai dengan kaidah tinjauan pustaka ataupun
landasan teori.
D. Metodologi
1. Jenis dan pendekatan penelitian : penelitian ini adalah penelitian kualitatif data yang
digunakan penulis memanfaatkan materi-materi tertulis seperti buku sebagai sumber
data primer
2. Subjek/siapa yang diteliti : adapun yang menjadi subjek penelitian dari jurnal ini ialah
artikel dan jurnal untuk menganalisis metode pendidikan Islam dalam persfektif
Filsafat
3. Instrumen/teknik pengumpulan data : Teknik yang digunakan dalam Teknik
pengumpulan data yang digunakan penulis adalah catatan-catatan serta buku-buku
yang ada.
3
4. Teknik penjamin keabsahan data : peneliti tidak mencantumkan teknik penjaminan
keabsahan data secara khusus di dalam jurnal ini, namu peneliti mencantumkan
refrensi-refrensi pada setiap pembahasan pada jurnal ini.
4
perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka. Selanjutnya menolong mereka
memperoleh maklumat, pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, minat dan nilai-nilai
yang diinginkan.
5
Nata, (1997: 95) sedikitnya mengemukakan tujuh jenis metode dalam pendidikan Islam
yaitu metode teladan, metode kisah-kisah, metode nasihat, metode pembiasaan, metode
hukum dan ganjaran, metode ceramah, dan metode diskusi.
a) Metode Teladan
Dalam Alquran kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah yang kemudian diberi
sifat di belakangnya seperti sifat hasanah yang berarti baik. Sehingga terdapat ungkapan
uswatun hasanah yang artinya teladan yang baik. Suatu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa
anak-anak cendrung suka dan senang meniru tingkah laku orang tua, guru/pendidik serta
orang lain yang dikaguminya. Bahwa setiap pribadi secara psikologis akan mencari tokoh
yang dapat diteladani. (Syafaruddin, dkk. 2009: 112).
b) Metode Kisah-kisah
Metode yang menampilkan cerita sejarah faktual tentang kehidupan manusia yang
dimaksudkan agar kehidupan manusia bisa seperti pelaku yang ditampilkan oleh kisah-kisah
yang terdapat di dalam sumber pendidikan Islam itu sendiri. Ramayulis (2008: 196)
mengartikan metode kisah ialah suatu cara mengajar dimana guru memberikan materi
pembelajaran melalui kisah atau cerita. Prinsip metode ini diambil dari Q.S Yusuf ayat 3.
Salah satu contoh metode ini menurut Abdurrahman Shaleh (2010: 206) adalah didalam
Alquran diceritakan kisah antara Nabi Musa a.s dengan Raja Fir’aun, dari kisah ini terdapat
beberapa contoh perbuatan baik yang dilakukan oleh Nabi Musa dan contoh perbuatan buruk
oleh Fir’aun.
c) Metode Nasihat
Dalam mewujudkan intraksi antara pendidik dan pesrta didik, nasehat merupakan cara
mendidik yang bertumpu pada bahasa. Cara ini banyak sekali dijumpai dalam Alquran,
karena nasehat pada dasarnya bersifat penyampain pesan dari sumbernya kepada pihak yang
dipandang memerlukannya. Dalam surah Luqman ayat 13 dan 14.
d) Metode Pembiasaan
Cara lain yang digunakan Alquran dalam memberikan materi pendidikan adalah
melalui kebiasaan yang dilakukan secara bertahap. Dalam hal ini termasuk merubah
kebiasaan-kebiasaan yang negatif. Menurut Ahmad Tafsir, Inti pembiasaan adalah
pengulangan. Jika guru setiap masuk kelas mengucapkan salam, itu telah dapat diartikan
sebagai usaha membiasakan. Bila murid masuk kelas tidak mengucapkan salam, maka guru
mengingatkan agar bila masuk ruangan hendaklah mengucapkan salam, ini juga satu cara
membiasakan. (Tafsir, 1996: 144).
e) Metode Hukuman dan Ganjaran
6
Didalam Alquran hukuman biasa dikenal dengan nama azab yang didalamnya diulang
sebanyak 373 kali. Jumlah yang besar ini menunjukkan perhatian yang amat besar terhadap
masalah hukum ini, dan meminta perhatian dari ummat manusia. Sedangkan kata ganjaran
disebutkan dalam
kata ajrun yang diulang sebanyak 105 kali.
Hukuman dan ganjaran kiranya dipergunakanoleh guru untuk meneguhkan atau
melemahkan respon-respon khusus tertentu. Penekanan-penekanan yang lebih besar
hendaknya diberikan disini kepada metode hukuman karena perbuatan yang sangat
bertentangan, namun hukuman hendaknya menjadi pijakan awal yang tidak akan diberikan
kecuali ganjaran telah gagal membawa hasil yang diinginkan.
Salah satu contoh yang berkaitan dengan hukuman di dalam Alquran adalah tentang
hukuman potong tangan bagi yang mencuri (Q.S. Al-Maidah: 38). Dan yang berkaitan
dengan ganjaran adalah tentang pahala yang didapat oleh orang yang beramal yaitu ampunan
dari Tuhan dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai (Q.S.Ali-Imran: 135).
f) Metode Ceramah
Ceramah atau khutbah termasuk cara yang paling banyak digunakan dalam
menyampaikan atau mengajak orang lain mengikuti ajaran yang telah ditentukan. Metode
ceramah ini dekat dengan kata tabligh yaitu menyampaikan suatu ajaran.
Dalam hal metode ceramah Abdurrahman Saleh, menggabungkan metode ceramah dengan
metode cerita karena kebiasaan metode cerita akan diungkapkan melalui ceramah oleh para
pendidik.
g) Metode Diskusi
Metode ini juga diperhatikan oleh Alquran dalam mendidik dan mengajar manusia
dengan tujuan lebih memantapkan pengertian, dan sikap pengetahuan mereka terhadap suatu
masalah. Abdurrahman Saleh, juga menggabungkan metode diskusi, Tanya jawab dan dialog,
karna pada dasarnya antara metode yang ketiga tersebut saling mendukung yang tidak bisa
dipisahkan.
Ramayulis (2008: 194) dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam, metode
diskusi adalah suatu cara penyajian atau penyampaian beban pelajaran dimana pendidik
memberikan kesempatan kepada peserta didik membicarakan dan menganalisis secara ilmiah
guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatip
pemecahan atas suatu masalah.
7
Selain dari beberapa metode diatas terdapat juga metode lain seperti yang dijelaskan
oleh Budiman (2008 : 74-77) :
a) Metode demonstrasi
Metode demonstrasi dimaksudkan sebagi suatu kegiatan memperlihatkan suatu gerakan
atau proses kerja sesuatu. Salah satu contohnya adalah sebagaimana rasul mencontohkan
shalat kepada para sahabatnya.
b) Metode eksperimen
Contoh dari metode ini adalah Sahabat Rasulullah SAW melakukan upaya pensucian diri
dengan berguling ditanah ketika mereka tidak menemukan air untuk mandi janabat. Pada
akhirnya Rasulullah SAW. Memperbaiki eksperimen mereka dengan mencontohkan tata
cara bersuci menggunakan debu.
c) Metode pengulangan
Contohnya ketika nabi mengulangi perkataan “celakalah” bagi orang yang berbicara dan
berdusta agar orang tertawa. Oleh karena itu Satu proses yang terpendting dalam
pembelajaran adalah pengulangan atau praktek yang berulangulang.
8
Kemudian dalam kajian filsafat pendidikan Islam metode pendidikan Islam tentunya
secara umum bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami dan menalar
pelajaran yang diberikan oleh seorang pendidik. Hal ini seperti yang dikemukanakan oleh Al-
Syaibany (1979: 585) tokoh dalam bidang filsafat pendidikan Islam dalam hal ini
mengemukakan tujuan-tujuan metode pendidikan Islam sebagai berikut:
9
6. Dilampirkan beberapa materi yang lebih memudahkan pembaca dalam
pemahaman materi.
7. Ada banyak pengertian yang mendukung materi tersebut yang dikutip dari
berbagai ahli yang menunjukkan bahwa materi tersebut benar adanya.
8. Ada dilampirkan daftar pustaka sebagai sumber yang terjamin pada jurnal.
9. Alangkah lebih jelas jika dilampirkan contoh kasus sebagai penunjang
kelengkapan data agar pembaca lebih tertarik dan leih memahami jurnal tersebut.
G. Kesimpulan
Isi jurnal dengan hasil kesimpulan pada jurnal ini sudah sesuai, yakni penulis
menjabarkan dan memberikan butir kesimpulan dan mempermudah penulis untuk memahami
isi dari jurnal tersebut.
10