Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. STRATEGI PEMBELAJARAN


PRODI S1 PTE - FT

Skor Nilai:

STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR PROSES PENDIDIKAN


(Wina Sanjaya, 2009)

NAMA MAHASISWA : TONY HARYONO SINAGA


NIM : 5173131024
DOSEN PENGAMPU : DR. SUKARMAN PURBA, ST, M.Pd.
MATA KULIAH : STRATEGI PEMBELAJARAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
September 2018
EXCECUTIVE SUMMARY

Tugas Critical Book Review (CBR) terdiri dari beberapa materi yang disajikan
dalam empat bab, yaitu bab pertama (1) tentang pendahuluan yang terdiri dari:
rasionalisasi pentingnya CBR , tujuan penulisan CBR , manfaat CBR , dan identitas
buku yang dilaporkan. Adapun judul buku yang akan dibahas adalah gaya, model, dan
filosofi kepemimpinan, dimana seorang pemimpin adalah seseorang yang harus dapat
mempengaruhi orang lain untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkannya tersebut.
Semua bertujuan untuk mengetahui apa isi buku yang akan kita baca, dimana tujuan
penulisan dibuatnya Critical Book Review adalah untuk menambah pengetahuan dari
buku yang akan kita kritik dan menambah wawasan serta meningkatkan ketelitian
dari buku yang akan kita kritik dengan harus membacanya dengan seksama dan juga
membaca buku lain yang memiliki materi yang sama antar satu dengan yang lain agar
kita bisa memberikan tinjauan dan evaluasi yang lebih mudah dipahami,
komprehensif, obyektif, dan faktual. Kita juga harus mengetahui identitas buku yang
akan kita kritik memiliki judul buku, edisi buku, pengarang atau editornya (opsional),
penerbit, kota terbit, tahun terbit, dan ISBN buku tersebut.
Dalam bab kedua (2) dibahas mengenai pembahasan atau ringkasan isi buku,
dimana materi yang kita bahas adalah gaya, model, dan filosofi kepemimpinan dan
kita harus meringkasnya dalam setiap bab agar kita dapat memahaminya jika hanya
diambil kata-kata pentingnya saja. Dan disajikan konsep tentang pembahasan CBR
dan bab-bab yang dibahas pada buku tujuannya untuk mengetahui dan
membandingkan isi buku dengan isi buku lainnya. Dan jika semua proses yang
mereka laksanakan tersebut sudah berjalan dengan benar maka seorang pemimpin
akan dihargai dan dihormati serta disegani oleh anggotanya dan dia akan memiliki
keingintahuan yang tinggi , dan lebih memahami apa yang ada pada setiap buku yang
dibaca berdasarkan sumber-masing-masing, karena pada saat ini orang-orang hanya
membaca dan tidak mengerti apa yang dibaca oleh mereka . maka dari itulah kita
akan membahas isi buku yang ditulis dalam bab 2 , agar buku yang kita pinjam
tersebut dapat kita pahami apa maksud dan tujuan dari karangan si penulis tersebut.

i
Bab ketiga (3) membahas mengenai analisis ataupun pembahasan isi buku dan
inti-inti dari buku yang kita baca, lalu kita bandingkan ataupun kita hubungkan
dengan buku sumber lain sebagai pembanding dari buku yang akan kita ringkas tadi.
agar kita adapat mengetahui persamaan ataupun perbedaan dari buku dan
menyiapkan diri untuk lebih bisa mengkritik buku dengan cara yang benar dan siap
mengkritik buku apapun diberikan.
Bab keempat (4) membahas tentang bab penutup yang terdiri dari kesimpulan
dari pembahasan buku lalu kita rekomendasikan buku yang akan kita kritik dan
membuat pendapat kita tentang buku tersebut agar lebih meyakinkan diri sekaligus
melatih diri bahwa kita telah bisa mengkritik buku tersebut, tetapi alangkah lebih
baiknya jika kita hati-hati dalam mengkritik buku, apalagi pada saat mengkritik buku
agar tidak ada yang merasa kecewa pada saat kita mengkritik. Dengan begitu jangan
sampai salah merkomendasikan buku agar tidak mengecewakan orang . Dengan
begitu kita malah lebih dipercayai oleh orang lain untuk dapat mengkritik buku yang
baru diterbitkan tersebut.

ii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami,
sehingga kami mampu menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR) ini yang
berjudul “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan”. Tugas
Critical Book Review (CBR) ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah kami
yaitu “Strategi Pembelajaran”.

Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua. Saya menyadari bahwa tugas Critical Book Review ini masih jauh dari
kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,
saya mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya
Maha Kuasa yang paling sempurna, karena ilmu kami belum seberapa banyak. Karena
itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
untuk dapat menyempurnakan tugas Critical Book Review ini.

Akhir kata saya berharap semoga tugas Critical Book Review ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang akan memerlukannya di
masa maupun waktu yang akan datang. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

MEDAN, September 2018

TONY HARYONO SINAGA


NIM. 5173131024

iii
DAFTAR ISI
EXCECUTIVE SUMMARY............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR............................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan CBR........................................................................................................... 1
C. Manfaat CBR.............................................................................................................................. 1
D. Identitas Buku yang direview............................................................................................. 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU


A. Bab 1 “Standar Proses Pendidikan”................................................................................. 3
B. Bab 2 “Guru dalam Pencapaian Standar Proses Pendidikan”................................4
C. Bab 3 “Sistem Pembelajaran dalam Standar Proses Pendidikan”.......................5
D. Bab 4 “Tujuan dan Standar Kompetensi”....................................................................... 6
E. Bab 5 “Mengajar dan Belajar dalam Standar Proses Pendidikan”.......................7
F. Bab 6 “Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa”................................8
G. Bab 7 “Metode dan Media Pembelajaran dalam
Standar Proses Pendidikan”............................................................................................. 10
H. Bab 8 “Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)”...................................................11
I. Bab 9 “Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)”..............................................................12
J. Bab 10 “Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)”................................13
K. Bab 11 “Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berpikir (SPPKB)”...................................................................................... 15
L. Bab 12 “Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)”..................................................16
M. Bab 13 “Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)”...............................................17
N. Bab 14 “Strategi Pembelajaran Afektif”.......................................................................18

BAB III PEMBAHASAN


A. Pembahasan Isi Buku.......................................................................................................... 20
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku................................................................................... 21

iv
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................................. 22
B. Rekomendasi.......................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................. 23
LAMPIRAN.................................................................................................................................. 24

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Pentingnya Critical Book Report bagi mahasiswa yang baru belajar tentang
mengkritik buku agar lebih mengerti atau memahami apa isi buku yang
dibacanya , dan tidak hanya dibaca saja dan lupa begitu saja. Tugas ini juga
berfungsi untuk mengajarkan mahasiswa bagaimana caranya berpikir kritis.

B. Tujuan Penulisan
Alasan dibuatnya Critical Book Review yaitu untuk
 Penyelesaian tugas : Critical Book Review yang membandingkan
beberapa buku yang akan kita baca.
 Menambah : Pengetahuan dan wawasan mengenai buku yang
akan dikritik.
 Meningkatkan : Ketelitian dan pemahaman dari buku yang kita
kritik dengan cara meneliti isi buku lalu
meringkas pembahasan buku tersebut.
 Menguatkan : Potensi ataupun keahlian dalam mengkritik isi
buku yang kita baca dan melakukan
perbandingan dengan buku yang lainnya.

1
C. Manfaat CBR
Manfaat sangat banyak terutama bagi mahasiswa, karena CBR tidak
sembarangan diciptakan. Semuanya pasti mempunyai arti tersendiri , seperti CBR
ini. Manfaatnya tidak bisa di sebutkan satu persatu, kita hanya akan membahas
yang penting saja yaitu untuk memahami dan mengerti isi buku.

D. Identitas Buku yang di review


 Judul : Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Pendidikan
 Edisi :1
 Pengarang : DR. Wina Sanjaya, M.Pd.
 Penerbit : Kencana Prenada Media Group
 Kota terbit : Rawamangun - Jakarta
 Tahun terbit : 2009
 ISBN : 979-3925-73-6

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Bab 1 “Standar Proses Pendidikan”


A. Perlunya Standar Proses Pendidikan
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran
di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal
informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai
informasi tanpa dituntun untuk memahami informasi yang diingatnya itu
untuk menghubungkanny dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika
anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoretis, tetapi mereka
miskin aplikasi.
B. Pengertian Standar Proses Pendidikan
Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan (Peraturan Pemerintah No.19
Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 6). Melalui standar proses pendidikan setiap
guru dapat mengembangkan proses pembelajaran sesuai dengan rambu-
rambu yang ditentukan.
C. Fungsi Standar Proses Pendidikan
Secara umum, standar proses pendidikan (SPP) berfungsi sebagai :
1. Fungsi SPP dalam Rangka Mencapai Standar Kompetensi yang Harus
Dicapai.
2. Fungsi SPP bagi Guru
3. Fungsi SPP bagi Kepala Sekolah
4. Fungsi SPP bagi Dewan Sekolah dan Dewan Pendidikan
D. Keterkaitan Standar Proses Pendidikan dengan Standar Lainnya
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Nasional dikatakan bahwa standar nasional
pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
3
wilayah hokum Negara Kesatua Republik Indonesia (PP No. 19 Tahun 2005
Bab 1 Pasal 1 Ayat 1).

B. Bab 2 “Guru dalam Pencapaian Standar Proses Pendidikan”


A. Peningkatan Kemampuan Profesional
1. Guru sebagai Jabatan Profesional
2. Mengajar sebagai Pekerjaan Profesional
3. Kompetensi Profesional Guru
B. Mengoptimalkan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran
1. Guru sebagai Sumber Belajar
2. Guru sebagai Fasilitator
3. Guru sebagai Pengelola
4. Guru sebagai Demonstator
5. Guru sebagai Pembimbing
6. Guru sebagai Motivator
7. Guru sebagai Evaluator
C. Keterampilan Dasar Mengajar Bagi Guru
1. Keterampilan Dasar Bertanya
2. Keterampilan Dasar Memberikan Reinforcement
3. Keterampilan Variasi Stimulus
4. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
5. Keterampilan Mengelola kelas

C. Bab 3 “Sistem Pembelajaran dalam Standar Proses Pendidikan”


A. Pengertian dan Kegunaan Sistem
Penyusunan standar proses pendidikan diperlukan untuk menentukan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai upaya ketercapaian
Standar Kompetensi Lulusan.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas
proses pendidikan adalah pendekatan sistem.

4
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling
berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan
secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
B. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pembelajaran
1. Faktor Guru
2. Faktor Siswa
3. Faktor Sarana dan Prasarana
4. Faktor lingkungan
C. Komponen-komponen Sistem Pembelajaran
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Namun demikian, kita
akan sulit melihat bagaimana proses terjadinya perubahan tingkah laku dalam
diri seseorang. Oleh karena itu, terjadinya proses perubahan tingkah laku
berhubungan dengan perubahan sistem syaraf dan perubahan energy yang
sulit dilihat dan dibaca. Oleh sebab itu, terjadinya proses perubahan tingkah
laku merupakan suatu misteri, atau para ahli psikologi menanamkannya
sebagai kotak hitam (black box).

D. Bab 4 “Tujuan dan Standar Kompetensi”


A. Pentingnya Perumusan Tujuan
Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalah
kegiatan yang bertujuan.Dengan demikian dalam setting pembelajaran, tujuan
merupakan pengikat segala aktivitas guru dan siswa.Oleh sebab itu,
merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam
merancang sebuah program pembelajarannya.
Ada guru yang menganggap mengajar hanya merupakan proses
menyampaikan materi peajaran kepada siswa. Bagi mereka tujuan mengajar
tiada lain adalah menyampaikan materi pelajaran itu, tidak peduli apakah
materi itu disukai atau tidk oleh siswa, yang penting materi itu telah
tersampaikan.
B. Tingkatan Tujuan
1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
2. Tujuan Institusional

5
3. Tujuan Kulikuler
4. Tujuan Pembelajaran/Instruksional
C. Tujuan dan Kompetensi
Dalam konteks pengembangan kurikulum, kompetesi adalah
perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Dalam kompetensi sebagai tujuan, di dalamnya terdapat beberapa
aspek, yaitu:
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Pemahaman (understanding)
3. Keemahiran (skill)
4. Nilai (value)
5. Sikap (attitude)
6. Minat (interest)
Klasifikasi kompeten mencakup:
1. Kompetensi Lulusan
2. Kompetensi Standar
3. Kompetensi Dasar
D. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
1. SD/MI/SDLB*/Paket A
2. SMP/MTs/SMPLB*/Paket B
3. SMA/MA/SMALB*/Paket C
4. SMK/MAK
E. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
1. Agama dan Akhlak Mulia
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Estetika
5. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
F. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

6
Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau
keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka
melakukan proses pembelajaran tertentu.
Ada empat komponen pokok yang harus tampak dalam rumusan
indicator hasil belajar seperti yang digambarkan dalam pertanyaan berikut:
1. Siapa yang belajar atau yang diharapkan dapat mencapai tujuan atau
mencapai hasil belajar itu?
2. Tingkah laku atau hasil belajar yang bagaimana yang diharapkan dapat
dicapai itu?
3. Dalam kondisi yang bagaimana hasil belajar itu dapat ditampilan?
4. Seberapa jauh hasil belajar itu bias diperoleh?

E. Bab 5 “Mengajar dan Belajar dalam Proses Pendidikan”


A. Pendahuluan
Kekeliruan guru dalam mengajar.
1. Guru tidak berusaha untuk mengetaui kemampuan awal siswa.
2. Guru tidak pernah mengajak berpikir siswa.
3. Guru tidak berusaha memperoleh umpan balik.
4. Guru mengenngap bahwa ia adalah orang yang paling mampu dan
menguasai pelajaran.
B. Konsep Dasar Mengajar
1. Mengajar sebagai Proses Menyampaikan Materi Pelajaran
2. Mengajar sebagai Proses Mengatur Lingkungan
C. Perlunya Perubahan Paradigma
Pandangan mengajar yang hanya sebatas penyampaian ilmu
pengetahuan itu, dianngap sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan. Mengapa
demikian?Minimal ada tiga alasan ang penting. Alasan inilah yang yang
kemudian menuntut perlunya terjadi perubahan paradigma mengajar, dan
mengajar hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran kepada mengajar
sebagai proses mengatur lingkungan.
D. Makna Mengajar dalam Standar Proses Pendidikan

7
Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekadar
menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses
mengatur lingkungan supaya siswa belajar.
E. Teori-teori Belajar
Belajar bukanlah sekadar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah
proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan
munculnya perubahan perilaku. Proses belajar pada hakikatnya merupakan
kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya, proses perubahan yang
terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat kita saksikan.

F. Bab 6 “Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa”


A. Pengertian Strategi, Metode, dan Pendekatan Pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a pland method, or
series of activities designed to achieves a particulas educational goal (J. R. David,
1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
B. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan Rowntree
(1974) mengelompokkan ke dalam strategi penyampaian penemuan atau
exposition-discovery learning, dan strategi pemebelajaran kelompok dan
strategi pemebelajaran individual atau groups-indvidual learning.
C. Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.
a. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.
b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran.
c. Pertimbangan dari susut siswa.
d. Pertimbangan-pertimbangan lainnya.
D. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks Standar
Proses Pendidikan

8
Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak
semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan
dan semua keadaan.
E. Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)
1. Konsep dan Tujuan PBAS
2. Peran Guru dalam Implementasi PBAS
3. Penerapan PBAS dalam Proses Pembelajaran
4. Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan PBAS

G. Bab 7 “Metode dan Media Pembelajaran dalam Standar Proses


Pendidikan”
A. Penggunaan Metode Pembelajaran
Seperti yang telah ditemukan di muka, metode adalah cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Berikut ini disajikan beberapa metode pembelajaran yang bias
digunakan untuk mengimpelementasikan strategi pembelajaran.
1. Ceramah
2. Metode Demonstrasi
3. Metode Diskusi
4. Metode Simulasi
B. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar
Kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi, khususnya teknologi
informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi
strategi pembelajaran.
Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran agar membuat
pembelanjaran seakin menarik.
Kadang-kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan
komunikasi. Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun

9
strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber
belajar.
1. Konsep Dasar Media
2. Pentingnya Media Pembelajaran
3. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
4. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran
5. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
6. Sumber Belajar
H. Bab 8 “Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)”
A. Konsep dan Prinsip Penggunaan Stategi Pembelajaran Ekspositori
1. Konsep Strategi Pembelajaran Ekspositori
2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori
B. Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositori
1. Rumusan Tujuan yang Ingin Dicapai
2. Kuasai Materi Pelajaran dangan Baik
3. Kenali Medan dan Berbagai Hal yang Dapat Memengaruhi Proses
Penyampaian
C. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Ekspositori
1. Keunggulan
a. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bias mengontrol urutan
dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat
mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahwa pelajaran
yang disampaikan.
b. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bias digunakan untuk
jumlah siswa an ukuran kelas yang besar.
2. Kelemahan
a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap
siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara
baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu
digunakan strategi yang lain.

I. Bab 9 “Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)”.

10
A. Konsep Dasar SPI
Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri dari jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan.
SPI berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia
memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya.
B. Prinsip-prinsip Penggunaan SPI
SPI merupakan strategi yang menekankan kepada pengembangan
intelektual anak.Perkembangan mental (intelektual) itu menurut Piaget
dipengaruhi oleh $ factor, yaitu manuration, physical experience, social
experience, dan equilibration.
Maturation atau kematangana adalahh proses perubahan fifiologis dan
anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi pertumbuhan tubuh,
pertumbuhan otak, dan pertumbuhan sistem saraf.

C. Langkah Pelaksanaan SPI


Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan SPI dapat
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan kesimpulan
D. Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Pada awalnya strategi pembelajaran inkuiri banyak diterapkan dalam
ilmu-ilmu alam (natural science).Namun demikian, para ahli pendidikan ilmu
social mengadopsi strategi inkuiri yang kemudian dinamakan inkuiri sosial.
E. Kesulitan-kesulitan Implementasi SPI

11
SPI merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dianggap baru
khususnya di Indonesia. Sebagai suatu Stratgi baru, dalam penerapannnya
terdapat beberapa kesulitan.
F. Keunggulan dan Kelemahan SPI
1. Keunggulan
a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek koqnitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pemebelajaran melalui strategi ii dianggap lebih
bermakna.
b. SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka.
2. Kelemahan
a. Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pemebelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

J. Bab 10 “Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah(SPBM)”


A. Pendahuluan
Dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM berdasarkan kepada psikologi
kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Dilihat dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai arena atau
wadah untuk mempersiapkan anak didik agar dapat hidup di masyarakat,
maka SPBM merupakan strategi yyang memungkinkan dan sangat penting
dikembangkan.
Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM
merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk
memperbaiki sitem pembelajaran.
B. Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM

12
SPBM dapat diartikan sebagai ragkaian aktivitas pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara
ilmiah.
C. Hakikat Masalah dalam SPBM
Antara strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dan strategi pemebelajaran
berbasis masalah (SPBM) memiliki perbedaan.Perbedan tersebut terletak
pada jenis masalah serta tujuan yang ingin dicapai.
D. Tahapan-tahapan SPBM
Banyak ahli yang menjelaskan bentuk penerapan SPBM> john Dewey
seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika menjelaskan ^ lankah SPBM
yang kemudian dia namakan metode pemecahan masalah (problem solving).
E. Keunggulan dan Kelemahan SPBM
1. Keunggulan
a. Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup
bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
b. Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktifvitas
pembelajaran siswa.
2. Kelemahan
a. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem
solvingmembutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
b. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari.

13
K. Bab 11 “Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berfikir (SPPKB)”
A. Pendahuluan
SPPKB merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
kemampuan berfikir siswa. Joyce dan Well (1980) menempatkan model
pembelajaran ini ke dalam bagian model pembelajaran Cognitive Growth:
Increasing the Capcity to Think.
B. Hakikat dan Pengertian Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berfikir (SPPKB)
Telah dijelaskan bahwa salah satu kelemahan proses pembelajaran yang
dilaksanakan para guru kita adalah kurang adanya usaha pengembangan
kemampuan berfikir siswa.
Namun demikian, tentu saja dengan berbagai penyesuaian topik, strategi
pembelajaran yang akan dibahas ini juga dapat meningkatkan kemampuan
berfikir siswa.
C. Latar Belakang Filosofis dan Psikologis SPPKB
1. Latar Belakang Filosofis
Pembelajaran adalah proses interaksi baik antara manusia dengan
manusia ataupun antara manusia dengan lingkungan.
2. Latar Belakang Psikologis
Landasan psikologis SPPKB adalah aliran psikologi kognitif.
D. Hakikat Kemampuan Berfikir dalam SPPKB
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir atau SPPKB
merupakan model pembelajaran yang bertumpu pada proses perbaikann dan
peningkatan kemampuan berfikir siswa.
E. Karakteristik SPPKB
1. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses mental
siswa secara maksimal
2. SPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan protes Tanya jawab secara
terus-menerus.
3. SPPKB adalah model pembelajaran yang menyadarkan kepada dua sisi
yang sma pentingnya, yaitu sisi proses dan hasil belajar.

14
F. Perbedaan SPPKB dengan Pembelajaran Konvensional
1. Tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui SPPKB adalah kemampuan
berpikir melalui proses menghubungkan antara pengalaman dengan
kenyataan.
2. Dalam SPPKB, tindakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri.
G. Tahapan-tahapan Pembelajaran SPPKB
SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh dalam
belajar.Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan siswa
sebagai objek belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru
kemudian mecatat untuk dihafalkan.
Ada 8 tahap dalam SPPKB
1. Tahap orientasi
2. Tahap pelacakan
3. Tahap Konfrontasi
4. Tahap Inkuiri
5. Tahap Akomodasi
6. Tahap Transfer

L. Bab 12 “Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)”


A. Pendahuluan
Dilihat dari landasan psikologi belajar,, pembelajaran kelompok banyak
dipengaruhi oleh psikologi belajar kognitif holistik yang menekankan bahwa
belajar pada dasarnya adalah proses berfikir.
B. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang
digunakan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai
tujuan pemebelajaran yang telah diruuskan.
C. Karakteristik dan Prinsip-prinsip SPK
1. Karakteristik SPK
a. Pembelajaran Secara Tim
b. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
c. Kemampuan untuk Bekerja Sama

15
d. Keterampilan Bekerja Sama.
2. Prinsip-prinsip pembelajaran Kooperatif
a. Prinsip ketergantungan positif
b. Tanggung jawab perseorangan
c. Interaksi tatap muka
d. Pastisipasi dan komunikasi
D. Prosedur Pembelajaran Kooperatif
Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri ats empat
tahap, yaitu: (1) penjelasan materi; (2) belajar dalam kelompok; (3) penilaian;
dan (4) pengakuan tim.
E. Keunngulan dan Kelemahan SPK
1. Keunggulan SPK
a. Kemampuan mengungkapkan ide
b. Tidak terlalu menggantungkan pada guru
2. Keterbatasan SPK
a. Ciri tama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan.
b. Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja
kelompok.

M. Bab 13 “Strategi Pembelajaran Koonstektual (CTL)”


A. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kontekstual
Contextual teaching and learning (CTL) adalah suatu strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara
penuh untuk dapat menemukan materi yang dapat dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong
siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
B. Latar Belakang Filosofis dan Psikologis CTL
1. Latar belakang Filosofis
CTL banyak dapat dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme yang mulai
digagas oleh Mark Baldwin dan Selanjutnya dikembangkan oleh Jean
Piaget.
2. Latar Belakang Psikologis

16
Sesuai dengan filsafat yang mendasarinya bahwa pengetahuan
terbentuk karena peran aktif subjek, maka dipandang dari sudut
psikologis, CTL
C. Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional
1. CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar
2. Dalam CTL, pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang
sesuai dengan pengalaman yang dialaminya.
D. Peran Guru dan Siswa dalam CTL
Dalam proses pembelajaran kontekstual, setiap guru perlu memahami
tipe belajar dalam dunia siswa, artinya guru perlu menyesuaikan gaya
mengajar terhadap gaya belajar siswa.
E. Asas-Asas CTL
Memiliki 7 asas: (1) Kontruktivisme (2) Inkuiri (3) bertanya (4)
pemodelan (5) Refleksi (6) Penilaian Nyata.
F. Pola dan Tahapan Pembelajaran CTL
1. Pola Pembelajara Konvensional
2. Pola Pembelajaran CTL

N. Bab 14 “Strategi Pembelajaran Afektif”


A. Hakikat Pendidikan Nilai dan Sikap
Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang
sifatnya tersembunyi, tidak berada di dalam duniam yang empiris.Nilai
berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk, indah dan
tidak indah, dan lain sebagainya.
B. Proses Pembentukan Sikap
1. Pola Pembiasan
2. Modeling
C. Model Strategi Pembelajaran Sikap
1. Model Konsiderasi
2. Model Pengembangan Kognitif
3. Teknik Mengklarifikasi Nilai
D. Kesulitan dalam Pembelajaran Afektif

17
Di samping aspek pembentukan intelektual untuk membentuk
kecerdasan peserta didik dan pembentukan keterampilan untuk
mengembangkan kompetensi agar peserta didik memeiliki kemampuan
monotorik, maka pembentukan sikap peserta didik merupakan aspek yang
tidak kalah pentingnya.
Pertama, selam ini proses pendidikan sesuai dengan kurikulum yang
berlaku cenderung diarahkan untuk pembentukan intelektual.
Kedua, sulitnya melakukan kontol karena banyaknya faktor yang dapat
memengaruhi perkembangan sikap seseorang.
Ketiga, keberhasilan pembentukasn sikap tidak bisa dievaluasi dengan
segera.
Keempat, pengaruh kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi.

18
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku

Menurut Dr. Wina Sanjaya, M.Pd. dalam buku “Strategi Pembelajaran


Berorientasi Standar Proses Pendidikan”:
“Strategi diartikan sebagai a plan method, or series of activities designed to achieves a
particular educational goal (J. R. David, 1976).”

Sedangkan menurut Dra. Hj. Euis Nur Aisyah M., M.Pd dkk dalam buku
“Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran” :
“Strategi (strategy), menurut T Raka Joni (1991) adalah ilmu dan kiat dalam
memanfaatkan segala sumber yang dintiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapka.”

Berdasarkan kedua pendapat di atas, strategi adalah suatu rangkaian kegiatan


yang memerlukan ilmu dalam memanfaatkan segala sumber dalam mencapai tujuan
tertentu.

19
B. Kelebihan dan kekurangan isi buku

 Buku Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Pengarang:


Dr. Wina Sanjaya, M.Pd):
1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview sudah
cukup bagus karena covernya menarik para pembaca dari segi pewarnaan.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
adalah kurang bagus karena seharusnya penulis tidak menjabarkan suatu
materi secara panjang lebar yang membuat jenuh para pembaca.
3. Dari aspek isi buku sudah cukup lengkap karena materinya dibahas satu
persatu.
4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut kurang bagus menurut say karena
setiap ada kutipan bahasa Inggris tidak dibuat terjemahannya sehingga
membuat bingung para pembaca.

 Buku Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran (Pengarang: Dra. Hj. Euis
Nur Aisyah M., M.Pd dkk):
1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku pembanding kurang
menarik karena didesain dengan tampilan hitam putih di setiap
lembarannya.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan
fontnya sudah pas untuk dibaca.
3. Dari aspek isi buku kurang lengkap, karena hanya membahas bab mengenai
pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran saja.
4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut sudah cukup bagus karena bahasanya
mudah dipahami oleh para pembaca.

20
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Buku ini menyajikan ragam strategi pembelajaran yang sesuai dengan Standar
Proses Pendidikan yang berlaku. Kerangka teori dan konsep serta prinsip setiap
strategi pembelajaran pada buku ini diuraikan setahap demi setahap guna memandu
pembaca untuk memahami, kemudian memilih dan menerapkan, atau bahkan
menyintesis strategi yang sesuai dengan lingkungan pembelajaran. Di padukan
dengan contoh pengaplikasian strategi tersebut, buku ini berusaha menjadikan
penggunaan strategi pembelajaran sebagai sarana penyampaian pelajaran yang
efektif.

Tema pokok pembahasannya di antaranya yaitu: Standar proses pendidikan:


definisi, peran guru, sistem pembelajaran, aktivitas belajar mengajar, dan metode
serta media yang digunakan dalam standar tersebut, standar kompetensi, strategi
pembelajaran berorientasi aktivitas siswa, strategi pembelajaran ekspositori, strategi
pembelajaran inkuiri, strategi pembelajaran berbasis masalah, strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berpikir, strategi pembelajaran kooperatif, strategi
pembelajaran kontekstual, dan strategi pembelajaran afektif.

B. Saran
Dalam penulisan sebaiknya kata-katanya diketik dalam bahasa yang mudah dan
langsung dipahami oleh pembaca. Dan tidak terlalu berlebihan dalam melakukan
pemilihan kata dalam suatu materi.

21
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Edisi 1. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
https://ayahalby.files.wordpress.com/2012/10/pendekatan-strategi-dan-metode-
pembelajaran.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai