Anda di halaman 1dari 23

Critical Book Report (CBR)

“PERBANDINGAN PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu
Wardah Al-Husna Pulungan, M.Pd.I

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah perbandingan pendidikan pai

Oleh
Nama : Nursaniah Br Munthe
Nim : 0301181048

PAI/VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat
dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
ini yaitu “Critical Book Report”. Penulis berterima kasih kepada Dosen yang bersangkutan
yang sudah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
           Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 11 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Permasalahan.........................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................4
BAB  II IDENTITAS BUKU
A. Identitas Buku Utama............................................................................................5
B. Identitas Buku Pembanding..................................................................................5
BAB III RINGKASAN BUKU
A. Ringkasan Buku Utama.........................................................................................6
B. Ringkasan Buku Pembanding.............................................................................16
BAB IV PENILAIAN TERHADAP BUKU
A. Kelemahan Buku.................................................................................................20
B. Kelebihan Buku...................................................................................................20
C. Perbedaan Kedua Buku.......................................................................................21
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critical Book Report adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topic materi yang
pada umumnya di materi perkuliahan terhadap buku yang berbeda. Penulisan critical book
report ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan dua buku Bahasa perbandingan
tentang pendidikan yang berbeda. Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah
mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kelayakan suatu buku dapat kita
ketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku itu dengan perbandingan terhadap buku
lainnya. Suatu buku dengan kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangan
nya artinya buku ini sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak
ramai.

B. Permasalahan
1. Apa saja kelebihan buku Utama terhadap buku pembanding yang akan dijadikan
sebagai referensi?
2. Apa saja kekurangan buku utama terhadap buku pembanding yang akan dijadikan
sebagai referensi?
3. Bagaimana kelayakan buku utama jika dibandingkan dengan buku pembanding yang
akan dijadikan sebagai sumber referensi?

C. Tujuan
Critical Book Report ini bertujuan untuk :
1. Mengulas isi sebuah buku.
2. Memahami dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
3. Melatih cara berfikir kritis dalam mengkritik dan menilai keunggulan maupun
kelemahan yang terdapat dalam buku tersebut.
4. Membandingkan isi buku pada keadaan nyata dan lingkungan sekitar.

4
BAB II
IDENTITAS BUKU
A. Identitas Buku Utama
Judul : Pendidikan Guru di Dunia
Penulis : Prof. Dr. Syamsu Yusuf, L.N, M.Pd
Edisi : Pertama
Tahun Terbit : 2020
Kota Terbit : Bandung
Penerbit : Universitas Pendidikan Indonesia

B. Identitas buku Pembanding


Judul : Konsep Pendidikan Humanis Dalam Pengelolaan Pendidikan Di
Indonesia
Penulis : Dr. Emilda Sulasmi, M. Pd
Tahun : 2020
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : BILDUNG

5
BAB III
RINGKASAN BUKU
A. Ringkasan Buku Utama
Bab I Pendidikan Guru Di Jerman
Tujuan pendidikan di Jerman ditentukan oleh Negara bagian masing-masing, Negara
federal tidak ikut campur tangan dalam urusan pendidikan secara langsung (Hainmüller,
2003). Implikasi dari kebijakan ini adalah adanya otoritas penuh dari pemerintahan negara
bagian untuk menentukan kebijakan sistem pendidikan. Pengaturan masalah pendidikan
kemudian dirumuskan melalui lembaga legislatif tingkat negara bagian.Saat ini, negara
bagian di Jerman memiliki sistem pendidikan yang berbeda, di antaranya perbedaan masa
pendidikan.Kondisi ini kemudian mendorong pihak negara bagian untuk mengadakan satu
standarisasi yang berlaku secara nasional, sehingga pada tahun 1969, sebagian wewenang
negara bagian dalam masalah pendidikan dialihkan ke pemerintahan federal (Isri,
2015;Hainmüller, 2003). Survei telah menunjukkan bahwa profesi mengajar dipilih karena
berbagai alasan, seperti keinginan untuk bekerja bersama anak-anak, minat akademis dalam
mata pelajaran utama mereka, atau daya tarik keamanan kerja sebagai pegawai negeri sipil.
Secara keseluruhan, mahasiswa lebih tertarik untuk mengajar- oleh faktor intrinsik seperti
sifat pekerjaan daripada oleh faktor ekstrinsik seperti gaji atau status sosial.
Bab II Pendidikan Guru Di Finlandia
Menjadi seorang guru di Finlandia merupakan pekerjaan yang sangat diidamkan.
Selain karena gajinya yang tinggi bahkan dua kali lipat dari guru di Amerika Serikat,
persaingan menjadi guru juga sangat ketat. Sebab standar guru di Finlandia harus bergelar
master sekalipun untuk mengajar anak sekolah dasar. Apakah mereka memang memiliki
mutu yang lebih istimewa ketimbang guru-guru lain di dunia? Faktanya, proses penyeleksian
untuk menjadi guru di Finlandia tidak main-main ketatnya. Sebab penyeleksian ketat sudah
dilakukan sejak seseorang ingin mengambil jurusan pendidikan guru di perguruan tinggi
(Purba, 2016). Di Finlandia, para guru juga tidak dibebankan dengan segala target dari
pemerintah. Bahan ajarnya selalu disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan tiap siswa.
Bahkan mereka punya guru khusus yang membimbing anak yang agak tertinggal dalam
pelajaran. Fungsi pemerintah di negara ini hanya sebatas dukungan finansial dan legalitas
sekolah saja. Sebab, baik sekolah negeri maupun swasta semuanya serba digratiskan.
Mungkin ada beberapa sekolah swasta yang berbayar, tetapi itu juga masih mendapat subsidi
dari pemerintah. Pemerintah Finlandia menganggap para gurulah yang tahu dengan jelas visi
dan misi sistem pendidikan di negaranya. Sebab mereka yang turun tangan langsung. Maka,
6
pemerintah tidak melakukan intervensi apapun (Rosalia, 2016). Sangat perlu diketahui bahwa
di Finlandia, profesi guru dipandang sangat populer bukan karena gajinya yang tinggi
melainkan karena status sosial yang sangat terhormat di masyarakat. Seleksi untuk jadi guru
sangat kompetitif. Hanya siswa-siswa terbaik yang melamar ke program pendidikan guru,
dan yang diterima hanya 10%.
Calon guru di Finlandia harus menjadi mahasiswa di perguruan tinggi. Dengan
demikian ada nama-nama 23 universitas atau perguruan tinggi yang dapat disebut sebagai
perguruan tinggi yang paling diminati. Nama-nama perguruan tinggi tersebut yaitu: 1.
University of Helsinki 2. Aalto University 3. University of Turku 4. University of Jyvaskyla
5. University of Eastern Finland 6. University of Tempere Universitas-universitas tersebut
menyiapkan calon guru sebagaimana yang dituangkan dalam program pendidikannya. Karena
itu, tujuan utama dari kebijakan pendidikan Finlandia adalah semua warga mendapatkan
kesempatan yang sama dalam hal menerima pendidikan, tanpa memperhitungkan usia, tempat
tinggal, situasi keuangan, jenis kelamin atau orang tua. Pendidikan dianggap sebagai salah
satu hak-hak dasar semua warga negara.
Untuk memahami keadaan pendidikan saat ini di Finlandia, secara tradisional
masyarakat Finlandia menekankan pentingnya menempatkan pendidikan sebagai syarat
utama untuk kelangsungan hidup dan perkembangan bangsa. Sebagai bangsa dengan
penduduk lebih dari 5 juta orang yang tinggal di iklim Arktik yang keras dan berbicara
bahasa yang unik, Finlandia telah lama melihat pendidikan sebagai kunci untuk kesejahteraan
individu dan kesejahteraan nasional. Meskipun pendidikan saat ini dari semua warga negara
dipandang sebagai tanggung jawab negara dan pemerintah daerah (kota), kesempatan
pendidikan bagi muda dan tua dihargai dan dihargai oleh sebagian besar masyarakat. Untuk
negara dengan sumber daya alam yang terbatas, pendidikan telah menjadi pintu untuk
pertumbuhan ekonomi, kohesi sosial, dan peluang lebih lanjut dalam kehidupan.
Guru dapat memutuskan sendiri model/strategi/metode pembelajaran serta buku
pelajaran dan media pembelajaran yang tepat bagi siswa. Politeknik dan universitas
menikmati otonomi yang luas. Jaminan kualitas 34 didasarkan pada kemudi yaitu guru dan
dosen bukannya dinas pendidikan (Anggoro, 2017). Di Finlandia fungsi pengawasan sekolah
dihapuskan di awal 1990-an. Pengawasan pada masa lalu adalah untuk kepentingan
informasi, pendukung dan pendanaan. Kegiatan institusi pendidikan dipandu oleh tujuan yang
ditetapkan dalam undang-undang serta kurikulum inti dan kualifikasi persyaratan nasional.
Sistem ini bergantung pada kemampuan guru dan tenaga administrasi. Evaluasi diri sekolah
dan institusi pendidikan mendapatkan perhatian penting dalam evaluasi pendidikan. Evaluasi
7
nasional hasil belajar yang dilakukan secara teratur, sehingga ada tes setiap tahun baik dalam
bahasa ibu dan sastra atau matematika.
Kehadiran Guru di Finlandia sangat dihargai dan mendapatkan tempat yang mulia di
masyarakat berpenduduk 5 juta ini. Guru merupakan sosok paling dicintai dan memberikan
dampak yang positif kepada masyarakat dan Guru memiliki kompetensi mencerdaskan
generasi emas bangsa di Finlandia.
Bab III. Pendidikan Guru Di Malaysia
Pendidikan di Malaysia secara keseluruhan berlangsung di bawah hukum kementrian
pendidikan. Kementerian pendidikan Malaysia bertanggung jawab mengurusi sistem
pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan universitas. Kementerian pendidikan juga
mengatur silabus, mengontrol ujian nasional dan mengawasi perkembangan pendidikan.
Pendidikan dasar di Malaysia berlangsung selama enam tahun. Pendidikan tersebut ditujukan
untuk memberikan pendidikan dasar bagi siswa agar menguasai kompetensi membaca,
menulis dan aritmatik. Pada akhir tahun ajaran siswa sekolah akan diuji yang disebut dengan
Ujian Penilaian Sekolah Rendah/The Primary school Assessment Test (UPSR/PSAT).
Terlepas dari kinerja mereka di PSAT, semua siswa sekolah dasar dinaikkan ke Form one.
Sistem pendidikan Malaysia telah melalui serangkaian perubahan besar yang
melibatkan serangkaian kebijakan tentang isu-isu seperti bahasa pengajaran, kurikulum, jenis
sekolah, filosofi pendidikan dan pelatihan guru. Pendidikan Malaysia bisa didapatkan dari
sekolah tanggungan pemerintah, sekolah swasta atau secara sendiri. Sistem pendidikan
dipusatkan terutama untuk sekolah dasar dan sekolah menengah. Pemerintah negeri tidak
berkuasa dalam kurikulum dan aspek lain pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah,
sebaliknya ditentukan oleh kementerian. Ada ujian standar yang merupakan fitur yang biasa
bagi negara-negara Asia. Pendidikan Malaysia terdiri dari beberapa tingkat mulai dari
prasekolah, pendidikan rendah, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Guru merupakan profesi yang memegang peran penting kemajuan suatu bangsa atau
negara. Di tangan guru, anakanak bangsa dididik menjadi generasi penerus pembangunan.
Guru memiliki tugas yang cukup berat karena saat keberhasilan pembelajaran di kelas
menjadi titik utama keberhasilan pendidikan suatu negara. Semakin baik pendidikan yang
dilaksanakan semakin tinggi kualitas sumber daya manusia. Malaysia merupakan salah satu
negara yang memiliki fokus perhatian yang tinggi terhadap bidang pendidikan. Untuk
menciptakan pendidikan yang berkualitas salah satunya dapat dimulai dari menciptakan guru
yang berkualitas. Pendidikan guru di Malaysia sangat diperhatikan pemerintah. Rekruitmen
menjadi mahasiswa di Lembaga keguruan juga tergolong cukup selektif.
8
Sebelum pembentukan sistem sekolah yang ada di Malaysia, fokusnya adalah pada
pendidikan agama yang disediakan terutama oleh masjid-masjid dan di rumah-rumah. Setelah
kedatangan Inggris pada abad ke-19, sistem yang ada digantikan oleh sekolah Pondok.
Pendirian sekolah-sekolah ini menuntut didirikannya perguruan tinggi pelatihan guru. Untuk
tujuan ini banyak lembaga seperti Kolej Latihan Melayu didirikan di Singapore pada tahun
1878-1895. Lembaga lain bernama Sekolah Latihan Guru Melayu juga dibuka di Taiping
pada tahun 1898, tetapi segera ditutup oleh 49 pendirian Kolej Latihan Melayu yang dibuka
di Melaka pada tahun 1900.
Guru sebagai profesi yang dalam prosesnya membutuhkan alur yang panjang untuk
mencapai profesi guru perlu diapresiasi dengan semaksimal mungkin. Berbagai upaya
pemerintah telah dilakukan untuk meningkatkan performa dan kualitas guru di Malaysia.
Berbagai macam layanan pengembangan profesionalitas guru juga disediakan oleh
Kementerian Pendidikan Malaysia sebagai wujud perhatian pemerintah nasional Malaysia
terhadap profesi guru. Guru merupakan salah satu tonggak penting untuk meningkatkkan
kualitas sumber daya manusia. Sebagai negara yang termasuk dalam taraf berkembang,
Malaysia menaruh perhatian penting pada bidang pendidikan, sehingga demi meningkatkan
kualitas pendidikan program bagi guru 69 juga menempati prioritas utama dari program
pemerintah baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Segala reformasi
sistem pendidikan yang terjadi di Malaysia semuanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, termasuk dimulai dari berbagai program latihan guru agar guru
semakin berkualitas. Jika guru berkualitas dan profesional, maka proses pembelajaraan akan
berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan lulusan yang baik.
Bab IV Pendidikan Guru Di Jepang
Jepang, termasuk negara dengan Pendidikan terbaik dunia hingga saat ini. Bahkan
Jepang menjadi salah satu negara di Asia dengan system Pendidikan terbaik. Majunya bidang
Pendidikan di Jepang terjadi setelah perombakan terhadap system Pendidikan melalui
Restorasi Meiji. System Pendidikan yang diterapkan tidak hanya membuat Jepang maju
pesat, tetapi juga memberikan pengaruh positif terhadap anak dan masyarakat. Pendidikan 76
di Jepang mempunyai potensi luar biasa dalam berbagai hal, diantaranya terwujud prestasi
kognitif dan motivasi siswa yang relative setara meningkatnya minat masyarakat untuk terus
belajar. Pengaruh lainnya adalah tingginya prestasi kognitif siswa, perubahan sosial yang
egalitarian, serta pelajaran tentang ide egalitarianisme.
Setelah itu, Pendidikan Jepang maju begitu pesat. Di samping system Pendidikan
negara Jepang juga dikenal sebagai negara yang sangat menghargai orang-orang yang ingin
9
belajar di negara mereka. Kemajuan dan keberhasilan Jepang yang menonjol dalam system
Pendidikan terjadi di bidang kedokteran, ekonomi, sains, dan teknologi. Selain itu, bidang
lainnya yang juga mengalami kemajuan Jepang adalah politik, sastra, seni, dan sebagainya.
Kemajuan ini sepenuhnya di dukung oleh mereka yang mau berinvestasi besar bidang diraih
secara gemilang oleh Jepang sebagai bentuk jawaban atas segala permasalahan. Jepang
sukses mengalahkan Jerman yang notabane sangat ingin mendaptkan predikat sebagai negara
dengan Pendidikan terbaik di dunia. Keberhasilan system Pendidikan Jepang telah membuat
Jepang mampu meminimalkan tingkat perguruaan di dalam negeri (Ali, 2009). Selain itu,
kerativitas para lulusan sekolah-sekolah di Jepang juga sudah teruji sehingga membuka mata
dunia. Salah satu bukti yang dapat dihadirkan di sini adalah keberhasilan perusahaan otomotif
seperti Honda, Yamaha, Suzuki, dan Daihatsu dalam pengembangan teknologi. Keempat
korporasi itersebut selalu mampu melakukan inovasi terhadap produk-produknya dalam
hitungan waktu yang singkat. Namun, system Pendidikan Jepang tidak hanya mencetak anak
bangsannya untuk menjadi buruh. Jepang juga mencetak masyarakatnnya menjadi tenaga ahli
yang selalu melakukan riset secara terus menerus.
Mata pelajaran level pendidikan dasar di Jepang tidak seberagam yang dikembangkan
di Indonesia, jumlahnya tidak banyak, sehingga berbagai mata pelajaran tersebut 120
diberikan pada waktu yang berlainan setiap hari selama seminggu, maka jarang ada jadwal
pelajaran yang sama pada hari yang berbeda. Di Indonesia jarang ditemukan adanya
mahasiswa peneliti, lebih-lebih mahasiswa pendengar, sehingga yang ada mahasiswa reguler.
Hal itu terjadi barangkali karena orientasi belajar bagi mahasiswa Indonesia jauh berbeda
dengan mahasiswa Jepang. Pendidikan wajib di Jepang gratis bagi semua siswa, bahkan bagi
anak yang kurang mampu mendapat bantuan khusus dari pemerintah pusat maupun daerah
untuk biaya makan siang, sekolah, piknik, kebutuhan belajar, perawatan kesehatan dan
kebutuhan lainnya, sedangkan di Indonesia masih sebatas slogan. Sistem administrasi
pendidikan di Jepang sudah lama menerapkan kombinasi antara sentralisasi, desentralisasi,
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan partisipasi masyarakat. Sedangkan di Indonesia
baru dalam proses peralihan dari sentralisasi ke desentralisasi dan juga diberlakukan MBS. Di
samping itu juga ada perbedaan kecil dalam hal mulai masuknya anak pada pendidikan
prasekolah, terutama di TK. Kalau di Jepang dimulai usia 3 tahun, sedang di Indonesia
dimulai pada usia 4 tahun. Tujuan pendidikan Jepang lebih mengarah pada pengembangan
kepribadian individu secara utuh, menanamkan jiwa yang bebas dan bertanggungjawab,
bertoleransi untuk menghargai antar individu. Dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip
pendidikan yang ada di negara Jepang lebih bersifat humanis bekaitan dengan kehidupan
10
sehari-hari dan ilmunya benar-benar real dapat diaplikasikan dan dibutuhkan di kehidupan
nyata.
Bab V. Sistem Pendidikan: Indonesia & Australia
1. Sistem Pendidikan di Indonesia
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 disebutkan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Kemdiknas,
2003). Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, jenjang pendidikan di Indonesia ada 3
yaitu: 1) Pendidikan dasar; 2) Pendidikan menengah; 3) Pendidikan tinggi. 126 Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran
keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam, yaitu
pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan
adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
2. Sistem Pendidikan di Australia
Pendidikan di Australia tidak dipegang oleh pemerintah pusat, namun diserahkan
pada setiap negara bagian atau teritorinya. Jadi, setiap negara bagian memiliki hak untuk
menyelenggarakan pendidikan yang berbeda-beda. Hal ini berdasarkan pada konstitusi
Australia, dimana pendidikan merupakan tanggungjawab negara bagian. Pada setiap negara
bagian, seorang Menteri Pendidikan dengan sebuah departemen pendidikan melaksanakan
pendidikan dasar dan menengah, dan adakalanya juga pendidikan prasekolah. Sehingga,
masingmasing negara bagian dan wilayah daratan mempunyai otoritas sendiri dalam
pelaksanaan pendidikannya. Dilihat dari jenjang pendidikan formal, Australia terdiri dari 3
tahapan pendidikan, yaitu pendidikan dasar (primary schools), pendidikan menengah
(secondary education, meliputi secondary school/high schools), dan pendidikan tinggi
(tertiary education in universties or TAFE [techical and further education] college).
Adakalanya, sebelum memasuki primary school, peserta didik memasuki kindergarten atau
taman kanak-kanak. Di Australia, pendidikan dasar menjadi dasar untuk memasuki jenjang
selanjutnya, yaitu pendidikan menengah. Pendidikan menengah merupakan lanjutan
11
daripendidikan dasar. Tahapan terakhir adalah pendidikan tinggi, yang mencakup beberapa
program, yaitu diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi.
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan bahwa
terdapat berbagai perbedaan yang mencolok antara pendidikan di Indonesia dan Australia.
Beberapa perbedaan tersebut meliputi: 1) Sistem pendidikan yang berbeda, dimana wajib
belajar di Australia adalah 10 tahun (primary dan secondari school) sementara di Indonesia
adalah 9 tahun (SD dan SMP). 2) Tes nasional yang dilakukan oleh pemerintah Australia
adalah NAPLAN (National Assessment Program-Literacy and Numeracy), yang dilakukan
sebagai persiapan menuju year 10. Sementara di Indonesia, tes nasional yang dilakukan
adalah UNAS, yaitu setelah menyelesaikan jenjang SD, SMP, dan SMA. 3) Tidak adanya
pendidikan agama di Australia sedangkan di Indonesia setiap pembelajaran agama yang
diakui negara tersedia pendidikan agama yang diajarkan di kelas.
Bab VI. Pendidikan Guru Di China
Budaya confusius memegang peranan penting dalam membentuk karakteristik
masyarakat Cina. Di Cina guru atau pengajar mendapat tempat yang sangat penting di mata
masyarakat. Profesi guru sangat dihormati dan menempati strata yang baik di dalam struktur
masyarakat. Pendidikan guru adalah salah satu elemen penting dari sistem pendidikan sosialis
di Cina. Pendidikan guru menjadi salah satu tulang punggung dalam kemajuan pendidikan di
Cina selama 50 tahun terakhir. Perhatian lebih telah ditunjukkan oleh pemerintah dalam
bentuk kebijakan sebagai bentuk keseriusan dalam membangun kualitas dan mutu guru yang
bertaraf internasional. Cina telah berhasil membangun sistem pendidikan yang dewasa di
berbagai level dan berbagai tipe untuk pendidikan keguruan. Sistem tersebut juga sangat
cocok dengan situasi dan kondisi para guru di negara tersebut. Di Cina juga sudah tersedia
institusi pelatihan guru dan sistem regulasi lain yang bertaraf internasional.
Pendidikan Pre‐service adalah pelatihan yang diwajibkan oleh pemerintah Cina untuk
proses pelatihan dan seleksi seorang guru. Lembaga resmi yang ditunjuk oleh pemerintah
dalam mengatur program Pre‐service education di Cina dibagi menjadi 2, yaitu: institut atau
universitas keguruan, dan intansi pendidikan resmi lainnya. Instansi atau universitas keguruan
sendiri dibagi menjadi 2, yaitu: instansi keguruan tinggi dan instansi keguruan menengah.
Instansi keguruan tinggi meliputi 4 instansi, yaitu: universitas keguruan, institut atau college
keguruan, sekolah keguruan untuk kejuruan, sekolah spesialis diploma keguruan dan sekolah
spesialis diploma keguruan untuk kejuruan. Sedangkan instansi keguruan menengah dibagi
menjadi 2, yaitu: sekolah keguruan menengah umum dan sekolah keguruan Ju mlah Ins tansi
12
Rekru tmen Murid Baru Muri d yang l ulu s Ju mlah G uru Institut atau Universitas keguruan
2 29 693. 600 251. 100 196. 800 76 .600 Instansi keguruan menegah 8 75 921. 100 319. 300
3.058 .000 6. 340 Instansi pendidikan resmi lainnya 1 90 212. 000 82.2 00 66. 200 18. 700
Pusat pembinaan guru 2. 087 371. 000 121. 600 168. 200 46. 300 152 menengah luar biasa.
Instansi pendidikan resmi lainnya di Cina meliputi 2 instansi, yaitu: kursus keguruan umum
dan kursus keguruan untuk kejuruan.
Pendidikan guru di Negara Cina sudah mengalami perubahan yang sangat signifikan.
Negara yang memiliki populasi penduduk cukup banyak ini berhasil bangkit dari berbagai
macam masalah dan mulai beranjak menjadi negara yang makmur. Hal tersebut
teridentifikasi dari beberapa reformasi yang dilakukan dalam dunia pendidikan. Perubahan
tersebut salah satunya terjadi pada pendidikan keguruan yang dilaksanakan oleh pemerintah
Cina. Pendidikan guru di Cina terdiri dari beberapa jenis antara lain Pre-service, yakni
pelatihan yang diwajibkan oleh pemerintah Cina untuk proses pelatihan dan seleksi seorang
guru. Selain pre-service, program lain yang mendukung terciptanya guru yang berkualitas
adalah pendidikan inservice. Pendidikan in-service adalah pendidikan yang wajib dilakukan
oleh setiap guru untuk mempertahankan jenjang karirnya. Lewat pendidikan in‐service
pulalah, guru baru bisa mendapatkan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji. Pendidikan ini juga
berfungsi untuk sebagai bentuk dari 169 evaluasi guru setiap tahun dan untuk
mempertahankan kualifikasi seorang guru. Sedangkan hal-hal terkait dengan hak dan
kewajiban bagi seorang guru sudah diatur oleh badan teacher’s law. Badan ini bertanggung
jawan penuh terhadap eksistensi guru di Negara Cina.
Bab VII Pendidikan Guru Di Inggris
Pendidikan di Inggris dapat berjalan dengan baik karena adanya peran serta aktif dari
pemerintah nasional, daerah, sekolah, ikatan guru, dan para guru sendiri. Kebijakan
pemerintah membuka kesempatan yang lebih besar untuk menjadi guru dengan menginisiasi
program School Direct yang memberikan wewenang kepada sekolah untuk mengadakan
program kependidikan guru. Kebijakan lainnya berupa perluasan wewenang dalam
memberikan assessment terhadap muriddan juga peran serta guru dalam menangkal
radikalisasi.Pemerintah aktif dalam memberikan beasiswa, pelatihan professional, dan juga
memiliki acuan tentang 189 standar kualitas, standar gaji, dan evaluasi yang jelas. Semetara
itusekolah diberikan kewenangan yang bertanggung jawab dalam menjamin kualitas
pendidikannya. Pemerintah daerah dan perkumpulan guru juga turut berpartisipasi dalam
memberikan support system kepada guru. Dengan melalui pendidikan guru, diharapkan

13
komitemen guru terhadap profesinya lebih kuat dan persepsi publik terhadap status guru
menjadi lebih baik.
Bab VIII Pendidikan Guru Di Korea Selatan
Dapat dipastikan bahwa mengukur kualitas tenaga pengajar cukup rumit karena
banyak aspek yang bercampur bersama-sama. Dilihat dari luar sistem, kuantitas dan kualitas
guru di Korea tampaknya baik-baik saja. Profesi ini disukai oleh siswa yang sangat baik dan
terdapat sejumlah banyak guru aspiran, sehingga lembaga pendidikan guru tidak perlu
khawatir untuk menarik siswa yang berkualifikasi. Hampir 100% dari calon guru
memperoleh sertifikat mengajar mereka sebelum masuk sekolah - indikasi dari tenaga
pengajar yang berkualitas.
Walaupun demikian, kualitas dan kualifikasi dari tenaga pengajar Korea tidak dapat
dipastikan cukup bagus untuk mempertimbangkan semua permasalahan yang 219
berhubungan dengan persiapan mengajar dan sertifikat guru. Hal ini tidak akan berlebihan
untuk mengatakan kepada lembaga pendidikan guru yang telah gagal untuk membuat seorang
dengan bakat yang luar biasa menjadi guru yang luar biasa. Dari antara kekurangan-
kekurangan tersebut, periode praktek selama 6 minggu untuk level sekolah dasar dan 4
minggu untuk level sekolah menengah adalah satu-satunya cara untuk guru dapat mengalami
mengajar langsung di kelas sebelum dia mulai bekerja langsung sebagai guru. Ketika guru
baru ditempatkan di kelas tanpa persiapan yang benar, hal ini akan menjadi kesulitan bagi
mereka untuk beradaptasi dengan baik dalam suatu organisasi dan budaya yang baru yang
dikenal di kelas dan sekolah. Proses dan standar sertifikasi (surat sertifikasi mengajar) tidak
dapat dibebaskan dari kritikan. Terlepas dari kenyataan bahwa sertifikat mengajar adalah
sertifikat nasional, tidak ada upaya pada kontrol kualitas di tingkat nasional untuk
memastikan kualitas calon guru. Adanya intervensi pemerintah yang terlambat yang
dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan guru muda (awal) dan sertifikasi, tetapi
mereka gagal untuk menghasilkan hasil yang nyata. Misalnya, baik langkahlangkah kebijakan
untuk melakukan evaluasi dari lembaga pendidikan dan menutup lembaga-lembaga yang
berkualitas buruk atau untuk meningkatkan lembaga pendidikan guru untuk tingkat sekolah
pascasarjana yang diusulkan beberapa tahun yang lalu, tetapi belum dilaksanakan dengan
baik; dan juga tidak ada prospek implementasi yang mudah bagi mereka di masa mendatang.
Selama tiga dekade terakhir, upaya reformasi pendidikan yang ditempuh pemerintah Korea
tidak memberikan perhatian yang cukup untuk masalah yang berkaitan dengan kualitas guru.
Banyak orang mempertanyakan bahwa pandangan guru adalah seorang profesional,
dengan alasan bahwa profesi guru tampaknya tidak memiliki banyak kesamaan dengan
14
profesi lain. Hal ini merupakan tantangan mendasar yang dihadapi sistem pendidikan Korea
hari ini. Untuk memenuhi tantangan itu, perlu untuk adanya reformasi yang sistematis di
mana profesionalisme guru sepenuhnya dikembangkan melalui tahapan pendidikan awal,
sertifikasi, dan penugasan. Di tingkat sekolah menengah, kelebihan pasokan calon guru telah
dibesar-besarkan dari waktu ke waktu, yang merusak pengakuan masalah penyimpanan
tersembunyi. Untuk menjamin bahwa setiap sekolah dilengkapi dengan guru yang memenuhi
syarat, perhatian lebih harus memberikanperhatian lebih pada masalah pengajaran di luar
bidang guru. Hal ini sangat penting karena pendidikan yang berkualitas baik tidak pernah
dapat terjadi tanpa guru yang berkualitas baik yang memiliki keterampilan yang sesuai dan
pengetahuan yang diperoleh melalui pelatihan di bidang mereka yang seharusnya untuk
mengajar.
Bab IX Sistem Pendidikan Di Mesir
Secara historis, modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari pengenalan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi Napoleon Bonaparte pada saat penaklukan Mesir. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai Napoleon Bonaparte yang berkebangsaan
Perancis ini, memberikan inspirasi yang kuat bagi para pembaharu Mesir untuk melakukan
modernisasi pendidikan di Mesir yang dianggapnya stagnan. Diantara tokoh-tokoh tersebut
Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Ali Pasha. Dua yang terakhir,
secara historis, kiprahnya paling menonjol jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain.
Berdasarkan asumsi ini, artikel ini akan mengkaji peran keduanya dalam pembaharuan dan
modernisasi pendidikan di Mesir. Sejarah modernisasi pendidikan di Mesir sangat lekat
dengan gerakan pembaharuan Islam. Hal ini karenakan, sebagaimana ungkap Esposito,
hampir seluruh pelakupelakunya adalah tokoh-tokoh pembaharu agama. Diantara tokoh-
tokoh tersebut adalah Hasan al-Banna, Rasyid Ridha, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad
Abduh, Muhammad Ali Pasha, dan yang lainnya. Kesadaran pembaharuan dan modernisasi
pendidikan di Mesir berawal dari datangnya Napoleon Bonaparte di Alexandria, Mesir pada
tanggal 2 Juli 1798 M. Tujuan utamanya adalah menguasai daerah Timur, terutama India. 224
Napolen Bonaparte menjadikan Mesir, hanya sebagai batu loncatan saja untuk menguasai
India, yang pada waktu itu dibawah pengaruh kekuasaan kolonial Inggris. Konon, kedatangan
Napolen ke Mesir tidak hanya dengan pasukan perang, tetapi juga dengan membawa seratus
enam puluh orang diantaranaya pakar ilmu pengetahuan, dua set percetakan dengan huruf
latin, Arab, Yunani, peralatan eksperimen (seperti: teleskop, mikroskop, kamera, dan lain
sebagainya), serta seribu orang sipil. Tidak hanya itu, ia pun mendirikan lembaga riset
bernama Institut d'Egypte, yang terdiri dari empat departemen, yaitu: ilmu alam, ilmu pasti,
15
ekonomi dan polititik, serta ilmu sastera dan kesenian. Lembaga ini bertugas memberikan
masukan bagi Napoleon dalam memerintah Mesir. Lembaga ini terbuka untuk umum
terutama ilmuwan (ulama') Islam. Ini termasuk Abd alRahman al-Jabarti. Baginya
perpustakaan yang dibangun oleh Napoleon sangat menakjubkan karena Islam diungkapkan
dalam berbagai bahasa dunia. Menurut Joseph S. Szy Liowics, untuk memenuhi kebutuhan
ekspedisinya, Napoleon berusaha keras mengenalkan teknologi dan pemikiran modern
kepada Mesir serta menggali Sumber Daya Manusia (SDM) Mesir dengan cara mengalihkan
budaya tinggi Perancis kepada masyarakat setempat. Sehingga dalam waktu yang tidak lama,
banyak diantara cendekiawan Mesir belajar tentang perpajakan, pertanian, kesehatan,
administrasi, dan arkeologi.
Bab X Pendidikan Guru Berbasis Nilai Dengan Mengkaji Penyelenggaraan
Guru Di Negara Lain Dalam Mewujudkan Visi Kurikulum Indonesia Yang
Mencerdaskan 2030
Untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang baik, pemerintah harus ikut serta
dalam pengaturan kurikulum dan penentuan standar bagi pendidikan guru dan dosen serta
standar perguruan tinggi penyelenggara program kependidikan dan keguruan yang telah
tertuang dalam beberapa peraturan terkait. Mengkaji perbedaan pendidikan dengan Negara
lain adalah untuk diambil pelajarannya seperti penyelenggaraan pendidikan guru di Malaysia,
Finlandia dan Ontario Kanada yang jelas memiliki komitmen terhadap pendidikan anak
bangsanya. Kita harus memperbaiki banyak sekali aspek dari sistem pendidikan kita.
Pemerintah juga harus mengambil peranan penting dari pendidikan bangsa dengan lebih baik,
tidak setengah-setengan, lebih bersih dan efektif untuk mencapai visi pendidikan Indonesia
cerdas dan unggul. Hal ini perlu juga dibangun dalam karakter seorang guru, untuk itu perlu
disiapkan dengan lebih matang mengenai pendidikan nilai yang lebih terimplikasikan bukan
sekedar teori yang selama ini berjalan dan terbukti hasilnya Indonesia masih rendah dari
indek pendidikannya. Semakin banyak yang sadar bahwa pendidikan kita bermasalah, maka
253 kemungkinan permasalahan tersebut selesai akan semakin besar. Mari tingkatkan
kualitas guru Indonesia agar Indonesia mampu menempati peringkat atas pada sistem
pendidikan, minimalnya di tingkat Asean.

B. Ringkasan Buku Pembanding


Bab I Konsep Dasar Pendidikan
Definisi pendidikan yang diberikan oleh para tokoh pendidikan sangat beragam, baik
pengertian pendidikan secara umum, maupun defenisi pendidikan dalam perspektif tokoh
16
pendidikan Islam. Namun, untuk mempermudah dalam mendefenisikan pendidikan kita
dapatmelacaknya secara linguistik kata pendidikan tersebut, khususnya dari bahasa Yunani
dan bahasa Arab. Dalam melacak asal kata pendidikan dari bahasa Yunani, akan ditemukan
dua istilah yang hamper sama bentuknya, yaitu paedagogie (pendidikan) dan paedagogik
(ilmu pendidikan).
Tujuan pendidikan adalah hasil-hasil yang hendak dicapai dari serangkaian proses
pendidikan yang dilakukan. Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, tujuan pendidikan
berkaitan erat dengan substansi (isi) pendidikan. Substansi pendidikan sangat berkait erat
dengan pandangan dan falsafah hidup suatu masyarakat atau bangsa secara luas. Pandangan
hidup materialisme akan menentukan bentuk dan isi pendidikan yang sangat materialis pula,
demikian pula mengenai tujuan dari pendidikan yang akan dicapai adalah tidak jauh dari
tujuan pemenuhan kebutuhan material semata yang gersang dari hal -hal yang bersifat
spiritual atau ruhaniah.
Malcolm Knowles, membedakan anak-anak dan orang dewasa dalam belajar sebagai
kerangka metodologis dalam model pendidikannya. Metode pendidikan tersebut diklasifi
kasikan oleh Knowles ke dalam dua bentuk pendekatan yang kontradiktif, Yakni metode
andragogi dan metode paedagogi. Perbedaan diantara kedua metode tersebut sangatlah
mendasar, yaitu, mencakup keseluruhan pola-pola yang diterapkan dalam metode pendidikan.
Jika dilacak akar historis dari pendidikan, maka kita akan dapati bahwa pendidikan dari awal
pada dasarnya bersifat paedagogis. Pendidikan pada mulanya (khususnya di masa Yunani,
dimana kata paedagogi ini diambil) ditujukan untuk mendidik atau mendewasakan anak.
Bab II Konsep Dasar Pendidikan Humanistik
Berbicara tentang pendidikan Humanis sejatinya dikaitkan dengan bagaimana
membangun kehidupan bersama.1 Kata Humanis berarti suatu doktrin yang menekankan
pada kepentingan-kepentingan kemanusiaan dan ideal.2 Arti istilah humanis akan lebih
mudah di pahami dengan meninjau dari dua sisi yaitu historis dan aliranaliran fi lsafat.3
Manusia merupakan subjek yang memiliki pembawaan lahir dan berperan besar dalam
memproduksi pengetahuan.4 Karena pada dasarnya manusia sudah dibekali oleh Tuhan
dengan akal pikiran. Dengan demikian kita sadar bahwa sebenarnya manusia merupakan
subjek pengetahuan yang bisa menghasilkan pengetahuan baru dan karenanya bisa berfungsi
sebagai pusat transformasi. Dengan kata lain, bagaimana kita menempatkan pihak yang
tertindas dalam posisinya sebagai pencipta pengetahuan dalam proses transformasi dalam diri
mereka sendiri.

17
Singkatnya, pendekatan humanistik diikhtisarkan sebagai berikut. Pertama, Siswa
akan maju menurut iramanya sendiri dengan suatu perangkat materi yang sudah ditentukan
lebih dulu untuk mencapai suatu perangkat tujuan yang telah ditentukan pula dan para siswa
bebas menentukan cara mereka sendiri dalam mencapai tujuan mereka sendiri. Kedua,
Pendidikan aliran humanistik mempunyai perhatian yang murni dalam pengembangan anak-
anak perbedaanperbedaan individual, dan Ketiga Ada perhatian yang kuat terhadap
pertumbuhan pribadi dan perkembangan siswa secara individual. Tekanan pada
perkembangan secara individual dan hubungan manusia-manusia ini adalah suatu usaha
untuk mengimbangi keadaan-keadaan baru yang selalu meningkat yang dijumpai siswa, baik
di dalam masyarakat bahkan mungkin juga di rumah mereka sendiri.
Bab III Konsep Pendidikan Humanis Dalam Prespektif Islam
Konsep humanis merupakan pandangan atau pemikiran yang menegaskan tentang
penghormatan terhadap nilainilai manusia. Konsep humanis dalam Islam adalah suatu
pemikiran yang mengimplementasikan amal tidak sekedar ritual kepada Allah, teteapi
mencakup penerapan rahmat bagi alam semesta. Sia-sialah orang yang beribadah haji ketika
melupakan esensi ajaran pengorbanan dalam Islam. Sia-sialah juga ketika seseorang yang
melakukan shalat, puasa, zakat, tetapi mengabaikan hak asasi manusia dan pengorbanan
dalam Islam.1 Kedudukan manusia di hadapan Allah adalah sama dan yang membedakan
adalah ketaqwaannya. Manusia diciptakan dalam keadaan fi trah dan suci yang memiliki
potensi-potensi ketuhanan yang suci. Oleh karenanya setiap manusia berkesempatan
memunculkan segala potensi yang ada dalam dirinya. Islam mengajarkan untuk menjunjung
nilai-nilai kemanusiaan dengan menghargai orang lain. Salah satu wujud dari humanisme
dalam Islam adanya ajaranajaran yang berorientasi sosial. Islam mengajarkan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhannya, hubungan dengan sesama manusia dan hubungan dengan
alam semesta.
Pendidikan humanis dalam Islam adalah suatu pemikiran dalam Islam sebagai suatu
ajaran (agama) yang didalamnya mencakup pengajaran kepada manusia untuk menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Islam sebagai agama rahmatan lil “alamin memberikan
pengajaran kepada manusia untuk menjadi makhluk yang sempurna. Mendidik manusia
melalui Al-Qur’an dan teladan dari Nabi Muhammad. Pendidikan humanis adalah pendidikan
yang mampu memperkenalkan apresiasinya yang tinggi kepada manusia sebagai makhluk
Allah yang mulia dan bebas, serta dalam batas-batas ekstensinya yang hakiki, dan juga
sebagai khalifatullah. Pendidikan (Islam) humanis adalah pendidikan yang memandang
manusia sebagai manusia, yakni makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan fi trah-fi trah tertentu
18
untuk dikembangkan secara maksimal dan optimal. Sehubungan dengan hal ini,
Abdurrahman al-Bani, menyatakan bahwa pendidikan (tarbiyah) terdiri dari empat unsur;
Pertama, menjaga dan memelihara fi trah anak menjelang baligh.
Semangat penalaran dalam intelektualisme Islam masa lalu kini digantikan dengan
tradisi taqlid (mengekor). Bukti dari fenomena ini adalah jarangnya penemuan-penemuan
baru selama kurun ini dari lintas disiplin keilmuan, meski banyak pemikir-pemikir yang lahir,
karya yang muncul adalah karya lanjutan tokoh-tokoh terdahulu, tidak ada yang benar-benar
baru. Hal ini diperparah dengan peta politik dunia yang dimotori Barat yang berideologi
sekuler melalui institusi-institusi modern yang masuk ke dunia Islam. Tujuan merupakan
salah satu pokok dalam pendidikan karena tujuan dapat menentukan setiap gerak, langkah,
dan aktivitas dalam proses pendidikan. Pemetaan tujuan pendidikan berarti penentuan arah
yang akan dituju dan sasaran yang hendak dicapai melalui proses pendidikan dan akan
menjadi tolak ukur bagi penilaian keberhasilan dalam pelaksanaan pendidikan. Tujuan
pendidikan merupakan garis akhir yang hendak di capai. Perumusan tujuan pendidikan Islam
harus berorientasi pada hakikat pendidikan yang meliputi beberapa aspeknya.
Bab IV Implikasi Pendidikan Humanistik
Pembelajaran adalah belajar tentang (learning how to think) dan belajar dalam arti
praktek (learning how to do). Maka pembelajaran adalah pendidikan dalam arti sejati.1
Pendidikan tidak hanya dibatasi oleh pemahaman sebagai sebuah proses pengajaran
mentransfer pengetahuan, melainkan proses menanamkan nilai-nilai sikap dan tingkah laku
(akhlaq), melatih dan memekarkan pengalaman, serta menumbuh-kembangkan kecakapan
hidup (life skill) manusia. Pendidikan Islam merupakan proses pendewasaan dan sekaligus
memanusiakan jati diri manusia. Manusia lahir membawa potensi, melalui proses pendidikan
potensi manusia diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan sempurna,
sehingga ia dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai manusia. Dalam
konteksnya, pendidikan sering dipraktekkan sebagai pengajaran yang bersifat verbalistik,
terutama yang terjadi dalam system sekolahan formal hanyalah dikte, diklat dan hafalan.
Pengembangan daya kreasi inovatif, pembentukan kepribadian dan penanaman nilai cara
berfi kir hampir nihil. Dengan demikian anak didik hanya sebagai penerima informasi, belum
menunjukkan bukti-bukti telah menghayati nilai-nilai yang diajarkan. Pendidikan agama
seharusnya bukanlah menghafal dalil-dalil naqli atau beberapa syarat hukum ibadah syari'ah,
namun merupakan upaya, proses dan usaha mendidik anak didik untuk menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai Islam.

19
BAB IV
PENILAIAN TERHADAP BUKU

A. Kelemahan
1. Buku Pertama (Pendidikan Guru di Dunia)
Adapun kelemahan dari buku “Pendidikan Guru di Dunia” yaitu terdapat kata-kata
yang seharusnya tidak perlu dibuat. Dan ada beberapa kata yang seharusnya tidak dibuat
spasi tetapi dibuat spasinya. Penulisan dalam buku ini tidak bagus, warna nya tidak jelas,
banyak huruf-huruf yang hilang karena tulisannya buram. Gambar yang terdapat didalam
buku ini juga tidak jelas, tulisannya buram. Kata yang bercetak miring tidak dapat dibaca
dengan jelas. Penulisan halaman buku pada setiap lembar letaknya terlalu naik ke atas
sehingga pemborosan tempat. Seharusnya tempat untuk halaman tersebut masih bias memuat
beberapa kata sehingga tidak terjadi pemborosan kertas.
2. Buku Kedua (Konsep Pendidikan Humanis Dalam Pengelolaan Pendidikan Di
Indonesia)
Adapun kelemahan yang terdapat di dalam buku ini yaitu, latihan soal yang terdapat
pada setiap bab jumlahnya sangat banyak. Alangkah lebih baik jika latihan soal yang
disediakan pada setiap bab tidak sebanyak itu, atau latihan yang disediakan dalam jumlah
yang sesuai.

B. Keunggulan
1. Buku Pertama (Pendidikan Guru di Dunia)
Buku ini sangat bagus dan cocok untuk dijadikan buku referensi pembelajaran
mahasiswa di perguruan tinggi. Buku ini juga menyediakan banyak contoh soal pada setiap
bab, sehingga lebih memudahkan pemahaman materi yang telah dipelajari pada setiap bab.
Didalam buku ini juga terdapat latihan soal yang terdapat pada setiap bab, sehingga latihan
tersebut dapat mengasah kemampuan mahasiswa dan dapat diajadikan sebagai tolak ukur
sejauh mana mahasiswa tersebut telah memahami materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Dan buku ini juga sangat bermanfaat untuk para pendidik dan calon pendidik karena buku ini
menggambarkan tentang system pendikan didunia yang bisa memberikan acuan yang sangat
bangus serta dapat dijadikan sebagai bahan penelitian selanjutnya.

20
2. Buku Kedua (Konsep Pendidikan Humanis Dalam Pengelolaan Pendidikan Di
Indonesia)
Kelebihan dari buku ini yaitu di dalam buku membahas tema/topic yang sangat
penting bagi mahasiswa khususnya guru PAI. Tema atau topic yang dibahas di dalam buku
ini sangat berguna bagi mahasiswa untuk menulis dan membuat penelitian yang berkaitan
dengan mata kuliah perbandingan pendidikan PAI. Bahasa yang digunakan adalah bahasa
yang sederhana, tidak rumit dan tidak berbelit-belit sehingga sangat mudah dipahami. Dalam
setiap pembahasan atau penjelasan, tertera contoh soal yang semakin memudahkan
mahasiswa untuk mengerti tentang tema atau topic yang telah dijelaskan. Penjelasan pada
setiap tema atau topic sangat sederhana sehingga sangat mudah duipahami. Dalam setiap bab
terdapat lembar kegiatan atau lembar kerja mahasiswa untuk menjawab latihan atau soal
setelah pembelajaran satu bab selesai.Ukuran buku ini juga relative kecil dan tidak besar
sehingga lebih memudahkan mahasiswa untuk membawa buku ini kemanapun.

C. Perbedaan Kedua Buku


Perbedaan yang terdapat pada kedua buku ini yaitu pada latihan soal yang diberikan,
latihan soal yang diberikan pada Buku utama jumlah nya sedikit sehingga menghemat waktu,
sedangkan latihan soal yang terdapat pada buku pembanding jumlahnya sangat banyak,
sehingga terjadi pemborosan waktu. Perbedaan kedua yaitu, pada buku utama tidak terdapat
indeks, sedangkan pada buku pembanding terdapat indeks terletak di halaman terakhir dalam
buku tersebut. Indeks tersebut sangat berguna dalam sebuah buku agar kita lebih cepat
menemukan letak kata yang kita cari. Perbedaan yang ketiga yaitu, pada buku utama tidak
terdapat Glosarium, sedangkan pada buku pembanding terdapat Glosarium. Glosarium sangat
bermanfaat pada sebuah buku, karena glosarium berisi penhelasan kata-kata sulit atau biasa
disebut kamus. Perbedaan yang keempat, yaitu perbedaan tulisan. Pada buku utama,
tulisannya buram dan tidak jelas dan banyak huruf yang hilang sehingga mempersulit
mahasiswa untuk membaca buku tersebut. Sedangkan pada buku pembanding, tulisannya
sangat jelas, sehingga lebih menarik dan mudah untuk dibaca.

21
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kedua buku
membahas materi yang sama. Materi yang terdapat pada buku utama yaitu membahas tentang
perbandingan pendidikan yang ada didunia. Mengingat Tersusunnya buku ajar ini diharapkan
dapat dimanfaatkan oleh kalangan pendidik atau dosen, mahasiswa khususnya dan
masyarakat yang tertarik pada bidang pendidikan. Buku ajar ini juga diharapkan dapat
menambah khazanah pustaka keilmuan. Sedangkan materi yang terdapat pada buku
pembanding yaitu pendidikan yang ada didunia mulai dari system pendidikan sampai dengan
metode serta sejarah pendidikan nya.

22
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Syamsu Yusuf, L.N, M.Pd. 2020. Pendidikan Guru di Dunia. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Dr. Emilda Sulasmi, M. Pd. 2020. Konsep Pendidikan Humanis Dalam Pengelolaan
Pendidikan Di Indonesia. Yogyakarta: Bildung.

(Buku Utama) (Buku Pembanding)

23

Anda mungkin juga menyukai