Tugas ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Tugas Kelompok Mata Kuliah Al-
Qur’an
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas khadirat Allah SWT yang
masih memberikan kita kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah mini research dengan judul Kelancaran dan Ketepatan
Mahasiswa UIN SU Dalam Membaca Alquran. Tugas ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Alquran yang dibimbing oleh Dr. Asnil Aidah
Ritonga, M.A.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif
yang di harapkan penulis supaya dijadikan sebagai acuan guna untuk perbaikan
makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
B. Lokasi Peneliian................................................................................................9
C. Fokus Penelitian................................................................................................9
A. Kesimpulan ....................................................................................................14
B. Saran ...............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain itu Rasulullah saw juga bersabda tentang keutamaan dari membaca
Alquran.
Kemampuan membaca Alquran itu hal yang tidak wajar sebenarnya untuk
dibahas pada saat sudah masuk kedalam dunia perkuliahan. Namun pada
kenyataannya, ada mahasiswa/i yang belum lancar dalam membaca Alquran.
Karena pada bangku sekolah sebelumnya pastinya sudah dipelajari tentang hal ini,
memang terdapat perbedaan antara sekolah umum dan sekolah agama.
1
Adapun kampus yang menjadi objek penelitian mini riset yang akan disusun
ini adalah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang berada di Jl. Willem
Iskandar Pasar V, Medan Tembung terkhusus bagi mahasiswa/i semester 1 dan 3.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk dapat membaca Alquran dengan maik, maka lebihbaik jika kita
belajar pada seorang guru aau seorang yang pandai membaca Alquran dengan
3
baik. Banyak keutamaan yang didapat jika membaca Alquran, seperti akan
diangkat derajatnya oleh Allah swt, mendapat syafaat pada hari kiamat, mendapat
pahala, mendapatkan ketenangan dan rahmat Allah, dan masih banyak lagi. Selain
itu agar dapat membaca Alquran dengan baik dan benar, maka ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Makhrajul Huruf
a. Jauf (rongga mulut dan rongga tenggorokan). Huruf-huruf yang keluar dari
ا
tempat ini adalah alif ( ), waw sukun ( )و,
ْ dan ya sukun(ي
ْ ).
Pertama, Aqsha Lisan (pangkal lidah) huruf-hurufnya adalah qaf ()ق. Kedua
washtul Lisan (tengah lidah) huruf-hurufnya adalah kaf ()ك. Ketiga, Adna Lisan
(ujung lidah) huruf-hurufnya adalah jim ()ج, syin ()ش, dan ya ()ي. Keempat,
pinggir lidah bertemu dengan gigi geraham yang atas sebelah kiri, huruf-hurufnya
adalah dhad ()ض. Kelima, ujung lidah bertemu dengan langit-langit mulut atas,
huruf-hurufnya adalah lam ()ل. Keenam, ujung lidah bertemu dengan gusi gigi
seri bagian atas, huruf-hurufnya adalah nun ()ن. Ketujuh, ujung lidah bertemu
dengan hampir pertengahan gigi seri atas, huruf-hurufnya adalah ra ()ر.
Kedelapan, ujung lidah bertemu dengan pertengahan gigi seri bagian atas, huruf-
hurufnya adalah ta ()ت, dal ()د, dan tha ()ط. Kesembilan, antara ujung lidah
bertemu dengan pertengahan gigi seri bagian atas, huruf-hurufnya adalah shad
4
()ص, sin ()س, dan zai ()ز. Kesepuluh, ujung lidah bertemu dengan ujung gigi seri
bagian atas , huruf-hurufnya adalah zha ()ظ, dza ()ذ, dan tsa ()ث.
a. Izhar
Secara bahasa izhar berarti jelas. Sedangkan menurut istilah izhar adalah
membaca nun mati dan tanwin dengan jelas tanpa suara dengung. Huruf-hurufnya
adalah alif ()ا, ha ()ه, ain ()ع, ghain ()غ, kha ()خ, dan ha ()ح.
b. Idgham
1) Idhgham bigunnah , yaitu jika nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf
ya ()ي, nun ()ن, mim ()م, dan waw ()و.
2) Idgham bila gunnah yaitu jika nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf
lam ( )لdan ra ()ر.
c. Iqlab
5
Secara bahasa iqlab berarti memindahkan. Sedangkan secara istilah iqlab
adalah mengubah atau menggantikan nun mati dan tanwin menjadi min disertai
dengan dengungan jika bertemu dengan huruf ba ()ب.
d. Ihkfa
3. Mad
Mad secara bahasa berarti tambahan. Sedangkan secara istilah mad adalah
memanjangkan suara ketika membaca salah satu huruf mad. Huru mad adalah alif
()ا, waw ( )وdan ya ()ي.
Mad terbagi menjadi sua yaitu mad asli dan mad far’i.
a. Mad asli adalah bacaan huruf hijaiyah yang dipanjangkan seperti biasa. Cara
membacanya dipanjangkan 2 harakat. Mad dapat disebut mad asli apabila
terdapat hal-hal berikut.
1) Jika ada alif jatuh sesudah harakat fathah.
2) Jika ada waw jatuh sesudah harakat dhammah
3) Jika ada ya jatuh sesudah harakat kasrah
b. Mad far’i adalah semua mad selain mad thabi’i, karena bersumber dari mad
thabi’i maka disebut mad far’i. Mad far’i erbagi menjadi 14 macam yaitu:
1) Mad wajib muttasil yaitu mad thabii yang bertemu dengan huruf hamzah
dalam satu kata. Panjangnya 6 harakat.
2) Mad jaiz munfasil yaitu mad yang bertemu dengan huruf hamzah tapi
tidak dalam satu kata. Panjangnya 5 harakat.
3) Mad arid lis sukun yaitu mad yang bertemu dengan huruf hijaiyah hidup
yang dibaca mati. Panjangnya 2,4 atau 6 harakat.
4) Mad badal adalah apabila ada dua buah huruf hamzah dan huruf hamzah
yang pertama berharakat sedangkan huruf hamzah yang kedua disukun.
6
5) Mad iwadl yaitu apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat fathah tanwin
yang dibaca waqaf diakhir kalimat.
6) Mad layyin yaitu apabila ada salah satu huruf hijaiyah yang berharakat
fathah sebelum waw sukun atau ya sukun.
7) Mad lazim mutsaqqal harfi yaitu permulaan surat dalam al-Qur’an yang
terdapat salah satu atau lebih dari huruf ()ن ق ص ع ل ي ك م. Panjangnya 6
harakat.
8) Mad lazim mukhaffaf harfi yaitu permulaan surah dalam al-Qur’an yang
terdapat satu atau lebih dari huruf () ح ي ط ه. Panjangnya 2 harakat.
9) Mad lazim mutsaqqal kilmi adalah apabila mad thabii bertemu dengan
huruf hijaiyah yang bertasydid dalam satu kata. Panjangnya 6 harakat.
10) Mad lazim mukhaffaf kilmi yaitu apabila mad thabi’i bertemu dengan
huruf hijaiyah yang bersukun. Panjangnya 6 harakat.
11) Mad thamkin adalah apabila ada huruf yang bertasydid dan berharakat
kasrah bertemu dengan sukun. Panjangnya 2 harakat.
12) Mad farqi adalah bacaan panjang yang membedakan antara pertanyaan
atau bukan.
13) Mad shilah qashirah adalah apabila ada ha dhomir yang didahului dengan
huruf yang berharakat. Panjangnya 2 harakat.
14) Mad shilah thawilah adalah apabila mad shilah qasirah bertemu dengan
huruf hamzah. Panjangnya 5 harakat.
4. Qalqalah
7
1. Faktor internal: terdiri dari faktor fisiologis umum dan panca indera, serta
faktor psikologis seperti usia belajar, minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan
kemampuan kognitif.
2. Faktor eksternal: terdiri dari lingkungan seperti waktu, asal sekolah, dan
instrumental seperti kurikulum, program, sarana prasarana, dan guru.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Test
2. Wawancara
B. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara yang berada di Jl. Willem Iskandar Pasar V
C. Fokus Penelitian
D. Subjek Penelitian
9
sesuai dengan rumusan masalah yang tertera diatas, maka subjek peneliti
adalah mahasiswa UIN SU semester 3 yang berasal dari SMA, MAN, MAS, dan
Pesantren. Disini penulis mengambil sampel 1 orang dan ada juga yang 2 orang
masing-masing dari sekolah-sekolah tersebut.
1. SMA:
a. Nama : Ani Ritonga
Fakultas : FITK
Jurusan : BKI-4
Alumni : SMA MERBAU
Alamat : Merbau, Labura
2. MAN:
a. Nama : Khofifah Tanjung
Fakultas : FITK
Jurusan : BKI-3
Alumni : MAN 2 Model Medan
Alamat : Padang Matinggi GNT
3. MAS:
a. Nama : Zerniati Harahap
Fakultas : Syariah dan Hukum
Jurusan : Hukum Ekonomi Syari’ah
Alumni : MAS Tahfizil Quran
Alamat : Sipirok Baru, Palas
4. Pesantren:
a. Nama : Resni Mawarni Tambunan
Fakultas : FITK
Jurusan : PBA
Alumni : Pondok Pesantren Dar Alma’arif
Alamat : Silangkitang, Labusel
b. Nama : Atika Almahira
Fakultas : FUSI
10
Jurusan : Akidah Filsafat Islam
Alumni : Pondok Pesantren Dar Alma’arif
Alamat : Merbau, Labura
11
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Penelitian.
Berdasarkan hasil test dan wawancara yang telah dilakukan penulis, maka
penulis dapat merangkum hasil wawancara sebagai berikut.
Makhrajul Kurang
Bagus Bagus Bagus Bagus
Huruf Bagus
Hukum Nun
Kurang
Mati Dan Bagus Bagus Bagus Bagus
Bagus
Tanwin
Kurang
Qalqalah Bagus Bagus Bagus Bagus
bagus
Tidak. Karena alasan dari beberapa narasumber bahwa membaca Alquran itu
tidak sulit, terlebih lagi jika belajar sejak usia dini dan sering membacanya, maka
tidak ada kesulian dalam membaca Alquran. Namun, sebagian menyatakan bahwa
kesulitannya itu adalah dalam menerapkan ilmu tajwid tersebut.
12
Faktor yang menyebabkan seorang itu malas untuk membaca Alquran
adalah malas dan belum cinta terhadap Alquran. Malas merupakan faktor yang
paling berpengaruh dalam kesulitan ini, disamping jika ia belum memahami ilmu
tajwid. Ia tidak tahu, tetapi juga malas belajar, itulah yang menjadi faktornya.
Lalu ketidakcintaan seseorang terhadap Alquran juga merupakan faktornya.
Karena jika ia tidak cinta terhadap Alquran maka ia akan malas untuk
membacanya. Dari kemalasan untuk membaca tersebutlah yang semakin membuat
seseorang itu terbata-bata dalam membaca Alquran.
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sementara dalam membaca Alqur’an itu ada yang mengatakan sulit dan ada
yang mengatakan tidak. Yang menjadi faktor yang membuat seseorang itu sulit
dalam membaca Alqur’an adalah malas dan tidak mencintai Alqur’an sehingga
tidak mau belajar dan membacanya.
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
As-Suyuthi, Imam. 1994. Apa Itu al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani Press.
Chaer, Abdul. 2014. Perkenalan Awal Dengan Al-Qur’an. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartini, Retno. 2010. Kemampuan Membaca dan Menulis Huruf al-Qur’an Pada
Siswa SMP. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan.
15