Anda di halaman 1dari 18

MINI RESEARCH

KEFASIHAN MAHASISWA UIN SU SEMESTER I &III


DALAM MEMBACA AL-QUR’AN

Tugas ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Tugas Kelompok Mata Kuliah Al-
Qur’an

Disusun Oleh:

Dosen Pembimbing:

Dr. Asnil Aidah Ritonga, M.A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas khadirat Allah SWT yang
masih memberikan kita kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah mini research dengan judul Kelancaran dan Ketepatan
Mahasiswa UIN SU Dalam Membaca Alquran. Tugas ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Alquran yang dibimbing oleh Dr. Asnil Aidah
Ritonga, M.A.

Sebelumnya penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis untuk
menyelesaikan tugas ini. Penulis juga berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi
para pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif
yang di harapkan penulis supaya dijadikan sebagai acuan guna untuk perbaikan
makalah-makalah selanjutnya.

Medan, 23 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................i

Daftar Isi ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1

A. Latar belakang ..................................................................................................1

B. Rumusan masalah ............................................................................................2

C. Tujuan penelitian .............................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3

1. Tinjauan Umum Tentang Membaca al-Qur’an.................................................3


2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca al-Qur’an ..........7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................9

A. Jenis Penelitian ................................................................................................9

B. Lokasi Peneliian................................................................................................9

C. Fokus Penelitian................................................................................................9

D. Subjek Penelitian ..............................................................................................9

E. Prosedur Pengumpulan Data .............................................................................11

BAB IV ANALISIS DATA ......................................................................................12

A. Hasil Penelitian ..............................................................................................12

BAB V PENUTUP ....................................................................................................14

A. Kesimpulan ....................................................................................................14
B. Saran ...............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alquran dan hadis merupakan sumber utama yang dijadikan sebagai


landasan umat islam. Agar bisa lebih memahami isi Alquran, hendaklah seorang
muslim harus memiliki kemampuan untuk membaca Alquran yang baik dan
benar. Membaca Alquran merupakan keharusan bagi umat Islam, karena Alquran
merupakan sumber umat islam dalam menjalankan kehidupan ini. Jika berbicara
tentang kemampuan membaca Alquran selalu bervariasi, ada yang bagus
bacaannya dan ada juga yang masih terbata-bata. Selain itu, jika membaca
Alquran hendaknya juga memahami apa makna atau isi kansungannya. Sesuai
dengan sabda Rasulullah sebagai berikut.

)‫خيركم من تعلم القران وعلمه (رواه البخارى‬


“sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar al-Qur’an dan
mengajarkannya” (H.R Bukhari No. 4639)

Selain itu Rasulullah saw juga bersabda tentang keutamaan dari membaca
Alquran.

)‫افضل عبادة متى تالة القران (رواه ابو نعيم‬


“seutama-utamanya ibadah umatku adalah membaca al-Qur’an”(H.R Abu
Na’im)

Kemampuan membaca Alquran itu hal yang tidak wajar sebenarnya untuk
dibahas pada saat sudah masuk kedalam dunia perkuliahan. Namun pada
kenyataannya, ada mahasiswa/i yang belum lancar dalam membaca Alquran.
Karena pada bangku sekolah sebelumnya pastinya sudah dipelajari tentang hal ini,
memang terdapat perbedaan antara sekolah umum dan sekolah agama.

1
Adapun kampus yang menjadi objek penelitian mini riset yang akan disusun
ini adalah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang berada di Jl. Willem
Iskandar Pasar V, Medan Tembung terkhusus bagi mahasiswa/i semester 1 dan 3.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan


masalahnya sebagai berikut.

1. Adakah perbedaan kelancaran dan ketepatan tajwid mahasiswa/i UIN SU


semester 1 dan 3 alumni SMA, MAN, MAS, dan Pesantren?
2. Apakah terdapat kesulitan dalam membaca Alquran?
3. Faktor apa sajakah yang membuat sesorang itu sulit untuk membaca Alquran
dengan baik dan benar?

C. Tujuan Penelitian

Setelah diperhatikan dari rumusan masalah diatas, rumusan tersebut dibuat


pasti memiliki tujuan yakni sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kelancaran dan keepatan tajwi


antara mahasiswa semester 3 alumni SMA, SMK, MAN, MAS, dan
Pesantren.
2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kesulitan-kesulitan dalam membaca
Alquran.
3. Untuk mengetahui sebenarnya apa yang membuat seseorang itu sulit untuk
membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Membaca Alquran

Alqur’an merupakan firman Allah swt yang mengandung mukjizat yang


diturunkan kepada Nabi Muhammad saw yang ditulis dalam mushaf dan
disampaikan secara mutawatir dan bernilai ibadah apabilanya membacanya.

Alquran sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad


saw berisi petunjuk bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup baik
dunia maupun akhirat. Wahyu yang pertama kali sampaikan oleh Allah kepada
Nabi Muhammad saw adalah perintah untuk membaca, yang terdapat dalam
Alquran surah al-Alaq ayat 1-5. Mengingat Alquran sebagai petunjuk bagi
manusia, maka dari itu penting untuk dibaca dan difahami supaya menuntun
manusia kejalan yang benar. Seorang muslim yang masih terbata-bata dalam
membacanya sekalipun akan mendapat pahala. Karena menjadi kewajiban setiap
muslim, maka dari itu perlu untuk mengajarkan kepada anak-anaknya sendini
mungkin untuk belajar membaca Alquran. Sebagaimana yang dikatakan oleh
seorang filosof muslim Muhammad Ibn Sahnun, yang menyatakan bahwasanya
umat islam harus mengarahkan anak mereka untuk belajar membaca dan menulis
Alquran sejak usia dini. Hal ini bertujuan untuk memlihara kitab suci dengan
membacanya supaya menjadi petunjuk dan pengajaran bagi kehidupan dunia yang
dapat menguakan keimanan dan mendorong untuk berbuat kebaikan dan
mencegah kemungkaran dan menanamkan akhlak mulia melalui ayat-ayat yang
terdapat dalam Alquran.

Membaca secara bahasa berarti melafalkan, mengucapkan. Membaca


Alquran berarti melafalkan atau mengucapkan huruf-huruf Alquran sesuai dengan
bunyi yang dilambangkan oleh huruf-huruf tersebut dan sesuai dengan hukum
bacaannya.

Untuk dapat membaca Alquran dengan maik, maka lebihbaik jika kita
belajar pada seorang guru aau seorang yang pandai membaca Alquran dengan

3
baik. Banyak keutamaan yang didapat jika membaca Alquran, seperti akan
diangkat derajatnya oleh Allah swt, mendapat syafaat pada hari kiamat, mendapat
pahala, mendapatkan ketenangan dan rahmat Allah, dan masih banyak lagi. Selain
itu agar dapat membaca Alquran dengan baik dan benar, maka ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Makhrajul Huruf

Makhrajul huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah. Makhrajul


huruf ini terbagi menjadi lima tempat yaitu:

a. Jauf (rongga mulut dan rongga tenggorokan). Huruf-huruf yang keluar dari

‫ا‬
tempat ini adalah alif ( ), waw sukun ( ‫)و‬,
ْ dan ya sukun(‫ي‬
ْ ).

b. Halq (tenggorokan). Halq terbagi menjadi tiga bagian:

Pertama, Aqsha Halq (pangkal tenggorokan). Huruf-hurufnya adalah


hamzah (‫ )ء‬dan ha (‫)ه‬. Kedua, Washtul Halq (tengah tenggorokan), huruf-
hurufnya adalah ‘ain (‫ )ع‬dan ha (‫)ح‬. Ketiga, Adna Halq (ujung tenggorokan),
huruf-hurufnya adalah ghain (‫ )غ‬dan kha (‫)خ‬.

c. Lisan (lidah). Lisan terbagi kedalam sepuluh bagian:

Pertama, Aqsha Lisan (pangkal lidah) huruf-hurufnya adalah qaf (‫)ق‬. Kedua
washtul Lisan (tengah lidah) huruf-hurufnya adalah kaf (‫)ك‬. Ketiga, Adna Lisan
(ujung lidah) huruf-hurufnya adalah jim (‫)ج‬, syin (‫)ش‬, dan ya (‫)ي‬. Keempat,
pinggir lidah bertemu dengan gigi geraham yang atas sebelah kiri, huruf-hurufnya
adalah dhad (‫)ض‬. Kelima, ujung lidah bertemu dengan langit-langit mulut atas,
huruf-hurufnya adalah lam (‫)ل‬. Keenam, ujung lidah bertemu dengan gusi gigi
seri bagian atas, huruf-hurufnya adalah nun (‫)ن‬. Ketujuh, ujung lidah bertemu
dengan hampir pertengahan gigi seri atas, huruf-hurufnya adalah ra (‫)ر‬.
Kedelapan, ujung lidah bertemu dengan pertengahan gigi seri bagian atas, huruf-
hurufnya adalah ta (‫)ت‬, dal (‫)د‬, dan tha (‫)ط‬. Kesembilan, antara ujung lidah
bertemu dengan pertengahan gigi seri bagian atas, huruf-hurufnya adalah shad

4
(‫)ص‬, sin (‫)س‬, dan zai (‫)ز‬. Kesepuluh, ujung lidah bertemu dengan ujung gigi seri
bagian atas , huruf-hurufnya adalah zha (‫)ظ‬, dza (‫)ذ‬, dan tsa (‫)ث‬.

d. Syafatain (dua bibir). Syafatain dibagi menjadi dua bagian:

Pertama, bibir atas bertemu dengan bibir bawah, huruf-hurufnya adalah ba


(‫)ب‬, mim (‫)م‬, dan waw (‫ )و‬berharkat. Kedua, bibir bawah bertemu dengan gigi seri
bagian atas, hurufnya adalah fa (‫)ف‬.

e. Khaisum (dengung di hidung). Huruf-hurufnya adalah nun tasydid (‫ )ن‬dan


mim tasydid (‫)م‬.
2. Hukum nun mati dan tanwin

Terbagi menjadi empat, yaitu

a. Izhar

Secara bahasa izhar berarti jelas. Sedangkan menurut istilah izhar adalah
membaca nun mati dan tanwin dengan jelas tanpa suara dengung. Huruf-hurufnya
adalah alif (‫)ا‬, ha (‫)ه‬, ain (‫)ع‬, ghain (‫)غ‬, kha (‫)خ‬, dan ha (‫)ح‬.

b. Idgham

Secara bahasa idhgam berarti memasukkan. Sedangkan secara istilah


idgham adalah memasukkan bunyi nun mati dan tanwin dengan huruf-huruf
idgham sehingga seolah-olah menjadi satu huruf yang bertasydid. Idgham
dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Idhgham bigunnah , yaitu jika nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf
ya (‫)ي‬, nun (‫)ن‬, mim (‫)م‬, dan waw (‫)و‬.
2) Idgham bila gunnah yaitu jika nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf
lam (‫ )ل‬dan ra (‫)ر‬.
c. Iqlab

5
Secara bahasa iqlab berarti memindahkan. Sedangkan secara istilah iqlab
adalah mengubah atau menggantikan nun mati dan tanwin menjadi min disertai
dengan dengungan jika bertemu dengan huruf ba (‫)ب‬.

d. Ihkfa

Secara bahasa ikhfa berarti menyamarkan. Sedangkan secara istilah ikhfa


berarti meyamarkan nun mati atau tanwin jika bertemu dengan huruf shad (‫)ص‬,
zha (‫)ظ‬, dza (‫)ذ‬, jim (‫)ج‬, tsa (‫)ث‬, kaf (‫)ك‬, syin (‫)ش‬, qaf (‫)ق‬, sin (‫)س‬, dal (‫)د‬, tha (‫)ط‬,
zai (‫)ز‬, fa (‫)ف‬, ta (‫)ت‬, dhad (‫)ض‬.

3. Mad

Mad secara bahasa berarti tambahan. Sedangkan secara istilah mad adalah
memanjangkan suara ketika membaca salah satu huruf mad. Huru mad adalah alif
(‫)ا‬, waw (‫ )و‬dan ya (‫)ي‬.

Mad terbagi menjadi sua yaitu mad asli dan mad far’i.

a. Mad asli adalah bacaan huruf hijaiyah yang dipanjangkan seperti biasa. Cara
membacanya dipanjangkan 2 harakat. Mad dapat disebut mad asli apabila
terdapat hal-hal berikut.
1) Jika ada alif jatuh sesudah harakat fathah.
2) Jika ada waw jatuh sesudah harakat dhammah
3) Jika ada ya jatuh sesudah harakat kasrah
b. Mad far’i adalah semua mad selain mad thabi’i, karena bersumber dari mad
thabi’i maka disebut mad far’i. Mad far’i erbagi menjadi 14 macam yaitu:
1) Mad wajib muttasil yaitu mad thabii yang bertemu dengan huruf hamzah
dalam satu kata. Panjangnya 6 harakat.
2) Mad jaiz munfasil yaitu mad yang bertemu dengan huruf hamzah tapi
tidak dalam satu kata. Panjangnya 5 harakat.
3) Mad arid lis sukun yaitu mad yang bertemu dengan huruf hijaiyah hidup
yang dibaca mati. Panjangnya 2,4 atau 6 harakat.
4) Mad badal adalah apabila ada dua buah huruf hamzah dan huruf hamzah
yang pertama berharakat sedangkan huruf hamzah yang kedua disukun.

6
5) Mad iwadl yaitu apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat fathah tanwin
yang dibaca waqaf diakhir kalimat.
6) Mad layyin yaitu apabila ada salah satu huruf hijaiyah yang berharakat
fathah sebelum waw sukun atau ya sukun.
7) Mad lazim mutsaqqal harfi yaitu permulaan surat dalam al-Qur’an yang
terdapat salah satu atau lebih dari huruf (‫)ن ق ص ع ل ي ك م‬. Panjangnya 6
harakat.
8) Mad lazim mukhaffaf harfi yaitu permulaan surah dalam al-Qur’an yang
terdapat satu atau lebih dari huruf (‫) ح ي ط ه‬. Panjangnya 2 harakat.
9) Mad lazim mutsaqqal kilmi adalah apabila mad thabii bertemu dengan
huruf hijaiyah yang bertasydid dalam satu kata. Panjangnya 6 harakat.
10) Mad lazim mukhaffaf kilmi yaitu apabila mad thabi’i bertemu dengan
huruf hijaiyah yang bersukun. Panjangnya 6 harakat.
11) Mad thamkin adalah apabila ada huruf yang bertasydid dan berharakat
kasrah bertemu dengan sukun. Panjangnya 2 harakat.
12) Mad farqi adalah bacaan panjang yang membedakan antara pertanyaan
atau bukan.
13) Mad shilah qashirah adalah apabila ada ha dhomir yang didahului dengan
huruf yang berharakat. Panjangnya 2 harakat.
14) Mad shilah thawilah adalah apabila mad shilah qasirah bertemu dengan
huruf hamzah. Panjangnya 5 harakat.
4. Qalqalah

Secara bahasa qalqalah berarti getaran. Sedangkan secara istilah qalqalah


adalah getaran suara yang terjadi ketika mengucapkan huruf qaf(‫)ق‬, tha (‫)ط‬, ba
(‫)ب‬, jim (‫)ج‬, dal (‫ )د‬yang sukun. Qalqalah dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Qalqalah sughra yaitu qalqalah yang terletak dipertengahan kalimat.


b. Qalqalah kubra yaitu huruf qalqalah yang dibaca sukun karena wakaf.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Alquran

Mengenai faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca Alquran,


terdapat dua faktor yang mempengaruhinya.

7
1. Faktor internal: terdiri dari faktor fisiologis umum dan panca indera, serta
faktor psikologis seperti usia belajar, minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan
kemampuan kognitif.
2. Faktor eksternal: terdiri dari lingkungan seperti waktu, asal sekolah, dan
instrumental seperti kurikulum, program, sarana prasarana, dan guru.

8
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian


untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian.
Misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dll pada suatu konteks khusus yang bersifat
alamiah dan memanfaatkan metode yang alamiah juga. Metode yang dilakukan
oleh penulis dalam membuat penelitian ini adalah dengan dua metode, yaitu:

1. Test

Metode ini digunakan penulis untuk mengetahui kemampuan membaca


Alquran kepada subjek yang telah ditentukan sebelumnya oleh penulis dalam
rangka melakukan penelitian. Tes ini dilakukan secara langsung kepada para
narasumber yang telah ditentukan.

2. Wawancara

Metode ini digunakan penulis untuk menjawab beberapa pertanyaan yang


ada dalam rumusan masalah yang telah ditentukan juga sebelumnya oleh penulis
dalam melakukan penelitian ini.

B. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara yang berada di Jl. Willem Iskandar Pasar V

C. Fokus Penelitian

Dalam laporan ini, penulis memeliti tentang kelancaran dan ketepatan


tajwid mahasiswa/i UIN SU semester 1 dan 3 dalam membaca Alquran.

D. Subjek Penelitian

9
sesuai dengan rumusan masalah yang tertera diatas, maka subjek peneliti
adalah mahasiswa UIN SU semester 3 yang berasal dari SMA, MAN, MAS, dan
Pesantren. Disini penulis mengambil sampel 1 orang dan ada juga yang 2 orang
masing-masing dari sekolah-sekolah tersebut.

Berikut adalah data-data dari subyek penelitian yang diteliti penulis.

1. SMA:
a. Nama : Ani Ritonga
Fakultas : FITK
Jurusan : BKI-4
Alumni : SMA MERBAU
Alamat : Merbau, Labura
2. MAN:
a. Nama : Khofifah Tanjung
Fakultas : FITK
Jurusan : BKI-3
Alumni : MAN 2 Model Medan
Alamat : Padang Matinggi GNT
3. MAS:
a. Nama : Zerniati Harahap
Fakultas : Syariah dan Hukum
Jurusan : Hukum Ekonomi Syari’ah
Alumni : MAS Tahfizil Quran
Alamat : Sipirok Baru, Palas
4. Pesantren:
a. Nama : Resni Mawarni Tambunan
Fakultas : FITK
Jurusan : PBA
Alumni : Pondok Pesantren Dar Alma’arif
Alamat : Silangkitang, Labusel
b. Nama : Atika Almahira
Fakultas : FUSI

10
Jurusan : Akidah Filsafat Islam
Alumni : Pondok Pesantren Dar Alma’arif
Alamat : Merbau, Labura

E. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dibeberapa tahapan, yaitu dengan menentukan


fokus penelitian, lokasi, mengumpulkan data-data yang telah dikumpulkan,
mengumpulkan narasumber yang sesuai dengan kebutuhan penelitian,
menentukan landasan teori yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.

11
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Hasil Penelitian.

Berdasarkan hasil test dan wawancara yang telah dilakukan penulis, maka
penulis dapat merangkum hasil wawancara sebagai berikut.

1. Kelancaran dan Ketepatan Tajwid

SMA MAN MAS Pesantren


Tajwid
1 1 1 1 2

Makhrajul Kurang
Bagus Bagus Bagus Bagus
Huruf Bagus

Hukum Nun
Kurang
Mati Dan Bagus Bagus Bagus Bagus
Bagus
Tanwin

Mad Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus

Kurang
Qalqalah Bagus Bagus Bagus Bagus
bagus

2. Apakah membaca Alquran itu sulit?

Tidak. Karena alasan dari beberapa narasumber bahwa membaca Alquran itu
tidak sulit, terlebih lagi jika belajar sejak usia dini dan sering membacanya, maka
tidak ada kesulian dalam membaca Alquran. Namun, sebagian menyatakan bahwa
kesulitannya itu adalah dalam menerapkan ilmu tajwid tersebut.

3. Faktor yang menyebabkan sulit membaca Alquran

12
Faktor yang menyebabkan seorang itu malas untuk membaca Alquran
adalah malas dan belum cinta terhadap Alquran. Malas merupakan faktor yang
paling berpengaruh dalam kesulitan ini, disamping jika ia belum memahami ilmu
tajwid. Ia tidak tahu, tetapi juga malas belajar, itulah yang menjadi faktornya.
Lalu ketidakcintaan seseorang terhadap Alquran juga merupakan faktornya.
Karena jika ia tidak cinta terhadap Alquran maka ia akan malas untuk
membacanya. Dari kemalasan untuk membaca tersebutlah yang semakin membuat
seseorang itu terbata-bata dalam membaca Alquran.

13
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data diatas dapa disimpulkan bahwa perbedaan


kelancaran membaca Alqur’an itu tidak bisa dilihat secara mutlak dari mana
sekolah asalnya. Karena alumni SMA sekalipun lebih bagus bacaannya daripada
yang alumni MAN. Jadi perbedaan itu tergantung pada individu masing-masing.

Sementara dalam membaca Alqur’an itu ada yang mengatakan sulit dan ada
yang mengatakan tidak. Yang menjadi faktor yang membuat seseorang itu sulit
dalam membaca Alqur’an adalah malas dan tidak mencintai Alqur’an sehingga
tidak mau belajar dan membacanya.

B. Saran

Saran yang disampaikan oleh penulis adalah agar hendaknya para


narasumber lebih meningkatkan lagi kualias membaca Alqur’an dengan berguru
kepada orang yang sudah mahir.

14
DAFTAR PUSTAKA

As-Suyuthi, Imam. 1994. Apa Itu al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani Press.

Chaer, Abdul. 2014. Perkenalan Awal Dengan Al-Qur’an. Jakarta: Rineka Cipta.

Nizhan, Abu. 2008. Buku Pintar al-Qur’an. Jakarta: Qultum Media

Kartini, Retno. 2010. Kemampuan Membaca dan Menulis Huruf al-Qur’an Pada
Siswa SMP. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan.

15

Anda mungkin juga menyukai